METODE PENELITIAN
B. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilakukan secara kolaboratif, yaitu peneliti bekerja sama dengan guru
matematika kelas XI MIA 1 SMA Negeri 5 Pekanbaru. Wina Sanjaya (2011)
menyatakan bahwa PTK adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam
kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut
dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata
serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Penelitian tindakan
kelas bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran
di kelas.
Heris Hendriana dan Afrilianto (2017) menyatakan bahwa PTK adalah
proses investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri,
yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara
kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi guna memperbaiki atau meningkatkan
mutu proses pembelajaran di kelas. Tindakan yang akan dilakukan pada penelitian
ini adalah penerapan model Problem Based Learning (PBL).
Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Siklus I untuk penerapan RPP 1, RPP
2, RPP 3, setelah itu dilakukan ulangan harian I dilanjutkan dengan siklus II yaitu
penerapan RPP 4, RPP 5, RPP 6 dan RPP 7. Tindakan terakhir adalah ulangan
harian II. Sehubungan dengan pelaksanaan tindakan untuk setiap siklus, peneliti
menggunakan empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi (Suharsimi Arikunto, dkk, 2015). Model siklus penelitian tindakan kelas
digambarkan sebagai berikut.
22
23
b. Pelaksanaan Tindakan
24
C. Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 5 Pekanbaru semester ganjil
tahun pelajaran 2018/2019. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA
1 semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak 36 siswa yang terdiri
dari 17 laki-laki dan 19 perempuan dengan tingkat kemampuan heterogen.
D. Instumen Penelitian
1. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Silabus
Silabus berfungsi sebagai acuan penyusunan kerangka pembelajaran
untuk setiap bahan kajian mata pelajaran yakni sebagai acuan
pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus
memuat identitas mata pelajaran, identitas sekolah yang meliputi nama
satuan pendidikan dan kelas, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar (Permendikbud No. 22 Tahun 2016). Kompetensi dasar
dalam penelitian ini adalah: 3.3 Menjelaskan matriks dan kesamaan
matriks dengan menggunakan masalah kontekstual dan melakukan operasi
pada matriks yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar,
dan perkalian, serta transpose; 4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan matriks dan operasinya; 3.4 Menganalisis sifat-sifat
determinan dan invers matriks berordo 2 x 2 dan 3 x 3; 4.4 menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan determinan dan invers matriks berordo 2 x
2 dan 3x3 .
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai
26
langkah-langkah pembelajaran
Melakukan diskusi Menempati kelompok yang
kelompok dan mengerjakn telah ditentukan
LKS Terlibat aktif dalam berdiskusi
mengerjakan LKS
Bertanya kepada guru jika
kelompok mengalami kesulitan
dalam mengerjakan LKS
Menyelesaikan laporan pada
kertas karton
Mempresentasikan hasil Perwakilan kelompok
diskusi kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
Terdapat siswa yang
menanggapi presentasi
kelompok siswa lain
Menyimpulkan materi Memberikan kesimpulan
pembelajaran teradap materi pembelajaran
Mengerjakan tes formatif Mengerjakan tes formatif
dan mendengarkan Menerima PR yang diberikan
informasi yang disampaikan guru
Memperhatikan guru saat
menginformasikan materi
pembelajaran dipertemuan
selanjutnya
data kualitatif deskriptif naratif dan analisis data kuantitatif statistik deskriptif.
Data yang diperoleh dari lembar pengamatan merupakan data kualitatif . Menurut
Nana Syaodih Sukmadinata (2005) teknik analisis deskriptif naratif bertujuan
untuk menggambarkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama proses
pembelajaran dan memaparkannya dalam bentuk narasi. Data yang diperoleh dari
tes hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan teknik analisis statistik
deskriptif. Menurut Sugiyono (2012) statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
memberi kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Adapun analisis
data pada penelitian ini adalah:
1. Analisis Data Hasil Pengamatan
Analisis data terhadap kualitas guru dan siswa didasarkan dari hasil
lembar pengamatan selama proses pembelajaran. Analisis data kualitatif
bertujuan untuk melihat proses perbaikan pembelajaran. Analisis ini dilakukan
dengan cara membandingkan setiap langkah pembelajaran di RPP untuk setiap
pertemuan. Proses pembelajaran dikatakan sudah terjadi perbaikan apabila
kualitas setiap langkah pembelajaran semakin membaik setiap pertemuannya.
Setelah melakukan pengamatan pada setiap pertemuannya, pengamat
dan peneliti mendiskusikan hasil pengamatan masing-masing pertemuan
tersebut dan menganalisisnya dengan melihat kesesuaian tindakan yang
dilaksanakan dengan langkah-langkah penerapan Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) sehingga akan tampak kekurangan-kekurangan yang dilakukan
oleh guru pada setiap pertemuan. Data tentang aktivitas guru dan peserta didik
juga dianalisis dengan menentukan persentase aktivitas guru dan peserta didik
dengan menggunakan rumus berikut:
T
N= ×100 %
M
Keterangan : N = Persentase aktivitas
T = Skor aktivitas yang terlaksana
M = Skor maksimal
33
Adapun kriteria yang digunakan dalam menganalisis data aktivitas guru dan
siswa dapat dilihat pada tabel 3.3 beikut:
Tabel 3.3 Kriteria Aktivitas Guru dan Siswa
Peringkat Nilai
Amat Baik (A) 90< nilai ≤ 100
Baik (B) 80< nilai ≤ 90
Cukup (C) 70<nilai ≤80
Kurang (K) nilai ≤ 70
Sumber: Badan Pengembangan Sumber Data Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian dan
Kebudayaan (2014)
Skor Indikator
4 Menyelesaikan permasalahan dengan benar, lengkap dan sistematis
Menyelesaikan permasalahan dengan benar, lengkap namun tidak
3
sistematis
2 Menyelesaikan permasalahan dengan benar, namun tidak lengkap
35