Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN BAURAN (BLENDED LEARNIG)

DALAM PENCAPAIAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KOMPUTER


AKUNTANSI DI SMK NEGERI WONGSOREJO – BANYUWANGI TAHUN
PELAJARAN 2020/2021

Penyaji materi : YULI DIDIK ARIANTO


LATAR BELAKANG MASALAH
 Pada penelitian tindakan kelas ini, kami jelaskan lebih detail terkait
kondisi peserta didik SMKN Wongsorejo kelas XI akuntansi 2 yang
bersamaan dengan kegiatan PKL (praktek kerja lapangan), disamping
keterbatasan alat praktek, peserta didik juga kurang memahami
bahasa materi pembelajaran mengingat keseharian dari pemakaian
bahasa daerah sehingga kurang dapat mencerna bahasa secara baik.
Disamping itu selama penyampaian materi daring peserta didik kelas
XI akuntansi 2 mata pelajaran komputer akuntansi selalu diberikan
tugas-tugas mandiri yang tidak banyak terjadi interaksi komunikasi
dengan peserta didik. Selain itu pendidik belum bisa mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi pembelajaran, sehingga mengakibatkan
pembelajaran pasif dan tidak interaktif secara baik selama
pembelajaran daring berlangsung.
Rumusan Masalah
 Apakah penerapan blended learning dapat
meningkatkan pencapaian hasil belajar mata pelajaran
komputer akuntansi di SMK Negeri Wongsorejo
 Bagaimana penerapan blended learning dapat
meningkatkan pencapaian hasil belajar mata pelajaran
komputer akuntansi di SMK Negeri Wongsorejo
Tujuan Penelitian
 Untuk mengetahui apakah penerapan blended
learning dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar
mata pelajaran komputer akuntansi di SMK Negeri
Wongsorejo`
 Untuk mengetahui bagaimana penerapan blended
learning dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar
mata pelajaran komputer akuntansi di SMK Negeri
Wongsorejo.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Pendidik
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif rujukan dalam pemilihan model
pembelajaran.
b. Memberikan gambaran perancangan model pembelajaran berupa pembelajaran
blended learning untuk mempermudah peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
c. Menambah referensi dalam memilih beberapa media pembelajaran berbasis teknologi
yang akan digunakan dalam suatu kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi Peserta didik
Dengan menggunakan model pembelajaran blended learning ini diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik.
3. Bagi Sekolah
Dengan penggunaan model pembelajaran blended learning diharapkan dapat
menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih modern dan bermutu baik pendidik dan
peserta didik.
Landasan Teori
 Medel Pembelajaran
 Konsep Blended Learning
 Karakteristik Blended Learning
 Ragam Implementasi Pembelajaran Bauran
(Blended Learning)
 Sintaks Model Blended Learning
 Motivasi Belajar
 Hasil Belajar
 Kerangka Berpikir
Kerangka Berpikir
1. Perencanaan Awal
Pada perencanaan awal kegiatan penelitian ini
terdapat beberapa komponen yang harus
dilakukan, diantaranya :
• Menentukan subyek penelitian
• Menentukan sumber data
• Membuat soal tes awal (pre test)
• Melakukan tes awal
• Menentukan kriteria keberhasilan
2. Tindakan Sesuai dengan rancangan penelitian
sebelumnya, penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam
dua siklus.
Siklus I
1) Perencanaan
 Perencanaan tindakan dalam siklus kesatu disusun
berdasarkan hasil observasi kegiatan perencanaan awal.
Rancangan tindakan ini disusun dengan mencakup
beberapa antara lain :
a) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b) Menyusun lembar kerja kelompok.
c) Menyiapkan Post Tes Siklus kesatu.
d) Menyiapkan lembar observasi aktifitas guru dan
aktivitas siswa.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan adalah implementasi rencana tindakan.
Sa’dun Akbar, Penelitian Tindakan Kelas Filosofi Metodologi dan
Implementasinya, (Malang: Surya Pena Gemilang,2008), hal.42
Pada tahap ini peneliti bersama observer mempraktikkan
pembelajaran sesuai desain pembelajaran (RPP) yang telah
disusun seperti yang telah terlampir pada siklus I.
3) Pengamatan
Pengamatan/observasi ini dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan siklus I. Tujuan diadakan pengamatan ini
adalah untuk mendata, menilai dan mendokumentasikan semua
indikator baik proses maupun perubahan yang terjadi sebagai
akibat dari tindakan yang direncanakan. Kegiatan ini meliputi
pengamatan terhadap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
tindakan kesatu, sikap siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Kegiatan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran ini diamati dengan menggunakan instrument
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Untuk selanjutnya data
hasil observasi tersebut dijadikan dasar untuk menyusun
perencanaan tindakan berikutnya.
4) Refleksi
Refleksi ini dilakukan pada akhir siklus kesatu. Tujuan
dan kegiatan yang dilakukan antara lain:
(a) menganalisa tindakan siklus I,
(b) mengevaluasi hasil dari tindakan siklus I,
(c) melakukan pemaknaan dan penyimpulan data yang
diperoleh.
b. Siklus II
1) Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan siklus II ini disusun berdasarkan
refleksi hasil observasi pembelajaran pada siklus I.
Perencanaan tindakan ini dipusatkan pada sesuatu yang
belum terlaksana dengan baik pada tindakan siklus I.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti bersama observer mempraktikkan
pembelajaran sesuai desain pembelajaran (RPP) yang telah
disusun seperti yang telah terlampir pada siklus II.
3) Pengamatan
Kegiatan pengamatan/observasi ini meliputi pengamatan
terhadap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan tindakan
siklus II, serta sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
4) Refleksi
Refleksi ini dilakukan pada akhir siklus kedua. Tujuan dan
kegiatan yang dilakukan antara lain :
1) Menganalisa tindakan siklus kesatu
2) Mengevaluasi hasil dari tindakan kesatu
3) Melakukan pemaknaan dan penyimpulan data yang diperoleh
Simpulan kerangka berpikir
Hasil dari refleksi siklus II ini dijadikan dasar dalam
penyusunan laporan hasil penelitian. Selain itu juga
digunakan peneliti sebagai bahan pertimbangan
apakah kriteria yang ditetapkan sudah tercapai atau
belum. Sesuai kriteria yang ditentukan, terdapat 2
kriteria keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian
ini yaitu kriteria keberhasilan proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe think pair share sebesar 75% (kriteria cukup) dan
kriteria keberhasilan hasil belajar siswa yaitu 75%
siswa mendapat nilai minimal 75. Jika indikator
tersebut telah tercapai maka siklus tindakan berhenti.
Akan tetapi apabila indikator tesebut belum tercapai
pada siklus tindakan, maka peneliti mengulang siklus
tindakan dengan memperbaiki kinerja pembelajaran
pada tindakan berikutnya sampai berhasil.
Metode Penelitian
Lokasi dan Subyek yang Diteliti
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Wongsorejo,
tepatnya di Jalan PB. Sudirman no 17 Wongsorejo
Banyuwangi, pada semester genap tahun pelajaran 2020-
2021. Penelitian ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus yaitu di
bulan April sampai bulan Juni 2021 dan yang menjadi
subyek penelitiannya adalah siswa kelas XI Akuntansi 2
sebanyak 31 anak pada mata pelajaran komputer
akuntansi.
Teknik dan Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian
ini adalah observasi dan tes tulis untuk mengetahui hasil
belajar siswa, menggali informasi dan tanya jawab pada
siswa.
Teknik Analisis Data
Data penelitian yang berupa data kualitatif dianalisis secara deskriptif.
Sedangkan data kuantitatif yang diperolah dianalisis dengan cara
Mereduksi dan mengelompokkan sesuai dengan pola-pola tertentu
Dengan menggunakan pola berfikir induktif. Hasil analisis kemudian
Ditampilkan dalam bentuk deskriptif hasil penelitian.

Model proses yang digunakan dalam PTK ini adalah Model


Proses Siklus (Putaran/Spiral) yang mengacu pada model PTK
Kemmis S. dan Mc. Taggert R. dikutip setiap siklusnya, yaitu :
(1) membuat rencana tindakan,
(2) melaksanakan tindakan
(3) mengadakan pemantauan/observasi
(4)memberikan refleksi dan evaluasi untuk memperoleh sejauh mana
pencapaian hasil yang diharapkan kemudian direvisi untuk
melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya
Indikator Keberhasilan
Kriteria keberhasilan tindakan pada penelitian ini akan dilihat dari indikator
proses dan indikator hasil belajar/ produk

1) Indikator Keberhasilan Proses


Indikator proses pembelajaran yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah jika
keterlibatan guru dan siswa pada proses pembelajaran mencapai 75% Indikator
proses pembelajaran dalam penelitian ini akan dilihat dari prosentase
keberhasilan tindakan yang didasarkan pada data skor yang diperoleh dari hasil
observasi guru/peneliti dan siswa

2) Indikator Hasil Belajar


Indikator hasil belajar dari penelitian ini adalah jika 75% dari siswa telah
mencapai nilai ≥ 75 dan apabila melebihi dari nilai minimal hasil belajar
dikatakan tuntas. Hal ini didasarkan pada kelas yang dikatakan berhasil
(mencapai ketuntasan) jika paling sedikit 75% dari jumlah siswa mendapatkan
nilai 75. Penetapan nilai 75 didasarkan atas hasil diskusi dengan team guru
yang ada di program keahlian akuntansi dan KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) yang digunakan SMK Negeri Wongsorejo Banyuwangi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai