Anda di halaman 1dari 12

1

KONSEP ISBD SEBAGAI MATAKULIAH


BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu


buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan,
karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri.
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kenudayaan
akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan
kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan
kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan
kebudayaan telah lebih jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan
bronislaw Malinowski, yang mengemukakan bahwa cultural determinism
berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan
adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. (Soemardjan,
Selo: 1964: 115). Kemudian Herkovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang superorganic. Karena kebudayaan berturun temurun dari
generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang menjadi
anggota masyarakat sudah berganti karena kelahiran dan kematian.
2

Lebih jauh dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan oleh E. B.


Tylor (1871) dalam bukunya Primitive Culture: kebudayaan adalah
kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang
didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola
perilaku normative. Oleh karena itu, manusia yang mempelajari
kebudayaan dari masyarakat, bisa membangun kebudayaan (konstruktif)
dan bisa juga merusaknya (destruktif).

1.2. Rumusan Masalah


1. Memahami hakikat, tujuan, dan ruang lingkup ilmu sosial
budaya dasar.
2. Memahami Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai mata kuliah
berkehidupan bermasyarakat.
3. Memahami Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai komponen
matakuliah umum.
4. Memahami masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial.

1.3. Tujuan Penulisan


1. Apakah hakikat, tujuan, dan ruang lingkup ilmu sosial budaya
dasar ?
2. Bagaimana memahami Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai mata
kuliah berkehidupan bermasyarakat ?
3. Bagaimana memahami Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai
komponen matakuliah umum ?
4. Apa masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial?

BAB II
PEMBAHASAN
3

2.1 Hakikat, Tujuan, dan Ruang Lingkup ISBD


ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu tersendiri, melainkan lebih
merupakan kajian interdisipliner. Mata kuliah ini merupakan sumber nilai
dan pedoman bagi penyelenggaraan program study guna mengantarkan
mahasiswa memantapkan kepribadian, kepekaan, sosial, kemampuan
hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan
SDA dan mempunyai wawasan tentang perkembangan IPTEK dan Seni.
ISBD memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial
budaya.
ISBD diharapkan dapat membekali mahasiswa dalam menghadapi
tantangan sosial budaya dilingkungan sekitarnya dan dalam memberi
kontribusi bagi pemecahan masalah-masalah sosial budaya. Manusia
dilakukan dalam suatu budaya tertentu yang mempengaruhi
kepribadiannya. Pada umumnya manusia sangat peka terhadap budaya
yang mendasari sikap dan prilakunya. Manusia membutuhkan
kebudayaan, yang didalamnya terdapat unsur etika, untuk bisa menjaga
kelangsungan hidup. Manusia yang berbudaya adalah manusia yang
menjaga tata aturan hidup. Etika dapat diciptakan, tetapi masyarakat yang
beretika dan berbudaya hanya dapat diciptakan dengan beberapa
persyaratan dasar, yang membutuhkan dukungan, seperti dukungan
politik, kebijakan, kepemimpinan dan keberanian mengambil keputusan,
serta pelaksanaan secara konsekuen.
Hakekat Kodrat Manusia adalah:
1. Sebagai individu yang berdiri sendiri (memiliki cipta, rasa dan karsa)
2. Sebagai makhluk sosial yang terikat kepada lingkungannya, dan
3. Sebagai makhluk ciptaan tuhan.
Hakekat kodrati manusia tersebut mencerminkan kelebihannya di
banding makhluk lain.

Adapun tujuan ilmu sosial budaya dasar :


4

 Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan


tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu
dan mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
 Menumbuhkan sikap kritis, peka dfan arif dalam memahami
keragaman kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika,
etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat
 Memberi landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta
keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup
bermasyarakat, selaku individu dan mahluk sosial yang beradab dalam
mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya
 Mahluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan
akademik dan keahliannya.
Fungsi ilmu sosial budaya dasar yaitu, memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan
untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar dya
tanggap,persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi
lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan
mahasiswa kepada lingkungan lebih besar.
Adapun ruang lingkup Ilmu Sosial Budaya Dasar yaitu :
Bertitik tolak dari kerangka tujuan, ruang lingkup kajian mata kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD), meliputi:Berbagai aspek kehidupan
yang mengungkapkan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat
didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (he humanities), baik
dari segi keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun
gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
Hakikat manusia yang satu atau universal, tetapi beragam
perwujudannya dalam kebudayaan setiap zaman dan tempat. Dalam
menghadapi lingkungan alam, sosial, dan budaya, manusia tidak hanya
mewujudkan kesamaan-kesamaan, tetapi juga ketidak seragaman,
sebagaimana ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan,
pikiran, perasaan, dan tingkah laku.
5

