Anda di halaman 1dari 2

Manusia Sebagai Makhluk Beradab

Manusia sebagai mahluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi unuk berlaku
sopan, berakhlak, dan berbudi pekerti yang luhur. Sopan, berhlak, berbudi pekerti, yang
luhur menunjukan pada perilaku manusia. Orang yang berkesopanan, berakhlak, berbudi
pekerti luhur dalam prilaku, termasuk pula dalam gagasanya. Manusia yang beradap adalah
manusia yang bias menyelaraskan antara cipta, rasa,. Kaelan (2002) menyatakan manusiaa
yang beradapadalah manusi yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia.
Kebalikanya adalah manusia yang biadab atau di kenal dengan istilah barbar. Secara sempit
orang biadab diartikan sebahgai orang yang perulakuanya tidak sopan, tidak berakhlak,
dantidak memiliki budi pekerti yang mulia. Orang yang biadab juga tidak mampu
manyeimbangkan antara cipta, rasa, dan karsanya sebagai manusia.
Sekarang ini sebetulnya kita sudah mengalami zaman yang agak anomali, karena
peradabannya berpusat di Eropa Barat yang dulu merupakan daerah pinggiran. Daerah
tengahnya seputar Laut Tengah terutama yang terbentang dari Sungai Nil sampai dengan
Sungai Oxus. Di luar sungai Oxusyang oleh orang Inggris disebut Transoxiana yang artinya
di seberang sungai Oxus, dan sebenarnya terjemahan dari bahasa Arab m war-a alnahr (daerah di belakang sungai)ialah daerah yang tidak berperadaban. Atau, mirip
dengan istilah gentile dalam bahasa Yunani. Orang Yahudi suka menamakan diri mereka
sebagai the choosen people (bangsa yang dipilih), dan orang lain sebagai gentile, yang
artinya kurang lebih kasar, najis, masuk neraka. Sebetulnya ini biasa karena hampir semua
bangsa punya stereotip semacam itu. Orang Cina, misalnya, menamakan diri mereka
Tionghoa atau Tiongkok yang artinya daerah tengah. Kalau itu daerah tengah, berarti yang
lainnya pinggiran. Ada suatu konsep kosmologis bahwa daerah tengah berhak
mendahulukan daerah pinggiran. Maka kalau RRC mencoba-coba mengklaim kepulauan
Spratly, dan kemudian sudah mulai merembet ke Natuna, tidak lain adalah karena konsep
daerah tengah-nya itu. Orang Jawa pun begitu. Mereka percaya bahwa pusat dunia ada di
gunung Tidar (Magelang), yang lainnya cuma pinggiran saja.
Sebagai makhluk sosial atau politik, menurut nature-nya, manusia harus hidup beradab atau
bermasyarakat. Madanyah yang artinya civilization itu sebetulnya juga berarti politik.
Perkataan politik waktu itu diambil dari perkataan polish yang berarti pola kehidupan yang
teratur (sebelum orang mengartikan politik sebagai suka menipu orang seperti sekarang
ini). Dalam bahasa Arab, politik adalah siysah yang juga biasa diartikan sebagai strategi
dan taktik. Kata siysah ini bisa diasosiasikan dalam perkataan Indonesia sais (dari bahasa
Arab, sis-un), yang artinya orang yang mengendalikan. Jadi siysah artinya ilmu atau
metode mengendalikan manusia. Lalu kata benda pelakunya sis-un. Karena itu peradaban,
politik, dan kebudayaan, ialah bagian dari kehidupan manusia. Karena itu pula Islam tidak
bisa dipisahkan dari semuanya; itu adalah wujud kehidupan manusia yang kemudian
mengejawantah dalam ruang dan waktu yang disebut sejarah. Sejarah, dengan demikian,
tidak lain adalah wujud dari pengalaman manusia untuk berperadaban dan berkebudayaan.
Ciri-Ciri Peradaban
Peradaban memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berfungsi dalam memperjelas peradaban
dan juga berfungsi dalam membedakan peradaban dan kebudayaan dimana kita tahu
bahwa banyak dari kita yang menganggap bahwa peradaban dan kebudayaan sama,
padahal peradaban dan kebudayaan tersebut sangat berbeda. Maka dari itu, ciri-ciri
peradaban sangat membantu dalam membedakan antara peradaban dan kebudayaan. Ciriciri umum peradaban adalah sebagai berikut....

Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik, indah, dan modern

Sistem pemerintahan yang tertib karena terdapat hukum dan peraturan.

Berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju seperti
astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, ilmu ukur, keagamaan,
dan lain-lainnya.

Masyarakat dalam berbagai jenis pekerjaan, keahlian, dan

sosial yang lebih

kompleks
C.

Manusia Sebagai Mahkluk Beradab

Untuk menjadi makhluk yang beradab, manusia senantiasa harus menjunjung tinggi aturanaturan, norma-norma, adat-istiadat, dan nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat yang
diwujudkan dengan menaati berbagai aturan sosial, sehingga dalam kehidupan masyarakat
itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan, ketentraman dan kedamaian. Dan inilah
sesungguhnya makna sebagai manusia beradab.
Konsep masyarakat adab dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Dalam suatu masyarakat yang adil, setiap
orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya dianggap paling cocok bagi
setiap orang , yang tentunya perlu adanya keselarasan dan keharmonisan. Namun demikian
keinginan manusia untuk mewujudkan keinginannya sebagai salah satu bentuk pemenuhan
kebutuhan hidupnya, tidak boleh melampaui batas atau merugikan kepentingan orang lain.

D. Wujud Peradaban
Peradaban adalah wujud kebudayaan sebagai hasil kreatifitas manusia baik yang bersifat
materiil berupa benda-benda yang kasat mata dan dapat diraba, seperti candi borobudur,
bangunan gedung atau rumah, mobil, perlatan kerja, dan sebagainya, maupun yang bersifat
non materiil dalam bentuk nilai, moral, norma, dan estetika.
Peradaban sebagai wujud kebudayaan yang bersifat non materiil, seperti adat sopan
santun pergaulan dalam menjalani hidup dan kehidupan ini manusia senantiasa memegang
teguh nilai-nilai yang ada, baik berupa moral, norma, etika, dan estetika.

Anda mungkin juga menyukai