DESWITA
DESAIN PENELITIAN
rangkaian prosedur dan metode yang dipakai untuk menganalisis dan menghimpun data
untuk menentukan variabel yang akan menjadi topik penelitian.
strategi yang dilakukan peneliti untuk menghubungkan setiap elemen penelitian dengan
sistematis sehingga dalam menganalisis dan menentukan fokus penelitian menjadi lebih
efektif dan efisien.
Nachmias dan Nachmias (1976), desain penelitian adalah suatu
rencana yang membimbing peneliti dalam proses pengumpulan,
analisis, dan interpretasi observasi. Maksudnya, suatu model
pembuktian logis yang memungkinkan peneliti untuk mengambil
inferensi mengenai hubungan kausal antar variabel di dalam suatu
penelitian.
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Menurut Arifin (2009:127) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang
di dalamnya melibatkan manipulasi terhadap kondisi subjek yang diteliti, disertai upaya
kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor luar serta melibatkan subjek pembanding atau
metode ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk membangun hubungan yang
melibatkan fenomena sebab akibat.
Desain penelitian eksperimen ditentukan oleh bagaimana cara peneliti mengatur subjek
ke dalam kondisi dan kelompok yang berbeda. Terdapat tiga jenis desain penelitian
eksperimen, yaitu pre-eksperimental, quasi-eksperimental, dan true experimental
research
A. PRE EKSPERIMENTAL
Pada desain penelitian pre-eksperimental, baik satu atau berbagai kelompok variabel
terikat diamati untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari aplikasi suatu variabel
bebas yang sebelumnya dianggap dapat menyebabkan perubahan. Desain ini merupakan
yang desain penelitian eksperimen yang paling sederhana dan tidak terdapat kelompok
kontrol. Lebih lanjut lagi, desain penelitian ini dibagi menjadi tiga:
1) One-shot Case Study Research Design
2) One-group Pretest-posttest Research Design
3) Static-group Comparison
1) One-shot Case Study Research Design
Pada desain kelompok kontrol ini, subjek dipilih dan dibagi menjadi 2
kelompok secara acak, kemudian kedua kelompok diberi pretest,
namun hanya kelompok eksperimental yang diberikan perlakuan. Di
akhir penelitian, kedua kelompok diberi post-test untuk mengukur
derajat perubahan di tiap kelompok.
3) Solomon Four-group Design
Penelitian longitudinal merupakan penelitian yang menggunakan data dengan rentang waktu yang
panjang. Berapa lamakah panjang waktu yang dimaksud bersifat sangat relatif. Namun, penekanan riset
longitudinal sebenarnya pada ekstensi atau perpanjangan dari survey yang dilakukan. Perpanjangan
tersebut bersifat periodik.
Jadi, penelitian longitudinal dapat pula dipahami sebagai perpanjangan penelitian survey yang bersifat
periodik. Sedikitnya, survey dilakukan dua kali dengan rentang waktu yang ditentukan dari awal.
Teknik pengumpulan data penelitian ini biasanya menggunakan kuesioner atau interview terstruktur.
Riset ini menggunakan rentang waktu yang jelas. Misalnya, setiap lima tahun kita mendatangi anak
muda yang sama untuk dilihat perubahan atau perkembangan dalam karakteristiknya. Tak ada ketentuan
berapa kali partisipan didatangi kembali untuk disurvey, namun biasanya sedikitnya dua kali mereka
disurvey kembali.
Desain Penelitian Studi Kasus
Studi kasus menjadi metode paling sesuai untuk fase penyelidikan dari sebuah penelitian
karena mengedepankan survey dan proses historis sebagai jalan untuk penjelasan yang
bersifat sebab musabab (kausalitas). Meskipun demikian, metode studi kasus hanya
merupakan persiapan metode penelitian dan tidak dapat digunakan untuk
menggambarkan atau menguji suatu masalah.
Menurut Menurut Robert K. Yin desain penelitian studi kasus secara umum menjadi 2
(dua) jenis, yaitu penelitian studi kasus dengan menggunakan kasus tunggal dan jamak/
banyak. Disamping itu, ia juga mengelompokkannya berdasarkan jumlah unit
analisisnya, yaitu (1) penelitian studi kasus tunggal holistik (holistic) yang menggunakan
satu unit analisis.(2) Desain kasus tunggal terjalin (embedded) yang menggunakan
beberapa atau banyak unit analisis.
Penelitian Kualitatif
Desain penelitian kuantitatif membuat proyek eksperimental lebih bebas. Maka peneliti
sosial umumnya menerapkan desain eksperimental untuk melakukan penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif bisa dipergunakan guna membandingkan kelompok
yang diperlakukan sebagai subjek eksperimen dan kontrol.