Anda di halaman 1dari 77

METODOLOGI RISET KEPERAWATAN

Modul 3

Oleh:

Dr. Suprajitno, S.Kp., M.Kes.

PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2013

Hak Cipta © Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian


Kesehatan RI, 2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Kata Pengantar

Peningkatan sumber daya manusia kesehatan khususnya bagi tenaga


keperawatan merupakan bagian perencanaan untuk mensejahterahkan
masyarakat Indonesia pada semua wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Upaya tersebut secara terintegrasi dilakukan peningkatan pendidikan tenaga
keperawatan minimal berpendidikan Diploma 3 Keperawatan. Salah satu upaya
peningkatan pendidikan para perawat perlu dilakukan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
bagi perawat yang berpendidikan belum Diploma 3.

Kualitas PJJ diharapkan tidak memberikan kesenjangan yang bermakna


dengan pendidikan secara regular yang dilaksanakan di kampus induk Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Sebagai bentuk pembelajaran untuk
mencegah kesenjangan diperlukan suatu Modul Pembelajaran, agar peserta didik
PJJ dapat mempelajari bagian mendasar yang sama di manapun belajar.

Peserta didik diharapkan tidak hanya bergantung pada modul pembelajaran


ini, diharapkan dapat mengembangkan dan mencari sumber belajar agar
memiliki wawasan yang lebih luas. Bagian terpenting lagi, Saudara setelah lulus
diharapkan banyak berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia
secara berkelanjutan.

Selamat belajar, Selamat berkarya, dan Semoga Sukses bagi kita semua.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi seluruh upaya kita.

Jakarta, Juli 2013

Kepala Pusdiklatnakes

Badan PPSDM Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI

dr. Donald Pardede, MPPM

NIP. ……………………………

1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Daftar Isi

Halaman Cover Dalam

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Pendahuluan

Kegiatan Belajar 6: Rancangan dan Sampling Penelitian

Kegiatan Belajar 7: Identifikasi, Penelusuran, dan Analisis Variabel

Kegiatan Belajar 8: Etika dalam Penelitian

Daftar Pustaka

2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Daftar Tabel dan Gambar

Tabel 7 Besar sampel tiap strata pada sampling acak strata

Tabel 8 Contoh alat ukur

Tabel 9 Keuntungan dan kerugian cara pengukuran

Tabel 10 Fungsi dan analisis berdasar skala data

Tabel 11 Uji statistika berdasarkan skala data

Gambar 3 Model 1 desain penelitian eksperimen contoh 17

Gambar 4 Model 2 desain penelitian eksperimen contoh 17

Gambar 5 Pemilihan sampel yang cukup dan mewakili populasi

Gambar 6 Pemilihan sampel yang cukup dan mewakili populasi

secara sampling acak strata

Gambar 7 Teknik sampling acak wilayah

Gambar 8 Teknik sampling acak bertingkat

Gambar 9 Hasil pengukuran pada sampel dan populasi

3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Pendahuluan

Selamat, Anda telah menyelesaikan modul 1 dan 2 Metodologi Riset


Keperawatan dan akan mempelajari modul 3 dari 4 modul.

Setelah dapat menjelaskan tentang konsep dan tahapan penelitian keperawatan,


Anda akan lebih mendalami tentang metode riset penelitian yang mendasari Anda
sebagai peneliti (researcher). Melakukan penelitian merupakan kegiatan yang
menyenangkan, yang penting lagi dengan penelitian suatu teori keperawatan akan
berkembang dan praktik keperawatan akan memberi kontribusi pengetahuan
untuk membangun teori. Modul ketiga Metodologi Riset Keperawatan ini
membahas tentang metode pembuatan proposal penelitian keperawatan.

Modul ini dikemas dalam tiga kegiatan belajar disusun dengan urutan sebagai
berikut:

 Kegiatan Belajar 6: Rancangan dan sampling penelitian.

 Kegiatan Belajar 7: Identifikasi, pengukuran, dan analisis variabel.

 Kegiatan Belajar 8: Etika dalam penelitian.

Setelah mempelajari modul ketiga ini, Anda mahasiswa D-3 Keperawatan akan
dapat menyusun proposal penelitian keperawatan. Kemampuan ini sangat
diperlukan bagi Anda nanti sebagai Perawat untuk melaksanakan peran sebagai
peneliti (researcher). Perlu Anda ingat, bahwa kemampuan ini akan meningkatkan
ketertarikan Anda berkontribusi mengembangkan teori dan praktik keperawatan.

Proses pembelajaran untuk materi metodologi riset keperawatan yang akan Anda
lakukan ini, dapat berlangsung dengan lancar bila Anda mengikuti langkah-

4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

langkah belajar sebagai berikut:

1) Pahami dahulu peran Perawat dalam pengembangan teori keperawatan


dan implementasi keperawatan yang berada dalam modul konsep dasar
keperawatan.

2) Pelajari secara berurutan, mulai dari pendahuluan sampai ke bagian akhir.


Ingat lompatan yang Anda lakukan dapat menyebabkan kesenjangan karena
seluruh materi dalam modul ini berkesinambungan.

3) Keberhasilan proses pembelajaran Anda, tergantung kepada Anda dalam


memahami isi modul dan kesungguhan mengerjakan latihan dan tugas. Untuk
itu, lakukan secara mandiri atau berkelompok dengan teman Anda.

4) Bila Anda mengalami kesulitan, silahkan menghubungi tutor atau fasilitator


yang mengajar modul ini.

Baiklah dimanapun Anda berada, Selamat Belajar, semoga Anda sukses memahami
modul ketiga ini. Semoga proposal penelitian dapat Anda buat.

5
Menentukan Rancangan dan Sampling Penelitian

Kegiatan Belajar VI
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus

TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari kegiatan belajar 6 ini, Anda dapat
menentukan rancangan dan sampling penelitian.

TUJUAN
Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari kegiatan belajar 6 ini, Anda dapat:

1) memilih desain penelitian yang tepat.

2) menetapkan populasi penelitian.

3) memilih teknik sampling yang tepat.

4) menetapkan besar sampel yang tepat.

Pokok-pokok Materi:

Penilitian Anda akan menjadi penelitian yang baik dan akan dikagumi
oleh orang lain sebagai penelitian yang berkualitas dengan Anda
menetapkan rancangan penelitian yang baik. Rancangan penelitian
juga perlu didukung oleh populasi, teknik sampling, dan besar sampel
penelitian.

6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Uraian Materi

Langkah awal yaitu menetapkan desain (rancangan) penelitian. Desain


penelitian atau research design adalah suatu perencanaan rancangan yang
memberikan informasi tentang penelitian akan dilakukan. Desain penelitian
dibedakan menurut lima jenis rancangan yaitu:

1) Deskriptif vs Analitik

• Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk


menggambarkan atau mengungkap fenomena yang terjadi.

• Penelitian analitik merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji


suatu keadaan dengan uji statistika, hasil pengujian mengandung unsur
probabilitas/kemungkinan dan ketidakpastian.

2) Kuantitatif vs Kualitatif

• Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menyajikan hasilnya


berbentuk angka yang diperoleh dengan cara menghitung dan mengukur.

• Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menyajikan hasilnya


berbentuk suatu fenomena / keterangan / informasi yang tidak dapat
ditulis dengan angka.

Penelitian kualitatif memerlukan peran serta (partisipatif) dari peneliti agar


memperoleh hasil yang nyata dan sebenarnya.

3) Cross sectional vs Longitudinal

• Penelitian cross sectional merupakan penelitian yang pengumpulan datanya


hanya dilakukan satu kali pengamatan / pengukuran.

• Penelitian longitudinal merupakan penelitian yang pengumpulan datanya


dilakukan beberapa kali pengamatan / pengukuran untuk mendapat hasil
yang lebih baik. Jenis penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu:

o Time series adalah suatu pengumpulan data (biasanya hanya satu

7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

kelompok) yang berurutan dan memiliki interval waktu yang seragam.

o Case control / Retrospective adalah pengumpulan data faktor yang telah


terjadi (masa lalu / lampau) pada sekumpulan individu pada kelompok
berbeda (minimal dua kelompok) untuk dipelajari penyebabnya.

o Cohort / Prospective adalah pengumpulan data faktor yang diteliti pada


sekumpulan individu pada kelompok berbeda (minimal dua kelompok)
untuk dipelajari pengaruhnya. Waktu pengumpulan data ke waktu
mendatang.

4) Observasional vs Eksperimental

• Penelitian observasional merupakan penelitian yang mana peneliti tidak


mempunyai kewenangan (melakukan) suatu intervensi kepada obyek
penelitian.

• Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang mana peneliti


mempunyai kewenangan (melakukan) dan mengendalikan intervensi
kepada obyek penelitian meski peneliti tidak langsung melakukan.

5) Korelasional vs Pengaruh / Perbedaan

• Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan mempelajari


hubungan antar variabel untuk dipelajari kekuatan dan arah hubungan
(positif / negatif).

• Penelitian pengaruh / perbedaan merupakan penelitian yang mempelajari


perbedaan obyek penelitian dan bertujuan untuk menilai besar perbedaan
atau pengaruh setiap variabel terhadap variabel yang lain.

Pemilihan desain penelitian perlu disesuaikan dengan tujuan penelitian


yang telah ditetapkan dan data yang dihasilkan. Desain penelitian longitudinal
dan eksperimen, setelah ditentukan biasanya divisualisasi (digambarkan).
Perhatikan contoh 17 di bawah ini.

8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Contoh 17:

Tujuan penelitian:

Untuk mempelajari pengaruh konsumsi protein hewani terhadap albumin.

Desain penelitian yang sesuai adalah eksperimen dengan pre – post test with
control group equivalent (besar kelompok sama yang diukur sebelum dan setelah
perlakuan). Visualisasi yang dilakukan seperti gambar 3 atau gambar 4.

Kelompok Tidak ada


Kontrol O1 perlakuan O41 O42 O43 O44
Kelompok Protein hewani
Perlakuan 1
O2 150 g/hari O51 O52 O53 O54
Kelompok Protein hewani
Perlakuan 2 O3 250 g/hari
O61 O62 O63 O64

Kelompok Pre Pemberian protein Post test – Pengamatan hari ke 4, 6, 8, dan 10 setelah
hewani selama 10
sampel test
hari terus menerus
pemberian protein hewani

Contoh 5 6 – 15 19 21 23 25
tanggal
Gambar 3 Model 1 desain penelitian eksperimen contoh 17

Penjelasan gambar 3:

• Sampel dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok


1 yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian protein hewani sebanyak 150
g/hari, dan kelompok 2 yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian protein
hewani sebanyak 250 g/hari.

• Pre test adalah kegiatan pengukuran kadar albumin dalam darah semua
anggota kelompok sampel sebelum dilakukan pemberian protein hewani
dengan O1, O2, dan O3.

• Kegiatan penelitian selanjutnya adalah memberikan protein hewani sesuai


rencana pada kelompok perlakuan 1 dan 2 selama 10 hari berturut-turut, pada
kegiatan ini tidak dilakukan pengukuran kadar albumin. Kegiatan peneliti yaitu
mengontrol kesesuaian rencana dan pelaksanaan pemberian.

9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

• Post test adalah kegiatan pengukuran kadar albumin dalam darah semua
anggota kelompok sampel pada hari ke 4, 6, 8, dan 10 setelah pemberian
protein hewani.

Penjelasan gambar 4:

• Sampel dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok


1 yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian protein hewani sebanyak 150
g/hari, dan kelompok 2 yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian protein
hewani sebanyak 250 g/hari.

• Pre test adalah kegiatan pengukuran kadar albumin dalam darah semua
anggota kelompok sampel sebelum dilakukan pemberian protein hewani
dengan O1, O2, dan O3.

• Kegiatan penelitian selanjutnya adalah memberikan protein hewani sesuai


rencana pada kelompok perlakuan 1 dan 2 selama 6 hari berturut-turut, pada
kegiatan ini tidak dilakukan pengukuran kadar albumin. Kegiatan peneliti yaitu
mengontrol kesesuaian rencana dan pelaksanaan pemberian pertama.

