Anda di halaman 1dari 17

MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGIDAN SENI

Ali Subhan, Fahmy Kurniawan Pratama, Hanif Darmawan Handoko, Fitra


Hariyadi, Muhammad Qomarrudin, Arun Nurhuda, Muhamad Dandi Erlangga

Program Studi : Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, Fakultas : Fakultas Teknik dan
Informatika, Universitas Indraprasta PGRI,Jakarta

Email : alisubhan938@gmail.com, fahmypratama88@gmail.com,


darmawanhanif7@gmail.com, fitrafitz.hariyadi@gmail.com,
marqoms17@gmail.com, arun.nurhuda@gmail.com,
dandierlangga600@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh ilmu teknologi,
sains dan seni terhadap kehidupan manusia. Penelitian ini merupakan penelitian
Metode Pustaka mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat,
baik berupa buku maupun informasi di internet. tujuan dari penelitian ini juga
untuk menganalisis dan mendeskripsikanhubungan manusia , sains , teknologi dan
seni di dalam kehidupan sehari – hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya
dampak negatif serta dampak positif dari pengaruh ilmu teknologi, sains dan seni.
Salah satunya dampak positif dari perkembangan IPTEK tersebut memang perlu
kita akui telah banyak mendatangkan kemakmuran di bidang materi bagi
kehidupan manusia, tetapi adapula dampak negatif penyalahgunaan IPTEK di
kehidupan manusia. Maka dari itu dalam pemanfaatan sains, teknologi, dan seni
haruslah di dasari dengan sikap tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya
dapat menetralkan pengaruh negatif dan meningkatkan pengaruh positif dari
dampak sains, teknologi dan seni itu sendiri.

ABSTRACT

This study aims to determine the influence of technology, science and art on
human life. This research is a library method research that collects data from
libraries related to tools, either in the form of books or information on the

Universitas Indraprasta PGRI


internet. The purpose of this study is also to analyze and describe the relationship
between humans, science, technology and art in everyday life. The results showed
that there were negative impacts as well as positive impacts from the influence of
technology, science and art. One of them is the positive impact of the development
of science and technology, we need to admit that it has brought prosperity in the
material field for human life, but there are also negative impacts of abuse of
science and technology in human life. Therefore, the use of science, technology
and art must be based on an attitude of responsibility and high morals in order to
neutralize negative influences and increase the positive effects of the impact of
science, technology and art itself.

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan saat ini, tidak dapat dilepaskan dari ilmu pengetahuan dan
teknologi. Semua orang dapat merasakan begitu banyak kemudahan yang dapat
dinikmati akibat perkembangan teknologi. Orang dapat melakukan perjalanan
jauh dalam waktu singkat dengan alat transportasi seperti pesawat terbang.
Manusia dapat melakukan komunikasi dengan orang lain yang berada di kota atau
negara lain dengan menggunakan telepon. Manusia juga dapat mengerjakan
sesuatu dengan ringan karena ditemukannya berbagai macam mesin yang
meringankan pekerjaan manusia.
Adapun seni atau lebih khusus meninjau tentang seni rupa modern, umumnya
hanya dinilai sebagai praksis filosofis yang justru identik dengan berbagai
ketidakpastian, penafsiran personal dan subjekivitas. Pertentangan bipolar itu juga
terkait dengan pandangan khalayak dimana satu sisi memahami teknologi sebagai
perwujudan nyata dari cita-cita kemajuan peradaban modern secara kongkret,
sehingga berdampak pada kehidupan manusia. Sementara di sisi lain, melihat seni
sebagai aktualisasi pengalaman batin, intuisi, dunia pra-reflektif manusia dan
khasanah rasa yang tak terjamah.1

