Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

FUNGSI DAN KEDUDUKAN PANCASILA DI NEGARA KESATUAN REPUBLIK


INDONESIA

Dosen Pembimbing : DIAN MEGASARI,S.H,M.H

Disusun oleh :

DWI FADILLAH (191011402660)

MUHAMMAD AGUS EKO EPENDI (191011402650)

UNIVERSITAS PAMULANG

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

TANGERANG SELATAN-BANTEN

TAHUN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah ta’ala yang mana pada
pekan ini kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan tugas dari “Dosen Pembimbing Dian
Megasari S.H M.H” yang diberikan kepada kami selaku Mahasiswa UNPAM Fakultas
Teknik,Program studi T.Informatika dalam pembelajaran Pancasila. Dan tugas ini merupakan
tugas untuk pembuatan Makalah Mata Kuliah Pancasila.

Tema kelompok kami “Fungsi dan Kedudukan Pancasila di NKRI ” ini karena kami
mempunyai keinginan yang kuat agar setiap pembaca atau terkhusus untuk kami sendiri
mengetahui pentingnya pengamalan butir-butir makna yang terkandung dalam berbagai sila
yang ada dalam ideologi Bangsa Indonesia tercinta ini, dan untuk mengingatkan bahwa
Bangsa dan Negara Indonesia mempunyai berbagai suku bangsa, ras, dan agama. Yang
kesemuanya ini tercermin dalam PANCASILA.

Kami menyadari banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini karna tak akan ada
yang lebih sempurna selain Allah ta’ala. Alhasil kami mengharapkan kritik dari semua yang
bisa membuat arti dan perbaikan pada penyusunan makalah ini, atas itu kami ucapan
Terimakasih.

Pamulang,07 September 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................2

BAB. I

HALAMAN......................................................................................................................... 18

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................................3

1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................3

1.3 TUJUAN..........................................................................................................................4

BAB. II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pancasila secara Etimologis,Historis, dan Termologis .....................5

2. Fungsi dan Kedudukan Pancasila

A. Pancasila Sebagai Dasar Negara.................................................................10

B. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Negara..........................11

C. Pancasila sebagai Ideologi Negara..............................................................11

D. Pancasila sebagai Pemersatuan Bangsa......................................................13

E. Pancasila sebagai Sumber Hukum..............................................................13

F. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia.....................................14

G. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia..............................14

H. Penerapan Sikap Manusia Yang Pancasila..................................................14

BAB. III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.................................................................................................17

B. Saran...........................................................................................................17

Daftar Pustaka.........................................................................................................18

2
BAB. I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pancasila terlahir dari sejarah panjang Bangsa Indonesia. Landasan Ideologi bangsa dan
negara, merupakan cita-cita luhur yang sudah lama diimpikan oleh bangsa dan seluruh rakyat
Indonesia. Oleh sebab itu harus ada dasar yang mencerminkan kepribadian mengakar dari
seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila juga memiliki kedudukan dan fungsi yang  penting bagi bangsa Indonesia, antara
lain sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengatur segala tingkah laku dan
tindakan warga negara Indonesia, juga sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila yang
digali dan dirumuskan para pendiri bangsa adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa
yang majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras yang tergambar
dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika agar menjadi bangsa yang bersatu, adil dan makmur.

Dengan memahami kedudukan pancasila dalam bangsa ini, akan lebih menguatkan rasa
patriotisme karena jika kita mencermati isi, kedudukan, dan fungsi pancasila maka kita akan
menemukan suatu aturan baku dan tertib yang apabila dilakukan akan membuat Bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang aman, nyaman, dan tentram. Oleh karena itu pendidikan
tentang pancasila, terutama kedudukan dan fungsinya dalam bangsa ini perlu lebih
ditingkatkan supaya jiwa pancasila benar-benar tertanam dalam diri penenrus Bangsa
Indonesia supaya tujuan bangsa ini dapat terlaksana dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas tergambar pentingnya untuk terus menjaga moral dan harga diri
bangsa dengan mengamalkan pancasila.

Apalagi dimasa sekarang ini,era globalisasi yang dapat mempengarungi kepribadian


masyarakat khususnya generasi muda bangsa.

