Anda di halaman 1dari 27

Makalah Fisika

“Kinematika Zarrah”

Disusun Oleh :

Rahmatullah Salama (H021191049)


Yoriska Patrisia (H021191051)
Agus Salim (H021191054)
Faisal Sumantri (H021191055)
Yusri (H021191057)

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah berjudul “Kinematika Zarrah “ .Dalam
penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan kami . Namun sebagai manusia biasa,kami tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian
kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari tanpa kerja sama antara guru pembimbing dan penulis serta beberapa
kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya
makalah ini. Untuk itu kami mengucapakan terima kasih kepada pihak tersebut diatas yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran
penyusunan makalah ini. Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak
yang bersifat membangun.
Demikian,semoga makalah ini bermanfaat.
Makassar, 01 September 2019

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................................... 4
C. TUJUAN PENULISAN ......................................................................................................................... 4
D. MANFAAT PENULISAN ..................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................................... 5
A. KECEPATAN DAN PERCEPATAN ....................................................................................................... 5
B. GERAK DAN KECEPATAN KONSTAN ................................................................................................. 7
C. GERAK 1 DIMENSI ........................................................................................................................... 11
4. GERAK PELURU (GERAK PARABOLA) ............................................................................................. 15
5. GERAK MELINGKAR ........................................................................................................................ 19
BAB III PENUTUP......................................................................................................................................... 24
A. KESIMPULAN .................................................................................................................................. 24
B. SARAN ............................................................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................... 26
LAMPIRAN ..................................................................................................... Error! Bookmark not defined.

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gerak adalah salah satu kata yang digunakan untuk menjelaskan aksi, dinamika,
atau terkadang gerakan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu benda dikatakan bergerak
apabila kedudukannya berubah terhadap acuan/posisi tertentu. Suatu benda dikatakan
bergerak bila posisinya setiap saat berubah terhadap suatu acuan tertentu. Cabang ilmu
fisika yang mempelajari tentang gerak disebut mekanika mekanika terdiri dari
kinematika. Kinematika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari gerak titik partikel
secara geometris, yaitu meninjau gerak partikel tanpa meninjau penyebab geraknya.
Kinematika adalah cabang dari ilmu mekanika, yaitu ilmu yang mempelajari gerak
benda.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud kecepatan dan percepatan ?
2. Bagaimana yang dimaksud gerak dan percepan konstan ?
3. Bagaimana yang dimaksud gerak 1 dimensi ?
4. Bagaimana yang dimaksud gerak parabola ?
5. Bagaimana yang dimaksud gerak melingkar beraturan ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengidentifikasi perbedaan kecepatan dan percepatan.
2. Mengetahui yang dimaksud gerak dan percepan konstan.
3. Mengetahui yang dimaksud gerak 1 dimensi ?
4. Mengetahui yang dimaksud gerak parabola ?
5. Mengetahui yang dimaksud gerak melingkar beraturan ?

D. MANFAAT PENULISAN
Mengetahui lebih jauh tentang kinematika zarrah sehingga dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. KECEPATAN DAN PERCEPATAN
1.KECEPATAN
Kecepatan adalah besaran vector yaitu selain memiliki nilai juga memiliki arah.
Kecepatan adalah perpindahan suatu benda dibagi selang waktunya,
Dalam fisika kecepatan dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut ini :

V = s/t
v = kecepatan benda, satuan m/s
s = perpindahan yang ditempuh benda, satuan m
t = waktu yang diperlukan, satuan sekon (s) atau detik

Macam-macam Kecepatan
1. Kecepatan Tetap

Benda dikatakan bergerak dengan kecepatan tetap untuk melakukan perubahan


kedudukan yang sama, dan waktu yang diperlukannya juga sama.

Sebagai contoh, sebuah kendaraan yang kedudukannya berubah sejauh 15 km dalam


waktu 30 menit. Kendaraan tersebut dikatakan berkecepatan tetap jika untuk 15 km
selanjutnya waktu yang dilalui tetap, yakni selama 30 menit.

Dan berdasarkan penjelasan di atas, secara matematis kecepatan tetap bisa ditulis
sebagai:

Keterangan:
Δs = perubahan kedudukan perubahan kedudukan (meter=m)
Δt = selang waktu (sekon=s)
v = kecepatan (meter/sekon = m/s)

Kecepatan (v) merupakan besaran vektor yang nilai & arahnya tergantung pada arah
perubahan posisi. Dan untuk mengukur kecepatan bisa digunakan alat yang disebut
dengan speedometer.

Jika kita menghitung jarak (panjang perubahan posisi yang terjadi), dinotasikan x, dan
dibagi selang waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak itu, maka hasil yang
didapatkan bukan suatu nilai kecepatan , melainkan laju.

5
2. Kecepatan rata-rata

Kecepatan rata-rata merupakan hasil bagi perpindahan total yang ditempuh benda oleh
selang waktu total yang diperlukan untuk menempuh perpindahan total tersebut.

Persamaannya ialah:

Keterangan:
Δstot = total perpindahan benda (m)
Δttot = total selang waktu (s)
v = kecepatan rata-rata (m/s)

2. PERCEPATAN

Suatu benda akan mengalami percepatan apabila benda tersebut bergerak dengan
kecepatan yang tidak konstan dalam selang waktu tertentu. Misalnya, ada sepeda yang
bergerak menuruni sebuah bukit memiliki suatu kecepatan yang semakin lama semakin
bertambah selama geraknya. Gerak sepeda tersebut dikatakan dipercepat.

Jadi percepatan adalah kecepatan tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut.:

a : percepatan, satuan m/s2


∆v : perubahan kecepatan, satuan m/s

∆t : perubahan waktu, satuan (s)

Percepatan merupakan besaran vektor. Percepatan dapat bernilai positif (+a) dan
bernilai negatif (-a)

bergantung pada arah perpindahan dari gerak tersebut. Percepatan yang bernilai negatif
(-a) sering disebut dengan perlambatan. Pada kasus perlambatan, kecepatan v dan
percepatan a mempunyai arah yang berlawanan.

a.Percepatan Rata-rata
Tiap benda yang mengalami perubahan kecepatan, baik besarnya saja atau arahnya saja
atau kedua-duanya, akan mengalami percepatan. Percepatan rata-rata ( a ) adalah hasil

6
bagi antara perubahan kecepatan ( Δv ) dengan selang waktu yang digunakan selama
perubahan kecepatan tersebut ( Δt ). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Keterangan:
a : perceptan rata-rata (m/s2)
Δv : perubahan kecepatan (m/s)
Δt : selang waktu (s)
v1 : kecepatan awal (m/s)
v2 : kecepatan akhir (m/s)
t1 : waktu awal (s)
t2 : waktu akhir (s)

a. Percepatan Sesaat

Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan dalam waktu yang sangat singkat.
Seperti halnya menghitung kecepatan sesaat, untuk menghitung percepatan sesaat, kita
perlu mengukur perubahan kecepatan dalam selang waktu yang singkat (mendekati
nol). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

, dengan Δt sangat kecil


Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai percepatan rata-rata pada limit Δt yang
menjadi sangat kecil, mendekati nol. Percepatan sesaat (a) untuk satu dimensi dapat
dituliskan sebagai berikut:

B. GERAK DAN KECEPATAN KONSTAN

Secara umum: Jarak didefinisikan sebagai panjang lintasan sesungguhnya yang


ditempuh oleh suatu benda yang bergerak. Perpindahan didefinisikan sebagai
perubahan kedudukan suatu benda.

7
1. Laju Rata-rata dan Kecepatan Rata-Rata
Jarak merupakan satu buah besaran skalar, sedangkan perpindahan yakni satu buah
besaran vektor. Seandainya kita mengendarai mobil sewaktu tiga jam perjalanan &
menempuh jarak 180 kilometer sehingga sanggup dikatakan bahwa kelajuan
kebanyakan yaitu 180 km/3 jam atau 60 km/jam. Secara umum : Kelajuan umumnya
didefinisikan yang merupakan jarak yg ditempuh oleh satu buah benda dibagi saat yg
dimanfaatkan.

Kelajuan rata-rata = jarak tempuh total / waktu yang


diperlukan v rata-rata = s/t dengan : v rata-rata =
kelajuan rata-rata ms -1, s =jarak tempuh total (m), t =waktu yang diperlukan (s).
Konsep kecepatan serupa dengan konsep kelajuan, tetapi berbeda karena kecepatan
mencakup arah gerakan. Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan suatu
benda dibagi waktu yang diperlukan benda tersebut untuk berpindah.

