Anda di halaman 1dari 7

Nama : Mahayana Aria Satya

Kelas : XII MIPA 7


Nomor : 19

Rangkuman Sejarah

“Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi serta IPTEK Bangsa Indonesia pada Masa Reformasi
(1988-Sekarang”

Latar belakang terjadinya Reformasi


Seperti yang Anda ketahui bahwa sebelum masa Reformasi, Indonesia berada di bawah pemerintahan Orde
Baru. Oleh karena itu, terjadinya peristiwa Reformasi 1998 tidak dapat dipisahkan dari peristiwa masa Orde
Baru.

Adapun latar belakang terjadinya peristiwa Reformasi, sebagai berikut :


a. Krisis kepercayaan
Dalam pemerintahan Orde Baru telah berkembang KKN yang dilaksanakan secara terselubung maupun secara
terang-terangan. Hal tersebut mengakibatkan munculnya ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah dan
ketidakpercayaan luar negeri terhadap Indonesia.

b. Krisis politik
Pada dasarnya secara de jure. (secara hukum) kedaulatan rakyat tersebut dilakukan oleh MPR sebagai wakil-
wakil dari rakyat, tetapi ternyata secara de facto (dalam kenyataannya) anggota MPR sudah diatur dan
direkayasa, sehingga sebagian besar anggota MPR tersebut diangkat berdasarkan pad ikatan kekeluargaan
(nepotisme).

Kehidupan politik pada masa Orde Baru memang bersifat represif, yaitu adanya tekanan yang kuat dari
pemerintah terhadap pihak oposisi atau orang-orang yang berpikir kritis, di mana ciri-ciri kehidupan politik
yang represif, di antaranya :

1) Setiap orang atau kelompok yang mengkritik kebijakan pemerintah dituduh sebagai tindakan subversif
(menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia).
2) Pelaksanaan Lima Paket U Politik yang melahirkan demokrasi semu atau demokrasi rekayasa.
3) Terjadinya KKN yang merajalela dan masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk mengontrolnva.
4) Pelaksanaan dwifungsi ABRI yang memasung kebebasan setiap warga negara sipil untuk ikut berpartisipasi
dalam pemerintah.
5) Terciptanya masa kekuasaan presiden yang tak terbatas. Meskipun Soeharto terpilih menjadi presiden
melalui Sidang Umm MPR, namun pemilihan tersebut tidak demokratis.

c. Krisis ekonomi
Salah satu adanya Reformasi yang terjadi di Indonesia adalah munculnya krisis ekonomi di Indonesia. Di mana
adanva krisis tersebut semakin membuat keadaan menjadi tidak terkendali. Krisis ekonomi yang melanda
Indonesia sat itu tidak dapat dipisahkan dari berbagai kondisi, seperti berikut.

1) Utang luar negeri Indonesia yang sangat besar menjadi penyebab terjadinya krisis ekonomi. Utang yang
menjadi tanggungan negara hingga 6 Februari 1998 mencapai 63,462 miliar dolar AS, sedangkan tang swasta
mencapai 73,962 miliar dolar AS. Akibat dari utang tersebut maka kepercayaan luar negeri terhadap Indonesia
semakin menipis. Keadaan seperti ini juga dipengaruhi oleh keadaan perbankan Indonesia yang dianggap tidak
seat karena adanya korupsi dan kolusi serta tingginya kredit macet.

2) Industrialisasi. Pemerintah Orde Baru ingin menjadikan negara Republik Indonesia sebagai negara industri.
Keinginan itu tidak sesuai dengan kondisi nyata masyarakat Indonesia karena masyarakat Indonesia merupakan
sebuah masyarakat agraris dengan tingkat pendidikan yang sangat rendah (rata-rata).

3) Pemerintahan sentralistis. Pemerintahan Orde Bar sangat sentralistis sifatnya sehingga semua kebijakan
ditentukan dari pusat. Oleh karena itu, peranan pemerintah pusat sangat menentukan dan pemerintah daerah
hanya sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat. Pelaksanaan politik sentralistis in terlihat dari sebagian
besar kekayaan di daerah-daerah diangkut ke pusat. Hal in menimbulkan ketidakpuasan pemerintah dan rakyat
di daerah terhadap pemerintah pusat.

Krisis moneter lidak hanya menimbulkan kesulian keuangan negara, tetapi juga telah mengancurkan keuangan
nasional. Memasuki tartah anggaran 1998/1999 krisis moneter telah memengaruhi aktivitas ekonom/ lainnya.
Kondis perekonomian semakin memburuk karena pada akhir 1997 persediaan sembako di ba saran mulai
menipis. Hal ini mengakibatkan harga-harga barang naik secara tidak terkendali. Untuk mengatasi kesulitan
moneter, pemerintah meminta bantuan IMF (International Monetary Fund) Namun, kucuran dana dari IMF
yang sangat dinarapkan olen pemerintah belum terealisasi walaupun pada tanggal 15 Januari 1998 Indonesia
elan menandatangani 50 butir kesepakatan (Letter of Intent atau LOl) dengan IMF. Beban kehidupan
masyarakat semakin berat ketika pada tanggal 12 Mei 1998 pemerintah mengumumkan kenaikan ongkos
angkutan dan BBM. Dengan itu, barang kebutuhan ikut naik dan masyarakat semakin suit memenuhi
kebutuhan hidup.

d. Krisis hukum
Pelaksanaan hukum pada masa pemerintahan Orde Bar terdapat banyak ketidakadilan. Misalnya kekuasaan
kehakiman yang dinyatakan pada Pasal 24 UUD 1945 bahwa kehakiman memiliki kekuasaan yang merdeka
dan terlepas dari kekuasaan pemerintan (eksekutif). Namun, pada saat itu kekuasaan kehakiman di bawah
kekuasaan eksekutif. Hakim juga sering dijadikan sebagai alat pembenaran atas tindakan dan kebijakan
pemerintah atau sering terjadi rekayasa dalam proses peradilan, apabila peradilan itu menyangkut penguasa,
keluarga kerabat, atau para pejabat negara.

2. Tuntutan dan agenda Reformasi


Reformasi berasal dari kata reformation, dengan kata dasar reform yang artinya perbaikan, pembaruan,
memperbaiki, dan meniadi lebih baik. Secara umum. Reformasi adalah gerakan untuk mengubah bentuk atau
perilaku suatu tatanan, karena tatanan tersebut tidak lagi disukai atau tidak sesuai dengan kebutuhan zaman,
baik karena tidak efisien maupun tidak bersih dan tidak demokratis. Lahirnya Reformasi di Indonesia tahun
1998 disebabkan pemerintah.

Orde Baru berjalan secara otoriter dan sentralistis yang tidak memberikan rang demokrasi dan kebebasan
rakyat berpartisipasi penh dalam proses pembangunan. Proses menuju Reformasi telah dimulai ketika wacana
penentangan politik secara terbuka kepada Orde Baru mulai muncul. Penentangan in terus digulirkan oleh
mahasiswa, cendekiawan, dan masyarakat. "Reformasi atau mati" merupakan tuntutan yang ditorehkan oleh
para aktivis mahasiswa pada spanduk-spanduk yang terpampang di kampus mereka, atau yang mereka teriakan
sat melakukan aksi protes melalui kegiatan unjuk rasa pada akhir April 1998. Gerakan in bertujuan untuk.
melakukan tekanan agar pemerintah mengadakan perubahan politik yang berarti, melalui pelaksanaan
Reformasi secara total. Adapun agenda Reformasi dan kronologisnya, sebagai berikut.

a. Agenda Reformasi
Adapun agenda Reformasi yang terjadi di Indonesia, sebagai berikut.
1) Suksesi kepemimpinan nasional.
2) Amendemen UUD 1945.
3) Pemberantasan KKN.
4) Penghapusan Dwifungsi ABRI.
5) Penegakan supremasi hukum.
6) Pelaksanaan otonomi daerah.
Adapun agenda utama gerakan Reformasi di Indonesia adalah turunnya Soeharto dari
jabatan presiden.

b. Kronologis Reformasi
Reformasi di Indonesia tidak terjadi begitu saja: Hal tersebut dikarenakan berbagai hal yang terjadi di Indonesia.
Berikut peristiwa menjelang lahirnya Reformasi di Indonesia :

1) Tanggal 22 Januari 1998 : Rupiah tembus 17.000,00 per dolar Amerika Serikat, IMF (International
Monetary Fund) tidak menunjukkan rencana bantuannya.

2) Tanggal 12 Februari 1998 : Presiden Soeharto menunjuk Wiranto menjadi Panglima Angkatan Bersenjata.

3) Tanggal 5 Maret 1998 : Terjadi peristiwa yang dimulai dengan 20 Mahasiswa Universitas Indonesia yang
mendatangi gedung PR/MPR di Jakarta untuk menyatakan penolakan terhadap pidato pertanggungjawaban
presiden yang disampaikan pada Sidang Umum MPR dan menyerahkan agenda Reformasi Nasional.

4) Tanggal 10 Maret 1998 : Soeharto terpilih kembali menjadi presiden untuk masa jabatan lima tahun yang
ketujuh kali dengan menggandeng B.J. Habibie sebagai wakil presiden

5) Tanggal 14 Maret 1998 : Presiden Soeharto mengumumkan kabinet baru yang dinamai dengan Kabinet
Pembangunan VII.

6) Tanggal 1 Mei 1998 : Presiden Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan Menteri
Penerangan Alwi Dahlan mengatakan bahwa reformasi bar bisa dimulai tahun 2003.
7) Tanggal 2 Mei 1998 : Pernyataan itu diralat dan kemudian dinyatakan bahwa Presiden Soeharto
mengatakan reformasi bisa dilakukan sejak sekarang (1998).

8) Tanggal 4 Mei 1998 : Harga BBM naik hingga 71%, disusul 3 hari kerusuhan di Medan dengan
korban sedikitnya 6 orang meninggal.

9) Tanggal 7 Mei 1998 : Peristiwa Cimanggis, bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan terjadi
di Kampus Fakultas Teknik Universitas Jayabaya, Cimanggis. Bentrokan tersebut mengakibatkan sedikitnya 52
mahasiswa dibawa ke Rumah Sakit Tugu Ibu, Cimanggis.

10) Tanggal 8 Mei 1998 : Peristiwa Gejayan, 1 mahasiswa Yogyakarta meninggal.

11) Tanggal 9 Mei 1998 : Presiden Soeharto berangkat ke Mesir untuk menghadiri pertemuan KTT G-15.

12) Tanggal 12 Mei 1998 : Tragedi Trisakti, 4 Mahasiswa Trisakti meninggal, yaitu di antaranya Elang
Mulia Lesmana, Hendriawan Sie, Heri Hartanto, dan Hafidin Royan.

13) Tanggal 13 Mei 1998 : Kerusuhan Mei 1998 pecah di Jakarta dan Solo. Presiden Soeharto yang sedang
menghadiri pertemuan negara-negara berkembang G-15 di Kairo, Mesir, memutuskan untuk kembali ke
Indonesia. Sebelumnya, dalam pertemuan tatap muka dengan masyarakat Indonesia di Kairo, Soeharto
menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden.

14) Tanggal 14 Mei 1998 : Demonstrasi terus bertambah besar dan melar hampir di seluruh kota-kota di
Indonesia. Para demonstran mengepung dan menduduki gedung-gedung DPRD di daerah. Menanggapi aksi
reformasi tersebut, Presiden Soeharto berjanji akan mereshuffle Kabinet Pembangunan VIl menjadi Kabinet
Reformasi. Selain itu, juga akan membentuk Komite Reformasi yang bertugas menyelesaikan UU Pemilu, UU
Kepartaian, UU Susduk MPR, DPR, dan DPRD, UU Antimonopoli, serta UU Antikorupsi. Dalam
perkembangannya, Komite Reformasi belum bisa terbentuk karena beberapa menteri mengundurkan diri.

15) Tanggal 18 Mei 1998 : Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, Harmoko, meminta Soeharto untuk
turun dari jabatannya sebagai presiden. Sedangkan Jenderal Wiranto mengusulkan pembentukan "Dewan
Reformasi. Gelombang pertama mahasiswa dari FKSMJ, Forum Kota, Ul dan HMI MPO memasuki halaman
dan menginap di Gedung DPR/MPR di Jakarta.

16) Tanggal 19 Mei 1998 : Presiden Soeharto berbicara di televisi menyatakan tidak akan turun dari
jabatannya, tetapi menjanjikan pemilu baru akan dilaksanakan secepatnya. Beberapa tokoh muslim, termasuk
Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid, bertemu dengan Soeharto. Ribuan mahasiswa menduduki
Gedung DPR/MPR, Jakarta. Dilaporkan bentrokan terjadi dalam demonstrasi di Universitas Airlangga,
Surabaya.

