Anda di halaman 1dari 18

I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah peradaban manusia mengalami perjalanan yang sangat panjang & berliku.
Usaha manusia untuk menyingkap tabir kegelapan yang selama berabad-abad dialami
manusia perlahan-lahan mulai menapaki kemajuan dan keberhasilan. Hal ini karena
kodrat manusia yang serba ingin tahu dan kepemilikan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan
bahasa manusia. Kemudian dituangkan melalui berbagai penelitian dan kajian sehingga
manusia mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi kebutuhan. Sejarah
manusia mulai dicatat ketika manusia sudah mencapai tahap renaisance (pencerahan) dari
sepanjang abad kegelapan (dark ages), sejarah tdk mencatat peristiwa luar biasa yang
menandai peralihan dari satu abad ke abad lainnya.
Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugerahi harkat, martabat, serta
potensi kemanusiaan yang tinggi. Manusia sebagai makhluk yang mempunyai akal,
jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan
akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri
maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik
atau jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan
dengan norma-norma yang berlaku. Dan melalui rohaninya manusia yaitu dengan cara
beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena
diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai
kodratnya. Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi atau
berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan
suatu perubahan pada kehidupan social. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh
modernisasi yang terjadi pada kehidupan manusia.
Dari pernyataan-pernyataan diatas, kami akan menjelaskan isi dari makalah kami
yang berjudul Manusia dan Peradaban.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan hakikat peradaban.
2. Menjelaskan manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat beradab.
3. Menjelaskan dan menunjukkan adanya evolusi budaya, serta wujud peradaban dalam
kehidupan social budaya.

Page | 1
4. Menjelaskan dan menunjukkan dinamika peradaban global.
5. Menjelaskan problematika peradaban global pada kehidupan manusia.

1.3 Metode Penulisan


1. Dari perpustakaan Kota Jambi
2. Dari buku Paket ISBD
3. Dari perpustakaan Universitas Jambi
4. Dari perpustakaan FKIP Unuversitas Jambi
5. Dari perpustakaan Wilayah Kota Jambi
6. Dari jurnal
7. Dari internet

Page | 2
II. PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Peradaban
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada
hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan.
Kemampuan rasa manusia melalui alatalat indranya menghasilkan beragam barang seni
dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia menghendaki kesempurnaan
hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup
manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Hasil atau produk kebudayaan manusia inilah
yang menghasilkan peradaban. Dalam kaitannya dengan dua istilah tersebut,
Koentjaraningrat (1990) berusaha memberikan penjelasan sebagai berikut. Di samping
istilah kebudayaan ada pula istilah peradaban. Hal ini adalah sama dengan istilah dalam
bahasa Inggris civilization yang biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian atau unsur
dari kebudayaan yang harus maju dan indah misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat,
sopan santun, pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan dan sebagainya.
Istilah peradaban sering juga dipakai untuk menyebutkan suatu kebudayaan yang
mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni rupa dan sistem kenegaraan serta
masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Kebudayaan berasal dari kata culture, istilah peradaban sering dipakai untuk
menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur,
mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia.
Huntington (2001) mendefinisikan perdaban (civilization) sebagai the highest social
grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that
which distinguish humans from other species. Peradaban tidak lain adalah
perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang dikatakan sebagai
beradab atau mencapai peradaban yang tinggi.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula,
yang telah mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang telah maju. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan
mempengaruhi peradaban sebuah bangsa dan menjadi bangsa itu dianggap lebih muju
dari bangsa-bangsa lain pada zamannya. Kemajuan teknologi bisa dilihat dari
infrastruktur bangunan, sarana yang dibuat, lembaga yang dibentuk dan sebagainya.