1
Setiadi, Elly M. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Predana

Universitas Indraprasta PGRI


Namun disamping banyaknya manfaat yang telah diperoleh manusia, disisi
lain muncul pula dampak yang tak jarang dapat merugikan manusia dan sering
pula terjadi penyalahgunaan manfaat dan fungsi kemajuan teknologi bagi
kehidupan manusia. Walaupun sebenarnya dampak positif jauh lebih diharapkan
untuk dapat mengiringi perkembangan jaman. Serta pemanfaatan kemajuan sains,
teknologi, dan seni secara baik harus diterapkan sehingga dapat menjaga
kelestarian budaya bangsa

Pokok permasalahan
Berdasarkan uraian pemahaman latar belakang di awal maka penelitian ini di
fokuskan pada permasalahan pertama bagaimana hubungan manusia , sains ,
teknologi dan seni di dalam kehidupan sehari – hari? , kedua Bagaimana makna
sains, teknologi, dan seni bagi kehidupan manusia?, ketiga Bagaimana
problematika IPTEKS di Indonesia?

Definisi Operasional dan tujuan


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan
mendeskripsikan:pertama, mengetahui bagaimana pengaruh sains, teknologi, dan
seni bagi kehidupan manusia.

Metode Penelitian
Metode yang kami pakai dalam karya tulis ini adalah:pertama Metode
Pustakayaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan
data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun
informasi di internet, keduaDiskusi yaitu mendapatkan data dengan cara bertanya
secara langsung kepada PJ konsultasi dan teman – teman yang mengetahui
tentang informasi yang di perlukan dalam membuat proyek, ketiga
Eksperimenyaitu percobaan – percobaan yang kami teliti terlebih dahulu, sebelum
membuat dan menulis makalah rangkaian ini.

Universitas Indraprasta PGRI


Pembahasan

Dalam sejarah perkembangannya, berbagai bentuk kemajuan sains, teknologi, dan


seni memiliki dampak tersendiri bagi kehidupan manusia baik itu yang bersifat
positif maupun negatif sebagaimana yang telah diuraikan di atas. Dampak dari
perkembangan IPTEK tersebut memang perlu kita akui telah banyak
mendatangkan kemakmuran di bidang materi bagi kehidupan manusia. Berbagai
cabang ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah berkembang dengan pesat
sehingga banyak menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru yang antara lain
meliputi teknik modern, teknologi hutan, teknologi gedung, teknologi transportasi,
dll. Cabang-cabang ilmu pengetahuan baru tersebut telah menghasilkan berbagai
temuan, antara lain :
1. Penggunaan teknik nuklir, orang dapat membuat reaktor nuklir yang dapat
menghasilkan zat-zat radio aktif. Zat-zat ini dapat dimanfaatkan untuk
maksud damai, misalnya untuk keperluan bidang kesehatan (sinar
rontgen), di bidang pertanian untuk memperbaiki bibit, untuk mendapatkan
energi tinggi.
2. Penggunaan teknologi hutan, seperti kita ketahui, hutan mempunyai
banyak fungsi seperti untuk industri kayu lapis/bahan bangunan, produk
kertas, dan berfungsi pula untuk tempat penyimpanan air, objek pariwisata,
dll.
Berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhasil dikembangkan
untuk memberi kemudahan pada manusia, antara lain :
1. Melalui teknologi modern diperoleh energi yang dapat menghasilkan
beragam energi listrik, yang berupa cahaya, gambar, gerak, gelombang,
suhu panas dan suhu dingin. Semua energi listrik tadi dapat diupayakan
dari teknologi modern yang berupa tenaga air, panas bumi, maupun nuklir.
2. Melalui teknologi modern juga dapat dibuat bermacam-macam media
pendidikan, seperti OHP, slide, film strip, Tv, dll, yang dapat
mempermudah para pendidik dalam melaksanakan tugasnya.2

2
Sujarwa. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Universitas Indraprasta PGRI


3. Melalui teknologi modern juga dapat dibuat berbagai alat transportasi yang
memudahkan manusia bepergian dalam jarak jauh dengan daya tempuh
waktu yang lebih efisien dan efektif.
4. Melalui teknologi modern juga dapat dibuat berbagai alat informasi dan
komunikasi yang lebih fleksibel, efisien, dan efektif seperti Hp, radio, dan
TV.
Demikian pula halnya dengan karya seni, yang dalam perkembangannya
tidak sebatas menjadi mitos yang tidak terpahami aspek fungsinya bagi kehidupan
manusia. Kehadiran karya seni dipandang memiliki manfaat bagi kesehatan rohani
manusia, minimal dapat menghibur kepenatan jiwa manusia, dan bahkan
bermanfaat bagi kesehatan jiwa manusia, mental, dan peraasaan manusia. Sejalan
dengan dampak pisitif perkembangan seni bagi kehidupan manusia, dunia seni
juga dapat berdampak negatif bagi pola perilaku manusia itu sendiri.
Pada dasarnya perkembangan sains, teknologi, dan seni memberi arti
tersendiri bagi kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk Allah yang
istimewa, ia diberi akal untuk mengelola dan mengolah alam semesta ini sebagai
tempat tinggal sekaligus tempat berbudaya. Melalui hasil budayanya manusia
berusaha untuk mengatasi segala bentuk kesulitan hidup di muka bumi. Ia
menciptakan segala hal yang dapat mempermudah aktivitas hidupnya sehari-hari
dan memberi kesenangan-kesenangan bagi hidupnya. Kemampuan untuk
menciptakan segala hal yang terkait dengan aktivitas hidup manusia sehari-hari
inilah yang kemudian dinamakan kebudayaan. Dengan demikian, kebudayaan
pada dasarnya adalah segala bentuk hasil cipta, karsa, dan karya manusia dalam
mengatasi segala bentuk persoalan hidup yang sedang dihadapinya.3

Manusia sebagai Subyek dan Obyek IPTEK


Manusia sebagai subjek selalu melakukan penelitian dan percobaan dalam
bidang sains dan menggunakan teknlogi dan seni yang maju untuk memperoleh
penemuan-penemuan baru untuk mengubah dunia, sedangkan manusia sebagai
objek mudah tergiur dengan hal-hal baru tersebut dengan minat yang tinggi
menggunakan penemuan-penemuan baru tersebut sehingga mempermudah proses

3
Janni. 2015. “MAKALAH ISBD- MANUSIA SAINS TEKNOLOGI DAN SENI”. (online).

Universitas Indraprasta PGRI


pengubahan dunia. Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat
menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan,
sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Hal ini
memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan lebih efektif dan efisien.
Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat
memanfaatkan dalam berbagai bidang, antara lain:
1. Dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
a. Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti, traktor, alat pemotong,
dan penanam, alat pengolah hasil pertanian, dan alat penyemprot hama.
Dengan alat-alat tersebut diharapkan manusia dapat menggunakan waktu dan
tenaga lebih efektif dan efisien.
b. Produksi pupuk buatan dapat membantu menyuburkan tanah, demikian juga
dengan produksi pestisida dapat memungkinkan pemberantasan hama lebih
berhasil, sehingga produksi pangan dapat ditingkatkan.
c. Tenik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan produksi pangan. Dengan teknik
pemuliaan yang semakin canggih dapat ditemukan bibit unggul jenis padi
VUTW (Variates Unggul Tahan Wereng), kelapa hibrida, ayam ras, ayam
broiler, sapi perah dan bermacam-macam jenis unggul lainnya.
d. Teknik mutasi buatan dapat menghasilkan buah-buahan besar dan tidak
berbiji.
e. Teknologi pengolahan pascapanen, seperti pengalengan ikan,buah-buahan,
daging, dan teknik pengolahan lainnya.
f. Budi daya hewan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan manusia
2. Dalam bidang kedokteran dan kesehatan
Dengan hasilnya manusia menciptakan alat-alat operasi mutakhir,
bermacam-macam obat, penggunaan benda radioaktif untuk pengobatan dan
mendiagnosis berbagai penyakit, sehingga berbagai penyakit dapat dengan segera
disembuhkan. Dan dapat menurunkan angka kematian dan moralitas. Contoh obat
yang mengandung unsur radioaktif adalah isoniazid yang mengandung c
radioaktif, sangat efektif dan menyembuhkan penyakit TBC.
3. Dalam bidang telekomunikasi

Universitas Indraprasta PGRI


Manusia telah menbuat televisi, radio, telepon yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan cepat dalam waktu yang singkat manusia dapat
memperoleh informasi dari daerah yang sangat jauh, sehingga penggunaan waktu
sangat efisien.
4. Dalam bidang pertahanan dan keamanan
Manusia telah mampu menciptakan alat atau persenjataan yang sangat
canggih, sehingga dapat mempertahankan keamanan wilayahnya dengan baik.
Sebagai subjek, manusia berusaha untuk merencanakan dan manciptakan
segala apa yang selama ini menjadi gagasannya dapat terwujud. Sebagai objek,
manusia menjadi sasaran dari pengembangan IPTEK itu sendiri. Karena manusia
menjadi objek maka dampak yang muncul juga akan berimbas pada kehidupan
manusia.

Dampak Penyalahgunaan IPTEKS terhadap Kehidupan Manusia


Semestinya, semakin tinggi penguasaan terhadap IPTEKS, harusnya manusia
semakin kritis dalam berpikir, semakin disiplin dalam bekerja, dan semakin
efisien dalam bertindak. Akan tetapi, pada kenyataannya kebanyakan manusia
justru semakin merasa dibuai dengan semua fasilitas dan produk yang
dihasilkan oleh IPTEKS sekarang ini.
Dampak langsung dari kemajuan IPTEKS adalah kemudahan-kemudahan dalam
beraktifitas. Memang IPTEKS diciptakan dengan tujuan untuk memberikan
berbagai kemudahan dan memperingan beban pekerjaan manusia yang tadinya
sangat melelahkan menjadi ringan. Namun, dampak negatif dari kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, dapat mengakibatkan masyarakat semakin
terbuai, karena mereka hampir tak sadar bahwa ternyata dirinya telah berada
dalam situasi pola hidup konsumtif, hedonistik, dan materialistik.
Perkembangan IPTEKS yang demikian pesat mampu menciptakan
perubahan-perubahan yang berpengaruh langsung pada kehidupan
masyarakat, khususnya dalam elemen-elemen sebagai berikut:
1. Perubahan di bidang intelektual.

Universitas Indraprasta PGRI


Masyarakat meninggalkan kebiasaan lama atau kepercayaan tradisional,
mereka mulai mengambil kebiasaan serta kepercayaan baru, setidaknya
mereka telah melakukan reaktualisasi.
2. Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.
3. Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungannya.
4. Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan perang.
Adanya sisi positif dan negatif dari IPTEKS maka sering dikatakan bahwa
kemajuan IPTEKS bermata dua atau bersifat dilematis. Di satu sisi, IPTEKS
secara positif telah mendatangkan rahmat, dalam arti dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia. Oleh karena itu, ada pihak yang menyatakan bahwa
IPTEKS menjadi ”tulang punggung kesejahteraan”. Namun di sisi lain, seperti
dapat kita amati dalam kehidupan, penerapan, dan pemanfaatan IPTEKS itu juga
telah membawa dampak negatif atau membawa laknat dalam bentuk munculnya
masalah lingkungan, seperti pencemaran, kekeringan, banjir, tanah longsor, dan
kenaikan suhu udara global. Oleh karena itu, kita sebagai umat manusia
tentunya harus penuh kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menerapkan dan
memanfaatkan IPTEKS, yakni yang sesuai dengan asas-asas
keserasian, keseimbangan,
maupun kelestarian. Dengan demikian, kehidupan di bumi ini akan tetap berjalan
secara seimbang dan lestari.
Permasalahan yang timbul akibat dari adanya kemajuan teknologi adalah
adanya dampak negatif yang disebabkan oleh kemajuan teknologi tersebut di
antaranya :
a. Nuklir
Meledaknya bom di Hirosima dan Nagasari mengakhiri Perang Dunia II.
Akhirnya perang untuk menghentikan kekejaman, penghancuran, dan
perusakan. Pada waktu itu banyak korban berjatuhan, tetapi kejadian tidak
berhenti di situ, karena radiasi akibat senjata nuklir masih dapat dirasakan
sampai sekarang. Penyebabnya adalah debu-debu radioaktif yang berasal dari
bom nuklir serta reaktor-reaktor atom. Bahaya yang ditimbulkan adalah
radiasi yang ditimbulkan oleh sinar alpha, beta, dan gamma, serta partikel
neutron kainnya hasil pembelahan inti. Efek yang di timbulkan oleh

