Oleh Iskandar Syahputera Januari 2024 Pemilihan Pendekatan Penelitian
Tiga Pendekatan Penelitian;
(a) Qualitatif, (b) Quantitatif, and (c) Metode Campuran (mixed methods). A Framework for Research-The Interconnection of Worldviews, Design and Research Methods (Creswell 2014) Kualitatif • Penelitian kualitatif merupakan pendekatan untuk menggali dan memahami makna individu atau kelompok tentang masalah sosial atau manusia. Proses dari penelitian melibatkan pertanyaan dan prosedur yang muncul, data biasanya dikumpulkan di pengaturan peserta, analisis data secara induktif membangun dari khusus ke tema-tema umum, dan peneliti membuat interpretasi dari makna data tersebut. Laporan tertulis akhir memiliki struktur yang fleksibel. Mereka yang terlibat dalam hal ini, mendukung cara memandang penelitian yang menghormati gaya induktif, fokus pada makna individu, dan pentingnya melaporkan kompleksitas suatu situasi. Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan untuk menguji teori- teori objektif dengan menelaah hubungan antar variabel. Variabel ini, pada gilirannya, dapat diukur, biasanya pada instrumen, sehingga data bernomor dapat dianalisis dengan menggunakan statistik. Prosedur laporan tertulis akhir memiliki struktur set yang terdiri dari pendahuluan, literatur dan teori, metode, hasil, dan pembahasan. Seperti kualitatif peneliti, mereka yang terlibat dalam bentuk inkuiri ini memiliki asumsi tentang menguji teori secara deduktif, membangun perlindungan terhadap bias, mengendalikan penjelasan alternatif atau kontrafaktual, dan mampu menggeneralisasi dan mereplikasi temuan. Metode Campuran (Mixed Method) • Metode penelitian campuran adalah pendekatan investigasi yang melibatkan pengumpulan keduanya kuantitatif dan kualitatif, mengintegrasikan dua bentuk data, dan menggunakan desain yang berbeda yang mungkin melibatkan asumsi filosofis dan teoretis kerangka kerja. Asumsi inti dari bentuk inkuiri ini adalah integrasi data kualitatif dan kuantitatif menghasilkan wawasan tambahan di luar informasi yang disediakan baik oleh data kuantitatif atau kualitatif saja. Desain Penelitian
• Peneliti tidak hanya memilih studi metode kualitatif,
kuantitatif, atau campuran; peneliti juga memutuskan jenis studi dalam tiga pilihan ini. Riset desain adalah jenis penyelidikan dalam metode kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran (Mixed Method) yang memberikan arahan khusus untuk prosedur dalam studi penelitian. Alternatif Desain Penelitian Desain Penelitian Quantitatif • Penelitian Experimental (Experimental Research); True experiment; quasi experiment; Desain eksperimental juga diterapkan dalam analisis perilaku atau eksperimen subjek tunggal di mana perlakuan eksperimental diberikan dari waktu ke waktu untuk suatu individu tunggal atau sejumlah kecil individu (Cooper, Heron, & Heward, 2007; Neuman & McCormick, 1995). • Penelitian non-experimental seperti; survei • Penelitian Longitudinal Penelitian Quantitatif non-eksperimental • Salah satu jenis penelitian kuantitatif non-eksperimental adalah penelitian kausal komparatif di mana peneliti membandingkan dua atau lebih kelompok dalam hal penyebab (atau variabel independen) yang telah terjadi. • Bentuk penelitian non-eksperimental lainnya adalah desain korelasional di mana peneliti menggunakan statistik korelasional untuk menggambarkan dan mengukur tingkat atau asosiasi (atau hubungan) antara dua atau lebih variabel atau set skor (Creswell, 2012). • Penelitian survei memberikan deskripsi kuantitatif atau numerik tentang tren, sikap, atau pendapat dari suatu populasi dengan mempelajari sampel dari populasi itu. Dia termasuk studi cross-sectional dan longitudinal menggunakan kuesioner atau wawancara terstruktur untuk pengumpulan data—dengan maksud menggeneralisasi dari suatu kelompok sampel kepada sekelompok populasi (Fowler, 2008). Penelitian Quantitatif Eksperimental • Penelitian eksperimental berusaha untuk menentukan apakah perlakuan tertentu mempengaruhi suatu hasil. Peneliti menilai hal ini dengan memberikan perlakuan khusus