Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Subyek Penelitian

Pelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Guntur 3


Desa Guntur, Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.
Sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian karena ada
beberapa kekurangan dalam pembelajaran guru. Hal ini
telah diuraikan pada bagian pendahuluan bahwa
kekurang-berhasilan pembelajaran guru terutama
ditandai dengan prestasi lulusan siswa yang selalu
menduduki peringkat tengah kebawah. Padahal potensi
jumlah siswa di sekolah ini sangat besar (tahun ajaran
2015-2016 sebanyak 290 siswa). SD Negeri Guntur 3
ini memiliki 1 kepala sekolah (S2), 5 guru kelas PNS
(semua berijazah S1), 1 guru penjaskes PNS (S1), 5
guru kelas PTT (semua berijazah S1), 1 guru PAI PTT
(S1), dan 1 penjaga sekolah PNS (SMA).

Subyek penelitian menurut Arikunto Suharsimi


(2008:200), adalah benda, hal atau organisasi tempat
data atau variabel penelitian yang dipermasalahkan
melekat. Sedangkan subyek penelitian di sini adalah:

a. Kepala Sekolah Dasar Negeri Guntur 3


Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak.
b. Guru kelas 2B, 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri
Guntur 3 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak,
sebagai tenaga pendidik yang mendapat bantuan
supervisi akademik kunjungan kelas.

49 
 
3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian


tindakan dengan penelitian tindakan sekolah. Jenis
dan analisis data penelitian berupa penelitian kualitatif
dengan tingkat eksplansi dalam penelitian diskriptif.

Penelitian tindakan dalam Ditjen PMPTK


(2008:47), adalah: bentuk penelitian refleksi diri yang
dilakukan oleh para pertisipan dalam situasi-situasi
sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki
praktik yang dilakukan sendiri. Dengan demikian akan
diperoleh pemahaman mengenai praktik tersebut dan
situasi dimana praktik tersebut dilaksanakan.
Penelitian ini mengarahkan pada tujuan penelitian
tindakan ke dalam tiga area yaitu: (1) Untuk
memperbaiki praktik; (2) Untuk pengembangan
profesional dalam arti meningkatkan
pemahaman/kemampuan para praktisi terhadap
praktik yang dilaksanakannya; (3) Untuk memperbaiki
keadaan atau situasi dimana praktik tersebut
dilaksanakan.

Tujuan penelitian tindakan untuk mengungkap


penyebab masalah dan sekaligus memberikan langkah
pemecahannya. Sedangkan langkah-langkah pokok
dalam penelitian tindakan dalam Ditjen PMPTK
(2008:47), dilaksanakan membentuk suatu siklus
sampai dirasakan ada suatu perbaikan. Langkah siklus
pertama sampai siklus berikutnya yaitu: (1) penetapan
fokus masalah, (2) perencanaan tindakan perbaikan, (3)

50 
 
pelaksanaan tindakan perbaikan (4) analisis dan
refleksi, dan (5) perencanaan tindak lanjut.

Jenis dan analisis data kualitatif diperoleh dari


sumber manusia (human resources), melalui observasi
dan wawancara, dan dari sumber bukan manusia (non
human resources), diantaranya berupa dokumen, foto
dan bahan statistik. Studi dokumen yang dilakukan
dalam penelitian kualitatif posisinya dapat dipandang
sebagai “narasumber” yang dapat menjawab
pertanyaan: apa tujuan dokumen itu ditulis?; apa latar
belakangnya?; apa yang dapat dikatakan dokumen itu
kepada peneliti?; dalam keadaan apa dokumen itu
ditulis?; untuk siapa? dan sebagainya (Nasution, 2013:
86).

Penyajian penelitian ini disajikan dalam bentuk


diskriptif yaitu dengan mendiskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang terjadi selama penelitian. Jadi
peneliti mendiskripsikan peristiwa dan kejadian yang
menjadi pusat penelitian tindakan.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian eksperimen dengan ciri yang khusus,


salah satunya adalah penelitian tindakan. Dalam
penelitian eksperimen, kegiatan penelitian untuk
mengetahui akibat dari perlakuan (treatment), dan
dalam penelitian tindakan, peneliti mencermati
kajiannya pada proses dan akibat dari tindakan yang
dibuatnya. Dari hasil pencermatan, lalu dilaksanakan
tindakan lanjutan yang merupakan perbaikan dari

51 
 
tindakan yang pertama, dengan tujuan untuk dapat
memperoleh informasi yang mantap tentang dampak
tindakan yang dilakukan. Penelitian tindakan termasuk
penelitian deskriptif, yaitu menggambarkan bagaimana
suatu upaya perbaikan diterapkan serta bagaimana
hasil yang diinginkan dapat tercapai.

Dalam penelitian ini kami melaksanakan tiga


langkah pokok penelitian yang dilaksanakan dalam
bentuk siklus berulang. Tiga langkah pokok tersebut
yaitu perencanaan, tindakan dan refleksi yang
didalamnya terdapat evaluasi diri guru. Tiga langkah
pokok penelitian dalam siklus tersebut dapat
digambarkan dengan menggunakan desain intervensi
penelitian tindakan sekolah.

PERENCANAAN

REFLEKSI TINDAKAN 

Gambar 4 Tiga Langkah Pokok Penelitian

Dalam penelitian ini kegiatan-kegiatan yang


terdapat pada langkah perencanaan dilaksanakan
kegiatan mengumpulkan data awal sebagai dasar
pembuatan proposal. Setelah mendapat data awal
dilanjutkan dengan pembuatan proposal penelitian.

52 
 
Melengkapi proposal penelitian dengan menyusun
instrumen penelitian disertai mengajukan ijin
penelitian dan menyususn progran kunjungan kelas.

Tindakan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan


penelitian tindakan sekolah dengan melaksanakan
langkah langkah supervisi kunjungan kelas yang
direncanakan dilaksanakan tiga siklus. Kegiatan
tindakan ini terdiri dari tiga kegiatan pokok yaitu tahap
persiapan, tahap pengamatan dalam kunjingan kelas
dan tahap refleksi. Pada tahap persiapan, ditentukan
sasaran kunjungan yaitu kelas 2B, kelas 4, dan kelas5.
Setelah ditentukan sasaran disusun jadwal kunjungan.
Sebagai catatan dalam tindakan yang pertama
diadakan sosialisasi pada guru-guru tentang maksut
dan tujuan supervisi dan disampaikan indikator yang
akan dinilai dalam pelaksanaan kunjungan kelas. Pada
tahap pengamatan selama kunjungan, supervisor
mengamati proses pembelajaran dengan menggunakan
instrumen pengamatan. Dengan catatan tidak boleh
mengganggu jalannya proses pembelajaran.

Pada tahap refleksi merupakan tahap akhir dalam


tindakan supervisi kunjungan kelas. Pada tahap
refleksi ini supervisor bersama guru membahas ulang
pembelajaran dengan evaluasi diri guru dan hasil
pengamatan supervisor untuk dievaluasi. Kemudian
dilanjutkan dengan kesepakatan untuk menentukan
tindaklanjutnya.

53 
 
3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini agar terlaksana terarah, maka


diperlukan instrumen sebagai sarana untuk
mengumpulkan data sebelum, selama, dan setelah
tindakan dilaksanakan. Instrumen ini saya buat dalam
tiga tahap pokok yang dapat saya gunakan sebagai
acuan dalam penelitian di SD Negeri Guntur 3.

54 
 
Tabel 1 Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Sumber data Alat/Instru-
men
I. Perencanaan 1. Mengumpulkan data - Kepala - dokumen
awal Sekolah - wawancara
2. Menyusun Proposal - Guru
Penelitian - Dokumen
3. Menyusun instrumen
penelitian
4. Mengajukan ijin
penelitian
5. Menyusun program
kunjungan kelas
II. Tindakan 1. Tahap persiapan - Kepala - Dokumen
- Menentukan sasaran Sekolah
- Menentukan jadwal - Guru
- Guru membuat
persiapan mengajar.
2. Tahap pengamatan - Kepala - Dokumen
dalam kunjungan Sekolah (RPP)
- RPP (rencana persiapan - Guru - Lembar
pengajaran) pengamat
- Kegiatan pembelajaran an
(pendahuluan, inti dan
penutup)
III Refleksi 1. Refleksi dan tindak - Guru - Wawancara
lanjut - Kepala - Lembar
- Evaluasi diri guru atas Sekolah evaluasi dir
pembelajaran yang
dilaksanakan
- Kesulitan yang dialami
guru
- Pemecahan kesulitan
guru
- Kesan guru terhadap
kunjungan kelas
- Rencana pertemuan
berikutnya.

55 
 
3.5 Tempat dan Waktu

3.5.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Guntur 3,


UPTD DIKPORA Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.
Saya memilih sekolah ini karena di sekolah ini dekat
dengan tempat tinggal saya. Studi pendahuluan dari
hasil pendataan di SD Negeri Guntur 3 Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak, yang saya laksanakan
dengan teknik observasi dan wawancara ditemukan
beberapa data sebagai berikut: (1) administrasi kelas
yang ada: perangkat kurikulum tahun 2011 (silabus,
RPP), buku daftar nilai, buku absen, buku penerimaan
dan pengembalian rapor, buku keuangan kelas, jadwal
pelajaran, daftar kelompok regu kerja; (2) pembelajaran
mengacu pada buku paket dan LKS, metode
pembelajaran yang dipakai dominan ceramah, tidak
menggunakan alat peraga, tidak membuat RPP, silabus
maupun jurnal pembelajaran. Dari data yang diperoleh
jelaslah bahwa pembelajaran tidak berkualitas.
Bertolak dari temuan tersebut maka penulis perlu
mengadakan penelitian tindakan sekolah dengan
menekankan pada kegiatan supervisi akademik
kunjungan kelas untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran guru.

3.5.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan waktu penelitian


dilaksanakan. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Januari 2016 sampai dengan April 2016.

56 
 
Dengan perincian program penelitian atau time
schedulle sebagai berikut:

Tabel 2 Jadwal Penelitian

Januari Pebruari Maret April


N Uraian
Minggu ke
o Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
I Perencanaa
n
1. Mengumpu V V
lkan data
awal
2. Menyusun V V V V V V
proposal
penelitian
3. Menyusun V VV
instrumen
penelitian
4. Mengajuka V
n ijin
penelitian
II Pelaksanaa
n Penelitian
1. Siklus I VV
2. Siklus II V V
3. Silkus III V V V
4. Analisa V V
data
5. Pembahasa V V V
n
III Penyusuna V V V V
n laporan
hasil
penelitian

57 
 
3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian


tindakan sekolah ini menggunakan teknik observasi
(pengamatan), interview (wawancara), dan
dokumentasi.

3.6.1 Pengamatan

Dalam penelitian ini observasi yang dimaksud


adalah kegiatan pengamatan dalam tindakan
kunjungan kelas. Pengamatan dilaksanakan untuk
memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran
yang dilaksanakan oleh guru. Pelaksanaannya secara
langsung pada saat dilaksanakan supervisi akademik
kunjungan kelas yang dilakukan oleh kepala sekolah
pada saat guru mengajar. Saat pengamatan
menggunakan lembar pengamatan yang telah
disepakati pembuatannya secara bersama. Pada saat
pengamatan tidak boleh mengganggu jalannya proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di kelas.

3.6.2 Wawancara

Wawancara ini digunakan untuk memperoleh


informasi secara langsung, baik dari guru dan atau
kepala sekolah. Wawancara dengan guru, hal ini
difokuskan pada pengelolaan proses pembelajaran yang
dilaksanakan setelah pelaksanaan supervisi akademik
kunjungan kelas dilaksanakan pada saat refleksi. Dan
wawancara kepada kepala sekolah dilaksanakan pada
pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas
dilaksanakan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

58 
 
akhir kunjungan/perjanjian, dan tindak lanjut.
Wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara
yang telah disiapkan oleh peneliti.

3.6.3 Dokumentasi

Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau


karya-karya monumental dari seseorang. Sedangkan
dukumen dalam penelitian ini antara lain rencana
pelaksanaan pembelajaran, hasil supervisi yang
dilaksanakan kepala sekolah (hasil lembar
pengamatan, hasil pedoman wawancara, hasil
pengukuran pembelajaran). Data-data ini bermanfaat
untuk melengkapi dan sebagai pembanding dengan
data yang diperoleh dalam penelitian.

3.7 Analisis Data

Pada penelitian data kualitatif analisis data


dilakukan melalui pengaturan data secara logis dan
sistematis. Pelaksanaan analisis data dilakukan sejak
awal peneliti terjun kelapangan hingga pada akhir
penelitian dan pelaksanaan analisis si peneliti itu
sendiri. Menurut Neuman, dalam Metodologi Penelitian
Kuantitatif (Ruslan Ahmadi, 2014:229) analisis data
merupakan suatu pencarian pola-pola data, yaitu
perilaku yang muncul, objek-objek, atau badan
pengetahuan (a body of knowledge).

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan


trianggulasi teknik, berarti peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk
mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti

59 
 
menggunakan observasi partisipatif, wawancara
mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang
sama secara serempak.

Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah


yang direkomendasikan oleh Miles dan Humberman
dalam Syaiful Sagala (2010:272-273)menunjuk pada
proses interaktif yang menyeluruh meliputi: reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.(1)
reduksi data yang dilakukan dengan cara memilih data
yang relevan, penting dan bermakna mulai dari awal
pengumpulan data hingga penyusunan laporan
penelitian. Reduksi data dilakukan dengan cara
memilih dan menyederhanakan data yang diperoleh
agar diperoleh informasi yang jelas; (2) penyajian data
dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil
reduksi, dengan cara menyusun secara naratif
sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil
reduksi. Sehingga, dapat disimpulkan dan selanjutnya
memberi tindakan; dan (3) penarikan kesimpulan
adalah memberi kesimpulan terhadap hasil penafsiran
dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup penarikan makna
data dan memberi penjelasan.

3.8 Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan


melalui teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi
dilaksanakan berarti sebenarnya peneliti
mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas
data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai
teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

60 
 
Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
trianggulasi sumber dan trianggulasi waktu.
Trianggulasi sumber yaitu cara untuk mengecek data
yang sama namun dengan sumber yang berbeda dan
dengan teknik yang berbeda. Data dalam penelitian ini
adalah data kinerja guru dalam pembelajaran yang
diperoleh melalui dokumen hasil IPKG guru, hasil
supervisi kunjungan kelas dan hasil wawancara.
Trianggulasi waktu adalah cara untuk mengecek data
dengan sumber yang sama namun dalam waktu yang
berbeda. Dalam penelitian ini trianggulasi waktu
dilakukan dengan mengecek hasil wawancara dengan
sumber yang sama namun dalam waktu yang berbeda.

3.9 Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan belum berhasil, bila


penilaian peningkatan kualitas pembelajaran yang
dilakukan kepada ketiga guru yang mendapat supervisi
akademik kunjungan kelas belum mencapai nilai dalam
kategori Baik (71-85), pada aspek persiapan
pembelajaran maupun pelaksanaan pembelajarannya,
pada hasil IPKG.

Penelitian ini dikatakan berhasil bila penilaian


peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan
kepada ketiga guru yang mendapat supervisi akademik
kunjungan kelas telah mencapai nilai dalam kategori
Baik (71-85), pada aspek persiapan pembelajaran
maupun pelaksanaan pembelajarannya, pada hasil
IPKG.

61 
 
 

62 
 

Anda mungkin juga menyukai