METODE PENELITIAN
24
25
metode yang menyajikan suatu benda nyata. Dalam hal ini dengan memilih metode
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).
3.3.2 Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap–tahap penelitian tindakan kelas yang
pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Rancangan penelitian tindakan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang dikemukakan oleh
C.Kemmis dan Mc.Taggart, Rmelalui siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana
tindakan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya
ditunjukkan melalui sebagaimana gambar berikut:
REFL
ECT PLAN
OBSERVE
ACT
REFL RESIVED
ECT PLAN
OBSERVE
ACT
Gambar 2
PTK Model Spiral dariKemmis S.danMc.Taggart,R.
kegiatan ini dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan
waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
c. Refleksi
1) Mengkaji pelaksanan pembelajaran pada siklus kedua.
2) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus kedua.
3) Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus kedua.
4) Membuat laporan.
3.4 JenisData, Teknik Pengumpul Data,dan InstrumenPenelitian
3.4.1 Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa skor tes dan skor non tes
bahasa Indonesia tentang deskripsi benda.
b.Data Kualitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar
pengamatan aktivitas siswa dan implementasi RPP dengan penerapan
pendekatan kontekstual.
3.4.2 Teknik Pengumpul Data
Teknik pengumpul data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi,
metode tes,dan metode dokumentasi
a. Observasi
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan pengamatan aktivitas
siswa dan implementasi RPP Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan
kontekstual dengan tahapan sebagai berikut: tahap apersepsi, tahap pembentukan
konsep (eksplorasi), tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah,tahap
pemantapan konsep dan tahap evaluasi.
b.Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150).Tes dalam penelitian ini
digunakan untukmengukur hasil belajar Bahasa Indonesia.
30
c. Metode Dokumentasi
Sumber dokumentasi dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari
SDN 2 Karanggedang mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia melalui lembar
instumen tes dan foto.
3.4.3 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan butir-butir soal.
3.5 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi 85% dari seluruh siswa
kelas 2 SDN 2 Karanggedang mengalami ketuntasan belajar individual sebesar ≥70
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
3.6 Teknik Analisis Data
a. Kuantitatif
Dengan menggunakan teknik deskriptif komparatif yaitu membandingkan skor
rata-rata kelas, skor minimal, danskor maksimal. Analisis tingkat keberhasilan atau
persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung
pada setiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi atau tes akhir
siklus berupa soal tes tertulis, dihitung menggunakan rumus:
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua teknik analisis. Data
kuantitatif diolah melalui analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes
kondisi awal, nilai tes setelah siklus I, dan siklus II, sedangkan data kualitatif hasil
pengamatan diolah menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil
observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.
Hasilperhitungan kemudian dikonsultasikan berdasarkan kriteria ketuntasan
belajarsis wayang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu, tuntas dan tidak tuntas
dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 1
Kriteria ketuntasan belajar
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
KKM ≥ 70 Tuntas
KKM <70 Belum tuntas
(KKMSDN 2 Karanggedang)
31
b. Kualitatif
Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh melalui hasil observasi terhadap
aktifitas siswa dan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan pendekatan kontekstual. Dataini disajikan dalam bentuk
kalimatmenurut kategorinya. Dari data kualitatif ini akan diperoleh suatu kesimpulan.
Poerwanti dkk,(2008:6.9), menjelaskan dalam bentuk contoh instrumen untuk
mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat adalah 10 butir. Jika
rentangan yang dipakai adalah1–5 maka skor terendah adalah 10 dan skor tertinggi
adalah 50. Dengan demikian mediannya adalah (10+ 50)/2yaitusebesar30. Jika
dibagi menjadi 4 kategori maka skala10–20 termasuk tidak berminat,21–30 kurang
berminat, 31–40 berminat dan skala 41–50 sangat berminat.
Berdasarkan contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori,
langkah-langkah yang ditempuh yaitu:
1. Menentukan jumlah indikator dalam instrumen.
2. Menentukan rentang nilai yang dipakai.
3. Menentukan skor maksimal (rentang tertinggi X jumlah instrumen) dan skor
minimal (rentang terendah X jumlah instrumen).
4. Menentukan median (nilai tengah) dari data skor yang diperoleh dengan cara
(skor maksimal+skor minimal) dibagi 2.
5. Menentukan jumlah kategori.
6. Membagi rentang skor menjadi sejumlah banyaknya kategori. Pembagian
rentang dengan 4 kategori sebagai berikut (Suryana,2008):