Secara terperinci yang menjadi pokok permasalahan tersebut di atas di jadikan dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut:

3
1.  Apa itu pancasila?

2.  Apa saja fungsi dan kedudukan pancasila?

1.3 TUJUAN

A. Mengetahui arti dari Pancasila

B. Mengetahui fungsi dan kedudukan Pancasila

C. Menganalisa fungsi dan kedudukan Pancasila dalam berbangsa dan bernegara

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pancasila secara Etimologi,Historis, dan Termologis.

a. Secara Etimologis

Secara etimologis istilah Pancasila berasal dari bahasa sansekerta dari India Menurut
Muhammad Yamin yaitu “Panca” artinya lima dan “Syila” artinya “batu sendi” alas atau
dasar yang artinya aturan tingkah laku yang baik.

b. Secara Historis
1. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Pidato Mr. Muh Yamin yang berisi lima dasar Negara Indonesia
Merdeka yang diidam-idamkan sebagai berikut:
1) Peri Kebangsaan.
2) Peri Kemanusiaan.
3) Peri Ketuhanan.
4) Peri Kerakyatan.
5) Kesejahteraan Rakyat.
Setelah berpidato beliau menyampaikan usul tertulis mengenai
rancangan UUD Republik Indonesia yang berisi lima asas dasar
negara yang rumusannya sebagai berikut:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3) Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Ir. Soekarno (Juni 1945)
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno mengucapkan pidatonya
dihadapan sidang Badan Penyelidik.Dalam pidato tersebut diajukan
oleh Soekarno secara lisan usulan lima asas sebagai dasar negara
Indonesia yang rumusannya sebagai berikut:

5
1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme atau Peri kemanusiaan.
3. Mufakat atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial.
5. Ketuhanan yang berkebudayaan.
Selanjutnya beliau mengusulkan bahwa kelima sila tersebut
dapatdiperas menjadi 'Tri sila' yang rumusannya sebagai berikut:
1) Sosio Nasional, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme.
2) Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat.
3) Ketuhanan Yang Maha Esa.
Tri Sila ini bisa diperas lagi menjadi Eka Sila, yaitu Gotong Royong.
3. Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
Panitia sembilan setelah mengadakan sidang berhasil
menyusunsebuah naskah piagam yang dikenal 'Piagam Jakarta' yang
di dalamnya memuat Pancasila, sebagai tuah hasil pertama kali
disepakati oleh siding. Yangrumusannya adalah sebagai berikut:
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

c. Secara Terminologis
1. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan
UUD 1945. UUD 1945 tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu
Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37
pasal 1. Aturan peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1. Aturan
Tambahan terdiri atas 2 ayat. Dalam bagian Pembukaan UUD 1945
yang terdiri atas empat alenia tersebut tercantum rumusan
Pancasila, yaitu:
a) Ketuhanan Yang Maha Esa.
6
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c) Persatuan Indonesia.
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan.
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Dalam Konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat)


Dalam Konstitusi RIS yang berlaku tanggal 29 Desember 1949
sampai dengan 17 agustus 1950 tercantum rumusan Pancasila
sebagai berikut:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Peri kemanusiaan.
3) Kebangsaan.
4) Kerakyatan.
5) Keadilan Sosial.
3. Dalam Undang - Undang Dasar Semetara 1950
Dalam UUDS 1950 yang berlaku mulai 17 Agustus 1950
sampai tanggal 5 Juli 1959, terdapat pula rumusan Pancasila seperti
rumusan yangtercantum dalam konstitusi RIS.
4. Rumusan Pancasila di Kalangan masyarakat
Rumusannya beraneka ragam antara lain:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Peri Kemanusiaan.
3) Kebangsaan.
4) Kedaulatan rakyat.
5) Keadilan Sosial.
5. Isi dan Makna dari Pancasila
Sebagaimana kita ketahui bersama, Pancasila secara formal yuridis
terdapat dalam alenia ke empat pembukaan UUD 1945. Disamping
itu, arti formal menurut hukum yuridis atau formal yuridis maka
Pancasila juga mempunyai isi dan arti yaitu unsur-unsur yang
menyusun Pancasila tersebut.
Pancasila memiliki isi dan arti yang bersifat universal atau umum,
yaitu merupakan prinsip-prinsip dasar filsafat bangsa dan Negara

7
Indonesia yang terlekat pada kelangsungan hidup Negara Indonesia
yang merupakan sumber dari segala nilai, norma, maupun sifatsifat
yang meyangkut segala hal dalam pelaksanaan dan
penyelenggaran Negara. Isi dan arti dari Pancasila tersebut antara
lain :
1. Sila Ketuhanan yang Maha Esa, mengandung arti:
a. Percaya dan takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.
b. Menjamin warga masyarakat untuk memeluk agama
masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
c. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya
kepada orang lain.
d. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan
beragama.
e. Bertoleransi dalam beragama, yakni saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengandung arti:
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
persamaan kewajiban antara sesama manusia.
b. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai
makhluk Tuhan.
c. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
d. Bertingkah laku sesuai dengan adab dan norma yang
berlaku di masyarakat.
3. Sila Persatuan Indonesia, mengandung arti:
a. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b. Rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan. Mengembangkan rasa cinta dan bangga
kepada tanah air dan bangsa.
c. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
d. Mengembangkan pergaulan dan persatuan Indonesia atas
8
dasar Bhinneka Tunggal Ika.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / Perwakilan, mengandung arti:
a. Setiap warga negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama.
b. Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat
dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
c. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
d. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan dan tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain.
e. Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan
dan kesatuan demi kepentingan bersama.
f. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung
arti:
a. Berperilaku yang mencerminkan sikap kekeluargaan,
kegotongroyongan dan sikap adil kepada sesama.
b. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c. Menghormati hak orang lain.
d. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan merugikan kepentingan umum.
e. Melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
bangsa,

9
2. Fungsi dan Kedudukan Pancasila adalah sebagai berikut:

A.    Pancasila Sebagai Dasar Negara

     Secara formal pancasila dapat dikatakan sebagai sebagai dasar negara. Dasar negara
merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan
kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu
landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara,
merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di
dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam
kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan
seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.

Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan
tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa Pandangan
Hidup. Dengan adanya Dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam
menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar. Pancasila Sebagai Dasar
Negara tentunya memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi Pancasila Adalah sebagai
berikut:

 Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, artinya Pancasila lahir bersama dengan
lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap
mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.

 Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar
negara tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan
Indonesia).

10
 Sumber dari segala sumber tertib hukum artinya; bahwa segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak
bertentangan dengan Pancasila.

 Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan
makmur yang merata materiil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila.

B. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Negara

Setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup adalah suatu
wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai
luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia
dengan sesama, lingkungan dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya.

Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, dengan kata lain
Pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup di segala
bidang. Tingkah laku dan tindakan perbuatan setiap warga negara Indonesia harus dilandasi
dari semua sila Pancasila, karena Pancasila adalah satu kesatuan dan tidak dapat dilepas-
pisahkan dari yang satu dengan yang lain.

Pancasila yang harus dihayati dan dijadikan pandangan hidup bangsa dan negara adalah
Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, dengan demikian jiwa
beragama (sila pertama), jiwa berperikemanusiaan (sila kedua), jiwa berkebangsaan (sila
ketiga), jiwa berkerakyatan (sila keempat), dan jiwa yang menjunjung tinggi keadaan sosial
(sila kelima).

C. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Yang dimaksud dengan istilah Ideologi Negara adalah kesatuan gagasan-gagasan dasar
yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun
sosial dalam kehidupan kenegaraan. Ideologi negara menyatakan suatu cita-cita yang ingin
dicapai sebagai titik tekanannya dan mencakup nilai-nilai yang menjadi dasar serta pedoman
negara dan kehidupannya.

Pancasila sebagai ideologi negara dengan tujuan segala sesuatu dalam bidang
pemerintahan ataupun semua yang behubungan dengan hidup kenegaraan harus dilandasi
dalam hal titik tolak pelaksanaannya, dan diarahkan dalam mencapai tujuannya dengan
pancasila. Dengan menyatukan cita-cita yang ingin dicapai ini maka dasarnya adalah sila

11
kelima, ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang dijiwai oleh
sila-sila yang lainnya sebagai kesatuan.

Di dalam Pancasila telah tertuang cita-cita, ide-ide, gagasan-gagasan yang ingin dicapai
bangsa Indonesia. Oleh karena itu Pancasila dijadikan Ideologi Bangsa.

Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup

Ideologi Terbuka merupakan suatu sistem pemikiran terbuka sedangkan ideologi tertutup
merupakan suatu sistem pemikiran tertutup.

Ciri khas ideologi tertutup :

1. Ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita satu
kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan membaharui
masyarakat. Hal ini berarti demi ideologi masyarakat harus berkorban untuk menilai
kepercayaan ideologi dan kesetiaannya sebagai warga masyarakat.

2. Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu melainkan terdiri dari tuntutan-
tuntutan konkret dan operasional yang keras.

Ciri khas ideologi terbuka :

1. nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari
suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.

2. dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah.

3. tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan masyarakat itu sendiri.

4. Isinya tidak operasional. Menjadi operasional ketika sudah dijabarkan ke dalam perangkat
peraturan perundangan.

Jadi ideologi terbuka adalah milik seluruh rakyat dan masyarakat dalam menemukan dirinya,
kepribadiannya di dalam ideologi tersebut.

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai ideologi terbuka maksudnya adalah Pancasila bersifat aktual, dinamis,
antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Sebagai suatu
ideologi terbuka, Pancasila memiliki dimensi :

12
1. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang bersifat
sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila.

2. Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam
suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

3. Dimensi realistis, harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat. Oleh karena itu Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
bersifat realistis artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata dalam berbagai bidang.

Keterbukaan Pancasila dibuktikan dengan keterbukaan dalam menerima budaya asing


masuk ke Indonesia selama budaya asing itu tidak melanggar nilai-nilai yang terkandung
dalam lima sila Pancasila. Misalnya masuknya budaya India, Islam, barat dan sebagainya.

D. Pancasila sebagai Pemersatuan Bangsa

Dalam kehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam adat dan budaya, pada dasarnya
setiap adat budaya telah mengamalkan juga kelima unsur Pancasila sehingga dapat
dinyatakan berpancasila dalam adat budaya. Di samping itu, di dalam kehidupan
beragamapun telah mengamalkan juga kelima unsur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap agama di Indonesia pada dasarnya mengajarkan berketuhanan, mengajarkan juga
tentang kemanusiaan dan menumbuhkan rasa persatuan dan keadilan. Jadi semua bentuk
agama apapun di Indonesia telah mengamalkan Pancasila sehingga dalam kehidupan
beragama ada rasa persatuan dan saling menghormati antar umat beragama.

Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam-macam suku pun bukan menjadi suatu
pembeda bagi warga negara Indonesia, justru ini dijadikan nilai positif bagi Indonesia sebagai
negara yang beragam suku dan budaya.Semboyan BhinekaTunggal Ika yang artinya
walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua adalah prinsip kuat bangsa Indonesia walaupun
Indonesia adalah bangsa majemuk yang multiagama,multi bahasa,multi budaya dan multi ras.

E. Pancasila sebagai Sumber Hukum

Pancasila sebagai sumber hukum indonesia, yang berwujud di dalam tertib hukumnya.
Sebagai sumber hukum disini maksudnya ialah Pancasila sebagai asal, tempat setiap
pembentuk hukum di Indonesia mengambil atau menimba unsur-unsur dasar yang diperlukan

13
untuk tugasnya itu, dan merupakan tempat untuk menemukan ketentuan-ketentuan yang akan
menjadi sisi dari peraturan hukum yang akan di buat, serta sebagai dasar-ukuran (maatstaf),
untuk menguji apakah isi suatu peraturan hukum yang berlaku sungguh-sungguh merupakan
suatu hukum yang mengarah kepada tujuan hukum negara Republik Indonesia.

Adapun menurut isi maksud dari memorandum tersebut dinyatakan bahwa Pancasila sebagai
sumber dari segala sumber hukum bagi Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

2. Dekrit 5 Juli 1959.

3. Undang-undang Dasar Proklamasi.

4. Surat perintah 11 Maret 1966.

F. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Pancasila dalam pengertian ini adalah bahwa sikap, tingkah laku, dan perbuatan Bangsa
Indonesia mempunyai ciri khas. Artinya, dapat dibedakan dengan bangsa lain, dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila disebut juga
sebagai kepribadian bansa Indonesia.

G. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Pancasila disahkan bersama-sama dengan disahkannya UUD 1945 oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. PPKI ini merupakan wakil-
wakil dari seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur tersebut.

H. Penerapan Sikap Manusia Yang Pancasilais

Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai nilai - nilai yang dapat
dihidupi oleh masyarakat Indonesia.Setiap sila -sila yang terkandung dalam Pancasila,masing
- masing memiliki makna sendiri dan dapat diterapkan di kehidupan sehari - hari sesuai yang
terkandung dalam makna tersebut, berikut ini beberapa contoh sikap positif yang sesuai
dengan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

14
a. Sikap yang sesuai dengan sila pertama
Sila pertama pancasila berbunyi : Ketuhanan yang Maha Esa. Sila ini berhubungan dengan
perilaku kita sebagai umat beragama pada Tuhannya.
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

1. Percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai ajaran agama yang dianut
masing-masing

2. Menjalankan perintah agama sesuai ajaran yang dianut masing-masing

3. Saling menghormati antarumat beragama

4. Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain

b. Contoh sikap yang sesuai dengan sila kedua

Sila kedua pancasila berbunyi : Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ini berhubungan
dengan perilaku kita sebagai manusia yang pada hakikatnya semuanya sama didunia ini.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

1. Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat
ekonomi, maupun tingkat pendidikan

2. Menyadari bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan

3. Membela kebenaran dan keadilan

4. Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama

5. Tidak melakukan diskriminatif

c. Contoh sikap yang sesuai dengan sila ketiga.

Sila ketiga pancasila berbunyi : Persatuan Indonesia. Sila ini berhubungan dengan perilaku
kita sebagai warga Negara Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

1. Cinta pada tanah air dan bangsa

2. Menjaga nama baik bangsa dan Negara

15
3. Tidak membangga banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri

4. Ikut serta dalam ketertiban dunia

5. Menjunjung tinggi persatuan bangsa

6. Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan


golongan

d. Contoh sikap yang sesuai sila keempat

Sila keempat pancasila berbunyi : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita untuk selalu
bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

1. Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan


masalah

2. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain

3. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara

4. Menghormati hasil musyawarah

5. Ikut serta dalam pemilihan umum

e. Contoh sikap yang sesuai sila kelima.

Sila kelima pancasila berbunyi : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini
berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil pada semua orang.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

1. Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan

2. Menghargai hasil karya orang lain

3. Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita

4. Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan

5. Menghormati hak dan kewajiban orang lain.

16
BAB. III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar bagi negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan salah satu alat pemersatu bangsa. Maka bangsa Indonesia
menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan
kemasyarakatan dan kehidupan bernegara,dan setiap tingkah laku dan perbuatan harus
dilandasi kelima sila Pancasila. Setiap warga negara Indonesia sangat berperan penting dalam
pengamalan Pancasila demi tercapainya cita-cita bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat,
adil dan makmur.

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sesungguhnya
berisi:

Ketuhanan Yang Maha Esa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-
Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, serta ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan filsfat
negara kita republik Indonesia, maka kita harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila
dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu kita
juga perlu lebih mendalami pemahaman tentang sila-sila dan fungsinya agar dalam tepat
dalam pengamalannya. Dengan demikian cita-cita dan tujuan-tujuan dari pancasila dapat
terwujud dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

17
DAFTAR PUSTAKA

Modul Pendidikan Pancasila.Dosen Pembingbing Dian Megasari S.H M.H mengenai


pengertian Pancasila Secara Etimologis,Historis dan Terminologis

http://kedudukan-dan-fungsi-pendidikan.html?search

http://dicki25.blogspot.com/2012/11/fungsi-dan-kedudukan-pancasil.html?

http://muzayyinulghufron.blogspot.com

Winarno, Dr., M.SI. 2012. Pendidikan Pancasil Di Perguruan Tinggi. Lingkar Media

https://www.kompasiana.com/dionisiusfarrellian/5c00118f6ddcae28480fb204/penerapan-
pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all

18

Anda mungkin juga menyukai