• Post test pertama adalah kegiatan pengukuran kadar albumin dalam darah
semua anggota kelompok sampel pada hari ke 1 setelah pemberian protein
hewani dengan simbol O41, O51, dan O61.

10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

• Pemberian kedua dan ketiga dilakukan setelah pengukuran pertama dan


kedua.

Perhatikan gambar 3 dan 4, terdapat perbedaan metode perlakuan dan


pengukuran yang dilakukan meskipun desain penelitian sama. Visualisasi dalam
desain penelitian longitudinal dan eksperimen sangat diperlukan untuk
menggambarkan rencana intervensi (perlakuan) peneliti.

Langkah kedua setelah menetapkan desain penelitian adalah melakukan


desain sampling yang terdiri dari tiga kegiatan penetapan populasi, penetapan
metode sampling, dan penetapan sampel di mana kegiatannya berurutan.

Populasi atau population dalam penelitian adalah sekumpulan atau


keseluruhan manusia atau benda atau subyek yang menjadi sasaran
penelitian. Perhatikan kata sekumpulan yang berarti mempunyai batasan, dapat
berupa wilayah atau waktu. Dalam populasi dikenal target population yang
berarti populasi penelitian yang ditetapkan sangat luas dan tidak spesifik, keadaan
yang demikian tidak mungkin dilakukan penelitian. Agar populasi penelitian
dapat dijangkau perlu ditetapkan eligible population atau criterion population
diartikan suatu populasi yang dapat dijangkau atau memiliki kriteria tertentu.

Dalam kegiatan penelitian, populasi target tidak akan pernah dicapai


karena sangat luas wilayah dan waktu. Kegiatan penelitian hanya dapat
dilakukan pada wilayah dan waktu tertentu yang dimiliki oleh populasi
terkriteria, sehingga penetapan populasi penelitian harus mengandung
unsur 3 W (what, where, when). What menggambarkan subyek penelitian yang
hendak diteliti. Where menunjukkan tempat keberadaan subyek penelitian. When
menunjukkan batasan kapan subyek penelitian itu ada. Perumusan populasi harus
sinkron dengan rumusan masalah penelitian yang ditetapkan. Penulisan populasi
penelitian lihat contoh 18 dan 19 di bawah.

Contoh 18:

Rumusan masalah penelitian:

11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Adakah pengaruh stimulasi ibu terhadap motorik halus balita?

Penulisan:

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48
bulan yang tinggal di RW 06 Kelurahan Mekar Jaya pada bulan Mei – Juli 2013.

Penjelasan:

What : Seluruh ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48 bulan.

Where : Tinggal di RW 06 Kelurahan Mekar Jaya.

When : Bulan Mei – Agustus 2013.

Perhatikan where dan when, jika tidak dibatasi wilayah tertentu dapat diartikan
seluruh Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten, Provinsi, Negara, atau yang lain.
Demikian juga waktu akan menjadi tidak tentu. Dengan tanpa membatasi wilayah
dan waktu ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48 bulan sangat banyak, tetapi
dengan pembatasan wilayah dan waktu ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48
bulan dapat dihitung.

Contoh 19:

Rumusan masalah penelitian:

Bagaimanakah tingkat pengetahuan remaja putri tentang seks bebas?

Penulisan:

Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang menjadi siswa SMA dan
sederajat di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada tahun pelajaran 2012/2013.

12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Populasi yang memuat unsur 3 W (what, where, when) adalah merupakan


populasi terjangkau atau terkriteria, yang langsung dapat digunakan sebagai
unit populasi. Unit populasi demikian dapat diketahui anggota populasinya
yang disebut sebagai besar atau ukuran populasi (population size). Penulisan
populasi penelitian secara lengkap seperti contoh 20 di bawah.

Contoh 20:

Penulisan (baca kembali rumusan masalah penelitian contoh 18):

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita usia 36 – 48
bulan yang tinggal di RW 06 Kelurahan Mekar Jaya pada bulan Mei – Juli 2013.
Besar populasinya sebanyak 38 orang ibu.

Penulisan besar atau ukuran populasi berbeda dengan jumlah populasi (count
population). Besar atau ukuran populasi menggambarkan banyak anggota
dalam populasi yang dimaksud. Jumlah populasi menggambarkan tentang
banyak what subyek penelitian. Baca contoh 3, dan penjelasannya sebagai
berikut:

• Besar atau ukuran populasi sebanyak 38 orang ibu, tentu yang mempunyai
balita usia 36 – 48 tahun à anggota populasi.

• Jumlah populasi ada 2 orang yaitu ibu balita dan balita usia 36 – 48 bulan à
subyek penelitian.

Sebutan apa (what) dalam populasi penelitian yaitu subyek penelitian. Yang
dimaksud subyek penelitian adalah apa (what) yang dapat memberikan
suatu respons atau informasi atau data kepada peneliti saat dilakukan
pengumpulan data. Jika tidak memberikan respons disebut obyek penelitian.
Perhatikan contoh 20.

Penulisan populasi penelitian yang lengkap sebenarnya telah


menggambarkan kriteria sampel yang akan dijadikan subyek penelitian. Dalam
bahasa penulisan sering disebut kriteria sampel atau kriteria inklusi. Kriteria
inklusi adalah suatu kriteria yang ditetapkan oleh peneliti untuk menseleksi
populasi agar dapat dipilih sebagai sampel. Perhatikan contoh 3, terdapat
kalimat balita usia 36 – 48 bulan ini merupakan kriteria inklusi yang ditetapkan

13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

peneliti, sehingga jika ibu mempunyai balita usia kurang dari 36 bulan atau lebih
48 bulan tidak termasuk dalam populasi penelitian.

Setelah menetapkan populasi penelitian, langkah kedua adalah menetapkan


metode sampling. Sampling adalah suatu kegiatan memilih populasi untuk
dijadikan sampel (contoh), dalam kalimat sederhana yaitu suatu proses memilih
contoh dari keadaan populasi yang ditetapkan. Muncul pertanyaan, mengapa
setiap penelitian tidak mengumpulkan data pada populasi? Pengumpulan data
populasi penelitian diperlukan banyak waktu, tenaga, dan biaya.

Pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki peneliti sebagai alasan
penelitian dapat dilakukan pada sampel. Kriteria yang harus dipenuhi sampel
adalah banyak sampel representatif (cukup), mewakili populasi, dan dipilih
secara random (acak). Sehingga sampel harus benar dipilih dari populasi.
Perhatikan gambar 5 dan contoh 21.

Populasi Random
* * * *
* ** * * * * *
* * * * * ** * *
* * * * * * * * ** Sampel
* * * * * * * * * *
** * * * * * * * * * * *
* * ** * * * * * * * *
* * * * ** * * * * *
* * * * *

Gambar 5 Pemilihan sampel yang cukup dan mewakili populasi

Contoh 21:

Seorang ibu memasak sayur sup yang berisi kentang, buncis, wortel, kacang
merah, dan daging.

Untuk merasakan bumbu sayur sudah cukup atau belum, ibu mencicipi rasa kuah

14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

sayur sup. Pertanyaan selanjutnya, bagaimanakah cara mengukur isi sayur sudah
lunak atau belum? Jawabnya, ibu akan mengaduk dan mengambil satu potong
setiap kentang, buncis, wortel, kacang merah, dan daging untuk diukur sudah
lunak atau belum. Jika sudah lunak dikatakan seluruh isi sayur juga sudah lunak.

Contoh 21 terbaca jelas bahwa terdapat dua kegiatan yaitu (1) ibu mengaduk dan
(2) ibu hanya mencicipi sedikit kuah dan mengambil satu potong setiap isi sayur
sup, ibu bermaksud agar semua kuah dan isi sayur sup mempunyai kesempatan
sama untuk dipilih. Proses yang dilakukan oleh ibu tersebut adalah kegiatan
sampling.

Metode sampling yang dapat Anda lakukan sebagai peneliti dikelompokan


menjadi:

1) Sampling acak atau random sampling atau probability sampling, yang


artinya semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Kelompok ini dapat dibedakan
menjadi:

a. Sampling acak sederhana (simple random sampling).

b. Sampling acak sistematik (systematic random sampling).

c. Sampling acak strata (stratified random sampling).

d. Sampling acak wilayah (cluster random sampling).

e. Sampling acak bertingkat (multi stage random sampling).

Untuk memilih sampel secara acak perlu ditetapkan kerangka sampling


(sampling frame) yaitu suatu kerangka tentang keberadaan populasi.

2) Sampling tidak acak atau non random sampling atau non probability
sampling, yang artinya anggota populasi tidak mempunyai kesempatan
untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Kelompok ini dapat dibedakan
menjadi:

a. Sampling aksidental (accidental sampling).

15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

b. Sampling kuota (quota sampling).

c. Sampling judgment (judgmental / purposive sampling).

d. Sampling bola salju (snow ball sampling).

Sampling acak sederhana adalah suatu teknik pemilihan sampel sebanyak n


pada populasi homogen N secara acak sederhana. Cara sampling acak sederhana
(1) membuat kerangka sampling (sampling frame) yaitu memberi nomor urut
anggota populasi dan (2) memilih berdasarkan undian, tabel bilangan random,
komputer, atau kalkulator. Sampling acak sistematik adalah suatu teknik pemilihan
sampel sebanyak n pada pada populasi homogen N secara acak melompat yang
tetap. Cara sampling acak melompat yang tetap (1) membuat kerangka sampling
(sampling frame) yaitu memberi nomor urut anggota populasi, (2) memilih
sampel pertama berdasarkan undian, tabel bilangan random, komputer, atau
kalkulator, dan (3) memilih sampel kedua dan seterusnya secara melompat N/n
sampai sebanyak n sampel. Perhatikan ilustrasi di bawah.

Populasi penelitian:

Seluruh siswa laki-laki kelas 12 SMA Negeri Kota Oebobo tahun ajaran 2012/2013.
Besar populasi sebanyak 45 orang.

Kerangka sampling:
Populasi: 1. Amir 36. Rudi
2. Amor 37. Ridu
3. Amri 38. Rino
4. Amro 39. Sarif
5. … 40. Safri
6. … 41. Siraf
7. … 42. Tagor
8. … 43. Tigor
9. … 44. Siraj
10. dst 45. Suraj

Keadaan populasi Langkah 1


Langkah lanjut (misalnya diperlukan 8 sampel):

16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Sampling acak sederhana Sampling acak sistematik

2. Memilih acak sebanyak n 2. Memilih sampel pertama secara


sampel secara undian, tabel undian, tabel bilangan random,
bilangan random, komputer, atau komputer, atau kalkulator.
kalkulator.

3. Memilih sampel kedua dan


seterusnya secara melompat N/n
sampai sebanyak n sampel
Yang menjadi sampel, nomor: 3, 5, Yang menjadi sampel, undian pertama
16, 18, 19, 41, 44, 45 nomor 36 kemudian melompat tiap
/8=6 sehingga yang menjadi sampel
45

nomor 36, 42, 3, 9, 15, 21, 27, 33


Terdapat perbedaan yang menjadi sampel penelitian.

Sampling acak strata adalah suatu teknik pemilihan sampel dari populasi
heterogen (lebih dari satu jenis) yang bertingkat. Missal: populasi mahasiswa
diploma 3 sekolah kesehatan XYZ tahun akademik 2012/2013. Mahasiswa
diploma 3 sekolah kesehatan terdiri dari mahasiswa yang dikelompokkan berdasar
tingkatan tahun pertama, kedua, dan ketiga pendidikan. Pemilihan sampel secara
acak strata seperti diuraikan pada contoh 22 dan gambar 6.

Contoh 22:

Rumusan masalah penelitian:

Adakah hubungan antara jam belajar mahasiswa dengan nilai akhir semester?

Populasi penelitian:

Seluruh mahasiswa diploma 3 sekolah kesehatan XYZ tahun akademik 2012/2013.


Besar populasi sebanyak 298 orang, yang terdiri dari mahasiswa tahun pertama

17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

sebanyak 90 orang, tahun kedua sebanyak 96 orang, dan tahun ketiga sebanyak
112 orang.

Populasi
x x x x
* * + * x x xx
* x * * * * * Sampel
* * * + + ** * *
* * x x x x* * * ** + + + * * +
* * * + + + + + + + ++ ++ + x x
*x x x x x x x x * *
* x + + x x x + * *
* * *
* + * x ** x * Sampling
Stratifikasi * * *
* x * + *
Gambar 6 Pemilihan sampel yang cukup dan mewakili populasi
secara sampling acak strata

Pada gambar 6 terlihat bahwa populasinya berstrata tiga dengan ciri (1)
tiap strata disebut sub (bagian) populasi, (2) antar strata heterogen (tidak
sama), dan (3) dalam strata homogen (sama). Teknik sampling acak strata,
besar sampel setiap strata dapat sama yang disebut non proportional stratified
random sampling atau tidak sama yang disebut proportional stratified random
sampling yaitu mempertimbangkan besar sub populasi.

Perhatikan contoh 22, jika diperlukan 42 sampel yang berasal dari tiga strata
maka besar sampel setiap strata (sub populasi) non proporsional dan proporsional
seperti tabel 7 di bawah.

Tabel 7 Besar sampel tiap strata pada sampling acak strata

Banyak anggota sub Sampling acak strata


No. Non
populasi Proporsional
proporsional
1 Strata satu = 90 14 90
/298 x 42 = 12,68 à 13
2 Strata dua = 96 14 96
/298 x 42 = 13,53 à 14
3 Strata tiga = 112 14 112
/298 x 42 = 15,79 à 16
42 43

18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Keterangan: Besar sampel pada proporsional menjadi lebih besar 1 sampel


karena manusia tidak dapat dibulatkan ke bawah.

Sampling acak wilayah adalah suatu teknik memilih sampel berdasarkan


rumpun atau wilayah atau cluster dalam populasi. Dalam populasi mempunyai
ciri (1) tiap cluster disebut sub (bagian) populasi, (2) dalam cluster heterogen
(tidak sama), dan (3) antar cluster homogen (sama). Pada teknik ini yang
terpilih adalah cluster dalam populasi sehingga sangat disarankan setiap cluster
dibuat seminimal mungkin anggotanya. Ciri dan teknik sampling seperti dalam
gambar 7.

+++xxxxx +++xxxxx
**** 1 --- ****5 ---
&& ###@^ && ###@^
+++xxxxx +++xxxxx +++xxxxx
**** 2 --- **** 6 --- ****4 ---
&& ###@^ && ###@^ Randomisasi && ###@^
+++xxxxx +++xxxxx cluster +++xxxxx
**** 3 --- **** 7 --- **** 5 ---
&& ###@^ && ###@^ && ###@^
+++xxxxx +++xxxxx
**** 4 --- **** 8 ---
&& ###@^ && ###@^

Gambar 7 Teknik sampling acak wilayah

Sampling acak bertingkat adalah suatu teknik pengambilan sampel


dengan minimal dua tahap sampling acak. Teknik ini biasa dilakukan pada
wilayah yang luas dengan kegiatan (1) sampling acak wilayah dan (2) sampling
acak sederhana. Semakin besar wilayah, sampling acak wilayah akan diulang-ulang
sampai mendapat wilayah yang terkecil. Misal sensus ekonomi, wilayah pertama
Provinsi, wilayah kedua Kota/Kabupaten, wilayah ketiga Kecamatan, wilayah
keempat Desa/Kelurahan, selanjutnya dilakukan sampling acak sederhana. Teknik
sampling acak bertingkat seperti gambar 8.

19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

+++xxxxx +++xxxxx
**** 1 --- ****5 ---
&& ###@^ && ###@^
+++xxxxx +++xxxxx +++xxxxx
**** 2 --- **** 6 --- ****4 ---
&& ###@^ && ###@^ && ###@^ ++ xx **
- -&& ##
+++xxxxx +++xxxxx +++xxxxx @@ ^ ^
**** 3 --- **** 7 --- **** 5 ---
&& ###@^ && ###@^ && ###@^
+++xxxxx +++xxxxx
**** 4 --- **** 8 ---
&& ###@^ && ###@^
Randomisasi Randomisasi
cluster unit sampel
Gambar 8 Teknik sampling acak bertingkat

Sampling aksidental adalah suatu teknik memilih setiap anggota


populasi yang dijumpai untuk dijadikan sebagai sampel penelitian di tempat
penelitian selama waktu penelitian yang ditetapkan. Teknik ini dibatasi waktu
pengumpulan data sehingga besar sampel yang dipilih tidak dapat ditetapkan.
Teknik ini seperti contoh 23.

Contoh 23:

Dua orang perawat melakukan penelitian dengan populasi terjangkau penderita


TBC, tempat penelitian di puskesmas masing-masing, ditetapkan waktu
pengumpulan sampel tanggal 1 – 10 Juli 2013.

Perawat A mendapat sampel sebanyak 15 orang penederita TBC dan perawat B


mendapat sampel sebanyak 8 orang penderita TBC.

Pada contoh 23, pada waktu yang sama di tempat berbeda, setiap perawat
mendapat banyak sampel berbeda tetapi mungkin juga sama banyak.

Sampling kuota adalah suatu teknik memilih sampel dengan menetapkan

20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

besar sampel dahulu. Setelah ditetapkan besar sampel, waktu pengumpulan


tidak dapat diketahui tergantung ketersediaan sampel saat itu, dimungkinkan
sampel terpenuhi dalam waktu pendek atau panjang. sehingga besar sampel
yang dipilih tidak dapat ditetapkan. Teknik ini seperti contoh 24.

Contoh 24:

Dua orang perawat melakukan penelitian dengan populasi terjangkau penderita


Bronkitis kronis, tempat penelitian di puskesmas masing-masing, ditetapkan
besar sampel sebanyak 25 orang.

Perawat A mendapat sampel tanggal 1 Mei – 15 Juni 2013 dan perawat B mendapat
sampel tanggal 1 Mei – 26 Mei 2013.

Pada contoh 24, besar sampel yang sama diperoleh di tempat berbeda, setiap
perawat membutuhkan waktu yang berbeda tetapi mungkin juga waktunya sama.

Sampling judgment adalah suatu teknik pemilihan sampel didasarkan


pada alasan peneliti, biasanya karena terlalu luas wilayah sehingga anggota
populasi di luar alasan peneliti tidak terpilih. Teknik sampling ini seperti contoh
24.

Contoh 25:

Perawat melakukan penelitian dengan populasi saudara anak berkebutuhan


khusus yang belajar di Sekolah Luar Biasa XYZ Kota Mana tahun 2013. Besar
populasi sebanyak 43 siswa. Teknik sampling yang digunakan sampling judgment
(purposif) dengan ketentuan tinggal paling jauh 10 km dari sekolah.

Dengan alasan yang ditentukan perawat terdapat 12 siswa yang tempat tinggalnya

21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

berjarak 10 km dari sekolah, sebanyak 31 siswa tempat tinggalnya lebih dari 10


km dari sekolah. Maka yang terpilih sebagai sampel hanya 12 saja sesuai alasan
perawat.

Sampling bola salju adalah suatu teknik pemilihan sampel selanjutnya


sesuai dengan rekomendasi sampel terdahulu dan penghentian sampel
terpilih berdasarkan kecukupan informasi. Penggunaan teknik sampling ini
membutuhkan kecerdasan dan kemampuan logika peneliti untuk menilai tentang
kecukupan informasi. Teknik sampling ini biasanya hanya membutuhkan rata-rata
6 – 8 orang sampel yang disebut informan dan biasa digunakan dalam penelitian
kualitatif untuk menggambarkan fenomena.

Langkah ketiga setelah menetapkan teknik sampling adalah menetapkan


besar sampel. Pada langkah kedua diketahui ada dua teknik sampling yaitu acak
(random) dan tidak acak (non random) yang memiliki karakteristik sendiri. Karena
teknik sampling tidak acak memiliki batasan tersendiri maka penentuan
besar sampel teknik ini tidak perlu dihitung dengan menggunakan rumus
besar sampel.

Teknik sampling acak, mensyaratkan bahwa setiap anggota populasi memiliki


kesempatan sama untuk dipilih sebagai sampel. Untuk menetapkan besar
sampel sampling acak wajib dihitung dengan rumus besar sampel. Rumus
besar sampel yang dapat Anda gunakan untuk menghitung tergantung pada
data awal yang dimiliki, apakah data termasuk proporsi atau kontinyu. Pemilihan
rumus juga tergantung besar populasi, apakah populasi terbatas (finit) atau
tidak terbatas (infinit)?

Rumus besar sampel dasar untuk sampling acak sederhana dengan satu
sampel untuk pengujian hipotesis seperti di bawah.

Rumus besar sampel sampling acak sederhana


1. Data proporsi 2. Data kontinyu
a. Populasi tidak terbatas a. Populasi tidak terbatas

22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Rumus besar sampel sampling acak sederhana


1. Data proporsi 2. Data kontinyu
b. Populasi terbatas b. Populasi terbatas

di mana:

n = besar sampel

N = besar populasi

= nilai kurva normal pada =0,05 sebesar 1,96

d = presisi yang ditentukan

P = proporsi kejadian pada sampel

= variansi dari sampel

Besar sampel yang dihasilkan dari penghitungan rumus ini merupakan


besar sampel minimal dan jika dihasilkan nilai pecahan harus dibulatkan
ke atas karena sampel tidak dapat diambil sebagian. Selama proses penelitian
dimungkinkan sampel mengundurkan diri atau tidak dapat dianalisis, untuk
antisipasi kejadian tersebut lebih baik besar sampel ditambah minimal 10%. Misal:
Dari penghitungan besar sampel diperlukan 43,12 maka besar sampel minimal 44
(pembulatan) dan untuk antisipasi ditambah 10% sehingga besar sampel minimal
adalah 49.

23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Rangkuman

Setelah mempelajari kegiatan belajar 6, dapat dirangkum:

1) Desain penelitian atau research design adalah suatu perencanaan rancangan


yang memberikan informasi tentang penelitian akan dilakukan, dibedakan
menurut lima jenis rancangan yaitu:

a. Deskriptif vs Analitik

b. Kuantitatif vs Kualitatif

c. Cross sectional vs Longitudinal

d. Observasional vs Eksperimental

e. Korelasional vs Pengaruh / Perbedaan

2) Pemilihan desain penelitian perlu disesuaikan dengan tujuan penelitian yang


telah ditetapkan dan data yang dihasilkan.

3) Visualisasi dalam desain penelitian longitudinal dan eksperimen sangat


diperlukan untuk menggambarkan rencana intervensi (perlakuan) peneliti.

4) Populasi atau population dalam penelitian adalah sekumpulan atau keseluruhan


manusia atau benda atau subyek yang menjadi sasaran penelitian. Dalam
populasi dikenal target population yang berarti sangat luas dan tidak spesifik
dan eligible population atau criterion population diartikan suatu populasi
yang dapat dijangkau atau memiliki kriteria tertentu.

5) Populasi target tidak pernah dicapai karena sangat luas wilayah dan waktu,
sedangkan penelitian hanya dapat dilakukan pada wilayah dan waktu tertentu
sehingga penetapan populasi penelitian harus mengandung unsur 3 W (what,
where, when).

6) Populasi yang memuat unsur 3 W (what, where, when) adalah populasi


terjangkau atau terkriteria, yang langsung dapat diketahui anggota populasinya
yang disebut sebagai besar atau ukuran populasi (population size).

24
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

7) Terdapat perbedaan antara besar atau ukuran populasi dan jumlah populasi
(count population). Besar atau ukuran populasi menggambarkan banyak
anggota dalam populasi dan jumlah populasi menggambarkan tentang
banyak what subyek penelitian.

8) Subyek penelitian adalah apa (what) yang dapat memberikan suatu respons
atau informasi atau data kepada peneliti saat dilakukan pengumpulan data.
Jika tidak memberikan respons disebut obyek penelitian.

9) Penulisan populasi penelitian yang lengkap menggambarkan kriteria sampel


yang akan dijadikan subyek penelitian, sering disebut kriteria sampel atau
kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah suatu kriteria yang ditetapkan oleh
peneliti untuk menseleksi populasi agar dapat dipilih sebagai sampel.

10) Sampling adalah suatu kegiatan memilih populasi untuk dijadikan sampel
(contoh), sebagai pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.

11) Metode sampling dikelompokan menjadi:

a. Sampling acak atau random sampling atau probability sampling yang artinya
semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel penelitian, dibedakan menjadi sampling acak sederhana
(simple random sampling), sampling acak sistematik (systematic random
sampling), sampling acak strata (stratified random sampling), sampling
acak wilayah (cluster random sampling), dan sampling acak bertingkat
(multi stage random sampling).

b. Sampling tidak acak atau non random sampling atau non probability
sampling yang artinya anggota populasi tidak mempunyai kesempatan
untuk dipilih menjadi sampel penelitian, dibedakan menjadi sampling
aksidental (accidental sampling), sampling kuota (quota sampling),
sampling judgment (judgmental / purposive sampling), dan sampling bola
salju (snow ball sampling).

12) Pemilihan sampel secara acak perlu ditetapkan kerangka sampling (sampling
frame) tentang keberadaan populasi.

13) Teknik sampling tidak acak memiliki batasan tersendiri maka penentuan besar
sampel teknik ini tidak perlu dihitung dengan menggunakan rumus besar
sampel tetapi teknik sampling acak mensyaratkan bahwa setiap anggota

25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

populasi memiliki kesempatan sama untuk dipilih sebagai sampel

14) Penetapkan besar sampel sampling acak wajib dihitung dengan rumus besar
sampel. Rumus besar sampel tergantung (1) pada data awal yang dimiliki,
apakah data termasuk proporsi atau kontinyu dan (2) besar populasi, apakah
populasi terbatas (finit) atau tidak terbatas (infinit).

15) Besar sampel yang dihasilkan dari penghitungan rumus sampling acak
sederhana dengan satu sampel untuk pengujian hipotesis merupakan besar
sampel minimal dan jika dihasilkan nilai pecahan harus dibulatkan ke atas.
Untuk antisipasi sampel mengundurkan diri atau tidak dapat dianalisis, lebih
baik besar sampel ditambah minimal 10%.

26
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Test Formatif

Tes Formatif:

Sebelum mengerjakan tes formatif kegiatan belajar 6 ini, Anda harus


komitmen dengan cara:

1. Pastikan bahwa seluruh uraian materi belajar dalam kegiatan belajar 6 telah
dipelajari.

2. Pastikan tidak ada lagi materi yang harus didiskusikan dengan tutor atau
fasilitator.

3. Jawablah pertanyaan tanpa harus merujuk ke bahan kegiatan belajar dan


kunci jawaban yang disediakan di akhir kegiatan belajar ini.

4. Setelah menjawab seluruh pertanyaan, cocokan dengan kunci jawaban.


Jika jawaban yang cocok dengan kunci jawaban sebanyak 80% silahkan
melanjutkan ke kegiatan belajar 7, jika kurang dari 80% silahkan mempelajari
kembali kegiatan belajar 6 ini.

5. Selamat mengerjakan soal di bawah ini.

27
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Soal:

1. Perawat berencana melakukan penelitian eksperimen. Perawat memikirkan


tentang pelaksanaan agar sesuai rencana.

Apakah langkah awal yang harus dilakukan perawat?

a. Menetapkan desain penelitian.

b. Menetapkan sampel penelitian.

c. Menetapkan populasi penelitian.

d. Menetapkan teknik sampling penelitian.

2. Perawat merencanakan pengumpulan data penelitian pada sampel hanya satu


kali pengumpulan.

Manakah desain penelitian yang sesuai?

a. Desain deskriptif.

b. Desain korelasional.

c. Desain eksperimental.

d. Desain cross sectional.

3. Apakah yang dimaksud bahwa populasi penelitian harus mengandung tiga


unsur yaitu apa, tempat, dan waktu?

a. Sampel sasaran.

b. Populasi sasaran.

c. Sampel terjangkau.

28
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

d. Populasi terjangkau.

4. Perawat merumuskan masalah penelitian: Adakah hubungan antara konsumsi


sayur dengan frekuensi buang air besar pada lansia?

Manakah rumusan populasi penelitian yang tepat?

a. Semua lansia bulan Mei – Juli 2013 yang diperiksa.

b. Semua lansia yang terdaftar di Posyandu Brontoseno.

c. Semua lansia yang terdaftar di Posyandu Brontoseno pada bulan Mei – Juli
2013.

d. Semua lansia yang terdaftar dan melaksanakan pemeriksaan di Posyandu


Brontoseno.

5. Setelah menetapkan populasi penelitian, perawat berpikir bahwa memiliki


keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya untuk penelitian.

Apakah kegiatan yang harus dilakukan?

a. Melakukan sampling.

b. Mengurangi besar populasi.

c. Menambah lama waktu penelitian.

d. Menambah jumlah orang pengumpul data.

6. Perawat merumuskan populasi penelitian: Seluruh perawat yang berstatus


pegawai negeri sipil di RS XYZ pada bulan Juli 2013.

29
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Apakah teknik sampling yang sesuai dengan populasi perawat?

a. Sampling acak strata.

b. Sampling acak wilayah.

c. Sampling acak sederhana.

d. Sampling acak sistematik.

7. Perawat menetapkan populasi penelitian: Seluruh penderita bronchitis yang


periksa di Puskesmas pada bulan Juli 2013. Perawat menetapkan sampelnya
sebanyak 45 orang.

Apakah teknik sampling yang digunakan?

a. Sampling kuota.

b. Sampling purposif.

c. Sampling aksidental.

d. Sampling bola salju.

8. Perawat menetapkan populasi penelitian: Seluruh ibu hamil trimester 3 yang


periksa di Puskesmas Oesapa bulan Juli 2013. Besar populasi sebanyak 123
orang. Perawat menetapkan yang terpilih sebagai sampel adalah ibu hamil
trimester 3 yang berjarak 500 m dari Puskesmas dan ditemukan sebanyak 12
orang.

Apakah teknik sampling yang digunakan?

a. Sampling kuota.

b. Sampling purposif.

30
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

c. Sampling aksidental.

d. Sampling bola salju.

9. Perawat menetapkan populasi penelitian: Seluruh anak balita yang periksa di


Poliklinik RS ABC pada tanggal 1 – 5 Juli 2013.

Apakah teknik sampling yang digunakan?

a. Sampling kuota.

b. Sampling purposif.

c. Sampling aksidental.

d. Sampling bola salju.

10. Diketahui: N = 45; P = 15%; d = 15%; dan = 1,96. Rumus yang

digunakan:

Berapakah besar sampel yang diperoleh?

a. 10

b. 13

c. 15

d. 17

31
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Kunci Jawaban

1. A 6. A

2. D 7. A

3. D 8. B

4. C 9. C

5. A 10. C

32
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel

Kegiatan Belajar VII


Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus

TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari kegiatan belajar 7 ini, Anda
dapat mengidentifikasi, melakukan pengukuran,
dan menganalisis variabel.

TUJUAN
Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari kegiatan belajar 7 Pokok-pokok Materi:
ini, Anda dapat:
Penelitian keperawatan Anda dapat
1) mengidentifikasi variabel penelitian. dilakukan setelah dapat diidentifikasi
variabel penelitiannya. Variabel
2) menyusun definisi operasional penelitian agar dapat diukur diperlukan
variabel penelitian. definisi operasional, alat pengukuran,
cara pengukuran, dan skala data
3) memilih alat pengukuran variabel
pengukuran variabel penelitian yang
penelitian.
tepat. Selanjutnya, sesuai tujuan
4) memilih cara pengukuran variabel penelitian yang ditetapkan dapat
penelitian. dilakukan pengujian data dengan
metode uji statistika tertentu
5) menentukan skala data pengukuran
variabel penelitian.

6) memilih metode uji statistika data


variabel penelitian.

33
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Uraian Materi

Dalam penelitian, variabel berperan sangat penting dan akan dikumpulkan


datanya. Variabel berasal dari kata variation artinya bervariasi dan able artinya
dapat, dalam arti sederhana adalah sesuatu yang dapat diperoleh dengan hasil
bervariasi. Variabel merupakan karakterisitik yang dimiliki oleh subyek penelitian.
Variabel dikatakan juga sebagai peubah artinya sesuatu yang dapat berubah.
Variabel harus dapat diukur dan diobservasi untuk mendapat data yang benar
(valid) dan akurat (presisi). Dari penjelasan yang ada, variabel mempunyai tiga
ciri yaitu (1) merupakan karakteristik subyek penelitian, (2) dapat diukur
dan diobservasi, dan (3) ada variasi.

Kegiatan awal yang berhubungan dengan variabel adalah kegiatan identifikasi.


Identifikasi variabel harus sinkron dengan rumusan masalah penelitian.
Setelah melakukan identifikasi, Anda dapat mengelompokan varibel menjadi
variabel bebas, variabel antara, atau variabel tergantung. Varibael bebas
adalah variabel yang dapat menyebabkan perubahan variabel lain. Variabel antara
adalah variabel yang berada di antara variabel bebas dan tergantung. Variabel
tergantung adalah variabel yang berubah akibat adanya variabel bebas. Perhatikan
contoh 26, 27, dan 28.

Contoh 26:

Rumusan masalah penelitian:

Adakah pengaruh pengetahuan terhadap sikap perawat puskesmas tentang


penanganan bronkitis?

Identifikasi variabel yang dilakukan:

Variabel bebas : Pengetahuan

Variabel tergantung : Sikap

34
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Subyek penelitian : Perawat puskesmas

Obyek penelitian : Penanganan bronkitis

Contoh 27:

Rumusan masalah penelitian:

Bagaimanakan kunjungan balita ke Posyandu?

Identifikasi variabel yang dilakukan:

Variabel penelitian : Kunjungan

Subyek penelitian : Balita

Contoh 28:

Rumusan masalah penelitian:

Bagaimanakah gambaran kinerja perawat dan cakupan penderita tuberkulosis


baru?

Identifikasi variabel yang dilakukan:

Variabel penelitian : 1. Kinerja perawat

2. Cakupan

Subyek penelitian : 1. Perawat

2. Penderita tuberkulosis baru

Pada contoh 26, 27, dan 28 terdapat perbedaan jumlah variabel yang diteliti.
Contoh 26 merupakan penelitian pengaruh sehingga harus diidentifikasi variabel
bebas dan tergantung. Contoh 27 merupakan penelitian deskriptif pada satu

35
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

variabel sehingga penulisannya hanya variabel penelitian saja dan contoh 28


merupakan penelitian deskriptif pada dua variabel sehingga penulisannya ditulis
variabel penelitian.

Langkah lanjut yang harus dilakukan adalah mendefinisikan variabel. Definisi


variabel ada dua macam yaitu definisi teoritis dan definisi operasional.
Definisi teoritis adalah definisi sesuai teori atau ilmu yang telah dibakukan.
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan oleh peneliti agar
variabel dapat diukur dan diobservasi sehingga ada hasil yang diperoleh,
tetapi operasionalisasi harus menganut kaidah umum pada teori atau ilmu yang
mendasari. Perhatikan perbedaan definisi pada contoh 29.

Definisi operasional variabel harus dapat menggambarkan apa yang


hendak diukur, alat ukur yang digunakan, cara mengukur, dan hasil ukur
yang diperoleh. Kemampuan mendefinisikan tergantung pada pengalaman dan
logika peneliti.

Contoh 29:

Rumusan masalah penelitian:

Bagaimanakah motivasi sembuh penderita tuberculosis?

Variabel penelitian : Motivasi sembuh penderita tuberkulosis.

Definisi teoritis : Suatu alasan seseorang untuk bertindak dalam rangka


memenuhi kebutuhan agar terbebas dari penyakit
tuberkulosis yang diderita.

Definisi operasional : Suatu upaya seorang penderita tuberkulosis agar


selesai pengobatan dan dinyatakan tidak menderita yang
diukur dengan keteraturan mengambil obat di puskesmas,
kemauan minum obat secara rutin, kepedulian pengawas

36
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

minum obat, kemauan memeriksakan dahak, kemauan


memeriksakan radiologi sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.

