TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari uraian ini, diharap kamu dapat:
1. Menganalisis berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya peristiwa
Reformasi 1998.
2. Menganalisis proses perubahan dan perkembangan sistem demokrasi di
Indonesia pada Masa Reformasi.
3. Mengambil pelajaran dari adanya hubungan timbal balik antara situasi
ekonomi dan politik internasional dengan situasi ekonomi dan politik di tanah
air.
4. Mendeskripsikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia.
Tugas yang diemban oleh Presiden B.J. Habibie adalah memimpin pemerintahan transisi
untuk menyiapkan dan melaksanakan agenda reformasi yang menyeluruh dan mendasar, serta
sesegera mungkin mengatasi kemelut yang sedang terjadi. Naiknya B.J. Habibie ke singgasana
kepemimpinan nasional diibaratkan menduduki puncak Gunung Merapi yang siap meletus kapan
saja. Gunung itu akan meletus jika berbagai persoalan politik, sosial dan psikologis, yang
merupakan warisan pemerintahan lama tidak diatasi dengan segera
Dalam pidato pertamanya pada tanggal 21 Mei 1998, malam harinya setelah dilantik
sebagai Presiden, pukul 19.30 WIB di Istana Merdeka yang disiarkan langsung melalui RRI
dan TVRI, B.J. Habibie menyatakan tekadnya untuk melaksanakan reformasi. Pidato tersebut
bisa dikatakan merupakan visi kepemimpinan B.J. Habibie guna menjawab tuntutan
Reformasi secara cepat dan tepat. Beberapa point penting dari pidatonya tersebut adalah
kabinetnya akan menyiapkan proses reformasi dalam ketiga bidang yaitu:
1) Di bidang politik antara lain dengan memperbarui berbagai perundang- undangan dalam
rangka lebih meningkatkan kualitas kehidupan berpolitik yang bernuansa pada PEMILU
sebagaimana yang diamanatkan oleh Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
2) Di bidang hukum antara lain meninjau kembali Undang-Undang Subversi.
3) Di bidang ekonomi dengan mempercepat penyelesaian undang-undang yang
menghilangkan praktik-praktik monopoli dan persaingan tidak sehat.
Maka fokus perhatian pemerintahan Habibie diarahkan pada tiga bidang tersebut
1. Pembentukan Kabinet Reformasi Pembangunan
Pusat perhatian Kabinet Reformasi Pembangunan adalah meningkatkan kualitas,
produktivitas dan daya saing ekonomi rakyat, dengan memberi peran perusahaan kecil,
menengah dan koperasi, karena terbukti memiliki ketahanan ekonomi dalam menghadapi
krisis
2. Sidang Istimewa MPR 1998
Beberapa hasil yang dijanjikan pemerintah dalam menghadapi tuntutan keras dari
mahasiswa dan gerakan reformasi telah terwujud dalam ketetapan-ketetapan yang
dihasilkan MPR, antara lain:
• Terbukanya kesempatan untuk mengamendemen UUD 1945 tanpa melalui referendum.
• Pencabutan keputusan P4 sebagai mata pelajaran wajib (Tap MPR No.
XVIII/MPR/1998).
• Masa jabatan presiden dan wakil presiden dibatasi hanya sampai dua kali masa tugas,
masing masing lima tahun (Tap MPR No. XIII/MPR/1998).
• Agenda reformasi politik meliputi pemilihan umum, ketentuan untuk memeriksa
kekuasaan pemerintah, pengawasan yang baik dan berbagai perubahan terhadap
Dwifungsi ABRI.
Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, mendorong kebebasan
mengeluarkan pendapat, kebebasan pers, kebebasan berserikat, serta pembebasan tahanan
politik dan narapidana politik
3. Reformasi Bidang Politik