2.2. Ilmu Alamiah Sosial Budaya Dasar Sebagai Matakuliah


Berkehidupan Bermasyarakat

ISBD adalah mata kuliah umum. ISBD merupakan singkatan dari


ilmu sosial budaya dasar, mata kuliah ini merupakan salah satu mata
kuliah yang menjadi dasar dari semua mata kuliah. Bertugas sebagai
kontrol semua bidang studi. Sebagai contoh seorang mahasiswa belajar
tentang ilmu jaringan banyak ilmu yang didapat, ilmu tersebut dapat
digunakan untuk kebaikan atau bahkan kejahatan, untuk mencegah terjadi
penyalahgunaan disinilah ISBD berperan untuk mengontrol. ISBD
mengajarkan ilmu tentang berperilaku bermasyarakat, berlaku baik dalam
segala hal, sebagai pembentuk kepribadian. Sehingga alangkah baiknya
kuasai terlebih dahulu Ilmu Sosial Budaya Dasar sebelum menguasai
mata kuliah yang lainnya. Untuk apa menjadi seorang sarjana, menjadi
orang yang kaya dan sukses tetapi tidak memiliki moral yang baik.
Di dalam Kurikulum, ISBD masuk dalam kelompok mata kuliah
Berkehidupan dan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian
yang diperlukan untuk dapat memahami kaidah berkehidupan
bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
ISBD Sebagai Program Pendidikan Umum , dan Lulusan PT harus
memiliki 3 kemampuan :
1. kemampuan akademik : Kemampuan berkomunikasi secara
ilmiah,baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis,
berfikir logis, kritis, sistematik dan analitik, mampu merumuskan dan
memecahkan masalah.
2. Kemmapuan Profesional : Kemmapuan dalam bidang profesi tenaga
ahli yang bersangkutan
3. Kemampuan personal adalah kemmapuan kepribadian,dengan
pengetahuan mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan
yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memhami nilai-nilai
keagamaan, mempunyai kepekaan terhadap berbagai masalah.
6

2.3. Ilmu Sosial Budaya Dasar Sebagai Komponen Matakuliah


Umum

Kemampuan personal adalah ditanamkan kepada para mahasiswa


sebagai calon tenaga ahli melalui program pendidikan umum. pendidikan
umum merupakan studi kajian yang membekali pesrta didik berupa
kemampuan dasar tentang pemahaman, penghayatan,dan pengalaman
nilai-nilai dasar kemanusiaan, sebagai makhluk tuhan, sebagai pribadi,
anggota keluarga, masyarakat, warga Negara, dan sebagai bagian dari
alam.
ISBD mengambil peran sebagai program pendidikan umum yang
bersifat mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan personal.
menempatkan diri sebagai anggota masyarakat yang tidak terpisahkan
dari masyarakat serta kemampuan untuk memiliki tanggung jawab social
kemasyarakatan. tanggung jawab itu diwujudkan dengan keikutsertaan
dalam memecahkan masalah social dimasyarakatnya sesuai dengan ilmu
yang dimilikinya.
Program pendidikan umum berusaha untuk memperluas cakrawala
perhatian dan pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas pada
bidang pengetahuan keahlian serta golongan asal masing-masing;
membantu mahasiswa menemukan diri sendiri dan menempatkan diri
dalam perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang sedang
berlangsung, menghadapkannya dengan masalah-masalah susila serta
masalah yang diwujudkan oleh kenyataan-kenyataan kehidupan sosialm
ekonomi, dan politik yang secara sadar ataupun tidak sadar senantiasa
dihadapinya; memberikan pengertian pada mereka mengenai hubungan
dan keterkaitan dari ilmu pengetahuan. singkatnya, program pendidikan
umum diharapkann dapat menjadikan mahasiswa lebih peka dan lebih
terbuka, disertai rasa tanggung jawab yang lebih kuat.

2.4 Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat


7

Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia


dan masyarakat. bermacam kekuatan yang harus dihadapimasyarakat
dan anggota-anggotanyaseperti kakutan alam , maupun kekuatan-
kekuatan lainnya didalam masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya.
Selain itu, manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik
dibidang spiritual mauun material. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat
tersebut di atas untuk sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang
bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian besar karena
kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan kebudayaan yang
merupakan hasil ciptaanya juga terbatas didalam memenuhi segala
terbatas didalam memenuhi segala kebutuhan.
Dalam tindakan –tindakan untuk melindungi diri terhadap
lingkungan alam, pada taraf permulaan, manusia bersikap menyerah dan
semata-mata bertindak didalam batas-batas untuk melindungi dirinya.
Taraf tersebut masih banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang
hingga kini masih rendah taraf kebudayaan . Misalnya suku bangsa kubu
yang yang tinggal dipedalaman daerah jambi masih bersikapmenyerah
terhadap lingkungan alamnya. Rata-rata mereka itu masih merupakan
masyrakat yang belum mempunyai tempat tinggal tetap karena persedian
bahan pangan semarta-mata tergantung dari lingkungan alam. Taraf
teknologi mereka belum tercapai tingkatan dimana manusia diberikan
kemungkinan-kemungkinan untuk memanfaatkan dan menguasai
lingkungan alamnya.
Keadaan berlainan dengan masyarakat yang sudah kompleks,
yang taraf kebudayaannya lebih tinggi, hasil karya manusia tersebut, yaitu
teknologi, memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas
untuk memampaat hasil alam dan apabila mungkin, menguasai alam.
Perkembangan teknologi di negara-negara besar seperti amerika serikat,
rusia, prancis, jerman, dan sebagainya, merupakan berapa contoh dimana
masyarakat tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitarnya.
8

Karsa masyarakat mewujudkan norma dan nilai-nilai sosial yang


sangat perlu untuk mengadakantata tertib dalam pergaulaan
kemasyarakatan. Kekutan yang tersembunyi dalam masyarakattidak
selamamnya baik. Untuk menghadapi kekuatan yang buruk, manusia
terpaksa melindungi diri dengan cara menciptakan kaidah-kaidah yang
pada hakikatnya merupakan petunjuk tentang bagaimans manusia harus
bertindak dan berlaku didalam pergaulan hidup. Kaidah-kaidah
kebudayaan berarti peraturan tentang tingkah laku atau tindakan yang
harus dilakukan dalam suatu keadaan tertentu.

2.5 Pentingnya ISBD dalam Kehidupan Bermasyarakat untuk


mengatasi Masalah Sosial melalui Pendekatan Ilmu Sosial

ISBD sebagai integrasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar


pengetahuan social dan konsep-konsep budaya kepada para mahasiswa
sehingga mampu mengkaji masalah social, kemanusiaan, dan budaya.
selanjutnya, diharapkan mahasiswa peka,tanggap,kritis, serta berempati
atas solusi pemecahan masalah social dan budaya secara arif.
Seperangkat konsep dasar ilmu social dan budaya tersebut secara
interdisiplin digunakan sebagai alat bagi pendekatan dan pemecahan
masalah yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. dengan
demikian ISBD memberikan alternative sudut pandang atas pemecahan
masalah social budaya dimasyarakay. bardasarkan pemahaman yang
diperoleh dari kajian ISBD, mahasiswa dapat mengorientasikan diri untuk
selanjutnya mampu mengetahui kea rah mana pemecahan masalah harus
dilakukan.
Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau
multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu social dalam menghadapi masalah
social. pendekatan dalam ISBD bersumber dari dasar-dasar ilmu social
dan budaya yang bersifat terintegrasi.ISBD digunakan untuk mencari
pemecahan masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner
9

atau multidisipliner ilmu-ilmu social dan budaya. sedangkan pendekatan


dalam ilmu social lebih bersifat subjek oriented, artinya berdasarkan sudut
pandang dari ilmu social tersebut. misalnya, ilmu ekonomi melihat suatu
masalah melalui prespektif ekonomi serta pemecahan masalah pun dari
sudut pandang ekonomi pula.
Pendekatan dalam ISBD akan memperluas pandangan bahwa
masalah social, kemanusiaan, dan budaya dapat didekati dari berbagai
sudut pandang. dengan wawasan ini pula maka mahasiswa tidak jatuh
dalam sifat pengotakan ilmu secara ketat. sebuah ilmu secara mandiri
tidak cukup mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakatan. dewasa
ini perkembangan sebuah masalah semakin kompleks. kajian atas suatu
masalah membutuhkan berbagai sudut pandang keilmuan, demikian pula
dengan solusi pemecahannya.
ISBD sebagai kajian masalah social, kemanusiaan dan budaya,
sekaligus pula member dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-
dasar ilmu social yang terintegrasi. pendekatan yang mendalam bersifat
subject oriented di bebankan pada ilmu social dan budaya yang lebih
bersifat teoritis , baik yang menyangkut ruang lingkup, metode dan
sistematikanya.
Demikian pula halnya dengan pendekatan dalam ilmu-ilmu alam
atau yang bersifat eksakta. pendekatan dalam ilmu-ilmu alam dalam
mengkaji gejala alamiah juga bersifat subject oriented. mahasiswa yang
menekini ilmu-ilmu eksakta akan mengkaji gejala alam menurut sudut
pandang ilmu mereka. dengan diberikan kajian ISBD diharapkan dapat
member wawasan akan pentingnya pendekatan social dan budaya dalam
menangani masalah alam. misalnya,seorang sarjana teknik sipil dalam
upayanya membuat jembatan harus mempertimbangkan aspek social dan
budaya masyarakat dan sekitarnya. ia semata-mata tidak boleh hanya
mempertimbangkan masalah teknis. harus dipahami bahwa manusia tidak
lepas dari gejala alam dan kehidupan lingkungan. alam dan manusia akan
saling mempengaruhi. namun, sebagai subjek kehidupan, manusia perlu
10

memperlakukan alam secara baik sehingga akan memberikan manfaat


bagi kesejahteraan hidupnya.
Berdasarkan hal tersebut beberapa perguruan tinggi
memberlakukan ISBD sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa dari
program ilmu alam atau eksakta. hal ini dimaksudkan agar pendekatan
social dan budaya senantiasa dipertimbangkan dan melandasi setiap
upaya mencari solusi atas pemecahan dari masalah alam yang mereka
hadapi. dengan demikian manusia sebagai calon ilmuwan dan
professional harapan bangsa mampu bertindak secara arif dan bijaksana.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berbekal wawasan, sikap dan perilaku melalui matakuliah ilmu


sosial budaya dasar diharapkan mahasiswa yang mempelajarinya dapat
menjadi mahasiswa yang memiliki kemampuan personal, kemampuan
akademik, dan kemampuan profesional. Oleh karena itu, para lulusan
akan mampu menjabarkan permasalahan dan mengatasi permasalahan
tersebut dengan kearifan. Dengan demikian maka problematika
kemanusiaan dan peradaban manusia merupakan fakta obyektif yang
penting dikenali secara akademik, rasional, bukan common sense dan
11

sekaligus tetap menjunjung tinggi pemikiran serta nilai-nilai lihur tradisi


yang memberi kebijaksanaan (kearifan lokal).

3.2 Saran

Diharapkan dengan adanya suatu mata kuliah umum ini, semua


mahasiswa dapat menjadi orang yang berbudaya. Yang ditandai dengan
berbagai bentuk sikap dan tingkah laku yang berdab. Serta dapat menjadi
orang yang memiliki berbagai kemampuan dalam menjabarkan
permasalahan dan mengatasi permasalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Makassar : Penerbit


Anugrah Mandiri
Kessing, Roger, M., 1992, Antropologi Budaya suatu persepektif
Kontemporer, jilid 2, terj: Samuel Gunawan, Jakarta: Erlangga
Koentrajaningrat (Ed), 1975, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, J
akarta: Jambatan.
http://brianpurbaaji.blogspot.com/2012/10/hakikat-ilmu-budaya-dasar-
tujuan-dan.html
https://debbychintyatari.wordpress.com/2012/10/08/pengantar-ilmu-sosial-
budaya/
12

http://asbarsalim009.blogspot.com/2014/04/mata-kuliah-ilmu-sosial-dan-
budaya.html
http://brianpurbaaji.blogspot.com/2012/10/hakikat-ilmu-budaya-dasar-
tujuan-dan.html
http://www.tugasku4u.com/2013/04/makalah-ilmu-sosial-budaya-
dasar.html
http://asbarsalim009.blogspot.com/2014/04/mata-kuliah-ilmu-sosial-dan-
budaya.html

Anda mungkin juga menyukai