Anda di halaman 1dari 32

PENELITIAN

DESKRIPTIF
METODOLOGI PENELITIAN TERAPAN PENDIDIKAN SENI

DISUSUN OLEH

RENAPA SRI KANDASI FILOMENA SOARES AMARAL


NIM : 2105482 & NIM : 2012951
Desain Penelitian
 Merupakan rancangan penelitian yang disusun
sedemikian rupa sehingga dapat menuntun
peneliti untuk dapat memperoleh jawaban
terhadap pertanyaan penelitian
 Dalam arti yang lebih luas desain penelitian
mencakup pelbagai hal yang dilakukan peneliti,
mulai dari identifikasi masalah, rumusan
hipotesis, operasionalisasi hipotesis, cara
pengumpulan data, sampai akhirnya pada analisis
data.
• Dalam pengertian yang lebih sempit desain/rancangan
penelitian mengacu pada jenis penelitin yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan penelitian.
• Oleh karena itu desain/rancangan penelitian berguna sebagai
pedoman untuk mencapai tujuan penelitian
Kegunaan desain penelitian

 Merupakan sarana bagi peneliti untuk memperoleh


jawaban terhadap pertanyaan penelitian
 Merupakan alat bagi peneliti untuk mengontrol atau
mengendalikan pelbagai variabel yang berpengaruh
pada suatu penelitian
Tiga hal penting yang perlu dikaji sebelum
menentukan desain penelitian:
Pertama, Sejak awal harus menentukan apakah
akan dilakukan intervensi dalam penelitian
tersebut (eksperimental) atau hanya
melaksanakan pengamatan saja tanpa intervensi
(studi observasional)
Kedua, Apabila dipilih penelitian observasional,
harus ditentukan apakah akan dilakukan
pengamatan sewaktu (cross sectional) atau
dilakukan follow-up dalam kurun waktu tertentu
(longitundinal)
 Tiga, Apakah akan dilakukan studi
retrospektif, yaitu mengevaluasi peristiwa
yang sudah berlangsung, ataukah studi
prospektif yaitu dengan mengikuti subjek
untuk meneliti peristiwa belum terjadi
 Desain penelitian tidak ada yang lebih
unggul dari pada yang lain karena
jenis desain penelitian yang dipilih
berhubungan erat dengan pertanyaan
dan tujuan penelitian
 Satu jenis penelitian dapat menunjang
jenis penelitian yang lain
 Studi deskriptif data awal suatu penyakit
dapat digunakan untuk menyusun studi
analitik mengenai sebab akibat penyakit
tersebut
 Tahapan berikutnya mungkin dapat
dilakukan studi intervensional
(eksperimental) berupa intervensi medis,
prosedur dll dalam menurunkan
morbidinats dan mortalitas penyakit
tersebut
Klasifikasi Jenis Penelitian
 Klasifikasi jenis penelitian kedokteran sangat
beragam, bergantung pada dasar
pembuatan klasifikasinya
 Tidak ada satu klasififikasi pun yang
memuaskan
 Di satu sisi tidak satu pun klasifikasi lengkap
di lain sisi banyak yang saling tumpang tindih
 Berikut ini klasifikasi penelitian kedokteran
dan kesehatan dengan pelbagai dasar,
bukan untuk dihafal atau dianut (Alatas dkk,
2002)
1. Berdasarkan pada ruang lingkup penelitian
 Penelitian klinis
 Penelitian lapangan
 Penelitian laboratorium
2. Berdasarkan pada waktu
 Peneleitian transversal (cross sectional):
prospektif atau retrospektif
 Penelitian longitudinal: prospektif atau
retrospektif
3. Berdasarkan pada substansi
 Penelitian dasar
 Penelitian terapan
4. Berdasarkan ada atau tidaknya analisis hubungan
antar variabel
 Penelitian deskriptif
 Penelitian analitik
5. Desain khusus
 Uji diagnosis
 Analisis kesintasan (survival analysis)
 Meta-analisis
 Klasifikasi yang sangat sering
dikemukakan adalah pembagian
penelitian menjadi
1. Penelitian Deskriptif dan
2. Penelitian Analitik
3. Penelitian Eksperimental
Desain Penelitian

OBSERVASIONAL INTERVENSIONAL
1. Laporan Kasus 1.Uji Klinis
2. Seri Kasus
2. Intervensi
3. Studi Cross sectional
termasuk survei
4. Studi kasus kontrol
5. Studi kohort
6. Meta Analisis
 Tidak ada desain terbaik untuk semua jenis
penelitian
 Untuk menjawab pertanyaan yang sama,
teoritis dapat dipergunakan pelbagai desain
penelitian.
 Desain terbaik adalah yang dapat menjawab
pertanyaan penelitian secara:
 Akurat
 Sahih
 Efektif dan
 Efisien
 Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untuk melakukan
deskripsi mengenai fenomena yang
ditemukan, baik berupa faktor risiko,
maupun efek atau hasil. Data disajikan
apa adanya, peneliti tidak menganalisis
mengapa fenomena itu terjadi, karena
pada studi deskriptif tidak diperlukan
hipotesis tidak perlu uji statistik
 Contoh: survei morbiditas dan
mortalitas atau gambaran klinis dan lab
sindrom… dst
Ciri penelitian deskriptif
 Merupakan penelitian kuantitatif untuk
mendeskripsikan variabel
 Tidak diperlukan kelompok kontrol
 Hubungan sebab akibat hanya merupakan perkiraan
 Hasil penelitian sesuai dengan data tanpa dianalisis
mendalam
 Merupakan penelitian pendahuluan untuk digunakan
pada penelitian lain
 Pengumpulan data dilakukan satu periode tertentu
 Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan
cross sectional
 Penelitian ini dapat dilakukan pada wilayah atau
kelompok terbatas
Jenis-jenis penelitian deskriptif
Pembagian menurut Soekidjo N:
1. Survei
2. Studi penelaahan kasus (case study)
3. Studi perbandingan
4. Studi korelasi
5. Studi prediksi
6. Penelitian evaluasi
Manfaat penelitian deskriptif
1. Menyusun perencanaan kesehatan pada
masyarakat
2. Mengadakan evaluasi program pelayanan
kesehatan yang telah dilakukan
3. Usulan untuk penelitian lanjutan
4. Dapat juga digunakan untuk
membandingkan prevalensi penyakit
tertentu antardaerah dalam waktu yang
berbeda
Keuntungan penelitian deskriptif
 Relatif mudah dilaksanakan
 Tidak memerlikan kelompok kontrol
 Diperoleh banyak informasi penting yang
dapat digunakan untuk perencanaan
program pelayanan kesehatan pada
masyarakat, membandingkan status
kesehatan dan sebagai pendahuluan
penelitian analitik atau eksprerimen
 Hasil yang diperoleh memerlukan penelitian
lanjutan atau tidak
Kerugian penelitian deskriptif
 Pengamatan hanya satu kali yang
diibaratkan sebagai “potret” tidak
dapat diketahui perubahan-perubahan
yang terjadi dengan berjalannya waktu
 Tidak dapat menentukan sebab akibat.
Misalnya bila ditemukan penderita
hipertensi dengan kadar kolesterol yang
tinggi kita tidak dapat menentukan
sebab-akibatnya.
Langkah-langkahnya(Soekidjo N):
1. Memilih masalah yang akan diteliti
2. Merumuskan dan membatasi masalah
3. Membuat asumsi (dasar peumusan hipotesis)
4. Merumuskan hipotesis penelitian
5. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data
6. Menentukan kriteria/kategori/klasifikasi data
7. Menentukan teknik dan alat pengumpulan data
8. Melekakukan penelitian/mengumpul data
9. Melakukan pengolahan data
10. Menarik kesimpulan atau generalisasi
11. Menyusun/mempublikasi penelitian
1. Merumuskan pertanyaan penelitian
2. Tujuan dan definisi operasional
3. Populasi studi dan subjek penelitian
4. Cara pengambilan dan besarnya sampel
5. Menentukan variabel yang akan diteliti
6. Pengumpulan data
7. Pengolahan data
8. Penyajian data
9. Analisis data, penarikan kesimpulan dan
penulisan laporan
Pertanyaan penelitian
• Pertanyaan penelitian merupakan tindakan awal yang
sangat penting dalam merencanakan penelitian karena
dari pertanyaan penelitian dapat disusun tujuan
penelitian
• Contoh pertanyaan penelitian:
1.Apakan tekanan darah orang normal akan meningkat
dengan bertambahnya umur?
2.Berapa besar prevalensi penggunaan oralit oleh
masyarakat untuk mengatasi kekeurangan cairan pada
penderita diare?
Tujuan
• Perumusan tujuan penelitian adalah hal yang sangat
penting karena tujuan penelitian merupakan pedoman
dalam melakukan tindakan selanjutnya
• Contoh tujuan penelitian:
1.Untuk mengetahui prevalensi ISPA pada anak-anak
umur 1-2 tahun di daerah A
2.Untuk mengetahui pemakaian oralit oleh masyarakat di
daerah A dalam mengatasi kekurangan cairan pada
penderita diare
Populasi dan subyek studi
• Populasi studi dapat berupa masyarakat di suatu daerah
atau beberapa daerah atau institusi seperti sekolah,
industri atau RS atau data rekam medis di RS
• Penentuan populasi harus hati-hati dan jelas karena
populasi studi merupakan merupakan kumpulan dari
subjek studi karena dari individu di dalam populasi tsb
akan diukur ciri-cirinya sesuai dengan tujuan penelitian
Cara pengambilan sampel
• Setelah menentukan populasi dan kriteria subjek studi
maka kegiatan selanjutnya adalah menentukan apakah
seluruh subjek studi dalam populasi atau diambil
sebagian (sampel)
• Bila akan mengambil sampel, tentukan cara pengambilan
sampel dan besar sampel
• Bila pengambilan sampel secara acak, tentukan tipe
random sampling yang akan digunakan
Menentukan variabel yg akan diteliti
• Menentukan variabel diperlukan untuk menyusun daftar
pertanyaan yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
pengumpulan data
• Misalnya mencari prevalensi penderita ISPA pada anak
maka tentukan umur anak. Bila juga ingin mengetahui
status gizi tentukan cara pengukuran yang digunakan
• Agar variabel yang telah ditentukan mudah diukur maka
variabel-variabel tersebut harus dibuat difenisi
operasional
Pengumpulan data
• Bagaiman teknik pengumpulan data dilakukan
• Pengumpulan data
- Wawancara: perlu pedoman wawancara
- Angket : tertutup, terbuka atau tertutup dan
terbuka
 Setelah data diperoleh, data diorganisasikan
sedemikian rupa agar mudah disajikan dan
dianalisis
 Pengolahan data dapat dilakukan
menggunakan menggunakan komputer atau
manual
 Cara mana yang digunakan tergantung
ketersediaan alat dan SDM serta banyaknya
data yang diolah
 Pada penelitian deskriptif, analisis data yang
diperoleh dilakukan perhitungan statistik
sederhana, seperti: rasio, persentase atau
proporsi, rata-rata, simpang baku, koefesien
korelasi
Masalah
“ Seorang dr anak mengamati, bahwa sebagian besar
pasien yang telah menunjukkan gejala asma
sebelum berumur 1 tahun, pada anamnesis ternyata
diberi susu formula pada masa neonatus. Padahal
diperkirakan dalam populasi presentasi bayi yang
mendapat susu formula pada masa neonatus adalah
50%. Hal tersebut menimbulkan dugaan bahwa
pemberian formula pada neonatus yang rentan akan
mempercepat timbulnya manifestasi asma. Studi
literatur juga menunjukkan terdapat dugaan bahwa
pemberian protein asing dini (susu formula) pada
bayi baru lahir yang rentan akan mempercepat
terjadinya manifestasi alergi”

Menurut saudara:
Desain apa yang dapat yang dapat digunakan
untuk menjawab masalah di atas

Anda mungkin juga menyukai