Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian


Penelitian dilakukan di Kelas 2 SDN 02 Karanggedang Kecamatan Sruweng,
Kabupaten Kebumen pada tahun pelajaran 2012/2013.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pajaran
2012/2013 di Kelas 2 SDN 02 Karanggedang yang beralamat di desa Karanggedang,
Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, yang berada di bawah naungan UPT Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen.
Adapun tenaga pendidik dan tenaga administrasi yang ada di SDN 02
Karanggedang berjumlah 13 orang, yaitu: 1 kepala sekolah, 8 guru kelas, 1 guru agama
Islam, 1 guru penjasorkes, 1 orang petugas perpustakaan, dan 1 penjaga sekolah.
Sedangkan jumlah siswa keseluruhan adalah 122 siswa, yaitu: 26 siswa kelas I, 23 siswa
Kelas 2, 22 siswa Kelas 2I, 18 siswa kelas IV, 12 siswa kelas V dan 21 Siswa kelas VI.
SD Negeri 02 Karanggedangmemiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala
sekolah, 1 ruang tamu, 1 ruang perpustakaan/kesenian/UKS, mushola, dan dapur serta 4
kamar mandi/WC.
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa Kelas 2 SDN 02 Karanggedang
Kabupaten Kebumen, berjumlah 22 siswaterdiri dari laki-laki 10 siswa dan perempuan 12
siswa.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan konstektual.Pendekatan
kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat Dikdasmen Diknas, (2002:1).

24
25

Ada 7 (tujuh) tahapan dalam pembelajaran kontekstual, yaitu:


1) Constructivisme, siswa diajak mengeksplor pengetahuan yang dimilikinya melalui
pengamatan benda-benda yang ada di sekitar siswa..
2) Inquiry, siswa berdiskusi tentang ciri-ciri suatu benda yang ada di sekitar siswa
3) Questioning,siswa bertanya jawab tentang deskripsi suatu benda
4) Modeling, siswa mengamati gambar suatu benda dan deskripsinya.
5) Community Learning, siswa berdiskusi kelompok mendeskripsikan suatu benda
secara tertulis
6) Reflection, artinya bahwa konsep pengetahuan yang telah ditemukan dapat
direfleksikan agar memiliki makna dalam kehidupan siswa.
7) Authentic Assessment, pembelajaran kontekstual harus dinilai berdasarkan
kenyataan yang ada (proses dan hasil) melalui berbagai macam alat dan jenis
penilaian.
3.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.Hasil belajar sebagai
keluaran dari suatu system pemrosesan berbagai masukan yang berupa
informasi.”Berbagai masukan tersebut menurut Killer dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu kelompok masukan pribadi (personal inputs) dan kelompok masukan yang
berasal dari lingkungan (environmental inputs). Yaitu besarnya skor yang diperoleh siswa
dari 2X skor observasi dan 3X tes formatif

3.3 Rencana Tindakan


Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classromm-based
action research) dengan peningkatan pada unsur desain untuk memungkinkan
diperolehnya gambaran keefektifan tindakan yang dilakukan.
3.3.1 Perencanaan Awal
Rendahnya kemampuan siswa kelas rendah dalam menulis terutama dalam
mendiskripsikan suatu benda sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga
menimbulkan kekhawatiran akan berpengaruh pula pada hasil pembelajaran yang lain. Hal
ini dipengaruhi oleh perkembangan kemapuan anak yang memang masih abstrak
sehingga sangat perlu mengambil langkah dengan memilih metode yang tepat yaitu
26

metode yang menyajikan suatu benda nyata. Dalam hal ini dengan memilih metode
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).
3.3.2 Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap–tahap penelitian tindakan kelas yang
pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Rancangan penelitian tindakan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang dikemukakan oleh
C.Kemmis dan Mc.Taggart, Rmelalui siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana
tindakan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya
ditunjukkan melalui sebagaimana gambar berikut:

REFL
ECT PLAN

OBSERVE

ACT

REFL RESIVED
ECT PLAN

OBSERVE

ACT

Gambar 2
PTK Model Spiral dariKemmis S.danMc.Taggart,R.

Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan


dilakukan secara bertahap dan terus menerus,oleh karena itu dalam PTK dikenal adanya
27

siklus pelaksanaan berupa proses pengkajian berdaur meliputi perencanaan, pelaksanaan


tindakan dan observasi, dan refleksi (Wihardit2008:1.7).
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanan ini meliputi sebagai berikut:
1) Menelaah materi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia serta menelaah indicator
bersama tim kolaborasi.
2) Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario
pembelajaran Kontekstual (pada lempiran RPP).
3) Menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran.
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis,unjuk kerja dan lembar kerja siswa.
5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa
b.Pelaksanaan Tindakandan observasi
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan
didalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas (Arikunto,2006:99). Dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam2 siklus, siklus pertama
yaitu melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun tentang materi bunga
dan siklus keduaya itu melaksanakan perbaikan pembelajaran yang telah dibuat tentang
binatang.
Observasi atau pengamatanya itu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat
(Arikunto,2006:99). Observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan pada
penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara umum tentang pembelajaran Bahasa
Indonesia pada siswa Kelas 2 SDN 2 Karanggedang Kecamatan Sruweng, Kabupaten
Kebumen (pada lampiran).
c. Refleksi
Refleksi atau pantulan,yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah terjadi (Arikunto,2006:99). Setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu aktiIvitas
siswa, keterampilan guru dan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan benda secara
tertulis, apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada
siklus pertama, serta mengkaji kekurangan yang muncul dalam pelaksanaan siklus
pertama, dan perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.
28

3.3.4 Pelaksanaan Siklus I


Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 2 semester 2 dilakukan
dalam dua siklus yang masing-masing siklus melalui tiga tahapan yaitu,
perencanaan, pelaksanaan tindakan da nobservasi, dan refleksi.
Siklus I
a. Perencanan
1) Menyusun RPP dengan tema “bunga”(pada lampiran).
2) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran/alat peraga.
3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa
4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa (pada lampiran).
b.Pelaksanaan Tindakandan Observasi
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.Kegiatan observas
idilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan
tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah
penulis dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
c. Refleksi
1) Mengkaji pelaksanan pembelajaran pada siklus pertama.
2) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus pertama.
3) Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus pertama.
4) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus kedua.

3.3.4 Pelaksanaan SiklusI I


a. Perencanan
Mengadakanrencana perbaikan untuk pembelajaran siklus pertama. Rencana
perbaikan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Menyusun RPP dengan tema “binatang”(pada lampiran).
2) Mempersiapka nsumber dan media pembelajaran/alat peraga
3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.
4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa (pada lampiran).
b.Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Kegiatan pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun. Dalam
29

kegiatan ini dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan
waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
c. Refleksi
1) Mengkaji pelaksanan pembelajaran pada siklus kedua.
2) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus kedua.
3) Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus kedua.
4) Membuat laporan.
3.4 JenisData, Teknik Pengumpul Data,dan InstrumenPenelitian
3.4.1 Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa skor tes dan skor non tes
bahasa Indonesia tentang deskripsi benda.
b.Data Kualitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar
pengamatan aktivitas siswa dan implementasi RPP dengan penerapan
pendekatan kontekstual.
3.4.2 Teknik Pengumpul Data
Teknik pengumpul data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi,
metode tes,dan metode dokumentasi
a. Observasi
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan pengamatan aktivitas
siswa dan implementasi RPP Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan
kontekstual dengan tahapan sebagai berikut: tahap apersepsi, tahap pembentukan
konsep (eksplorasi), tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah,tahap
pemantapan konsep dan tahap evaluasi.
b.Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150).Tes dalam penelitian ini
digunakan untukmengukur hasil belajar Bahasa Indonesia.
30

c. Metode Dokumentasi
Sumber dokumentasi dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari
SDN 2 Karanggedang mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia melalui lembar
instumen tes dan foto.
3.4.3 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan butir-butir soal.
3.5 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi 85% dari seluruh siswa
kelas 2 SDN 2 Karanggedang mengalami ketuntasan belajar individual sebesar ≥70
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
3.6 Teknik Analisis Data
a. Kuantitatif
Dengan menggunakan teknik deskriptif komparatif yaitu membandingkan skor
rata-rata kelas, skor minimal, danskor maksimal. Analisis tingkat keberhasilan atau
persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung
pada setiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi atau tes akhir
siklus berupa soal tes tertulis, dihitung menggunakan rumus:
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua teknik analisis. Data
kuantitatif diolah melalui analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes
kondisi awal, nilai tes setelah siklus I, dan siklus II, sedangkan data kualitatif hasil
pengamatan diolah menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil
observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.
Hasilperhitungan kemudian dikonsultasikan berdasarkan kriteria ketuntasan
belajarsis wayang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu, tuntas dan tidak tuntas
dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 1
Kriteria ketuntasan belajar
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
KKM ≥ 70 Tuntas
KKM <70 Belum tuntas
(KKMSDN 2 Karanggedang)
31

b. Kualitatif
Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh melalui hasil observasi terhadap
aktifitas siswa dan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan pendekatan kontekstual. Dataini disajikan dalam bentuk
kalimatmenurut kategorinya. Dari data kualitatif ini akan diperoleh suatu kesimpulan.
Poerwanti dkk,(2008:6.9), menjelaskan dalam bentuk contoh instrumen untuk
mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat adalah 10 butir. Jika
rentangan yang dipakai adalah1–5 maka skor terendah adalah 10 dan skor tertinggi
adalah 50. Dengan demikian mediannya adalah (10+ 50)/2yaitusebesar30. Jika
dibagi menjadi 4 kategori maka skala10–20 termasuk tidak berminat,21–30 kurang
berminat, 31–40 berminat dan skala 41–50 sangat berminat.
Berdasarkan contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori,
langkah-langkah yang ditempuh yaitu:
1. Menentukan jumlah indikator dalam instrumen.
2. Menentukan rentang nilai yang dipakai.
3. Menentukan skor maksimal (rentang tertinggi X jumlah instrumen) dan skor
minimal (rentang terendah X jumlah instrumen).
4. Menentukan median (nilai tengah) dari data skor yang diperoleh dengan cara
(skor maksimal+skor minimal) dibagi 2.
5. Menentukan jumlah kategori.
6. Membagi rentang skor menjadi sejumlah banyaknya kategori. Pembagian
rentang dengan 4 kategori sebagai berikut (Suryana,2008):

Kriteria ketuntasan Kategori


Q3≤sk or ≤M Sangat baik
Q2≤skor <Q3 Baik
Q1≤sk or <Q2 Cukup
N≤ skor <Q1 Kurang
32

3.7 Indikator Keberhasilan


Indikator keberhasilan tercapai jika:
A. Nilai yang diperoleh siswa dalam menulis deskripsi menunjukkan hasil baik pada
lembar penilaian. Dengan demikian, setiap siswa dapat mencapai nilai 70 sebagai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis
untuk Kelas 2semester 2 SDN 02 Karanggedang tahun ajaran 2012/2013.
B. Nilai aktivitas siswa selama pembelajaran menunjukkan hasil baik dengan
tampaknya indikator-indikator dalam lembar pengamatan.
C. Nilai keterampilan guru selama pembeajaran menunjukkan hasil baik dengan
tampaknya indikator-indikator dalam lembar pengamatan keterampilan guru
mengajar.
3.8 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan sistem
peringkat untuk mengetahui peningkatan yang ada setelah dilakukan penelitian

Anda mungkin juga menyukai