Anda di halaman 1dari 9

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian yang ditetapkan, maka penelitian ini

diadakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 02 Stabat yang

beralamatkan di Jalan Stabat-Secanggang, Dsn XI Ara Condong Stabat Kab.

Langkat . Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil pada Bulan Juli

2019 dengan menyesuaikan jam pelajaran matematika di SMP Negeri 02 Stabat.

B. Subyek dan Objek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 02 Stabat

dan objek penelitian ini adalah keseluruhan kegiatan guru dan siswa dalam

proses pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran

visualization, auditory, kinesthetic (VAK) di kelas VIII SMP Negeri 02 Stabat.

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

Arikunto (2010: 16) secara garis besar penelitian tindakan kelas terdiri dari

empat tahapan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan , (3)pengamatan, dan (4)

refleksi.
23

Guru berperan sebagai pelaksana pembelajaran, sedangkan peneliti berperan

sebagai observer yang membantu mengamati jalannya proses pembelajaran.

Peneliti dilibatkan sejak proses perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan,

dan refleksi. Siklus akan berakhir apabila hasil penelitian yang diperoleh telah

memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis

dan Taggart. Dalam model ini terdapat empat tahapan yang harus dilakukan

yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berikut adalah bagan dari

model yang dikemukakan oleh Kemmis & MC Taggart yang diambil dari

Arikunto (2014: 137).


Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

?
Gambar 1. siklus penelitian tindakan kelas menurut Kemmis & MC Taggart

Adapun rancangan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan pada setiap

siklusnya terdiri dari :


24

1. Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini meliputi :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS yang digunakan ini

merupakan lembar kegiatan siswa untuk membantu proses

pembelajaran yang dilengkapi dengan latihan soal-soal untuk siswa.

LKS disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari dosen

pembimbing dan guru yang mengampu pelajaran matematika kelas VIII

SMP Negeri 02 Stabat.

c. Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu soal tes untuk akhir siklus 1

dan siklus 2, serta soal kuis yang akan diberikan pada setiap akhir

pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, pembelajaran menggunakan model pembelajaran

visualization, auditory, kinestethic (VAK) dilaksanakan. pelaksanaan

pembelajaran mengacu pada rencana yang telah disusun yaitu :

a. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok yang terdiri dari

4-5 siswa. Siswa dikelompokkan menurut prosedur VAK.

b. Penyajian materi pelajaran, ditekankan pada hal-hal berikut :

1) Pendahuluan

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi

serta memotivasi siswa agar berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

2) Kegiatan ini
25

a) Persentasi Kelas

Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali

dilakukan atau didiskusikan pelajaran yang dipimpin oleh guru.

b) Siswa belajar dalam kelompok

Siswa melakukan diskusi verbal terkait dengan soal-soal, serta

mengerjakan soal-soal yang ada pada LKS. Setelah LKS selesai

dikerjakan maka salah seorang siswa perwakilan dari masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa dari kelompok

lain mendengarkan, mengemukakan pendapat, memberikan gagasan

dan menanggapi presentasi dari kelompok lain tentang materi yang

sedang dipelajari.

c) Kuis Individu

Siswa mengerjakan kuis individu, kuis ini diadakan selama 15 menit

secara mandiri. Kuis ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar

keberhasilan belajar yang dicapai siswa.

3) Penutup

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil

mencapai rata-rata skor tertinggi.

3. Observasi (Pengamatan)

Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung bagaimana akifitas

siswa maupun guru selama proses belajar mengajar. Pada saat observasi
26

dilaksanakan peneliti telah mempersiapkan lembar observasi, guna mengetahui

keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

visulization, auditory, kinestethic (VAK), dalam hal ini di dalam kelas. Setiap

aktivitas yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung diusahaan

untuk dicatat apa adanya agar diperoleh informasi lapangan yang sebenarnya.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi ini, peneliti bersama-sama dengan guru mata pelajaran

matematika mengadakan pertemuan guna melakukan evaluasi terhadap proses

pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi dilakukan setelah akhir siklus.

Diskusi tersebut bertujuan untuk mengeveluasi hasil tindakan yang tela

dilakukan yaitu dengan cara melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi,

masalah yang muncul dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang

dilakukan. Setelah itu peneliti merumuskan tindakan berikutnya dan apabila

berdasarkan refleksi perlu dilaksanakan pengulangan siklus maka dapat diulang

lagi sampai pembelajaran telah optimal.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman ketika melakukan

pengamatan untuk mendapatkan data yang akurat dalam pengamatan. Lembar


27

observasi ini berisi aktivitas siswa dan guru, guna mengetahui keterlaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran VAK.

2. Tes Tertulis

Dalam penelitian ini diberikan tes diagnostik, ini bertujuan untuk

mengetahui apakah kemampuan siswa meningkat berdasarkan nilai rata-rata

seteleh diberikan pembelajaran.

Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sehingga peneliti

dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki proses

pembelajaran.

F. Teknik Analisis Data

Agar dapat diteliti, memberikan gambaran tentang fenomena yang diteliti

maka analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :

a. Uji Validitas Instrumen

Untuk menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument menggunakan

uji validitas dibantu oleh sofware Anates atau Excel sebagai berikut :

Rxy¿ N ∑ XY −( ∑ X ) ¿ ¿ ¿ Arikunto (2014: 213)

Dimana :

rxy = koefesien korelasi antar variabel

X = skor tiap pertanyaan

Y = skor total
28

N = jumlah sampel penelitian

b. Rata-rata kelas

Untuk menghitung nilai rata-rata kelas digunakan rumus sebagai berikut :

x=
∑ fixi
∑ fi Sudjana (2016: 67)

Dimana :

fi = banyak siswa

xi = nilai masing-masing siswa

c. Untuk Menentukan Ketuntasan Belajar Siswa

Untuk menghitung ketuntasan belajar siswa (individual) digunakan rumus :

T
KB= x 100 %
Tt Trianto (2010: 241)

Dimana :

KB = ketuntasan belajar

T = jumlah skor yang diperoleh siswa

Tt = Jumlah skor total

Dengan kriteria :

0% < T < 70% : Tidak tuntas


29

70% < T < 100% : Tuntas

d. Menentukan Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa (Klasikal)

Selanjutnya dapat juga diketahui apakah ketuntasan belajar klasikal telah

tercapai, dilihat dari persentase siswa yang sudah tuntas dalam belajar yang

dirumuskan sebagai berikut :

A
PRS= ×100 %
B Trianto (2010: 243)

Keterangan :

PRS = persentase respons siswa

A = Banyak siswa yang ketuntasan belajar ≥ 70%

B = Jumlah siswa

Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar, jika di kelas telah tercapai 85% yang

telah mencapai hasil ≥ 70%, maka ketuntasan belajar secara klasikal telah

tercapai.

e. Menghitung Tingkat Keberhasilan Siswa

Menurut Aqib Zainal, dkk (2008: 160) bahwa kategori keberhasilan belajar/

ketuntasan belajar siswa sebagai berikut :

Tabel 1. Tingkat Keberhasilan Belajar

Tingkat Keberhasilan % Arti


85% - 100% Sangat Baik

65%-84% Baik

55%-64% Kurang
30

0%- 54% Sangat Kurang


Dikatakan mencapai tingkat keberhasilan siswa apabila mencapai kriteria paling

sedikit kurang.

G. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Maka dari itu keberhasilan penelitian tindakan ini ditandai dengan adanya

peningkatan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik (Suharsimi Arikunto,

2006:2).

Indikator keberhasilan penelitian ini sebagai berikut :

1. Rata-rata kelas berdasarkan nilai hasil tes tertulis siswa meningkat dari tes

kemampuan awal, siklus I dan siklus II.

2. Persentase indikator pemahaman konsep matematika siswa meningkat dan

mencapai kriteria tinggi dari siklus I ke siklus II.

3. Ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas telah memenuhi kriteria ketuntasan

minimal. Pembelajaran dikatakan tuntas apabila minimal 70% dari jumlah total

siswa dalam satu kelas telah mencapai ketuntasan individu. Ketuntasan belajar

individu yang telah ditetapkan yakni jika nilai siswa minimal 60.

Anda mungkin juga menyukai