Pada contoh 29, definisi teoritis tidak tampak apa yang hendak diukur tetapi definisi
operasional tampak yang hendak diukur dan perkiraan hasil yang diperoleh.
Missal: keteraturan diperoleh teratur atau tidak; minum obat diperoleh dipaksa,
diingatkan, atau sendiri; memeriksakan dahak diperoleh sesuai atau tidak sesuai
jadwal; memeriksakan radiologi diperoleh terpaksa atau mandiri.

Setelah merumuskan definisi operasional, selanjutnya perlu ditentukan alat


pengukuran variabel yang disebut alat ukur. Alat ukur merupakan suatu hal
yang harus dipenuhi karena tanpa alat ukur hasil suatu variabel tidak dapat
diketahui. Syarat alat ukur variabel (1) valid (sahih), (2) reliabel (ajeg), (3)
spesifitas, dan (4) sensistifitas.

Valid (sahih) artinya alat pengukur yang digunakan memang diperuntukan


variabel yang diteliti. Reliabel (ajeg) artinya siapapun yang mengukur dengan
menggunakan alat ukur yang valid hasilnya tidak berbeda. Spesifitas artinya
setiap alat ukur hanya digunakan pada variabel tertentu bukan satu alat ukur
untuk semua variabel. Sensitifitas artinya alat ukur dapat mengukur perubahan
kecil pada variabel.

Alat ukur yang memenuhi empat syarat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
(1) pabrikasi, (2) standar pakar, dan (3) buatan peneliti. Alat ukur pabrikasi
adalah alat yang dibuat oleh produsen tertentu yang telah memenuhi persyaratan
produksi dan melalui pengendalian kualitas. Alat ukur standar pakar adalah alat
ukur yang dibuat oleh pakar yang berkompeten di bidang masing-masing yang
telah digunakan terus menerus dan hasil pengukuran mendapat pengakuan. Alat
ukur buatan peneliti adalah suatu alat ukur yang dibuat sendiri oleh peneliti
berdasarkan kajian teori atau ilmu yang digunakan dalam penelitian. Contoh alat
ukur seperti dalam tabel 8.

37
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Tabel 8 Contoh alat ukur

Pabrikasi Standar pakar Buatan peneliti


• Pengukur tinggi badan Pengukur
intelegensi o Kuesioner untuk

(IQ) m e n g u k u r
• Penimbang berat badan pengeta-huan
Pengukur kecemasan
 dan sikap dengan
• Spigmomanometer (pegas, dengan HARS
pertanyaan
air raksa, digital)
tertutup /
Pengukur kemampu-an

• Termometer (digital, air akademik (TPA) terbuka
raksa)
Pengukur nyeri visual o Lembar observasi

• Dsb. tindakan /
(VAS)
kemam-puan
Dsb.

o Dsb.

Syarat alat ukur pabrikasi dan standar pakar agar tetap valid, reliabel,
dan sensitifitas secara bertahap perlu dilakukan kalibrasi. Alat ukur pabrikasi
dalam buku petunjuk pemakaian selalu dicantumkan kapan harus dilakukan
kalibrasi dan dicantumkan toleransi tingkat kesalahan hasil penggunaan
alat. Alat ukur standar pakar secara periodik akan dilakukan peninjauan dan
penilaian susunan dan jenis dalam alat ukur yang tergantung asosiasi keilmuan.

Syarat alat ukur buatan peneliti harus dilakukan uji coba sebelum
digunakan dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji coba bertujuan untuk
menilai spesifisitas. Uji validitas bertujuan untuk menilai kesahihan alat ukur. Uji
validitas dapat menggunakan korelasi Pearson dengan cara mengkorelasikan
jawaban setiap item soal dengan nilai jawaban individu. Uji relabilitas bertujuan
untuk menilai keajegan dari alat ukur jika digunakan orang lain. Uji validitas dapat
menggunakan uji Alpha Cronbach.

Langkah berikut yang dilakukan adalah mengukur variabel penelitian. Cara


mengukur variabel dikelompokan menjadi dua yaitu cara langsung dan
tidak langsung. Cara langsung artinya peneliti mengukur secara langsung
variabel dengan alat ukur yang ditetapkan kepada subyek penelitian. Cara tidak
langsung artinya pada saat pengukuran peneliti tidak bertemu langsung dengan

38
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

subyek penelitian. Hasil pengukuran cara langsung atau tidak langsung harus
memenuhi syarat akurasi dan presisi.

Pengukuran cara langsung dapat dibantu oleh orang lain dengan


alasan keterbatasan peneliti. Yang dimaksud orang lain adalah orang yang
pernah dilatih dan memiliki kemampuan mengukur yang benar dan tepat.
Pengukuran cara langsung dilakukan dengan alat ukur pabrikasi atau standar
pakar. Pengukuran cara tidak langsung biasa dilakukan dengan bantuan
media lain alat ukur buatan peneliti yaitu kuesioner. Misal: Peneliti harus
mengumpulkan data subyek penelitian yang tinggalnya sangat jauh dan banyak,
media yang digunakan adalah sarana pos untuk pengiriman kuesioner kosong
dan yang telah diisi.

Keuntungan dan kerugian pengukuran cara langsung atau tidak langsung


seperti tabel 9 di bawah.

Tabel 9 Keuntungan dan kerugian cara pengukuran

Pengukuran
Cara langsung Cara tidak langsung
Keuntungan • Peneliti mengetahui Subyek penelitian dapat lebih

subyek penelitian banyak

• Peneliti mendapat infor- Mudah, murah, dan jangkauan



masi tambahan yang penelitian luas
tidak terdapat pada alat
Pembiayaan perlu mahal untuk

ukur
klarifikasi data
• Peneliti dapat melakukan
pengawasan pada
subyek penelitian

39
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Kerugian Subyek penelitian yang


 • Peneliti tidak mengetahui
dikumpulkan hanya subyek penelitian
sesuai besar sampel
• Informasi yang diperoleh tidak
dapat diklarifikasi dan kadang
tidak sesuai dengan harapan
dan alat ukur

• Pemberi informasi dapat bukan


subyek penelitian

Berdasarkan tabel 9 di atas peneliti harus cermat jika menggunakan


pengukuran cara tidak langsung, yang memungkinkan mendapat data hasil
penelitian yang bias. Cara mengatasi bias dapat dilakukan klarifikasi secara
langsung kepada subyek penelitian dengan pembiayaan mahal.

Data hasil pengukuran variabel agar dapat dianalisis harus dikelompokan


dalam skala data. Pengelompokan dalam skala data harus disesuaikan dengan
variabel penelitian. Skala data dalam penelitian dapat disingkat NOOR INTRA
yaitu NOminal, ORdinal, INTerval, dan RAsio, yang merupakan urutan skala data
dari tingkat bawah ke atas. Setiap skala data memiliki fungsi yang berbeda dan
ukuran pemusatan yang dapat digunakan, perhatikan tabel 10.

Tabel 10 Fungsi dan analisis berdasar skala data

Kemampuan Skala data


diskriminasi NOminal ORdinal INTerval RAsio
Sekedar
+ + + +
membedakan
Menentukan urutan - + + +
Mengukur besar
- - + +
beda
Mengukur kelipatan - - - +
Modus, Modus, Median, Jarak,
Ukuran pemusatan Modus
Median Rerata, Simpangan baku

40
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Skala data nominal artinya hasil pengumpulan data peneliti hanya


sekedar membedakan atau mengelompokan. Contoh: Agama dibedakan Islam,
Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghucu; Jenis kelamin dibedakan Laki-laki
dan Perempuan; Kewarganegaraan dibedakan WNI dan WNA; Suku dibedakan
Jawa, Sunda, Melayu, Makasar, dan sebagainya. Kelompok yang terdapat dalam
skala data nominal mempunyai kesetaraan.

Skala data ordinal artinya hasil pengumpulan data peneliti dapat


dibedakan dan diurutkan. Contoh: Pendidikan dibedakan Tidak sekolah, SD,
SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi; Kelulusan dibedakan Lulus dan Tidak Lulus;
Indeks Prestasi dibedakan Memuaskan, Sangat Memuaskan, dan Dengan Pujian;
Pemenang dibedakan Juara 1, Juara 2, Juara 3, dan Juara Harapan; dan lain-lain.
Kelompok yang terdapat dalam skala data ordinal bukan hanya membedakan
tetapi antar kelompok terdapat urutan yang satu melebihi dari yang lain
(mempunyai tingkatan dari rendah ke tinggi).

Skala data interval dan rasio selalu dikelompokan menjadi satu karena
memiliki sedikit perbedaan sehingga sering ditulis I/R. Skala data interval artinya
hasil pengumpulan data peneliti dapat diukur perbedaan satu dengan yang
lain dan dapat dilakukan operasi matematika (tambah, kurang, perkalian,
pembagian). Skala data rasio artinya hasil pengumpulan data peneliti sama
dengan interval dan memiliki nilai nol mutlak (artinya nilai terendah adalah
nol). Contoh: Nilai ujian tengah semester, karena nilai terendah 0 maka disebut
skala data interval; Suhu udara dengan satuan oC, karena ada suhu udara di
bawah 0 yaitu dalam freezer (- 10oC) maka disebut skala data interval; Suhu udara
dengan satu oK, karena satuan suhu terendahnya 0 sehingga tidak ada suhu udara
di bawah oK maka disebut skala data rasio, Umur manusia, karena ada kelahiran
mati sehingga usia lahir 0 hari maka disebut skala data rasio; dan lain-lain.

Hasil pengumpulan data agar dapat dibaca dan dipahami dengan


mudah oleh peneliti dan orang lain maka harus disederhanakan, metode
penyerdahaan data menggunakan metode analisis. Ingat kembali jenis penelitian
yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif menghasilkan data
(informasi) bukan dalam bentuk angka sehingga analisisnya dikenal analisis
kualitatif yang menghasilkan suatu tema (atau tematik) dalam bentuk kalimat.
Penelitian kuantitatif menghasilkan data (informasi) yang dapat dikelompokan
dalam skala data sehingga seluruh data dapat dianalisis.

41
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Data hasil penelitian kuantitatif dapat dianalisis dengan uji statistika,


sedangkan data yang diuji disebut statistik. Perhatikan kata statistika atau
statistics yang artinya ilmu yang mempelajari pengumpulan, pengolahan,
penyajian, dan penginterpretasian data. Kata statistik atau statistic yang
artinya data yang diperoleh dari sampel (bagian populasi), sedangkan data
yang diperoleh dari populasi disebut parameter. Sehingga data yang berasal dari
populasi tidak perlu uji statistika. Contoh data parameter: Sensus penduduk
Indoensia tahun 2010, seluruh data dideskripsikan. Hasil pengukuran statistik
disimbolkan dengan huruf kecil dan parameter disimbolkan dengan huruf
Yunani. Perhatikan gambar 9.

* * + * Sampling

P
* x * * * * *
a * * * + + ** * * Sampel
r μσ * * x x x x* * * **
a
m βρ * * * + + + + + + + * * + Statistik
e + x x sd
t δ *x x x x x x x x * *
e * x + + x x x + * * b r d
r * + * x ** x *
* x * + * Generalisasi

Gambar 9 Hasil pengukuran pada sampel dan populasi

Uji statistika yang berasal dari sampel adalah untuk menjawab apakah data yang
berasal sampel mampu mengambarkan keadaan populasi. Syarat uji statistika
harus mempunyai (1) hipotesis statistik atau hipotesis yang dirumuskan
setelah data dikumpulkan dan (2) alpha () atau tingkat kemaknaan, pada
penelitian kesehatan biasa menggunakan 0,05.

Uji statistika yang digunakan harus disesuaikan dengan skala data yang
dimiliki oleh variabel. Penelitian kuantitatif sebelum dilakukan uji statistika
perlu dilakukan analisis deskriptif khususnya ukuran pemusatan (tendensi
sentral) meliputi modus, median, range, rerata, dan simpangan baku. Berikut uji
statistika seperti dalam tabel 11.

