Anda di halaman 1dari 14

Resume Kajian Masyarakat Indonesia

Dosen Pengampu : Dra.Hj.Bedriati Ibrahim,M.Si

Disusun oleh :
Rabi Atul Adawiya 2005110368
Friska Rahmiati 2005113154
Shelpia Ariani 2005110404
Ahmad Afisena 2005113180

1. DASAR PEMAHAMAN MASYARAKAT INDONESIA

Manusia adalah makhluk sosial yang mustahil bisa hidup sendiri. Setiap orang yang
hidup di dunia ini pasti membutuhkan pertolongan dari orang lain. Sikap saling
bergantung satu sama lain inilah yang kemudian menjadikan manusia hidup
berkelompok dan bermasyarakat.

A. Definisi

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjsama cukup lama sehingga
mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial
dengan batas-batas vang telan ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok
individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Interaksi sesama anggota masyarakat akan memunculkan banyak permasalahan, baik
permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.

Secara etimologis, masyarakat diambil dari kata bahasa Arab, yaitu musyrak yang memiliki
arti hubungan atau interaksi. Sehingga, bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah kelompok
manusia atau individu yang hidup secara bersama-sama pada suatu tempat dan saling
berhubungan.

Adapun secara umum, pengertian masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka. Dengan kata lain, masyarakat merupakan
interaksi individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Selain itu, masyarakat juga bisa disebut sebagai satu kesatuan atau kelompok yang memiliki
hubungan serta beberapa kesamaan seperti sikap, perasaan, tradisi, dan budaya. Yang mana
kelompok tersebut membentuk suatu keteraturan.

Paul B. Horton

Masyarakat adalah kumpulan manusia yang memiliki kemandirian dengan bersama-sama


untuk jangka waktu yang lama dan juga mendiami suatu daerah atau wilayah tertentu. Di
mana dalam wilayah tersebut memiliki kebudayaan yang tidak berbeda di dalam kelompok
tersebut.

Linton

Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang sudah lama hidup dan bekerja sama
sehingga akan terbentuk suatu organisasi. Yang mana, organisasi tersebut dapat mengatur
setiap orang di dalam masyarakat dan bisa mengatur dirinya sendiri sebagai sebuah satu
kesatuan sosial yang memiliki batas-batas tertentu.

Phil Astrid S. Susanto

Masyarakat atau society merupakan manusia sebagai satu satuan sosial dan suatu keteraturan
yang ditemukan secara berulang-ulang.

Dannerius Sinaga

Masyarakat adalah orang yang menempati suatu wilayah baik langsung maupun tidak
langsung yang saling berhubungan sebagai usaha pemenuhan kebutuhan.

B.Fungsi Masyarakat

Setiap manusia atau individu, tentunya akan menggunakan perasaan, pikiran, dan hasrat untuk
berinteraksi terhadap lingkungannya. Hal inilah yang kemudian menjadikan seorang manusia
saling membutuhkan satu sama lain. Secara umum, fungsi masyarakat adalah sebagai berikut:

Fungsi Interaksi

Pengertian masyarakat memiliki fungsi interaksi yang meliputi koordinasi yang dibutuhkan
oleh unit-unit yang sudah menjadi bagian dari sebuah sistem sosial. Di mana sistem sosial
tersebut memiliki kaitan dengan unit-unit yang berkontribusi kepada organisasi dan fungsi-
fungsinya secara keseluruhan.

Fungsi Pemeliharaan

Fungsi pemeliharaan mempunyai kaitan antara masyarakat dengan subsistem kultural. Fungsi
ini tetap mempertahankan prinsip-prinsip tertinggi yang dimiliki oleh masyarakat sambil
mempersiapkan dasar dalam bertingkah laku untuk menuju kenyataan yang lebih tinggi.
Fungsi untuk Mencapai Tujuan

Fungsi masyarakat berikutnya, yaitu untuk mencapai tujuan bersama. Fungsi ini untuk
mengatur hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial dengan substansi kepribadian.
Yang mana, fungsi tersebut tercermin ketika dalam penyusunan suatu skala prioritas dari
berbagai tujuan yanh hendak dicapai.

