Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ada banyak upaya yang dapat dilakukan oleh setiap insan pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya itu adalah dengan
melakukan kegiatan penelitin, khususnya penilitian pendidikan. Melalui penelitian,
masalah-masalah dalam pendidikan dapat "tertangkap" kemudian ditemukan solusinya.
Hal-hal baru yang lebih inovatif dalam pendidikan dapat pula dikembangkan dan
diaplikasikan dari sebuah penelitian. Ada beberapa jenis penelitian yang dapat dilakukan,
salah satunya adalah penelitian yang bergenre research and development (R&D)/
penelitian dan pengembangan.
Pada awalnya, penelitian R&D diterapkan pada dunia industri, dan merupakan ujung
tombak dari suatu industri dalam menghasilkan poduk baru yang dibutuhkan oleh pasar.
Hampir 4% biaya digunakan untuk penelitian ini, bahkan untuk bidang-bidang tertentu
seperti komputer dan farmasi alokasi biayanya dapat melebihi 4% (Borg and Gall, 1989).
Sedangkan dalam bidang sosial dan pendidikan, peranan R&D masih sangat kecil yakni
kurang dari 1% dari biaya pendidikan secara keseluruhan. Hal ini dianggap sebagai salah
satu alasan utama mengapa kemajuan dalam bidang pendidikan agak tertinggal jika
dibandingkan dengan bidang lain.
Oleh karena itu, kami sebagai penyusun makalah akan memaparkan sedikit tentang
Metode Penelitian R&D. Di dalam makalah ini terdapat pengertian, langkah-langkah dan
contoh jurnal pembelajaran matematika yang menggunakan metode R&D. Untuk
pembahasan selanjutnya, dapat dibaca pada makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, didapatlah beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apakah pengertian dan maksud dari Metode Penelitian R&D?
2. Seperti apakah konsep dan pentingnya Metode Penelitian dan Pengembangan
(R&D) ?
3. Bagaimana hakekat metode penelitian dan pengembangan (R&D) ?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, didapat tujuan pembahasan yaitu
1. Mengetahui apa itu Metode Penelitian dan Pengembangan atau R & D
2. Memahami konsep dan pentingnya Metode Penelitian dan Pengembangan atau R & D
3. Mengetahui hakekat metode penelitian dan pengembangan R&D
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Penelitian dan Pengembangan atau R & D
Menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya Metode
Penelitan dan Pendidikan, beliau menyebutkan bahwa Penelitian dan Pengembangan
atau Research and Development (R & D) adalah suatu proses atau langkah-langkah
untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah
ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Prof. Dr. Sugiono dalam bukunya Metode Penelitan dan Pendidikan,
beliau menyebutkan bahwa metode Penelitian dan Pengembangan atau dalam bahasa
Inggrisnya Research and Development (R & D) adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Penelitian dan
Pengembangan atau Research and Development (R & D) adalah suatu metode atau
langkah untuk menghasilkan produk baru atau mengembangkan dan
menyempurnakan produk yang telah ada, dan digunakan untuk menguji kefektifan
produk tersebut.

2.2 Konsep dan Pentingnya Metode Penelitian dan Pengembangan ( R & D)


Metode penelitian dan pengembangan telah banyak digunakan pada bidang-
bidang Ilmu Alam dan Teknik. Namun demikian metode ini bisa juga digunakan
dalam bidang ilmu;ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi, pendidikan, manajemen,
dan lain-lain.
Penelitian-penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada
pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru
berkenaan dengan fenomena-fenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-
praktik pendidikan. Penelitian fenomena-fenomena yang bersifat fundamental
pendidikan dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedangkan penelitian
tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan (applied research).
Metode penelitian dan pengembangan merupakan penghubung atau pemutus
kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya
kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoritis dengan penelitian
yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan dengan
penelitian dan pengembangan.
Suatu produk yang baik akan dihasilkan apakah itu perangkat keras atau
perangkat lunak, memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut
merupakan perpaduan dari sejumlah konsep, prinsip, asumsi, hipotesis, prosedur
berkenaan dengan hal yang telah ditemukan atau dihasilkan dari penelitian dasar.
Misalnya karakteristik dari discovery learning merupakan hasil temuan dari penelitian
dasar yang menyatakan bahwa discovery learning bertolak dari asumsi bahwa siswa
mempunyai potensi, kekuatan, dan kemampuan untuk belajar sendiri. Pembelajaran
ini juga bertolak dari asumsi bahwa discovery learning bisa dilakukan oleh semua
siswa dan pada semua mata pelajaran. Discovery learning juga bertolak dari hipotesis
bahwa belajar yang menekankan aktivitas siswa lebih berhasil dibandingkan dengan
hanya menekankan aktivitas guru, dikarenakan belajar yang menekankan aktivitas
siswa lebih membangkitkan motivasi beajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi,
kreativitas, kemandirian, dan lainnya. Berdasarkan karakteristik-karakteristik tersebut,
model pembelajaran discovery dalam mata pelajaran dan jenjang pendidikan tertentu
dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Hasil dari pengembangan
tersebut berupa pembelajaran discovery diterapkan dalam praktik pendidikan di
sekolah. Penerapan dari produk-produk penelitian dan pengembangan diteliti dengan
menggunakan penelitian terapan. Dengan demikian, ketiga jenis penelitian ini saling
terkait dan saling mendukung satu sama lain. Kemajuan-kemajuan di dalam
pendidikan dan kurikulum pembelajaran sangat didukung oleh hasil-hasil penelitian
dari ketiga jenis penelitian ini. Penelitian dasar mengembangkan konsep-konsep,
prinsip-prinsip, teori-teori. Peneletian dan pengembangan mengambangkan model-
model proses, bahan, sarana-fasilitas, dan penelitian terapan mengembangkan praktik
pelaksanaan pendidikan dan kurikulum pembelajaran.
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode yang
digunakan, yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Metode penelitian
deskriptif digunakan dala penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi
yang ada. Kondisi tersebut mencakup: (1) kondisi produk-produk yang telah ada
sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar untuk produk yang akan dikembangkan,
(2) kondisi pihak pengguna, seperti sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, serta
pengguna lainnya, (3) kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat
pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur
manusia, sarana-prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan.
Metode evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi proses uji oba
pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba,
dan setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi hasil maupun evaluasi proses.
Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba diadakan penyempurnaan-penyempurnaan.
Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang
dihasilkan. Walaupun dalam tahap uji coba telah ada evaluasi (pengukuran), tetapi
pengkuran tersebut masih dalam rangka pengembangan produk, belum ada kelompok
pembanding. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran selain pada kelompok
eksperimen juga pada kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Pemilihan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan secara random.
Pembandingan hasil dari kedua kelompok tersebut menunjukkan keampuhan dari
produk yang dihasilkan.
Strategi penelitian dan pengembangan banyak digunakan dalam teknologi
pembalajaran yang sekarang lebih difokuskan pada sistem pembelajaran. Strategi ini
banyak digunakan untuk mengembangkan model-model, desain atau perencanaan
pembelajaran, proses atau pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan
model-model program pembelajaran. Penelitian dan pengembangan juga banyak
digunakan untuk mengembangkan bahan ajar, media pembelajaran serta manajemen
pembelajaran.
2.3 Hakikat Penelitian Pengembangan

Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk


mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan
untuk menguji teori. Sedangkan Borg and Gall (1983:772) mendefinisikan penelitian
pengembangan sebagai berikut: Educational Research and development (R & D) is a
process used to develop and validate educational products. The steps of this process
are usually referred to as the R & D cycle, which consists of studying research
findings pertinent to the product to be developed, developing the products based on
these findings, field testing it in the setting where it will be used eventually, and
revising it to correct the deficiencies found in the filed-testing stage. In more rigorous
programs of R&D, this cycle is repeated until the field-test data indicate that the
product meets its behaviorally defined objectives.

Penelitian Pendidikan dan pengembangan (R & D) adalah proses yang


digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-
langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari
mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan
dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian
dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya , dan merevisinya untuk
memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam
program yang lebih ketat dari R & D, siklus ini diulang sampai bidang-data uji
menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisikan.
Seals dan Richey (1994) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai
suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi
program, proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas,
kepraktisan, dan efektifitas. Sedangkan Plomp (1999) menambahkan kriteria “dapat
menunjukkan nilai tambah” selain ketiga kriteria tersebut.
Van den Akker dan Plomp (1993) mendeskripsikan penelitian pengembangan
berdasarkan dua tujuan yakni :
1. Pengembangan prototipe produk
2. Perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe produk
tersebut
Sedangkan Richey dan Nelson (1996) membedakan penelitian pengembangan
atas dua tipe sebagai berikut.
Tipe pertama difokuskan pada pendesaianan dan evaluasi atas produk atau program
tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang proses pengembangan
serta mempelajari kondisi yang mendukung bagi implementasi program tersebut.
Tipe kedua  dipusatkan pada pengkajian terhadap program pengembangan yang
dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini adalah untuk memperoleh gambaran
tentang prosedur pendesainan dan evaluasi yang efektif.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan
dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. Produk yang
dihasilkan antara lain: bahan pelatihan untuk guru, materi belajar, media, soal, dan
sistem pengelolaan dalam pembelajaran.

 B.     Karakteristik dan Motif Penelitian Pengembangan


Menurut Wayan (2009) ada 4 karateristik penelitian pengembangan antara lain :
1. Studying research findings, Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata
yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran
sebagai pertanggung jawaban profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan
kualitas pembelajaran.
2. Developing the product, Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran
serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3. Field testing, Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli,
dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang
dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses
pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan
secara jelas, sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara akademik.
4. Revising, Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media
pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis
sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.
Sedangkan motif penelitian pengembangan seperti dikemukankan Akker
(1999) antara lain :
1.      Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat tradisional, seperti
eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya pada analsis deskriptif yang tidak
memberikan hasil yang berguna untuk desain dan pengembangan dalam pendidikan.
2.      Keadaan yang sangat kompleks dari banyknya perubahan kebijakan di dalam dunia
pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang lebih evolusioner (interaktif dan
siklis).
3.      Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan mengarah pada reputasi yang ragu-
ragu dikarenakan relevasi ketiadaan bukti.

Anda mungkin juga menyukai