Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian

1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik pengelasan Perkapalan
di SMK N 3 Buduran Sidoarjo Tahun pelajaran 2019/2020

2. Tempat Penelitian
Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi siswa kelas XI Teknik
pengelasan Perkapalan SMK N 2 Buduran. Penulis mengambil lokasi atau
tempat ini dengan pertimbangan Tempat PPL pada sekolah tersebut,
sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan
subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

3. Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan
menggunakan waktu penelitian selama 3 bulan yaitu bulan september s.d.
desember 2019. Waktu dari perencanaan sampai penulisan hasil penelitian
tersebut pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020.

B. Desaian Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Desain penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc Taggart

(Suharsimi Arikunto, 2010: 137) adapun model PTK yang dimaksud

menggambarkan adanya empat langkah (dan pengulangannya), yang disajikan

bagan sebagai berikut:

22
Dari Gambar Proses penelitian tindakan model Kemmis & Mc Taggart

terdapat empat langkah yang merupakan satu siklus atau putaran, artinya

sesudah langkah ke-4, lalu kembali ke-1 dan seterusnya.meskipun sifatnya

berbeda, langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan secara bersamaan jika pelaksana

dan pengamat berbeda. Jika pelaksana juga pengamat, mungkin pengamatan

dilakukan sesudah pelaksanaan, dengan cara mengingat-ingat apa yang sudah

terjadi. Dengan kata lain, objek pengamatan sudah lampau terjadi.

Sasaran penelitian adalah siswa kelas XI Teknik Pengelasan

Perkapalan SMK N 3 Buduran. yang menempuh mata pelajaran pengelasan

SMAW 2018/2019. Sasaran penelitian ini adalah meningkatkan hasil prestasi

belajar ketrampilan siswa, serta mengurangi ketergantungan siswa terhadap

23
guru mata pelajaran pengelasan SMAW yang disajikan dengan model

pembelajaran lain.

C. Rencana Pembelajaran Pra siklus

Prosedur penelitian tindakan memerlukan beberapa siklus / putaran dalam

upaya mencapai hasil sesuai dengan yang diinginkan. Dalam setiap siklus

terdapat beberapa kegiatan meliputi perancangan perencanaan, rancangan

tindakan, rancangan pengamatan dan refleksi dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Perencanaan (plan)

a. Mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam kegiatan

pembelajaran

b. Mempersiapkan metode pembelajaran dan media pembelajara.

c. Menyiapkan lembar observasi untuk mencatat aktifitas siswa.

2. Pelaksanaan (act)

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan

sebanyak 2 siklus, dengan lama tindakan masing-masing siklus satu

kali tatap muka, dengan waktu 10 x 45 menit setiap kegiatan

pembelajaran. Kiteria keberhasilan tindakan dalam penelitian ini

adalah sesuai yang di tetapkan di SMK N 3 Buduran yaitu seluruh

siswa memenuhi standar kelulusan dengan nilai minimal 80,00

a. Pra Siklus

24
Kegiatan awal sebelum dilaksanakan siklus yaitu refleksi
pembelajaran menggambar ilustrasi sebelum dilakukan pelaksanaan
tindakan kelas dan pelaksanaan kegiatan pre-test. Hasil refleksi
diperoleh, (1) persiapan yang dilakukan guru untuk menentukan
Indikator Pencapaian Kompetensi pada materi menggambar ilustrasi
dengan berpedoman pada RPP lain. (2) Pelaksanaan pembelajaran,
guru hanya menggunakan metode ceramah untuk menyajikan materi
yang dilakukan selama 10 menit dan dilanjutkan kegiatan Praktek,
sehingga hasil pembelajaran belum maksimal sesuai dengan indikator
dan tujuan pembelajaran. Materi-materi yang disampaikan dalam
pembelajaran menggambar ilustrasi hanya poin-poin pokok dengan
sumber pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu dari buku paket
dan internet. Media pembelajaran yang digunakan hanya contoh
gambar ilustrasi, karena menurut guru hanya dengan dilihatkan
contoh gambar akan memudahkan peserta didik pada pembelajaran.
Pembelajaran tidak menarik bagi peserta didik, terlihat peserta
didik melakukan aktivitas lain di luar materi menggambar ilustrasi
seperti mengobrol dengan teman sebangku dan bermain gadget.
Pembelajaran di kelas terlihat bebas yang mengakibatkan suasana
kelas tidak kondusif. Peserta didik sebagian besar masih belum
mengerti materi menggambar ilustrasi sehingga membuat sikap
peserta didik pasif dalam pembelajaran menggambar ilustrasi. Peserta
didik sulit dibimbing dalam pembelajaran menggambar ilustrasi,
banyak yang tidak fokus dan hasil pembelajaran kurang maksimal.
Guru melakukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan
cara melakukan pendekatan secara langsung kepada peserta didik
yang bermasalah pada pembelajaran menggambar ilustrasi. Kegiatan
evaluasi hanya dilakukan guru pada proses kegiatan kreasi karena
guru hanya berfokus pada kegiatan kreasi.

