PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian (research) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang sistematik
untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan mengumpulkan data dan
merumuskan generalisasi berdasarkan data tersebut. Diartikan juga sebagai proses
pemecahan masalah dan menemukan serta mengembangkan batang tubuh pengetahuan
yang terorganisasikan melalui metode ilmiah.
Berdasarkan pengertian di atas, maka penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai
proses yang sistematis untuk memperoleh pengetahuan (to discover knowledge) dan
pemecahan masalah (problem solving) pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam
pengumpulan maupun analisis datanya, serta membuat rumusan generalisasi berdasarkan
penafsiran data tersebut.
Yang dimaksud dengan metode ilmiah di sini adalah metode yang menggunakan
prinsip-prinsip science, yaitu sistematis, empiris dan objektif. Untuk memecahkan masalah
dapat juga dilakukan Pendekatan non-ilmiah, yaitu menggunakan cara-cara (a) dogmatis,
berdasarkan kepercayaan atau keyakinan tertentu; (b) intuitif, berdasarkan pengetahuan
yang diperoleh secara tidak disadari atau tidak dipikirkan terlebh dahulu; (c) spekulatif,
coba-coba, atau trial and error, cara terkaan, untung-untungan, yang temuannya bersifat
kebetulan; dan (d) otoritas ilmiah, yaitu berdasarkan pendapat atau pemikiran logis para
ahli dalam bidang tertentu.
Dalam melakukan suatu proses penelitian, seorang peneliti dapat menggunakan
berbagai jenis penelitian yang ada. Salah satu jenis penelitian adalah penelitian eksplanasi.
Penelitian eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-
variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Penelitian eksplanasi dibagi menjadi tiga, yaitu penelitian deskriptif, penelitian komparatif,
dan penelitian asosiatif.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu
gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau masalah aktual. Peneitian komparatif
adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau
lebih dari suatu variabel tertentu Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan
untuk mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Penelitian ini
1
memiliki tingkat yang tertinggi bila di bandingkan dengan penelitian yang lain, seperti
penelitian deskriptif dan komparatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penelitian eksplanasi?
2. Jelaskan bagaimana jenis-jenis penelitian eksplanasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian eksplanasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian eksplanasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Untuk itu, perlu diidentifikasi berbagai variabel di luar masalah untuk mengkonfirmasi
sebab terjadinya suatu masalah. Oleh karena itu, penelitian penjelasan ini juga disebut
sebagai penelitian konfirmatori (Confirmatory research) dan makin dikenal sebagai
penelitian korelasional (Correlational research).
Tipe penjelasan penelitian eksplanasi adalah sebagai berikut:
1. Causal explanations
Causal explanations merupakan penjelasan tentang apa penyebab dari beberapa
peristiwa atau fenomena. Penjelasan kausal merupakan tipe yang sangat umum dari
penjelasan yang digunakan jika hubungan adalah satu tentang sebab dan akibat. Kita
mungkin mengatakan kemiskinan menyebabkan kejahatan, kebebasan moral
menyebabkan suatu peningkatan dalam perceraian, atau kepuasan meningkatkan
prestasi.
2. Structural explanations
Structural explanations merupakan penjelasan tentang apa peran abstrak atau
universal, kode atau hukum yang memberi keterangan memuaskan tentang hubungan
antara ciri-ciri dari sistem dan peran-peran yang menciptakan strukturmya. Penjelasan
struktural digunakan dengan teori-toeri fungsional dan pola-pola. Seorang peneliti
membuat satu penjelasan struktural dengan menggunakan satu set asumsi-asumsi
interconnected, konsep-konsep, dan hubungan –hubungan. Konsep-konsep dan
hubungan-hubungan dalam satu teori membentuk satu mutually reinforcing system.
Dalam penjelasan struktural, seorang peneliti menentukan satu sekuensi dari
tahap-tahap atau mengenalkan bagian-bagian esensial yang membentuk suatu
interlocked whole. Misalnya, mengapa industri kesehatan dari negara maju mendapat
inspirasi dari kemiskinan pedesaan dunia ketiga?.
3. Interpretive explanation
Interpretive explanation yang bertujuan untuk membantu pemahaman. Para
teorist interpretif mencoba melihat makna dari satu peristiwa atau praktik melalui
penempatannya di dalam satu konteks sosial spesifik. Pemaknaannya datang dari
konteks pada satu sistem simbol kultural. Penjelasan dicapai dengan menunjukkan
hubungan antara dua atau lebih variabel. Unit-unit untuk analisis tersebut disebut
dengan variabel.
4
Ada dua tipe utama penelitian eksplanasi, yaitu penelitian asosiasi yang disebut juga
dengan nama penelitian kovariasional, dan penelitian kausal. Ini berhubungan dengan
makna yang terkadung dalam hubungan antar-variabel yang mungkin bermakna sebagai
asosiasi (tidak menjelaskan sebab-akibat) atau hubungan kausal (menjelaskan sebab-
akibat). Baik dalam penelitian koresional maupun kausal, perhatian utama menentukan
arah, besar atau kekuatan kekuatan hubungan, dan bentuk-bentuk hubungan-hubungan
yang di observasi. Jadi, penelitian korelasional dan kausal meliputi obeservasi nilai-nilai
dari dua atau lebih variabel dan menentukan apakah terdapat hubungan di antara mereka.
Hubungan antar-variabel, apakah asosiasional atau kausal, dapat diketahui melalui survei
literatur.
Format eksplanasi dimaksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap
populasinya atau menjelaskan hubungan, atau pengaruh suatu variabel dengan variabel
yang lain. Karena itu penelitian ekplanasi menggunakan sampel dan hipotesis. Untuk
menguji hipotesis digunakan statistik inferensial. Beberapa pakar mengatakan bahwa
format ekplanasi digunakan untuk mengembangkan dan menyempurnakan teori. Disebut
ekplanasi memiliki kridibilitas untuk mengukur.
5
Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat.
Dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau
masalah aktual.
Menurut Furchan, penelitian deskriptif mempunyai karakteristik:
Penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena apa adanya
dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan
dilakukan secara cermat.
Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan tidak adanya uji h.
Terdapat ciri-ciri yang pokok pada metode deskriptif, antara lain adalah:
Memusatkan perhatian pada permasalahan yang ada pada saat penelitian dilakukan
atau permasalahan yang bersifat actual
Menggambarkan fakta tentang permasalahan yang diselidiki sebagaimana adanya,
diiringi dengan interpretasi rasional yang seimbang.
Pekerjaan peneliti bukan saja memberika gambaran terhadap fenomena-fenomena,
tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis, membuat prediksi, serta
mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah.
6
Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-
fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual,
baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun
suatu daerah. (Nazir, 1988: 65)
Kerlinger mengemukakan bahwa metode survei adalah penelitian yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data
dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-
kejadian relatif distribusi, dan hubungan antar variabel. Sosiologi, maupun
psikologis.
Survei pada dasarnya tidak berbeda dengan research (penelitian).
Pemakaian kedua istilah ini kerap kali hanya dimaksudkan untuk memberikan
penekanan mengenai ruang lingkup. Research memusatkan diri pada salah satu atau
beberapa aspek dari objeknya. Sedangkan survei bersifat menyeluruh yang
kemudian akan dilanjutkan secara khusus pada aspek tertentu bilamana diperlukan
studi yang lebih mendalam (Zulnaidi, 2007: 11)
Lebih lanjut lagi Zulnaidi (2007: 11-12) mengemukakan beberapa studi
yang termasuk dalam metode survei yakni:
Survei kelembagaan (institutional survei)
Analisis jabatan/ pekerjaan (job analysis)
Analisis dokumen (documentary analysis)
Analisis isi (content analysis)
Survei pendapat umum (public oppinion survey)
Survey kemasyarakatan (community survey)
Nazir (1988: 65) dalam bukunya Metode Penelitian, mengemukan terdapat
banyak sekali penelitian yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode survei,
diantaranya adalah survei masalah kemasyarakatan, survei komunikasi dan
pendapat umum, survei masalah politik, survei masalah pendidikan, dan lain
sebagainya.
b. Metode deskriptif kesinambungan
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan secara
terus menerus atau berkesinambungan sehingga diperoleh pengetahuan yang
menyeluruh mengenai masalah, fenomena, dan kekuatan-kekuatan sosial yang
diperoleh jika hubungan-hubungan fenomena dikaji dalam suatu periode yang lama.
7
Menurut Nazir (1988: 65) mendefinisikan metode deskriptif
berkesinambungan atau continuity descriptive research sebagai kerja meneliti
secara deskriptif yang dilakukan secara terus menerus atas suatu objek penelitian.
Salah satu contoh metode penelitian deskriptif berkesinambungan ini dilakukan
oleh Whitney dan Milholland (1930) yang mempelajari status akademis dari
mahasiswa tingkat persiapan dari Colorado State College of Education pada tahun
1930. Penelitian dilakukan dalam waktu empat tahun, dengan menelusuri status
akademis sejak tingkat persiapan sampai dengan lulus sarjana muda.
c. Penelitian studi kasus
Penelitian studi kasus memusatkan diri secara intensive terhadap satu objek
tertentu, dengan cara mempelajari sebagai suatu kasus. Berbagai unit sosial seperti
seorang murid menunjukkan kelainan, sebuah kelompok keluarga, sebuah
kelompok anak nakal, sebuah desa, sebuah lembaga sosial dan lain-lain dapat
diselidiki secara intensive, baik secara menyeluruh maupun mengenai aspek-aspek
tertentu yang mendapat perhatian khusus. (Zulnaidi, 2007: 13)
Menurut Bogdan dan Bikien (1982) merupakan pengujian secara rinci
terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen
atau satu peristiwa tertentu.
Menurut Maxfield (1930: 117-122) dalam Nazir (1988: 66) mendefinisikan
penelitian studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang
berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan
studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar
belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari
individu, yang kemudian, dari sifat-sifat khas akan dijadikan suatu hal yang bersifat
umum.
Penelitian studi kasus menurut Stake (2005) terdapat 3 jenis penelitian studi
kasus yang dibagi berdasarkan karakteristik dan fungsinya, yakni:
Penelitian studi kasus mendalam
Penelitian studi kasus instrumental
Penelitian studi kasus jamak
Tidak berbeda jauh, Creswell (2007) juga membagi penelitian studi kasus
menjadi 3 jenis. Dalam penelitian studi kasus tentunya terdapat langkah-
8
langkahnya. Menurut Yin (1994), terdapat langkah-langkah dalam melakukan
penelitian studi kasus yakni secara singkat seperti di bawah ini:
Merancang studi kasus
Dalam merancang studi kasus, terdapat dua langkah yakni melakukan
pembekalan pengetahuan dan keterampilan serta melakukan pengembangan
dan pengkajian ulang penelitian.
Melakukan studi kasus
Dalam langkah kedua ini terdapat tiga langkah yakni 1) penentuan teknik
pengumpulan data; 2) penyebaran alat pengumpulan data; dan 3) penganalisisan
bukti studi kasus yang terkumpul.
Melakukan pengembangan, implikasi, dan saran
Tahap ini merupakan tahap akhir dari setiap penelitian sebagai upaya
melaporkan hasil penelitiannya kepada semua orang.
Nazir (1988: 68) mengemukakan bahwa langkah-langkah pokok dalam
meneliti kasus adalah sebagai berikut:
Menemukan rumusan tujuan penelitian;
Tentukan unit-unit studi, sifat-sifat serta proses-proses apa yang akan menuntun
penelitian;
Tentukan rancangan serta pendekatan dalam memilih unit-unit dan teknik
pengumpulan data mana yang digunakan. Sumber-sumber data apa yang
tersedia;
Kumpulkan data;
Organisasikan informasi serta data yang terkumpul dan analisa untuk membuat
interpretasi serta generalisasi;
Susun laporan dengan memberikan kesimpulan serta implikasi dari hasil
penelitian.
d. Penelitian analisa pekerjaan dan aktivitas
Menurut Nazir (1988: 71) dalam buku Metode Penelitian mengemukakan
bahwa penelitian analisa pekerjaan dan aktivitas merupakan penelitian yang
ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan manusia, dan
hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk
keperluan masa yang akan datang.Lebih lanjut Nazir mengemukakan bahwa studi
yang mendalam dilakukan terhadap kelakuan-kelakuan pekerja, buruh, petani, guru,
9
dan lain sebagainya terhadap gerak-gerik mereka dalam melakukan tugas,
penggunaan waktu secara efisien dan efektif.
e. Penelitian tindakan (action research)
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang berfokus pada penerapan
tindakan yang dengan tujuan meningkatkan mutu atau memecahkan permasalahan
pada suatu kelompok subjek yang diteliti dan diamati tingkat keberhasilannya atau
dampak dari tindakannya. Menurut Grundy dan Kemmis (1990: 322)
mengemukakan bahwa penelitian tindakan memiliki dua tujuan pokok, yaitu
meningkatkan (improve) dan melibatkan (involve). Maksudnya, penelitian tindakan
bertujuan meningkatkan bidang praktik, meningkatkan pemahaman praktik yang
dilakukan oleh praktisi, dan meningkatkan situasi tempat praktik dilaksanakan.