42
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Tabel 11 Uji statistika berdasarkan skala data

Jenis Variabel
Sampel Semi kuantitatif
Jumlah Kuantitatif
/ kuantitatif Kualitatif /
Tujuan Uji Sampel / populasi
bebas / distribusi
Pasangan berdistribusi
berpasangan populasi tak kategorik
normal
normal
• Uji Mann-
• Uji Khi-
Whitney
kuadrat
• Uji t sampel
Bebas
bebas • Uji jumlah
• Uji eksak dari
peringkat dari
2 Fisher
Wilcoxon
• Uji Mc.
• Uji peringkat
Komparasi • Uji t sampel Nemar (untuk
Berpasangan bertanda dari
/ Pengaruh berpasangan kategori
Wilcoxon
dikotomik)
• Uji Kruskall • Uji Khi-
Bebas • Anova 1 arah
Wallis kuadrat
• Uji Cochran
>2 • Anova untuk
Q (untuk
Berpasangan subyek yang • Uji Friedman
kategori
sama
dikotomik)
• Korelasi dari • Koefisien
• Korelasi dari Spearman Kontingensi
Pearson
Korelasi • Korelasi • Koefisien Phi
• Regresi Kendall Tau
Linier • Koefisien
• Regresi Ordinal Kappa

Tujuan analisis statistik deskriptif penelitian kuantitatif adalah:

1) membandingkan hasil analisis dengan target,

2) membandingkan hasil analisis dengan hasil penelitian orang lain atau


penelitian sebelumnya,

3) membandingkan hasil analisis dengan ukuran-ukuran lain yang memiliki skala


yang lebih luas,

4) membandingkan dengan indikator yang ada, dan

5) melihat trend (kecenderungan) dari waktu ke waktu.

43
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Tujuan uji statistik pada hipotesis dilakukan dengan membandingkan


(mengembalikan) keputusan yang diambil melalui uji statistik (H0 diterima
atau ditolak) ke hipotesis penelitian. Metode dan interpretasi uji statistika yaitu:

a. Penetapan hipotesis statistik (H0 dan H1).

b. Penentuan tingkat kemaknaan () paling sering 0,05.

c. Pemilihan uji statistik (lihat tabel 4), perlu diperhatikan:

1) Jenis/skala pengukuran data.

2) Distribusi data.

3) Tujuan analisis (komparasi atau korelasi).

4) Banyak atau jumlah sampel (bebas / berpasangan).

5) Banyak variabel yang diamati atau banyak pengamatan.

d. Penghitungan / uji statistik.

e. Keputusan uji dan penarikan kesimpulan didasarkan pada penerimaan dan


penolakan hipotesis nol (H0). Dari hasil uji statistik biasanya didapatkan nilai
statistik uji dan tingkat kemaknaan (p). Secara umum, keputusan menolak
hipotesis nol (H0) diambil apabila:

• Nilai statistik uji > nilai tabel.

atau

• Nilai tingkat kemaknaan yang diperoleh (p) < .

44
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Rangkuman

Setelah mempelajari kegiatan belajar 7, dapat dirangkum:

1) Variabel berasal dari kata variation artinya bervariasi dan able artinya
dapat, adalah sesuatu yang dapat diperoleh dengan hasil bervariasi. Variabel
merupakan karakterisitik yang dimiliki oleh subyek penelitian.

2) Variabel mempunyai tiga ciri yaitu (1) merupakan karakteristik subyek


penelitian, (2) dapat diukur dan diobservasi, dan (3) ada variasi.

3) Identifikasi variabel harus sinkron dengan rumusan masalah penelitian dan


dikelompokan varibel menjadi variabel bebas, variabel antara, atau variabel
tergantung.

4) Definisi variabel ada dua macam yaitu definisi teoritis dan definisi operasional.
Definisi teoritis adalah definisi sesuai teori atau ilmu yang telah dibakukan.
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan oleh peneliti agar variabel
dapat diukur dan diobservasi.

5) Definisi operasional variabel harus dapat menggambarkan apa yang hendak


diukur, alat ukur yang digunakan, cara mengukur, dan hasil ukur yang diperoleh.

6) Alat pengukuran variabel yang disebut alat ukur. Syarat alat ukur variabel (1)
valid (sahih), (2) reliabel (ajeg), (3) spesifitas, dan (4) sensistifitas.

7) Alat ukur dikelompokkan menjadi tiga yaitu (1) pabrikasi, (2) standar pakar,
dan (3) buatan peneliti.

8) Syarat alat ukur pabrikasi dan standar pakar agar tetap valid, reliabel, dan
sensitifitas secara bertahap perlu dilakukan kalibrasi. Syarat alat ukur buatan
peneliti harus dilakukan uji coba sebelum digunakan dan dilakukan uji validitas
dan reliabilitas.

9) Cara mengukur variabel dikelompokan menjadi dua yaitu cara langsung atau
tidak langsung dan harus memenuhi syarat akurasi dan presisi.

45
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

10) Skala data dalam penelitian dapat disingkat NOOR INTRA yaitu NOminal,
ORdinal, INTerval, dan RAsio, yang merupakan urutan skala data dari tingkat
bawah ke atas.

11) Skala data nominal artinya hasil pengumpulan data peneliti hanya sekedar
membedakan atau mengelompokan.

12) Skala data ordinal artinya hasil pengumpulan data peneliti dapat dibedakan
dan diurutkan.

13) Skala data interval artinya hasil pengumpulan data peneliti dapat diukur
perbedaan satu dengan yang lain dan dapat dilakukan operasi matematika
(tambah, kurang, perkalian, pembagian). Skala data rasio artinya hasil
pengumpulan data peneliti sama dengan interval dan memiliki nilai nol mutlak.

14) Data agar dapat dibaca dan dipahami dengan mudah oleh peneliti dan orang
lain harus disederhanakan, menggunakan metode analisis.

15) Data hasil penelitian kuantitatif dapat dianalisis dengan uji statistika, sedangkan
data yang diuji disebut statistik. Data yang berasal dari populasi tidak perlu
uji statistika. Hasil pengukuran statistik disimbolkan dengan huruf kecil dan
parameter disimbolkan dengan huruf Yunani.

16) Syarat uji statistika harus mempunyai (1) hipotesis statistik atau hipotesis
yang dirumuskan setelah data dikumpulkan dan (2) alpha () atau tingkat
kemaknaan, pada penelitian kesehatan biasa menggunakan 0,05.

17) Uji statistika yang digunakan harus disesuaikan dengan skala data yang
dimiliki oleh variabel. Penelitian kuantitatif sebelum dilakukan uji statistika
perlu dilakukan analisis deskriptif khususnya ukuran pemusatan.

18) Tujuan analisis statistik deskriptif penelitian kuantitatif adalah (1)


membandingkan hasil analisis dengan target, (2) membandingkan hasil
analisis dengan hasil penelitian orang lain atau penelitian sebelumnya, (3)
membandingkan hasil analisis dengan ukuran-ukuran lain yang memiliki
skala yang lebih luas, (4) membandingkan dengan indikator yang ada, dan (5)
melihat trend (kecenderungan) dari waktu ke waktu.

19) Tujuan uji statistik pada hipotesis dilakukan dengan membandingkan


(mengembalikan) keputusan yang diambil melalui uji statistik (H0 diterima atau

46
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

ditolak) ke hipotesis penelitian. Metode dan interpretasi uji statistika yaitu (1)
penetapan hipotesis statistik (H0 dan H1), (2) penentuan tingkat kemaknaan ()
paling sering 0,05, (3) pemilihan uji statistik (lihat tabel 4), (4) penghitungan
/ uji statistic, (5) keputusan uji dan penarikan kesimpulan didasarkan pada
penerimaan dan penolakan hipotesis nol (H0).

47
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Tes Formatif

Tes Formatif:

Sebelum mengerjakan tes formatif kegiatan belajar 7 ini, Anda harus komitmen
dengan cara:

1) Pastikan bahwa seluruh uraian materi belajar dalam kegiatan belajar 7 telah
dipelajari.

2) Pastikan tidak ada lagi materi yang harus didiskusikan dengan tutor atau
fasilitator.

3) Jawablah pertanyaan tanpa harus merujuk ke bahan kegiatan belajar dan


kunci jawaban yang disediakan di akhir kegiatan belajar ini.

4) Setelah menjawab seluruh pertanyaan, cocokan dengan kunci jawaban.


Jika jawaban yang cocok dengan kunci jawaban sebanyak 80% silahkan
melanjutkan ke kegiatan belajar 8, jika kurang dari 80% silahkan mempelajari
kembali kegiatan belajar 7 ini.

5) Selamat mengerjakan soal di bawah ini.

48
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Soal:

1. Perawat setelah menetapkan rumusan masalah penelitian berpikir harus


mendapat data dengan ciri dapat menggambarkan karakteristik subyek
penelitian, diukur dan diobservasi, dan diperoleh variasi.

Apakah yang dimaksud perawat?

a. Variabel.

b. Data penelitian.

c. Alat ukur penelitian.

d. Skala data penelitian.

2. Perawat menetapkan rumusan masalah penelitian: Adakah hubungan antara


ekonomi keluarga dengan pemenuhan nutrisi balita?

Apakah kelompok yang sesuai untuk variabel pemenuhan nutrisi?

a. Bebas.

b. Antara.

c. Tergantung.

d. Penghubung.

3. Perawat mendefinisikan variabel yang hendak diteliti disamakan dengan teori


yang mendasari.

Apakah kegiatan yang dilakukan perawat?

49
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

a. Menyusun definisi teoritis.

b. Mengoperasionalkan variabel.

c. Membangun definisi operasional.

d. Menyesuaikan variabel dengan keadaan.

4. Perawat menggunakan spigmomanometer digital untuk mendapat data


tekanan darah lansia yang menjadi subyek penelitian dengan tujuan agar
dapat mengukur perbedaan yang kecil.

Syarat apakah yang dilakukan oleh perawat?

a. Valid.

b. Reliabel.

c. Spesifisitas.

d. Sensitivitas.

5. Sebelum digunakan, perawat melakukan kalibrasi pada alat penimbang berat


badan bayi dengan tujuan siapapun yang menggunakan hasil pengkuran
dapat dipercaya.

Syarat apakah yang dilakukan oleh perawat?

a. Valid.

b. Reliabel.

c. Spesifisitas.

d. Sensitivitas.

50
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

6. Perawat sebelum menggunakan alat ukur penelitian melakukan uji coba,


mengukur nilai validitas, dan mengukur nilai reliabilitas.

Apakah jenis alat ukur yang digunakan oleh perawat?

a. Pabrikasi.

b. Standar pakar.

c. Buatan sendiri.

d. Sesuai subyek penelitian.

7. Perawat mengumpulkan data penelitian tentang penghasilan kepala keluarga


setiap bulan dalam jutaan rupiah.

Apakah skala data yang tepat?

a. Gaji.

b. Rasio.

c. Ordinal.

d. Nominal.

8. Perawat mengumpulkan data penelitian tentang tempat kelahiran ibu hamil.

Apakah skala data yang tepat?

a. Rasio.

b. Ordinal.

51
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

c. Interval.

d. Nominal.

9. Perawat melakukan uji statistik dan hasil perhitungan yang diperoleh tingkat
kemaknaan.

Apakah yang harus dipersiapkan perawat?

a. Menetapkan alpha.

b. Merumuskan hipotesis statistik.

c. Merumuskan hipotesis alternatif.

d. Merumuskan hipotesis penelitian.

10. Perawat melakukan penelitian kualitatif dan bertujuan mengetahui


kecenderungan insiden suatu kasus selama 7 tahun.

Uji statistik apakah yang harus dilakukan?

a. Hipotesis.

b. Deskriptif.

c. Hitung rata-rata.

d. Membandingkan.

52
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban:

1. A 6. C

2. C 7. B

3. A 8. D

4. D 9. A

5. B 10. B

53
Etika Dalam Penelitian

Kegiatan Belajar VIII


Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus

TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari kegiatan belajar 8 ini, Anda
dapat menjelaskan permasalahan etika dalam
penelitian.

