Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH BERDIRINYA
NAHDLATUL WATHAN (NW)

Disusun Oleh :

Irmawati

Kelas XII IPS

Madrasah Aliah Nahdlatul Wathan


T.a. 2016 / 2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah yang maha kuasa karena berkat rahmat
dan anugrah-Nyalah makalah ini dapat deselesaikan tepat pada waktunya. Dalam
pembuatan Makalah ini kami tidak sendiri membuat tetapi kami banyak mendapat bantuan
dari pihak lain serta buku-buku yang menujang pembuatan Makalah ini serta saran dari
teman-teman sehingga pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua
yang sudah membantu dalam pembuatan Makalah ini.
Semoga Makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dalam mengaplikasihkan
dikehidupan sehari-hari, makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun akan sangat dperlukan demi kesempurnaan
Makalah yang akan kami buat mendatang.

Penyusun

…………………………

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................ i
Daftar Isi ........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Tujuan Makalah ................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3
A. Pendirian Orghanisasi ....................................................... 3
B. Dinamika Perjalanan Nwdi Dan Nbdi .................................. 3
C. Madrasah Nwdi Dan Madrasah Nbdi ................................... 5
C.1. Madrasah Nwdi .......................................................... 5
C.2. Madrasah Nbdi .......................................................... 5
D. Perkembangan Nahdlatul Wathan ...................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................ 7
A. Kesimpulan ...................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi Nahdlatul Wathan disingkat NW adalah organisasi keagamaan islam
diniyah islamiyah yang memiliki kegiatan utama dalam bidang pendidikan, sosial dan
dakwah islamiyah. Organisasi ini didirikan oleh TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
pada tanggal 1 Maret 1953 bertepatan dengan 15 Jumadil Akhir 1372 Hijriyah.
Keberadaan lembaga-lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan merupakan suatu bukti yang
tidak terbantahkan akan peran serta organisasi ini dalam ikut serta mewujudkan tujuan
kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara matematis berapa
banyak anak bangsa yang dapat dicerdaskan oleh oragnisasi Nahdlatul Wathan setiap tahun.
Bila dirata-ratakan setiap jenjang/jenis lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan dapat
menamatkan 40 orang anak didik setiap tahun maka akan ditemukan angka anak bangsa
yang dapat ditamatkan dalam satu tahun sekitar 36.080 (tiga puluh enam ribu delapan
puluh) orang siswa. Sungguh jumlah yang sangat pantastis. Banyak juga lembaga
pendidikan NW yang dapat menamatkan siswa lebih dari seratus orang pada tiap tahun
pelajaran. Dengan demikian jumlah tersebut sangat terbuka untuk meningkat. Untuk itu,
sangat layaknya negeri ini berterima kasih kepada organisasi Nahdlatul Wathan. Artinya
setiap aktivitas Nahdlatul Wathan untuk suatu kemajuan yang tidak bertentangan dengan
aturan negara harus didukung secara maksimal. Jangan sampai dihalangai apalagi dicibir.
Partisipasi organisasi ini telah mengurangi kewajiban negara atas rakyatnya. Kewajiban
negara untuk mencerdaskan/mendidik anak negeri yang tiga puluh lima ribu dalam satu
tahun telah diambil alih oleh organisasi Nahdlatul Wathan. Berapa uang negara untuk
pengadaan sarana prasara pembelajaran, gaji guru, dan lain-lain yang dapat dihemat?
Nahdlatul Wathan terus tumbuh dan berkembang sakilpun sering diterpa dengan berbagai
rintangan baik dari internal maupun eksternal. Pesatnya perkembangan ini tidak terlapas
dari prinsip-prinsip dasar perjuangan Nahdlatul Wathan yang telah ditanamkan oleh pendiri
Nahdlatul Wathan, yakin, ikhlas, dan istiqomah. Prinsip-prinsip perjuangan ini telah
melahirkan konsep sami’na waata’na dalam doktrin perjuangan Nahdlatul Wathan. Orang
yang yakin akan suatu kebenaran akan ikhlas dan istiqomah dalam meperjuangkan
kebenaran yang diyakini. Segala keputusan yang telah diambil oleh pimpinan akan
diwujudkan dengan konsep sami’na waata’na.

1
Pendirian organisasi NW dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan adanya suatu badan
yang dapat berfungsi sebagai koordinator, pembimbing dan pengayom dari kegiatan
Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan Madrasah Nahdlatul Banat
Diniyah Islamiyah (NBDI) yang telah berkembang pesat dengan banyaknya cabang-cabang
kedua madrasah itu tersebar diberbagai wilayah dan desa di Pulau Lombok. Kedua
madrasah itu, NWDI dan NBDI kini telah diintegrasikan menjadi Pondok Pesantren Darun
Nahdlatain NW (PPDNW) Pancor yang menjadi induk madrasah NW yang tersebar diwilayah
nusantara.
NWDI adalah lembaga pendidikan agama bagi kaum pria yang didirikan pada tanggal
17 Agustus 1936 di Pancor Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Madrasah NWDI secara
resmi dibuka pada tanggal 22 Agustus 1937 bertepatan dengan tanggal 15 Jumadil Akhir
1356 Hijriah. Sedangkan NBDI adalah lembaga pendidikan agama bagi kaum perempuan
yang didirikan pada tanggal 21 April 1943 bertepatan dengan 15 Rabiul Akhir 1362 Hijriah.
Perjuangan NW yang dimulai sejak kelahiran Madrasah NWDI sudah mencapai 69 tahun
lamanya, dari tahun ke tahun terus mengalami dinamika dan perubahan. Adapun perubahan
penting yang dialami organisasi NW adalah berkembangnya peran dan fungsi NW sebagai
organisasi kemasyarakatan yang menjalankan aktivitas dalam bidang penguatan masyarakat
sipil (civil society). Oleh karena itu NW sekarang dikenal sebagai organisasi keagamaan dan
kemasyarakatan.

B. Tujuan Makalah
1. untuk memperluas wawasan dan
2. menambah pengetahuan supaya lebih baik lagi kedepanya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendirian Organisasi
Nahdlah” dan “al wathan”,Nahdlah berarti kebangkitan pergerakan, pembangunan.Al
Wathan berarti tanah Air atau Negara.Jadi Nahdlatul Wathan adalah kebangkitan tanah air,
pembangunan Negara atau membangun Negara.Secara terminologis Nahdlatul Wathan
adalah organisasi islam Ahlussunnah Waljama’ah.
Pendirian organisasi NW dilatar belakangi oleh kebutuhan akan adanya suatu badan
yang dapat berfungsi sebagai koordinator, pembimbing dan pengayom dari kegiatan
Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan Madrasah Nahdlatul Banat
Diniyah Islamiyah (NBDI) yang telah berkembang pesat dengan banyaknya cabang-cabang
kedua madrasah itu tersebar diberbagai wilayah dan desa di Pulau Lombok. Kedua
madrasah itu, NWDI dan NBDI kini telah diintegrasikan menjadi Pondok Pesantren Darun
Nahdlatain NW (PPDNW) Pancor yang menjadi induk madrasah NW yang tersebar diwilayah
nusantara.
NWDI adalah lembaga pendidikan agama bagi kaum pria yang didirikan pada tanggal
17 Agustus 1936 di Pancor – Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Madrasah NWDI
secara resmi dibuka pada tanggal 22 Agustus 1937 bertepatan dengan tanggal 15 Jumadil
Akhir 1356 Hijriah. Sedangkan NBDI adalah lembaga pendidikan agama bagi kaum
perempuan yang didirikan pada tanggal 21 April 1943 bertepatan dengan 15 Rabiul Akhir
1362 Hijriah.
Perjuangan NW yang dimulai sejak kelahiran Madrasah NWDI sudah mencapai 69
tahun lamanya, dari tahun ke tahun terus mengalami dinamika dan perubahan. Adapun
perubahan penting yang dialami organisasi NW adalah berkembangnya peran dan fungsi
NW sebagai organisasi kemasyarakatan yang menjalankan aktivitas dalam bidang
penguatan masyarakat sipil Oleh karena itu NW sekarang dikenal sebagai organisasi
keagamaan dan kemasyarakatan.

B. Dinamika Perjalanan Nwdi Dan Nbdi


Setelah posisi kedua madrasah induk itu semakin mantap, ditambah berkembangnya
cabang-cabang berbagai daerah, maka madrasah NWDI dan NBDI melakukan upaya-upaya
pengembangan konstruktif dalam bidang kurikulum, jenjang dan jenis madrasah sesuai
dengan perkembangan zaman.

3
Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah yang disingkat NWDI adalah lembaga
pendidikan agama pertama yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
pendekatan klasikal di Pulau Lombok. Madrasah ini didirikan oleh Al-Magfurlah Maulana
Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356
H./17 Agustus 1937 M. Madrasah ini merupakan kelanjutan dari Pondok Pesantren Al-
Mujahidin yang didirikan oleh Al-Magfurlah pada tahun 1934, sekembali beliau menuntut
ilmu di Madrasah Sholatiyah Makkah A-Mukarromah.
Pendirian madrasah NWDI ini diinspirasi dengan kondisi masyarakat Lombok pada
saat itu yang masih sangat minim pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran-ajaran
agama. Di samping itu, juga dimotivasi dengan sistem pembelajaran yang beliau ikuti
selama menimba ilmu di Madrasah Sholatiyah yang menggunakan sistem klasikal dalam
pembelajaran. Menurut beliau, untuk mempercepat dan mengintensipkan pembelajaran
agama secara terfokus dan terprogram maka pendekatan pembelajaran dengan sistem
klasikal menjadi sangat penting.
Sistem pembelajaran dengan pendekatan klasikal ini merupakan hal baru bagi
masyarakat Islam Lombok kala itu. Oleh karena itu, dalam pendidrian madarsah tersebut
Maulana Syaikh banyak mendapat rintangan dan intimidasi dari berbagai pihak. Sampai-
sampai beliau harus jum’atan ke Labuan Haji selama kurang lebih tinga tahun. Namun
berkat kesabaran dan keyakinan beliau, seluruh rintangan itu, dapat teratasi dengan baik
dan Madrasah NWDI dapat tumbuh dan berkembang. Pada tahun 1953 madrasah cabang
NWDI telah berjumlah 66 buah yang didirikan oleh para abituren NWDI. Pesatnya
perkembangan Madrasah NWDI inilah yang melatarbelakangi lahirnya organisasi Nahdlatul
Wathan pada tanggal 1 Maret 1953. Organisasi Nahdlatul Wathan didirikan dengan tujuan
untuk menngkoordinir, membina, dan mempertanggungjawabkan seluruh amal usaha yang
didirikan dan dikelola oleh para abituren yang salah satunya dalam bentuk madrasah. Sejak
diresmikan pendirian organisasi Nahdlatul Wathan, seluruh amal usaha yang dididrikan dan
dikelola oleh abituren diberikan label Nahdlatul Wathan (NW), baik pada lembaga
pendidikan, sosial, maupun lembaga dakwah Islamiyah. Samapi tahun 2008 ini lembaga
pendidikan yang dikelola Nahdlatul Wathan berjumlah 902 buah dari tingkat taman kanak-
kanak sampai dengan perguruan tinggi.
Sebagai ungkapan rasa syukur atas keberadaan Madarsah NWDI, Maulana Syaikh
selaku pendiri NWDI mentradisikan untuk merayakan peringatan HULTAH NWDI. Peringatan
HULTAH NWDI, di samping dimaksudkan sebagai eksperesi kesyukuran, juga sebagai media
silaturrahmi nasional warga Nahdlatul Wathan karena pada setip kali HULTAH NWDI
dirayakan maka jamaah Nahdlatul Wathan dari berbagai daerah di Nusantara akan

4
berdatangan untuk menghadiri puncak perayaan HULTAH. Di samping sebagai media
evaluasi dan refitalisasi program dan kegiatan organisasi Nahdlatul Wathan selama satu
tahun berjalan.
Dalam Wasiat Renungan Masa pendiri NWDI menegaskan /Nahdlatul wathan ciptaan
ayahda/Kuamanatkan kepada anakda/Dipelihara dan terus dibina/dan dikembangkan di
Nusantra/. Untuk mewujudkan visi pengembangan Nahdlatul Wathan, perlu elemen-elemn
yang dimiliki serta peluang yang tersedia dimanfaatkan secara cerdas. Sudah menjadi fakta
bahwa sejak tahun 2003, Nahdlatul Wathan telah melibatkan diri dalam dunia politik
paraktis. Memang secara organisatoris tidak. Tetapi sulit untuk memisahkan antara
Nahdlatul Wathan dengan Partai Bintang Reformasi, khususnya di Nusa Tenggara Barat. Ya
NW, ya PBR. Hal ini dapat dibuktikan dengan fakta yang ada di legislatif bahwa dari 30
orang anggota DPRD kabupaten/Kota dan Propinsi di Nusa Tenggara Barat dari Fraksi Partai
Bintang Reformasi, 90 % merupakan kader Nahdlatul Wathan dan sisanya adalah simpatisan
Nahdlatul Wathan. Jumlah yang tidak sedikit untuk mewarnai dinamika perpolitikan Nusa
Tenggara Barat. Kehadiran kader-kader Nahdlatul Wathan dalam politik praktis harus
dimaknai dalam persfektif melancarkan misi perjuangan Nahdlatul Wathan. Memang
berpartai adalah identik dengan kekuasaan. Kekuasaan bukan hal yang tabu bahkan sangat
penting untuk melanggengkan misi dakwah Nahdlatul Wathan.

C. Madrasah Nwdi Dan Madrasah Nbdi


C.1. Madrasah Nwdi
Kondisi ini selanjutnya mendorong semangat Tuan Guru Kyai Haji Muhammad
Zainuddin Abdul Madjid untuk membangun madrasah sebagai lembaga pendidikan islam di
pulau Lombok. Rencana ini ternyata tidak berjalan sesuai harapan, sebab ada sebagian
masyarakat yang kontra dan tidak setuju dengan rencana tersebut. Mereka yang kontra
berasumsi bahwa madrasah merupakan kepanjangan tangan dari sistem pembelajaran ala
barat dan akan menyebarkan ajaran wahabi dan Mu’tazilah
C.2. Madrasah Nbdi
Berangkat dari kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh madrasah NBDI, kemudian
melahirkan gagasan untuk mendirikan lembaga pendidikan agama yang dikhususkan untuk
kaum perempuan.Gagasan mendirikan madrasah dimaksud dilatar belakangi oleh kondisi
social perempuan pada saat itu yang tersubordinasi oleh negemoni kaum laki-laki. Padahal
perbedaanya memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

5
D. Perkembangan Nahdlatul Wathan
Nahdlatul Wathan sebagai organisasi pendidikan sosial dan dakwah islam
Ahlussunnah wal Jama’ah ’ala Mazhabil Imamisy Syafi’i r.a. yang didirikan pada tanggal 15
jumadil akhir 1372 H bertepatan dengan tanggal 1maret 1953 M, terus maju dan
berkembang sampai sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa Nahdlatul Wathan sebagai
organisasi islam yang selalu memperjuangkan masyarakat islam , utamanya di indonesia
yang mayoritas bermazhab Syafi’i.
Keuletan dan ketenkunan pendiri Nahdlatul Wathan, Tuan Guru Kiai Haji Muhammad
Zainuddin Abdul Majid, menjadikan organisasi Nahdlatul Watahan berkembang pesat dan
tersebar, dalam menyampaikan dakwah dan misi Nahdlatul Watahan menjadikan organisasi
ini dekenal dan menjadi panutan masyarakat.
Nahdlatul Watahan sebagai organisasi isalam yang memusatkan perjuangannya
dalam bidang pendidikan, sosial dan dakwah islamiah mangalami perkembangan yang
cukup besar, baik dalam bidang organisasi maupun dalam bidang pendidikan, sosial dan
dakwah. Nahdlatul Watahan sebagai organisasi telah diakui keabsahannya oleh pemerintah
Republik Indonesia berdasarkan akte nomor 48 tahun 1957 yang dibuat dan disahkan oleh
notaris pembantu Hendrik Alexander Malada di Mataram. Dengan akte yang pertama ini,
Nahdlatul Watahan belum mempunyai kekuatan hukum untuk bergerak keluar Daerah
Lombok. Karena itulah, setelah Nahdlatul Watahan mulai mengembagkan diri ke daerah-
daerah lain ini di Indonesia, akte tersebut disempurnakan dan dibuat akte untuk yang ke
dua kalinya, yaitu akte nomor.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kami dapat menarik kesimpulan bahwa, Perjuangan NW
yang dimulai sejak kelahiran Madrasah NWDI sudah mencapai 69 tahun lamanya, dari tahun
ke tahun terus mengalami dinamika dan perubahan. Adapun perubahan penting yang
dialami organisasi NW adalah berkembangnya peran dan fungsi NW sebagai organisasi
kemasyarakatan yang menjalankan aktivitas dalam bidang penguatan masyarakat sipil (civil
society). Oleh karena itu NW sekarang dikenal sebagai organisasi keagamaan dan
kemasyarakatan.
Pendirian madrasah NWDI ini diinspirasi dengan kondisi masyarakat Lombok pada
saat itu yang masih sangat minim pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran-ajaran
agama. Di samping itu, juga dimotivasi dengan sistem pembelajaran yang beliau ikuti
selama menimba ilmu di Madrasah Sholatiyah yang menggunakan sistem klasikal dalam
pembelajaran. Menurut beliau, untuk mempercepat dan mengintensipkan pembelajaran
agama secara terfokus dan terprogram maka pendekatan pembelajaran dengan sistem
klasikal menjadi sangat penting.
Pendirian organisasi NW dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan adanya suatu badan
yang dapat berfungsi sebagai koordinator, pembimbing dan pengayom dari kegiatan
Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan Madrasah Nahdlatul Banat
Diniyah Islamiyah (NBDI) yang telah berkembang pesat dengan banyaknya cabang-cabang
kedua madrasah itu tersebar diberbagai wilayah dan desa di Pulau Lombok. Kedua
madrasah itu, NWDI dan NBDI kini telah diintegrasikan menjadi Pondok Pesantren Darun
Nahdlatain NW (PPDNW) Pancor yang menjadi induk madrasah NW yang tersebar diwilayah
nusantara.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Ahmad Abdul Syakur, M.A. Islam Dan Kebudayaan (Akulturasi Nilai-Nilai Islam dalam
Budaya Sasak). 2006. Penerbit Adab Press
Kerja Sama YPH PPD NW Pancor dan DPC PBB Kab. LOTIM. Mengenang AlMagfurullahu
Maulanasyaikh Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Pancor. 2004

Anda mungkin juga menyukai