Pendahuluan Fisika
Dosen Dr.Arifin.MT
“Pendahuluan Fisika”
Disusun Oleh:
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan "Pendahuluan Fisika".
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Fisika. Meskipun banyak hambatan
yang penyusun alami dalam proses pengerjaannya, namun akhirnya kami berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang besaran dan satuan,
dimensi, rumusan dimensi, pengukuran, dan matematika pendahuluan ( fungsi,
differensial/integral, dan vector ) kami sajikan makalah ini dari berbagai sumber.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca.
Page | ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
Page | iii
Makassar, 25 Agustus 2019
Penyusun
Page | iv
BAB I
PENDAHULUAN
Page | 5
BAB II
PEMBAHASAN
Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang
memiliki satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus
mempunyai 3 syarat yaitu :
3. mempunyai satuan
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat
dikatakan sebagai besaran.
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari
pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan
besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak
diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika
adalah Jumlah.
Dalam fisika besaran ada dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain.
Page | 6
Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung,
mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Jika suatu
besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu juga
merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran
turunan yang merupakan pembagian besaran pokok. Besaran turunan mempunyai ciri khusus
antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih
dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
Satuan adalah sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai
satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama
maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan
Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi
sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara
internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI).
Page | 7
Besaran Pokok Satuan MKS Satuan CGS
Massa kilogram (kg) gram (g)
Panjang meter (m) centimeter (cm)
Waktu sekon (s) sekon (s)
Kuat Arus ampere (A) statampere (statA)
Suhu kelvin (K) kelvin (K)
Intensitas Cahaya candela (Cd) candela (Cd)
Jumlah Zat kilomole (mol) Mol
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan hanya digunakan
pada suatu wilayah tertentu.
2.2 DIMENSI
Dimensi suatu besaran adalah penggambaran atau cara penulisan suatu besaran dengan
menggunakan simbol (lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran
menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apapun jenis satuan
besaran yang digunakan tidak mempengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan
panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km, ft, keempat satuan ini mempunyai dimensi yang
sama yaitu L.
Pada sistem satuan internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, sedangkan
dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi. Cara penulisan dimensi dari suatu besaran
dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi kurung persegi.
Jika dipahami dengan seksama, dapat diambil kesimpulan beberapa fungsi dari dimensi,
yaitu:
1. Dimensi digunakan untuk membuktikan kebenaran suatu persamaan.
Page | 8
Pembelajaran ilmu fisika banyak bentuk-bentuk penjelasan sederhana untuk memudahkan
seperti persamaan fisika. Bagaimana cara membuktikan kebenarannya? Salah satunya adalah
dengan analisa dimensional.
Analisis dimensional adalah suatu cara untuk menentukan satuan dari suatu besaran turunan,
dengan cara memperhatikan dimensi besaran tersebut. Salah satu manfaat dari konsep
dimensi adalah untuk menganalisis atau menjabarkan benar atau salahnya suatu persamaan
(fungsi dimensi). Metode penjabaran dimensi atau analisis dimensi menggunakan aturan :
Dimensi ruas kanan sama dengan dimensi ruas kiri
Setiap suku berdimensi sama
2. Dimensi digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran dari besaran-besaran yang
mempengaruhinya.
Untuk membuktikan hukum-hukum fisika dapat dilakukan prediksi-prediksi dari besaran
yang mempengaruhinya. Dari besaran-besaran ini dapat ditentukan persamaan dengan analisa
dimensional. Bahkan hubungan antar besaran dari sebuah eksperimen dapat ditindak lanjuti
dengan analisa ini.
