KONSEP MANUSIA
Konsep manusia dibagi menjadi tiga bagian:
1. Manusia sebagai system
2. Manusia sebagai adaptif
3. Manusia sebagai makhluk holistik
A. Manusia sebagai system
Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari beberapa unsur/sistem yang
membentuk suatu totalitas; yakni sistem adaptif, sistem personal, sistem interpersonal, dan
sistem social
Manusia sebagai sistem adaptif, disebabkan:
- Setiap individu dapat berubah
- setiap individu merespon terhadap perubahan
Manusia sebagai sistem personal, disebabkan:
- setiap manusia memiliki proses persepsi
- setiap manusia bertumbuh kembang
Manusia sistem interpersonal
- setiap manusia berinteraksi dengan yang lain
- setiap manusia memiliki peran dalam masyarakat
- setiap manusia berkomunikasi terhadap orang lain
Manusia sebagai sistem sosial
- setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan dalam
lingkungannya; keluarga, masyarakat, dan tempat kerja
Sistem terdiri dari :
- Unsur – unsur { kompenen , elemen , sub system }
- Batasan
- Tujuan
Manusia sebagai system terbuka yang terdiri dari berbagai sub system yang saling berhubungan
secara terintegrasi untuk menjadi satu total system. Terdiri dari beberapa komponen :
a. Komponen Biologik adalah anatomi tubuh
b. Komponen Psikologik adalah kejiwaan
c. Komponen Sosial adalah lingkungan
d. Komponen Kultural adalah nilai budaya
e. Komponen Spiritual adalah Kepercayaan agama
Individu Keluarga Masyarakat
( system personal ) ( system interpersonal ) ( Sistem social )
Perawat harus mengerti Perawat harus me ngerti Perawat harus me ngerti
tentang Konsep : tentang Konsep : tentang Konsep :
- Self - interaksi - organisasi
- Persepsi - peran - power
- Tubuh kembang - komunikasi - otoritas
- penagmbilan
keputusan
B. Manusia sebagai adaptif
Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap
perubahan lingkungan mempengaruhi integritas atau keutuhan. Lingkungan : seluruh kondisi
keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan organisme atau kelompok organism. Model
konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini
dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini.
Terdapat tingkatan dan respon fisiologik untuk memudahkan adaptasi
- Respon takut { mekanisme bertarung }
- Respon inflamasi
- Respon stress dan
- Respon sensori
Menurut Roy Prilaku adaptif merupakan perilaku individu secara utuh. Beradaptasi dan
menangani rangsang lingkungan.
Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :
1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus berinteraksi
dengan lingkungan.
2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan
biopsikososial.
3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi.
Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun
negatif.
4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya,jika seseorang
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi
rangsangan baik positif maupun negatif.
5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan
manusia.
Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan keperawatan adalah
individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang sebagai “Holistic adaptif
system”dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan.
System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan untuk
beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya. System terdiri
dari proses input, autput, kontrol dan umpan balik ( Roy, 1991 ),
Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan
model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya
diantaranya:
1. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan social yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya.
2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai
dengan perubahan yang terjadi.
3. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh roy, diantaranya:
a. Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan
mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang individu.
b. Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan baik stimulus
internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan observasi,
diukur secara subjektif.
c. Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan cirri tambahan yang ada atau
sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar dilakukan
observasi.
4. System adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya:
- Pertama, fungsi fisiologis, komponen system adaptasi ini yang adaptasi fisiologis diantaranya
oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit,
fungsi neurologis dan fungsi endokrin.
- Kedua, konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-pola
interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.
- Ketiga, fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana
peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang
lain
- Keempat, interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih
sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat individu
maupun kelompok.
5. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu
melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi dan keunggulan
sehingga proses ini memiliki tujuan meningkatkan respon adaptasi.
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif,
manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai input,
kontrol, out put dan proses umpan balik. Proses kontrol adalah mekanisme koping yang
dimanifestasikan dengan cara- cara adaptasi. Lebih spesifik manusia didefenisikan sebagai
sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi
dalam empat cara-cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependensi. Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu sistem
yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan
lingkungan. Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah karakteristik
sistem, jadi manusia dilihat sebagai satu-kesatuan yang saling berhubungan antara unit
fungsional secara keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk beberapa tujuan. Input pada
manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima masukan dari lingkungan luar
dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus termasuk variabel standar
yang berlawanan yang umpan baliknya dapat dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus
internal yang mempunyai tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang
dapat ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasa dilakukan. Proses kontrol manusia sebagai
suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping. Dua mekanisme koping yang telah
diidentifikasi yaitu : subsistem regulator dan subsistem kognator. Regulator dan kognator
digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat efektor atau cara-cara adaptasi
yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependen.
C. Manusia sebagai Holistik
Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia makhluk yang terdiri dari
unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk
biopsikososialspritual. Dimana, keempat unsur ini tidak dapat terpisahkan, gangguan terhadap
salah satu aspek merupakan ancaman terhadap aspek atau unsur yang lain.
Manusia sebagai makhluk biologis, disebabkan karena:
- manusia terdiri dari gabungan sistem-sistem organ tubuh
- manusia mempertahankan hidup
- manusia tidak terlepas dari hukum alam (khususnya hukum perkembangan)
Manusia sebagai makhluk psikologis, karena:
- setiap individu memiliki kepribadian yang unik (sanguin, melankholik,dll)
- setiap individu memiliki tingkahlaku yang merupakan manifestasi dari kejiwaan
- setiap individu memiliki kecerdasan dan daya pikir
- setiap individu memiliki kebutuhan psikologis untuk mengembangkan kepribadian
Manusia sebagai Makluk sosial, karena:
- setiap individu hidup bersama dengan orang lain
- setiap individu dipengaruhi oleh kebudayaan
- setiap individu terikat oleh norma yang berlakuk dimasyarakat
- setiap individu dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial
- setiap individu tidak dapat hidup sendiri perlu bantuam orang lain
Manusia sebagai makhluk Spritual karena:
- setiap individu memiliki keyakinan sendiri tentang adanya Tuhan
- setiap individu memiliki pandangan hidup, dan dorongan sejalan dengan keyakinan yang
dipegangnya
Manusia sebagai makhluk cultural
- Manusia mempunyai nilai dan kebudayaan yang membentuk jatidirinya
- Sebagai pembeda dan pembatas dalam hidup social
- Kultur dalam diri manusia bisa diubah dan berubah tergantung lingkungan manusia hidup.
http://masanday.blogspot.com/
Saat mempelajari salah satu bagian manusia, perawat harus mempertimbangkan keterkaitan
bagian tersebut dengan bagian yang lain. Selain itu, perawat juga harus mempertimbangkan
interaksi individu dengan lingkungan eksternalnya.
manusia terdiri atas:
1. Unsur biologis
2. Unsur psikologis
3. Unsur sosial
Manusia perlu hidup bersama orang lain dan bekerja sama untuk
memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya
4. Unsur spiritual
http://stikeswiyatahusada-smd.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-makhluk-holistik.html
paradigma keperawatan:
Sistem terbuka
Sistem adaptif
Sebagai sistem personal, interpersonal dan sosial
kebutuhan yang sama namun kebutuhan tersebut dirubah sesuai kultur dan keadaan yang
ada
memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prioritas
dapat merasakan adanya kebutuhan dan meresponnya dengan berbagai cara.
Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menghasilkan ketidakseimbangan.
saling berkaitan
berpikir dan bergumul memenuhi
rangsangan internal dan eksternal
Penyakit.
Hubungan keluarga
Konsep diri.
Tahap Perkembangan.
Kebutuhan Psikologis :
Homeostatis ialah pengaturan stabilitas dan adaptasi secara alamiah terhadap konsisi
lingkungan sekitarnya secara terus menerus.
Homeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
dalam mempertahankan kondisi yang dialaminya
Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalami stres yang ada sehingga
tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisi
yang seimbang,
Homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus-menerus untuk memelihara
stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya
Homeostatis :
Homeostatis fisiologis
Homeostasis psikologis
Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem
endokrin dan syaraf otonom.
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat
cara
Self regulation
Berkompensasi:
Sistem umpan balik negatif
Umpan balik untuk mengkoreksi suatu tidak keseimbangan fisiologis
Self regulation. :
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan
proses sistem fisiologis tubuh manusia.
Cara kompensasi :
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai contoh,
apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan
mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk
meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga
suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi
ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu badan.
ketidakseimbangan fisiologis.
Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut
jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh
Homeostasis psikologis:
HOMEOSTATIS
Homeodinamik:
Homeodinamik ialah proses pertukaran energi secara terus menerus antara manusia dan
tempat tinggalnya.
Pada proses ini manusia berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk
bertahan hidup.
Prinsip Hemodinamik:
Prinsip helicy,
Prinsip resonansi,
Prinsip integralitas
Prinsip helicy :
Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan
dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.
Prinsip integralitas :
Prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan.
Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena adanya interaksi manusia
dengan lingkungan yang saling mempengaruhi.
Prinsip resonansi :
Prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi, mengingat
manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungan.
https://beequinn.wordpress.com/nursing/kebutuhan-dasar-manusia-i-kdm-i/manusia-makhluk-
biopsikososialspiritual/
KONSEP MANUSIA
BIOLOGIC
PSIKOLOGIK
SOSIAL
Manusia perlu hidup bersama orang lain dan saling kerja sama untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan hidupnya
Dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada
KULTURAL
Manusia mempunyai nilai dan kebudayaan yang membentuk jatidirinya
Kultur dalam diri manusia bisa diubah dan berubah tergantung lingkungan manusia hidup.
SPIRITUAL
Memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan dengan sifat religius yang
dianutnya
Teori Holistik à Seluruh organisme hidup saling berinteraksi. Adanya gangguan pada satu
bagian akan mempengaruhi bagian yang lain. Jika mempelajari satu bagian dari manusia harus
mempertimbangkan bagaimana bagian tersebut berhubungan dengan bagian yang lain.
PERAWAT
– Batasan
– Tujuan
Manusia sebagai system terbuka yang terdiri dari berbagai sub system yang saling berhubungan
secara terintegrasi untuk menjadi satu total system
Perawat harus me Perawat harus me Perawat harus mengerti tentang
kembang
King Perubahan energi didalam maupun diluar organisme yang ditujukan melalui respon
perilaku terhadap situasi kejadian dan orang
Roy Kebutuhan individu yang menstimulasi respon untuk mempertahankan integritas
Kebutuhan pada satu tingkat harus terpenuhi sebelum beralih ke tingkat berikutnya
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan { safety and security needs }
3. Kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki { love and belonging needs }
Kebutuhan Fisiologis
– Cairan
– Makanan
– Eliminasi
– Aktifitas
– Sex
– Kebutuhan akan perlindungan dari udara, dingin, panas, kecelakaan, infeksi
– Perasaan tidak tergantung, kompeten, respek terhadap diri sendiri dan orang lain
– Dapat mengenal diri dengan baik tidak emosional, punya dedikasi tinggi, kreatif, percaya
diri dan sebagainya
1. Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dimana setiap kebutuhan
dimodifikasi sesuai dengan kultur.
3. Walaupun kebutuhan umumnya harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda.
5. Kebutuhan dapat membuat seseorang berfikir dan bergerak untuk memenuhi rangsang
internal dan eksternal.
6. Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan dapat berespon dengan berbagai cara.
7. Kebutuhan saling berkaitan beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan
mempengaruhi kebutuhan lainnya.
1. Penyakit
Perawat dapat membina hubungan yang berarti dengan pasien. Dapat membantu pasien
menyadari kebutuhan mereka dan mengembangkan cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan.
3. Konsep diri
Mempunyai kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan dan juga kesadarannya apakah
kebutuhan tepenuhi atau tidak. Orang yang merasa dirinya baik, mudah untuk berubah, mengenal
kebutuhan dan mengembangkan cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan.
a. Erikson : jika individu dapat membina hubungan intimacy, maka kebutuhan cinta dan
rasa memiliki terpenuhi.
b. Maslow : kebutuhan aktualisasi dirinya utuh mempunyai karakteristik sebagai berikut
:
1) Realistik, melihat kehidupan secara penuh dan objektif, tentang apa yang diobservasinya.
4) Mempunyai dugaan yang benar terhadap sesuatu kebenaran dan kesalahan.
5) Sering / selalu akurat dalam memprediksi kejadaian yang akan dating.
8) Mempunyai dedikasi untuk bekerja sama, bertugas dari tempat kerja.
13) Menghargai diri sendiri, tidak membutuhkan kemasyura, mempunyai perasaan kontrol
terhadap diri sendiri.
15) Dapat tampil, tidak mengecilkan diri, objektif dan tidak memihak.
18) Berfokus pada masalah { problem centred } tidak berfokus pada pribadi.
Kesimpulan :
– Tidak semua manusia terpenuhi kebutuhan aktualisasi diri secara utuh.
– Maslow tidak percaya bahwa inteligensia akan memenuhi kebutuhan aktualisasi diri.
Richard Kosh { 1977 } à mengadaptir hirarki Maslow dan membenarkan kategori kebutuhan
diantara kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman mencakup sex, aktifitas, eksplorasi,
manipulasi, novelty.
R. Kosh menegaskan :
b. Persepsi terhadap kebutuhan bervariasi tergantung kemampuan belajar dan stndard
kebudayaan.
2. Manusia memenuhi kebutuhan dasar mereka tergantung kepada prioritasnya.
3. Kebutuhan dasar secara umum harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda.
4. 4.Kelemahan dalam mendapatkan kebutuhan satu atau lebih dapat menimbulkan
homeostasis imbalance, tidak dapat terpenuhi sakit.
6. Seseorang yang merasakan kebutuhannya dapat menanggapi berbagai cara untuk
mendapatkannya. Memilik respon, sebagian besar tergantung kepada pengalaman belajar, nilai,
budaya.
https://nursecerdas.wordpress.com/2009/04/16/konsep-manusia/
KDM
A. PENGERTIAN
Manusia adalah mahluk hidup yang sempurna di muka bumi dan diciptakan oleh Illahi memiliki
tubuh (body), jiwa (mind) dan roh (spirit/soul)
Kebutuhan dasar manusia ialah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia untuk
mempertahankan keseimbangan fisiologis dan psikologis untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan.
Menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia
memiliki lima kebutuhan dasar:
1. kebutuhan flsiologis (makan, minum, pakaian),
2. keamanan,
3. cinta,
4. harga diri, dan
5. aktualisasi diri
Abraham Maslow
Teori hierarki kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan Abraham Maslow (dalam Potter dan
Perry, 1997) dapat dikembangkan untuk menjelaskan kebutuhan dasar manusia sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, oksigen, cairan (minuman), nutrisi
(makanan), keseimbangan suhu tubuh, eliminasi, tempat tinggal, istirahat dan tidur, serta
kebutuhan seksual.
2.Kebutuhan rasa aman dan perlindungan: perlindungan fisik dan perlindungan psikologis.
- Perlindungan fisik, perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup: Ancaman tersebut
dapat berupa penyakit, kecelakaan, bahaya dan lingkungan, dan sebagainya.
- Perlindungan psikologis, perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan asing.
Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama kali karena
merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain, dan sebagainya.
3. Kebutuhan rasa cinta serta rasa memiliki dan dimiliki, antara lain memberi dan menerima
kasih sayang, mendapatkan kehangatan keluarga, memiliki sahabat, diterima oleh kelompok
sosial, dan sebagainya.
4. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini terkait
dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa pcrcaya diri, dan
kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan
untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mcncapai potensi diri sepenuhnya
Kesimpulan :
Tidak semua manusia terpenuhi kebutuhan aktualisasi diri secara utuh. Maslow tidak percaya
bahwa inteligensia akan memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Maslow mempelajari bahwa
aktualisasi diri dihasilkan karena kematangan.
Seseorang terpenuhi aktualisasi diri akan Mungkin tidak selalu berbahagia. Sukses dan
menyesuaikan diri dengan baik. Pernah merasa ragu-ragu. Merasakan kegagalan dan takut.
Mempunyai kemampuan berjanji secara positif mengenai ketakutan, kegagalan, kelemahan.
Karakteristik kebutuhan dasar :
1.Semua manusia mempunyai kebutuhan dasar yang sama Kebutuhan perseorang akan
dimodifikasi sesuai kultur. Persepsi terhadap kebutuhan bervariasi tergantung kemampuan
belajar dan stndard kebudayaan.
2.Manusia memenuhi kebutuhan dasar mereka tergantung kepada prioritasnya.
3.Kebutuhan dasar secara umum harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda.
4.Kelemahan dalam mendapatkan kebutuhan satu atau lebih dapat menimbulkan homeostasis
imbalance, tidak dapat terpenuhi sakit.
5.Kebutuhan dapat ditimbulkan oleh berbagai rangsangan eksternal / internal
Internal à rasa lapar à membuat seseorang berfikir tentang makanan. Eksternal à bentuk kue yang
menarik.
6.Seseorang yang merasakan kebutuhannya dapat menanggapi berbagai cara untuk
mendapatkannya. Memilik respon, sebagian besar tergantung kepada pengalaman belajar, nilai,
budaya.
7.Kebutuhan-kebutuhan saling berinteraksi, beberapa kebutuhan tidak terpenuhi akan
mempengaruhi kebutuhan lain.
http://irvanzaky2.blogspot.com/2012/05/konsep-dasar-manusia.html
http://www.slideshare.net/ninasitirina/konsep-manusia-34771212
http://ocw.usu.ac.id/course/detail/ilmu-keperawatan-s1/128-KEBUTUHAN-DASAR-MANUSIA.html
http://www.slideshare.net/AbdiPrisaSasastraRianzi/makalah-kebutuhan-dasar-manusia
BAB II
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
A. Kebutuhan Dasar Manusia Sebagai Manusia yang Utuh, Lengkap dan Mandiri
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalm
memepertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk
memepertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut beberapa ahli
diantaranya:
1. Abraham Maslow
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar, yakni
sebagai berikut :
a. Kebutuhan fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang beberapa
kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu. Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan,
dan cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam
kebutuhan fisiologis, yaitu
1) Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel. jaringan yang
melakukan metabolisme aerob, proses membentuk energi dengan adanya oksigen, bergantung secara
total pada oksigen untuk bertahan hidup.
2) Kebutuhan cairan
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki
proporsi besar dalam bagian tubuh, hamper 90% dari total berat badan tubuh. Persentase cairan tubuh
bervariasi bergantung pada faktor usia, lemak dalam tubuh dan jenis kelamin. Tubuh manusia
membutuhan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran cairan. Cairan dimasukan melalui
mulut atau secara parenteral dan cairan meninggalkan tubuh dari saluran pencernaan, paru-paru, kulit,
dan ginjal. Asupan cairan untuk kondisi normal kepada orang dewasa adalah 2500cc per hari. Asupan
cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan lain. Pengeluaran cairan sebagai
bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah 2300cc.
jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine) sebanyak 1500cc per hari
pada orang dewasa, melalui kulit berupoa keringat dan saluran pencernaan (berupa feses). Faktor-faktor
yang mempengeruhi kebutuhan cairan dan elektrolit antara lain:
a) Usia, pebedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta aktivitas organ sehingga dapat
mempengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit.
b) Temperatur, temperatur yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui keringat cukup
banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.
c) Diet, apabila kekurangan nutrien, tubuh akan memecah cadangan makanan yang tersimpan didalamnya
sehingga dalam tubuh terjadi pergerakan cairan dari interstitial ke interseluler, yang dapat berpengaruh
pada jumlah pemenuhan kebutuhan cairan.
d) Stress, dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit melalui proses peningkatan
produksi ADH.
e) Sakit, pada keadaan sakit banyak sel-sel yang rusak, sehingga untuk memperbaiki sel yang rusak
tersebut dibutuhkan adanya proses pemenuhan kebutuhan cairan yang cukup.
Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris
yang sesuai atau sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relativ. Jenis-jenis tidur, yaitu:
b. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman (Safety and Security Needs)
1) Keselamatan fisik.
Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau mengeluarkan ancaman
pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin penyakit, kecelakaan, bahaya, atau pemajanan
pada lingkungan. Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang mengambil prioritas lebih dahulu
diatas pemenuhan kebutuhan fisiologis.
2) Keselamatan fisiologis.
Setiap orang merasakan beberapa ancaman keselamatan psikologis pada pengalaman yang baru dan
yang tidak dikenal. Dalam beberapa kasus , orang secara umum tidak secara langsung menyatakan
bahwa pembicaraan mereka bisa secara tidak langsung memperlihatkan perasaan mereka.
c. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki (Love and Belonging Needs)
Manusia secara umum membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh keluarga mereka dan
bahwa mereka diterima oleh teman sebaya dan oleh masyarakat. Kebutuhan ini secara umum
meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi karena hanya pada saat individu
merasa selamat dan aman, mereka mempunyai waktu dan energi untuk mencari cinta dan rasa memiliki
dan untuk membagi cinta tersebut kepada orang lain.
1) Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dimana setiap kebutuhan dimodifikasi sesuai
dengan kultur.
2) Seseorang memenuhi kebutuhannya sesuai prioritas.
3) Walaupun kebutuhan umumnya harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda. Kegagalan dalam
memenuhi kebutuhan menghasilkan ketidak-seimbangan hemeostatik yaitu sakit.
4) Kebutuhan dapat membuat seseorang berfikir dan bergerak untuk memenuhi rangsang internal dan
eksternal.
5) Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan dapat berespon dengan berbagai cara.
6) Kebutuhan saling berkaitan beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan
lainnya.
3. Watson
Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan (1979,1985,1988) berupaya untuk mendifinisikan hasil
dari aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan ( Watson
1979;marriner-Tomey,1994). Tindakan keperawatan mengacu langsung pada pemahaman hubungan
antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan
mengembalikan kesehatan serta pencegahan terjadinya penyakit.
Model Watson meliputi proses asuhan keperawatan, pemberian bantuan bagi klien dalam mencapai
atau mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan
berkaitan dengan proses keperawatan manusia. Perawatan manusia membutuhkan perawat yang
memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual ataupun yang
potensial, kebutuhan manusia dan bagaimana merespon terhadap orang lain dan memahami
kekurangan dan kelebihan klien dan keuarganya , sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu
perawat memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati pada klien dan keluargannya. Asuhan
keperwatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian
pelayanan keperawatan pada klien ( Watson, 1987).
4. King
Manusia merupakan individu reaktifan yang dapat bereaksi terhadap situasi, orang dan objek
tertentu. Sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, manusia tidak terlepas dari kejadian masa lalu
dan masa sekarang yang akan berpengaruh terhadap masa depannya. Sebagai makhluk sosial, manusia
hidup bersamaorang lain dan berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan dasar
manusiadi bagi menjadi tiga yaitu.
a. Kebutuhan akan informasi kesehatan
b. Kebutuhan akan pencegahan penyakit
c. Kebutuhan akan perawat ketika sakit.
a. Biologic
Manusia merupakan suatu susunan system organ tubuh. Mempunyai kebutuhan untuk
mempertahankan hidupnya. Tidak terlepas dari hukum alam dilahirkan berkembang mati.
b. Psikologik
Manusia mempunyai struktur kepribadian. Tingkah laku sebagai manifestasi dari kejiwaan.
Mempunyai daya fikir dan kecerdasan. Mempunyai kebutuhan psikologi agar pribadi dapat berkembang
c. Sosial
Manusia perlu hidup bersama orang lain dan saling kerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan hidupnya. Dipengaruhi oleh kebudayaan, dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan
social dan dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada.
d. Kultural
Manusia mempunyai nilai dan kebudayaan yang membentuk jati dirinya. Sebagai pembeda dan
pembatas dalam hidup sosial. Kultur dalam diri manusia bisa diubah dan berubah tergantung lingkungan
manusia hidup.
e. Spiritual
Mempunyai keyakinan / mengaku adanya tuhan. Memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang
sejalan dengan sifat religius yang dianutnya. Teori holistik à seluruh organisme hidup saling berinteraksi.
Adanya gangguan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian yang lain. Jika mempelajari satu bagian
dari manusia harus mempertimbangkan bagaimana bagian tersebut berhubungan dengan bagian yang
lain.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia kebutuhan dasar manusia antara lain:
a. Penyakit, adanya peyakit dalam tubuh dapat mayebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan,baik
secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan
kebutuhan lebih besar dari biasanya.
b. Hubungan Keluarga, hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar
karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak adanya rasa curiga, dll.
c. Konsep diri, manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
d. Tahap perkembangan, sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan.
3. Conselor
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan
sehat sakitnya.
a. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan “Dasar” dalam merencanakan metoda untuk
meningkatkan kemampuan adaptasinya.
b. Konseling diberikan kepada idividu/keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman yang lalu.
c. Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat
(perubahan pola interaksi)
4. Educator
a. Peran ini dapat dilakukan kepada klien, keluarga, team kesehatan lain, baik secara spontan (saat
interaksi) maupun formal (disiapkan).
b. Tugas perawat adalah membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan
kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi dan tindakan yang spesifik.
5. Coordinator
Peran perawat adalah mengarahkan, merencanakan, mengorganisasikan pelayanan dari semua
anggota team kesehatan. Karena klien menerima pelayanan dari banyak profesioanl, misal; pemenuhan
nutrisi. Aspek yang harus diperhatikan adalah; jenisnya, jumlah, komposisi, persiapan, pengelolaan, cara
memberikan, monitoring, motivasi, dedukasi dan sebagainya.
6. Collaborator
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya mengidentifikasi
pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang dipelukan
klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan keterampilan dari bebagai profesional pemberi
pelayanan kesehatan.
7. Consultan
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien terhadap informasi tentang
tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat dikatakan perawatan adalah sumber
informasi yang berkaitan dengan kondisi spesifik klien.
Tugas perawat dalam menjalankan peranya sebagi pemberi asuhan keperawatan ini dapat
dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam proses keperawatan. Tugas perawat ini disepakati dalam
lokakarya tahun 1983 yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah
sebagai berikut:
1. Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat serta sumber yagn tersedia dan
potensi untuk memenuhi kebutuhan tsb. Mengumpul data, menganilisis dan menginterpetasikan data.
2. Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan
diagnosis keperawatan mengmbangkan rencana tindakan keperawata
3. Melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegah penyakit,
penyembuhan, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan klien dan keadaan terminal
menggunakan dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu prilaku, sosial budaya, ilmu
biomedik dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
4. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan menentukan kriteria yang dapat diukur dalam menilai rencana
keperawatan, menilai tingkat pencapaian tujuan dan mengidentifikasi perubahamn-perubahan yang
diperlukan.
5. Mengdokumnetasi proses keperawatan mengevaluasi data permasalahan keperawatan, mencatat data
dalam proses keperawatan, menggunakan catatan klien untuk memonitor asuhan keperawatan.
6. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari serta merncanakan studi kasus guna
meningkatkan pengetahuan dan mengembangakan keterampilan dalam praktek keperawatan
mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang keperawatan, membuat ususlan rencana
penelitian keperawatan dan menerapkan hasil penelitian dalam praktek keperawatan.
7. Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada klien keluarga kelompok serta
masyarakat mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan, membuat rencana penyuluhan
kesehatan, melaksanakan penyuluhan kesehatan dan mengevaluasi hasil penyuluhan kesehatan.
8. Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien,
keluarga, kelompok, dan masyarakat berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu,
keluarga kelompok dan masyarakat, menciptakan komunikasi yang efektif baik dengan tim keperawatan
maupun tim kesehatan lain.
9. Mengelola perawatan klien dan berperan sebagai ketua tim dalam melaksanakan kegiatan
keperawatan,menerapkan ketrampilan manajemen dalam keperawatan klien secara menyeluruh.
Fungi perawat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalm
memepertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk
memepertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut maslow diantaranya;
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan rasa cinta, memiliki dan
dimiliki, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri.Model kebutuhan dasar manusia
antara lain meliputi aspek biologic, psikologik, sosial, cultural, dan spiritual. Faktor yang mempengaruhi
kebutuhan dasar manusia kebutuhan dasar manusia antara lain penyakit, hubungan keluarga, konsep
diri dan tahap perkembangan.
2. Tugas seorang perawat diantaranya sebagai care giver, client advocate, conselor, educator, coordinator,
collaborator, consultan dan change agen.
3. Perawat Menghadapi Klien yaitu perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati, dapat
memahami masalah yang dihadapi oleh pasien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan
menarik. Perawat juga harus mempunyai perilaku peduli. Perilaku peduli (Caring) juga merupakan sikap
peduli, menghormati dan menghargai orang lain.
B. Saran
Mempelajari tentang kebutuhan dasar manusia sangat penting untuk diterapkan dalam praktik
keperawatan. Sebagai perawat, kita harus mengetahui kebutuhan dasar dari pasien, karena ini
merupakan hal yang mendasar yang harus dipenuhi. Kita juga seharusnya bisa memprioritas kebutuhan
yang mana harus dipenuhi terlebih dahulu disamping kebutuhan – kebutuhan dasar lainnya.