C.Ciri- ciri masyarakat Indonesia

Dilihat dari struktur sosial dan kebudayaan Indonesia dibagi dalam tiga kategori

dengan ciri- ciri sebagai berikut : (Nasrul Effendy, 2002).

1) Masyarakat desa

Dalam masyarakat desa terbina hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat, yang
didasarkan kepada adat istiadat yang kuat sebagai organisasi sosial, percaya kepada
kekuatan gaib, tingkat buta huruf relatif tinggi, berlakunya hukum tidak tertulis yang
intinya diketahui dan dipahami ole setiap orang, tidak ada lembaga pendidikan khusus
dalam bidang ketrampilan akan tetapi diwariskan oleh orang tuanya langsung kepada
keturunannya, sistem ekonomi sebagian bear ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, semangat gotong-royong dalam bidang sosial dan ekonomi sangat kuat.

2) Masyarakat madya

Dalam masyarakat madya mempunyai ciri-ciri hubungan keluarga mash kuat, hubungan
kemasyarakatan mulai mengendor, adat istiadat mash dihormati dan sikap masyarakat mulai
terbuka dari pengarh luar, timbulnya rasionalitas dalam berpikir, adanya lembaga
pendidikan dan ketrampilan, tingkat buta huruf sudah mulai menurun, ekonomi masyarakat
lebih banyak mengarah kepada produksi pasaran, gotong-royong tradisional tinggal untuk
keperluan sosial dikalangan keluarga dan tetangga.

3) Masyarakat modern

Adapun ciri dari masyarakat modern adalah hubungan antar manusia didasarkan atas
kepentingan-kepentingan pribadi, hubungan antar masyarakat dilakukan secara terbuka
dalam suasana saling mempengaruhi, kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat
ilmu pengetahuan dan teknologi, strata masyarakat digolongkan berdasarkan profesi dan
keahlian yang dapat dipelajari, tingkat pendidikan formal tinggi dan merata, hukum yang
berlaku hukum tertulis yang komplek, ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang
berdasarkan atas penggunaan uang.
D.Perilaku Masyarakat

Pengertian

Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang
bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia
itu sendiri, atau apa yang dikerjakan organisme dengan baik dan dapat diamati secara
langsung. (Notoatmodjo, 1997). Gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme
tersebut dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan. Secara umum faktor genetik
(keturunan) dan lingkungan dapat dikatakan sebagai penentu dari perilaku manusia,
keturunan merupakan konsepsi dasar untuk perkembangan perilaku mahluk hidup
selanjutnya, sedang lingkungan merupakan kondisi atau lahan untuk perkembangan
perilaku.

Menurut Skinner 1938 yang dikutip Soekidjo 1997 mengatakan bahwa perilaku adalah hasil
hubungan antara rangsangan dan respon. la membedakan menjadi dua respon yaitu;

1) Responden response atau reflexive ialah respon yang ditimbulkan oleh rangsangan-

rangsangan tertentu. Perangsangan semacam in disebut eliciting stimulus karena


menimbulkan respon yang relatif tetap. Responden response mencakup juga emosional
response.

2) Operant response atau instrumental response adalah respon yang timbul dan berkembang
diikuti oleh perangsangan tertentu .

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sikap dan pengetahuan seseorang merupakan
respon terhadap stimulus atau rangsangan yang mash bersifat terselubung sedangkan
tindakan nyata seseorang sebagai respon terhadap stimulus merupakan overt behavior

Konsep Dasar Pengetahuan, Sikap, dan Tingkat Pendidikan

Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan in terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu;
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa. Sebagai besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 1993).

Menurut Middlebrook, 1974 yang dikutip oleh Azwar, 1995 mengatakan bahwa tidak adanya
pengetahuan atau pengalaman sama sekali mengenai suatu obyek akan cenderung membentuk
sikap negatif terhadap obyek dan sebaliknya adanya pengalaman atas pengetahuan yang baik
akan membentuk sikap yang positif dalam melakukan suatu aktifitas. Pengetahuan in dalam
memperoleh memerlukan usaha yang sungguh-sungguh melalui suatu proses pendidikan, atau
yang lainnya. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif
mempunyai enam tingkatan yaitu :
1) Tahu, diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk
ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

2) Memahami, adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang
diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar

3) Aplikasi, diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi atau kondisi sebenarnya.

4) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi ke dalam komponen-


komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu
sama lain

5) Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-


bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru

6) Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu mater atau obyek.
penilaian itu berdasarkan Suatu kritena yang telah ditentukan sendin atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.

Menurut Bloom yang dikutip oleh Notoatmodjo, 1996 menyebutkan bahwa individu atau
masyarakat yang telah mencapai tingkat pengetahuan aplikasi akan mampu melaksanakan
swatu prosedur dengan baik. Tingkat pengetahuan aplikasi merupakan kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajarinya pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
Dalam hal in pengetahuan seseorang mempunyai tingkatan-tingkatan, sehingga semakin tinggi
tingkat pengetahuan seseorang maka semakin baik pula dalam melaksanakan suatu prosedur
yang dikerjakannya sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan seseorang maka akan
menyebabkan ketidakmampuan dalam melakukan suatu prosedur.

Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Penelitian Rogers 1974
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut
terjadi proses yang berurutan, yaitu:

1) Awereness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadar dalam art mengetahui terlebih
dahulu terhadap stimulus

2) Interest, dimana orang mulai tertarik kepada stimulus

3) Evaluation, adalah menimbang-nimbang terhadap baik tidaknya stimulus tersebut

4) Trial, yaitu dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru

5) Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,kesadaran, dan
sikapnya terhadap stimulus.

Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers, menyimpulkan bahwa perubahan


perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap
2. MUNCULNYA MASYARAKAT INDONESIA

Kepulauan terluas di dunia yang berada di antara dua benua dan dua samudera, yaitu di Utara
Benua Asia, di selatan Benua Australia dan Barat Samudera Hindia, di Timur (Timur Laut)
Samudera Pasifik. Banyak sekali yang memberikan nama-nama sesuai dengan keinginan,
kondisi fisik, sosial dan budaya, sehingga sampai sekarang Kepulauan kita ini disebut
sebagai Kepulauan Indonesia. Nama-nama tersebut antara lain :
1) Hindia
Nama ini diperkenalkan oleh seorang ahli filsafat dari jaman Yunani Kuno, yang
dikenal dengan sebutan Bapak Geografi Klasik bernama Herodotus (485
- 425 SM). Ia telah mengemukakan betapa eratnya hubungan antara masyarakat dengan
pengetahuan tentang bumi di suatu wilayah, sehingga saat itu telah dikenal adanya
kepulauan besar di Timur, walaupun diketahui berdasarkan cerita dari mulut ke mulut.
Nama Hindia benar-benar digunakan oleh seorang ahli Geografi Klasik dan Kartografi
dari Yunani bernama Claudius Ptoleumaeus (87
-150 M) yang digambar dan ditulis dalam karyanya berjudul Almagest & Geographika.
Nama Hindia semakin dikenal setelah bangsa Portugis di bawah pimpinan Vasco da
Gama pada tahun 1498 menemukan kepulauan kita ini dengan jalan menelusuri Sungai
Indus.
2) Nederlandsch Oost Indie
Bangsa Belanda pertama kalinya datang ke Kepulauan kita ini dipimpin oleh
Cornelis de Houtman, bertujuan untuk berdagang dengan negara-negara yang ada di
berbagai daerah, terutama barang-barang yang tidak dapat diperoleh secara langsung di
negeri Belanda yaitu rempah-rempah. Setelah Belanda berkuasa, maka nama kepulauan
kita ini disebut Nederlandsch Indie.
3) Insulinde
Edward Douwes Dekker yang dikenal dengan nama Multatuli memberikan nama
untuk kepulauan kita ini yaitu Insulinde yang dicantumkan dalam bukunya Max
Havelaar, penamaan ini kemudian dipopulerkan oleh Prof.
P.J. Veth. Adapun asal kata Insulinde berasal dari bahasa Latin Insulair, yaitu Insula
berarti pulau dan Inde berarti Hindia. Dengan demikian, Insulinde berarti Kepulauan
Hindia.
4) The Malay Archipelago
Alfred Russel Wallace Tahun 1869 menciptakan nama tersebut, yang sebelumnya
tahun 1854 telah mengadakan penelitian tentang flora dan fauna di kepulauan kita ini. Ia
seorang naturalist yang telah membagi flora dan fauna Indonesia bagian Barat memiliki
ciri-ciri Asia dengan garis khayal yang dikenal dengan garis Wallacea.
4)L'inde Insulair
Nama L'Insulair atau L'Archipel diberi nama oleh Jean Jacques Recles dan Mesima
Recles, tetapi penamaan ini kurang begitu dikenal dan hanya digunakan oleh bangsa
Perancis pada masa itu.
5) HindiaTimur
Muhammadyah mengganti sebutan Hindia belanda atau Nederlandsch Indie dengan
Hindia Timur, kemudian digunakan oleh Muhammadyah yang didirikan tahun 1912 di
Yogyakarta oleh KH. Achmad Dahlan
6) Nusantara
Nama Nusantara digunakan pada masa kejayaan kerajaan Majapahit, arti nama
Nusantara atau Dwipantara yaitu Kepulauan di antara benua-benua. Nama Nusantara
terdapat dalam kitab Negarakertagama. Dalam sejarah Melayu dipakai nama Nusa
Tamara yang artinya sama dengan Nusantara.
7) Indonesia
Orang yang pertama kalinya memberikan nama untuk kepulauan kita kita ini dengan
sebutan Indonesia, John Richardson Logan. Nama Indonesia berasal dari kata Indo dan
Nesie (nesos dalam bahasa Yunani), yang berarti kepulauan Hindia. Nama Indonesia
pertama kalinya dipakai pada tahun 1850 dalam buku karangannya berjudul The Indian
Archipelago and Eastern Asia yang diterbitkan dalam Journal of the Asiatic of Bengal.
Seorang ahli antropologi yang mengkhususkan pada etnologi yaitu Prof. Adolf
Bastian, guru besar pada universitas Berlin mempopulerkan nama Indonesia dalam
bukunya yang berjudul Indonesian oder die inseln des Malayaschen Archipelago (1884 -
1889), bahwa Indonesia meliputi daerah yang sangat luas, termasuk Madagaskar di Barat
dan Taiwan di Timur dengan Nusantara sebagai pusatnya. dengan demikian, antara tahun
1850 sampai tahun 1884 nama Indonesia di dunia mulai dikenal. Selai itu terdapat seorang
ahli hukum bangsa Inggris bernama Sir William Maxwell menjabat Sekertaris Jenderal
Straits Settlements yang kemudian mejadi Gubernur Pantai Mas (di Afrika) dalam
pembukaan bukunya mengenai penuntun bahasa-bahasa melayu, ia menulis The Island of
Indonesia tahun 1897.

A. Asal-usul Manusia Indonesia

Indonesia merupakan salah satu tempat ditemukannya banyak manusia purba.


Penemuan ini berdasarkan dengan fosil-fosil yang ditemukan. Fosil merupakan tulang
belulang, baik binatang maupun manusia, yang hidup pada zaman purba yang usianya
ratusan hingga ribuan tahun. Ada juga benda peninggalannya yang disebut dengan artefak.
Fosil dan artefak merupakan bukti sejarah pada suatu negara. Penemuan fosil manusia
purba di Indonesia terdapat pada lapisan pleistosen. Penelitian manusia purba di Indonesia
dimulai sekitar abad 19. Eugene Debois merupakan orang yang pertama kali meneliti
manusia purba di Indonesia. Ia merupakan seorang Belanda.

Dubois memiliki 3 landasan utama dalam meneliti manusia purba di Indonesia,


1. Evolusi manusia berasal dari daerah tropika.

2. Dalam dunia binatang, pada umumnya mereka tinggal pada daerah geografi yang
sama dengan asal nenek moyangnya.

3. Dubois mengikuti perkembangan penemuan fosil rahang atas dari sejenis kera
seperti yang ditemukan di Bukit Siwalik, maka terbuka kemungkinan penemuan
fosil selanjutnya di Jawa.

Dari penemuan-penemuan Dubois mendorong peneliti lain untuk menemukannya,


seperti Von Koenigswald. Berdasarkan fauna, Von Koenigswald membagi dilivium
Lembah Sungai Solo menjadi tiga lapisan,

1. Lapisan Jetis (pleistosen bawah)

2. Lapisan Trinil (pleistosen tengah)

3. Lapisan Ngandong (pleistosen atas)

Ras Manusia

Para pakar genetik menyebutkan bahwa karakteristik luar manusia yang disebut ras
merupakan hasil keturunan secara genetik dan membedakan satu kelompok dari kelompok
lainnya. Secara tradisional oleh pakar dibedkan menjadi 3 ras utama,

1. Ras kulit hitam

2. Ras kulit putih

3. Ras kulit kuning

Secarta lebih rinci pembagian ras manusia adalah sebagai berikut,

1. Ras khoisan (orang Bushmen atau Hottentot dari Afrika Selatan)

2. Ras Australoid (orang Dravida, orang Asia Tenggara asli, orang Papua, dan
orang Australia)

3. Ras Negroid (kulit hitam)


4. Ras Kaukasoid (kulit putih)

5. Ras Mongoloid (kulit putih)

B. Ras Mongoloid

Ras Mongoloid adalah ras manusia yang sebagian besar yang menetap di Asia Utara,
Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar, dan beberapa di wilayah India Timur Laut,
Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania. Anggota ras ini disebut
berkulit kuning. Para pakar membagi ras ini kedalam,

1. Ras Asia Utara


2. Ras Asia Tenggara
3. Ras Indian Amerika

A.L. Krober membagi ras manusia di dunia berdasarkan 4 bagian, yaitu

1. Kaukasoid, yaitu penduduk asli di wilayah Eropa, sebagian di Afrika dan Asia
yang meliputi,

a. Nordic, ras manusia yang mendiami kawasan Eropa Utara sekitar laut
Baltic
b. Alpine, mendiami di kawasan Eropa Tengah dan Eropa Timur
c. Mediteranian, mendiami disekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia,
Arab dan Iran.
d. Indic, mendiami Pakistan, India, Banglades, dan Srilangka.

2. Mongoloid, yaitu penduduk asli wilayah Asia dan Amerika, antara lain sebagai
berikut,

a. Asiatic, penduduk yang mendiami wilayah Asia Utara, Asia Tengah dan
Asia Timur.
b. Malayan Mongoloid, penduduk yang mendiami wilayah Asia Tenggara,
Indonesia, Pilipina, dan penduduk asli Taiwan.
c. American Mongoloid, yaitu penduduk asli Amerika.

3. Negroid, yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia, yaitu,

a. Afrika Negroid, mendiami wilayah Afrika.


b. Negrito, mendiami wilayah Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang
dikenal dengan orang Semang, Philipina.
c. Melanesia, mendiami wilayah Papua dan Melanesia.

4. Ras-ras Khusus, yaitu ras yang toidak terklasifikasikan kedalam ras-ras tersebut
diatas. Ras tersebut Bushman, yaitu penduduk asli Gurun Kalahari-Afrika
Selatan.

a. Weddoid, penduduk asli pedalaman Srilangka dan Sulawesi Selatan.


b. Australoid, yaitu suku Aborigin penduduk asli Australia.
c. Polynesia, yaitu penduduk yang berada di kepulauan Mikronesia dan
Polinesia.
d. Ainu, penduduk asli Pulau Karafuto dan Hokaido Jepang.

Jika dilihat dari warna kulit penduduk di Indonesia dapat dikelompokkan sebagai
berikut,

a. Papua Melanosoid
b. Negroid
c. Weddoid
d. Melayu Mongoloid
e. Melayu Tua (proto Melayu)
f. Melayu Muda (Deutro Melayu)

C. Persebaran Manusia di Indonesia

Terdapat beberapa teori-teori yang membahas mengenai asal-usul manusia di


Nusantara ini, yaitu,

1. Teori Yunan, teori yang paling populer dan diterima banyak kalangan.
Berdasarkan teori ini orang-orang di Nusantara datang dari bangsa
Yunan. Kedatangan mereka di Nusantara ini melalui tiga gelombang
utama, yaitu perpindahan (a) orang Negrito, (b) Melayu Proto, (c)
Melayu Deutro.

2. Teori Nusantara, teori ini mengatakan bahwa asal-usul manusia yang


menghuni Nusantara ini tidak berasal dari luar, melainkan mereka sudah
hidup dan berkembang di wilayah Nusantara itu sendiri. Teori ini kurang
populer dan kurang banyak diterima oleh masyarakat. Hal ini didasarkan
pada beberapa alasan bahwa,

a. Bangsa Melayu dan Jawa mempunyai tingkat peradaban yang


tinggi.
b. Menurut K. Himly persamaan yang berlaku di kedua bahasa
Melayu dan Kamboja adalah suatu fenomena yang bersifat
kebetulan.
c. Manusia kuno Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang
terdapat di pulau Jawa
d. Bahasa yang berkembang di Nusantara, yaitu rumpun bahasa
Austronesia, mempunyai perbedaan yang sangat jauh dengan
bahasa yang berkembang di Asia Tengah, yaitu bahasa Indo-
Eropa.

3. Teori ‘Out of Afrika’ Menurut teori ini manusia yang hidup di sekarang
ini berasal dari Afrika. Berdasarkan berbagai teori maka timbul mengenai
berbagai asal usul dan persebaran manusia di Indonesia sebagai berikut,

a. Evolusi multiregional, teori yang memandang bahwa asal usul


manusia modern sebagai suatu fenomena yang mencakup
seluruh dunia.
b. Food Gathering, kemampuannya hanya terbatas pada
mengumpulkan bahan makanan yang tersedia di alam.
c. Food Producing, kemampuan untuk mengolah alam sehingga
menghasilkan sumber makanan atau dalam hal ini kemampuan
bercocok tanam.

D. Asal Nama dan Bangsa Indonesia

Banyak sekali yang memberikan nama-nama sesuai dengan keinginan, kondisi fisik,
sosial dan budaya, sehingga kepulauan kita sampai saat ini disebut sebagai kepulauan
Indonesia. Namanama tersebut yaitu,

1. Hindia, nama ini diperkenalkan oleh seorang ahli filsafat Yunani Kuno
yang dikenal sebagai Bapak Geografi Klasik, yaitu Herodotus.
2. Netherlandsch Oost Indie, oleh Cornelis de Houtman.
3. Insulinde, oleh Edward Douwes Dekker atau yang terkenal dengan nama
Multatuli.
4. The Malay Archipelago, oleh Alfred Russel Wallace.
5. L’inde Insulair, oleh Jean Jacques Recles dan Mesima Recles.
6. Hindia Timur, oleh K.H. Achmad Dahlan
7. Nusantara, digunakan pada masa kerjaan Majapahit.
8. Indonesia, oleh John Richardson Logan
Perkembangan manusia di Indonesia sejak masa lampau atau purba sampai sekarang
dibedakan berdasarkan perbedaan kebudayaannya, seperti yang dikemukakan oleh
Soekarno sebagai berikut,

1. Zaman prasejarah
2. Zaman purba
3. Zaman madya
4. Zaman baru (modern)

E. Penduduk Indonesia Purba

Manusia purba telah ada di Indonesia sejak zaman batu tua Paleolithikum. Sisa
fosilnya ditemukan di Sangiran dengan keadaan yang tidak lengkap. Manusia-manusia
purba yang ditemukan di Indonesia seperti Meganthropus paleojavanicus, Pithecanthropus
Mojokertensis, Pithecanthropus robustus, Pithecanthropus erectus.

Mereka berburu dengan berbagai peralatan yang sangat sederhana. Movius dan
Kartodirdjo menggolongkan peralatan tersebut dalam beberapa jenis sebagai berikut,

a. Kapak perimbas
b. Kapak penetak
c. Protokapak genggam

Migrasi dan Kebudayaan dari Utara Permulaan dari adanya homo sapiens secara
jelas tersebar di kepulauan Indonesia berada pada kala Holosen atau berada pada awal
kebudayaan Megalithikum. Berdasar sisa peninggalannya mereka mencari makan dengan
bernburu dan menangkap ikan, tempat tinggalnya relatif mentap, serta mulai bertani
secara sederhana.Setelah nama Indonesia mulai diperkenalkan dan menyebar luas ke
seluruh penjuru dunia, menyebabkan nama Hindia Belanda menjadi kurang populer.
Tersebarnya penggunaan nama Indonesia di kepulauan kita ini ternyata turut
menumbuhkan kesadaran kebangsaan dari penduduk bumi-putera, terutama mereka yang
bernaung di bawah organisasi pergerakan kebangsaan, sehingga tidak sedikit organisasi
pergerakan kebangsaan yang muncul di awal abad XX telah menambah nama Indonesia,
seperti Indische Partij pada tahun 1912 telah mengganti nama Nederlandsch-Indie dengan
nama Indonesia. Pada tahun 1922 nama Indonesia dipakai oleh pelajar-pelajar yang
menuntut ilmu di Negeri Belanda. tahun 1927 Ir. Soekarno mendirikan partai politik
dengan nama Persyarikatan Nasional Indonesia kemudian berganti nama menjadi Partai
Nasional Indonesia. Penggunaan nama Indonesia secara tegas digunakan oleh organisasi
pergerakan kebangsaan setelah diadakannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928 di Jakarta. Adapun Pemerintah Kolonial Belanda saat itu memberikan batasan
penggunaan nama Indonesia karena dapat merongrong kewibawaan pemerintahan yang
resmi, sehingga secara hukum bahwa nama Indonesiers hanya boleh dipakai dalam surat
menyurat saja (menurut Surat Edaran 10 Oktober 1940), Setelah Undang-Undang Dasar
Belanda mengalami perubahan, yang mulai diberlakukan sejak 20 September 1948, maka
sebutan Nederlansch Indie secara resmi diganti dengan nama Indonesia.
Sebelum kepulauan kita ini (Indonesia) berpenduduk dan berkembang dengan
kemajemukan yang terdapat di dalamnya, maka alangkah baiknya kita mengenal awal
datangnya manusia di masa lampau. Kehidupan yang ada di masa sekarang tidak lepas dari
kondisi alam di jaman-jaman sebelumnya. Kepulauan kita ini di masa lalu tepatnya pada
jaman es (glasial) di masa Pleistosen, di mana suhu udara permukaan bumi mengalami
penurunan. Pertistiwa jaman es di kala pleisto- sen seperti ini terjadi beberapa kali yang
dikenal adanya jaman interglasial, yaitu suhu permukaan bumi mengalami kenaikan
menyebabkan es mencair, kemudian terjadi lagi penurunan suhu udara menyebabkan kembali
terjadi jaman es. Peristiwa tertutupnya permukaan bumi oleh es hanya di kedua belahan bumi
di mulai dari lintang (LU/LS) sedang sampai ke kutub. Sedangkan bagi wilayah-wilayah
tropik seperti halnya Indonesia tidak mengalami penutupan oleh es, karena suhu udara lebih
hangat dibandingkan daerah-daerah yang ada di daerah lintang sedang.
Bentuk kepulauan Indonesia seperti sekarang ini tidak lepas dari berakhirnya jaman
es, di mana sebelumnya P. Jawa; P. Sumatera; P Kalimantan serta pulau-pulau kecil yang
berada di sekelilingnya masih bersatu dengan daratan Asia, begitu pula P. Irian pun masih
bersatu dengan daratan Australia. Pada akhir jaman es suhu udara permukaan bumi mulai
mengalami kenaikan, sehingga es di dua belahan bumi (di kedua lintang sedang) mulai
mencair dan air laut di antaranya mulai menggenangi Paparan Sunda (paparan atau daerah
yang rendah di antara P. Jawa; P. Sumatera; dan P. Kalimantan merupakan wilayah di bagian
Barat Indonesia) dan Paparan Sahul (paparan atau daerah yang rendah di antara P. Irian
dengan Austalia merupakan wilayah bagian Timur Indonesia).
Pada jaman ini merupakan akhir jalan es sebelum terbentuknya Kepulau- an
Indonesia merupakan masa penyebaran binatang khas Asia ke daerah-daerah yang sekarang
menjadi P. Jawa; P. Sumatera; dan P. Kalimantan, begitu pula penyebaran binatang khas
Australia ke P. Irian (karena saat itu masih daratan). Adanya penyebaran binatang tersebut
dapat dibuktikan bahwa di Indonesia bagian Barat memiliki fauna dan flora Asia yang
kemudian ditarik garis khayal sebagai batas yang disebut garis Wallacea, sedangkan
Indonesia bagian Timur memiliki ciri fauna dan flora Australia yg dibatasi garis khayal
sebagai batas yaitu garis Weber.
Kepulauan Indonesia mulai terbentuk oleh naiknya permukaan laut sekitar
100 meter sebagai akibat berakhirnya jaman es dan adanya perubahan bentuk daratan oleh
tenaga asal dalam (tenaga endogen) baik oleh pengangkatan, gempabumi, maupun oleh
kegiatan gunungapi. Begitu pula halnya, tenaga asal luar (tenaga eksogen) turut pula
mengubah bentuk mukabumi melalui pelapukan, erosi, longsor, dan lain-lain. Sungai sebagai
tenaga eksogen membentuk lembah dan dapat dijadikan bukti, bahwa Indonesia bagian Barat
pernah bersatu dengan daratan Asia serta Indonesia bagian Timur pernah bersatu dengan
daratan Australia. Lembah sungai tersebut sampai sekarang masih terdapat di dasar laut
berasal dari pulau-pulau yang sekarang berada.

Setelah jaman Tersier, kemudian jaman kwarter atau lebih tepatnya pada kala
Holosen sekitar 10 ribu tahun yang lalu sampai sekarang, merupakan jaman hidupnya
penduduk Indonesia Pertama, yang Lebih jelasnya kita lihat bagai berikut yang merupakan
jenis manusia tertua di Indonesia. Sebelum adanya penduduk Indonesia (Homo sapiens),
telah ada mahluk sejenis manusia di kala Pleistosen.

TABEL 2.1
JENIS MANUSIA TERTUA DI INDONESIA SAMPAI SEKARANG

KALA JENIS MANUSIA


Holocen Homo Sapiens
Pleistocen atas Homo
(Lapisan dan fauna Wajakensis
Ngandong) Homo
Soloensis
Pleistocen tengah Pithecanthropus Erectus
(Lapisan dan fauna
Trinil)
Pleistocen bawah Pithecanthropus Robustus
(Lapisan dan Fauna Jetis) Pithecanthropus
Mojokertensis
Meganthropus
Paleojavanicus

Perkembangan manusia di Indonesia sejak masa lampau atau Purba sampai sekarang
dapat dibedakan berdasarkan kebudayaannya, seperti yang dikemukakan Soekmono (1973 :
16) berikut ini,
1) Jaman Prasejarah
Sejak dari permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad ke 5
Masehi.
2) Jaman Purba
Merupakan awal datangnya pengaruh kebudayaan India pada abad pertama tahun
Masehi sampai berakhirnya kerajaan Majapahit.
3) Jaman Madya
Menjelang berakhirnya kerajaan Majapahit dengan masuknya pengaruh Islam
sampai abad XIX.
4) Jaman Baru (modern)
Sejak Masuknya anasis-anasir Barat dan Teknik modern pada kira-kira tahun 1900
sampai sekarang.

Pembagian jaman tersebut berpengaruh terhadap kebudayaan di Indonesia dengan


perkembangannya, apalagi sekarang di awal Millenium III perkembangan kebudayaan sudah
sangat pesat sekali dengan kemajuan komunikasi yang tidak terbatas pada ruang.

Anda mungkin juga menyukai