3. Berfungsi untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran
Page | 9
KECEPATAN (V) s / t [L] / [T] = [L][T]ˉ¹
PERCEPATAN v / t [L][T]ˉ¹/[T]=[L][T]ˉ²
(a)
MOMEN m x r² [M][L]²
INERSIA (I)
F.L/A.∆L [M][L][T]ˉ²[L]/[L]²[L]
MODULUS =[M][L]ˉ¹[T]ˉ²
YOUNG (E)
Page | 10
IMPULS (I) F x ∆t [M][L][T]ˉ²[T]=[M][L]
[T]ˉ¹
PANJANG
GELOMBANG vxt [L][T]ˉ¹[T]=[L]
(λ)
ENERGI ½ m . v2 [M][L]2[T]-2
KINETIK (Ek)
Page | 11
2.3 PENGUKURAN
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu
standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi
juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti
tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen. Pengukuran ada beberapa macam alat
yaitu: mistar,micrometer sekrup,jangka sorong, dll
1.Mistar
mistar yaitu alat yang digunakan untuk mengukur dimensi panjang, lebar, dan tebal.
Ketelitiannya adalah ± 0,5 mm.
Dalam membaca skala pada mistar, mata harus tegak lurus dengan skala yang akan dibaca.
Cara penggunaanya:
- Letakkan mistar baja diatas benda ukur, letakkan titik nol atau ujung mistar baja pada balok
landas.
2.Micrometer sekrup
micrometer sekrup ini biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda, diameter,
dll. Misalnya mengukur ketebalan kertas dan mengukur diameter kawat.
Page | 12
Cara Penggunaanya:
- Buka rahan dengan cara memutar kekiri pada skala putar hingga benda dapat masuk
kerahang.
- Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat
3.Jangka sorong
jangka sorong ialah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda
dengan ketelitian hingga 0,1mm.
- untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit,
- untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya beruapa lubang( pada pipa, maupun
yang lainnya) dengan cara di ulur,
- untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada suatu benda dengan cara menancapkan atau
menusukkan di bagian pengukur.
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Jadi apa saja yang termasuk ke dalam angka penting? Ya, sejatinya, angka 1,2,3,4,5,6,7,8,9
adalah angka penting. Tapi ingat, 0 itu juga termasuk angka. Lalu, apakah 0 termasuk ke
dalam angka penting?
Page | 13
7712 (ada 4 angka penting)
2. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol bukan angka penting
3. Angka nol yang terletak di belakang penting (DALAM DESIMAL) adalah angka penting
4. Angka nol yang ada di depan angka penting (DALAM DESIMAL ) bukan angka penting
5. Angka nol di belakang angka penting (DALAM DESIMAL) adalah angka penting
Intinya, angka 0 dikatakan penting apabila dia terletak di depan angka penting, atau di
belakang (DALAM DESIMAL).
Ada beberapa hal yang harus diketahui saat pembulatan. Hal paling sederhana adalah,
pembulatan ke atas dan ke bawah. Angka yang berada di bawah 5, akan selalu dibulatkan ke
bawah (23,4 dibulatkan menjadi 23). Sementara angka di atas 5, akan dibulatkan ke atas (23,7
dibulatkan menjadi 24).
untuk kasus pembulatan dengan angka 5, kita harus liat apakah angka itu merupakan bilangan
ganjil atau genap.
Apabila bilangan ganjil, pembulatannya dilakukan ke atas (23,5 dibulatkan menjadi 24).
Apabila bilangan genap, pembulatannya dilakukan ke bawah (24,5 dibulatkan menjadi 24).
Page | 14
Notasi ilmiah adalah cara kita menuliskan notasi angka dalam bentuk yang berbeda. Seperti
misalnya, angka 0.0004. Apabila kita ubah ke dalam bentuk notasi ilmiah akan menjadi: 4 x
10-4
Satu hal yang perlu kamu ingat adalah, angka depan (a) dari notasi ilmiah "harus berada di
antara 1 sampai 9.9"
Itu artinya, angka 23000, tidak bisa kamu ganti menjadi 23 x 103, tetapi harus ditulis menjadi
2,3 x 104.
2.4 FUNGSI
A disebut daerah asal (domain) dari f dan B disebut daerah hasil (Kodomain) dari f.
Domain Kodomain
Df = domain fungsi f
Rf = range kodomain
Definisi : Misalkan A dan B dua himpunan takkosong. Fungsi dari A ke B adalah aturan yang
mengaitkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B.
Page | 15
2. Tidak boleh membentuk cabang.
Fungsi
Bukan fungsi, sebab ada elemen A yang mempunyai 2 kawan.
