PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian yang diberikan oleh dosen
2. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang materi yang ada dibuku dengan cara
meringkas buku
3. Meningkatkkan pengetahuan mahasiswa dalam menganalisis kelemahan maupun
kelebihan dari buku
4. Untuk mengetahui apa yang tidak kita ketahui tentang pengembangan penelitian
dalam pendidikan
1.3 Manfaat
1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang penelitian dalam pendidikan
2. Menambah pengetahuan tentang penggunaan dan penerapan berbagai metode
penelitian dalam pendidikan di SD
3. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang metodologi penelitian pendidikan
1
1.4 Identitas Buku
Buku utama
1. Judul buku : Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif
2. Penulis : Prof. Dr. Emzir, M.Pd.
3. Penerbit : Rajawali Pers
4. Edisi : Ke-1
5. Cetakan : Ke-10
6. Tahun terbit : 2017
7. Kota Terbit : Depok
8. Tebal Buku : 320 halaman
9. ISBN : 978-979-769-162-2
Buku Pembanding
1. Judul buku : Metode Penelitian Pendidikan
2. Penulis : Prof. Dr. Sugiono
3. Pencetak : Alfabeta CV
4. Tahun terbit : 2015
5. Kota Terbit : Bandung
2
BAB II
ISI BUKU
B. Elemen Penelitian
Creswell (2003:3) mengemukakan 3 pendekatan penelitian, yaitu pendekatan
kuantitatif, pendekatan kualitatif dan pendekatan metode gabungan (mixed methods
approach). Untuk memahami ketiga pendekatan tersebut menurut Creswell, peneliti perlu
memerhatikan tiga elemen kerangka kerja, yaitu asumsi-asumsi filosofis tentang apa yag
membentuk tuntutan pengetahuan (knowledge claims); prosedur umum penelitian yang
disebut strategies of inquiry; dan prosedur detail pengumpulan data, analisis, dan penulisan,
yang disebut metode.
3
BAB II Penelitian Korelasional
A. Pengertian
Penelitian korelasional yaitu penelitian yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi
diantara variabel yang muncul secara alami. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk
mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan teknik korelasi atau teknik
statistik yang lebih canggih. Menurut Gay (dalam buku Emzir: 2017) penelitian korelasi
kadang-kadang diperlakukan sebagai penelitian deskriptif, terutama disebabkan penelitian
korelasional mendiskripsikan sebuah kondisi yang telah ada.
4
untuk menguji hipotesis teoretis mengenai variabel yang dipercaya menjadi prediktor
suatu kriteria, dan untuk menentukan validitas prediktif instrument pengukuran
individual.
3. Korelasi dan Kausalitas
Penelitian korelasional mengacu pada studi yang bertujuan untuk
mengungkapkan hubungan antara variabel melalui penggunaan statistik korelasional.
4. Manfaat Penggunaan Metode Korelasi
Penggunaan metodde korelasional memungkinan para peneliti menganalisis hubungan
antara sejumlah besar variabel dalam suatu studi tunnggal. Penggunaan metode korelasional
ditujukan untuk mengungkapkan hubungan antarvariabel, untuk mempredikdi skor subjek
pada suatu variabel melalui skor pada variabel lain.
5
BAB III Penelitian Eksperimental
A. Pengertian
Wiersma (1991:99) mendefinisikan eksperimen sebagai suatu situasi penelitian yang
sekurang-kurangnya satu variabel bebas, yang disebut sebagai variabel eksperimental,
sengaja dimanipulasi oleh peneliti. Menurut Davis (2004) penelitian eksperimental
didasarkan pada asumsi bahwa dunia bekerja menurut hukum-hukum kausal. Pengertian yang
lebih jelas tentang penelitian eksperimental dikemukakan oleh Gay (1981). Gay menyatakan
bahwa metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya metode penelitian yang
dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab-akibat).
D. Validitas Eksperimental
1. Validitas Internal
Validitas ini mengacu pada kondisi bahwa perbedaan yang diamati pada variabel
bebas adalah suatu hasil langsung dari variabel beas yang dimanipulasi dan bukan dari
variabel lain.
6
2. Validitas Eksternal
Validitas ini mengacu pada kemampuan generalisasi suatu penelitian. Dimana
dibutuhkan kemampuan suatu sampel populasi yang benar-benar bisa
digeneralisasikan ke populasi yang lain pada waktu dan kondisi yang lain.
7
G. Penjelasan Lengkap Desain Eksperimental Semu (Quasi- Experimental Semu)
1. Pengertian Eksperimen Semu (kuasi eksperimen)
Quasi eksperiment didefinisikan sebagai eskperimen yang memiliki perlakuan,
pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan penugasan acak untuk
menciptakan perbandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan
perlakuan (Cook & Campbell, 1979).
2. Tujuan, Kelemahan, dan Keunggulan Eksperimen Semu
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun pemilahan kedua
kelompok tersebut tidak dengan teknik random.
Adapun beberapa kelemahan/ keterbatasan yang dimiliki oleh desain quasi eksperimen
adalah terlalu fokus terhadap kejadian yang tidak dapat diperkirakan dan tidak berkelanjutan
sehingga dapat mengaburkan tujuan jika terjadi perubahan yang tidak terduga akibat faktor
fenomena ekonomi atau perkembangan politik. Dan juga kurang kuatnya pengukuran dalam
hal asosiasi yang menjadikan beberapa efek yang terjadi pengukurannya terbatas. Hal
tersebut mengakibatkan beberapa efek seringkali “tidak terlihat” pada saat pengukuran terjadi
(Caporaso, 1973:31-38). Adapun secara terperinci kelemahan dari penelitian Quasi
Eksperiment adalah sebagai berikut:
a. Tidak adanya randomisasi (randoimization)
b. Kontrol terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen tidak
dilakukan
3. Macam-Macam Rancangan yang ada dalam Quasi Eksperimen
a) The Nonequivalent Control Group Design
b) Desain Rangkaian Waktu (The Time-Series Design)
c) Desain Berimbang (Conterbalanced Design)
d) Desain Faktorial (Factorial Design)
8
BAB IV Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)
9
b. Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan yang secara aktual
termasuk diantara banyak faktor di bawah penelitian.
c. Kesulitan bahwa tidak ada faktor yang tunggal yang menyebabkan suatu hasil.
d. Suatu fenomena tidak hanya dihasilkan dari berbagai penyebab.
e. Apabila hubungan antara dua variabel telah terungkap penentuan mana penyebab
dan mana akibat mungkin sulit.
f. Terdapat fakta bahwa dua atau lebih faktor yang berhubungan tidak harus memiliki
implikasi hubungan sebab-akibat.
g. Pengklasifikasian subjek kedalam kelompok dikotomi (pembagian atas dua
kelompok yang saling bertentangan).
h. Studi perbandingan dalam situasi yang alamiah tidak memungkinkan pemilihan
subjek penelitian yang terkontrol penempatan kelompok subjek yang ada yang
sama dalam semua hal yang diharapkan untuk penampilan mereka pada suatu
variabel adalah sangat sulit.
Menurut Gay (1981 : 200-201) desain dasar penelitian kausal komparatif adalah
sangat sederhana, dan walaupun variable bebas tidak dapat dimanipulasi, ada prosedur
control yang dapat diterapkan. Studi kausal komparatif juga melibatkan variasi teknik
statistik yang luas. Pertimbangan yang penting dalam pemilihan sampel adalah keterwakilan
(representatife) dari masing-masing populasi dan sama mengenai variable kritis yang lain dari
variable bebas. Untuk meningkatkan kesamaan, atau untuk memperbaiki ketidaksamaan yang
teridentifikasi, terdapat sejumlah prosedur control bvagi peneliti (Gay, 1981:201)
10
F. Prosedur Kontrol
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini digunakan statistik. Salah satu fungsi pokok
statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang jumlahnya besar, menjadi informasi
yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Analisis data dalam penelitian kasual
koperatif melibatkan satu variasi statistik deskriptif dan inferensial. Interpretasi dari temuan
dari suatu penelitian kausal koperatif memerlukan kehati-hatian yang lebih besar. Hubungan
sebab akibat mungkin dalam kenyataan atau fakta menjadi kebalikan dari suatu yang di
hipotesiskan(dikatakan sebab mungkin akibat atau sebaliknya) atau mungkin terdapat faktor
ketiga yang merupakan penyebab nyata, dari kedua sebab (variabel bebas) dan akibat
(variabel terikat).
11
BAB V Penelitian Etnografi
A. Pengertian Penelitian Etnografi
Metode penelitian etnografi termasuk dalam metode penelitian kualitatif. Kata
etnografi berasal dari kata –kata Yunani ethos yang artinya suku bangsa dan graphos yang
artinya sesuatu yang ditulis. Menurut Emzir (2012:18) etnografi adalah ilmu penulisan
tentang suku bangsa, menggunakan bahasa yang lebih kontemporer, Etnografi dapat diartikan
sebagai penulisan tentang kelompok budaya.
12
"pertanyaan kontras" untuk penemuan. Ini akan membimbing anda untuk membuat observasi
lebih terfokus.
3. Pengumpulan Data Etnografi
Anda akan mulai dengan melakukan observasi deskriptif secara umum, mencoba
memperoleh suatu tinjauan terhadap situasi sosial dan yang terjadi disana. Kemudian setelah
perekaman dan analisis data awal anda, anda dapat mempersempit penelitian anda dan mulai
melakukan observasi ulang dilapangan, anda akan mampu mempersempit penyelidikan anda
untuk elakukan observasi selektif. Walaupun observasi anda semakin terfoku, anda akan
selalu melakukan observasi deskriptif umum hingga akhir studi lapangan anda. Tiga jenis
observasi ini berhubungan dengan tiga jenis pertanyaan etnografi.
a) Pembuatan Rekaman Etnografi
Langkah berikutnya dalam siklus pemelitian etnografi adalah membuat rekaman atau
vatatan etnohrafi. Tahap ini mencakup pengembalian catatan lapangan, pengambulan foto,
pembuatan peta, dan penggunaan cara cara lain untuk merekam observasi anda. Rekaman
inimembangun sebuah jembatan antara observasi dengan analisis
b) Analisis Data Etnografi
Dalam penelitian etnografi, analisis merupakan suatu proses penemuan pertanyaan.
Dalam analisis ada empat jenis, yaitu :
1) Analisis domain
2) Analisis taksonomi
3) Analisis komponensial,
4) Analisis tema budaya
c) Penulisan Sebuah Etnografi
Tugas utama terakhir dalam siklus penelitian etnografi muncul kearah akhir dari
proyek penelitian walaupun demikian, itu dapat pula mengarah pada pertanyaan-pertanyaan
baru dan observasi-observasi lebih lanjut. Penulisan sebuah etnografi memaksa penyelidik
ke dalam suatu jenis analisis yang lebih intensif.
13
1. Pengambilan catatan lapangan bersifat deskriptif.
2. Kumpulkan suatu variasi informasi dari persprektif – perspektif yang berbeda.
3. Validasi silang dan triangulasi oleh pengumpulan jenis berbeda dari data. Contoh :
observasi, wawancara, dokumentasi program , perekaman dan fotografi.
4. Gunakan kutipan
5. Pilih informan kunci secara bijak dan gunakan mereka secara hati – hati.
6. Dasari dan peka terhadap tahap yang berbeda dari pekerjaan lapangan.
F. Dokumen Lokasi
Disamping observasi partisipan dan wawancara, para peneliti etnografi dapat juga
menggunakan berbagai berbagai dokumen dalam menjawab pertanyaan terarah. Apabila
tersedia, dokumen – dokumen ini dapat menambah pemahaman atau informasi untuk
penelitian. Karena perhatian etnografi telah dan selalu difkuskan pada orang, baik yang melek
huruf maupun yang buta huruf, tidak semua proyek penelitian akan memiliki dokumen –
dokumen-dokumen lokasi yang tersedia. Juga mungkin bahwa penelitian yang sama
dikalangan suatu kelompok melek huruf tidak akan memiliki dokumen – dokumen lokasi
yang relevan untuk dipertimbangkan ini sangat tergantung pada fokus penelitian.
H. Deskripsi Kualitatif
Tujuan deskripsi ini adalah untuk membantu pembaca mengetahui apa yang terjadi di
lingkungan di bawah pengamatan, seperti apa pandangan partisipan yang berada di latar
penelitian. Dalam pembacaan melalui catatan lapangan dan wawancara, peneliti mulai
mencari bagian – bagian data yang akan diperhalus untuk presentasi sebagai deskripsi murni
dalam laporan penelitian.
14
BAB VI Penelitian Grounded Theory
A. Pengertian
Menurut Strauss dan Corbin penelitian grounded theory mempunyai tujuan untuk
membangun teori yang dapat di percaya dan menjelaskan wilayah di bawah studi. Peneliti
yang bekerja dalam tradisi ini juga berharap teori-teori mereka akhirnya akan berhubungan
dengan teori-teori lainnya di dalam disiplin-disiplin yang mereka perhatikan dalam suatu cara
kumulatif, dan bahwa teori tersebut akan memiliki implikasi yang bermanfaat (Strauss &
Corbin, 1990: 24). Pendekatan grounded theory, suatu cara yang dikembangkan oleh Strauss,
terdiri atas serangkaian tahap yang dilakukan secara cermat yang dianggap memberi jaminan
suatu teori yang baik sebagai hasil.
15
3. Penurunan Teori (Theory Generation)
Suatu karakterisasi yang khas dari penyimpulan abduktif dapat diberikan sebagai
berikut: beberapa pengamatan (fenomena) yang ditemukan merupakan kejutan karena
tidak mengikuti hipotesis mana pun yang diterima; kita datang untuk mencatat bahwa
pengamatan tersebut akan diikuti sebagai materi pelajaran kebenaran tentang hipotesis
baru dalam hubungannya dengan klaim-klaim pembantu yang dapat diterima.
4. Pengembangan Teori
Karena teori ditangkap dari genggaman hypothetico-deductive secara ortodoks,
peneliti bidang pendidikan dan ilmu sosial pernah perduli dengan pengujian teori
berkenaan dengan kecukupan empiris mereka.
5. Penilaian Teori (Theory Appraisal)
Glaser dan Strauss tidak menyatakan perhitungan yang tepat menyangkut hakikat
dan tempat pengujian teori dalam ilmu sosial, mereka menjelaskan bahwa ada yang
lebih pada penilaian teori daripada pengujian kecukupan empiris.
6. Grounded Theory yang Direkonstruksikan
Walaupun ingat akan asal ahli pragmatism grounded theory, sebagai suatu
rekonstruksi filosofis, tidak harus dipahami sebagai suatu laporan yang akurat dari
perhitungan Glaser dan Strauss tentang grounded theory.
16
BAB VII Penelitian Action Research (Penelitian Tindakan)
A. Pengertian Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan
tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti
dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan
tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi
dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
17
penggunaan informasi untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, membina keterbukaan
untuk ide-ide baru dan mendorong kreativitas, mendorong kolaborasi dan pengembangan
komunitas belajar, mendorong pemikiran ulang tentang bagaimana pekerjaan guru dan siswa
dievaluasi, memberikan sumber yang kaya data yang dapat digunakan untuk perbaikan
sekolah, merevitalisasi kehidupan profesional, membuat pekerjaan menarik dan bermanfaat.
18
J. Langkah-Langkah dalam Melakukan Penelitian Tindakan
Dalam langkah-langkah berikut, ingat bahwa penelitian tindakan adalah dinamis,
proses yang fleksibel dan bahwa tidak ada cetak biru yang memberi petunjuk tentang
bagaimana untuk melanjutkan. Namun, beberapa langkah dalam proses dapat
menggambarkan pendekatan umum untuk Anda gunakan (Creswell, 2012:589-591).
1. Tentukan apakah Penelitian Tindakan sudah menggunakan Desain Terbaik.
2. Identifikasi Masalah untuk penelitian
3. Cari Sumber Daya untuk Membantu menunjukkan Masalah
4. Mengidentifikasi Informasi yang Dibutuhkan
6. Melaksanakan Pengumpulan Data
7. Menganalisis data
8. Mengembangkan Rencana Tindakan
9. Mengimplementasikan Rencana dan Refleksikan.
19
BAB VIII Penelitian dan Pengembangan
A. Pengertian
Menurut Gall, Gall dan Borg dalam buku Educational Research: an Introduction
(2003: 569) model pengembangan pendidikan berdasarkan pada industri yang menggunakan
temuan-temuan penelitian dalam merancang produk dan prosedur baru. Menurut Gay, Mills,
dan Airasian (2009:18) dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan
bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk
yang efektif untuk digunakan disekolah-sekolah.
20
BAB III
PEMBAHASAN
Kelebihan
Selain dari kelemahannya buku dari Prof. Dr. Emzir, M.Pd. yang berjudul “Metodologi
Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif” juga mempunyai banyak kelebihan
dibandingkan dari kelemahannya, yaitu :
Cover :
Cover pada buku ini sangat bagus. Perpaduan warna dari cover ini adalah biru
tua, kuning dan dengan tulisan yang berwarna putih. Warna yang dipakai pada
cover ini bagus, karena dari perpaduan warna ini membuat buku terlihat menarik
untuk dibaca dan juga terlihat bahwa buku itu mahal serta dengan kualitas yang
bagus. Jadi cover ini sangatlah bagus dan sangat menarik minat para pembaca
untuk membacanya.
21
tata tulis buku ini juga sudah bagus. Oleh karena itu, buku ini sangat jelas dan
enak untuk dibaca oleh pembaca. Penggunaan font dalam buku ini adalah
Cambria (Headings), yang merupakan slaha satu jenis huruf yang biasa
digunakan dalam jenis penulisan buku.
22
Pada bagian akhir sesudah lampiran terdapat riwayat hidup sang penulis, supaya
pembaca lebih mengenal siapa penulis dari buku yang bagus ini.
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pendidikan sebagai gejala sosial dalam kehidupan berkaitan erat dengan masalah
individual, sosial, dan kultural. Dengan penerapan otonomi bidang pendidikan, otomatis
terjadi perubahan pengelolaan pendidikan dari yang bersifat sentralistik menjadi
desentralistik. Hal itu tentu memunculkan problematika yang sangat beragam. Untuk
memecahkan problematika tersebut diperlukan metode yang khusus digunakan dalam bidang
pendidikan. Karena itulah dihadirkan buku yang khusus membahas tentang metodologi
penelitian pendidikan ini.
Mengingat beragamnya masalah dalam bidang pendidikan, terutama pasca otonomi,
untuk menelitinya pun tidak hanya diperlukan satu teori. Karena itulah, berbeda dengan
buku-buku yang ada, buku ini membahas penelitian kuantitatif dan kualitatif bidang
pendidikan dalam satu kemasan disertai dengan contoh-contoh konkret. Didalamnya dibahas
tentang enam jenis penelitian, yaitu penelitian survei korelasional, penelitian eksperimen,
penelitian kausal komparatif, penelitian etnografi, penelitian grounded theory, dan penelitian
tindakan.
4.2 Saran
Melalui buku ini, pembaca diajak mengikuti kegiatan jenis-jenis penelitian tersebut
langkah demi langkah, sesuai dengan paradigmanya. Setiap jenis penelitian baik yang
kuantitatif maupun kualitatif dibahas secara rinci mulai dari dasar-dasar konseptualnya
sampai contoh penerapannya dalam pelaksanaan pemahaman mengenai berbagai jenis
penelitian tersebut diharapkan dapat membantu para mahasiswa, praktisi, maupun pengambil
kebijakan dalam menyelesaikan berbagai masalah di bidang pendidikan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif & Kualitatif. Depok: Rajawali
Pers.
Sugiono. 2015. Metodolologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
25