Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Semangat perjuangan MAULANA SYAIKH


TGKH MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID
Membnagun bangsa

Dosen pengampu: Dr. TGH ZAINUL ARIFIN MUNIR, M,Ag

Disusun oleh:
SAHMUN SAPUTRA
NIM: 20192901014320

FAKULTAS : TARBIYAH

PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NAHDLATUL WATHAN

LOMBOK TIMUR

TA: 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya kepada Allah SWT, tuhan semesta alam, atas karnianya yang selalu
Di curahkan kepada kita semua. Solawat dan salam semoga senantiasa kepada nabi besar
jujungan kita, muahammad saw yang telah menyampaikan risalah dan syar’iah islam kepada
umat manusia, atas rahmat allah dan karunianya kepada kita semua, sehinga kami bisa
menyelsaikan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pemahan kita terhadap pembahan yang
tercantum dalam makalah ini. Oleh sebab itu penting bagi kami adanya kritik dan saran untuk
merevisi makalah yang kami buat ini di waktu yang akan datan, semoga makalah ini
bermampaat khususnya kami pemateri, dan teman-teman mahasiswa.

Anjani, 20 juli 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 latar belakang...........................................................................................................1
1.2 rumusan masalah......................................................................................................
1.3 tujuan.......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. bidang pendidikan......................................................................................................
B. bidang sosial dan daqwah...........................................................................................
C. bidang politk...............................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. kesimpulan.................................................................................................................
B. saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. latar belakang
TGKH. Muhammad zainuddin abdul madjid yang di kenal dengan tuan guru
bajang, maulana syaikh, abu rauhun waraihanun, abul madaris wal masajid, dan nama
nama lian HAMZANWADI, dan nama nama lian adalah pendidri organisasi nahdlatul
wathan ( NW ) sebeluum mendidirikan organisasi NW tuan guru bajang sekekmbali
dari tanah suci mekah setelah menamatkan pendidikan di madrasah sholatiyah,
mendidrikan pondok pesantren AL- mujahidin di kampung bermi pancor lombok
timur pada tahun 1934. Kelanjutanya dari pondok pesantren tersebut, maulana syakh
mendirikan madrasah nahdlatul wathan diniyah islamiyah (NWDI) pada tahun 1937.
Ini adalah madrasah pertama di lombok yang mengunakan sistem klasikal yang lahir
pada zaman penjajahan blanda. Madrasah ini khusus untuk pendidikan anak laki laki.
Setelah madarasah NWDI menamatkan santri siswa angktan perdana. Abu
rauhun waraihanun mendirikan madrasah nahdlatul banat diniyah islamiyah (NBDI)
pada tahun 1943. Madrasah NBDI khusu untuk pendidikan kaum perempuan. Pada
tahun 1953, madrasah cabang NWDI dan NBDI yang di dirikan pleh para alumni
(abituren) madrasah NWDI dan NBDI telah berjumlah 66 buah, tersebar di berbagai
tempat di pulau lombok.
Dalam perkembangan , madrasah nahdlatul wathan diniayah islmaiyah
(NWDI) menjelma menjadi madrasah mu’allimin dan NBDI menjadi mu’allimat.
Perubshan istilah ini untuk menyusaikan aturan yang di terapkan oleh pemerintah
setelah kemerdekaan republik inonesa. Terus berkembang berbagai jenis lembaga
pendidikan. Lembega lembaga pendidikan terseut dalam perkembangan selanjutnya di
naungi oleh pondok pesantren sampe saats sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas akan di bahas mengenai bidang pendidikan, sosial, dakwah dan
politik, terdapat masalah antara lain :
a. Bagaimana semangat perjuangan maulana syaikh TGKH Muhammad
zainuddin abdul madjid terhadap bidang, sosial dan dakwah serta politik ?
b. Perkembangan apa saja yang ungul dalam meperjuangkan suatu bidang
tersebut?
c. Bagaimana tahapan perkembangan dalam bidang sosial dan dakwah serta
politik ?
d. Apa saja yang mempengaruhi perkembangan pendidikan, sosial dan dakwah
serta politik pada masa itu?

C. Tujuan
Dalam pokok ini di bahas tentang tujuan dalam penulisan atau pembahasan yang
akan di paparka dalm maklah ini yang mengenai tenntang perjuangan maulan syaikh
dalam bidang pendidikan , soisal dan dakwah serta politik, yang bertujuan untuk :
a. Untuk memahami dan mengetaui, bagaimana perjuangan maulana syaikh
dalam bidang pendidikan, sosial dan dakwah serta politik.
b. Untuk mnegetahui sistem perkembangan pendidikan, sosial dan dakwah, serta
politik maulana syaikh.
c. Untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi perkembangan bidang
pendidikan soisal dan dakwah serta politik
d. Untuk mengetahui tahapan perkembangn pendidikan, sosial dan dakwah serta
politik maulana syaik TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
PEMBAHASAN
A. Bidanng pendidikan
setelah menamatkan pendidikan di madrasah sholatiyah, mendidrikan pondok
pesantren AL- mujahidin di kampung bermi pancor lombok timur pada tahun 1934.
Kelanjutanya dari pondok pesantren tersebut, maulana syakh mendirikan madrasah
nahdlatul wathan diniyah islamiyah (NWDI) pada tahun 1937. Ini adalah madrasah
pertama di lombok yang mengunakan sistem klasikal yang lahir pada zaman
penjajahan blanda. Madrasah ini khusus untuk pendidikan anak laki laki.
Setelah madarasah NWDI menamatkan santri siswa angktan perdana. Abu rauhun
waraihanun mendirikan madrasah nahdlatul banat diniyah islamiyah (NBDI) pada
tahun 1943. Madrasah NBDI khusu untuk pendidikan kaum perempuan. Pada tahun
1953, madrasah cabang NWDI dan NBDI yang di dirikan pleh para alumni (abituren)
madrasah NWDI dan NBDI telah berjumlah 66 buah, tersebar di berbagai tempat di
pulau lombok.
Dalam perkembangan , madrasah nahdlatul wathan diniayah islmaiyah
(NWDI) menjelma menjadi madrasah mu’allimin dan NBDI menjadi mu’allimat.
Perubshan istilah ini untuk menyusaikan aturan yang di terapkan oleh pemerintah
setelah kemerdekaan republik inonesa. Terus berkembang berbagai jenis lembaga
pendidikan. Lembega lembaga pendidikan terseut dalam perkembangan selanjutnya di
naungi oleh pondok pesantren sampe saats sekarang ini.
Nama kedua madrasah tersebut NWDI dan NBDI menjadi nahdlatain, yang
lengkapnya adalah pondok pesantren darunnahdlatain nahdlatul wathan pancor.
Untuk menaungi lembaga lembaga pendidikan umum di komplek pesantren
darunnadlathin pancor, maulana syaikh juga mendirikan mendirikan yayasan
pendidikan HAMZANWADI pancor. Pendirian yayasan tersebut untuk memahami
persyartan perguruan tingi organisasi nahdlatul wathan, dengan semakin
berkembanganya bentuk dan tingkat lembaga pendidikan yang di kelola oleh lembaga
pondok pesantren darunnahdlatain nahdlatul wathan pancor maka maulana sayikh
menetapkan istilah abituren untuk santri yang pernah belajar pada lembaga
pendidikan yang sudah di kelola/bernaung di bawah pondok pesantren
darunnahdlatain NW ( yaysan pondok pesantren hamzanwadi) Panco.
Pada tahun 1998, skitar bulan oktober terjadi hijrah pancor ke kalijaga yang di
pimpin oleh ummuna Hj. Siti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid yang terpilih sebagia
ketua umum pengurus besar nahdaltul wathan pada muktamar ke-10 nahdaltul wathan
di praya lombok timur keterpilihan ummi sebagai ketua umum PBNW tidak di termia
oleh keluarga dekat umi sendiri bahkan kakaknya seniri, yakni Hj. Siti rauhun
zainudddin abdul madjid. Ketidak terimaan inilah yang menimbulkan kerusuhan di
pancor pada bulan september 1998. Kerususahan di pancor ini membuat para
pendukung muktamar ke 10 nahdltul wathan menjadi tidak nyaman di pancor. Untuk
menghindari bentrok lebih parah maka ummi selaku PBNW bersama seluruh jajaran
pengurus nahdaltul wathan waktu itu hasil muktamar ke10 di praya memutusakn
berhijrah ke kalijaga pada bulan oktober 1998. Setelah hijrah inilah lahirlah pondok
pesantren syaikh zaiuddin nahdlatul wathan anjani lombok timur NTB.
Pondok pesantren ini di tetapkan oleh pengurus pengurus besar nahdlatul
wathan seabagai pusat nahdlatul wathan. Pondok pesantren syaikh zainddin seabgai
pusat kegiatan pengurus besar nahdaltul wathan. Dari tempat ini pengurus besar
nahdlatul wathan memperluas refrensi ( acuan ) dari istilah abituren. Abituren adalah
semua santri yang pernah belajar pada lembaga yang berlebelkan/ berpelang nahdaltul
wathan adalah abituren.

B. Bidang Sosial Dan Dakwah


A. Dakwah Oralitas ( AL-Da’wah bi al-lisan )
Sosial dan dakwah, perjuangan dakwah yang di lakukan TGKH muhammad
zainuddin abdul madjid memeng tidak gampang. Ia harus melewati tantangan yang
berat masyarkat lombok NTB. Perjuangan yang pertama ia harus mengusir kolonial
dan kedua ia harus melawan kebodohan yang membentengi masyarakat lombok.
Perjuangan dakwah yang ia lakukan tidak langsung di terima dengan lapang dada
oleh masyarakat lombok namun ia harus mendapatkan tantangan bahkan rintangan,
akan tetepi TGKH muhmammad zainuddin abdul madjid tetep menjalankan misi-
misi dakwnya yang lentur dengan budaya masyarakat lombok, penuh dengsn
moralitas kasih sayang, kelembutan dan tanpa harus memeksakan ajaran islam
yang bercorak ke araban. Di samping ajaran tersebut TGKH muhammad zianuddin
abdul madjid selalu besifat jujur dalam menjalnkan dakwahnya, wajar dakwahnya
cepat di terima oleh masyarakat lombok.
B. Media sebagai sarana dakwah
Melalui media masa, di harapkan seatiap kegiatan dapat di laksanakn secara
bijak dan strategis, sehinga fungsional terhadap masyarakat yang di tetapkan
sebagai sasaran. Kegiatan dakwah dengan demikian akan dan harus di rasakan
mamfaatnya oleh masyarakat luas. Kegiatan dakwah demikian merupakan fungsi
pemecahanberbagi permsalahan sosial dan pembangunan. Oleh karna itu kegiatan
dan dakwah harus di kembangkan sehinga dapat berfungsi sebagai media peran
ummat pencapaian cita cita masyarakat dan umat sebagai realisasi pesan global
islam rahmatan li al-lamin.
Kegiatan dakwah yang di harapkan memperoleh hasil optimal memerlukan
perencanaan secara matang dengan mempertimbangkan berbagi faktor yang
berpengaruh atau mungkin berpengaruh. Untuk menyusun sustu perencanaa yang
baik di perlukan informasi yang tersedia , akan semakin mempermudah dan untuk
menyusun perencanaan dakwah yang baik, termasuk melalui media masa dengan
segala jenisnya. Tujuan dakwah adalah suatu faktor yang menjadi pedoman arah
proses yang di kendalikan secara istematis dan konsisten.

C. Bidang politik
Karir politik TGKH muhammad zainuddin abdul madjid di mulai sejak ia
menjadi konsulat nahdlatul ulama (NU) sunda kecil pada tahun 1950.
Selanjutnya ketika nahdlatu ulama bersama ormas lainya bergabung dalam
partai majlis syura muslimin indonesia (masyumi) di nusa tengara barat, maka
ia di angkat sebagai badan penasihat partai masyumi untuk daerah lombok
pada tahun 1952.
Dari 1953-1955 tuan guru zainuddin menetapkan bahwa organisasi
nahdaltul wathan menanut kebijakan politik bebas. Artinya organisasi ini tidak
berpiliasi dengan partai politik manapun. Sehinga merestui terbentuknya partai
nahdlatul ulama (NU), persatuan tarbiyah ilmiyah (PERTI) tahun 1955, ia dan
organisasi nahdlatul wathan memilih berfaliasi dengan partai masyumi,
sehinga ia di angkat sebagai angota konstiuante priode 1955-1959, hasil dari
pemilihan umum pertama pada tahun 1955.
Setelah partai masyumi di bubarkan, khusunya di pulau lombok, nahdlatul
wathan merpakan ormas islam yang pertama kali mendukung terbentuknya
parmusi. Asumsinya, parmusi merupakan duplikasi dari partai masyumi.
Namun pada perkembangan selanjutnya masyarakat nahdlatul wathan tidak
dapat berperan aktif dalam partai tersebut. Ini di sebabkan tidak
terakomodasinya aspirasi nahdlatul wathan sebagai ormas islam sebagai basis
konstituen terbesar di pulau lombok.
Pada pemilihan umum tahun 1982 afiliasi perpolitikan masyarakat
nahdlatul wathan, khusunya lombok timur, oleh tuan guru zainduddin
mengambil politik diam atau dengan istilah, dengan istilah gerakan tutup
mulut (GTM) artinya masyarakat tidak lagi di suruh untuk memilih golkar
dalam pemilu inisehinga dengan sikap politik beliu saat itu, kader-kader
nahdlatul wathan banya yang melangar perintah pendiri NW, sehinga mulai
dari situlah terjadi konflik internal dalam tubuh NW, kader-kader yang tetap
eksis di golkar saat itu adalah TGH Najamuddin Ma’mun, TGH sakaki, TGH
zaini pademare, TGH Zainul abidin sakra Dll.
Mungkin skedar ini yang dapat saya sajikan dalam maklah ini, makalah
tentang perjuangan TGKH muhammad zainuddin abdul madjid dalam bidang
pendidikan sosial dan dakwah bliau, untuk memnuhi tugas mata pelajran KW-
NW-AN, saya selaku penulis memohon maaf karna masih banyak
kekurang ,maka dari itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran dalam
penulisan maklah ini.
PENUTUP

A. Kesimpulan

TGKH muhammad zainuddin abdul madjid merupakan tokoh perjuang islam


yang pertama di lombok NTB, yang pertama bergelut dalam bidan pendidikan sosial
dan dakwah serta politik, sehinga mampu menamatkan alumni yang berpendidikan
yang di namakan dengan abituren, seandainya NW tidak ada lombok pasti masih
gelap gulita , sehinga kita semua sebagi abaituren atau santri dari NW kita harus
bersyukur atas segala perjuangan-perjuangan dalam menegakan kebenaran yang
sebenar-benarnya.

B. Saran

Jaga teguhlah jiwa santri, jangan sampe terlena sambel terasi seperti yang di
wasiatkan oleh maulana syaikh TGKH Muhammad zainuddin abdul madjid dalm
buku waiat beliau, selalu samiqna wa atqna kepada pimpinan untuk satu arah
layaknya imam dalam solat, bahwa NW bukanya 2 bukanya 3 atas dewan muktasar
pemberi restu.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Amir Aziz, pemikiran dan pola dakwah TGKH


M.Zinuddin Abdul Madjid (Laporan Penelitian, STAIN Mataram, 1999)
Amrullah Ahmad (Ed.), Dakwah Islam Dan Perubahan Sosial, Cet. 1,
(Bandung:Mizan, 1987)
Antony Balck, The History Of Islamic Political Thounght: Froom The
Prophet To The Present To The Present, (Edinbugh: Edinbugh University
Press, 2001).
Antony Balck, Pemikiran Politik Islam Dari Nabi Hingga Masa
Kini, Terj. Abdullah Ali, (Jakarta: Serambi, 2006).

C.

Anda mungkin juga menyukai