Page | 3
Contoh bangsa yang memiliki peradaban yang tinggi pada masa lampau adalah yang
tinggal di lembah Sungai Nil, lembah Sungai Eufrat Tigris, Lembah Sungai Indus dan
lembah Sungai Hoang Ho di Cina.
Kehidupan di lembah sungai Nil masa itu kita sebut dengan nama Peradaban
Lembah Sungai Nil bukan Kebudayaan Lembah Sungai Nil sebab mereka telah
memiliki organisasi social, kebudayaan, dan cara berkehidupan yang sudah maju bila
disbanding dengan bangsa lain. Jadi selain mengacu pada kemajuan ilmu, teknologi, dan
seni, peradaban mengacu pada suatu kurun waktu dan tempat tertentu.
Masyarakat pada saat ini tetap memberi penghargaan untuk peradaban masa lampau
dengan memberi pengakuan akan adanya keajaiban dunia.
Keajaiban dunia yang dikenal saat ini antara lain :
Piramida di Mesir merupakan makam raja-raja Mesir kuno.
Taman gantung di Babylonia.
Tembok raksasa dengan panjang 6.500 km di RRC.
Menara Pisa di Italia.
Menara Eiffel di Paris.
Candi Borobudur di Indonesia.
Taj Mahal di India.
Patung Zeus yang tingginya 14 m da seluruhnya terbuat dari emas.
Kuil Artemis merupakan kuil yang terbesar di Yunani.
Mausoleum Halicarnacus, kuburan yang dibangun oleh Ratu Artemisia untu
mengenang suaminya Raja Maulosus dari Carla.
Colossus, yaitu patung perungu dewa matahari dari rhodes.
Pharos, yaitu patung yang tingginya hingga 130 m dari alexsandria.
Gedung parlemen di inggris di london.
Kabah di saudi arabia.
Colossum di Roma italia.
Selah satu ciri yang penting dalam devenisi peradaban adalab berbudaya. Yang
dalam bahasa ingris disebut Cultured. Orang yang cultured adalah yang juga lettered
dalam hal ini tidak sekedar hanya bisa membaca dan menulis hal yang sederhana. Orang
yang cultured adalah yang mampu menghayati dan memahami hasil kebudayaan
adiluhung, yang hanya bisa didapatkan dengan pendidikan yang tarafnya tinggi. Bangsa

Page | 4
yang beradab adalah bangsa yang terdidik. Akan tetapi, bangsa yang berbudaya belum
tentu memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

2.2 Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Beradab


Peradaban tidak hanya merujuk pada wujud benda hasil budaya, tetapi juga
wujud gagasan dan perilaku manusia. Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia,
baik cipta, karsa dan rasa. Kebudayaan berwujud gagasan/ide, perilaku/aktivitas dan
benda-benda. Sedangkan peradaban adalah bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus,
indah dan maju. Jadi peradaban termasuk di dalam gagasan dan perilaku manusia yang
tinggi, halus dan maju.
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugerahi
harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Manusia sebagai makhluk
beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berakhlak
dan berbudi pekerti luhur. Sopan, berakhlak, berbudi pekerti luhur menunjuk pada
perilaku manusia. Manusia yang beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan
antara cipta, rasa dan karsa. Kaelan (2002) menyatakan manusia yang beradab adalah
manusia yang mampu melaksanakan hahikatnya sebagai manusia.
Manusia disamping sebagai makhluk Tuhan, sebagai makhluk individu juga
sebagai makhluk sosial budaya, dimana saling berkaitan satu dengan yang lain. Sebagai
makhluk individu manusia harus memenuhi segala kebutuhan pribadinya dan sebagai
makhluk sosial budaya manusia harus hidup berdampingan dengan manusia lain dalam
kehidupan yang selaras dan saling membantu. Manusia sebagai makhluk sosial disini
merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggungjawab seperti
anggota masyarakat lain, agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat
tersebut. Oleh karena itu, manusia yang bertanggungjawab adalah manusia yang dapat
menyatakan bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum. Untuk
menjadi makhluk yang beradab, manusia senantiasa harus menjunjung tinggi aturan-
aturan, norma-norma, adat-istiadat, nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat yang
diwujudkan dengan menaati berbagai pranata sosial atau aturan sosial, sehingga dalam
kehidupan di masyarakat itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan, ketentraman dan
kedamaian. Dan inilah sesungguhnya makna hakiki sebagai manusia beradab.
Manusia beradab pastilah berkeinginan membentuk masyarakan beradab.
Konsep masyarakat adab dalam pengertian yang lain adalah suatu kombinasi yang ideal

Page | 5
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Masyarakat adab adalah masyarakat
berpendidikan tinggi, sopan, berbudi pekerti luhur, berakhlak dan berkesopanan serta
memilik rasa toleransi. Kita semua menganggap masyarakat kita beradab, namun kita
juga harus menerima kenyataan bahwa masyarakat kita masih banyak yang arogan dan
anarkhis. Dalam suatu masyarakat yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan yang
menurut sifat dasarnya dianggap paling cocok bagi setiap orang tersebut, yang tentunya
perlu adanya keselarasan dan keharmonisan. Namun demikian keinginan manusia untuk
mewujudkan keinginannya atau haknya sebagai salah satu bentuk pemenuhan
kebutuhan hidup, tidak boleh dilakukan secara berlebihan bahkan merugikan manusia
lain. Manusia dalam menggunakan hak untuk memenuhi kepentingan pribadinya tidak
boleh melampaui batas atau merugikan kepentingan orang lain. Sebagai suatu anggota
masyarakat yang beradab manusia harus bisa menciptakan adanya keseimbangan antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Jadi, perlu adanya suatu kombinasi yang
ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Dewasa ini, masyarakat adab memiliki padanan istilah yang dikenal dengan
masyarakat madani atau masyarakat sipil ( civil society ). Masyarakat madani secara
etimologi dapat dinyatakan sebagai masyarakat yang teratur dan beradab. Masyarakat
madani adalah masyarakat yang berkeadaban. Muhammad A.S Hikam (1999) dalam
bukunya yang berjudul Demokrasi and Civil Society mendefinisikan Civil Society
merupakan masyarakat adab sebagai wilayah kehidupan social yang terorganisasi dan
bercirikan, yaitu:
1. Kesukarelaan
2. Keswadayaan
3. Kemandirian
4. Keterikatan terhadap norma
Nurcholis Majid menyebutkan masyarakat madani sebagai masyarakat yang
berkeadaban memiliki ciri-ciri, antara lain:
1. Egalitarianisme(derajat sama),
2. Saling menghargai,
3. Keterbukaan,
4. Keadilan,
5. Toleransi, serta
6. Musyawarah.

Page | 6
Dan masyarakat adab pada dasarnya merupakan keinginan tulus dari manusia
sebagai makhluk yang beradab. Namun, sebagaimana halnya dengan individu,
masyarakat dalam suatu kurun waktu tertentu bisa saling bertengkar, saling bertikai,
bahkan saling membunuh antarkelompok masyarakat. Bukti bahwa perang yang lain
saat ini banyak terjadi di berbagai belahan dunia, menunjukkan bahwa cita-cita
masyarakat adab harus senantiasa diperjuangkan, dipertahankan dan dipelihara dengan
sebaik-baiknya.

2.3 Evolusi Budaya, serta Wujud Peradaban dalam Kehidupan Social Budaya
Pada perkembangannya kehidupan manusia modern muncul sejak beberapa
ratus ribu tahun terakhir sungguh hanya sekejap jika dibandingkan dengan sejarah
planet bumi yang sudah berusia 5 miliar tahun. Hutan-hutan tropis yang merupakan
tempat tinggal bagi jutaan spesies ditebang untuk pertanian, padang rumput, tempat
tinggal, dan kawasan industri. Ketergantungan terhadap lingkungan alam akan segera
teratasi dengan meningkatnya budaya manusia dalam penguasaan ilmu dan teknologi
yang nantinya akan semakin jelas bagaimana manusia akan berperilaku terhadap
lingkungan alam dan perubahan yang menyertainya.
Peradaban manusia dalam perkembangan evolusi budaya dan adaptasi
biologis dimulai setelah ditemukannya api sebagai alat untuk memenuhi berbagai
keperluan dan keinginan. Api merupakan penemuan teknologi paling awal yang
membawa peradaban manusia pada kemampuan untuk mengubah lingkungan alamiah
menjadi lingkungan binaan yang sesuai dengan kehendak dan aspirasinya.
Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah
(masa sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal tulisan) dan masa
sejarah (masa manusia telah mengenal tulisan). Data-data tentang masa prasejarah
diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti yang digali dan diinterpretasi. Masa sejarah
bermuda ketika adanya catatan tertulis untuk dijadikan bahan rujukan. Penciptaan
tulisan ini merupakan satu penemuan revolusioner yang genios. Bermula dari
penciptaan properti dan lukisan objek, seperti kambing, lembu, wadah, ukuran barang,
dan sebagainya; diikuti dengan indikasi angka; kemudian diikuti simbol yang
mengindikasikan transaksi, nama, dan alamat yang bersangkutan; selanjutnya simbol
untuk fenomena harian, hubungan antara mereka, dan akhirnya intisari, seperti warna,

Page | 7
bentuk, dan konsep. Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman
prasejarah, yaitu:
a. Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda digunakan hanya untuk
mengangkat barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian, roda disambung dengan
kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti saat ini.
b. Bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran
seseorang kepada orang lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai representasi dan
bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke masa
sejarah tertulis.
Mengenai masa prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi zaman prasejarah,
yaitu:
1. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua (paleolitikum),
zaman batu tengah/madya (Mesolitikum), dan zaman batu baru (Neolitikum).
2. Pendekatan berdasarkan model social ekonomi atau mata pencaharian hidup yang
terdiri atas:
1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu sederhana
(tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi Epipaleolitik).
2. Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik.
3. Masa kemahiran teknik atau perundagian, melliputi tradisi semituang besi.
Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat
tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah
mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai
beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Jadi, evolusi kebudayaan bisa mencapai
sampai pada taraf tinggi yaitu: peradaban.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap
dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang
dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu
pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. Sebagai contoh, peradaban
Mesir Kuno tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya
(piramid, obeliks, spinx) yang terkait dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang
memperlihatkan tahap budaya. Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang
juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal tulisan
yang menjadi ciri budaya setempat. Peradaban kuno di Indonesia menghasilkan

Page | 8
berbagai bangunan seni yang bernilai tinggi, seperti Candi Borobudur, Prambanan, dan
lain-lain.

2.4 Dinamika Peradaban Global


Menurut alnold Y. Toynbee, seorang sajarawan asal Inggris, lahirnya peradaban
itu diuraikan dengan teori challenge and respons. Peradaban lahir sebagai respons
(tanggapan) manusia dengan segenap daya dan upaya serta akalnya menghadapi,
menaklukkan, dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi
kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidup.
Alam menawarkan sebuah tantangan dan kemungkinan-kemungkinan, jika
tantangan itu berat maka manusia kan gigih dan berusaha keras untuk merespons alam,
begitupun sebaliknya. Seringkali timbul akan keinginan sesuatu, manusia akan berusaha
bagaimana cara untuk mendapatkannya. Seluruh perangkat ide, metode, teknik, dan
benda material yang digunakanyang digunakan dalam waktu tertentu maupun kegiatan
untuk merombak perangkat tersebut demi memenuhi kebutuhan hidup disebut
teknologi. Teknologi lahir dan berkembang oleh manusia, dan ilmu untuk menguasai
dan memanfaatkan lingkungan.
Penerapan teknologi bertujuan untuk memudahkan kerja manusia agar
meningkatkan efisisensi dan produktifitas. Alvin Toffler menganalisis gejala-gejala
perubahan dan pembaharuan peradaban masyarakat akibat majunya iptek, ia
menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini
mengalami tiga gelombang , yaitu :
1. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM-1500
M.
Gelombang pertama (the first wave) dikenal dengan revolusi hijau. Dalam
gelombang pertama ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian.
Pada awalnya manusia berpindah-pindah dalam memanfaatkan lahan dan tempat
tinggal untuk mendapatkan hasil pertanian. Selanjutnya mereka berpindah ke
penerapan teknologi pertanian, dimana kemudian bertempat tinggal tetap dan
membentuk desa.

Page | 9
2. Gelombang II, peradaban teknologi industry berlangsung mulai 1500 M-1970
M.
Gelombang kedua adalah adanya revolusi industi, yaitu kira-kira tahun 1700-1970.
Masa ini dimulai dari penemuan mesin uap pada tahun 1712. Pada massa itu
ditemukan mesin elektro mekanis raksasa. Penggunaan mesin industry, mesin uap,
dan mesin pemintal dalam industry garmen.
3. Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M-sekarang.
Gelombang ketiga merupakan revolusi informasiyang ditandai dengan teknologi
informasi. Gelombang ketiga terjadi dengan kemajuanteknologi dalam bidang:
a. Komunikasi dan data prosesing.
b. Penerbangan dan angkasa luar.
c. Energy alternative dan energy yang dapat diperbarui.
d. Terjadinya urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan
transfortasi.
Gelombang ketiga ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal
dengan sebutan the global village (kampong global). John naisbit, menyatakan bahwa
globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan di alami oleh Negara dunia.
Perubahan terjadi karena adanya interaksi dan interaktif antar Negara, terutama Negara
berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di Negara-negara maju. Perubahan-
perubahan itu ialah:
a. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
b. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih.
c. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
d. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
e. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasasi.
f. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.
g. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
h. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
i. Perubahan dari utara ke selatan.
j. Perubahan dari satu di antara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.
Naisbit dan Patricia Aburdance (1990) kembali mengemukakan lagi adanya
sepuluh macam perubahan di era global, yaitu :
a. Abad biologi.

Page | 10
b. Bangunnya sosialisasi pasar bebas.
c. Cara hidup global dan nasionalisme budaya.
d. Dasawarsa kepemimpinan wanita.
e. Kebangkitan agama dan millennium baru.
f. Kebangkitan dalam kesenian.
g. Kemenangan individu.
h. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an.
i. Berkembangnya wilayah pasifik.
j. Privatisasi/swastanisasi atas Negara kesejahteraan.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat diketahui bahwa peradaban manusia
mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan), perubahan itu menuju kemajuan
di era global saat ini. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi menghasilkan
globalisasi, disamping kemajuan transfortasi.
Adanya globalisasi dipengaruhi oleh kemajuan yang pesat pada teknologi
transportasi dan informasi komunikasi. Berikut ini adalah beberapa ciri yang
menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
a. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar Negara menunjukkan
keterkaitan antar manusia di seluruh dunia.
b. Perkembangan perlatan seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet
menjukkan bahwa komunikasi global terjadi begitu cepat, sementara melalui
pergerakan masa seperti pariwisata, memungkinkan kita merasakan banyak hal dari
budaya yang berbeda.
c. Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan
pengaruh perusahaan multi nasional dan dominasi organisasi seperti Worl Trade
Organization (WTO).
d. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media masa (terutama televisi,
film, musik serta transmisi berita dan olahraga internasional). Saat ini, kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beranekaragam budaya.
e. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multi nasional, inflasi regional dan lain-lain.

Page | 11
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan politik adalah
semakin menguatnya pengrauh ideologi liberal dalam perpolitikan Negara berkembang
yang ditandai oleh menguatnya ide kebebasan dan demokrasi. Pengaruh globalisasi
terhadap bidang politik, misalnya membawa internasionalisasi dan penyebaran
pemikiran serta nilai-nilai demokratis, termasuk didalamnya masalah hak asasi manusia.
Sementara itu, pengaruh globalisasi terhadap ekonomi adalah dengan
menguatnya kapitalisme dan pasar bebas. Selanjutnya globalisasi terhadap sosial budaya
adalah masuknya nilai nilai dari peradaban lain yang menimbulkan turunnya nilai nilai
sosial budaya suatu bangsa yang menjadi jati dirinya. Pengaruh ini semakin lancar
dengan berkembangnya media informasi dan komunikasi seperti televisi, komputer,
satelit, internet dan sebegainya. Perkembangan suatu bangsa itu terjadi karena adanya
pengaruh-pengaruh luar. Perkembangan ini dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar.
Hal ini adalah hal yang wajar dan tidak perlu ditakutkan. Pengaruh pengaruh dari luar
ini, mempunyai dua sisi baik sisi positif ataupun sisi negatif. Berikut ini adalah sisi
positif dari globalisasi :
a. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi memberi kemudahan kepada manusia
dalam berinteraksi.
b. Teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan
dengan manusia lain.
c. Kemajuan teknologi komunikasi, informasi dan transportasi meningkatkan efisiensi.
Berikutnya adalah sisi negatif dari globalisasi adalah sebagai berikut :
a. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai tradisi dan identitas suatu
bangsa.
b. Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang
semakin besar.
c. Berkembangnya nilai konsumerisme dan individual yang menggeser nilai nilai sosial
masyarakat.
d. Terjadinya dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih
banyak menggunakan mesin mesin berteknologi tinggi.
Globalisasi juga dapat dilihat dengan dua sisi lain. Sisi pertama yaitu
globalisasi sebagai ancaman dan sisi kedua globalisasi sebagai peluang. Globalisasi
sebagai ancaman berarti lebih berdampak negatif, seperti merebaknya konsumerisme,

