Anda di halaman 1dari 7

PENELITIAN DESKRIPTIF, KORELASIONAL DAN KOMPRASIONAL

Oleh:
Muhammad Iswin
NIM : 2250100018
Dosen:
Dr. Anhar, M. A.

A. PENELITIAN DESKRIPTIF
1. Pengertian Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan


suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang dimana peneliti
berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian untuk
kemudian digambarkan sebagaimana adanya.

Menurut Mohammad Nazir, Metode deskriptif adalah suatu metode dalam


meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistempemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

2. Ciri-ciri Penelitian Deskriptif

Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad adalah :

1) Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa


sekarang pada masalah-masalah yang actual.
2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa
(karena itu metode ini sering disebut metode analisis).

3. Langkah-Langkah Penelitian Deskriptif.

Berikut adalah Langkah-langkah dalam penelitian deskipritf, yaitu :

1) Merumuskan Masalah

Rumusan masalah merupakan tulisan singkat yang berisi pertanyaan spesifik


terkait topik atau tema yang diangkat oleh peneliti. Jawaban dari rumusan
masalah ini yang akan  menjadi hasil penelitian.

2) Memilih Data

Data merupakan salah satu komponen penting dalam penelitian. Data berisi
informasi terkait sesuatu hal yang berkaitan dengan penelitian. Dalam memilih
data penelitian perlu diketahui terlebih dahulu jenis data apa yang digunakan
apakah data kualitatif atau data kuantitatif.

3) Memilih Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian haruslah data yang berkualitas. Data
yang baik atau berkualitas ini dapat diperoleh dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang sesuai, apakah dengan cara wawancara, menyebarkan
kuesioner, studi dokumen, studi pustaka dan lain-lain.

4) Kesimpulan Penelitian

Kesimpulan penelitian dapat dikatakan sebagai tahapan terakhir sebelum


presentasi atau visualisasi data. Pada bagian ini peneliti akan menarik
kesimpulan dari penelitian deskriptif. Adapun cara pelaksanaannya dapat
dengan menggabungkan dari setiap jawaban yang telah didapatkan kemudian
diringkas dalam satu kesimpulan.

5) Kenali Dasar Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan langkah penting dalam kegiatan penelitian,


terdapat beberapa teknik analisis data yang dapat digunakan sesuai dengan jenis
data.

B. PENELITIAN KORELASIONAL
1. Pengertian Penelitian Korelasional

Sebelum mempelajari pengertian penelitian korelasional, terlebih dahulu


kita memahami pendapat-pendapat ahli mengenai jenis riset ini.

1) Fraenkel dan Wallen 

Penelitian korelasional ialah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui


hubungan antarvariabel atau lebih, tanpa ada upaya untuk mempengaruhi, maka
data tersebut valid karena tidak ada manipulasi variabel.

2) Gay 

Penelitian korelasional ialah penelitian yang termasuk ex post facto, karena


variabel-variabelnya tidak dimanipulasi oleh peneliti dan langsung dapat
mencari hubungan antarvariabel tersebut.

3) Emzir 

Penelitian korelasional ialah penelitian yang berusaha menafsirkan hubungan


antarvariabel. Penelitian korelasional umumnya digunakan pada bidang sosial,
ekonomi, juga pendidikan.

4) Winarsunu

Teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan atau korelasi antara 2
variabel atau lebih disebut dengan teknik korelasi. 2 variabel yang diteliti
hubungannya itu masing-masing disebut dengan variabel bebas (variabel X) dan
variabel bebas (variabel Y).
5) Suryabrata 

Penelitian korelasional ialah penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi kaitan


varias-variasi yang ada di dalam dengan variasi-variasi yang berasal dari luar
didasarkan pada koefisien relasi.

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas, jenis riset ini merupakan


penelitian yang berusaha untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih
pada suatu penelitian kuantitatif. Selain itu,  jenis riset ini juga mencari adanya
kaitan antara variasi-variasi dari dalam dengan variasi-variasi dari luar berdasarkan
koefisiensi relasi.

Penelitian korelasional ini merupakan salah satu jenis metode penelitian yang
melibatkan dua variabel dalam membangun hubungan secara statistik dari variabel-
variabel penelitian tersebut. 

2. Tujuan Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional memiliki tujuan untuk mengidentifikasi variabel-variabel


yang memiliki hubungan dengan variabel lainnya, apakah ada perubahan pada suatu
variabel tertentu atau tidak, dan apakah variabel tersebut menciptakan perubahan pada
variabel lainnya. Contohnya adalah mengukur kaitan hubungan antara kecerdasan
dengan usia, kreativitas dengan motivasi, dan sebagainya.

Penelitian korelasional ini termasuk penelitian deskriptif yang dapat


mengungkapkan hubungan secara statistik. Penelitian ini berbeda dengan penelitian
eksperimen yang mengandalkan sepenuhnya pada hipotesis dan metodologi ilmiah. 

Contoh sederhana penelitian dapat mengungkapkan hubungan statistik antara


seseorang dengan berpenghasilan tinggi dan kepindahan. Artinya makin banyak
penghasilan seseorang, maka makin besar juga kemungkinan pindah atau tidaknya orang
tersebut.

3. Macam Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional memiliki 3 jenis. 3 jenis riset ini dapat dipahami di


bawah ini.

1) Studi Prediksi

Studi prediksi dilakukan untuk memudahkan dalam pengambilan suatu


simpulan mengenai individu atau pada pemilihan individu. Selain tujuan di atas,
studi prediksi dapat berguna untuk menguji hipotesis dan menentukan validitas
prediktif. Menguji hipotesis maksudnya adalah menguji hipotesis teoretis variabel
yang dipercaya untuk menjadi prediktor.

Studi prediksi ini juga dapat membuktikan bahwa, ketika ada variabel yang
diteliti tersebut muncul terlebih dahulu, maka variabel yang diteliti harus urut. Pada
studi prediksi ini juga bisa menentukan atau memprediksi kejadian yang akan terjadi
di masa mendatang atau variabel tertentu.
2) Studi Hubungan

Studi hubungan dilakukan dalam usaha mendapatkan pemahaman dari


variabel-variabel atau faktor-faktor yang berhubungan dengan faktor lainnya yang
kompleks. Selain tujuan di atas, studi hubungan juga dapat memberikan arah
penelitian untuk melanjutkan pada studi eksperimental atau komparatif.

Studi hubungan dapat memberikan gambaran pada peneliti mengenai


tingkat hubungan antara sepasang variabel atau bivariat dalam suatu penelitian.
Studi ini penting digunakan ketika seorang peneliti membutuhkan atau meneliti
mengenai suatu hubungan sepasang variabel yang berbeda, namun dalam waktu
yang sama.

3) Korelasi Multivariat

Korelasi multivariat meneliti variabel yang berjumlah tiga atau lebih dalam
penelitian. Korelasi multivariat dilakukan untuk mengukur dan menyelidiki tingkat
hubungan yang terdapat pada variabel-variabel yang dikombinasikan. Ada 2 teknik
pada korelasi multivariat, yaitu sebagai berikut. 

a. Regresi Ganda (Multiple Regression)

Regresi ganda digunakan untuk memprediksi fenomena-fenomena yang kompleks,


karena jika hanya menggunakan satu variabel prediktor, maka hasilnya seringkali
kurang akurat. Maka dari itu, regresi ganda ini digunakan ketika banyak informasi
maka makin akurat prediksi yang dibuat.

b. Korelasi Kanonik

Korelasi kanonik berfungsi untuk menjawab mengenai bagaimanakah variabel


prediktor dapat memprediksi variabel kriteria, sehingga korelasi kanonik dapat
dikatakan sebagai perluasan dari regresi ganda tersebut. 

4. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional memiliki kelebihan dan kekurangan. Penjelasannya


seperti di bawah.

Kelebihan

Kelebihan atau keunggulan penggunaan penelitian korelasional adalah seperti berikut.

 Mampu menyelidiki hubungan dua variabel atau lebih dalam waktu yang
bersamaan
 Mampu memberikan informasi mengenai tingkat kekuatan hubungan antarvariabel
yang diteliti
 Mampu mengatasi masalah berkaitan dengan bidang sosial, ekonomi, pendidikan,
dan lain-lain.
 Memungkinkan untuk memberikan prediksi tanpa menggunakan sampel besar
 Memungkinkan untuk menyelidiki variabel-variabel dengan intensif atau
mendalam

Kekurangan

Kekurangan atau kelemahan penggunaan penelitian korelasional adalah sebagai berikut.

 Tidak bisa menjelaskan sebab atau akibat dari hubungan antara dua variabel atau lebih
yang diteliti
 Hasil hanya mengidentifikasi hubungan satu dengan yang lain
 Tidak bisa menunjukkan hubungan yang bersifat kausalitas
 Kurang ketat dan tertib, karena tidak ada kontrol pada variabel-variabel bebas yang
diteliti
 Pola dalam hubungan tidak jelas atau kabur
 Seringkali membuat peneliti mengambil simpulan secara sekali tembak 
 Memasukkan data-data penelitian tanpa mempertimbangkan atau pemilihan
 Interptertasi yang kurang jelas atau bermakna

C. PENELITIAN KOMPRASIONAL
1. Pengertian Penelitian Komprasional
“Komparasi adalah penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari
pemecahan melalui analisis tentang hubungan sebab-akibat yakni memilih faktor-
faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena yang diselidiki dan
membandingkan dari faktor satu ke faktor yang lain.”
Berikut adalah beberapa pengertian penelitian komparatif menurut para
ahli, yaitu :

1) Aswani

Menurut Aswani, penelitian komparatif akan membantu untuk menemukan


persamaan dan perbedaan tentang benda, orang, prosedur kerja, ide, maupun
kritik terhadap orang, kelompok, atau ide,

2) Mohammad Nasir

Penelitian komparatif menurut Mohammad Nasir adalah penelitian deskriptif


yang tujuannya adalah mencari jawaban mendasar mengenai sebab dan akibat,
yang caranya adalah dengan menganalisis berbagai faktor penyebab terjadi atau
munculnya fenomena tertentu.

