Anda di halaman 1dari 10

BAB 5

KONDISI DAN SISTEM POLITIK SERTA EKONOMI INDONESIA


MASA REFORMASI

Reformasi adalah suatu perubahan tatanan kehidupan lama dengan


tatanan kehidupan yang baru yang bertujuan ke arah perbaikan
kehidupan di masa depan.
Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia pada 1998 merupakan
suatu gerakan untuk mengadakan perbaikan dalam bidang politik,
sosial, ekonomi, dan hukum.
1. Latar belakang terjadinya Reformasi
a. Krisis Kepercayaan
Dalam pemerintahan orde baru telah berkembang KKN yang
dilaksanakan secara terselubung maupun secara terang-terangan.
Hal tersebut mengakibatkan munculnya ketidakpercayaan rakyat
terhadap pemerintah dan ketidakpercayaan luar negeri terhadap
Indonesia.
b. Krisis Politik
Kehidupan politik pada masa orde baru memang bersifat represif, yaitu adanya
tekanan yang kuat dari pemerintah terhadap pihak oposisi atau orang-orang
yang berpikir kritis, dimana ciri-ciri politik yang bersifat represif diantanya:
1. Setiap orang atau kelompok yang mengkritik kebijakan pemerintah dituduh
sebagai tindakan subversif (menentang Negara Kesatuan Republik
Indonesia)
2. Pelaksanaan 5 paket UU politik yang melahirkan demokrasi semu atau
demokrasi rekayasa
3. Terjadinya KKN yang merajalela dan masyarakat tidak memiliki kebebasan
untuk mengontrolnya.
4. Pelaksanaan dwifungsi ABRI yang memasung kebebasan setiap warga negara
sipil untuk ikut berpartisipasi dalam pemerintah.
5. Terciptanya masa kekuasaan presiden yang terbatas.

c. Krisis Ekonomi
Gerakan ini muncul karena keadaan keadaan masyarakat Indonesia sejak
terjadinya krisis moneter dan ekonomi sangat terpuruk.
Masalah yang dihadapi Pemerintah Indonesia saat itu ialah sulitnya kebutuhan
sembilan bahan pokok (sembako) karena harganya yang sangat tinggi.
Peristiwa ini diperparah dengan kondisi politik dan ekonomi
Indonesia yang semakin tidak terkendali. Oleh karena itu,
kemunculan gerakan reformasi bertujuan untuk memperbaharui
tatanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara agar
kesejahteraan rakyat tercapai. 
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat itu tidak dapat
dipisahkan dari berbagai kondisi, seperti berikut.
1. Utang luar negeri Indonesia yang sangat besar menjadi
penyebab terjadinya krisis ekonomi.
2. Industrialisasi. Pemerintah orde baru ingin menjadikan Negara
Republik Indonesia sebagai negara Industri.
3. Pemerintah sentralistis. Pemerintah orde baru sangat
sentralistis sifatnya sehingga semua kebijakan ditentukan dari
pusat.
d. Krisis hukum
Pelaksanaan hukum pada masa orde baru terdapat banyak
ketidakadilan. Misalnya kekuasaan kehakiman yang dinyatakan pada
pasal 24 UUD 1945 bahwa kehakiman memiliki kekuasaan yang
merdeka dan terlepas dari kekuasaan pemerintahan (eksekutif).
Namun, pada saat itu kekuasaan kehakiman di bawah kekuasaan
eksekutif. Hakim juga sering dijadikan sebagai alat pembenaran atas
tindakan dan kebijakan pemerintah atau sering terjadi rekayasa
dalam proses peradilan, apabila peradilan itu menyangkut penguasa,
keluarga, kerabat, atau para pejabat negara.
2. Tuntutan dan agenda Reformasi
Lahirnya reformasi di Indonesia tahun 1998 disebabkan pemerintahan orde
baru berjalan secara otoriter dan sentralistis yang tidak memberikan ruang
demokrasi dankebebasan rakyat berpartisipasi penuh dalam proses
pembangunan. Hal ini kemudian mahasiswa melakukan tuntutan meneriakkan
aksi protes melalui kegiatan unjuk rasa pada akhir April 1998. Gerakan ini
bertujuan untuk melakukan tekanan agar pemerintah mengadakan perubahan
politik yang berarti, melalui pelaksanaan Reformasi secara total.
Beberapa agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa antara lain
sebagai berikut:
1. Adili Soeharto dan kroni-kroninya. 
2. Amandemen UUD 1945. 
3. Penghapusan Dwi fungsi ABRI. 
4. Otonomi daerah yang seluas-luasnya. 
5. Supremasi hukum. 
6. Pemerintahan yang bersih dari KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme).
Adapun agenda utama gerakan reformasi di Indonesia adalah turunnya
Soeharto dari jabatan presiden.
b. Kronolis Reformasi
Reformasi di Indonesia tidak terjadi begitu saja. Hal tersebut
dikarekan berbagai hal yang terjadi di Indonesia. Berikut peristiwa
menjelang lahirnya Reformasi di Indonesia.
1. Tanggal 22 Januari 1998: Rupiah tembus 17.000,00 per dolar Amerika
Serikat.
2. Tanggal 12 Presiden Soeharto menunjuk Wiranto menjadi panglima
Angkatan Bersenjata.
3. Tanggal 5 Maret 1998: Terjadi peristiwayang dimulai dengan 20
mahasiswa Universitas Indonesia yang mendatangi gedung DPR/MPR
di Jakarta untuk menyatakan penolakan terhadap pidato
pertanggungjawaban presiden yang disampaikan pada sidang umum
MPR dan menyerahkan agenda Reformasi Nasional.
4. Tanggal 10 Maret 1998: Soeharto terpilih kembali menjadi presiden
untuk masa jabatan lima tahun yang ketuju kali dengan wakilnya B.J
Habibie
5. Tanggal 14 Maret 1998: Presiden Soeharto mengumumkan kabinet
baru yang dinamai dengan kabinet pembangunan VII.
6. Tanggal 1 Mei 1998: Presiden Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri
Hartono dan Menteri penerangan Alwi Dahlan mengatakan bahwa
Reformasi baru bisa dimulai tahun 2003.
7. Tanggal 2 Mei 1998: Pernyataan itu diralat dan kemudian dinyatakan
bahwa presiden Soeharto mengatakan reformasi bisa dilakukan sejak
sekarang (1998).
8. Tanggal 4 Mei 1998: Harga BBM naik hingga 71%, disusul 3 hari
kerusuhan di Medan dengan korban sedikitnya 6 oarng meninggal.
9. Tanggal 7 Mei 1998: Peristiwa Cimanggis, bentrokan antara
mahasiswa dan aparat keamanan terjadi di kampus Fakultas Teknik
Universitas Jayabaya, Cimanggis. Mengakibatkan sedikitnya 52
mahasiswa dibawa ke Rumah Sakit Tugu Ibu, Cimanggis.
10. Tanggal 8 Mei 1998: Peristiwa Gejayan, 1 mahasiswa Yogyakarta
meninggal dunia.
11. Tanggal 9 Mei 1998: Presiden Soeharto berangkat ke Mesir untuk
menghadiri pertemuan KTT G-15.
12. Tanggal 12 Mei 1998: Tragedi Trisakti, 4 mahasiswa Trisakti
meninggal yaitu diantaranya Elang Mulia Lesmana, Hendiawan Sie,
Heri Hartanto,dan Hafidin Royan.
13. Tanggal 13 Mei 1998: Kerusuhan Mei 1998 pecah di Jakarta dan
Solo. Presiden Soeharto yang sedang menghadiri pertemuan KTT G-
15 di Kairo, Mesir, memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Sebelumnya, dalam pertemuan tatap muka dengan masyarakat
Indonesia di Mesir, Soeharto menyatakan akan mengundurkan diri
dari jabatannya sebagai presiden.
14. Tanggal 14 Mei 1998: Demonstrasi terus bertambah besar dan
meluas hampir di seluruh kota-kota di Indonesia. Para demonstran
mengepung dan menduduki gedung-gedung DPR di daerah.
Menanggapi aksireformasi tersebut, Presiden Soeharto berjanji akan
mereshuffle Kabinet Pembangunan VII menjadi kabinet Reformasi.
15. Tanggal 18 Mei 1998: Ketua MPR yang juga ketua partai Golkar,
Harmoko, meminta Soeharto untukturun dari jabatannya sebagai
presiden. Sedangkan jenderal Wiranto mengusulkan pembentukan
“Dewan Reformasi”.
16. Tanggal 19 Mei 1998: Presiden Soeharti berbicara di televisi menyatakan
tidak akan turun dari jabatannya, tetapimenjanjikan pemilu baru akan
dilaksanakan secepatnya. Beberapa tokoh muslim, termasuk Nurcholish
Madjid dan Abdurrahman Wahid, bertemu dengan Soeharto.
17. Tanggal 20 Mei 1998: Amien Rais membatalkan rencana demonstrasi
besar-besaran di Monas.
18. Tanggal 21 Mei 1998: Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran
dirinya pada hari Kamis 21 Mei 1998 pukul 09.00 WIB di Istana Merdeka.
Wakil presiden BJ. Habibie menjadi presiden baru di Indonesia. Yusril
Ihza Mahendra, salahsatu yang pertama mengatakan bahwa proses
pengalihan kekuasaan adalah sah dan konstitusional. Naskah
pengunduran diri Presiden Soehartoyang berjudul “ Pernyataan berhenti
sebagai preiden RI” ditulis oleh Yusril Ihza Mahendra.
19. Tanggal 22 Mei 1998: Presiden BJ. Habibie mengumumkan susunan “
kabinet Reformasi Pembangunan”. Peristiwa ini menandai
berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya era Reformasi.

Anda mungkin juga menyukai