Penelitian tindakan juga berusaha melibatkan pihak-pihak terkait, jika penelitian
tindakan dilaksanakan di sekolah, maka pihak terkait antara lain adalah kepala
sekolah, guru, siswa, karyawan, dan orang tua siswa.
Penelitian ini sering digunakan oleh para peneliti di bidang pendidikan yang
sering disebut sebagai penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).
Menurut Kemmis dan McTaggart (1982) mengungkapkan bahwa dalam penelitian
tindakan kelas ini terdapat model yang digunakan yakni siklus yang akan selalu
berputar, seperti pada gambar berikut ini:
Dari gambar tersebut dapat kita ketahui bahwa model di atas merupakan
model siklus yang akan selalu berputar. Di awali oleh langkah perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Bilamana peneliti belum puas dengan hasil
yang diperoleh, maka dapat dilanjutkan pada siklus yang kedua, ketiga, dan
seterusnya dengan langkah-langkah yang sama sampai peneliti tersebut puas
dengan hasil yang diperoleh.
f. Penelitian Perpustakaan
Penelitian perpustakaan merupakan kegiatan mengamati berbagai literatur
yagn berhubungan dengan pokok permasalahan yang diangkat baik itu berupa buku,
10
makalah ataupun tulisan yang sifatnya membantu sehingga dapat dijadikan sebagai
pedoman dalam proses penelitian. Menurut Kartini Kartono (1986: 28) dalam buku
Pengantar Metodologi Research Sosial mengemukakan bahwa tujuan penelitian
perpustakaan adalah untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan
bermacam-macam material yang ada di perpustakaan, hasilnya dijadikan fungsi
dasar dan alat utama bagi praktek penelitian di lapangan.
g. Penelitian Komparatif
Menurut Sugiono (2005: 11) penelitian komparatif adalah suatu penelitian
yang bersifat membandingkan.
Dalam buku metode penelitian karangan M. Nazir (1988: 69-70) terdapat
keunggulan dan kelemahan dari metode penelitian komparatif. Keunggulannya
adalah sebagai berikut:
Metode komparatif dapat mensubtitusikan metode eksperimental karena
beberapa alasan:
jika sukar diadakan kontrol terhadap salah satu faktor yang ingin diketahui
atau diselidiki hubungan sebab akibatnya;
apabila teknik untuk mengadakan variabel kontrol dapat menghalangi
penampilan fenomena secara normal ataupun tidak memungkinkan adanya
interaksi secara normal;
penggunaan laboratorium untuk penelitian untuk dimungkinkan, baik
karena kendala teknik, keuangan, maupun etika dan moral.
Dengan adanya teknik yang lebih mutakhir serta alat statistik yang lebih maju,
membuat penelitian komparatif dapat mengadakan estimasi terhadap
parameter-parameter hubungan kausal secara lebih efektif.
Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut:
Penelitian komparatif yang bersifat ex post facto, mengakibatkan penelitian
tersebut tidak mempunyai kontrol terhadap variabel bebas
Sukar memperoleh kepastian, apakah faktor-faktor penyebab suatu hubungan
kausal yang diselidiki benar-benar relevan.
Interaksi antarfaktor-faktor tunggal sebagai penyebab atau akibat terjadinya
suatu fenomena menjadi sukar untuk diketahui.
Ada kalanya dua atau lebih faktor memperlihatkan adanya hubungan, tetapi
belum tentu bahwa hubungan yang diperlihatkan adalah hubungan sebab akibat.
11
Mengkategorisasikan subjek dalam dikhotomi untuk tujuan perbandingan dapat
menjurus pada pengambilan keputusan dan kesimpulan yang salah, akibatnya
kategori dikhotomi yang dibuat mempunyai sifat kabur, bervariasi, samar,
menghendaki value judgement dan tidak kokoh.