kepada salah satu kelompok dan membiarkan kelompok lainnya tanpa perlakuan khusus (alami) dan kemudian menentukan bagaimana kedua kelompok mencapai tujuan akhirnya. Jenis Desain Penelitian Eksperimental Pra-Eksperimental (Pre-Experimental Design) Desain ini menggunakan desain penelitian eksperimental pada umumnya, namun tidak menggunakan kelompok kontrol. Desain yang termasuk pra-eksperimental adalah Studi Kasus Satu Tembakan (The One Shot Case Study), Satu Kelompok Pretest-Postest (The One Group Pretest-Post test), dan Perbandingan Kelompok Statis (The Static Group Comparison). Lanjutan Jenis dan Desain Penelitian Eksperimental Eksperimental Sebenarnya (True Experimental Design) Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random/acak. • Ada beberapa jenis desain penelitian dalam kategori ini, antara lain: (1) Posttest-only Control Group Design, (2) The Pretest-Posttest Control Group Design, dan (3) The Solomon Four-Group Design. 1) Posttest-Only Control Group Design Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Lanjutan Jenis dan Desain Penelitian Eksperimental 2) Pretest-Posttest Control Group Design Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak/random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dan setelah peneliti memberikan treatment/perlakuan pada kelompok eksperimen, lalu peneliti memberikan posttest bagi kedua kelompok tersebut yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. 3) The Solomon Four-Group Design Dalam desain ini, dimana salah satu dari empat kelompok dipilih secara random. Dua kelompok diberi pretest dan dua kelompok tidak. Kemudian satu dari kelompok pretest dan satu dari kelompok non-pretest diberi perlakuan eksperimen, setelah itu keempat kelompok ini diberi posttest. • Quasi Eksperimen Metode quasi eksperimen berbeda dengan metode pre eksperimen dan true eksperimen. Pada metode quasi peneliti harus memberikan perlakukan dan meneliti perubahan dari perlakukan yang sudah diberikan. Namun sampel yang digunakan tidak menggunakan secara acak dan peneliti tak bisa memanipulasi subjek. Dalam penelitian ini, harus ada kelompok eksperimen dan kontrol yang ditetapkan dengan menggunakan kelompok acak. Penelitian Quasi Eksperimen bertujuan untuk mengetahui antar variabel yang melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Maka dari itu, quasi eksperimen bisa digunakan untuk penelitian yang ingin menyelidiki hubungan antar variabel dan mengklarifikasi penyebab hubungan tersebut. Quasi Eksperimen Ciri-ciri metode penelitian quasi eksperimen • Quasi eksperimen memang terlihat mirip dengan metode pre eksperimen. Namun ada ciri-ciri yang mencolok yang jadi perbedaan Quasi dengan metode eksperimen lainnya seperti berikut ini; Pemlihan kelompok yang menjadi subjek penelitian tidak bisa secara acak; Bisa menguji subjek penelitian dengan beberapa kondisi dan metode; Menggunakan beberapa metode yang nantinya akan dibandingkan hasilnya Memahami Variabel dalam Penelitian Variabel: Variabel penelitian adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian yang memberikan pengaruh dan mempunyai nilai (value). Variabel merupakan suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga dapat mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Arikunto (2010), variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu penelitian. Menurut Ibnu (2003), variabel penelitian adalah suatu konsep yang mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori, atau kondisi. Variabel tak bebas/terikat (dependent) Variabel yang bergantung pada faktor lain yang diukur. Variabel-variabel ini diharapkan berubah sebagai akibat dari manipulasi eksperimental variabel atau variabel independent. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel respon atau output. Variabel terikat atau dependen atau disebut variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari variabel bebas. Biasanya variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita jelaskan. Dalam eksperimen-eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasikan/dimainkan oleh pembuat eksperimen. Variabel Bebas/Independent • Variabel bebas/ tidak terikat (Independent) Variabel yang stabil dan tidak terpengaruh oleh variabel lain yang anda coba ukur. Ini merujuk pada kondisi eksperimen yang dimanipulasi secara sistematis oleh peneliti. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang diduga sebagai sebab munculnya variabel variabel terikat. Variabel bebas sering disebut juga dengan variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lain. Contoh Dependen dan Independen variabel 1) Pengaruh Model Pembelajaran (X) Terhadap Hasil Belajar Siswa (Y). • Variabel dependen : Hasil belajar siswa. • Variabel independen : Model pembelajaran. 2) Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru, Ketersediaan Sarana Belajar Di Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Variabel dependen : Hasil belajar ekonomi. Variabel independen : Pengaruh persepsi siswa, ketersediaan sarana belajar, dan motivasi belajar siswa. 3) Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Menggunakan Media Film Dokumenter Pada Siswa Kelas XI Variabel dependen : Peningkatan keterampilan menulis naskah drama. Variabel independen : Media film dokumenter. Memahami Pendekatan, Metode, Teknik dan Strategi Pembelajaran Bahasa Pendekatan menggambarkan teori atau filosofi yang mendasari bagaimana suatu bahasa harus diajarkan; metode atau metodologi menjelaskan, secara umum, cara penerapan pendekatan (silabus, perkembangan, jenis materi); teknik menjelaskan tugas dan kegiatan kelas praktis tertentu. Atau dapat juga di definisikan seperti berikut; Pendekatan mengacu pada asumsi umum tentang apa itu bahasa dan bagaimana pembelajaran bahasa terjadi. Metode adalah implementasi praktis dari suatu pendekatan. Prosedur adalah langkah-langkah langkah-demi-langkah untuk mengeksekusi metode. Akhirnya, teknik mengacu pada langkah-langkah kelas aktual dari waktu ke waktu yang mengarah pada hasil tertentu. Contoh Pendekatan adalah cara pandang belajar dan mengajar. Mendasari setiap pendekatan pengajaran bahasa adalah pandangan teoretis tentang apa itu bahasa, dan bagaimana bahasa itu dapat dipelajari. Suatu pendekatan memunculkan metode, cara mengajar sesuatu, yang menggunakan kegiatan kelas atau teknik untuk membantu peserta didik belajar. Contoh: Pendekatan komunikatif adalah pendekatan yang paling dikenal saat ini untuk pengajaran bahasa. Pengajaran berbasis tugas adalah metodologi yang terkait dengannya. Pendekatan lain termasuk pendekatan kode-kognitif, dan pendekatan aural-oral (metode audiolingual). Pembelajar di kelas bahasa modern sering belajar melalui teknik yang diambil dari berbagai metode/pendekatan dalam apa yang diberi label 'pendekatan eklektik'. Guru memilih teknik dari berbagai pendekatan sesuai dengan kebutuhan yang berbeda dari peserta didik mereka. Sebagian besar buku pelajaran menggabungkan metode dan teknik dengan cara ini. Metode Langsung • Dalam metode ini, pengajaran dilakukan sepenuhnya dalam bahasa yang dipelajari. Peserta didik tidak diperbolehkan menggunakan bahasa aslinya. Aturan tata bahasa dihindari dan ada penekanan pada pengucapan yang baik. Terjemahan - Tata Bahasa • Dalam metode ini, pembelajaran sebagian besar dilakukan dengan menerjemahkan ke dan dari bahasa target. Aturan tata bahasa harus dihafal dan daftar panjang kosakata dipelajari dengan hati. Ada sedikit atau tidak ada penekanan pada pengembangan kemampuan lisan. Metode ini paling umum digunakan dalam pendidikan menengah. Metode Audiolingual Teori di balik metode ini adalah belajar bahasa berarti memperoleh kebiasaan. Ada banyak praktik dialog dalam setiap situasi. Dalam audiolingual yang berdasarkan pendekatan struktural itu, bahasa yang diajarkan dicurahkan pada lafal kata, dan pelatihan pola-pola kalimat berkali-kali secara intensif. Guru meminta siswa untuk mengulang-ulang sampai tidak ada kesalahan. Langkah-langkah yang biasanya dilakukan adalah : penyajian dialog atau teks pendek yang dibacakan guru berulang-ulang dan siswa menyimak tanpa melihat teks yang dibaca; peniruan dan penghafalan teks itu setiap kalimat secara serentak dan siswa menghafalkannya; penyajian kalimat dilatihkan dengan pengulangan, dramatisasi dialog atau teks yang dilatihkan kemudian siswa memperagakan di depan kelas, dan; pembentukan kalimat lain yang sesuai dengan yang dilatihkan. • Metode Komunikatif Desain yang bermuatan komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa. Setiap tujuan diorganisasikan ke dalam pembelajaran. Setiap pembelajaran dispesifikkan ke dalam tujuan konkret yang merupakan produk akhir. Sebuah produk di sini dimaksudkan sebagai sebuah informasi yang dapat dipahami, ditulis, diutarakan, atau disajikan ke dalam nonlinguistis. Sepucuk surat adalah sebuah produk. Demikian pula sebuah perintah, pesan, laporan, atau peta, juga merupakan produk yang dapat dilihat dan diamati. Dengan begitu, produk-produk tersebut dihasilkan melalui penyelesaian tugas yang berhasil. Contohnya menyampaikan pesan kepada orang lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tujuan itu dapat dipecah menjadi: (a) memahami pesan, (b) mengajukan pertanyaan untuk menghilangkan keraguan, (c) mengajukan pertanyaan untuk memperoleh lebih banyak informasi, (d) membuat catatan, (e) menyusun catatan secara logis, dan (f) menyampaikan pesan secara lisan. Dengan begitu, untuk materi bahasan penyampaian pesan saja, aktivitas komunikasi dapat terbangun secara menarik, mendalam, dan membuat siswa lebih intensif. • Metode Produktif Metode produktif diarahkan pada berbicara dan menulis. Siswa harus banyak berbicara atau menuangkan gagasannya. Dengan menggunakan metode produktif diharapkan siswa dapat menuangkan gagasan yang terdapat dalam pikirannya ke dalam keterampilan berbicara dan menulis secara runtun. Semua gagasan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa yang komunikatif. Yang dimaksud dengan komunikatif di sini adalah adanya respon dari lawan bicara. Bila kita berbicara lawan bicara kita adalah pendengar, bila kita menulis lawan bicara kita adalah pembaca. • Metode Partisipatori Metode pembelajaran partisipatori lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa didudukkan sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar. Guru hanya bersifat sebagai pemandu atau fasilitator. Dalam metode partisipatori siswa aktif, dinamis, dan berlaku sebagai subjek. Namun, bukan berarti guru harus pasif, tetapi guru juga aktif dalam memfasilitasi belajar siswa dengan suara, gambar, tulisan dinding, dan sebagainya. Guru berperan sebagai pemandu yang penuh dengan motivasi, pandai berperan sebagai moderator dan kreatif. Konteks siswa menjadi tumpuan utama. • Metode Membaca Metode membaca bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan memahami teks bacaan yang diperlukan dalam belajar siswa. Berikut langkah-langkah metode membaca: (1) pemberian kosakata dan istilah yang dianggap sukar dari guru ke siswa. Hal ini diberikan dengan definisi dan contoh ke dalam kalimat; (2) penyajian bacaan di kelas. Bacaan dibaca dengan diam selama 10-15 menit (untuk mempercepat waktu, bacaan dapat diberikan sehari sebelumnya); (3) diskusi isi bacaan dapat melalui tanya jawab; (4) pembahasan tata bahasa dilakukan dengan singkat. Hal itu dilakukan jika dipandang perlu oleh guru (5) pembahasan kosakata yang relevan (6) pemberian tugas seperti mengarang (isinya relevan dengan bacaan) atau membuat denah, skema, diagram, ikhtisar, rangkuman, dan sebagainya yang berkaitan dengan isi bacaan. • Metode Diskusi Diskusi adalah proses pembelajaran melalui interaksi dalam kelompok. Setiap anggota kelompok saling bertukar ide tentang suatu isu dengan tujuan untuk memecahkan suatu masalah,menjawab suatu pertanyaan, menambah pengetahuan atau pemahaman, atau membuat suatu keputusan. Apabila proses diskusi melibatkan seluruh anggota kelas, pembelajaran dapat terjadi secara langsung dan bersifat student centered (berpusat pada siswa). Dikatakan pembelajaran langsung karena guru menentukan tujuan yang harus dicapai melalui diskusi, mengontrol aktivitas siswa serta menentukan fokus dan keberhasilan pembelajaran. Dikatakan berpusat kepada siswa karena sebagian besar input pembelajaran berasal dari siswa, mereka secara aktif dan meningkatkan belajar, serta mereka dapat menemukan hasil diskusi mereka. Teknik-teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia • Berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. I. Teknik pembelajaran menyimak (1) simak-ulang ucap (2) simak-tulis (dikte) (3) simak-kerjakan (4) simak-terka (5) memperluas kalimat (6) menyelesaikan cerita (7) membuat rangkuman (8) menemukan benda (9) bisik berantai (10) melanjutkan cerita (11) parafrase (12) kata kunci II. Teknik pembelajaran berbicara (1) ulang-ucap (2) lihat-ucapkan (3) memerikan (4) menjawab pertanyaan (5) bertanya (6) pertanyaan menggali (7) melanjutkan (8) menceritakan kembali (9) percakapan (10) parafrase (11) reka cerita gambar (12) bermain peran (13) wawancara (14) memperlihatkan dan bercerita III. Teknik pembelajaran membaca (1) membaca survei (2) membaca sekilas (3) membaca dangkal (4) membaca nyaring (5) membaca dalam hati (6) membaca kritis (7) membaca teliti (8) membaca pemahaman IV. Teknik pembelajaran menulis (1) menyalin kalimat (2) membuat kalimat (3) meniru model (4) menulis cerita dengan gambar berseri (5) menulis catatan harian (6) menulis berdasarkan foto (7) meringkas (8) parafrase (9) melengkapi kalimat (10) menyusun kalimat (11) mengembangkan kata kunci Strategi Pembelajaran BI • Strategi pembelajaran adalah suatu rancangan atau pola yang digunakan untuk menentukan proses belajar mengajar. (Subana, Sudrajat, 2005). Strategi pengajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu. Berikut pendapat beberapa ahli yang mengemukakan pengertian dari strategi pengajaran adalah sebagai berikut: 1. Wina Sanjaya (2006) menyatakan bahwa strategi pengajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. 2. Kozma dalam Sanjaya (2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi pengajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapaunya tujuan pembelajaran. 3. Moedjiono (1993) mengatakan bahwa strategi pengajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistempembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu dalam (Abdul, 2013: 8) Beberapa Strategi Pembelajaran BI Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Pembelajaran langsung adalah istilah yang sering digunakan untuk teknik pembelajaran Ekspositoris , atau teknik penyampaian semacam kuliah (sering juga digunakan istilah “chalk and talk ”). Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Strategi Pembelajaran Cooperative Learning Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas. Strategi pembelajaran Cooperative Learning mulai populer akhir-akhir ini. Melalui Cooperative Learning siswa didorong untuk bekerja sama secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya. Kerja sama di sini dimaksudkan setiap anggota kelompok harus saling bantu. Lanjutan Strategi Pembelajaran BI • Strategi Pembelajaran Problem Solving Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan, misalkan memecahkan soal-soal matematika. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah. • Strategi Pembelajaran Ekspositoris Strategi ini merupakan strategi berbentuk penguraian yang dapat berupa bahan tertulis atau penjelasan verbal, pendidik mengolah secara tuntas, pesan atau materi sebelum disampaikan di kelas. • Strategi Pembelajaran Discovery Penemuan adalah proses mental peserta didik yang mampu mengasimilasi sebuah konsep atau prinsip yang dimaksud dengan proses mental tersebut antara lain mengatati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, menduga atau memperkirakan dan menjelaskan serta mengukur dan membuat kesimpulan yang tergolong dalam konsep. Dalam strategi pembelajaran ini peserta didik dibiarkan menemukan sendiri, pendidik hanya membimbing dan memberikan instuksi dalam strategi discovery pendidik harus berusaha meningkatkan aktifitas peserta didik dalam prose pembelajaran. Terima Kasih
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu