BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Bakaran Batu, Rantau Prapat yang dipimpin oleh ibu Seri Dahmita, S,Pd.
Alasan peneliti memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian karena lokasi
2. Waktu Penelitian
dari bulan Februari 2022 hingga Januari 2023. Untuk lebih detailnya bisa
dilihat di lampiran 7
menjadi penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian
profesional.1 Jadi PTK ini adalah suatu penelitian yang mengangkat masalah-
1
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.9.
42
43
karena rasa ingin tahu tapi untuk memperbaiki kinerja dalam mencapai hasil
belajar yang maksimal. Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan
model siklus, yang dilakukan dengan siklus pertama, lanjut ke siklus kedua dan
jika tidak berhasil akan dilanjut kesiklus berikutnya. PTK yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode Kurt Lewin yang terdiri dari empat
tahapan.2
Perencanaan Pengamatan
(Planning) (Observing)
Refleksi
(Reflecting)
Implementasi dari model PTK Kurt Lewin ini bahwa yang dimaksud
satu ide gagasan peneliti. Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh
peneliti sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti. Observasi
yang dimaksud dengan refleksi adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi
Batu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri 117983
Bakaran Batu TP. 2021/2022 yang berjumlah 30 siswa dengan jumlah laki-laki
peningkatan hasil belajar siswa adalah model Kurt Lewin yang terdiri dari
refleksi.4 Penelitian ini terdiri dari 2 siklus terdapat dari 2 kali pertemuan.
1. Tahap Perencanaan
3
Pratiwi Bernadetta Purba et al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Yayasan Kita
Menulis, 2021), hlm.53-54.
4
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011), hlm.65.
45
penelitian
2. Tahap Tindakan
Adapun tindakan yang dilakukan pada tahap ini adalah proses belajar
3. Observasi
kegiatan pengumpulan data berupa data kuantitatif (nilai) dan data kualitatif
Adapun sumber data yang tepat dan akurat dapat diperoleh dari guru, siswa,
dokumen dari bagian administrasi, atau memberi angket kepada orang tua.
data dikumpulkan dengan lengkap dan valid, maka data tersebut harus
dua jenis yaitu data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dan data komulatif
data berupa data statistik kelas seperti data kuantitatif. Sedangkan untuk
4. Tahap Refleksi
kelas, dan guru akibat tindakan yang telah diberikan selama penelitian.
metode yang dapat diterapkan pada siklus berikutnya. Rencana untuk siklus
E. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber
data sekunder yang dimana, sumber data primer adalah sumber pokok dalam
melakukan penelitian, yaitu siswa kelas III SD Negeri 117983 Bakaran Batu,
47
dan guru kelas, sedangkan sumber data sekunder adalah sumber pelengkap dari
sumber pokok. Adapun sumber sekunder adalah Kepala Sekolah dan hal-hal
1. Tes
Tes adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk mengukur dan
melambangkan tingkah laku atau prestasi. Butir berfungsi sebagai alat ukur
kemajuan peserta didik dan juga sebagai alat ukur keberhasilan program
pengajaran.5
(multiple choice). Tipe pilihan berganda adalah suatu butir soal yang
2. Lembar Observasi
peneliti.
5
Anas Sudijono, Evaluasi Pendidikan (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hlm.67.
6
Eveline Siregar and Hartini Nara, TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2010), hlm.152.
48
dilakukan oleh setiap peneliti dalam penelitian tindakan kelas (PTK). Sebab
hasil penelitian tindakan tidak ada artinya jika tidak mendapat pengakuan atau
fungsinya sehingga memiliki makna arti yang jelas sesuai dengan tujuan
penelitian.8
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif dapat diperoleh dari tes. Pada penelitian ini, analisis kuantitatif
digunakan untuk mengetahui capaian belajar siswa dilihat dari soal yang
diberikan guru, juga dilihat dari persentase ataupun praktek yang dilakukan
7
Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian Pendidikan…, hlm.159.
8
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm.106.
49
secara individu yaitu dengan menyesuaikan nilai siswa dengan KKM yang
ditentukan yaitu 75
a. Ketuntasan individu
deskriptif yaitu:
B
Skor = x 100%
N
Keterangan:
9
Ayutin, “Pengembangan Lembar Kerjasiswa Praktikum Penentuan Sifat Sistem
Penyangga Dalam Minuman Berdasarkan Model Inkuiri Terbimbing” Skripsi (Universitas
Pendidikan Indonesia, 2015), hlm.39.
50
∑X
M=
∑n
Keterangan:
M = nilai rata-rata
∑n = jumlah siswa
∑f
P= x 100
∑n
Keterangan:
10
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm.106