Page | 12
materialisme, hedonisme, sekularisme, mengagung-agunkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kemewahan yang berlebihan, pergaulan bebas, budaya kekerasan dan
pornografi, pornoaksi dan sebagainya. Sementara itu, globalisasi sebagai peluang
memberi pengaruh positif, yang berarti globalisasi membawa peradaban luar yang
berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa Indonesia. Misalnya, budaya disiplin,
kebersihan, tanggungjawab, budaya kompetisi, kerja keras, penghargaan terhadap orang
lain, demokrasi, jujur, optimis, mandiri dan taat terhadap peraturan. Nilai-nilai tersebut
tidak berkembang pada peradaban lama masyarakat Indonesia dan baru berkembang
ketika pengaruh global mulai muncul. Dalam menghadapi adanya globalisasi, bangsa
bangsa di dunia memberi tanggapan yang dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Sebagian bangsa menanggapi bahwa globalisasi membawa dampak yang positif
karena dianggap sebagai jalan keluar baru untuk perbaikan nasib umat manusia.
b. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk
baru penjajahan melalui cara cara baru yang bersifat transnasional dalam bidang
politik, ekonomi dan budaya.
c. Sebagian yang lain, menganggap globalisasi dapat diterima sebagai sebuah hasil dari
perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap akibat
negatif dari globalisasi.
Ada juga kelompok yang mendukung globalisasi yang sering disebut dengan
proglobalisasi, menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Kelompok ini berpendapat demikian karena
didasari pada teori keunggulan komparatif yang dikemukakan David Ricardo. Teori ini
menyatakan bahwa suatu Negara dengan Negara lain saling bergantung dan dapat saling
menguntungkan satu sama lainnya, salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam
bidang ekonomi. Artinya kedua Negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai
dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya.
Di sisi lain, ada kelompok yang menolak globalisasi yang biasa disebut
dengan antiglobalisasi, yaitu suatu istilah yang biasa digunakan untuk memaparkan
sikap politis orang orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan
lembaga lembaga yang mengatur perdagangan antar Negara, seperti organisasi
perdagangan dunia (WTO).
Dengan semakin cepatnya kemajuan teknologi dan ditopang oleh sistem
sosial yang kuat membuat teknologi menjadi pengarah bagi kehidupan manusia, yang

Page | 13
berakibat bagi orang-orang yang rendah kemampuan teknologinya menjadi
ketergantungan dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan
kemajuanteknologi.
Dampak dari mudahnya akses informasi ini adalah masuknya kebudayaan
luar yang selama ini tidak diketahui masyarakat yang membuat pergeseran norma di
masyarakat dan menyebabkan terjadinya kompromisme sosial yang membuat hal-hal
baru yang masuk dalam masyarakat diterima karena adanya perubahan norma.

2.5 Problematika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia


Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-
bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju. Konsep
kebudayaan adalah perkembagan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang
tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada
masyarakatnya. Kebudayaan bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami
perubahan atau pergeseran. Faktor utama dalam perubahan ini adalah adanya
globalisasi.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia
global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang
harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia
secara mendasar.
1. Pengaruh Globalisasi
Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi
semua bangsa dan masyarakat internasional. Dengan didukung teknologi komunikasi
dan transportasi yang canggih, dampak globalisasi akan sangat luas dan kompleks.
Akibatnya, akan mengubah pola pikir, sikap, dan tingkah laku manusia. Hal seperti ini
kemungkinan dapat mengakibatkan perubahan aspek kehidupan yang lain, seperti
hubungan kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan, atau secara umum berpengaruh
pada sistem budaya bangsa.

Page | 14
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan
politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam perpolitikan
negara-negara berkembang yang ditandai menguatnya ide kebebasan dan demokrasi.
Pengaruh globalisasi dibidang politik, antara lain membawa internasionalisasi dan
penyebaran pemikiran serta nilai-nilai demokratis termasuk didalamnya hak asasi
manusia.
Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapitalisme dan
pasar bebas. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tumbuhnya perusahaan-perusahaan
transnasional yang beroperasi tanpa mengenal batas-batas negara. Kapitalisme juga
menuntut adanya ekonomi pasar yang lebih bebas untuk mempertinggi asas manfaat,
kewiraswastaan, akumulasi modal, membuat keuntungan, serta manajemen yang
rasional.
Pengaruh globalisasi terhadap sosila budaya akan masuknya nilai-nilai dari
peradaban lain. Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai sosial budaya suatu bangsa
yang menjadi jati dirinya. Pengaruh ini semakin lancar dengan pesatnya media
informasi dan komunikasi, seperti televisi, komputer, satelit, internet, dan sebagainya
Globalisasi juga memeberikan dampak terhadap pertahanan dan keamanan negara.
Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh dunia akan meningkatkan
kemungkinan terjadinya konflik kepentingan dan dapat mengganggu keamanan bangsa.
2. Peradaban Di Indonesia
Problematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya
dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting kehidupan sosial.
Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian
tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan
berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita
merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.
Dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak
alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih
menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan televisi,masyarakat
bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari
berbagai belahan bumi.

Page | 15
Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian asli Indonesia. Misalnya saja
kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang
Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat
disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional
Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen
penanaman nilai-nilai moral yang baik.. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang
sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah
mengalami mati suri. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai
terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi.
Kehidupan sosial juga merupakan salah satu unsur pembentuk peradaban yang
banyak dipengaruhi oleh globalisasi. Dimensi nilai dalam kehidupan yang sebelumnya
berdasarkan pada konsep kolektifisme kini berubah menjadi individualisme. Manusia
tidak lagi merasa senasib, sepenanggungan dengan manusia lainnya (seperti pada zaman
perjuangan) dikarenakan perkembangan teknologi dan informasi menuntut mereka
untuk saling berkompetisi dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mendesak.
Hal ini juga berdampak pada berkurangnya kontak sosial antara sesama manusia dalam
konteks hubungan kemasyarakatan.
Contoh lain adalah kenyataan bahwa kebutuhan ekonomi semakin meningkat,
atau dengan kata lain masyarakat menjadi lebih konsumtif dan cenderung memiliki gaya
hidup hedonis yang lebih suka bersenang-senang.
Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan
punahnya suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah
terkontaminasi oleh pengaruh globalisasi. Contoh kasusnya ialah seperti yang terjadi
di Sumatera Barat. Di daerah ini sering kali kita temukan percampuran bahasa (code
mixing) yang biasanya dituturkan oleh anak muda di Sumater Barat, seperti
pencampuran Bahasa Betawi dan Minang dalam percakapan sehari-hari. Hal ini jelas
mengancam eksistensi bahasa di suatu daerah.

Page | 16
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu , yang telah
mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni yang telah maju.
2. Manusia sebagai makhluk beradab adalah pribadi manusia memiliki potensi untuk
berlaku sopan, berakhlak dan berbudi pekerti luhur. Sedangkan Masyarakat adab adalah
suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum atau
masyarakat berpendidikan tinggi, sopan, berbudi pekerti luhur, berakhlak serta memilik
rasa toleransi. Sebab itu ada istilah Bangsa yang beradab adalah bangsa yang terdidik.
3. Evolusi budaya merupakan perubahan budaya secara bertahap dan berkesinambungan,
memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang dicirikan oleh kualitas
tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni,
teknologi, dan spiritualitas yang tinggi.
4. Peradaban manusia mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan), perubahan itu
menuju kemajuan di era global saat ini. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi
informasi menghasilkan globalisasi.
5. Problematika peradaban mengakibatkan berubah pola pikir, sikap, dan tingkah laku
manusia. Yang menimbulkan perubahan aspek kehidupan yang lain, seperti hubungan
kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan, atau secara umum berpengaruh pada sistem
budaya bangsa.

3.2 Saran
Perlu adanya pemahaman mengenai manusia dan peradaban oleh masyarakat awam.
Karena kedamaian akan terwujud apabila masyarakat mengerti dan menerapkan
pemahaman tentang manusia yang beradab.

Page | 17
Daftar Pustaka

Mugiyono. 2016. Integrasi pemikiran islam dan peradaban melayu: studi eksploratif
historis terhadap perkembangan peradaban melayu islam di nusantara.1: 27-28
Nasutiuon, dkk. 2016. Ilmu social budaya dasar. Jakarta: Rajawali.
Prasetya, J. 1991. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Suratman. 2009. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Manusia dan Peradaban). Malang:
Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang.
Tim Penulis. 2010. Bahan Ajar: Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Universitas
Negeri Jakarta.
Winarno dan Herimanto. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
http://kumpulan-makalah-adinbuton.blogspot.co.id/2015
http://documents.tips/documents/makalah-manusia-dan-peradaban

Page | 18

Anda mungkin juga menyukai