Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu


a. Subjek Penelitian
Subjek yang akan diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V
SD N Marmoyo Kabuh yang berjumlah 9 siswa.
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas V SD N Marmoyo yang beralamat di Desa
Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 minggu, yaitu pada tanggal 17 Mei 2021
sampai dengan tanggal 29 Mei 2021.
d. Pihak yang membantu
Penelitian ini akan di bantu oleh teman se jawad di SDN Marmoyo yaitu wali kelas 4
Bpk. Jamal dan Kepala Sekolah Bpk. Liwon, S.Pd
B. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau cara yang
harus dilakukan secara teratur dan sistematis oleh peneliti untuk mencapai
tujuan-tujuan penelitiannya. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam
bentuk siklus yang berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan utama
yaitu: (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi.
Perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuat
rencana yang akan dijadikan acuan dalam melakukan tindakan. Pelaksanaan
tindakan adalah aktifitas yang dilakukan oleh guru berdasarkan pada rancangan
atau rencana yang telah disusun. Pengamatan adalah tindakan yang dilakukan guru
untuk mengamati dan mencatat hal-hal yang diperlukan dan terjadi dalam proses
pelaksanaan tindakan berlangsung. Refleksi adalah proses untuk melihat kembali
atau mengulas kembali tentang perubahan yang terjadi pada proses tindakan yang
telah dilakukan. Untuk lebih jelasnya digambarkan pada gamabr berikut ini:
1. Sikuls 1
a. Perencanaan tindakan I
Agar pelaksanaantindakan dapat berjalan dengan lancar serta perubahan akibat
tindakan dapatdirekam dengan baik maka dalam perencanaan ini harus disiapkan
dengan lengkap. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
(a)     Merancang program pelaksanaan pembelajaran yang konsisten
dengan metode atau model yang akan dilakukan (RPP).
(b)     Menyusun lembar observasi aktivitas siswa.
(c)     Merancang dan menyiapkan media atau alat pelajaran yang
akan digunakan.
(d)     Menyusun instrumen evaluasi dan uji instrumen.
b.  Pelaksanaan tindakan I
Pada tahapan inirancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran
akan diterapkan. Kegiatanyang dilakukan adalah melaksanakan RPP yang telah
disusun.
c.  Pengamatan/Pengumpulan data I
Tahapan ini terkait dengan pelaksanaan tindakan kelas. Kegiatan ini dengan
menggunakan lembar observasi yang meliputi aktivitas siswa serta hasil belajar.
d. Refleksi I
Tahapan refleksiini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukanpada setiap siklus, berdasar data yang telah
terkumpul, dan kemudian melakukanevaluasi guna menyempurnakan tindakan yang
berikutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah analisis dan penilaian terhadap hasil
pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk
dasar perbaikan dalam menyusun perencanaan pada siklus berikutnya.

2. Siklus 2
a. Perencanaan tindakanII
Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan dengan lancar serta perubahan
akibat tindakan dapat direkam dengan baik maka dalam perencanaan ini harus
disiapkan dengan lengkap. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
(a)     Merancang
program pelaksanaan pembelajaran yang konsisten dengan metode atau
model yang akan dilakukan (RPP).
(b)     Menyusun lembar observasi akivitas siswa.
(c)     Merancang dan menyiapkan media atau alat pelajaran yang
akan digunakan.
(d)     Menyusun instrumen evaluasi dan uji instrumen.
b. Pelaksanaan tindakan II
Pada tahapan ini rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran
akan diterapkan. Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan RPP yang telah
disusun.
c. Pengamatan/Pengumpulandata II
Tahapan ini terkait dengan pelaksanaan tindakan kelas. Kegiatan ini dengan
menggunakan lembar observasi yang meliputi aktivitas siswa dan hasil belajar
siswa.
d. Refleksi II
Tahapan refleksi ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, berdasar data yang telah
terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan
yang berikutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah analisis dan penilaian terhadap
hasil pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa.
C. Teknik PengumpulanData
1. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
daftar siswa kelas V, jumlah siswa kelas V, baik laki-laki maupun perempuan, dan
daftar nilai siswa kelas V.
2. Tes
Tes dilakukan setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V
khususnya untuk peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media Youtube,
Data hasil belajar siswa ini didapat dari hasil evaluasi setiap akhir siklusnya.
3. Pengamatan (observasi)
Pengamatanbetujuan untuk memperoleh data tentang proses berlangsungnya
belajar mengajar yang meliputi aktivitas siswa, suasana atau situasi belajar siswa.
D. Instrumen Penelitian
Sebelum dilaksanakannya PTK, maka disusun berbagai instrumen terlebih dahulu
yang akan digunakan pada saat dilakukannya PTK yaitu sebagai berikut:

1. Membuat input instrumental yang digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK,
yaitu menyusun RPP dan juga menyusun perangkat pembelajaran berupa lembar
pengamatan.

2. Membuat output instrumental  yang digunakan untuk menganalisis data setelah


memberi perlakuan PTK, instrumennya adalah butir tes.
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum menyusun instrumen penelitian
diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Menyusun kisi-kisi
Tujuan penyusunan kisi-kisi tes adalah untuk menjaga agar tes yang akan disusun
sesuai dengan materi.
b) Menentukan tipe tes
Tipe tes yangdigunakan adalah pilihan ganda.
c) Menentukan jumlah soal
Jumlah yang digunakan untuk uji coba sebanyak 25 soal pilihan ganda dengan alokasi
waktu 30 menit.
D. Teknik Analisis Data

1. Analisis Instrumen Penelitian


Data dalam penelitian ini, dikumpulkan melalui catatan harian dan pengamatan
guru. Setelah instrumen diujicobakan kemudian dianalisis, untuk mendapatkan soal yang
baik dan memenuhi kriteria. Menganalisa hasil tes ini dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:

a) Validitas
Validitas sebuah tes dapat diketahui dari hasil pemikiran dan dari hasil
pengalaman (Arikunto, 2009:65). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika
hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes
tersebut dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran
adalah teknik korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu:

Sebuah tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar


terhadap skor total. Skor tiap butir soal menyebabkan skor total menjadi tinggi atau
rendah. Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa sebuah butir soal memiliki
validitas yang tinggi jika skor pada tiap butir soal mempunyai kesejajaran dengan skor
total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk mengetahui
validitas tiap butir soal digunakan rumus korelasi tersebut di atas. Dengan
berkonsultasi ke tabek harga kritik r product moment sehingga dapat diketahui
signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga r XY> rtabel maka korelasi tersebut
signifikan atau valid, dan sebaliknya (Arikunto, 2009 : 75).
Untuk soal-soal bentuk objektif skor untuk butir soal biasa diberikan dengan
1 (bagi soal yang dijawab benar) dan 0 (bagi soal yang dijawab salah), sedangkan skor
total selanjutnya didapat dari jumlah keseluruhan skor untuk semua butir
soalnya.

b) Reliabilitas
Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut memberikan hasil yang tetap. Arti tetap tidak selalu harus sama, tetapi
mengikuti perubahan secara ajeg yaitu sama dalam kedudukan siswa di antara anggota
kelompok yang lain (Arikunto, 2009:86). Analisis realibilitas tes pilihan ganda
menggunakan rumus K-R. 20, yaitu:

Setelah diperoleh harga kemudian dibandingkan dengan produk moment


dengan =5%. Instrumen dikatakan reliabel jika 

c) Taraf kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Soal yang mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya.
Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi(Arikunto, 2009: 207). Untuk menghitung
besarnya indeks kesukaran tiap butir soal, peneliti menggunakan rumus sebagai
berikut :

d) Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu  soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai
(berkemampuan rendah) (Arikunto, 2009:211).Cara menentukan daya pembeda yaitu
dengan rumus sebagai berikut:
Klasifikasi daya beda adalah(Arikunto, 2009:218):
D : 0,00 – 0,20 = jelek (poor)
D : 0,20 – 0,40 = cukup (satisfactory)
D : 0,40 – 0,70 = baik (good)
D : 0,70 – 1,00 = baik sekali (exellent)

2. Analisis Data.
Teknik analisis data yang digunakan perlu dikemukakan secara jelas dan rinci
sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan pada saat dilakukannya kegiatan
observasi.
a) Data hasil belajar siswa
Data mengenai hasil belajar diambil dari kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah. Analisis data hasil belajar dilakukan dengan cara
menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal.

b) Menghitung nilai rata-rata


Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata yaitu:
c) Indikator Keberhasilan
Sebagai tolak ukur keberhasilan penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
a.   Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan nilai rata-rata
kelas ≥ 70, ketuntasan belajar individu mencapai ≥ 70% dan ketuntasan
belajar
klasikal mencapai ≥ 70%
b.   Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat dengan kriteria
tinggi dan mencapai persentase ≥ 75%
DAFTAR PUSTAKA

Amiroh. (2016). Android Sebagai Media Pembelajaran. Salatiga: Tisara Grafika.

Aqib, Zainal. (2014). Model-model Media, dan Strategi Pembelajaran Inovatif. Bandung:
Yrama Widya.

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/05/kemendikbud-terbitkan-pedoman-
penyelenggaraan-belajar-dari-rumah diakses tanggal 18 Mei 2021 pukul 19.00

https://ejournal.unisnu.ac.id/jtn/article/download/1484/1423 diakses tanggal 16 Februari 2021


pukul 18.30

http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/download/3438/2696 diakses tanggal 16


Februari 2021 pukul 10.00

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2018. Buku Siswa Tema 7 panas dan


perpindahannya, Jakarta : Kemendikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Pedoman Pelaksanaan Belajar dari Rumah
Selama Darurat Bencana Covid19 di Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.

Kemdikbud. (2020) SE Nomor 4 Tahun 2020 diperkuat SE Sesjen nomor 15 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Belajar di Rumah selama Darurat COVID-19. Jakarta:
Pusbuknas.

Rusman. 2015. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU Teori Praktik dan Penilaian.


Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA.

Slameto.2010.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka Cipta.

Suprijono,
Agus.2009.Cooperative Learning:Teori&Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:Pustaka
Belajar.

Anda mungkin juga menyukai