2. Laju Sesaat dan Kecepatan Sesaat


Jika kita mengendarai sepeda motor ke sekolah yang jaraknya 10 km dalam waktu 15
menit maka kecepatan ratarata kita mengendarai sepeda motor adalah 10 km/0,25 jam
= 40 km/jam. Kecepatan kita selama dalam perjalanan ini kadang 60 km/jam tetapi pada
saat yang lain kecepatan kita hanya 20 km/jam bahkan jika lampu pengatur lalu lintas

8
menyala merah kita berhenti (artinya kecepatan kita adalah nol). Jadi kecepatan kita
saat mengendarai sepeda motor selalu berubah-ubah. Kecepatan yang terjadi pada saat
itu disebut kecepatan sesaat, dan besar kecepatan sesaat ini sama dengan laju sesaat.
Suatu benda bergerak dari titik A ke titik B, seperti ditunjukkan pada Gambar grafik
dibawah ini.

Pada umumnya untuk menyederhanakan,


kecepatan sesaat disebut kecepatan dengan
arah kecepatan adalah searah dengan arah
garis singgung di titik itu.
3. Percepatan
Kalau kita mengendarai sepeda motor pada saat awal, mesin motor dihidupkan tetapi
sepeda motor masih belum bergerak. Pada saat sepeda motor mulai bergerak maka
kecepatannya makin lama makin besar. Hal ini berarti telah terjadi perubahan
kecepatan. Pada saat sepeda motor diam kecepatan nol, baru kemudian kecepatan
sepeda motor tersebut makin lama makin cepat. Sepeda motor tersebut mengalami
perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu. Dengan kata lain, sepeda motor
tersebut mengalami percepatan. Percepatan adalah besaran vektor. Percepatan ditulis
dengan persamaan sebagai berikut:

dengan (delta v )adalah perubahan kecepatan selama


waktu (delta t). Percepatan suatu benda dibedakan
menjadi dua yaitu percepatan rata-rata dan percepatan sesaat.

Percepatan rata-rata dan sesaat.

9
Suatu benda bergerak dari titik A ke titik B dengan kecepatan yang bergantung pada
waktu. Grafik kecepatan terhadap waktu ditunjukkan pada gambar diatas. Jika gerak
benda dari titik A ke titik B adalah sembarang maka percepatan benda selang waktu dari
t1 dan t2 dinyatakan dengan percepatan rata-rata. Percepatan rata-rata dapat dituliskan
dengan persamaan sebagai berikut:

Percepatan sesaat dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:

Jika seseorang mengendarai mobil makin lama kecepatan mobil makin cepat maka suatu
waktu tertentu kecepatan mobil tidak akan bertambah lagi bahkan kecepatan mobil
tersebut akan berkurang dan mobil tersebut akan berhenti setelah sampai ditempat
tujuan. Gerak suatu benda yang kecepatanya makin lama makin kecil disebut benda
diperlambat.
Perlambatan adalah suatu percepatan yang bertanda negatif. Pembahasan suatu benda
yang diperlambat sama dengan pembahasan pada suatu benda yang dipercepat tetapi
dengan mengganti tanda percepatan dari positif ke negatif.

10
C. GERAK 1 DIMENSI

1. GERAK LURUS BERATURAN


Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis
lurus, dimana dalam setiap selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama.
Pada gerak lurus beraturan kecepatan yang dimiliki benda tetap ( v = tetap ) sedangkan
percepatannya sama dengan nol ( a = 0 )

Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Kecepatan tetap yaitu benda
menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama. Misalnya sebuah mobil
bergerak dengan kecepatan tetap 75 km/jam atau 1,25km/menit, berarti setiap menit
mobil itu menempuh jarak 1,25 km. Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan
pada gerak lurus beraturan dapat diganti dengan kata kelajuan. Dengan demikian, dapat
juga kita definisikan, gerak lurus beraturan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus
dengan kelajuan tetap.

Grafik Hubungan antara Jarak dengan Waktu

Gambar 1. Grafik hubungan s - t

11
Grafik Hubungan antara Kecepatan dengan Waktu

2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan
garis lurus dimana kecepatannya selalu mengalami perubahan yang sama tiap sekon.

Pada gerak lurus berubah beraturan percepatan yang dimiliki benda adalah tetap, sedangkan
kecepatannya berubah beraturan.

Gerak lurus berubah beraturan ada dua macam yaitu :

1. GLBB dipercepat

2. GLBB diperlambat

Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat apabila
kecepatannya makin lama bertambah besar, sedangkan sebuah benda dikatakan melakukan
gerak lurus berubah beraturan diperlambat apabila kecepatannya makin lama berkurang
sehingga pada suatu saat benda itu menjadi diam (berhenti bergerak).

Grafik Percepatan Terhadap Waktu

Benda yang melakukan GLBB memiliki percepatan


tetap, sehingga grafik percepatan terhadap waktu (a-t)
berbentuk garis mendatar sejajar sumbu waktu t.

Gambar3.Grafik Percepatan Terhadap Waktu

12
Grafik Kecepatan Terhadap Waktu pada
GLBB yang dipercepat

Pada GLBB yang dipercepat kecepatan benda


semakin lama semakin bertambah besar.
Sehingga grafik kecepatan terhadap waktu (v-t)
pada GLBB yang dipercepat berbentuk garis
lurus condong ke atas dengan gradien yang
tetap. Jika benda melakukan GLBB yang
dipercepat dari keadaaan diam (kecepatan
awal =Vo = 0), maka grafik v-t condong ke atas
melalui O(0,0),seperti gambar di atas.

Gambar 4.Grafik v-t pada GLBB yang dipercepat

Gambar 5.Grafik v-t pada GLBB yang dipercepat melalui titik 0,Vo
Jika anda melempar batu vertikal ke atas, maka batu itu akan mengalami pengurangan
kecepatan yang sama dalam selang waktu sama. Jadi batu itu dikatakan mengalami
perlambatan atau percepatan negatif. Jadi pada GLBB diperlambat, benda mengawali
gerakan dengan kecepatan tertentu dan selanjutnya selalu mengalami pengurangan
kecepatan. Grafik kecepatan terhadap waktu untuk GLBB diperlambat akan berbentuk
garis lurus condong ke bawah, seperti
gambar di bawah ini.

13
Gambar 6.Grafik v-t pada GLBB yang diperlambat
3. GERAK JATUH BEBAS
Gerak jatuh bebas atau disingkat GJB merupakan salah satu bentuk gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) dalam arah vertikal. Konsep gerak jatuh bebas (GJB) ini hampir sama
dengan konsep gerak vertikal ke bawah (GVB) yang membedakan adalah, jika pada gerak
vertikal ke bawah kecepatan awal tidak sama dengan nol (v0≠ 0) sedangkan pada gerak
jatuh bebas kecepatan awalnya sama dengan nol (v0 = 0).

Karena GJB tidak memiliki kecepatan awal


maka gerak benda hanya dipengaruhi oleh
percepatan gravitasi bumi. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa:Gerak Jatuh Bebas atau
GJB adalah gerak lurus berubah beraturan dalam
arah vertikal (atas ke bawah) dengan
kecepatan awal nol serta mengalami
percepatan sebesar percepatan gravitasi
bumi (a = g).

14
4. GERAK PELURU (GERAK PARABOLA)

1. Pengertian Gerak Peluru


Gerak peluru adalah gerak yang lintasanya berbentuk parabola
atau melengkung. Lintasan yang melengkung ini disebabkan adanya
perpa-duan antara gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB).
Contoh :
Lintasan bola yang ditendang dalam permainan sepak bola
Gerak peluru yang ditembakkan ke atas dengan sudut tertentu terhadap arah mendatar.
Perhatikan Gambar 4.1 berikut ini :

Gambar 4.1 Gerak Peluru sebuah benda yang diberi kecepatan awal
vo dan membentuk sudut θ.

Jika bola dilemparkan dengan kecepatan awal vo dan sudut elevasi θ


maka kecepatannya dapat diproyeksikan ke arah mendatar (sumbu X)
dan arah vertikal (sumbu Y).
Pada arah horisontal ( sumbu X ) :
Gerak yang dialami benda merupakan gerak lurus beraturan
(GLB) dan tidak dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga tidak
mengalami percepatan secara horisontal ( ax = 0 ).
Artinya, komponen kecepatan horizontalnya vx selalu konstan dalam selang waktu t,
maka :

15
Kecepatan awal secara horisontal adalah:
vox = vo cos θ
Kecepatan horisontal dalam waktu t adalah :
vx = vox = vo cos θ
Jarak horisontal yang ditempuh dalam waktu t adalah :
x = vx . t = vo cos θ . t

Pada arah vertikal (sumbu Y) :


Gerak yang dialami benda merupakan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB ) dan dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga
benda mengalami perlambatan ( ay = - g = - 10 m/s2 ),
maka :
Artinya, komponen kecepatan vertikalnya vy selalu berubah dalam
selang waktu t, maka :
Kecepatan awal secara vertikal adalah :
voy = vo sin θ
Kecepatan vertikal dalam waktu t adalah:
vy = voy − g t
= vo sin θ – g t
Jarak vertikal yang ditempuh dalam waktu t adalah :
y = voy t − ½ g t2
= vo sin θ . t – ½ g t2

2. Titik tertinggi (Tinggi maksimum )

Gambar 4.2 Posisi tertinggi benda di titik B.


Di titik tertinggi (titik B), kecepatan benda hanya pada arah horisontal
saja sedangkan kecepatan vertikal akan nol (vy = 0) karena benda
tersebut tidak bihsa naik lagi. Sehingga persamaan kecepatan pada
titik tertinggi adalah :
vB = vx

16
vy = 0
Waktu ( t ) yang diperlukan untuk mencapai posisi tertinggi adalah :
vy = vo sin θ – g t
0 = vo sin θ – g t

g t = vo sin θ

Ketinggian maksimum yang bisa dicapai adalah :

Dimana :
ymax = tinggi maksimum (m)
vo = kecepatan awal (m/s)
𝛼= sudut elevasi
g = percepatan gravitasi (m/s2)
3. Titik terjauh

Gambar 4.3 Jangkauan terjauh benda di titik C.


Pada titik terjauh (titik C), maka ketingggian benda yaitu nol (y = 0).
Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik terjauh adalah :
y = vo sin θ t − ½ g t2
0 = vo sin θ t − ½ g t2
½ g t2 = vo sin θ . t
½ g t = vo sin θ

17
Jangkauan terjauh yang dapat dicapai adalah:

4. KECEPATAN GERAK PARABOLA


Kecepatan gerak parabola terdiri dari dua komponen, yaitu kecepatan horizontal dan
kecepatan vertikal.
Kecepatan awal parabola dapat dihitung:

V0 = kecepatan awal (m/s)


V0x = kecepatan awal horizontal (m/s)
V0y = kecepatan awal vertikal (m/s)
α = sudut elevasi

18
5. GERAK MELINGKAR
1..PENGERTIAN GERAK MELINGKAR
Gerak Melingkar adalah salah satu gerak benda yang lintasannya berupa lingkaran.
Lintasan tersebut terbentuk karena benda mengelilingi sebuah titik tetap yang disebut
dengan pusat lingkaran. Untuk terjadinya gerak melingkar, diperlukan sebuah gaya yang
selalu menggerakkan benda menuju pusat lingkaran. Gaya ini disebut dengan gaya
sentripetal. Secara umum terdapat dua jenis gerak melingkar, yaitu gerak melingkar
beraturan dan gerak melingkar berubah beraturan.

2. CIRI – CIRI GERAK MELINGKAR

Bentuk lintasannya berupa lingkaran


Besar kecepatan sudutnya konstan (tetap)
Besar Percepatan Sentripetalnya konstan (tetap)
Besar Kelajuan linearnya konstan (tetap)

3. BESARAN – BESARAN FISIKA PADA GERAK MELINGKAR


1. Sudut
Sudut adalah salah satu besaran yang berupa ruas garis dari satu titik pangkal antar satu
posisi ke posisi lainnya. Satuan internasioanal untuk Sudut adalah radian (rad), tetapi
satuan yang lebih sering dipakai untuk menggambarkan sudut adalah derajat. Sebuah
lingkaran memiliki sudut sebesar 360 derajat. Simbol yang digunakan untuk
melambangkan sudut adalah theta (θ).

19
2. Kecepatan Sudut dan Kecepatan Linear
a. Kecepatan Sudut (Kecepatan Anguler)
Kecepatan sudut atau yang juga sering disebut dengan kecepatan anguler adalah sudut
yang ditempuh oleh sebuah titik yang bergerak di tepi lingkaran dalam satuan waktu (t)
tertentu. Satuan internasional untuk kecepatan sudut adalah rad per detik (rad/s).
Simbol yang digunakan untuk melambangkan kecepatan sudut adalah omega (Ω atau
ω).
b. Kecepatan Linear (Kecepatan Tangensial)
Kecepatan Linear (Kecepatan Tangensial) adalah salah satu besaran dalam fisika yang
menunjukkan seberapa cepat sebuah benda berpindah dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Satuan internasional yang digunakan untuk kecepatan linear adalah meter per
sekon (m/s), tetapi dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, pasti kita lebih sering
memakai satuan kilometer per jam (km/jam), sedangkan di amerika lebih sering dipakai
mil per jam, (mil/jam). Kecepatan dapat diperoleh dari perkalian antara jarak yang
ditempuh dengan waktu tempuh. Simbol dari kecepatan adalah v (huruf kecil).

3. Percepatan Sudut dan Percepatan Linear


a. Percepatan Sudut (Percepatan Anguler)

20
Percepatan Sudut adalah perubahan kecepatan sudut dalam satuan waktu (t) tertentu).
Apabila kecepatan sudut semakin bertambah, maka akan terjadi percepatan
(penambahan kecepatan) sudut sehingga percepatan sudutnya positif, sedangkan
apabila kecepatan sudutnya berkurang maka akan terjadi perlambatan (pengurangan
kecepatan) sehingga percepatan sudutnya negatif. Satuan Internasional untuk
percepatan sudut adalah radian per detik kuadrat (rad/s2). Simbol yang digunakan untuk
melambangkan percepatan sudut adalah alfa (α).

b. Percepatan Linear (Percepatan Tangensial)


Percepatan linera atau percepatan tangensial adalah paerubahan kecepatan yang
terjadi kepada benda tersebut, baik karena pengaruh gaya yang bekerja pada benda
ataupun karena keadaan benda. Satuan Internasional untuk kecepatan adalah m/s2 .
Simbol yang digunakan untuk melambangkan percepatan linear adalah “a”. Jika
perubahan kecepatannya negatif (kecepatan benda menurun) maka disebut dengan
perlambatan (a = -), sedangkan jika perubahan kecepatan positif (kecepatannya
meningkat) maka disebut dengan percepatan (a = +).

4. Waktu Tempuh
Waktu tempuh adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk berpindah dari
suatu posisi ke posisi yang lain dalam kecepatan tertentu. Satuan Internasional untuk
Waktu Tempuh adalah sekon (s), sedangkan simbol yang dipakai untuk melambangkan
waktu tempuh adalah t (huruf kecil). Waktu tempuh dapat diperoleh dari hasil
pembagian jarak dengan kecepatan.

21
5. Frekuensi dan Periode
a. Frekuensi
Secara umum frekuensi adalah besaran ukuran jumlah putaran ulang suatu peristiwa
dalam waktu tertentu. Dalam gerak melingkar, frekuensi adalah jumlah putaran yang
dapat dilakukan suatu benda dalam satu detik. Satuan internasional yang dipakai untuk
frekuensi adalah Hertz (Hz). Simbol yang digunakan untuk melambangkan frekuensi
adalah f (huruf kecil).
b. Periode
Secara umum Periode adalah waktu yang ditempuh untuk melakukan suatu peristiwa.
Dalam gerak melingkar periode adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu
lingkaran. Satuan yang sering digunakan untuk periode adalah detik atau sekon (s).
Simbol yang digunakan untuk melambangkan periode adalah T (huruf besar).

RUMUS FREKUENSI DAN PERIODE


6. Radius
Radius atau yang juga sering kita sebut dengan jari – jari lingkaran adalah garis yang
menghubungkan titik pusat dengan bagian terluar dari sebuah lingkaran. Satuan yang
sering dipakai untuk radius adalah satuan panjang seperti meter (m), sentimeter (cm),
kilometer (km), dll. Simbol yang digunakan untuk melambangkan radius adalah r (huruf
kecil).

4. KLASIFIKASI MACAM JENIS GERAK MELINGKAR DAN RUMUSNYA


Berdasarkan Kecepatan sudutnya terdapat dua jenis Gerak Melingkar, yaitu :

22
1. Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
Gerak Melingkar Beraturan adalah gerak melingkar yang memiliki besar kecepatan
sudut yang konstan (tetap). Arah kecepatan sudut pada gerak melingkar beraturan sama
dengan arah kecepatan linearnya. Dalam gerak melingkar beraturan kecepatan
sudutnya tetap, tetapi karena dibelokkan oleh gaya sentripetalnya maka arah
kecepatannya berubah-ubah (Lihat gambar untuk lebih memahaminya). Dalam hal ini
perubahan arah kecepatan juga didefinisikan sebagai percepatan, karena itu benda yang
mengalami sebuah lingkaran terus dipercepatan bahkan ketika lajunya tetap konstan.
Rumus yang dipakai dalam Gerak Melingkar Beraturan (GMB) antara lain :

RUMUS FREKUENSI DAN PERIODE


2. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)
Gerak Melingkar Berubah Beraturan adalah gerak melingkar yang memiliki percepatan
sudut konstan atau tetap. Artinya perubahan kecepatan sudut yang terjadi dari waktu
ke waktu adalah sama. Apabila arah keceapatan sudut dengan percepatan sudutnya
sama, maka akan terjadi ‘percepatan’ sehingga disebut GMBB dipercepat dengan
percepatan yang bernilai positif (+). Sedangkan jika arah keceaptan sudut dengan
percepatan sudutnya berlawanan, maka akan terjadi ‘perlambatan’, sehingga disebut
GMBB diperlambat dengan percepatan sudut yang bernilai negatif (-).
Rumus yang dipakai dalam Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) antara lain :

23
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kecepatan adalah besaran vector yaitu selain memiliki nilai juga memiliki arah.
Kecepatan adalah perpindahan suatu benda dibagi selang waktunya, sedangkan
percepatan adalah kecepatan tiap satuan waktu.
Kelajuan umumnya didefinisikan yang merupakan jarak yg ditempuh oleh satu
buah benda dibagi saat yg dimanfaatkan.
Percepatan adalah benda yang mengalami perubahan kecepatan dalam selang waktu
tertentu.
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan
garis lurus, dimana dalam setiap selang waktu yang sama benda menempuh jarak
yang sama. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda yang
menempuh lintasan garis lurus dimana kecepatannya selalu mengalami perubahan
yang sama tiap sekon. Gerak jatuh bebas atau disingkat GJB merupakan salah satu
bentuk gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dalam arah vertikal.
Gerak peluru adalah gerak yang lintasanya berbentuk parabola
atau melengkung. Lintasan yang melengkung ini disebabkan adanya perpa-duan
antara gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
Gerak Melingkar adalah salah satu gerak benda yang lintasannya berupa lingkaran.
Lintasan tersebut terbentuk karena benda mengelilingi sebuah titik tetap yang
disebut dengan pusat lingkaran.

24
B.SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dan kelemahan dari makalah ini. Diharapkan pembaca dapat
mengkritik dan memberi saran demi kesempurnaan makalah ini dan kita dapat
memperoleh ilmu dan pengetahuan dari makalah tentang kinematika zarrah.

25
DAFTAR PUSTAKA
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/parab_fis2_1.pdf

https://www.ilmudasar.com/2018/02/Gerak-Melingkar.html

https://www.ilmudasar.com/2017/09/Pengertian-Ciri-Rumus-dan-Soal-Gerak-Lurus-Beraturan-GLB-
adalah.html?m=1

https://www.fisipedia.com/2018/08/soal-gerak-lurus-berubah-beraturan-glbb-kelas-8-smp-semester-
1.html?m=1

https://rumus.co.id/gerak-jatuh-bebas/

https://www.fisikabc.com/2017/05/gerak-jatuh-bebas.html?m=0

https://rumus.co.id/perbedaan-kecepatan-dan-percepatan/

http://markasfisika.blogspot.com/2015/12/pembahasan-gerak-kecepatan-dan-percepatan-
konstan.html

https://www.wps.com/email-dl

26
27

Anda mungkin juga menyukai