Anda di halaman 1dari 9

PAPER

METODELOGI PENELITIAN
(Perbandingan Metode Deskriptif, Rekayasa, dan Experimental)

Oleh :
Nama dan NPM

: Lia Genesya Sinuraya (240110140086)

Kelas

: TEP-B 2014

Hari, Tgl

: Jumat, 11 Maret 2016

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016

1. Pendahuluan
Penelitian merupakan salah satu cara dalam memecahkan masalah yang
ada di sekitar lingkungan kita. Penelitian dilakukan oleh seseorang dikarenakan
atas ketidak tahuan, dorongan untuk mengetahui sesuatu dan adanya masalah
masalah yang perlu diselesaikan cara pemecahannya, serta sikap ketidak puasan
atas apa yang diperolehnya. Semua masalah yang ada, ternyata dapat diselesaikan
pemecahannya melalui penelitian, baik penelitian yang sederhana atau yang lebih
komplek yang mencakup banyak aspek yang lebih luas, dengan cara yang sudah
teruji maupun belum teruji.
Emzir (2007:28) mengemukakan ada tiga jenis pendekatan dalam
penelitian sebagai berikut:
1. Pendekatan Kuantitatif
Suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma
postpositivist (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel,
hipotesis dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta
pengujian teori) dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, menggunakan strategi
seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistika.
Dalam pendekatan ini ada beberapa bentuk penelitian yakni pertama,
penelitian Korelasional / survei adalah suatu pendekatan umum untuk penelitian
yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi di antara variabel yang muncul
secara alami. Tujuannya adalah untuk mengindentifikasi hubungan prediktif
dengan menggunakan teknik korelasi atau teknik statistika yang lebih canggih.
Kedua penelitian Eksperimental (eksperimen) adalah situasi penelitian yang
sekurang-kurangnya satu variabel bebas yang disebut sebagai variabel
eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti Wiersma dalam Emzir.
Ketiga, Kausal komparatif (ex post facto) merupakan penyelidikan empiris
yang sistematis di mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara
langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi.
2. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan yang secara primer menggunakan paradigm pengetahuan
berdasarkan pandangan konstruktivist (pengalaman individu atau pandangan
advokasi. Ada tiga strategi yang digunakan dalam pendekatan ini yakni: pertama,

penelitian entografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus pada makna
sosiologis melalui observasi lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural.
Kedua, penelitian grounded theory (teori dasar) adalah teori umum dari metode
ilmiah yang berurusan dengan generalisasi, elaborasi, dan validasi dari teori ilmu
sosial (Glaser dan Strauss dalam Emzir.
Ketiga, penelitian tindakan (action research) adalah suatu penelitian
informal, kualitatif, formatif, subjektif, interpretif, reflektif dan suatu model
penelitian pengalaman, di mana semua individu diibaratkan dalam studi sebagai
peserta yang mengetahui dan menyokong.
3. Pendekatan mixed methods (metode gabungan)
Pendekatan didasarkan pada paradigma pengetahuan pragmatik (seperti
orientasi konsekuensi, orientasi masalah dan pluralistik). Pendekatan ini
menggunakan penelitian yang melibatkan pengumpulan data baik secara simultan
maupun sequensial untuk memahami penelitian sebaik-baiknya.
Dengan melihat adanya beberapa pendekatan dalam penelitian, ternyata
antara Pendekatan Kuantitatif dan Pendekatan Kualitatif mempunyai perbedaan
yang fundamental, meskipun kedua pendekatan ini saling melengkapi satu sama
lain. Dan perbedaan ini sangat mencolok pada asumsi asumsi, pendekatan
penelitian dan peran peneliti dalam penelitian.

2. Metode Penelitian
Metode

penelitian

merupakan

cara

ilmiah

yang

digunakan

untuk

mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu
dilandasi oleh metode keilmuan. Adapun jenis metode penelitian diantaranya
adalah sebagai berikut:

Metode Deskriptif

Metode Eksperimen

Metode Rekayasa

Perbandingan diantara ketiga metode ini dilakukan berdasarkan pengamatan


terhadap tiga buah sampel skripsi di FTIP Unpad.
Metode Deskriptif
Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat
fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu.
Adapun yang menjadi contoh tulisan menggunakan metode ini adalah skripsi dari
FTIP UNPAD berikut:
Nama: Nandang Sukma Soleh
NPM: 240110097007
Judul: Analisis Aspek Ergonomi Lingkungan Kerja Penggilingan Padi (Studi
Kasus di Desa Cirawa, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat).
Setelah diamati, metode deskriptif memiliki ciri-ciri atau perbedaan
daripada metode lainnya. Secara harfiyah, metode deskriptif adalah metode
penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga
metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Namun, dalam
pengertian metode penelitian yang lebih luas, penelitian deskriptif mencakup
metode penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental, dan
secara lebih umum sering diberi nama, metode survei. Kerja peneliti, bukan saja
memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan
hubungan, menguji hipotesis-hipotesis, membut predeksi serta mendapatkan
makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Dalam

mengumpulkan data digunakan teknik wawancara, dengan mengunakan schedule


questionair ataupun interview guide.
Kriteria umum dari penelitian dengan metode deskriptif adalah sebagai berikut:
1. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu
luas.
2. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum.
3. Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan
merupakan opini.
4. Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai
validitas.
5. Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian
dilakukan.
6. Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam
mengumpulkan data maupun dalam menganalisis data serta studi
kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya
dengan kerangka teoritis yang digunakan jika kerangka teoritis untuk itu
telah dikembangan.
Kriteria khusus dari metode deskriptif adalah sebagai berikut:
1. Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai
(value).
2. Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai
masalah status.
3. Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak adalah kontrol
terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau
menipulasi terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya
Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif:
1. Dalam melaksanakan penelitian deskriptif, maka langkah-langkah umum
yang sering diikuti adalah sebagai berikut.
2. Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada
kegunaan masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.
3. Menentuan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari
penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisi dari masalah

4. Memberikan limitasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian
deskriptif tersebut akan dilaksanakan. Termasuk didalamnya daerah
geografis dimana penelitian akan dilakukan, batasan-batasan kronologis
ukuran tentang dalam dangkal, serta seberapa utuh daerah penelitian
tersebut akan dijangkau.
5. Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu
dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian
diturunan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverifikasikan. Bagi
ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka kerangkan analisis dapat
dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika.
6. Menulusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan
masalah yang ingin dipecahkan.
7. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang diuji, baik secara emplisit maupun
secara implicit.
8. Melakukan kerja lapangan untuk megumpulkan data, gunakan teknik
pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.
9. Membuat tabulasi serta analisis statistic dilakukan terhadap data yang telah
dikumpulkan. Kurangi penggunaan statistic sampai kepad batas-batas yang
dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang sepadan.
10. Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi
sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh serta refrensi
khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.
11. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesishipotesis yang ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk
kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.
Metode Eksperimen
Penelitian dengan melakuakn percobaan terhadap kelompok-kelompok
eksperimen. Kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan
tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol.
Data sebagai hasil pengaruh perlakuan terhadap kelompok eksperimen
diukur secara kuantitatif kemudian dibandingkan.

Adapun yang menjadi contoh tulisan menggunakan metode ini adalah skripsi dari
FTIP UNPAD berikut:
Nama: Hanisah Yulianda
NPM: 240210090090
Judul: Pengaruh Perendaman dalam Larutan Asam Asetat pada Berbagai
Tingkatan Konsentrasi Terhadap Karakteristik Amilografi dan Karakteristik Lain
Pati Jagung (Zea mays L.)
Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan
memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam
bidang sains, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena
variabel-variabel

dapat

dipilih

dan

variabel-variabel

lain

yang

dapat

mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat. Sehingga


dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol
variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel
terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu karakteristik
yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian-penelitian lain.
Ada tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental:
1. Manipulasi, dimana peneliti menjadikan salah satu dari sekian variabel bebas
untuk menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga
variabel lain dipakai sebagai pembanding yang bisa membedakan antara yang
memperoleh

perlakuan/manipulasi

dengan

yang

tidak

memperoleh

perlakuan/manipulasi.
2. Pengendalian, dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu
mengalami kesamaan sesuai dengan keinginan peneliti dengan menambahkan
faktor lain ke dalam variabel atau membuang faktor lain yang tidak
diinginkan peneliti dari variabel.
3. Pengamatan, dimana peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk
mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah
dilakukannya terhadap variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental
yang dilakukannya.

Prosedur penelitian eksperimental pada dasarnya sama dengan penelitian lain,


yakni; memilih dan merumuskan masalah, memilih subyek dan instrumen
pengukuran, memilih desain penelitian, melaksanakan prosedur, menganalisis
data, dan merumuskan kesimpulan.
Metode Rekayasa
Metode rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah penelitian
yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan
kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang
dipadukan dengan metode ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi spesifikasi
tertentu.
Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut
memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Penelitian berawal dari menentukan
spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan, memilih
alternatif yang terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat
memenuhi persyaratan yang ditentukan secara efisiensi, efektif dan dengan biaya
yang murah.
Penelitian perangkat lunak komputer dapat digolongkan dalam penelitian
rekayasa.
Adapun yang menjadi contoh tulisan menggunakan metode ini adalah skripsi dari
FTIP UNPAD berikut:
Nama: Linggo Cindra Kusuma
NPM: P1A030102
Judul: Rancang Bangun Model Pengukur Suhu dan Kelembaban Relatif Pada
Sistem Pengeringan Bahan Hasil Pertanian.
Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah
penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna
mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan
tersebut merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang dipadukan dengan
metode ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi spesifikasi tertentu.
Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut memenuhi

spesifikasi yang ditentukan. Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi


rancangan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan, memilih alternatif yang
terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat memenuhi
persyaratan yang ditentukan secara efisiensi, efektif dan dengan biaya yang
murah.

Anda mungkin juga menyukai