1
Proses menuju reformasi telah dimulai ketika wacana
penentangan politik secara terbuka kepada Orde Baru mulai
muncul. Penentangan ini terus digulirkan oleh mahasiswa,
cendikiawan dan masyarakat, mereka menuntut pelaksanaan
proses demokratisasi yang sehat dan terbebas dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang mucul dampak tidak
diimbanginya pembangunan fisik dengan pembangunan mental
(character building) terhadap para pelaksana pemerintahan
(birokrat), aparat keamanan maupun pelaku ekonomi
(pengusaha/konglomerat). Mereka juga menuntut terwujudnya
rule of law, good governnanceserta berjalannya pemerintahan
yang bersih. Oleh karena itu, bagi mereka reformasi merupakan
sebuah era dan suasana yang senanatiasa terus diperjuangkan
dan dipelihara. Jadi bukan hanya sebuah momentum, namun
sebuah proses yang harus senantiasa dipupuk 1. Krisis Moneter,
Politik, Hukum dan Kepercayaan
3
Pada saat krisis semakin dalam, muncul ketegangan-
ketegangan sosial dalam masyarakat. Pada bulan-bulan awal
1998 di sejumlah kota terjadi kerusuhan anti Cina. Kelompok ini
menjadi sasaran kemarahan masyarakat karena mereka
mendominasi perekonomian di Indonesia. Krisis ini pun semakin
menjalar dalam bentuk gejolak-gejolak non ekonomi lainnya yang
membawa pengaruh terhadap proses perubahan
selanjutnya.Sementara itu, sesuai dengan hasil Pemilu ke-6 yang
diselenggarakan pada tanggal 29 Mei 1997, Golkar memperoleh
suara 74,5 persen, PPP 22,4 persen, dan PDI 3 persen. Setelah
pelaksanaan pemilu tersebut perhatian tercurah pada Sidang
Umum MPR yang dilaksanakan pada Maret 1998. Sidang umum
MPR ini akan memilih presiden dan wakil presiden.
4
Gerakan mahasiswa yang mulai mengkristal di kampus-
kampus, seperti ITB, UI dan lain-lain semakin meningkat
intensitasnya sejak terpilihnya Soeharto.Demonstrasi-demonstrasi
mahasiswa berskala besar di seluruh Indonesia melibatkan pula
para staf akademis maupun pimpinan universitas. Garis besar
tuntutan mahasiswa dalam aksi-aksinya di kampus di berbagai
kota, yaitu tuntutan penurunan harga sembako (sembilan bahan
pokok), penghapusan monopoli, kolusi, korupsi dan nepotisme
(KKN) serta suksesi kepemimpinan nasional.
5
Di tengah maraknya aksi protes mahasiswa dan komponen
masyarakat lainnya, pada tanggal 4 Mei 1998 pemerintah
mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM dan tarif dasar
listrik. Kebijakan yang diambil pemerintah bertentangan dengan
tuntutan yang berkembang saat itu. Sehingga naiknya harga BBM
dan tarif dasar listrik semakin memicu gerakan massa, karena
kebijakan tersebut berdampak pula pada naiknya biaya angkutan
dan barang kebutuhan lainnya.Dalam kondisi negara yang sedang
mengalami krisis, Presiden Soeharto, Pada 9 Mei 1998, berangkat
ke Kairo (Mesir) untuk menghadiri Konferensi G 15.
7
Agenda utama gerakan reformasi adalah turunnya Soeharto
dari jabatan presiden. Berikut ini kronologi beberapa peristiwa
penting selama gerakan reformasi yang memuncak pada tahun
1998.Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional
yang akan diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 1998
direncanakan oleh gerakan mahasiswa sebagai momen Hari
Reformasi Nasional. Namun ledakan kerusuhan terjadi lebih awal
dan di luar dugaan. Pada tanggal 12 Mei 1998 empat mahasiswa
Universitas Trisakti, Jakarta tewas tertembak peluru aparat
keamanan saat demonstrasi menuntut Soeharto mundur. Mereka
adalah Elang Mulya, Hery Hertanto, Hendriawan Lesmana, dan
Hafidhin Royan.
8
Mahasiswa Jakarta menjadikan gedung DPR/MPR sebagai
pusat gerakan yang relatif aman. Ratusan ribu mahasiswa
menduduki gedung rakyat. Bahkan, mereka menduduki atap
gedung tersebut. Mereka berupaya menemui pimpinan MPR/DPR
agar mengambil sikap yang tegas. Akhirnya, tanggal 18 Mei 1998
Ketua MPR/DPR Harmoko meminta Soeharto turun dari
jabatannya sebagai presiden.
10
11
Presiden Soeharto saat mengumumkan mundur dari jabatannya di Istana Merdeka, pada 21 Mei 1998
12
13
14
15