Lebih lanjut lagi Nazir (1988: 70) menjabarkan beberpa langkah pokok
dalam studi komparatif, yaitu:
rumuskan dan definisikan masalah;
jajaki dan teliti literatur yang ada;
rumuskan kerangka teoritis dan hipotesa-hipotesa serta asumsi-asumsi yang
dipakai;
buatlah rancangan penelitian dengan cara memilih subjek yang digunakn
dengan teknik pengumpulan data yang diinginkan, dan mengkategorikan sifat-
sifat atau atribut-atribut atau hal-hal lain yang sesuai dengan masalah yang ingin
dipecahkan, untuk mempermudah analisa sebab akibat;
uji hipotesa, membuat interpretasi terhadap hubungan dengan teknik statistik
yang tepat;
membuat generalisasi, kesimpulan, serta implikasi kebijakan; dan
menyusun laporan dengan cara penulisan ilmiah.
12
Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value)
Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah
status
Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu tidak ada kontrol terhadap variabel,
dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau manipulasi terhadap variabel.
Variabel dilihat sebagaimana adanya.
13
Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu
dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunkan
dalam bentuk hipotesa-hipotesa untuk diverifikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah
berkembang baik, maka kerangka analisa dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk
model matematika
Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah
yang ingin dipecahkan
Merumuskan hipotesa-hipotesa yang ingin diuji, baik secara eksplisit maupun
secara implisit
Melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data, gunakan teknik
pengumpulan data yang cocok untuk penelitian
Membuat tabulasi serta analisa statistik dilakukan terhadap data yang telah
dikumpulkan. Kurangi penggunaan statistik sampai kepada batas-batas yang dapat
dikerjakan dengan unit-unit pengukuran sepadan
Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang
ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh serta referensi khas terhadap masalah
yang ingin dipecahkan
Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesa-hipotesa yang
ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-kebijakan yang
dapat ditarik dari penelitian
Membuat laporan penelitian dengan cara ilmiah
2. Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan.
Penelitian inidilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih
fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu
atau dalam waktu yang berbeda.
Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian
deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan
menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena
tertentu.
Jadi peneitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk
membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.
14
Tujuan Penelitian Komparatif adalah sebagai berikut :
a. Untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan
sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
b. Untuk membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan cara pandang atau
kerangka berpikir tentu.
c. Untuk bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih.
d. Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas
pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin
menjadi penyebab melalui data tertentu.
Rumusan Masalah Penelitian Komparatif
Rumusan masalah yang digunakan adalah rumusan masalah komparatif.
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda atau waktu yang berbeda.
15
kemungkinan hubungan, dan maknanya. Penelitian ini cenderung menggunakan data
kuantitatif.
Syarat Penggunaan Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif dapat digunakan jika :
a. Metode eksperimental yang dianggap lebih kuat tidak memungkinkan untuk
dilakukan
b. Penelitian tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktor – faktor
yang penting untuk mempelajari hubungan sebab akibat secara langsung
c. Pengontrolan terhadap seluruh variabel ( kecuali variabel bebas ) sangat tidak
realistis dan terlalu dibuat – buat, serta mencegah interaksi secara normal dengan
variabel – variabel lain yang berpengaruh
d. Pengontrolan di laboratorium untuk beberapa tujuan penelitian dianggap tidak
praktis, mahal, atau secara etika dipertanyakan
Kelebihan dan Kekurangan PenelitianKomparatif
Ritz mengidentifikasikan beberapa kelebihan dan kelemahan penelitian
komparatif. Kelebihan penelitian kausal komparatif sebagai berikut:
a. Metode komparatif adalah suatu penelitian yang layak dalam banyak hal bila
metode eksperimental tidak memungkinkan untuk dilakukan.
b. Penelitian komparatif akan menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai
hakikat fenomena: apa sesuai dengan apa, dibawah kondisi apa, dalam urutan dan
pola apa, dan seterusnya.
c. Memperbaiki teknik, metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur
secara parsial, dalam beberapa tahun belakangan, studi ini lebih banyak
dipertahankan.
Disamping kelebihan diatas, penelitian kausal komparatif juga memiliki
beberapa kelemahan sebagai berikut:
a. Kelemahan utama desain penelitian komparatif adalah tidak adanya kontrol
terhadap variabel bebas.
b. Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan yang secara aktual
termasuk diantara banyak faktor dibawah penelitian.
c. Kesulitan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil, tapi
merupakan kombinasi dan interaksi dari berbagai faktor yang berkaitan dibawah
kondisi tertentu untuk menghasilkan hasil yang ditentukan.
16
d. Suatu fenomena tidak hanya dihasilkan dari berbagai penyebab, tetapi juga dari satu
penyebab dalam suatu kejadian dan dari penyebab lain dari kejadian yang lain.
e. Apabila hubungan antara dua variabel telah terungkap, penentuan mana penyebab
dan mana akibat mungkin sulit.
f. Terdapat fakta bahwa dua atau lebih faktor yang berhubungan tidak harus
mempunyai implikasi hubungan sebab-akibat.
g. Pengklasifikasian subyek kedalam kelompok dikotomi (seperti kelompok
berprestasi dan kelompok tidak berprestasi) untuk tujuan perbandingan, penuh
dengan masalah karena kategori ini adalah samar, berubah-ubah, dan bersifat
sementara.
h. Studi perbandingan dalam suatu situasi yang alamiah tidak memungkinkan
pemilihan subyek penelitian yang terkontrol.
17
beberapa variabel bebas dan membandingkan mereka pada beberapa variabel terikat.
Kedua kelompok mungkin berbeda, satu kelompok memiliki karakteristik yang tidak
dimiliki kelompok lain atau satu kelompok memiliki pengalaman yang tidak dimiliki
kelompok lain. Atau kedua kelompok berbeda dalam tingkatan; satu kelompok
memiliki lebih dari satu karakteristik daripada kelompok lain atau kedua koelompok
mungkin memiliki perbedaan jenis pengalaman.
3. Penelitian asosiatif
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mencari
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Penelitian ini memiliki
tingkat yang tertinggi bila di bandingkan dengan penelitian yang lain, seperti penelitian
deskriptif dan komparatif. Dengan menggunakan penelitian ini, dapat kita temukan
beberapa teori yang dapat memberikan penjelasan, perkiraan dan kontrol suatu gejala.
Penelitian sendiri di artikan sebagai suatu penyelidikan atau usaha pengujian
yang di lakukan secara teliti dan kritis dalam mencari fakta-fakta dan menggunakan
langkah-langkah tertentu, dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang
sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah suatu masalah. Di sisi lain tujuan dari
sebuah penelitian digunakan untuk mengembangkan suatu metode, menguji serta
mengemukakan kebenaran suatu masalah atau pengetahuan. Penelitian sejatinya adalah
kegiatan yang objektif yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip atau teori-teori yang
disusun secara sistematis melalui proses yang intensif. Kemudian masalah adalah titik
sentral atau fokus dari penelitian itu sendiri.
a. Hubungan kausal
Hubungan kausal merupakan hubungan yang sifatnya sebab-akibat, salah
satu variabel ( independen ) mempengaruhi variabel yang lain ( dependen ),
misalnya adalah pengaruh sosial media dengan kualitas belajar remaja.
b. Hubungan simetris
Hubungan simetris adalah hubungan antara dua variabel yang bersifat
sejajar atau terjadinya bersamaan,misalnya adalah apakah ada hubungan antara
hewan-hewan yang turun dari gunung dengan akan terjadinya suatu bencana.
Hubungan ini cenderung tidak menyelidiki siapa yang mempengaruhi dan siapa
yang di pengaruhi.
c. Hubungan interaktif atau timbal balik
18
Hubungan interaktif atau timbal balik atau bisa juga di sebut hubungan
respirokal adalah hubungan yang variabelnya saling mempengaruhi. Pada hal ini
tidak di ketahui variabel independen maupun dependennya. Misalnya adalah
hubungan antara prestasi dan beasiswa, pada kasus ini diasumsikan bahwa orang
yang berprestasi akan mendapatkan beasiswa, sebaliknya orang yang mendapatkan
beasiswa sudah pasti adalah orang yang berprestasi atau pintar. Contoh yang lain
adalah hubungan antara kerja keras dan sukses pada hal ini diasumsikan orang yang
memiliki niat lalu bekerja keras kelak ia akan menjadi orang sukses, dan sebaliknya
orang yang sukses berawal dari niat dan kerja keras.
Dalam penelitian asosiatif menggunakan teknik analisis kuantitatif atau
statistik. Kemudian perhitungan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antar
variabel antara lain menggunakan perhitungan koefisien korelasi ( Rank Spearman )
dan ( Person Product Moment).
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan
variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang
lain. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu
gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau masalah aktual.
Peneitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan
antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu Penelitian asosiatif merupakan
penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel
yang lainnya. Penelitian ini memiliki tingkat yang tertinggi bila di bandingkan dengan
penelitian yang lain, seperti penelitian deskriptif dan komparatif.
20
DAFTAR PUSTAKA
21