Anda di halaman 1dari 18

Desain Penelitian

Jenis-jenis desain penelitian

1. Historis
2. Deskriptif
3. Pengembangan
4. Kasus dan penelitian lapangan
5. Korelasional
6. Kausal komparatif
7. Eksperimental sungguhan
8. Eksperimental semu
9. tindakan
Penelitian pengembangan (development research)

Pengertian Penelitian Pengembangan atau Research


andDevelopment (R&D) sering diartikan sebagai suatu
proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.
Yang dimaksud dengan produk dalam konteks ini adalah
tidak selalu berbentuk hardware (buku, modul, alat bantu
pembelajaran di kelas dan laboratorium), tetapi bisa juga
perangkat lunak (software) seperti program untuk
pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau
laboratorium, ataupun model- model pendidikan,
pembelajaran pelatihan, bimbingan, evaluasi,
manajemen,dll.
Kasus dan penelitian lapangan
CASE STUDY AND FIELD RESEARCH

Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan


secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu
organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Ditinjau dari
wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi
daerah atau subjek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau
dari sifat penelitian , penelitian kasus lebih mendalam.
Di dalam studi kasus peneliti mencoba untuk
mencermati individu atau sebuah unit secara
mendalam. Peneliti mencoba menemukan semua
variabel penting yang melatar belakangi timbulnya
suatu perkemabangan variabel tersebut.
Korelasional

Penelitian korelasional ialah penelitian yang bertujuan


untuk mengetahui hubungan antarvariabel atau lebih,
tanpa ada upaya untuk mempengaruhi, maka data
tersebut valid karena tidak ada manipulasi variabel.
Penelitian korelasional memiliki tujuan untuk
mengidentifikasi variabel-variabel yang memiliki
hubungan dengan variabel lainnya, apakah ada
perubahan pada suatu variabel tertentu atau tidak, dan
apakah variabel tersebut menciptakan perubahan pada
variabel lainnya. Contohnya adalah mengukur kaitan
hubungan antara kecerdasan dengan usia, kreativitas
dengan motivasi, dan sebagainya.
Kausal komparatif

 Penelitian kausal-komparatif adalah metodologi yang digunakan untuk


mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara variabel independen
dan dependen. Peneliti dapat mempelajari sebab dan akibat dalam
retrospeksi. Ini dapat membantu menentukan konsekuensi atau
penyebab perbedaan yang sudah ada di antara atau di antara kelompok
orang yang berbeda.
Penelitian Perbandingan Kasual dipecah menjadi dua jenis:
 Penelitian Komparatif Retrospektif: Melibatkan penyelidikan
pertanyaan tertentu…. setelah efek terjadi. Sebagai upaya untuk melihat
apakah variabel tertentu mempengaruhi variabel lain.
 Penelitian Perbandingan Prospektif: Jenis Penelitian
Perbandingan Kasual ini ditandai dengan diprakarsai oleh peneliti dan
dimulai dengan penyebab dan bertekad untuk menganalisis efek dari
kondisi tertentu. Jenis investigasi ini jauh lebih jarang daripada jenis
investigasi Retrospektif.
Eksperimental sungguhan
(True experiment design)

 Penelitian eksperimen sungguhan adalah penelitian yang secara penuh


mengontrol semua faktor yang kemungkinan mengganggu validitas
internal sehingga hal ini dapat memberikan kemantapan hasil yang
dicapai sebagai efek perlakuan. Ada dua faktor yang kemungkinan
mengganggu validitas internal yaitu faktor intrinsik yang meliputi
perubahan pada diri individu atau unit yang dipelajari yang berlangsung
selama penelitian (misalnya: history, kematangan, pengetesan,
instrumentasi, mortalitas eksperimental, regresi statistika) dan yang
kedua adalah faktor ekstrinsik yakni kemungkinan kecondongan hasil
penelitian sebagai akibat perbedaan pemilihan peserta dalam kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol (Yusuf, 2014).
 Ada dua jenis rancangan penelitian eksperimen sungguhan yang sering
digunakan yaitu posttest-Only control design dan pretest-posttest
control group design.
dua jenis rancangan penelitian eksperimen sungguhan

 posttest-Only control design

Menurut Sugiyono (2017), dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok kedua tidak diberi perlakuan.
Kelompok yang diberi perlakuan disebut sebagai kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi
perlakuan disebut sebagai kelompok kontrol.
 pretest-posttest control group design

Rancangan ini berbeda dengan one group pretest-posttest design, karena dalam pola eksperimen
sesungguhnya selalu ada kelompok kontrol dan penentuan subjek secara random. Selain itu, keadaan
lingkungan baik untuk kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen selalu sama (Yusuf, 2014).
Menurut Sugiyono (2017), adanya pretest bertujuan untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan
antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Eksperimental semu
(Quasi Experiment)

Menurut Sugiyono (2015 :114) eksperimen semu


merupakan penelitian yang mendekati eksperimen
sungguhan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara
langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel
lain dan menguji hipotesis hubungan sebab-akibat.
Desain eksperimen semu mempunyai kelas
eksperimen dan kelas kontrol, namun kelas kontrol
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen
Perbedaan eksperimental sungguhan dengan eksperimental semu

Perbedaan yang mendasar dari dua jenis ini adalah


penelitian eksperimen betul (true experiment)
mengontrol semua variabel yang dikehendakai
sedangkan untuk penelitian eksperimen semu (Quasi
Experiment Design) peneliti tidak mampu mengontrol
semua variabel yang mampu mempengaruhi.
Penelitian Tindakan

 Penelitian tindakan adalah strategi yang mencoba menemukan solusi


realistis untuk kesulitan dan masalah organisasi.
 Penelitian tindakan pada dasarnya adalah belajar sambil melakukan.
 Pertama, suatu masalah diidentifikasi, kemudian dilakukan beberapa tindakan
untuk mengatasinya, kemudian seberapa baik upaya yang dilakukan diukur, dan
jika hasilnya tidak memuaskan, langkah-langkah tersebut diterapkan kembali.
• Terdapat 3 perbedaan :
 Positivis: Jenis penelitian ini juga disebut “penelitian tindakan klasik.” Ini
menganggap penelitian sebagai eksperimen sosial. Penelitian ini digunakan untuk
menguji teori-teori di dunia nyata.
 Interpretatif: Penelitian semacam ini disebut “penelitian tindakan kontemporer.”
Ia berpikir bahwa realitas bisnis dibuat secara sosial, dan ketika melakukan
penelitian ini, ia berfokus pada detail faktor lokal dan organisasi.
 Kritis: Ini adalah semacam penelitian tindakan yang mengambil pendekatan kritis
terhadap sistem perusahaan dan mencoba untuk meningkatkannya.
Contoh

Judul : PENGARUH BUDAYA ORGANISASI


TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GOWA
Desain penelitian : penelitian deskriptif dengan
desain penelitian kuantitatif
Teknik pengumpulan data : dilakukan melalui
observasi, kuesioner dan dokumentasi.
Teknik analisa : data yang digunakan terdiri atas
analisis deskriptif, analisis statistik inferensial dan
regresi linier sederhana.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GOWA

Variabel (X) adalah variabel budaya organisasi yang


merupakan variabel independen atau bisa juga
disebut sebagai variabel bebas, dimana variabel ini
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen.
Variabel (Y) adalah variabel kualitas pelayanan yang
merupakan variabel dependen, dimana variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas
Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian


deskriptif kuantitatif, dimana peneliti menjelaskan
pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen yaitu pengaruh budaya organisasi
terhadap kualitas pelayanan publik di Sekretariat
Daerah Kabupaten Gowa.
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa yang berjumlah 149
orang.
Menurut Sugiyono (2003: 62), dalam menentukan besarnya
sampel yaitu menggunakan tabel Krejcie. Krejcie dalam
melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas
kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai
kepercayaan 95% terhadap populasi. Maka pengambilan
jumlah sampel mengacu berdasarkan pada tabel Krejcie, yaitu
dengan jumlah populasi 149 maka sampel yang digunakan
sebanyak 108. Sehingga dalam penelitian ini dengan jumlah
populasi sebanyak 149, maka sampel yang akan diambil
sebanyak 108 orang.
Pengambilan sampel
berdasarkan tabel
Krejcie berikut ini :
Teknik pengumpulan data

1. Teknik Observasi Melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian untuk


melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan dalam rangka mendapatkan gambaran
yang lebih jelas dan memberikan petunjuk untuk mendukung data yang diolah
lebih lanjut, seperti dengan mengamati secara langsung budaya organisasi di
Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa.
2. Teknik Kuesioner atau angket Teknik kuesioner ini dilakukan dengan penyebaran
angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yanng akan diberikan
kepada responden terpilih untuk memberikan respon terhadap pertanyaan yang
diajukan mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas pelayanan publik
di Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa.
3. Teknik Dokumentasi Pengumpulan data yang diperoleh melalui data yang tertulis
yang berasal dari Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa yaitu dengan mencatat data-
data yang bersifat tertulis yang memiliki hubungan relevan dengan masalah yang
akan diteliti, seperti jumlah karyawan di Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa.
4. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis statistik deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial
yang bertujuan untuk mengkaji variabel penelitian.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai