Anda di halaman 1dari 13

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menjadikan peneliti sebagai pengumpul data,

penganalisis data, dan juga peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian.

Peneliti akan memaparkan hasil penelitian secara alami atau sesuai kejadian

pada saat penelitian. Data yang dihasilkan merupakan data deduktif dimana

data tersebut berupa uraian pembelajaran matematika. Selain itu,

permasalahan dari penelitian ini dibatasi oleh objek yang digunakan yaitu

siswa kelas VIIIA. Sementara penelitian ini menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln (dalam Moleong, 2012:5)

penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan

maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan

melibatkan berbagai metode yang ada.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu suatu

bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan

tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik

pembelajaran dikelas secara profesional suyanto (dalam Masnur,2009:9).

Upaya perbaikan dilakukan dengan melaksanakan tindakan yang berupa

penerapan model pembelajaran POGIL dengan bantuan LKS dimaksudkan

untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan guru

sehari-hari dimana dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya untuk

meningkatkan hasil belajar matematika.

34
35

Dalam penelitian tindakan ini, penulis terlibat langsung mulai dari

awal sampai berakhirnya proses penelitian. Penelitian tindakan ini mengikuti

proses pengkajian yang terdiri dari 4 tahap, yaitu : (1) Merencanakan; (2)

Melaksanakan Tindakan; (3) Mengamati; (4) Merefleksi.

Keempat tahapan dalam PTK ini membentuk satu siklus yang

menyeluruh. Siklus ini kemudian diikuti siklus-siklus yang lain secara

berkesinambungan. Berakhirnya suatu siklus bergantung pada peneliti, apabila

apa yang direncanakan sudah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan tidak

ada data baru yang ditampilkan dan dapat diamati, serta kondisi kelas dalam

pembelajaran sudah stabil, guru sudah mampu dan menguasai keterampilan

mengajar yang baru.

B. Kehadiran Peneliti

Peneliti sebagai orang yang merasakan adanya masalah yang perlu

diselesaikan, sehingga kehadiran peneliti mutlak diperlukan. Selama proses

penelitian peneliti membantu sebagai perencana, pengamat dan perefleksi dari

masalah pembelajaran maupun hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

C. Lokasi dan Subyek Penelitian

1. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIIA semester genap tahun pelajaran

2021/2022 di SMP PGRI 01 Wagir. Pemilihan lokasi ini berdasarkan

pertimbangan sebagai berikut:

a) Sekolah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian.


36

b) Minat belajar siswa kurang dalam mengikuti proses belajar

matematika.

c) Tingkat keberhasilan siswa masih kurang.

2. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA yang berjumlah 24 siswa.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIIIA SMP

PGRI 01 Wagir semester genap tahun pelajaran 2021/2022.

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi :

1. Data hasil observasi aktifitas guru yang diperoleh dari hasil pengamatan

selama proses pembelajaran.

2. Data hasil observasi aktifitas peserta didik yang diperoleh dari hasil

pengamatan selama proses pembelajaran.

3. Data hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes akhir.

4. Data catatan lapangan

E. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, selain peneliti sendiri sebagai instrumen utama yaitu

sebagai pengumpul data, instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Tes

Tes adalah kegiatan untuk menggali data yang berupa informasi

mengenai pengetahuan, sikap, bakat, dan lainnya. tes digunakan untuk

mendapatkan data hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran. Dalam


37

penelitian ini, tes dilakukan pada akhir Tindakan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi yang sedang dipelajari.

Bentuk soal tes yang diberikan adalah tes uraian, agar peneliti dapat

menilai proses pertahap dari penyelesaian soal yang dikerjakan oleh siswa.

Hasil tes digunakan sebagai pendukung terhadap meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Observasi

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan

data tentang aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran, dengan

tujuan untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan

pembelajaran matematika menggunakan pogil dengan rencana yang telah

disusun. Selain itu, obsevasi juga digunakan untuk menilai tingkat

aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan

oleh dua obsever yaitu guru matematika dan teman sejawat dengan cara

mengisi lembar observasi sesuai dengan pengamatan selama proses

pembelajaran.

1. Observasi Aktivitas Guru

Observasi aktivitas guru dilakukan oleh guru mata pelajaran

matematika, yangb digunakan untuk mengetahui kinerja peneliti sebagai

guru sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat.

Lembar observasi aktivitas guru berisi tentang keterampilan membuka

pembelajaran, pembentukan kelompok, menjelaskan pelaksanaan

pembelajaran, keterampilan menutup pelajaran, dan lain-lain.

2. Observasi Aktivitas Siswa


38

Observasi aktivitas siswa dilakukan oleh teman sejawat dari peneliti,

yang digunakan untuk mengetahui apakah kinerja siswa selama mengikuti

pelajaran sesuai dengan harapan atau belum.

3. Wawancara

Wawancara merupakan instrument penunjang bagi peneliti. Lembar

wawancara disini digunakan untuk memperoleh data sebelum diberi tindakan

dan setelah diberi tindakan. Sumber wawan cara disini adalah 3 orang siswa,

yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 1 siswa berkemampuan

sedang dan 1 siswa berkemampuan rendah.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan yaitu catatan tambahan yang digunakan untuk

mencatat data yang belum terekam dalam lembar observasi yang diperoleh

dari peneliti dan observer (dua guru matematika) selama pembelajaran

berlangsung.

5. Dokumentasi

Dokumtasi dilakukan untuk mendapatkan foto dan rekaman video aktivitas

guru dan siswa selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

berkirim salam dan soal. Hal ini ditujukan untuk memberikan gambaran secara

konkret mengenai kegiatan pembelajaran serta mencocokan dengan hasil

observasi langsung. Pendokumentasi aktivitas guru dan siswa dilakukan oleh

teman sejawat.

F. Analisis Data
39

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong

(2012:248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritrakan kepada

orang lain.

Tahap analisis data dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan mengumpulkan data sebanyak-

banyaknya dari proses belajar baik dari hasil catatan di lapangan,

ringkasan data atau hasil lainnya perlu direduksi sesuai pernyataan

penelitian yang ada. Peneliti mencoba memilih data yang relevan, penting,

bermakna, dan data yang berguna untuk menjelaskan apa yang menjadi

sasaran analisis.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan suatu upaya untuk menggabungkan

sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberikan kemungkinan

adanya suatu penarikan kesimpulan. Data yang disajikan pada tahap ini

terdiri atas dua bagian yaitu: a) data kualitatif berupa deskripsi hasil

observasi,catatan lapangan da wawancara yang ditemukan oleh peneliti

dan observer selama tindakan berlangsung, dan b) data kuantitatif berupa

hasil perhitungan perhitungan yang diperoleh dari lembar observasi dan

tes yang disajikan dalam bentuk skor dengan hasil akhir berupa persentase

(%). Data yang disajikan tersebut selanjutnya dibuat penafsiran dan


40

evaluasi sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan.

a. Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa

Presentase aktivitas guru dan aktivitas siswa dihitung

menggunakan rumus berikut :

F
P= × 100 %
N

Keterangan:
P = Angka presentase
F= Frekuensi atau jumlah nilai
N= Jumlah keseluruhan sampel

Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan sebagai

berikut:

Kriteria Taraf Keberhasilan Kategori

75 % < P ≤ 100% Sangat baik

50 % < P ≤ 75% Baik

25% < P ≤ 50% Cukup

0% < P ≤ 25% Kurang Baik

Sumber : Bernad dkk (2018)

b. Hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa dilihat dari hasil tes yang diproleh siswa secara

individu dan hasil belajar siswa secara klasikal.

Hasil belajar siswa secara individu dikatakan tuntas apabila siswa

memperoleh nilai minimal sesuai KKM yang ditentukan oleh

sekolah yaitu ≥ 75, sedangkan presentase ketuntasan hasil belajar

siswa secara klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus

berikut:
41

M=
∑x
N

M = besarnya rata-rata yang dicari


∑x = jumlah nilai
N = jumlah peserta tes (sampel)

3. Penarikan Kesimpulan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah memberikan

kesimpulan terhadap penafsiran dan evaluasi. Kesimpulan dibuat

berdasarkan keberhasilan atau tidaknya Tindakan yang telah dilakukan.

Keberhasilan ini dilihat dari aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar

siswa melalui tes. Penelitian ini dikatakan berhasil jika :

1) Minimal 80% siswa bisa mencapai KKM atau dinyatakan

tuntas.

2) Hasil observasi aktivitas guru dan siswa minimal memenuhi

kriteria baik.

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, penelitian akan

dihentikan jika kriteria keberhasilan tindakan telah dicapai.

Penarikan kesmpulan merupakan suatu cara untuk menarik makna

dari kata-kata yang ditampilkan, peneliti berusaha menarik kesimpulan

dengan menarik variasi berdasarkan catatan, pada tahap ini peneliti

berusaha mencari makna data dari data yang telah diuji. Kesimpulan

merupakan inisiatif dari analisis yang memberikan pernyataan tentang

dampak dari PTK yang dilakukan maupun efektifitas proses pembelajaran

yang dilakukan.
42

G. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dilakukan untuk menjamin keabsahan data.

Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ketekunan Pengamatan, triangulasi, dan pemeriksaan sejawat melalui diskusi

(Moleong, 2013: 327-334).

1. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan unsur-unsur dalam situasi

yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian

memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci (Moleong 2013:32).

2. Triangulasi

Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong 2013: 330). Patton (dalam

Moleong, 2013:331) menyatakan pada triangulasi terdapat dua setrategi, yaitu: (1)

Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik

pengumpulan data, dan (2) Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data

dengan metode yang sama. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti

dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkan dengan berbagai

sumber, metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan

jalan: (1) Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan, (2) Mengecek dengan

berbagai sumber data, dan (3) Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan

kepercayaan data dapat dilakukan.

3. Pemeriksaan Sejawat
43

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil

akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.

(Moleong, 2013:332). Maksud dari teknik ini yaitu: (1) Untuk membuat agar

peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran, dan (2) Diskusi

dengan teman sejawat ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk

mulai menjajaki dan menguji hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti.

H. Tahap-Tahap Penelitian

Sebelum melaksanakan penerapan model pembelajaran penemuan

terbimbing,penulis melakukan pengamatan langsung. Kemudian peneliti

melakukan pengamatan pendahuluan terhadap praktik kegiatan pembelajaran atau

belajar mengajar di kelas melalui pengataman langsung. Kemudian peneliti

melakukan kegiatan wawancara tidak terstruktur dengan guru matematika dan

sebagian siswa kelas VIIIA tentang pendapat mereka terhadap kegiatan

pembelajaran yang selama ini berlangsung.

Adapun tahap-tahap penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

1) Observasi dilokasi SMP PGRI 01 wagir. Kegiatan ini digunakan untuk

menggali semua informasi tentang keadaan SMP tersebut baik tentang

jumlah siswa dan permasalahan yang ada disana dengan mewawancarai

dan berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika.

2) Peneliti menyelesaikan perizinan yang kemudian disampaikan kepada

kepala sekolah.
44

3) Peneliti menyusun instrument yang berupa lembar observasi, lembar,

catatan lapangan, lembar wawancara, rencana pembelajaran, dan tes.

4) Menentukan kelas yang menjadi obyek penelitian dan materi

pembelajaran.

5) Menetukan subyek penelitian untuk wawancara.

6) Mempersiapkan perangkat penelitian, modul pembelajaran, kartu

jawaban/soal dan menyusun Rencana Pelaksanakan Pembelajaran (RPP).

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Tindakan tersebut

membentuk siklus demi siklus hingga penelitian ini tuntas, sehingga diperoleh

data yang dapat dikumpulkan sebagai jawaban dari permasalahan penelitian.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus, yang masing-masing terdiri dari tahap, yaitu:

(1) merencanakan, (2) melakukan tindakan, (3) mengamati, dan (4) merefleksi.

Siklus tindakan dalam penelitian ini dilihat pada gambar 3.1 berikut:

Perencanaan

Pelaksanaan dan Observasi

Tidak
berhasil Refleksi
Berhasil

Laporan

Gambar 3.1 Tahap Pelaksanaan Penelitian

Sumber :Kemmis & Mc Taggart (dalam Sukardi, 2003 : 214).

Adapun langkah-langkah pada setiap Tindakan adalah sebagai berikut:

Siklus
45

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan pertemuan dengan guru mata

pelajaran untuk berdiskusi tentang pembuatan rencana pembelajaran, lembar,

observasi, hasil belajar siswa, format catatan lapangan, dan bahan-bahan

untuk pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanakan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan semua kegiatan pembelajaran

sesuai dengan yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. Dalam hal ini

peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan guru mata pelajaran bertindak

sebagai observer bersama observer lainnya yaitu teman sejawat yang diberi

tugas untuk mengamati proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung dicatat pada lembar observasi yang telah dibuat oleh penulis.

Sedangkan untuk kegiatan selama proses belajar mengajar berlangsung

dicatat pada lembar catatan lapangan. Data yang diperoleh di diskusikan oleh

peneliti dan observer. Untuk menindak lanjuti hasil observasi dan hasil tes

akhir dilakukan wawancara terhadap subyek peneliti.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan dihasilkan sebuah data yang

kemudian dianalisis dan diolah untuk kemudian digunakan sebagai perbaikan

apakah perlu mengulang siklus atau melangkah ke tahap selanjutnya. Pada

tahap ini peneliti melakukan refleksi apakah tindakan-tindakan yang telah

dilakukan sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


46

Anda mungkin juga menyukai