Anda di halaman 1dari 9

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

(TEORI PENELITIAN KUANTITATIF)

OLEH KLP II :

1. AKILLA FADIA HAYA 200222263


2. MARLINA 200222004
3. YUYUN SARI 200222005
4. AHRIL 200222275

DOSEN PENGAMPU :
Dr. UMAR CONGGE, S.Sos., M.Si

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)
UNIVERSITA MUHAMMADIYAH SINJAI
T.A. 2022-2023
TEORI PENELITIAN KUANTIATIF
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang
berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan
antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena. (Sugiyono,2017,hlm.79). Wiliam Wiersma (1986) dalam sugiyono
bahwa, teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan
untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik. Cooper and Schindler
(2003), mengemukakan bahwa, teori adalah seperangkat konsep, definisi dan
proposisi yang tersusun secara sistematik sehingga dapat digunakan untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Mark 1963, membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori yang dimaksud
ini berhubungan dengan data empiris.

Kegunaan teori dalam penelitian

Cooper and Schindler (2003, kegunaan teori dalam penelitian adalah:


1) Theory narrows the range of fact we need to study
2) Theory suggest which research approaches are likely to yield the greatest
meaning
3) Theory suggest a system for the research to impose on data in order to
classify them in the most meaningful way
4) Theory summarizes what is known about object of study and states the
uniformities that lie beyond immediate observation
5) Theory can be used to predict further fact that should be found.
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus
berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif teori yang digunakan harus sudah
jelas, karena teori disini akan berfungsi untuk memperjelas masalah yang
diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan berbagai referensi
untuk menyusun instrumen penelitian. Oleh karena itu landasan teori dalam
proposal penelitian kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai.
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti sering kali menguji berbagai teori
untuk menjawab rumusan masalah yang dibuat. Teori dalam penelitian

2
kuantitatif diletakkan dalam awal penelitian. Dalam penelitian kualitatif,
penggunaan teori lebih bervariasi lagi. Bahkan peniliti bualitatif dapat
mengembangkan suatu teori dari hasil penelitiannya dan meletakkan teori
tersebut di akhir proyek penelitiannya. Namun dapat juga teori ini muncul di
awal penelitiannya sebagai pendangan yang nantinya dapat membentuk apa
yang ada dilapangan dan apa yang menjadi rumusan malah dalam
penelitiannya. Sedangkan dalam penelitian campuran, peneliti menguji atau
justru membuat suatu teori pada suatu perspektif teori.
Teori dalam penelitian kuantitatif (theory in quantitative research)
merupakan seperangkat gagasan konstrak (atau variabel) yang saling
berhubungan, yang berasosiasi dengan proposisi atau hipotesis yang
memerinci hubungan antarvariabel (biasanya dalam konteks magnitude atau
direction).

Penelitian Kuantitatif Menurut Para Ahli


Terdapat sejumlah pengertian penelitian kuantitatif yang dikemukakan para ahli
sebagai berikut.
1) Cresswell (1994)
Penelitian kuantitatif adalah metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu
dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Biasanya, variabel tersebut
diukur dengan instrumen penelitian sehingga data yang terdiri dari angka-
angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik.

2) Hermawan (2005)
Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat
objektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta
menggunakan metode pengujian statistik.

3
3) Priyono (2008)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian
kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model matematis, teori
dan/ atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran
merupakan bagian krusial dalam penelitian kuantitatif. Hal ini memberikan
gambaran atau jawaban akan hubungan yang fundamental dari hubungan
kuantitatif.
Penelitian kuantitatif biasanya dilakukan dengan jumlah sampel yang
ditentukan berdasarkan populasi yang ada. Perhitungan jumlah sampel
dilakukan dengan menggunakan rumus tertentu. Pemilihan rumus yang akan
digunakan, kemudian disesuaikan dengan jenis penelitian dan homogenitas
populasi.

4) Wiratna Sujarweni (2014)


Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-
penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistik atau cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).

5) Sugiyono (2017)
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
ditetapkan.

4
6) Sudaryana, dkk. (2022)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada analisis data-
data numerik (angka) yang diolah dengan metode statistik. Pada dasarnya,
pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (pengujian
hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas
kesalah penolakan hipotesis nol (nihil). Dengan metode kuantitatif, diperoleh
signifikansi perbedaan kelompok atau hubungan antar variabel yang diteliti.
Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.

7) Arikunto (2006: 12)


Mengemukakan tentang penelitian kuantitatif yakni pendekatan penelitian
yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari mengumpulkan data,
penafsiran terhadap data yang diperoleh, serta pemaparan hasilnya.

8) Creswell (2012: 13)


Menjelaskan penelitian kuantitatif mewajibkan seorang peneliti untuk
menjelaskan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya.

9) Sugiyono (2009: 14)


Menjelaskan bahwa metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang
berbasis pada filsafat positivisme, yang mana digunakan untuk meneliti
populasi atau sampel tertentu, yang umumnya pengambilan sampelnya
dilakukan secara random, dan data dikumpulkan menggunakan instrumen
penelitian, lalu dianalisis secara kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.

10) Emzir (2009:28)


Menjelaskan pengertian pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan yang
secara pokok menggunakan postpositivist dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan (seperti misalnya berkaitan sebab akibat, reduksi kepada
variabel, hipotesis serta pertanyaan spesifik dengan pengukuran, pengamatan,

5
serta uji teori), menggunakan strategi penelitian seperti survei dan eksperimen
yang memerlukan data statistik.

TEORI DALAM PENELITIAN KUANTITATIF


1. Variabel-variabel dalam Penelitian Kuantitatif
Variabel merujuk pada karakteristik atau atribut seorang individu atau
suatu organisasi yang dapat diukur atau diobservasi. Seperti yang dikatakan
oleh Sugiyono (2007) variable pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Jenis-jenis variabel dalam penelitian antara lain :
a) Variable bebas (independent variable) merupakan variable yang mungkin
menyebabkan, memengaruhi, atau berefek pada outcome. Variable juga
dikenal dengan istilah variable treatment, manipulated,
antecedent, atau predictor.
b) Variable terikat (dependent variable) merupakan variabel yang bergantung
pada variabel bebas. Variable terikat ini merupakan outcome atau hasil
dari pengaruh variable bebas. Istilah lain untuk variable terikat adalah
variabel criterion, outcome, effect, dan reponse.
c) Variabel intermening atau mediating berada di antara variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel ini memediasi pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Misalnya, jika siswa dapat melakukan test metode
penelitian dengan baik (variabel terikat), hal ini mungkin disebabkan (a)
persiapan mereka dalam penelitian (variabel bebas) dan/atau (b) usaha
mereka dalam menysun gagasan penelitian ke dalam kerangka keria
(variabel intervening) yang juga turut memengaruhi performa mereka
dalam test tersebut. Seperti yang terlihat bahwa variabel mediating ini,
yakni usaha menyusun penelitian, berada di antara variabel bebas dan
variabel terikat.
d) Variabel moderating adalah variabel bebas yang memengaruhi arah
dan/atau kekuatan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

6
(Thompson, 2006). Variabel moderating ini merupakan variabel baru yang
dikonstruksi sendiri oleh peneliti dengan cara mengambil satu variabel dan
mengalikannya dengan variabel lain untuk mengetahui dampak keduanya
(seperti, umur X sikap = kualitas hidup yang berdampak pada harga diri).
Variabel-variabel ini biasanya terdapat dalam penelitian eksperimen.

Dua jenis variabel lain adalah dan Variabel control memainkan


peran penting dalam penelitian kuantitatif Variabel ini merupakan variabel
bebas jenis khusus karena variabel ini secara potensial juga dapat
memengaruhi variabel terikat.
Dalam penelitian kuantitatif, variabel-variabel saling dihubungkan
untuk menjawab rumusan masalah (seperti, "Bagaimana harga diri
memengaruhi hubungan pertemanan di antara anak-anak remaja?") atau
untuk membuat prediksi tentang hasil apakah yang ingin diharapkan.
Prediksi-prediksi sering kali dikenal dengan istilah hipotesis (seperti,
"Harga diri yang positif dapat meningkatkan hubungan pertemanan di
antara anak-anak remaja"

2. Definisi Teori dalam Penelitian Kuantitatif


Kerlinger (1979,hal 64) berpendapat bahwa teori merupakan
seperangkat konstrak (variabel), definisi, dan proposisi yang saling
berhubungan yang mencerminkan pandangan sistematik atas suatu fenomena
dengan cara memperinci hubungan antarvariabel yang ditujukan untuk
menjelaskan fenomena alamiah".
Teori dalam penelitian kuantitatif (theory in quantitative research)
merupakan seperangkat konstrak (atau variabel) yangsaling berhubungan,
yang berasosiasi dengan proposisi atau hipotesis yang memerinci hubungan
antarvariabel (biasanya dalam konteks magnitude atau direction). Pembahasan
mengenai teori biasanya muncul di bagian tinjauan pustaka atau bagian
khusus, seperti landasan teori, logika teoritis, atau perspektif teoritis. Teori-
teori akan berkembang apabila peneliti menguji suatu prediksi secara terus

7
menerus. Menurut Thomas (dalam Creswell,2014), bahwa teori muncul dan
berkembang sebagai penjelasan atas suatu pengetahuan dalam bidang-bidang
tertentu.
Selain itu, teori juga memiliki jangkauan yang berbeda-beda. Neuman
(2009) membagi teori dalam tiga level : level mikro, level meso, dan level
makro. Teori level mikro memberikan penjelasan yang hanya terbatas pada
waktu, ruang, dan jumlah tertentu. Teori level meso menghubungkan teori
level mikro dan teori lever makro. Teori ini pada umumnya meliputi teori
tentang organisasi, pergerakan social, atau komunitas. Sedangkan teori level
makro menjelaskan permasalahan yang llebih luas seperti institussi social,
system budaya, dan masyarakat luas.

3. Berbagai Bentuk Teori dalam Penelitian Kuantitatif


Dalam proposal penelitian, peneliti menegasakan teorinya dalam
beberapa bentuk, seperti hipotesis, pernyataan logika “jika-maka”, atau bentuk
visual. Pertama, peneliti menegaskan teori dalam bentuk hipotesis-hipotesis
yang saling berhubungan. Kedua, peneliti menyatakan teori dalam bentuk
pernyatan “jika-maka” yang menunjukkan mengapa seseorang harus
menggunakan variabel bebas dapat memengaruhi variabel terikat. Ketiga,
peneliti dapat menyajikan teori dalam bentuk visual. Bentuk ini penting untuk
menerjemahkan variabel-variabel ke dalam gambar visual. Blalock (1969,
1985, 1991) menampilkan causal, modeling dengan membentuk teori-teori
verbal menjadi model-model kausal sehingga pembaca dapat memvisualisasi
hubungan antar variabel.

4. Penempatan Teori dalam Penelitian Kuantitatif


Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan teori secara
deduktif dan meletakkannya di awal proposal penellitian. Oleh karena itu
tujuannya adalah untuk menguji atau memverifikasi suatu teori ketimbang
mengembangkannya, maka peneliti kuantitatif seyogianya mengajukan teori,

8
mengumpulkan data untuk menguji teori tersebut, dan menyatakan konfirmasi
atau diskonfirmasi atas teori tersebut berdasarkan hasil yang diperoleh.

5. Menulis Perspektif Teoritis Kuantitatif


Di bawah ini cara mengidentifikasi suatu teori yang menjelaskan
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, anatara lain :
a) Periksalah literature yang kemungkinan membahas teori yang digunakan.
b) Periksalah pula penelitian-penelitian lain yang membahas topik atau yang
sangat berkaitan dengan topik yang digunakan.
c) Buatkah rumusan masalah dengan metaphor pelangi agar dapat menjebatani
variabel-variabel bebas dan variabel-variabel terikat.
d) Jelaskan teori yang digunakan dalam bagian khusus.

Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif mencakup antara lain:


teori yang digunakan, hipotesis-hipotesis dari teori tersebut, informasi tentang
aplikasi teori tersebut dalam penelitian-penelitian sebelumnya, dan pernyataan
yang mencerminkan bagaimana teori tersebut berhubungan dengan penelitian
yang diajukan.

Anda mungkin juga menyukai