3) Sugiyono

Pengertian penelitian komparatif menurut Sugiyono adalah penelitian yang


membandingkan keberadaan dari satu variabel atau lebih pada dua sampel atau
lebih pada waktu yang berbeda.
Dari berbagai pengertian penelitian komparatif menurut ahli, maka penelitian
komparatif dapat disimpulkan sebagai penelitian yang dilakukan dengan cara
membandingkan dua variabel atau lebih, untuk mendapatkan jawaban atau fakta, apakah
ada perbandingan dari objek yang diteliti atau tidak.

2. Tujuan Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif yang dilakukan dapat dilakukan dengan berbagai tujuan,


yaitu:

1) Membandingkan

Sesuai dengan namanya, tujuan pertama dari penelitian komparatif adalah


untuk membandingkan. Dalam penelitian komparatif, hal yang dibandingkan adalah
persamaan maupun perbedaan dari dua atau lebih fakta dan sifat dari variabel yang
diteliti. Komparasi yang dilakukan ini berdasarkan dari kerangka berpikir penelitian
yang dilakukan.

2) Membuat Generalisasi

Tujuan kedua dari penelitian komparatif adalah untuk membuat generalisasi


mengenai tingkat perbandingan, yang didasarkan dari cara pandang atau kerangka
berpikir tertentu yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan.

3) Menentukan Variabel

Penelitian komparatif juga bertujuan untuk menentukan variabel mana yang


sebaiknya digunakan dan tidak digunakan dalam penelitian. Sebab dengan
melakukan penelitian komparatif, maka bisa diketahui kelebihan dan kekurangan
setiap variabel yang digunakan, sehingga peneliti bisa memilih mana yang lebih baik
dipilih atau tidak dipilih.

4) Menyelidiki Kemungkinan Hubungan

Tujuan terakhir dari penelitian komparatif adalah menyelidiki kemungkinan


hubungan sebab akibat dengan cara yang dilakukan berdasarkan pengamatan
terhadap akibat yang ditimbulkan dan mencari faktor penyebab dari data yang sudah
dimiliki.

3. Jenis Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif yang dilakukan dapat bermacam-macam, tergantung dari


variabel dan topik penelitian yang dilakukan. Terdapat empat jenis penelitian komparatif,
yaitu:

1) Perbandingan Individual

Jenis penelitian komparatif yang pertama adalah perbandingan kontras


secara individual atau disingkat sebagai perbandingan individual. Jenis penelitian
komparatif ini adalah komparasi yang dilakukan dengan cara membandingkan
penggambaran dari karakteristik masing-masing kasus atau variabel yang dipelajari.
Jenis komparasi ini membantu untuk memperluas pengetahuan dan memberikan
wawasan untuk melihat karakteristik kasus maupun variabel dengan lebih
mendalam.

2) Perbandingan Universal

Penelitian komparatif yang berjenis perbandingan universal adalah jenis


perbandingan yang digunakan untuk menetapkan bahwa setiap fenomena dari
kejadian-kejadian mengikuti aturan yang sama.

Jenis perbandingan universal ini akan menggunakan perbandingan untuk


mengembangkan landasan teori, dengan tujuan untuk memberikan teori yang akan
membantu menjelaskan kasus yang sedang diteliti dalam penelitian.

3) Perbandingan Penemuan Variasi

Jenis penelitian komparatif berupa perbandingan penemuan variasi ini akan


memeriksa berbagai perbedaan sistematis dari berbagai kejadian, dengan tujuan
untuk menetapkan prinsip variasi dalam karakter atau fenomena yang berbeda.
Caranya adalah dengan membandingkan berbagai perbedaan logis di antara
kejadian, kemudian menetapkan standar variasi pada karakter atau fenomena
tersebut.

4) Perbandingan Cakupan

Jenis penelitian komparatif yang ketiga ini adalah untuk menetapkan variasi
dalam karakter atas suatu fenomena di dalam sistem yang sama. Hal ini dilakukan
untuk menjelaskan karakteristiknya sebagai fungsi dari berbagai hubungannya
dengan sistem, secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai