METODELOGI PENELITIAN
(Perbandingan Metode Deskriptif, Rekayasa, dan Experimental)
Oleh :
Nama dan NPM
Kelas
: TEP-B 2014
Hari, Tgl
1. Pendahuluan
Penelitian merupakan salah satu cara dalam memecahkan masalah yang
ada di sekitar lingkungan kita. Penelitian dilakukan oleh seseorang dikarenakan
atas ketidak tahuan, dorongan untuk mengetahui sesuatu dan adanya masalah
masalah yang perlu diselesaikan cara pemecahannya, serta sikap ketidak puasan
atas apa yang diperolehnya. Semua masalah yang ada, ternyata dapat diselesaikan
pemecahannya melalui penelitian, baik penelitian yang sederhana atau yang lebih
komplek yang mencakup banyak aspek yang lebih luas, dengan cara yang sudah
teruji maupun belum teruji.
Emzir (2007:28) mengemukakan ada tiga jenis pendekatan dalam
penelitian sebagai berikut:
1. Pendekatan Kuantitatif
Suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma
postpositivist (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel,
hipotesis dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta
pengujian teori) dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, menggunakan strategi
seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistika.
Dalam pendekatan ini ada beberapa bentuk penelitian yakni pertama,
penelitian Korelasional / survei adalah suatu pendekatan umum untuk penelitian
yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi di antara variabel yang muncul
secara alami. Tujuannya adalah untuk mengindentifikasi hubungan prediktif
dengan menggunakan teknik korelasi atau teknik statistika yang lebih canggih.
Kedua penelitian Eksperimental (eksperimen) adalah situasi penelitian yang
sekurang-kurangnya satu variabel bebas yang disebut sebagai variabel
eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti Wiersma dalam Emzir.
Ketiga, Kausal komparatif (ex post facto) merupakan penyelidikan empiris
yang sistematis di mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara
langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi.
2. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan yang secara primer menggunakan paradigm pengetahuan
berdasarkan pandangan konstruktivist (pengalaman individu atau pandangan
advokasi. Ada tiga strategi yang digunakan dalam pendekatan ini yakni: pertama,
penelitian entografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus pada makna
sosiologis melalui observasi lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural.
Kedua, penelitian grounded theory (teori dasar) adalah teori umum dari metode
ilmiah yang berurusan dengan generalisasi, elaborasi, dan validasi dari teori ilmu
sosial (Glaser dan Strauss dalam Emzir.
Ketiga, penelitian tindakan (action research) adalah suatu penelitian
informal, kualitatif, formatif, subjektif, interpretif, reflektif dan suatu model
penelitian pengalaman, di mana semua individu diibaratkan dalam studi sebagai
peserta yang mengetahui dan menyokong.
3. Pendekatan mixed methods (metode gabungan)
Pendekatan didasarkan pada paradigma pengetahuan pragmatik (seperti
orientasi konsekuensi, orientasi masalah dan pluralistik). Pendekatan ini
menggunakan penelitian yang melibatkan pengumpulan data baik secara simultan
maupun sequensial untuk memahami penelitian sebaik-baiknya.
Dengan melihat adanya beberapa pendekatan dalam penelitian, ternyata
antara Pendekatan Kuantitatif dan Pendekatan Kualitatif mempunyai perbedaan
yang fundamental, meskipun kedua pendekatan ini saling melengkapi satu sama
lain. Dan perbedaan ini sangat mencolok pada asumsi asumsi, pendekatan
penelitian dan peran peneliti dalam penelitian.
2. Metode Penelitian
Metode
penelitian
merupakan
cara
ilmiah
yang
digunakan
untuk
mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu
dilandasi oleh metode keilmuan. Adapun jenis metode penelitian diantaranya
adalah sebagai berikut:
Metode Deskriptif
Metode Eksperimen
Metode Rekayasa
4. Memberikan limitasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian
deskriptif tersebut akan dilaksanakan. Termasuk didalamnya daerah
geografis dimana penelitian akan dilakukan, batasan-batasan kronologis
ukuran tentang dalam dangkal, serta seberapa utuh daerah penelitian
tersebut akan dijangkau.
5. Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu
dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian
diturunan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverifikasikan. Bagi
ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka kerangkan analisis dapat
dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika.
6. Menulusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan
masalah yang ingin dipecahkan.
7. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang diuji, baik secara emplisit maupun
secara implicit.
8. Melakukan kerja lapangan untuk megumpulkan data, gunakan teknik
pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.
9. Membuat tabulasi serta analisis statistic dilakukan terhadap data yang telah
dikumpulkan. Kurangi penggunaan statistic sampai kepad batas-batas yang
dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang sepadan.
10. Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi
sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh serta refrensi
khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.
11. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesishipotesis yang ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk
kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.
Metode Eksperimen
Penelitian dengan melakuakn percobaan terhadap kelompok-kelompok
eksperimen. Kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan
tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol.
Data sebagai hasil pengaruh perlakuan terhadap kelompok eksperimen
diukur secara kuantitatif kemudian dibandingkan.
Adapun yang menjadi contoh tulisan menggunakan metode ini adalah skripsi dari
FTIP UNPAD berikut:
Nama: Hanisah Yulianda
NPM: 240210090090
Judul: Pengaruh Perendaman dalam Larutan Asam Asetat pada Berbagai
Tingkatan Konsentrasi Terhadap Karakteristik Amilografi dan Karakteristik Lain
Pati Jagung (Zea mays L.)
Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan
memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam
bidang sains, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena
variabel-variabel
dapat
dipilih
dan
variabel-variabel
lain
yang
dapat
perlakuan/manipulasi
dengan
yang
tidak
memperoleh
perlakuan/manipulasi.
2. Pengendalian, dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu
mengalami kesamaan sesuai dengan keinginan peneliti dengan menambahkan
faktor lain ke dalam variabel atau membuang faktor lain yang tidak
diinginkan peneliti dari variabel.
3. Pengamatan, dimana peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk
mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah
dilakukannya terhadap variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental
yang dilakukannya.