TUJUAN
Pembelajaran Khusus

Setelah mempelajari kegiatan belajar 8 Pokok-pokok Materi:


ini, Anda dapat menjelaskan:
Penelitian keperawatan dengan
1) pentingnya etika penelitian. subyek penelitian manusia sangat
diperlukan etika penelitian untuk
2) bentuk permasalahan penelitian. antisipasi masalah penelitian yang
mungkin muncul.
3) bentuk kegiatan etika penelitian.

54
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Uraian Materi

Penelitian keperawatan sangat erat berhubungan dengan manusia (pasien


dan klien), sehingga sangat perlu memahami tentang etika penelitian. Etika
merupakan kebutuhan dalam setiap perilaku manusia termasuk penelitian. Etika
penelitian merupakan pedoman perilaku peneliti dalam melakukan aktivitas
penulisan proposal, pelaksanaan, pelaporan, dan publikasi hasil penelitian.
Etika penelitian bertujuan mendidik dan memantau para ilmu ilmuwan
(peneliti) dalam melakukan kegiatan penelitian menggunakan standar etika
yang tinggi.

Dalam standar 10 yang ditetapkan WHO (2011) bahwa penelitian


dilakukan hanya oleh orang yang memenuhi kualifikasi ilmiah, klinis, atau
yang relevan, memiliki standar etika yang berlaku untuk penelitian, dan
melaporkan sebagai tanggung jawab peneliti. Kriteria sebagai peneliti yang
harus dipenuhi:

1. Setiap penelitian harus mendapat persetujuan dari lembaga yang


bertanggungjawab pada penelitian setelah dilakukan penilaian pada protokol
penelitian dan pelaksaannya tidak menyimpang dari protokol.

2. Jika penelitian dilakukan oleh mahasiswa, maka harus disetujui oleh


pembimbing dan disahkan oleh tempat belajar.

3. Seluruh informasi yang diperoleh harus dilaporkan termasuk yang selaras atau
menyimpang selama penelitian, tidak boleh disembunyikan.

4. Memberikan laporan perkembangan secara tertulis sampai berakhirnya


penelitian.

5. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada subyek penelitian


dengan bahasa yang sederhana agar dimengerti tentang maksud, hak, dan
risiko selama penelitian.

Kriteria di atas merupakan suatu standar etika yang harus dipenuhi agar
penelitian yang dilakukan mempunyai kualitas yang baik dan terhindar dari
permasalahan hukum di kemudian hari.

55
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Penulisan proposal penelitian yang membutuhkan studi pendahuluan juga


tidak boleh melanggar etika penelitian yaitu dengan menulis informasi dari sumber
data secara menyeluruh dan benar. Etika yang harus dipenuhi saat melakukan
penelusuran tinjauan pustaka, peneliti harus menulis sumber informasi agar
tidak disebut plagiarsime. Plagiarisme adalah suatu kegiatan menulis kata-kata,
data, atau ide-ide orang lain tanpa menyebut sumber asli sehingga seolah-olah
seperti milik sendiri. Kegiatannya disebut plagiat yang dapat diartikan sebagai
pencurian intelektual.

Beberapa hal masalah etika yang harus diperhatikan selama penelitian


keperawatan:

1) Informed consent adalah suatu persetujuan yang diberikan oleh subyek


penelitian setelah mendapat informasi yang jelas dan benar tentang penelitian.
Pemberian informasi harus menggunakan bahasa yang dimengerti oleh subyek
penelitian. Bentuk persetujuan sebagai subyek penelitian, setelah mendapat
informasi subyek penelitian diharuskan menandatangani persetujuan.

2) Confidentiality, merupakan suatu kegiatan merahasiakan identitas subyek


penelitian pada saat pengumpulan data, pengolahan data, dan menulis laporan
penelitian sampai dengan publikasi hasil penelitian. Sehingga peneliti hanya
diperbolehkan menulis kode dan inisial sebagai pengganti subyek penelitian.

3) Right to withdraw, selama penelitian mulai dari pengumpulan data sampai


dengan penulisan laporan subyek penelitian berhak menarik diri. Yang
dimaksud dengan menarik diri yaitu subyek penelitian mengundurkan diri
setelah memberikan informasi dan menyampaikan secara langsung kepada
peneliti. Sehingga memberikan informasi sebelum penelitian sangat penting.

4) Potential benefits adalah suatu manfaat yang diberikan subyek penelitian


untuk pengembangan teori. Sehingga kegiatan peneliti menjelaskan bahwa
subyek penelitian merupakan kontributor dalam pengembangan teori yang
dapat digunakan orang lain pada masa mendatang. Di samping kontribusi
pada teori, peneliti perlu menyampaikan hak mendapatkan imbalan setelah
berkontribusi.

5) Potential harms adalah suatu kemungkinan risiko yang diperoleh subyek


penelitian. Peneliti harus menjelaskan kemungkinan risiko yang didapat

56
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

subyek penelitian dan upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengurangi
risiko. Jika risiko benar terjadi, peneliti berkewajiban memberikan ganti rugi.

Pada prinsipnya terdapat empat dasar dalam etika penelitian yaitu (1)
menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity), (2)
menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and
confidentiality), (3) keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness),
dan (4) memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harms and benefits).

Kegiatan yang dapat dilakukan peneliti agar terhindar masalah etik:

1) Mendiskusikan setiap perencanaan penelitian dengan orang yang memahami


penelitian agar mendapatkan asupan, karena penelitian merupakan upaya
untuk pengembangan teori.

2) Menghindarkan plagiat, dengan menuliskan sumber informasi. Perhatikan


syarat dalam penulisan sumber pustaka.

3) Mendapatkan persetujuan dari komisi etik tentang bebas masalah etik (ethical
clearance). Setiap lembaga yang menyelenggarakan penelitian pasti memiliki
lembaga penilai masalah etik.

4) Menghargai dan tidak membeda-bedakan subyek penelitian. Upaya yang


dapat dilakukan dengan membuat standar operasional prosedur.

57
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Rangkuman

Setelah mempelajari kegiatan belajar 8 ini dapat dirangkum:

1) Etika penelitian merupakan pedoman perilaku peneliti dalam melakukan


aktivitas penulisan proposal, pelaksanaan, pelaporan, dan publikasi hasil
penelitian, bertujuan mendidik dan memantau para ilmu ilmuwan (peneliti)
dalam melakukan kegiatan penelitian menggunakan standar etika yang tinggi.

2) WHO (2011) bahwa penelitian dilakukan hanya oleh orang yang memenuhi
kualifikasi ilmiah, klinis, atau yang relevan, memiliki standar etika yang berlaku
untuk penelitian, dan melaporkan sebagai tanggung jawab peneliti.

3) Etika yang harus dipenuhi saat melakukan penelusuran tinjauan pustaka,


peneliti harus menulis sumber informasi agar tidak disebut plagiarsime.
Kegiatannya disebut plagiat yang dapat diartikan sebagai pencurian intelektual.

4) Masalah etika yang harus diperhatikan selama penelitian keperawatan yaitu


(1) informed consent, (2) confidentiality, (3) right to withdraw, (4) potential
benefits, dan (5) potential harms.

5) Empat dasar dalam etika penelitian yaitu (1) menghormati harkat dan martabat
manusia, (2) menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian, (3)
keadilan dan inklusivitas, dan (4) memperhitungkan manfaat dan kerugian
yang ditimbulkan.

6) Kegiatan yang dapat dilakukan peneliti agar terhindar masalah etik yaitu (1)
mendiskusikan setiap perencanaan penelitian, (2) menghindarkan plagiat,
(3) mendapatkan persetujuan dari komisi etik, dan (4) menghargai dan tidak
membeda-bedakan subyek penelitian.

58
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Pada kegiatan belajar 8 terakhir tentang etika dalam penelitian dari Modul
Metodologi Riset Keperawatan, tes formatif sengaja tidak diberikan. Jika Anda
menulis proposal, melaksanakan, dan membuat laporan penelitian sesuai
dengan kaidah dan norma yang berlaku dalam penelitian, sebenarnya Anda telah
menyelesaikan materi etika penelitian.

SELAMAT MENGERJAKAN TUGAS PADA MODUL 4

59
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Daftar Pustaka

Ariawan, I., dkk. 1996. Aplikasi Survei Cepat. Depok: FKM UI dan Pusat Data
Kesehatan Depkes RI.

Castetter, W. B.; dan R. S. Heisler. 1984. Developing and Defending A Dissertation


Proposal. Graduate School of Education, University of Pennsylvania.
Philadelphia.

Churchill Livingstone, Medical Division of Longman Group. 1976. The Principles


and Practice of Clinicals Trials, Edited by C. S. Good. Edinburgh London
and New York: Longman Group Limited.

Cochran, W. G. 2005. Teknik Penarikan Sampel, Edisi Ketiga. Penerjemah:


Rudiansyah. Jakarta: Penerbit UI.

Cox, D. R. & Oakes, D. 1984. Analysis of Survival Data, First Edition. Cambridge:
Great Britain by the University Press.

Dajan, A. 1975. Pengantar Metode Statistik, Jilid 1. Jakarta: LP3ES.

Dajan, A. 1975. Pengantar Metode Statistik, Jilid 2. Jakarta: LP3ES.

Gasperz, V.1995. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan, Jilid 1. Bandung:


Penerbit Tarsito.

Gasperz, V.1995. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan, Jilid 2. Bandung:


Penerbit Tarsito.

Lemeshow, S., et. all. 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Penerjemah:
Dibyo Pramono. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nordness, R. J. 2006. Epidemiology and Biostatistics Secrets. Philadelphia: Mosby


Elsevier.

Paul D. Leedy & Ormrod, Jeanne Ellis. 2001. Practical research planning and
design. Edition 7th. Upper Saddle River: N.J Merrill Prentice Hall.

60
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Pegano, M. & Gauvreau, Kimberlee. 1993. Principles of Biostatistics. Belmont,


California: Duxbury Press.

Polit, D. F. & Hungler, B. P. Essentials of Nursing Research: Methods, Appraisal, and


Utilization, Third Edition. Philadelphia: JB Lippincott Company.

Sastroasmoro, I. dan Ismael, S. 2002. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis,


Edisi Ke-2. Jakarta: CV Sagung Seto.

Scheaffer, R. L., Mendenhall, W., & Ott, L. 1986. Elementary Survey Sampling, Third
Edition. Boston: Duxbury Press.

Siagian, P. 1987. Penelitian Operasional: Teori dan Praktik, Cetakan 1. Jakarta:


Penerbit UI.

Sprent, P. 1991. Metode Statistika Nonparametrik Terapan, Cetakan 1. Jakarta:


Penerbit UI.

Sudjana. 1980. Disain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Penerbit Tarsito.

Supranto, J. 2000. Teknik Sampling Untuk Survei & Eksperimen, Cetakan Ketiga.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Supranto, J. 2001. Statistik: Teori dan Aplikasi, Jilid 1. Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Supranto, J. 2001. Statistik: Teori dan Aplikasi, Jilid 2. Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Taha, H. A. 1993. Riset Operasi, Jilid 1. Alih Bahasa: Daniel Wirajaya. Jakarta: Bina
Rupa Aksara.

Taha, H. A. 1993. Riset Operasi, Jilid 2. Alih Bahasa: Daniel Wirajaya. Jakarta: Bina
Rupa Aksara.

Voelker, D. H. & Orton, P. Z. Statistics, Editor: Jerry Bobrow. Lincoln, Nebrasca: Cliffs
Notes Incorporated.

WHO. 2011. Standards and Operational Guidance for Ethics Review of Health-
Related Research with Human Participants. Diakses dari http://www.who.
int/ethics/research/en/ tanggal 15 Juli 2013.

61
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Tes Sumatif

Modul 3

1. Perawat menetapkan penelitian eksperimen tentang pengaruh pemberian


protein nabati terhadap kadar albumin darah.

Apakah kegiatan yang telah dilakukan perawat?

a. Menetapkan desain penelitian.

b. Menetapkan sampel penelitian.

c. Menetapkan populasi penelitian.

d. Menetapkan teknik sampling penelitian.

2. Perawat merencanakan pengumpulan data penelitian pada sampel lima kali


pengumpulan.

Manakah desain penelitian yang sesuai?

a. Desain deskriptif.

b. Desain korelasional.

c. Desain longitudinal.

d. Desain cross sectional.

3. Populasi penelitian: Seluruh anak balita yang tercatat pada Posyandu Melati
pada bulan Juli 2013.

62
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Apakah populasi yang dimaksud?

a. Sampel sasaran.

b. Populasi sasaran.

c. Sampel terjangkau.

d. Populasi terjangkau.

4. Perawat merumuskan masalah penelitian: Adakah pengaruh konsumsi sayur


terhadap frekuensi buang air besar lansia?

Manakah rumusan populasi penelitian yang tepat?

a. Semua lansia bulan Mei – Juli 2013 yang diperiksa.

b. Semua lansia yang terdaftar di Posyandu Brontoseno.

c. Semua lansia yang terdaftar di Posyandu Brontoseno pada bulan Mei – Juli
2013.

d. Semua lansia yang terdaftar dan melaksanakan pemeriksaan di Posyandu


Brontoseno.

5. Setelah menetapkan populasi penelitian, perawat berpikir bahwa memiliki ke-


terbatasan waktu, tenaga, dan biaya untuk penelitian.

Apakah kegiatan yang harus dilakukan?

a. Melakukan sampling.

b. Mengurangi besar populasi.

c. Menambah lama waktu penelitian.

d. Menambah jumlah orang pengumpul data.

63
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

6. Rumusan populasi penelitian: Seluruh perawat yang berstatus pegawai negeri


sipil di Puskesmas Oesapa pada bulan Juli 2013.

Apakah teknik sampling yang sesuai dengan populasi perawat?

a. Sampling acak strata.

b. Sampling acak wilayah.

c. Sampling acak sederhana.

d. Sampling acak sistematik.

7. Rumusan populasi penelitian: Seluruh pekerja non formal di Provinsi Nusa bu-
lan Agustus – September 2013. Peneliti menteapkan populasi terkecil adalah
Desa / Kelurahan.

Apakah teknik sampling yang sesuai?

a. Sampling acak strata.

b. Sampling acak wilayah.

c. Sampling acak sederhana.

d. Sampling acak sistematik.

8. Rumusan populasi penelitian: Seluruh kepala keluarga di wilayah RW 05 bulan


Juli 2013. Besar populasi sebanyak 323 orang. Pemilihan sampel penelitian
menggunakan cara lotre sebanyak 32 kali.

Apakah teknik sampling yang dimaksud?

a. Sampling acak strata.

64
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

b. Sampling acak wilayah.

c. Sampling acak sederhana.

d. Sampling acak sistematik.

9. Perawat menetapkan populasi penelitian: Seluruh penderita tuberkulosis yang


periksa di Poliklinik Puskesmas pada bulan Juni – September 2013. Perawat
menetapkan sampelnya sebanyak 30 orang.

Apakah teknik sampling yang digunakan?

a. Sampling kuota.

b. Sampling purposif.

c. Sampling aksidental.

d. Sampling bola salju.

10. Perawat menetapkan populasi penelitian: Seluruh ibu hamil trimester 3 yang
periksa di Puskesmas Oesapa bulan Juli 2013. Besar populasi sebanyak 123
orang. Perawat menetapkan yang terpilih sebagai sampel adalah ibu hamil tri-
mester 3 yang membawa buku kunjungan 51 ibu hamil. Sampel yang ditemu-
kan sebanyak 23 orang.

Apakah teknik sampling yang digunakan?

a. Sampling kuota.

b. Sampling purposif.

c. Sampling aksidental.

d. Sampling bola salju.

65
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

11. Perawat menetapkan populasi penelitian: Seluruh anak sakit yang periksa di
Poliklinik Bedah RS YH pada tanggal 1 – 5 September 2013.

Apakah teknik sampling yang digunakan?

a. Sampling kuota.

b. Sampling purposif.

c. Sampling aksidental.

d. Sampling bola salju.

12. Perawat mendapat sampel sebanyak 6 orang setelah memutuskan bahwa


pengumpulan data telah cukup sesuai dengaan tujuan penelitian.

Apakah teknik sampling yang digunakan?

a. Sampling kuota.

b. Sampling purposif.

c. Sampling aksidental.

d. Sampling bola salju.

13. Diketahui: N = 100; P = 20%; d = 10%; dan = 1,96. Rumus yang digunakan:

Berapakah besar sampel yang diperlukan?

a. 29

b. 33

c. 36

d. 39

66
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

14. Diketahui: Ada 3 strata dalam populasi, strata 1 sebanyak 135 orang, strata 2
sebanyak 100 orang, dan strata 3 sebanyak 210 orang. Setelah dihitung besar
sampel keseluruhan yang diperlukan sebanyak 60 orang.

Berapakah besar sampel setiap strata secara sampling acak strata tidak pro-
porsional?

a. Strata 1 sebanyak 18 orang, strata 2 sebanyak 14 orang, dan strata 3 se-


banyak 28 orang.

b. Strata 1 sebanyak 15 orang, strata 2 sebanyak 15 orang, dan strata 3 se-


banyak 30 orang.

c. Strata 1 sebanyak 20 orang, strata 2 sebanyak 10 orang, dan strata 3 se-


banyak 30 orang.

d. Strata 1 sebanyak 20 orang, strata 2 sebanyak 20 orang, dan strata 3 se-


banyak 20 orang.

15. Diketahui: Ada 3 strata dalam populasi, strata 1 sebanyak 135 orang, strata 2
sebanyak 100 orang, dan strata 3 sebanyak 210 orang. Setelah dihitung besar
sampel keseluruhan yang diperlukan sebanyak 60 orang.

Berapakah besar sampel setiap strata secara sampling acak strata tidak pro-
porsional?

a. Strata 1 sebanyak 18 orang, strata 2 sebanyak 14 orang, dan strata 3 se-


banyak 28 orang.

b. Strata 1 sebanyak 15 orang, strata 2 sebanyak 15 orang, dan strata 3 se-


banyak 30 orang.

c. Strata 1 sebanyak 20 orang, strata 2 sebanyak 10 orang, dan strata 3 se-


banyak 30 orang.

d. Strata 1 sebanyak 20 orang, strata 2 sebanyak 20 orang, dan strata 3 se-

67
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

banyak 20 orang.

16. Perawat mengumpulkan data dari subyek penelitian dengan ciri dapat diukur
dan diobservasi, dan diperoleh variasi.

Apakah yang dimaksud perawat?

a. Variabel.

b. Data penelitian.

c. Alat ukur penelitian.

d. Skala data penelitian.

17. Perawat menetapkan rumusan masalah penelitian: Adakah hubungan antara


ekonomi keluarga dengan pemenuhan nutrisi balita?

Disebut apakah variabel pemenuhan nutrisi?

a. Bebas.

b. Antara.

c. Tergantung.

d. Penghubung.

18. Perawat mendefinisikan variabel yang hendak diteliti disesuaikan dengan logi-
ka teori agar dapat diukur dan bervariasi.

Apakah kegiatan yang dilakukan perawat?

a. Menyusun definisi teoritis.

b. Mengoperasionalkan variabel.

68
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

c. Membangun definisi teoritis praktis.

d. Menyesuaikan variabel dengan keadaan.

19. Perawat menggunakan spigmomanometer air raksa dan stetoskop untuk


mendapat data tekanan darah lansia yang menjadi subyek penelitian.

Syarat apakah yang dilakukan oleh perawat?

a. Valid.

b. Reliabel.

c. Spesifisitas.

d. Sensitivitas.

20. Sebelum digunakan, perawat melakukan kalibrasi pada alat penimbang be-
rat badan bayi dengan tujuan siapapun yang menggunakan hasil pengkuran
dapat dipercaya.

Syarat apakah yang dilakukan oleh perawat?

a. Valid.

b. Reliabel.

c. Spesifisitas.

d. Sensitivitas.

21. Perawat sebelum menggunakan kuesioner sebagai alat ukur penelitian


melakukan uji coba, mengukur nilai validitas, dan mengukur nilai reliabilitas.

Apakah jenis alat ukur yang digunakan oleh perawat?

69
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

a. Pabrikasi.

b. Standar pakar.

c. Buatan sendiri.

d. Sesuai subyek penelitian.

22. Perawat mengumpulkan data intelegensi siswa SMA yang menjadi subyek pe-
nelitian meminta bantuan psikolog.

Apakah jenis alat ukur yang digunakan oleh psikolog?

a. Pabrikasi.

b. Standar pakar.

c. Buatan sendiri.

d. Sesuai subyek penelitian.

23. Sebelum digunakan, perawat melakukan kalibrasi pada alat penimbang be-
rat badan bayi dengan tujuan siapapun yang menggunakan hasil pengkuran
dapat dipercaya.

Apakah jenis alat ukur yang digunakan oleh psikolog?

a. Pabrikasi.

b. Standar pakar.

c. Buatan sendiri.

d. Sesuai subyek penelitian.

24. Perawat mengumpulkan data penelitian tentang penghasilan kepala keluarga


setiap hari dalam puluhan ribu rupiah.

70
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Apakah skala data yang tepat?

a. Gaji.

b. Rasio.

c. Ordinal.

d. Nominal.

25. Perawat mengumpulkan data penelitian tentang Kota asal pasien yang periksa
di Puskesmas.

Apakah skala data yang tepat?

a. Rasio.

b. Ordinal.

c. Interval.

d. Nominal.

26. Perawat setelah mengumpulkan data tentang tingkat kecemasan pasien men-
gelompokan dalam tidak ada kecemasan, cemas ringan sampai sedang, ce-
mas sedang sampai berat, dan panik.

Apakah skala data yang tepat?

a. Rasio.

b. Ordinal.

c. Interval.

d. Nominal.

71
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

27. Perawat mendapat hasil pengukuran berat badan bayi sebesar 3200 + 200
gram.

Apakah yang dimaksud angka 200 gram?

a. Varians berat badan bayi.

b. Rata-rata berat badan bayi.

c. Hasil pengujian berat badan bayi.

d. Simpangan baku berat badan bayi.

28. Perawat melakukan uji statistik dan hasil perhitungan yang diperoleh tingkat
kemaknaan.

Apakah yang harus dipersiapkan perawat?

a. Menetapkan alpha.

b. Merumuskan hipotesis statistik.

c. Merumuskan hipotesis alternatif.

d. Merumuskan hipotesis penelitian.

29. Perawat melakukan penelitian kualitatif dan bertujuan menggambarkan an-


gka kejadian penyakit diare selama 6 bulan berturut-turut dalam tahun yang
sama.

Apakah ukuran pemusatan yang dapat digunakan?

a. Modus.

b. Median.

72
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

c. Perbandingan.

d. Kecenderungan.

30. Perawat menjelaskan tujuan, hak subyek, keuntungan terlibat, dan kerugian
terlibat penelitian. Setelah subyek penelitian setuju, perawat meminta subyek
menandatangani lembar persetujuan.

Apakah etika penelitian yang telah dilakukan perawat?

a. Anonimity.

b. Informed consent.

c. Confidentiality.

d. Potentials benefit.

31. Perawat selama mengumpulkan data penelitian mengganti nama subyek pe-
nelitian dengan nomor kode dengan tujuan selama analisis data dapat ber-
buat adil.

Apakah etika penelitian yang telah dilakukan perawat?

a. Anonimity.

b. Informed consent.

c. Confidentiality.

d. Potentials benefit.

32. Perawat menjelaskan kepada subyek penelitian bahwa keterlibataan subyek


penelitian dapat membantu pengembangan teori keperawatan.

73
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Apakah etika penelitian yang telah dilakukan perawat?

a. Anonimity.

b. Informed consent.

c. Confidentiality.

d. Potentials benefit.

74
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Kunci Jawaban

1. A 17. C
2. C 18. B
3. D 19. A
4. C 20. B
5. A 21. C
6. A 22. B
7. B 23. A
8. C 24. B
9. A 25. D
10. B 26. B
11. C 27. D
12. D 28. A
13. D 29. A
14. D 30. B
15. A 31. C
16. A 32. D

75

Anda mungkin juga menyukai