17) Tanggal 20 Mei 1998 : Amen Rais membatalkan rencana demonstrasi besar-besaran di Monas, setelah
80.000 tentara bersiaga di kawasan Monas. 500.000 orang berdemonstrasi di Yogyakarta, termasuk Sultan
Hamengkubuwana X. Demonstrasi besar lainnya juga terjadi di Surakarta, Medan, Bandung. Harmoko
mengatakan Soeharto sebaiknya mengundurkan diri pada Jumat 22 Mei, atau DPR/MPR akan terpaksa memilih
presiden baru.

18) Tanggal 21 Mei 1998 : Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Kamis 21 Mei
1998 pukul 09.00 WIB di Istana Merdeka. Wakil Presiden B.J. Habibie menjadi, presiden baru Indonesia.
Jenderal Wiranto mengatakan bahwa ABRI akan tetap melindungi presiden dan mantan-mantan presiden.
Yusril Ihza Mahendra, salah satu yang pertama mengatakan bahwa proses pengalihan kekuasaan adalah sah
dan konstitusional. Naskah pengunduran diri Presiden Soeharto berjudul "Pernyataan Berhenti sebagai Presiden
RI" ditulis oleh Yusril Ihza Mahendra.

19) Tanggal 22 Mei 1998 : Presiden Habibie mengumumkan susunan "Kabinet Reformasi Pembangunan".
Peristiwa in menandai berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya era Reformasi.
 Ciri" Pemerintah Orde Baru
1. Pemerintah cenderung otoriter militeristik.
2. Sistem pemerintahan memiliki corak sentralistik.
3. Terdapat ketidakseimbangan kekuasaan antara lembaga Negara yang satu dan lainnya.
4. Kekuasaan serta wewenang Presiden berlebihan.
5. Kepastian hukum, keadilan serta supremasi hukum sangat kurang.
6. Hak untuk berpendapat dikekang.
7. Ditetapkannya Undang Undang Referendum.

Penerapan Dwifungsi ABRI

Dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) merupakan sebuah konsep dan kebijakan politik
yang mengatur tentang fungsi ABRI dalam tatanan kehidupan bernegara. Dwifungsi ABRI memiliki arti bahwa
ABRI memiliki dua fungsi yaitu, fungsi sebagai kekuatan militer Indonesia dan fungsi sebagai pemegang
kekuasaan dan pengatur negara.

Kebijakan Dwifungsi ABRI sebenarnya telah diterapkan pada awal Orde Baru, namun baru dilegalkan oleh
Soeharto pada tahun 1982 melalui Undang-Undang nomor 20 tahun 1982.
Penerapan Dwifungsi ABRI pada masa Orde Baru sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial dan politik
Indonesia.

Melalui kebijakan Dwifungsi ABRI, ABRI berhasil melakukan dominasi terhadap lembaga eksekutif dan
legislatif Orde Baru. Mulai tahun 1970-an, banyak perwira aktif ABRI yang ditunjuk sebagai DPR, MPR
maupun DPD tingkat provinsi. Selain itu, para ABRI juga menempati posisi yang penting dalam pengendalian
arah politik dari organisasi Golkar. Pada perkembangannya, pelaksanaan Dwifungsi ABRI pada masa Orde
Baru mengalami penyimpangan oleh Soeharto dan beberapa oknum militer. Keterlibatan militer dalam
kehidupan sosial politik yang semakin mendalam mengakibatkan militer berubah menjadi alat kekuasaan rezim
untuk melakukan pembenaran atas kebijakan pemerintah.

Latihan Siswa Halaman 81

1. Sebutkan hal-hal dari segi ekonomi yang mempengaruhi kepercayaan luar negeri terhadap Indonesia
semakin menipis!
Jawab : 1) Utang luar negeri Indonesia yang sangat besar menjadi penyebab terjadinya krisis ekonomi. Utang
yang menjadi tanggungan negara hingga 6 Februari 1998 mencapai 63,462 miliar dolar AS, sedangkan tang
swasta mencapai 73,962 miliar dolar AS. Akibat dari utang tersebut maka kepercayaan luar negeri terhadap
Indonesia semakin menipis. Keadaan seperti ini juga dipengaruhi oleh keadaan perbankan Indonesia yang
dianggap tidak seat karena adanya korupsi dan kolusi serta tingginya kredit macet.

2) Industrialisasi. Pemerintah Orde Baru ingin menjadikan negara Republik Indonesia sebagai negara industri.
Keinginan itu tidak sesuai dengan kondisi nyata masyarakat Indonesia karena masyarakat Indonesia merupakan
sebuah masyarakat agraris dengan tingkat pendidikan yang sangat rendah (rata-rata).

3) Pemerintahan sentralistis. Pemerintahan Orde Bar sangat sentralistis sifatnya sehingga semua kebijakan
ditentukan dari pusat. Oleh karena itu, peranan pemerintah pusat sangat menentukan dan pemerintah daerah
hanya sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat. Pelaksanaan politik sentralistis in terlihat dari sebagian
besar kekayaan di daerah-daerah diangkut ke pusat. Hal in menimbulkan ketidakpuasan pemerintah dan rakyat
di daerah terhadap pemerintah pusat.

Krisis moneter lidak hanya menimbulkan kesulian keuangan negara, tetapi juga telah mengancurkan keuangan
nasional. Memasuki tartah anggaran 1998/1999 krisis moneter telah memengaruhi aktivitas ekonom/ lainnya.
Kondis perekonomian semakin memburuk karena pada akhir 1997 persediaan sembako di ba saran mulai
menipis. Hal ini mengakibatkan harga-harga barang naik secara tidak terkendali. Untuk mengatasi kesulitan
moneter, pemerintah meminta bantuan IMF (International Monetary Fund) Namun, kucuran dana dari IMF
yang sangat dinarapkan olen pemerintah belum terealisasi walaupun pada tanggal 15 Januari 1998 Indonesia
elan menandatangani 50 butir kesepakatan (Letter of Intent atau LOl) dengan IMF. Beban kehidupan
masyarakat semakin berat ketika pada tanggal 12 Mei 1998 pemerintah mengumumkan kenaikan ongkos
angkutan dan BBM. Dengan itu, barang kebutuhan ikut naik dan masyarakat semakin suit memenuhi
kebutuhan hidup.

2. Apa yang diumumkan pemerintah pada tanggal 12 Mei 1998?


Jawab :
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada tanggal 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat
demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas
Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan lainnya luka.

Polisi dan mahasiswa di luar Trisakti


Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977 - 1998), Hafidin Royan
(1976 - 1998), dan Hendriawan Sie (1975 - 1998). Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru
tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada. Peristiwa penembakan empat mahasiswa
Universitas Trisakti ini juga digambarkan dengan detail dan akurat oleh seorang penulis sastra dan jurnalis,
Anggie D. Widowati dalam karyanya berjudul Langit Merah Jakarta.

3. Jelaskan tentang Reformasi!


Jawab :
Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara kearah yang lebih baik secara konstitusional. Lahirnya reformasi oleh karena
pemerintah Orde Baru yang sebelumnya berjalan secara otoriter dan sentralistik yang tidak memberikan rang
demokrasi dan kebebasan rakyat berpartisipasi penuh dalam proses pembangunan. Gerakan Reformasi diawali
ketika Presiden Socharto meletakan jabatannya sebagai presiden pada 21 Mei 1998. Mengapa? Padahal ia
merupakan penguasa Orde Baru yang dapat bertahan 32 tahun lamanya.

Proses kejatuhan Orde Bar telah tampak ketika Indonesia mengalami dampak langsung dari krisis ekonomi yang
melanda negara-negara di Asia. Ketika krisis ini melanda Indonesia, nilai rupiah jatuh secara drastis, dampaknya
terus menggerus di segala bidang kehidupan, mulai dari bidang ekonomi, politik dan sosial. Tidak sampai
menempuh waktu yang lama, sejak pertengahan tahun 1997, ketika krisis moneter melanda dunia, bulan Mei
1998, Orde Baru akhirnya runtuh. Krisis moneter membuka jalan bagi kita menuju terwujudnya kehidupan
berdemokrasi yang sehat, yang selama ini terkukung oleh sistem kekuasaan Orde Baru yang serba menguasai
semua sistem kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Proses menuju reformasi telah dimulai ketika wacana penentangan politik secara terbuka kepada Orde Baru
mulai muncul. Penentangan ini terus digulirkan oleh mahasiswa, cendikiawan dan masyarakat, mereka
menuntut pelaksanaan proses demokratisasi yang shat dan terbebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) yang mucul dampak tidak diimbanginya pembangunan fisik dengan pembangunan mental (character
building) terhadap para pelaksana pemerintahan (birokrat), apart keamanan maupun pelaku ekonomi
(pengusaha/konglomerat). Mereka juga menuntut terwujudnya rule of law, good governance serta berjalannya
pemerintahan yang bersih. Oleh karena itu, bagi mereka reformasi merupakan sebuah era dan suasana yang
senanatiasa terus diperjuangkan dan dipelihara. Jadi bukan hanya sebuah momentum, namun sebuah proses
yang harus senantiasa dipupuk.

4. Apa agenda utama gerakan Reformasi di Indonesia?


Jawab :
1. Pengadilan terhadap Soeharto dan pengikutnya.
Agenda utama dari reformasi yang dilakukan saat reformasi pada tahun 1998 yang pertama adalah melakukan
pengadilan terhadap Soeharto dan pengikutnya. Hal tersebut dikarenakan Soeharto telah menjabat sebagai
presiden Inddonesia dalam waktu kurang lebih 32 tahun semasa pemerintahananya dan merekalah yang
melakukan maraknya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang kemudian menyebabkan kerugian bagi
negara hingga triliuan rupiah.

2. Amandemen UUD 1945.


Yang kedua adlah dilakukanya perubahan terhadap UUD 1945 yang dimana pada kondisi tersebut rakyat
Indonesia melihat Soeharto dapat memimpin selama 32 tahun dan Soekarno dapat memimpin seumur hidupnya
dikarenakan tidak memiliki hukum yang menjadi batasan dalam melakukan jabatan atas sebuah kekuasaan baik
itu presiden dan juga menteri. Apabila tidak dilakukan amandemen, maka pemerintahan selanjutnya dapat
melakukan hal yang sama.

3. Otonomi Daerah
Dikarenakan pada masa pemerintahan orde baru hanya dilakukan pengembangan pada satu titik yaitu pulau
Jawa. Maka dharapkan untuk membuka jalan bagi otonomi daerah sebagi salah satu agenda untuk melakukan
reformasi sehingga semua daerah dapat melakukan perkembangan daerahnya sendiri guna untuk meratakan
pembangunan dan juga kesejahteraan.

4. Menghapus Dwifungsi ABRI


Pada masa itu, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau dikenal dengan ABRI memiliki dua funsi yaitu
fungsi keamanan dan juga fungsi sosial politik. Pada hal ini, fungsi dari kedua jenis itu menyebabkan
permasalahan pada masa orde baru dimana menjadi sebuah kekuatan yang sangat besar dan bukan berada
dipihak rakyat sipil. Maka diharapkan dengna dilakukannya perubahan undang-undang maka tidak akan ada
lagi hal yang sama terjadi selanjutnya.

5. Menghapuskan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme


Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, pada masa Soeharto terjadi KKN besar-besaran yang dimana
menyebabkan Indonesia tidak lagi berjalan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. OLeh sebab itu, maka
rakyat Indonesia memberikan tuntutan untuk melakukan penghapusan dalam agenda reformasi.

6. Menegakkan Supremasi Hukum


Pada masa pemerintahan orde baru, hukum yang dibuat justru hanya untuk menghukum rakyat itu sendiri dan
para penguasa dapat melakukan hal yang sesuai dengan keinginannya sendiri. Oleh karena itu, pada era
selanjutnya supremasi hukum diharapkan untuk berdiri tegak dan tidak hanya menghukum rakyat saja, tetapi
dapat menghukum pemimpin juga.

5. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada tanggal 5 Maret 1998!


Jawab :
Terjadi peristiwa yang dimulai dengan 20 Mahasiswa Universitas Indonesia yang mendatangi gedung PR/MPR
di Jakarta untuk menyatakan penolakan terhadap pidato pertanggungjawaban presiden yang disampaikan pada
Sidang Umum MPR dan menyerahkan agenda Reformasi Nasional.

Anda mungkin juga menyukai