Universitas Indraprasta PGRI


radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur zat serta pola reaksi kimianya,
sehingga merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi pada gen maka akan
menyebabkan terjadinya mutasi gen yang berakibatkan kanker.
b. Polusi
Adanya bahan polusi atau polutan dapat merusak lingkungan. Timbulnya
pencemaran erat kaitannya atau disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia
antara lain:
1. Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan
berbahaya seperti logam-logam berat, zat radioaktif, air buangan panas,
juga dalam bentuk kepulan asap dan kebisingan suara.
2. Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi,
kebocoran, pencemaran buangan-buangan penambangan, pencemaran
udara, dan rusaknya lahan-lahan akibat pertambangan.
3. Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota,
kebisingan dari kendaraan bermotor, tumpuhan-tumpahan bahan bakar
kendaraan bermotor terutama minyak bumi dari kapal tanker.
4. Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia
yang memberantas hama seperti insektisida, pertisida, herbisida,
demikian pula dengan pupuk organik.
c. Klonasi/Kloning
Dengan kemajuan dalam bidang genetika dan biologi reproduksi, maka
dimungkinkan rekayasa duplikasi atau multiplikasi manusia secara seksual
dengan klonasi. Tujuan klonasi dapat dirangkum seperi berikut :
1. Memberi anak yang baik bagi pasangan yang tidak mempunyai anak.
2. Menyediakan jaringan atau organ fetus untuk transplantasi.
3. Mengganti anak yang mati muda dengan anak yang sama ciri-cirinya.
4. Sebagai bagian dari eugenetika positif dengan membuat genotipus yang
dianggap unggul sebanyak-sebanyaknya.
5. Merealisasi teori dan memuaskan rasa ingin tahu ilmiah.
6. Memperoleh sampel dengan genotipus yang sama untuk penelitan,
misalnya tentang peran relatif pengaruh lingkungan dan genetika pada
genotipus manusia.

Universitas Indraprasta PGRI


7. Memperoleh orang dalam jumlah banyak untuk pekerjaan yang sama
dengan ciri-ciri tertentu.
Namun ada pula dampak yang kurang baik yaitu dengan karena hal-hal
tersebut banyak yang belum menyetujui dan banyak yang menentang akan
adanya kloning tersebut, selain itu pada segi agama pun sudah tentu
bertentangan, karena kita menantang akan kodrat kita sendiri,
bagaimanapun manusia sebagai makluk ciptaan-Nya tidak mampu
menandingi Sang Penciptanya. Jika wewenang kloning jatuh ke tangan
diktaktor, ia dapat berbuat macam-macam yang merugikan spesies manusia
dalam jangka panjang.
d. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca ini disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak
mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan
adanya pencemaran udara akan menyebabkan pemanasan global yaitu dengan
adanya efek rumah kaca. Dengan adanya efek rumah kaca ini sinar ultraviolet
yang dapat membahayakan manusia tidak akan disaring lagi oleh lapisan
ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutkan akan diam dan
bersirkulasi dibumi, begitu seterusnya.

Problematika IPTEKS di Indonesia


IPTEKS dimanfaatkan oleh manusia terutama dalam memudahkan
pemenuhan kubutuhan hidup. Contoh sederhana adalah dengan dikembangkan
sarana transportasi, manusia bisa bergerak dan melakukan mobilisasi dengan
cepat. Kemajuan yang di capai manusia melalui Ipteks telah memberikan dampak
positif dalam kehidupannya. Ipteks memberi rahmat dalam arti memicu kemajuan
dan kesejahteraan. Namun demikian, pemanfaatan Ipteks oleh manusia dapat pula
berdampak buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia itu sendiri.
Gejala negatif itu sebagai akibat dari penyalahgunaan dalam hal pemanfaatannya,
berlebihan dalam penggunaannya, ataupun tidak mempunyai manusia dalam
mengendalikan kekuatan teknologi itu sendiri.

Universitas Indraprasta PGRI


Bangsa Indonesia dari dulu sudah menyadari akan pentingnya peranan ilmu
pengetahuan teknologi dalam pembangunan. Faktor penting yang menentukan
dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah manusia, yaitu para
pelaku yang menggeluti bidang penelitian dan pengembangan serta rancang
bangun dan perekayasaan. Pembinaan terhadap para pelaku seperti penguruan
tinggi dan lembaga penelitian, bahkan pembinaan kemampuan di sektor industri
mulai dilakukan. Misalnya dengan terbentuknya berbagai wadah seperti Kantor
Menteri Negara Riset dan Teknologi, Dewan Riset Nasional, Dewan Sandarisasi
Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Akademi Ilmu Pengetahuan
Indonesia.
Di era sekarang ini, perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tampak pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menenangah
Nasional (RPJMN) 2004-2009, khususnya pada bidang Ilmu Pengetahuan
Teknologi. Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia terkait dengan pemanfaatan
Ipteks ini dapat diidentifikasi sebagai berikut (RPJMN 2004-2009):Rendahnya
kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global.
Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam
lapaoran UNDP tahun 2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi Indonesia
masih berada pada urutan ke-60 dari 72 negara.
a. Rendahnya kontribusi Ipteks nasional di sector produksi.
Hal ini antara lain ditunjukkan oleh kurangnya efisiensi dan
rendahnya produktivitas, serta minimnya kandungan teknologi dalam
kegiatan ekspor.
b. Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani
interaksi antara kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan pengguna,
Masalah ini dapat dilihat dari belum tertatanya infrastruktur Iptek, antara
lain institusi yang menngolah dan menerjemahkan hasil pengembangan Iptek
menjadi preskripsi teknologi yang siap pakai untuk difungsikan dalam sistem
produksi.
c. Lemahnya sinergi kebijakan Iptek, sehingga kegiatan Iptek belum sanggup
memberikan hasil yang signifikan.

Universitas Indraprasta PGRI


d. Masih terbatasnya sumber daya Iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas
SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang Iptek. Rasio tenaga peneliti
Indonesia pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk,
jauh lebih kecil dibandingkan Jepang sebesar 70,7.
e. Belum berkembangnya budaya Iptek di kalangan masyarakat. Budaya bangsa
secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai Iptek yang mempunyai
penalaran objektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola pikir
masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka menciptakan daripada
sekedar memakai, lebih suka membuat dari sekadar membeli, serta lebih suka
belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada.
f. Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan
hidup. Kemajuan Iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan
lingkungan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum
berkembangnya sistem manajemen dan teknologi pelestarianfungsi
lingkungan hidup.
g. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi
bencana alam. Wilayah Indonesia dalam konteks ilmu kebumian global
merupakan wilayah yang rawan bencana. Banyaknya korban akibat bencana
alam merupakan indikator bahwa pembangunan Indonesia belum
berwawasan bencana. Kemampuan Iptek nasional belum optimal dalam
memberiakn antisipasi dan solusi strategis terhadap berbagai
permasalahan bencana alam, seperti pemanasan global, anomali iklim,
kebakaran hutan, banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif
bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru
dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat
sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif. Arus informasi yang berkembang

Universitas Indraprasta PGRI


cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas.
Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan
diri manusia, dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru
'membelenggu' perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Akibatnya rasa tanggung
jawab sudah pudar terhadap budaya. Masyarakat tidak lagi peduli dengan
budayanya. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula
oleh sistem-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin
tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia.
Perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian
besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan, perubahan budaya
lokal dan sosial akibat revolusi informasi merupakan kelompok masyarakat yang
langsung terkena pengaruh budaya global. Media elektronik, khususnya TV yang
selalu menayangkan kebudayaan luar, hal ini dengan mudah mengubah pola pikir
masyarakat khususnya para generasi muda. Mereka cenderung melupakan
kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar.

Akibatnya bila Bangsa Indonesia Tidak Mampu Mengoptimalkan


Kemampuan Sains, Teknologi, dan Seni
 Sains
1. Akan tertinggal jauh dengan bangsa lain
2. Hanya memiliki teori-teori lama yang tidak sesuai dengan
perkembangan zaman
3. Hanya memiliki penemuan lama
4. Tidak mampu menciptakan penemuan-penemuan baru
 Teknologi
1. Tidak mampu menciptakan alat-alat baru
2. Teknologi yang sudah ada mengalami penurunan, karena tersaingi
oleh bangsa lain
3. Banyak mengimpor alat-alat teknologi dari Luar Negeri
4. Tidak ada pemasukan untuk Negara karena mengimpor teknologi
dari luar. Itu justru menyebabkan berkurangnya anggaran Negara.

Universitas Indraprasta PGRI


Contohnya : B.J. Habibie adalah orang yang pandai membuat
pesawat, tapi kita malah membeli pesawat dari Rusia.
 Seni
1. Di klaimnya seni budaya Indonesia oleh Negara lain. Contoh : Reog
Ponorogo yang di klaim menjadi milik Malaysia.
2. Punahnya kebudayaan khas Indonesia.
3. Kaum muda mudah melupakan akan kebudayaannya sendiri.
4. Budaya yang ada sudah mulai tergantikan oleh budaya luar, seperti
budaya Barat, Korea, dll.
5. Menurunnya kreativitas anak bangsa.

Upaya Bangsa Indonesia dalam Mengoptimalkan Sains, Teknologi, dan Seni


 Sains
Menggunakan sains dengan baik dan benar. Tidak menggunakan secara
berlebihan. Menggunakan untuk hal-hal yang penting dan positif. Tidak
untuk merusak lingkungan. Menciptakan ide-ide baru untuk mengatasi
perubahan dalam masyarakat.
 Teknologi
Tidak menggunakan teknologi untuk hal-hal yang negatif. Teknologi
digunakan untuk hal-hal yang positif yang bisa membantu membangun
bangsa.
 Seni
Terus melestarikan seni yang berkembang dalam masyarakat. Tidak melupakan
seni danbudaya yang berkembang.

Kesimpulan

Pada hakekatnya manusia secara kodrati bersifat sebagai makhluk individu


sekaligus makhluk sosial. Dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap
manusia berbeda-beda dengan manusia yang lain dalam hal kepribadian, pola
pikir, kelebihan, kekurangan dan kreatifitas untuk mencapai cita-cita. Sehingga

Universitas Indraprasta PGRI


sebagai pribadi-pribadi yang khas tersebut manusia berusaha mengeluarkan segala
potensi yang ada pada dirinya dengan cara menciptakan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan hidup tanpa bantuan orang lain. Potensi-potensi manusia sebagai
makhluk individu dapat dituangkan dalam sains, dan teknologi.
Baik sains, teknologi dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek
kehidupan manusia. Sehingga pengaruh sains dan teknologi bagi manusia dalam
masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif.
 Pengaruh positif :
a. Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun
kelompok) terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer, dan
pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial budaya.
b. Pemanfaatan sains dan teknologi secara tepat dapat lebih mempermudah
proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
c. Sains dan teknologi dapat memberikan suatu inspirasi tentang
perkembangan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.
 Pengaruh negatif :
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains dan teknologi juga dapat
memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradaban manusia.
Pemanfaatan dari sains dan teknologi, sering kali menimbulkan masalah baru
dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental
dan budaya bangsa, seperti:
a) Menipisnya lapisan ozon
b) Terjadi polusi udara, air dan tanah
c) Terjadi pemanasan global
d) Rusaknya ekosistem laut
e) Iptek dikembangkan untuk memenuhi kesenangan-kesenangan materi.
Menjamurnya produk-produk mainan (contoh: game online).
Kemajuan teknologi yang serba praktis serta budaya asing yang
berpengaruh dominan terhadap satuan budaya asli bisa membangkitkan kesan
sebagai ‘model’ untuk ditiru. Kecenderungan meniru itu dalam kelanjutannya
bisa terpantul melalui berkembangnya gayahidup yang dianggap superior
dibandingkan dengan gaya hidup lama.

Universitas Indraprasta PGRI


Oleh karena itu agar sains dan teknologi dapat memberikan pengaruh
yang positif bagi manusia, maka sains dan teknologi seharusnya mampu
mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan
menyesuaikan dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab.

Saran

Oleh karena itu dalam pemanfaatan sains, teknologi, dan seni haruslah
diberikan edukasi terhadap dasar dari masing masing pemanfaatan, kemudian di
dasari dengan sikap tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya dapat
menetralkan pengaruh negatif dan meningkatkan pengaruh positif dari dampak
sains, teknologi dan seni itu sendiri. Dengan cara mengkolaborasikan antara yang
empiris dengan nilai-nilai keagamaan. Ada beberapa catatan saran bagi generasi
muda, antara lain :
1. Perkembangan teknologi yang melanda hidup manusia harus dikuasai
pemanfaatannya. Jangan sampai perkembangan media menjadikan
manusia sebagai objek, menyeret dan memaksanya pada kehidupan yang
menyimpang.
2. Sains dan teknologi harus memberikan pengaruh yang baik, karena kasus
yang terjadi sains dan teknologi ini dikembangkan untuk memenuhi
kesenangan-kesenangan materi dan mengorbankan alam semesta.
3. Perubahan gaya hidup yang ditiru dan budaya asing bisa berkelanjutan
dengan timbulnya gejala keterasingan dan kebudayaan sendiri.
Saran ini ditujukan kepada generasi muda yang dapat memberikan pengaruh
yang positif bagi perubahan peradaban manusia. Dan Supaya Pemanfaatan dari
sains dan teknologi, tidak menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia
terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa.

Universitas Indraprasta PGRI


Daftar Referensi
Setiadi, Elly M. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Predana
Sujarwa. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Janni. 2015. “MAKALAH ISBD- MANUSIA SAINS TEKNOLOGI DAN SENI”.
(online). http://janni-4aregb13.blogspot.co.id/2015/08/makalah-isbd-manusia-sains-
teknologi.html. Diakses tanggal 15 April 2016 pukul 09:20 WIB.
Prabasari, Siska Ningtyas. 2014. “MAKALAH TENTANG MANUSIA, SAINS,
TEKHNOLOGI DAN SENI”. (online). http://siskaningtyasp.blogspot.co.id/2014/03/makalah-
tentang-manusia-sains.html. Diakses tanggal 15 April 2016 pukul 9:25 WIB.
Sujarwa, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, yogyakarta, pustaka pelajar, 2010, hlm. 295.

Sujarwa, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, yogyakarta, pustaka pelajar, 2010, hlm. 296.

Sujarwa, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, yogyakarta, pustaka pelajar, 2010, hlm. 297.

Sujarwa, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, yogyakarta, pustaka pelajar, 2010, hlm. 298.

Sujarwa, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, yogyakarta, pustaka pelajar, 2010, hlm. 299.

Sujarwa, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, yogyakarta, pustaka pelajar, 2010, hlm. 303.

Sujarwa, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, yogyakarta, pustaka pelajar, 2010, hlm. 313.

Sujarwa, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, yogyakarta, pustaka pelajar, 2010, hlm. 320-3221.

17

Anda mungkin juga menyukai