Anda di halaman 1dari 37

Desain Penelitian

Oleh
Iskandar Syahputera
Januari 2024
Pemilihan Pendekatan Penelitian

Tiga Pendekatan Penelitian;


(a) Qualitatif, (b) Quantitatif, and (c) Metode
Campuran (mixed methods).
A Framework for Research-The Interconnection of Worldviews, Design and Research Methods
(Creswell 2014)
Kualitatif
• Penelitian kualitatif merupakan pendekatan untuk menggali dan
memahami makna individu atau kelompok tentang masalah sosial
atau manusia. Proses dari penelitian melibatkan pertanyaan dan
prosedur yang muncul, data biasanya dikumpulkan di pengaturan
peserta, analisis data secara induktif membangun dari khusus ke
tema-tema umum, dan peneliti membuat interpretasi dari makna
data tersebut. Laporan tertulis akhir memiliki struktur yang fleksibel.
Mereka yang terlibat dalam hal ini, mendukung cara memandang
penelitian yang menghormati gaya induktif, fokus pada makna
individu, dan pentingnya melaporkan kompleksitas suatu situasi.
Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan untuk menguji teori-
teori objektif dengan menelaah hubungan antar variabel. Variabel ini,
pada gilirannya, dapat diukur, biasanya pada instrumen, sehingga data
bernomor dapat dianalisis dengan menggunakan statistik. Prosedur
laporan tertulis akhir memiliki struktur set yang terdiri dari
pendahuluan, literatur dan teori, metode, hasil, dan pembahasan.
Seperti kualitatif peneliti, mereka yang terlibat dalam bentuk inkuiri ini
memiliki asumsi tentang menguji teori secara deduktif, membangun
perlindungan terhadap bias, mengendalikan penjelasan alternatif atau
kontrafaktual, dan mampu menggeneralisasi dan mereplikasi temuan.
Metode Campuran (Mixed Method)
• Metode penelitian campuran adalah pendekatan investigasi
yang melibatkan pengumpulan keduanya kuantitatif dan
kualitatif, mengintegrasikan dua bentuk data, dan
menggunakan desain yang berbeda yang mungkin
melibatkan asumsi filosofis dan teoretis kerangka kerja.
Asumsi inti dari bentuk inkuiri ini adalah integrasi data
kualitatif dan kuantitatif menghasilkan wawasan tambahan di
luar informasi yang disediakan baik oleh data kuantitatif atau
kualitatif saja.
Desain Penelitian

• Peneliti tidak hanya memilih studi metode kualitatif,


kuantitatif, atau campuran; peneliti juga memutuskan jenis
studi dalam tiga pilihan ini. Riset desain adalah jenis
penyelidikan dalam metode kualitatif, kuantitatif, dan
metode campuran (Mixed Method) yang memberikan arahan
khusus untuk prosedur dalam studi penelitian.
Alternatif Desain Penelitian
Desain Penelitian Quantitatif
• Penelitian Experimental (Experimental Research);
 True experiment;
 quasi experiment;
 Desain eksperimental juga diterapkan dalam analisis perilaku atau eksperimen
subjek tunggal di mana perlakuan eksperimental diberikan dari waktu ke waktu
untuk suatu individu tunggal atau sejumlah kecil individu (Cooper, Heron, &
Heward, 2007; Neuman & McCormick, 1995).
• Penelitian non-experimental seperti; survei
• Penelitian Longitudinal
Penelitian Quantitatif non-eksperimental
• Salah satu jenis penelitian kuantitatif non-eksperimental adalah penelitian
kausal komparatif di mana peneliti membandingkan dua atau lebih
kelompok dalam hal penyebab (atau variabel independen) yang telah terjadi.
• Bentuk penelitian non-eksperimental lainnya adalah desain korelasional di
mana peneliti menggunakan statistik korelasional untuk menggambarkan
dan mengukur tingkat atau asosiasi (atau hubungan) antara dua atau lebih
variabel atau set skor (Creswell, 2012).
• Penelitian survei memberikan deskripsi kuantitatif atau numerik tentang
tren, sikap, atau pendapat dari suatu populasi dengan mempelajari sampel
dari populasi itu. Dia termasuk studi cross-sectional dan longitudinal
menggunakan kuesioner atau wawancara terstruktur untuk pengumpulan
data—dengan maksud menggeneralisasi dari suatu kelompok sampel
kepada sekelompok populasi (Fowler, 2008).
Penelitian Quantitatif Eksperimental
• Penelitian eksperimental berusaha untuk menentukan apakah
perlakuan tertentu mempengaruhi suatu hasil. Peneliti menilai hal ini
dengan memberikan perlakuan khusus kepada salah satu kelompok
dan membiarkan kelompok lainnya tanpa perlakuan khusus (alami)
dan kemudian menentukan bagaimana kedua kelompok mencapai
tujuan akhirnya.
Jenis Desain Penelitian Eksperimental
Pra-Eksperimental (Pre-Experimental Design)
Desain ini menggunakan desain penelitian eksperimental pada
umumnya, namun tidak menggunakan kelompok kontrol. Desain yang
termasuk pra-eksperimental adalah Studi Kasus Satu Tembakan (The
One Shot Case Study), Satu Kelompok Pretest-Postest (The One Group
Pretest-Post test), dan Perbandingan Kelompok Statis (The Static Group
Comparison).
Lanjutan Jenis dan Desain Penelitian Eksperimental
Eksperimental Sebenarnya (True Experimental Design)
Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini
peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan
demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri
utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun
sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah
adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random/acak.
• Ada beberapa jenis desain penelitian dalam kategori ini, antara lain: (1) Posttest-only Control
Group Design, (2) The Pretest-Posttest Control Group Design, dan (3) The Solomon Four-Group
Design.
1) Posttest-Only Control Group Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok
pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut
kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
Lanjutan Jenis dan Desain Penelitian Eksperimental
2) Pretest-Posttest Control Group Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak/random,
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dan setelah peneliti memberikan
treatment/perlakuan pada kelompok eksperimen, lalu peneliti memberikan
posttest bagi kedua kelompok tersebut yaitu kelompok eksperimen dan kontrol.
3) The Solomon Four-Group Design
Dalam desain ini, dimana salah satu dari empat kelompok dipilih secara random.
Dua kelompok diberi pretest dan dua kelompok tidak. Kemudian satu dari
kelompok pretest dan satu dari kelompok non-pretest diberi perlakuan eksperimen,
setelah itu keempat kelompok ini diberi posttest.
• Quasi Eksperimen
Metode quasi eksperimen berbeda dengan metode pre eksperimen dan true
eksperimen. Pada metode quasi peneliti harus memberikan perlakukan dan
meneliti perubahan dari perlakukan yang sudah diberikan.
Namun sampel yang digunakan tidak menggunakan secara acak dan peneliti
tak bisa memanipulasi subjek. Dalam penelitian ini, harus ada kelompok
eksperimen dan kontrol yang ditetapkan dengan menggunakan kelompok
acak.
Penelitian Quasi Eksperimen bertujuan untuk mengetahui antar variabel
yang melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Maka dari itu,
quasi eksperimen bisa digunakan untuk penelitian yang ingin menyelidiki
hubungan antar variabel dan mengklarifikasi penyebab hubungan tersebut.
Quasi Eksperimen
Ciri-ciri metode penelitian quasi eksperimen
• Quasi eksperimen memang terlihat mirip dengan metode pre
eksperimen. Namun ada ciri-ciri yang mencolok yang jadi perbedaan
Quasi dengan metode eksperimen lainnya seperti berikut ini;
Pemlihan kelompok yang menjadi subjek penelitian tidak bisa secara
acak;
Bisa menguji subjek penelitian dengan beberapa kondisi dan metode;
Menggunakan beberapa metode yang nantinya akan dibandingkan
hasilnya
Memahami Variabel dalam Penelitian
Variabel:
Variabel penelitian adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian yang memberikan
pengaruh dan mempunyai nilai (value). Variabel merupakan suatu besaran yang
dapat diubah atau berubah sehingga dapat mempengaruhi peristiwa atau hasil
penelitian.
Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Arikunto (2010), variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang
menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu penelitian.
Menurut Ibnu (2003), variabel penelitian adalah suatu konsep yang mempunyai
lebih dari satu nilai, keadaan, kategori, atau kondisi.
Variabel tak bebas/terikat (dependent)
Variabel yang bergantung pada faktor lain yang diukur. Variabel-variabel ini
diharapkan berubah sebagai akibat dari manipulasi eksperimental variabel atau
variabel independent.
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel respon atau output.
Variabel terikat atau dependen atau disebut variabel output, kriteria,
konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak dimanipulasi, melainkan diamati
variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari variabel bebas.
Biasanya variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita jelaskan. Dalam
eksperimen-eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang
dimanipulasikan/dimainkan oleh pembuat eksperimen.
Variabel Bebas/Independent
• Variabel bebas/ tidak terikat (Independent)
Variabel yang stabil dan tidak terpengaruh oleh variabel lain yang anda coba ukur.
Ini merujuk pada kondisi eksperimen yang dimanipulasi secara sistematis oleh
peneliti.
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang diduga sebagai sebab
munculnya variabel variabel terikat. Variabel bebas sering disebut juga dengan
variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui
hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lain.
Contoh Dependen dan Independen variabel
1) Pengaruh Model Pembelajaran (X) Terhadap Hasil Belajar Siswa (Y).
• Variabel dependen : Hasil belajar siswa.
• Variabel independen : Model pembelajaran.
2) Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru, Ketersediaan Sarana
Belajar Di Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi.
Variabel dependen : Hasil belajar ekonomi.
Variabel independen : Pengaruh persepsi siswa, ketersediaan sarana
belajar, dan motivasi belajar siswa.
3) Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Menggunakan Media Film
Dokumenter Pada Siswa Kelas XI
Variabel dependen : Peningkatan keterampilan menulis naskah drama.
Variabel independen : Media film dokumenter.
Memahami Pendekatan, Metode, Teknik dan Strategi
Pembelajaran Bahasa
Pendekatan menggambarkan teori atau filosofi yang mendasari
bagaimana suatu bahasa harus diajarkan; metode atau metodologi
menjelaskan, secara umum, cara penerapan pendekatan (silabus,
perkembangan, jenis materi); teknik menjelaskan tugas dan kegiatan
kelas praktis tertentu.
Atau dapat juga di definisikan seperti berikut;
Pendekatan mengacu pada asumsi umum tentang apa itu bahasa dan
bagaimana pembelajaran bahasa terjadi. Metode adalah implementasi
praktis dari suatu pendekatan. Prosedur adalah langkah-langkah
langkah-demi-langkah untuk mengeksekusi metode. Akhirnya, teknik
mengacu pada langkah-langkah kelas aktual dari waktu ke waktu yang
mengarah pada hasil tertentu.
Contoh
Pendekatan adalah cara pandang belajar dan mengajar. Mendasari setiap
pendekatan pengajaran bahasa adalah pandangan teoretis tentang apa itu bahasa,
dan bagaimana bahasa itu dapat dipelajari. Suatu pendekatan memunculkan
metode, cara mengajar sesuatu, yang menggunakan kegiatan kelas atau teknik
untuk membantu peserta didik belajar.
Contoh:
Pendekatan komunikatif adalah pendekatan yang paling dikenal saat ini untuk
pengajaran bahasa. Pengajaran berbasis tugas adalah metodologi yang terkait
dengannya. Pendekatan lain termasuk pendekatan kode-kognitif, dan pendekatan
aural-oral (metode audiolingual).
Pembelajar di kelas bahasa modern sering belajar melalui teknik yang diambil dari
berbagai metode/pendekatan dalam apa yang diberi label 'pendekatan eklektik'.
Guru memilih teknik dari berbagai pendekatan sesuai dengan kebutuhan yang
berbeda dari peserta didik mereka. Sebagian besar buku pelajaran menggabungkan
metode dan teknik dengan cara ini.
Metode Langsung
• Dalam metode ini, pengajaran dilakukan sepenuhnya dalam bahasa
yang dipelajari. Peserta didik tidak diperbolehkan menggunakan
bahasa aslinya. Aturan tata bahasa dihindari dan ada penekanan pada
pengucapan yang baik.
Terjemahan - Tata Bahasa
• Dalam metode ini, pembelajaran sebagian besar dilakukan dengan
menerjemahkan ke dan dari bahasa target. Aturan tata bahasa harus
dihafal dan daftar panjang kosakata dipelajari dengan hati. Ada sedikit
atau tidak ada penekanan pada pengembangan kemampuan lisan.
Metode ini paling umum digunakan dalam pendidikan menengah.
Metode Audiolingual
Teori di balik metode ini adalah belajar bahasa berarti memperoleh kebiasaan. Ada banyak
praktik dialog dalam setiap situasi.
Dalam audiolingual yang berdasarkan pendekatan struktural itu, bahasa yang diajarkan
dicurahkan pada lafal kata, dan pelatihan pola-pola kalimat berkali-kali secara intensif. Guru
meminta siswa untuk mengulang-ulang sampai tidak ada kesalahan. Langkah-langkah yang
biasanya dilakukan adalah :
penyajian dialog atau teks pendek yang dibacakan guru berulang-ulang dan siswa
menyimak tanpa melihat teks yang dibaca;
peniruan dan penghafalan teks itu setiap kalimat secara serentak dan siswa
menghafalkannya;
penyajian kalimat dilatihkan dengan pengulangan,
dramatisasi dialog atau teks yang dilatihkan kemudian siswa memperagakan di depan
kelas, dan;
pembentukan kalimat lain yang sesuai dengan yang dilatihkan.
• Metode Komunikatif
Desain yang bermuatan komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa. Setiap
tujuan diorganisasikan ke dalam pembelajaran. Setiap pembelajaran dispesifikkan ke dalam
tujuan konkret yang merupakan produk akhir. Sebuah produk di sini dimaksudkan sebagai
sebuah informasi yang dapat dipahami, ditulis, diutarakan, atau disajikan ke dalam
nonlinguistis. Sepucuk surat adalah sebuah produk. Demikian pula sebuah perintah, pesan,
laporan, atau peta, juga merupakan produk yang dapat dilihat dan diamati. Dengan begitu,
produk-produk tersebut dihasilkan melalui penyelesaian tugas yang berhasil. Contohnya
menyampaikan pesan kepada orang lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tujuan itu dapat dipecah menjadi:
(a) memahami pesan,
(b) mengajukan pertanyaan untuk menghilangkan keraguan,
(c) mengajukan pertanyaan untuk memperoleh lebih banyak informasi,
(d) membuat catatan,
(e) menyusun catatan secara logis, dan
(f) menyampaikan pesan secara lisan. Dengan begitu, untuk materi bahasan penyampaian
pesan saja, aktivitas komunikasi dapat terbangun secara menarik, mendalam, dan membuat
siswa lebih intensif.
• Metode Produktif
Metode produktif diarahkan pada berbicara dan menulis. Siswa harus
banyak berbicara atau menuangkan gagasannya. Dengan menggunakan
metode produktif diharapkan siswa dapat menuangkan gagasan yang
terdapat dalam pikirannya ke dalam keterampilan berbicara dan
menulis secara runtun. Semua gagasan yang disampaikan dengan
menggunakan bahasa yang komunikatif. Yang dimaksud dengan
komunikatif di sini adalah adanya respon dari lawan bicara. Bila kita
berbicara lawan bicara kita adalah pendengar, bila kita menulis lawan
bicara kita adalah pembaca.
• Metode Partisipatori
Metode pembelajaran partisipatori lebih menekankan keterlibatan
siswa secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan
belajar. Siswa didudukkan sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi
aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar. Guru hanya bersifat sebagai
pemandu atau fasilitator. Dalam metode partisipatori siswa aktif,
dinamis, dan berlaku sebagai subjek. Namun, bukan berarti guru harus
pasif, tetapi guru juga aktif dalam memfasilitasi belajar siswa dengan
suara, gambar, tulisan dinding, dan sebagainya. Guru berperan sebagai
pemandu yang penuh dengan motivasi, pandai berperan sebagai
moderator dan kreatif. Konteks siswa menjadi tumpuan utama.
• Metode Membaca
Metode membaca bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan memahami
teks bacaan yang diperlukan dalam belajar siswa. Berikut langkah-langkah
metode membaca:
(1) pemberian kosakata dan istilah yang dianggap sukar dari guru ke siswa. Hal ini
diberikan dengan definisi dan contoh ke dalam kalimat;
(2) penyajian bacaan di kelas. Bacaan dibaca dengan diam selama 10-15 menit
(untuk mempercepat waktu, bacaan dapat diberikan sehari sebelumnya);
(3) diskusi isi bacaan dapat melalui tanya jawab;
(4) pembahasan tata bahasa dilakukan dengan singkat. Hal itu dilakukan jika
dipandang perlu oleh guru
(5) pembahasan kosakata yang relevan
(6) pemberian tugas seperti mengarang (isinya relevan dengan bacaan) atau
membuat denah, skema, diagram, ikhtisar, rangkuman, dan sebagainya yang
berkaitan dengan isi bacaan.
• Metode Diskusi
Diskusi adalah proses pembelajaran melalui interaksi dalam kelompok.
Setiap anggota kelompok saling bertukar ide tentang suatu isu dengan
tujuan untuk memecahkan suatu masalah,menjawab suatu pertanyaan,
menambah pengetahuan atau pemahaman, atau membuat suatu
keputusan. Apabila proses diskusi melibatkan seluruh anggota kelas,
pembelajaran dapat terjadi secara langsung dan bersifat student
centered (berpusat pada siswa). Dikatakan pembelajaran langsung
karena guru menentukan tujuan yang harus dicapai melalui diskusi,
mengontrol aktivitas siswa serta menentukan fokus dan keberhasilan
pembelajaran. Dikatakan berpusat kepada siswa karena sebagian besar
input pembelajaran berasal dari siswa, mereka secara aktif dan
meningkatkan belajar, serta mereka dapat menemukan hasil diskusi
mereka.
Teknik-teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia
• Berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
I. Teknik pembelajaran menyimak
(1) simak-ulang ucap
(2) simak-tulis (dikte)
(3) simak-kerjakan
(4) simak-terka
(5) memperluas kalimat
(6) menyelesaikan cerita
(7) membuat rangkuman
(8) menemukan benda
(9) bisik berantai
(10) melanjutkan cerita
(11) parafrase
(12) kata kunci
II. Teknik pembelajaran berbicara
(1) ulang-ucap
(2) lihat-ucapkan
(3) memerikan
(4) menjawab pertanyaan
(5) bertanya
(6) pertanyaan menggali
(7) melanjutkan
(8) menceritakan kembali
(9) percakapan
(10) parafrase
(11) reka cerita gambar
(12) bermain peran
(13) wawancara
(14) memperlihatkan dan bercerita
III. Teknik pembelajaran membaca
(1) membaca survei
(2) membaca sekilas
(3) membaca dangkal
(4) membaca nyaring
(5) membaca dalam hati
(6) membaca kritis
(7) membaca teliti
(8) membaca pemahaman
IV. Teknik pembelajaran menulis
(1) menyalin kalimat
(2) membuat kalimat
(3) meniru model
(4) menulis cerita dengan gambar berseri
(5) menulis catatan harian
(6) menulis berdasarkan foto
(7) meringkas
(8) parafrase
(9) melengkapi kalimat
(10) menyusun kalimat
(11) mengembangkan kata kunci
Strategi Pembelajaran BI
• Strategi pembelajaran adalah suatu rancangan atau pola yang digunakan untuk
menentukan proses belajar mengajar. (Subana, Sudrajat, 2005). Strategi pengajaran
adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa
pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum
pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu.
Berikut pendapat beberapa ahli yang mengemukakan pengertian dari strategi
pengajaran adalah sebagai berikut:
1. Wina Sanjaya (2006) menyatakan bahwa strategi pengajaran merupakan rencana
tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.
2. Kozma dalam Sanjaya (2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi pengajaran
dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan
fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapaunya tujuan pembelajaran.
3. Moedjiono (1993) mengatakan bahwa strategi pengajaran adalah kegiatan guru
untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari
komponen pembentuk sistempembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan
siasat tertentu dalam (Abdul, 2013: 8)
Beberapa Strategi Pembelajaran BI
Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Pembelajaran langsung adalah istilah yang sering digunakan untuk teknik
pembelajaran Ekspositoris , atau teknik penyampaian semacam kuliah (sering juga
digunakan istilah “chalk and talk ”). Strategi pembelajaran langsung merupakan
bentuk dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher
centered approach).
Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang
siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas.
Strategi pembelajaran Cooperative Learning mulai populer akhir-akhir ini. Melalui
Cooperative Learning siswa didorong untuk bekerja sama secara maksimal sesuai
dengan keadaan kelompoknya. Kerja sama di sini dimaksudkan setiap anggota
kelompok harus saling bantu.
Lanjutan Strategi Pembelajaran BI
• Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan masalah sebagai suatu
strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa
memecahkan suatu persoalan, misalkan memecahkan soal-soal matematika. Sedangkan strategi
pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik untuk membantu siswa agar memahami dan
menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah.
• Strategi Pembelajaran Ekspositoris
Strategi ini merupakan strategi berbentuk penguraian yang dapat berupa bahan tertulis atau
penjelasan verbal, pendidik mengolah secara tuntas, pesan atau materi sebelum disampaikan di
kelas.
• Strategi Pembelajaran Discovery
Penemuan adalah proses mental peserta didik yang mampu mengasimilasi sebuah konsep atau
prinsip yang dimaksud dengan proses mental tersebut antara lain mengatati, mencerna, mengerti,
menggolong-golongkan, menduga atau memperkirakan dan menjelaskan serta mengukur dan
membuat kesimpulan yang tergolong dalam konsep. Dalam strategi pembelajaran ini peserta didik
dibiarkan menemukan sendiri, pendidik hanya membimbing dan memberikan instuksi dalam strategi
discovery pendidik harus berusaha meningkatkan aktifitas peserta didik dalam prose pembelajaran.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai