1. KONSEP MANUSIA
Konsep manusia dibagi menjadi tiga bagian:
Respon inflamasi
Respon sensori
Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima
asuhan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang
dipandang sebagai “Holistic adaptif system” dalam segala aspek yang
merupakan satu kesatuan.
Sistem adalah suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya
sebagai kesatuan untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari
setiap bagian-bagiannya. Sistem terdiri dari proses input, output, kontrol dan
umpan balik (Roy, 1991).
Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy mengemukakan konsep
keperawatan dengan model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau
keyakinan serta nilai yang dimilikinya diantaranya:
a. Umur
Jika dilihat dari golongan umur maka ada perbedaan pola penyakit berdasarkan
golongan umur. Misalnya balita lebih banyak menderita penyakit infeksi, sedangkan
golongan usia lebih banyak menderita penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit
jantung koroner, kanker, dan lain-lain.
b. Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin akan menghasilkan penyakit yang berbeda pula. Misalnya
dikalangan wanita lebih banyak menderita kanker payudara, sedangkan laki-laki
banyak menderita kanker prostat.
c. Pekerjaan
Ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan pola penyakit. Misalnya dikalangan
petani banyak yang menderita penyakit cacing akibat kerja yang banyak dilakukan di
sawah dengan lingkungan yang banyak cacing. Sebaliknya buruh yang bekerja
diindustri, misal di pabrik tekstil banyak yang menderita penyakit saluran pernapasan
karena banyak terpapar dengan debu.
d. Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi juga berpengaruh pada pola penyakit. Misalnya penderita
obesitas lebih banyak ditemukan pada golongan masyarakat yang berstatus
ekonomi tinggi, dan sebaliknya malnutrisi lebih banyak ditemukan dikalangan
masyarakat yang status ekonominya rendah.
a. Pengaruh tradisi
Ada beberapa tradisi didalam masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap
kesehatan masyarakat.
b. Sikap fatalistis
Hal lain adalah sikap fatalistis yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan.
Contoh : Beberapa anggota masyarakat dikalangan kelompok tertentu (fanatik) yang
beragama islam percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan, dan sakit atau mati
adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha untuk segera mencari
pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit.
c. Sikap ethnosentris
Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik jika dibandingkan
dengan kebudayaan pihak lain.
e. Pengaruh norma
Contoh : upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak
mengalami hambatan karena ada norma yang melarang hubungan antara dokter
yang memberikan pelayanan dengan bumil sebagai pengguna pelayanan.
f. Pengaruh nilai
Nilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan.
Contoh : masyarakat memandang lebih bergengsi beras putih daripada beras merah,
padahal mereka mengetahui bahwa vitamin B1 lebih tinggi diberas merah daripada
diberas putih.
g. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi
terhadap perilaku kesehatan.
Kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil akan berpengaruh terhadap kebiasaan pada
seseorang ketika ia dewasa. Misalnya saja, manusia yang biasa makan nasi sejak kecil,
akan sulit diubah kebiasaan makannya setelah dewasa.
1. Usia.
Usia ibu yang terlalu kecil ( <20 tahun) secara fisik dan psikologi kondisi ibu masih
belum matang, sedangkan usia > 35 tahun ibu sudah memiliki banyak kekurangan baik
dari fisik yang mudah lelah dan psikologi karena beban yang semakin banyak.
2. Pendidikan.
Pendidikan mempengaruhi seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi
dalam hidupnya. Pendidikan tinggi ibu biasanya akan bertindak lebih rasional daripada
ibu yang pendidikan rendah.
3. Psikologis.
Selama kehamilan terjadi perubahan psikologi ibu dan emosional. Jika psikologis ibu
menerima kehamilannya maka ibu akan menjaga dan memenuhi kebutuhan
kehamilannya.
4. Pengetahuan.
Pengetahuan ibu tentang kehamilan sangat mempengaruhi sikap ibu dalam memenuhi
kebutuhan kehamilannya misalnya tentang asupan gizi ibu hamil
1. Dukungan keluarga
Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga karena nantinya akan hadir seorang
anggota keluarga baru terjadi perubahan hubungan dalam keluarga
2. Dukungan suami
Respon suami tehadap kehamilan istri memberikan ketenangan batin dan perasaan
senang dalam diri istri. Bentuk dukungan suami :
Mampu menggerakkan peran serta masyarakat, khususnya kesehatan ibu hamil, bersalin,
nifas, BBL, remaja dan usia lanjut.
Memiliki kompetensi yang cukup terkait tugasnya, peran dan tanggung jawabnya.
Pendekatan yang dapat dilakukan :
-Agama
Agama dapat memberi petunjuk atau pedoman pada umat manusia dalam menjalani
hidup, meliputi seluruh aspek kehidupan, serta dapat membantu memecahkan masalah hidup
yang dialami. Aspek pendekatan agama dalam memberikan pelayanan kebidanan dan
kesehatan adalah:
o Agama memberikan dorongan batin dan moral yang mendasar dan melandasi cita-cita
dan perilaku manusia dalam menjalani kehidupannya yang bermanfaat bagi dirinya,
keluarga, massyarakat dan bangsa.
o Agama mengharuskan umat manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan dalam
segala aktivitasnya.
o Agama dapat menghindarkan umat manusia dari hal yang bertentangan dengan ajaran.
Imunisasi, pada bayi, balita, ibu hamil, wanita usia subur, murid SD kelas 1-3
Banjar merupakan bentuk kesatuan sosial yang berdasarkan kesatuan wilayah, kesatuan
sosial diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara keagamaan yang rumit.
Cara bidan untuk pendekatan :
Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dengan
penyuluhan sesuai kebutuhan dan masalah.
-Pendekatan kesenian
Kesenian sebagai media penyuluhan kesehatan untuk melakukan pendekatan pada
masyarakat dengan menyelipkan pesan-pesan kesehatan. Misalnya dengan kesenian
wayang kulit dapat dengan menyelipkan pesan kesehatan, dengan menciptakan lagu
berisi tentang permasalahan kesehatan dengan menggunakan bahasa setempat, pada
suatu acara di desa bisa juga dengan memberikan pertanyaan tentang kesehatan diawal
atau di akhir acara.
4. Menciptakan sebuah pesan sederhana, positif, menarik berdasarkan apa yang disukai
kelompok sasaran
5. Merancang komunikasi
Keluarga Berencana
Pandangan islam terhadap KB. Ada dua pendapat mengenai hal tersebut yaitu
memperbolehkan dan melarang penggunaan alat kontrasepsi.
b. Paguyuban
Pendekatan paguyuban yang dapat dilakukan oleh bidan :