25
Jadi hasil refleksi di atas dapat disimpulkan bahwa (1) Kinerja
guru belum mampu untuk mewujudkan pembelajaran yang
menyenangkan, (2) aktivitas peserta didik di kelas tidak sesuai dengan
kegiatan pembelajaran, (3) sikap peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran masih pasif, dan (4) prestasi belajar peserta didik dalam
pembelajaran menggambar ilustrasi masih banyak yang belum tuntas
(dengan nilai dibawah KKM)

D. Rencana Pembaikan Pembelajaran Siklus I

Perencanaan Siklus I
Hal-hal yang dilakukan pada perencanaan siklus I sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi masalah yang didapatkan dari hasil wawancara terhadap
guru dan peserta didik
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran Las SMAW kelas XI Teknik
Pengelasan Perkapalan dengan menerapkan model pembelajaran Teams
Games Tournament.
3) Membuat media pembelajaran berupa peta konsep, PowerPoint materi
menggambar ilustrasi dan mempersiapkan contoh-contoh gambar ilustrasi.
4) Membuat materi dari kumpulan berbagai sumber relevan untuk guru dan
untuk peserta didik dikarenakan sebelumnya belum ada buku pegangan
untuk peserta didik, dan guru hanya memiliki sedikit materi menggambar
ilustrasi untuk dijadikan pedoman mengajar materi menggambar ilustrasi.
5) Membuat permainan berupa ketrampilan yang mengandung banyak
jobshet kerja Las SMAW
6) Membuat lembar kerja kelompok
7) Membuat alur atau tata cara pelaksanaan Teams Games Tournament untuk
guru dan untuk peserta didik
8) Membuat lembar pengamatan untuk mengamati kinerja guru, aktivitas
peserta didik dan sikap peserta didik.

26
9) Merencanakan evaluasi tindakan siklus I sebagai penilaian dalam aspek
kognitif peserta didik pada pembelajaran menggambar ilustrasi siklus I.

E. Rencana Pembaikan Pembelajaran Siklus II

Perencanaan Siklus II
Hal-hal yang dilakukan pada perencanaan siklus II sebagai berikut :
1) Membuat rencana pelaksanaan Las SMAW kelas XI Teknik Pengelasan
Perkapalan dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games
Tournament.
2) Mempersiapkan media pembelajaran berupa peta konsep, PowerPoint materi
menggambar ilustrasi, contoh-contoh gambar ilustrasi, dan video tutorial
menggambar ilustrasi.
3) Membuat rangkuman materi yang disesuaikan dengan hasil evaluasi siklus I
(berdasarkan soal sukar bagi peserta didik) yaitu gaya dalam menggambar
ilustrasi dan media dalam menggambar ilustrasi.
4) Membuat permainan berupa ketrampilan yang mengandung banyak jobshet
kerja Las SMAW
5) Membuat lembar kerja kelompok
6) Membuat lembar pengamatan untuk mengamati kinerja guru, aktivitas
peserta didik dan sikap peserta didik.
7) Merencanakan evaluasi tindakan siklus II sebagai penilaian dalam aspek
kognitif peserta didik pada pembelajaran menggambar ilustrasi siklus II.

Siklus ini akan berhenti ketika hasil dari setiap siklus sudah konstan, tujuan dari
pembelajaran sudah tercapai. Siswa sudah mengalami kejenuhan artinya dalam
proses pembelajaran sudah konsisten atau siswa sudah terbiasa dengan pelajaran
yang diajarkan dan memenuhi kriteria standar kelulusan minimal 80.

F. Teknik Analisis Data

27
Teknik analisis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis deskripsi kualitatif melalui lembar

observasi dan deskripsi kuantitatif melalui tes hasil belajar. Suharsimi Arikunto

(2006: 131-132). Analisis data dalam penelitian tindakan diwakili oleh momen

refleksi tiap putaran penelitian tindakan. Dengan melakukan refleksi peneliti akan

memiliki wawasan otentik yang akan membantu dalam menafsirkan data, dan

terdapat tiga aktifitas penting dalam penilitian tindakan yang tidak mungkin

dilakukan secara terpisah. Tiga aktifitas tersebut adalah membuat analisis membuat

refleksi dan merancang tindakan. (suwarsih madya, 2006:75).

Penelitian tindakan memang sangat rawan dengan ancaman subjektifitas

peneliti. Untuk menghindari seminim mungkin sikap subjektifitas penelitian dapat

dilakukan dengan menggunakan beberapa cara misalnya adalah dengan meminta

orang lain untuk melakukan observasi. Peneliti juga dapat membuka forum diskusi

untuk membahas catatan data- data yang telah terkumpul.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriftif kualitatif.

Data dihasilkan selama tindakan berlangsung disajikan dalam bentuk deskripsi.

Sedangkan data data kuantitatif berupa angka-angka yang disajikan akan

dideskripsikan kemudian dianilisis secara kualitatif. Suwarsih madya (2006:75)

menegaskan bahwa kompleksitas data dalam penelitian tindakan sangat cocok

dianilisis secara kualitatif. Salah satu model analisis kualitatif yang tepat adalah

teknik analisis interaktif. Teknik analisis interaktif terdiri tiga komponen kegiatan

yakni reduksi data, beberan (display) data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi data

28
Merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan,

meringkas, dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan.

Dalam proses ini dilakukan penajaman, pemilahan, pemfokusan, penyisihan data

yang kurang bermakna dan menatanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir

dapat ditarik dan diverivikasikan.

2. Beberan (Display) data

Berbagai data penelitian tindakan yang telah direduksi perlu dibeberkan

dengan tertata rapi dalam bentuk narasi plus matriks, gambar, grafik, atau diagram.

Pembeberan data dilakukan secara sistematik, interaktif,dan inventif.

3. Penarikan Kesimpulan

Analisis data dalam penelitian tindakan mirip dengan penelitian tindakan

kualitatif. Analisis dilakukan sepanjang proses tindakan penelitian. Penarikan

kesimpulan dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang

ditarik dari siklus I, pada kesimpulan terevisi disiklus II dan seterusnya.

Kesimpulan pertama sampai terakhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

Kesimpulan mencangkup semua perubahan atau peningkatan pada diri peneliti dan

anggota peneliti lainnya serta situasi tempat penelitian dilakukan.

29
PENERAPAN MODEL GROUP TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR KETRAMPILAN MAPEL TEKNIK LAS SMAW DI SMK N 3
BUDURAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Oleh
Ilham setya Hananto

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses


penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan hasil
prestasi belajar peserta didik setelah penerapan model pembelajaran Teams Games
Tournament pada pembelajaran Las SMAW kelas XI Teknik Pengelasan
Perkapalan SMK N 3 Buduran, mengetahui dan mendeskripsikan kinerja guru,
aktivitas peserta didik dan sikap peserta didik pada pembelajaran menggambar
ilustrasi dengan penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan langkah-langkah
sebagai berikut: 1) Menyusun rancangan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3)
Pengamatan, 4) Refleksi. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus di kelas XI
dengan jumlah 34 peserta didik. Penelitian difokuskan pada kegiatan apresiasi.
Teknik pengumpulan data diperoleh dengan observasi, wawancara, dokumentasi
dan tes. Data nilai untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran
TGT dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil
penelitian menunjukan bahwa: (1) Proses penerapan model pembelajaran TGT
pada pembelajaran menggambar ilustrasi kelas XI Teknik Pengelasan Perkapalan
SMK N 3 Buduran berjalan dengan lancar, sangat kompetitif dan sangat
menyenangkan bagi peserta didik. Proses penerapan model pembelajaran TGT
yaitu pertama, penyajian kelas dilakukan oleh guru dengan berbagai media
pembelajaran. Kedua, pembagian kelompok yang terbagi menjadi 8 kelompok.
Ketiga, permainan akademik dengan dua babak. Keempat, penghargaan kelompok
dengan tiga juara. Model pembelajaran TGT dapat meningkatkan kinerja guru,
aktivitas peserta didik dan sikap peserta didik pada pembelajaran praktek Las
SMAW, peserta didik menjadi sangat antusias dan aktif dalam kegiatan
pembelajaran menggambar ilustrasi.

30

Anda mungkin juga menyukai