Bukan fungsi, sebab ada elemen A yang tidak mempunyai kawan
CONTOH :
Page | 16
Pada gambar 1, 3 dan 4 setiap anggota himpunan A mempunyai pasangan tepat satu
anggota himpunan B. Relasi yang memiliki ciri seperti itu disebut fungsi atau
pemetaan.
Pada gambar 2 bukan fungsi karena ada anggota A yang punya pasangan lebih dari
satu anggota B.
2. Formula pengisian nilai (assignment) .Contoh: f(x) = 2x + 10, f(x) = x2, dan f(x)
= 1/x.
Fungsi f dikatakan dipetakan pada (onto) atau surjektif (surjective) jika setiap elemen
himpunan B merupakan bayangan dari satu atau lebih elemen himpunan A.
Dengan kata lain seluruh elemen B merupakan jelajah dari f. Fungsi f disebut fungsi
pada himpunan B.
Page | 17
2.4.3 FUNGSI BIJEKTIF
Page | 18
Fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu sering dinamakan juga fungsi yang
invertible (dapat dibalikkan), karena kita dapat mendefinisikan fungsi balikannya.
Sebuah fungsi dikatakan not invertible (tidak dapat dibalikkan) jika ia bukan fungsi
yang berkoresponden satu-ke-satu, karena fungsi balikannya tidak ada.
DIFERENSIAL ( TURUNAN)
Page | 19
Teorema-Teorema Turunan fungsi :
2. Jika f(x) merupakan fungsi aljabar dan bukan fungsi konstan, a bilangan real dan n
adalah bilangan rasional maka :
Jika f(x) merupakan fungsi hasil perkalian tiga fungsi u(x), v(x) dan w(x) maka :
Page | 20
5. Turunan hasil pembagian dua fungsi aljabar
Jika f(x) merupakan fungsi hasil bagi fungsi u(x) oleh fungsi v(x) maka :
Pengertian Integral
Integral merupakan bentuk operasi matematika yang menjadi kebalikan (invers) dari operasi
turunan dan limit dari jumlah atau suatu luas daerah tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut
ada dua hal yang dilakukan dalam integral sehingga dikategorikan menjadi 2 jenis integral.
Pertama, integral sebagai invers/ kebalikan dari turunan disebut sebagai Integral Tak Tentu.
Kedua, integral sebagai limit dari jumlah atau suatu luas daerah tertentu disebut integral
tentu.
Page | 21
Integral Tak Tentu
Integral tak tentu seperti sebelumnya dijelaskan merupakan invers/kebalikan dari turunan.
Turunan dari suatu fungsi, jika diintegralkan akan menghasilkan fungsi itu sendiri.
Perhatikanlah contoh turunan-turunan dalam fungsi aljabar berikut ini:
Seperti yang sudah dipelajari dalam materi turunan, variabel dalam suatu fungsi mengalami
penurunan pangkat. Berdasarkan contoh tersebut, diketahui bahwa ada banyak fungsi yang
memiliki hasil turunan yang sama yaitu y' = 3x². Fungsi dari variabel x³ ataupun fungsi dari
variabel x³ yang ditambah atau dikurang suatu bilangan misal contoh +8 memiliki turunan
yang sama. Jika turunan tersebut dintegralkan, seharusnya adalah menjadi fungsi-fungsi awal
sebelum diturunkan. Namun, dalam kasus tidak diketahui fungsi awal dari suatu turunan,
maka hasil integral dari turunan tersebut dapat ditulis:
Dengan nilai C bisa berapapun. Notasi C ini disebut sebagai konstanta integral. Integral tak
tentu dari suatu fungsi dinotasikan sebagai:
Pada notasi tersebut dapat dibaca integral terhadap x”. notasi disebut integran. Secara umum
integral dari fungsi f(x) adalah penjumlahan F(x) dengan C atau:
Karena integral dan turunan berkaitan, maka rumus integral dapat diperoleh dari rumusan
penurunan. Jika turunan:
Page | 22
dengan syarat n ≠ 1
Integral Trigonometri
Integral juga bisa dioperasikan pada fungsi trigonometri. Pengoperasian integral trigonometri
juga dilakukan dengan konsep yang sama pada pada integral aljabar yaitu kebalikan dari
penurunan. Sehingga dapat simpulkan bahwa:
Selain rumus dasar diatas, ada rumus lain yang bisa digunakan pada pengoperasian integral
trigonometri yaitu:
Page | 23
Sifat-sifat dari integral yaitu:
Definisi Vektor
Vector merupakan besaran yang mempunyai nilai dan arah. Vector dapat digambarkan seperti
berikut
Panjang garis sebagai nilai vektor dan anak panah menunjukkan arahnya
Page | 24
Resultan merupakan hasil penjumlahan vektor.
F1 F2
R = F1 + F2
F1 F2
F2 F1
R = F1 + (-F2)
F1
F2
Cara menentukan resultannya dengan memindahkan garis tanpa merubah nilai dan
arah
F2
F1 R F1
F2
Page | 25
R2 = F12 + F22
Page | 26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang
memiliki satuan. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2
macam yaitu besaran fisika dan besaran non fisika. Satuan adalah sebagai pembanding dalam
suatu pengukuran besaran.Satuan terbagi 2 yaitu satuan baku dan satuan tidak baku
Dimensi suatu besaran adalah penggambaran atau cara penulisan suatu besaran dengan
menggunakan simbol (lambang) besaran pokok.Fungsi dimension terbagi 3 yaitu dimensi
digunakan untuk membuktikan kebenaran suatu persamaan, Dimensi digunakan untuk
menurunkan persamaan suatu besaran dari besaran-besaran yang mempengaruhinya,
Berfungsi untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu
standar atau satuan pengukuran.Pengukuran memiliki berbagai macam alat seperti
mistar,mikrometer sekrup,jangka sorong,dsb
Nama lain untuk fungsi adalah pemetaan atau transformasi.Fungsi terbagi menjadi 4
yaitu fungsi surjektif ( onto ), fungsi bijertif, komposisi fungsi,dan fungsi invers
Turunan terbagi menjadi 6 yaitu turunan fungsi konstan, turunan perkalian dua fungsi
aljabar, turunan hasil perkalian tiga fungsi aljabar, turunan hasil pembagian dua fungsi
aljabar, turunan fungsi berpangkat , turunan aturan rantai
Integral merupakan bentuk operasi matematika yang menjadi kebalikan (invers) dari
operasi turunan dan limit dari jumlah atau suatu luas daerah tertentu.Integral terbagi 2 yaitu
integral tentu dan integral tak tentu.
Vector merupakan besaran yang mempunyai nilai dan arah.Vektor terbagi menjadi 4
yaitu vektor segaris dan searah,vector segaris namun berlawanan arah,vektor membentuk
sudut 90°,dan vektor membentuk sudut kurang dari 90°
Page | 27
3.2 Saran
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dalam penulisan dan kata kata yang ada didalam makalah ini. kami berharap para
pembaca dapat memahami dan mengerti semua pembahasan yang kami paparkan dalam
makalah ini. selain itu kritik dan saran kami perlukan untuk membangun dalam
pembuatan makalah kami untuk kedepannya.
Page | 28
DAFTAR PUSTAKA
https://www.softilmu.com/2015/12/Pengertian-Rumus-Fungsi-Dimensi-Fisika-Adalah.html
http://fisika-esbach.blogspot.com/2012/04/analisis-dimensi.html
https://khairulfaiq.files.wordpress.com/2011/11/modul-turunan-fungsi.pdf
http://adydaryanto.staff.gunadarma.ac.id/downdloads/files/50380/4,+fungsi.pdf
https://gmst-nn.blogspot.com/2014/11/makalah-pengukuran.html
https://blog.ruangguru.com/angka-penting
https://www.studiobelajar.com/integral/
https://rumushitung.com/2013/06/14/besaran-vektor-fisika-sma/
https://kurniarita.wordpress.com/ipa1/besaran-dan-satuan-2/materi-besaran-dan-satuan/
Page | 29
Page | 30