Anda di halaman 1dari 4

Nama :AVIKASARI

NIM :1401411393
Rombel : 11

ARTIKEL HAK ASASI MANUSIA ( HAM)


Setiap manusia pasti memiliki sesuatu yang sering kita sebut dengan HAM atau hak
asasi manusia. Nah sebenarnya apa itu HAM?

Ada beberapa pendapat mengenai HAM yaitu :

Menurut Jack Donnely, hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia
semata-mata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan
kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata
berdasarkan martabatnya sebagai manusia.

Sementara Meriam Budiardjo, berpendapat bahwa hak asasi manusia adalah hak
yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahirannya
di dalam kehidupan masyarakat. Dianggap bahwa beberapa hak itu dimilikinya tanpa
perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama, kelamin dan karena itu bersifat universal.

Secara umum HAM adalah hak pokok atau hak dasar yang dibawa oleh manusia sejak
lahir yang secara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat karena
merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Esa. HAM berdasarkan UU No. 39/1999 Pasal 1
angka 1 adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh negara,hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.

Macam-macam HAM:
a. Hak Asasi Pribadi
yaitu hak kemerdekaan memeluk agama, beribadah menurut agama masing-masing,
menyatakan pendapat dan kebebasan berorganisasi atau berserikat.
b. Hak Asasi Ekonomi atau Hak Milik
yaitu hak asasi ekonomi atau hak milik, yaitu hak kebebasan memiliki sesuatu, hak
membeli dan menjual sesuatu, serta hak mengadakan suatu perjanjian atau kontrak.
c. Hak Asasi Persamaan Hukum
yaitu hak asasi persamaan hukum, yaitu hak memperoleh perlakuan yang sama dalam
keadilan hukum dan pemerintahan.
d. Hak Asasi Politik
yaitu hak diakui dalam kedudukan sebagai warga negara yang sederajat.
e. Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan
yaitu kebebasan hak untuk memperoleh pendidikan dan hak mengembangkan
kebudayaan yang disukai.
f. Hak Asasi Perlakuan Tata Cara Peradilan Perlindungan Hukum
yaitu hak asasi perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum, yaitu hak
mendapat perlakuan yang wajar dan adil dalam penggeledahan (razia, penangkapan,
peradilan, dan pembelaan hukum)

Sumber Hukum HAM:


1. UUD 1945 Pasal 27 s/d 31 ditambah dengan Pasal 28A -28J
2. Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 memuat tentang hak asasi manusia antara lain :
hak untuk hidup, hak untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak
mengembangkan diri, hak mendapatkan keadilan, hak untuk mendapatkan keamanan,
hak kesejahteraan, hak kemerdekaan dan hak atas informasi. Sedangkan kewajiban asasi
yang diatur dalam ketetapan ini adalah wajib menghormati hak asasi orang lain, wajib
untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan wajib tunduk pada pembatasan-
pembatasan yang ditetapkan uu.
3. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
HAM yang diatur dalam undang-undang ini antara lain:

a. Hak untuk hidup. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup,
meningkatkan taraf kehidupannya, hidup tentram, aman, damai, bahagia, sejahtera
lahir dan batin serta memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat.

b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan. Setiap orang berhak untuk membentuk
keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang syah atas kehendak
yang bebas.

c. Hak mengembangkan diri. Setiap orang berhak untuk memperjuangkan hak


pengembangan dirinya, baik secara pribadi maupun kolektif, untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negaranya.

d. Hak memperoleh keadilan. Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk


memperoleh keadilan dengan mengajukan permohonan, pengaduan, dan gugatan, baik
dalam perkara pidana, perdata maupun administrasi serta diadili melalui proses
peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara yang menjamin
pemeriksaan secara obyektif oleh Hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh
putusan adil dan benar.

e. Hak atas kebebasan pribadi. Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai
keyakinan politik, mengeluarkan pendapat di muka umum, memeluk agama masing
masing, tidak boleh diperbudak, memilih kewarganegaraan tanpa diskriminasi, bebas
bergerak, berpindah dan bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia.

f. Hak atas rasa aman. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, hak milik, rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap
ancaman ketakuatan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

g. Hak atas kesejahteraan. Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun
bersama sama dengan orang lain demi pengembangan dirinya, bangsa dan
masyarakat dengan cara tidak melanggar hukum serta mendapatkan jaminan sosial
yang dibutuhkan, berhak atas pekerjaan, kehidupan yang layak dan berhak mendirikan
serikat pekerja demi melindungi dan memperjuangkan kehidupannya.
h. Hak turut serta dalam pemerintahan. Setiap warga Negara berhak turut serta dalam
pemerintahan dengan langsung atau perantaraan wakil yang dipilih secara bebas dan
dapat diangkat kembali dalam setiap jabatan pemerintahan.

i. Hak wanita. Seorang wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam jabatan,
profesi dan pendidikan sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang
undangan. Di samping itu berhak mendapatkan perlindungan khusus dalam
pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal hal yang dapat mengancam
keselamatan dan atau kesehatannya.

j. Hak anak. Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat
dan Negara serta memperoleh pendidikan, pengajaran dalam rangka pengembangan
diri dan tidak dirampas kebebasannya secara melawan hukum.

Instrumen HAM Internasional :


a. DUHAM
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) merupakan langkah besar yang
diambil oleh masyarakat internasional pada tahun 1948. Norma-norma yang terdapat
dalam DUHAM merupakan norma internasional yang disepakati dan diterima oleh
negara-negara di dunia melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa. DUHAM merupakan
kerangka tujuan HAM yang dirancang dalam bentuk umum dan merupakan sumber
utama pembentukan dua instrumen HAM, yaitu: Kovenan Internasional tentang Hak
Sipil dan Politik serta Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
b. ECOSOC
Badan pengurus HAM Internasional dan yang mengkoordinasi HAM dalam system PBB.
c. CAT
Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang
Kejam,Tidak Manusiawi, dan Merendahkan Martabat Manusia

Lembaga HAM Indonesia :


1. KOMNAS HAM
Dibentuk tanggal 7 Juni 1993 dengan Keppres No. 5 Tahun 1993.
Fungsinya : Mediasi, penyuluhan, pengkajian dan penelitian dan pemantauan.
2. Pengadilan HAM
Menurut UU No. 26 Tahun 2000
3. Pengadilan HAM Ad.Hoc adalah untuk menyelesaikan perkara HAM yang terjadi
sebelum ada UU No. 26 Tahun 2000. Penangan ini atas usul DPR dengan keputusan
Presiden.
4. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, merupakan alternatif penyelesaian pelanggaran
HAM berat di luar pengadilan HAM yang dibentuk dengan undang-undang.

Yang termasuk pelanggaran HAM yang berat:

1. Genoside (pemusnahan massal terhadap kelompok etnis atau penganut agama tertentu.

2. Kejahatan kemanusiaan : penganiayaan, penghilangan orang secara paksa,

3. kejahatan perang
4. penyerangan suatu bangsa atau negara terhadap negara lain

Anda mungkin juga menyukai