Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas atau Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007:

22) penelitian tindakan ialah penelitian yang dilakukan dengan unsur

mencermati kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.

Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi bersama dengan guru kelas

dalam proses belajar mengajar. Dimana dalam pelaksanaan penelitian, guru

kelas bertindak sebagai pelaksana kegiatan yang telah direncakan dan

peneliti bertugas sebagai pengamat.

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan mampu meningkatkan

kemampuan motorik anak kelompok A di BKB Kemas Gagak Kecamatan

Cikeusal Kabupaten Serang.

Adapun Proses dalam penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa

tahapan dan sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

melakukan beberapa persiapan yang dilakukan dalam pembelajaran agar

proses pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian

yang akan dicapai.

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

spiral yang dikembangakan oleh Kemmis dkk (Arikunto, 2010:130).

38
39

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak 2 siklus dengan

tahapan pelaksanaan penelitian tiap siklus dilakukan melalui beberapa

tahapan mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setiap

siklus dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan. Untuk lebih memperjelas fase-

fase dalam penelitian tindakan, siklus spiralnya dan bagaimana

pelaksanaanya, Kemmis menggambarkannya dalam siklus sebagai berikut:

Gambar 1. Siklus PTK Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2010:136)


40

Dalam penelitian ini, langkah- langkah yang dilakukan adalah:

1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru menetapkan waktu penelitian

dengan menyesuaikan jadwal di sekolah. Langkah- langkah yang

dilakukan pada tahap perencanaan ialah penyusunan RKH kegiatan

pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan

diberikan di BKB Kemas Gagak, menyiapkan lembar observasi

kemampuan motorik kasar, dan mempersiapkan media serta alat yang

akan digunakan untuk melaksanakan permainan dengan simpai.

Selain itu guru dan peneliti merencanakan dimana penelitian akan

dilakukan serta merencanakan apa saja yang akan dilakukan siswa saat

penelitian berlangsung.

2. Pelaksanaan tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan penelititan dilakukan dengan menggunakan

perencanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan RKH

yang telah dibuat. Sedangkan observasi dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang

telah disiapkan untuk melihat kemampuan motorik kasar anak saat proses

pembelajaran berlangsung sesuai dengan RKH yang dibuat oleh peneliti

dan guru kelas.

Pada tahap ini peneliti bersama dengan guru mengamati

keterlibatan anak dalam pembelajaran kemampuan motorik, kemudian


41

peneliti mencatatnya pada lembar observasi sesuai dengan kemampuan

anak saat melakukan kegiatan.

3. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh guru dan peneliti setelah diadakannya

tindakan dan pengamatan. Pada tahap ini guru dan peneliti melakukan

diskusi mengenai kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan kemudian

menganalisis hasil yang diperoleh pada lembar observasi. Diskusi ini

bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan

dengan cara melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran, dan

mengevaluasi masalah yang muncul saat proses pembelajaran.

Masalah-masalah yang muncul kemudian dilakukan perbaikan

sehingga ada upaya perbaikan pada siklus berikutnya. Keempat langkah

tersebut merupakan satu siklus, sehingga apabila belum memenuhi target,

maka akan kembali pada tahap pertama dan selanjutnya hingga mencapai

target yang telah ditetapkan.

Indikator keberhasilan anak dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

kemampuan anak dalam meningkatkan motorik kasar. Proses pembelajaran

dikatakan berhasil jika anak sudah mampu menggunakan motorik kasar

dengan benar.

Anak dikatakan berhasil dalam penelitian ini apabila hasil penelitian

mencapai 75% dari jumlah anak kelompok A BKB Kemas Gagak

Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang memperoleh nilai Berkembang

Sesuai Harapan (BSH).


42

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan tentang Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar

Anak Kelompok A Menggunakan Permainan Simpai (Penelitian

Tindakan BKB Kemas Gagak Kecamatan Cikuesal Kabupaten Serang.

Yang beralamat di  JL.Ahmad Ghojali Kampung Dahu Desa Dahu

Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas tentang Peningkatan Motorik Kasar Anak

Kelompok A menggunakan permainan simpai di BKB Kemas Gagak

Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang ini dilaksanakan pada semester

ganjil, yakni bulan Juli s.d Agustus tahun pelajaran 2022/ 2023.

C. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelompok A di BKB

Gagak Kemas Kecamatan Cikeusal Kebupaten Serang berjumlah 15 siswa.

Yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian ialah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010:203). Metode ini sangat

membantu peneliti untuk menggali berbagai informasi yang ada dalam

memperoleh data yang sesuai dengan standar. Metode pengumpulan data

memudahkan peneliti untuk membidik apa saja yang akan ia amati.


43

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

observasi. Observasi merupakan kegiatan untuk memperoleh data yang

dilakukan dengan melakukan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek

yang sedang diamati dengan menggunakan seluruh alat indera, baik indra

penglihatan maupun indra pendengan (Arikunto, 2010: 199).

Metode observasi ialah suatu metode pengukuran data untuk

mendapatkan data primer, dengan cara melakukan pengamatan langsung,

secra sistematis. Menurut Arikunto (2010:200), observasi dibedakan

menjadi 2 yaitu, Observasi non-sistematis dan observasi sistematis.

Observasi non-sistematis, ialah observasi yang dilakukan oleh. pengamat

dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.

Observasi sistematis, ialah observasi yang dilakukan oleh pengamat

dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Observasi

penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan observasi

sistematis, karena observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

pedoman observasi sebagai instrumen pengamatan.

Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung kemampuan

gerak motorik kasar anak dalam bermain simpai. Metode observasi

menjadikan peneliti lebih faham terhadap apa yang terjadi dilapangan dan

terhadap obyek yang akan diteliti. Bentuk observasi yang dilakukan berupa

checklist dengan memberi tanda (√) saat melakukan observasi yang

dilakukan.
44

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih cermat, lengkap, dan sistematis (Arikunto, 2010: 203). Dalam

penelitian ini, intrumen penelitian yang digunakan ialah berupa lembar

observasi. Hal yang berkaitan erat dengan instrumen penelitian adalah

berupa penyusunan sebuah rancangan instrumen yang dikenal dengan istilah

kisi- kisi instrumen. Penyusunan kisi-kisi instrumen ini bertujuan untuk

mengetahui kemampuan motoric anak kelompok A BKB Kemas Gagak

Kecamatan Cikeusal Kabupaten serang memudahkan peneliti dalam

menyusun butir-butir instrumen observasi dan memberikan kemudahan

untuk mencapai validasi yang dipakai oleh peneliti.

Tabel 3.1
Lembar Penilaian Observasi Keterampilan Motorik Kasar

Berdiri
Melompat Berlari Total Krete
No Nama Siswa jinjint Skor ria
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ANK

2 BHJ

3 DNM

4 DIK

5 EKN

6 HJK

7 KMD

8 MN
45

9 MLP

10 NKL

11 NJL

12 NIS

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Alat
Permainan Simpai Kelompok A

Teknik
Variabel Indikator Item Pertanyaan Unsur Gerak Pengumpulan
Data
Motorik Kasar Berdiri  Anak dapat berdiri Keseimbangan Observasi
dengan 1 dengan 1 kaki? Kelenturan Dokumentasi
kaki
Melompat  Anak dapat berlari Kordinasi Observasi
Alat Permainan masuk dalam Kelenturan Dokumentasi
Simpai simpai?
Berlari  Anak dapat Koordinasi Observasi
melompat dengan Kekuatan Dokumentasi
dua kaki bersamaan?
 Anak dapat
melompat dengan
satu kaki ?
 Anak dapat
melompat kedalam
simpai dan
mengambil simpai
lain untuk
dilompati?
46

Tabel 3.3
Kisi-Kisi Penilaian Observasi PraSiklus Keterampilan Motorik Kasar

Kriteria
Item
No BB MB BSH BSB
Pertanyaan
1 2 3 4
Jika anak Jika anak Jika anak Jika anak

belum mampu mampu mampu

menampakan menampakan berjalan jinjit berjalan jinjit

capaian kemampuan namun dengan

perkembangan berjalan jinjit terkadang seimbang

Anak dapat dalam namun masih tanpa dibantu

1 berjalan melakukan terkadang berjalan biasa oleh guru

dengan jinjit berjalan jinjit, masih berjalan dan sesekali

hanya berjalan biasa namun dibantu guru

biasa dan masih sering

masih dibantu dibantu oleh

dan dibimbing guru.

oleh guru

2 Anak dapat Jika anak Jika anak Jika anak Jika anak

melompat belum mampu mampu mampu

dengan dua menampakan menampakan melompat melompat

kaki capaian kemampuan dengan menggunakan

perkembangan melompat menggunaka dua

dalam dengan n dua kaki kakidengan


47

menggunakan dan sesekali seimbang


melakukan
dua kaki, dibantu guru tanpa dibantu
melompat
namun oleh guru
dengan
mendarat
menggunakan
menggunakan
dua kaki,
satu kaki dan
masih dibantu
masih sering
dan dibimbing
dibantu oleh
oleh guru
guru

Jika anak Jika anak Jika anak Jika anak

belum mampu mampu mampu berlari

menampakan menampakan berlari dan dengan

capaian kemampuan sesekali gerakan yang

perkembangan berlari namun dibantu oleh benar tanpa


Anak dapat
dalam gerakannya guru dibantu oleh
berlari dalam
3 melakukan belum benar guru
lingkaran
gerakan berlari kakinya
simpai
dan masih menyentuh

dibantu dan simpaidan

dibimbing oleh masih sering

guru dibantu oleh

guru.
48

Keterangan :

BB = Belum Berkembang (Skor 1)

MB = Mulai Berkembangan (Skor 2)

BSH = Berkembang Sesuai Harapan (Skor 3)

BSB = Berkembang Sangat Baik (skor 4)

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Pada

analisi data ini mencakup penggunaan angka-angka yang masih sederhana

yaitu frekuensi dan persentase dari perhitungan data hasil observasi. Dalam

penelitian ini menganalisis data mengenai kemampuan motorik kasar pada

kelompok A di BKB Kemas Gagak Kecamatan Cikuesal Kabupaten Serang.

Penelitian ini menyajikan data menggunakan grafik histogram dengan

perhitungan persentase. Rumus penilaian menurut Purwanto (2006:102)

sebagai berikut:

R
NP= x 100
SM

Keterangan:

NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan

R = skor mentah

SM = skor maksimum

100 = bilangan tetap

Selain itu juga penelitian ini menentukan kriteria dalam

pengkategorian hasil penelitian dilihat berdasarkan skor persentase.


49

Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana kemampuan motorik kasar anak

pada kelompok A.

Dalam penelitian ini menganalogikan kriteria dalam pengkategorian

hasil penelitian merujuk pada pendapat Acep (2010:176) sehingga

penelitian ini menyebutkan kriteria dengan menggunakan kesesuaian skor

persentase dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel. 3.4.
Kategori Kemampuan Motorik Kasar
No Interval Kategori
1 76 – 100 % Berkembang Sangat Baik (BSB)

2 51 – 75 % Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

3 26 – 50 % Mulai Berkembang (MB)

4 0 – 25 % Belum Berkembang (BB)

Anda mungkin juga menyukai