Anda di halaman 1dari 44

PERANCANGAN APLIKASI PELAPORAN KECELAKAAN LALU LINTAS

BERBASIS WEB MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API DAN


FRAMEWORK LARAVEL PADA UNIT KECELAKAAN LALU LINTAS
KOTA SAMARINDA

PROPOSAL PENELITIAN
yang dipersiapkan dan disusun oleh

Agung Layang Donga


1515015206

JURUSAN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SAMARINDA
2018
Daftar Pustaka

Daftar Pustaka........................................................................................................................... 2
Daftar Gambar .......................................................................................................................... 4
Daftar Table .............................................................................................................................. 5
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 6
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 6
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 8
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................................. 9
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 9
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................................................ 10
1.6 Kontribusi Penelitian ..................................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 11
2.1 Dasar Teori .................................................................................................................... 11
2.1.1 Sistem Informasi .................................................................................................... 11
2.1.2 Website .................................................................................................................. 12
2.1.3 Framework Laravel................................................................................................. 13
2.1.4 Bootstrap................................................................................................................ 14
2.1.5 MySQL .................................................................................................................... 15
2.1.6 Google Application Programming Interface (API) .................................................. 15
2.1.7 Pengertian Use Case Diagram ................................................................................ 17
2.1.8 Pengertian Sequence Diagram............................................................................... 18
2.1.9 Pengertian Activity Diagram .................................................................................. 20
2.1.10 Pengertian Class Diagram .................................................................................... 22
2.1.11 Metode Prototype ............................................................................................... 22
2.1.12 Kepolisian Negara Republik Indonesia ................................................................. 23
2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................................... 27
3.1 Waktu dan Tmpat Penelitian ........................................................................................ 27
3.2 Metode Penelitian ........................................................................................................ 28
3.3 Analisis Sistem Berjalan ................................................................................................ 30
3.4 Anasis Kebutuhan Sistem .............................................................................................. 30
3.4.1 Kebutuhan Fungsional ........................................................................................... 30
3.4.2 Kebutuhan Non Fungsional .................................................................................... 30
3.4.3 Perancangan Sistem ............................................................................................... 31
Daftar Pustaka......................................................................................................................... 44
Daftar Gambar
Daftar Table
1 Table Simbol Use case Diagram .......................................................................................... 17
2 Table Sequence Diagram ..................................................................................................... 19
3 Table Activity Diagram ....................................................................................................... 20
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecelakaan lalu-lintas adalah adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga

dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang

mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. Menurut sumber yang

penulis dapatkan dari website resmi kepolisian Indonesia korlantas-irsms.info, kasus

kecelakaan lalu lintas di Indonesia di bulan April 2018 telah mencapai lebih dari

250.000 kasus dan 6000 kasus diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Kecelakaan lalu lintas menurut (Indonesia, 2009) adalah suatu peristiwa di jalan

raya tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa

pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta

benda. Jenis dan bentuk kecelakaan dapat diklasifikasikan menjadi lima, yaitu

kecelakaan berdasarkan korban kecelakaan, lokasi kejadian, waktu terjadinya

kecelakaan, posisi kecelakaan dan jumlah kendaraan yang terlibat.

Kepolisian adalah sebuah instansi negara yang bertugas untuk mengayomi

masyarakat. Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) adalah unsur pelaksana pada

tingkat Mapolres yang bertugas memberikan bimbingan teknis atas pelaksanaan fungsi

lalu lintas. Unit Lakalantas bertugas menyelenggarakan administrasi penyidikan

perkara kecelakaan lalu lintas sehingga setiap perkara kecelakaan lalu lintas

memperoleh kepastian hukum dan terselenggaranya keamanan, keselamatan dan

ketertiban serta kelancaran lalu lintas


Kecelakaan lalu lintas memang suatu kejadian yang semua orang tidak

harapkan terjadi begitupun dengan kepolisian yang sebagai aparaturnya. Selama ini

kepolisian hanya menerima laporan kecelakaan yang diberikan hanya melalui telepon

dari warga atau diterima oleh pihak kepolisian dilokasi kejadian menggunakan Handy

Talky (HT) sehingga penyampaian informasi mengenai kecelakaan sangatlah terbatas

dan tidak detail. Sehingga polisi pun juga tidak dapat bertindak cepat karena data yang

terbatas dan juga titik akurat mengenai lokasi kejadian perkara kecelakaan tidak ditahu

pastinya dimana, lalu ditambah lagi juga peng-arsipan data kecelakaan akan menjadi

tidak rapi, tidak teratur dan pastinya juga tidak mempunyai format tertentu.

Kekacauan sistem konvensional saat ini membuat berbagai permasalahan yang

serius. Masalah untuk kepolisian, dan masalahpun juga terhadap warga yang bingung

harus berbuat apa.

Ditambah lagi kurangnya informasi kepada masyarakat mengenai titik-titik

rawan kecelakaan yang ada di daerah kota Samarinda, membuat seakan-akan tidak ada

upaya dalam mencegah kejadian dini kecelakaan itu sendiri.

Melihat perkembangan zaman yang semuanya serba digital, memaksa kita

untuk menjadi objek dalam era saat ini. Tidak ada yang luput dari pengelolaan

informasi saat ini yang sangat akurat dan cepat untuk kita dapatkan. Hanya melalui

genggaman tangan kita.

Sehingga dari masalah tersebut muncul-lah ide penulis untuk merancang

aplikasi pelaporan kecelakaan yang mengikuti perkembangan zaman ini. Diharapkan

dapat digunakan untuk sarana pelaporan serta penyampaian informasi dari pelapor
maupun unit Lakalantas dengan laporan lokasi kecelakaan yang lebih akurat dan

mengelolah informasi laporan kecelakaan dalam bentuk grafik serta peta rawan

kecelakaan yang dapat dilihat oleh masyarakat.

Aplikasi ini nantinya berbasis web menggunakan framework laravel serta

dilengkapi dengan Google Maps API yang digunakan dalam menentukan lokasi

kecelakaan serta untuk menampilkan daerah rawan kecelakaan dalam bentuk peta.

Dipilihnya berbasis web karena dapat berjalan di multi platform. Dengan rancangan

aplikasi menggunakan framework Laravel yang mendukung Model View Controller(

MVC), sehingga pengembangan ini menjadi lebih terstruktur. Penggunaan Google

Maps API pada aplikasi ini membantu dalam menentukan lokasi kecelakaan serta

membantu dalam pembuatan peta rawan kecelakaan.

Aplikasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk melaporkan

kecelakaan yang akurat kepada unit Lakalantas, memberikan informasi kepada

masyarakat tentang daerah rawan kecelakaan, serta membantu kepolisian dalam peng-

arsipan dan pengelolaan data kecelakaan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang diatas yaitu :

a. Bagaimana merancang sistem yang membantu masyarakat untuk melaporkan

lokasi kecelakaan kepada unit Lakalantas?


b. Bagaimana memberikan informasi kepada masyarakat tentang daerah rawan

kecelakaan?

c. Bagaimana memudahkan kepolisian unit Lakalantas kota Samarinda untuk

mengelolah data laporan kecelakaan lalu lintas?

1.3 Batasan Masalah

Sebagai ruang lingkup perancangan riset ini, penulis mengambil batasan

cakupan pembahasan agar menjaga konsistensi tujuan dari perancangan sistem itu

sendiri, sehingga masalah yang dihadapi tidak meluas dan pembahasan menjadi

terarah. Batasan tersebut ialah :

a. Sistem ini hanya dibuat sebatas menampilkan lokasi daerah rawan kecelakaan lalu

lintas yang ada di kota Samarinda saja.

b. Pelapor kecelakaan lalu lintas tidak perlu login atau mempunyai akun untuk

melakukan pelaporan kecelakaan.

c. Sistem ini tidak dirancang untuk pelaporan hukum kepada tersangka kecelakaan.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian yang di kaji oleh penulis kali ini ialah :

a. Memberikan informasi kepada masyarakat kota Samarinda tentang lokasi rawan

kecelakaan lalu lintas.

b. Sebagai sarana masyarakat untuk melaporkan kecelakaan.

c. Membantu kepolisian unit Lakalantas kota Samarinda untuk mendapatkan titik

akurat kecelakaan lalu lintas.


d. Mempermudah kepolisian untuk mengelolah laporan data kecelakaan lalu lintas.

1.5 Manfaat Penelitian

a. Bagi kepolisian diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mempermudah

kepolisian untuk mengelolah laporan kecelakaan lalu lintas.

b. Bagi masyarakat, diharapakan dengan adanya penelitian ini mengubah cara

pelaporan kecelakaan masyarakat yang konvensional dengan cara yang lebih

efisien.

c. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi penulis untuk

menambah wawasan, sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan sebagai dasar

untuk melakukan penelitian lain.

1.6 Kontribusi Penelitian

Penelitian ini sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Alasan

penulis mengambil ulang judul ini karena pada penelitian sebelumnya terdapat

beberapa kekurangan yang menurut penulis harus dilakukan pengembangan dalam

penelitian sebelumnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Sistem Informasi

Sistem merupakan sebuah satu kesatuan dari seluruh bagian yang saling

berkaitan dimana keberadaannya terdapat pada suatu wilayah atau bagian yang

mempunyai item – item penggerak didalamnya. Sedangkan menurut etimologi, sistem

berasal dari kata Systema (bahasa Latin) dan Sustema (Bahasa Yunani) yang

mempunyai arti sebagai sebuah satu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen

yang dihubungkan secara bersamaan supaya informasi atau materi dapat mengalir

dengan mudah dan tanpa hambatan hingga mencapai tujuan. Pengertian Sistem

Informasi menurut beberapa Ahli :

1. Pengertian sistem informasi menurut (Daranatha, 2009). Sistem Informasi

adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur

dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting,

proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan

pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan

yang tepat.

2. Pengertian sistem informasi Menurut (Gelinas Ulric, 1990). Sistem informasi

adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan

komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun,


menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada

pemakai.

Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelolah

data yang memiliki informasi spasial (berorientasi keruangan). Atau sistem computer

yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelolah, dan

menampilkan informasi yang berefrensi pada geografi, seperti data yang di identifikasi

menurut lokasi dalam sebuah database (Riyanto, 2009).

Dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) terdiri atas dua jenis, yaitu data

spasial dan data atribut.

a. Data spasial adalah data grafis yang mengidentifikasikan kenampakan lokasi

geografis berupa titik, garis, dan polygon. Data spasial diperoleh dari peta yang

disimpan dalam bentuk digital (numerik).

b. Data atribut adalah data yang berupa penjelasan dari setiap fenomena yang

terdapat dipermukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan

gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif.

2.1.2 Website

Definisi website atau disingkat web adalah sekumpulan halaman yang terdiri

dari beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk digital baik itu teks,
gambar,animasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga dapat diakses dari

seluruh dunia. Pada dasarnya website dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Website Statis: merupakan web yang halamannya tidak berubah, biasanya

untuk melakukan perubahan dilakukan secara manual dengan mengubah kode.

Website statis informasinya merupakan informasi satu arah, yakni hanya

berasal dari pemilik softwarenya saja, hanya bisa diupdate oleh pemiliknya

saja. Contoh website statis ini, yaitu profil perusahaan.

b. Website Dinamis: merupakan web yang halaman selalu update, biasanya

terdapat halaman backend (halaman administrator) yang digunakan untuk

menambah atau mengubah konten. Web dinamis membutuhkan database untuk

menyimpan. Website dinamis mempunyai arus informasi dua arah, yakni

berasal dari pengguna dan pemilik, sehingga pengupdate-an dapat dilakukan

oleh pengguna dan juga pemilik website. (Bahar, 2013).

2.1.3 Framework Laravel

Framework adalah struktur konseptual dasar yang berisi kumpulan fungsi

untuk tujuan tertentu yang sudah siap untuk digunakan, sehingga pembuatan aplikasi

dapat dilakukan dengan lebih cepat karena kode programnya tidak di buat dari awal.

Beberapa alasan dari digunakannya framework dalam membuat aplikasi adalah sebagai

berikut :

1) Aplikasi akan memiliki standar pemrograman yang universal.


2) Menghindari repetitive work.

3) Memudahkan dalam team work.

4) Memudahkan dalam maintenance dan pengembangan aplikasi di masa mendatang.

5) Hemat waktu dan biaya.

Laravel adalah framework bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP)

yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi berbasis web dengan menerapkan konsep

Model View Controller (MVC). Framework ini dibuat oleh Taylor Otwell dan pertama

kali dirilis pada tanggal 9 Juni 2011. Laravel berlisensi open source yang artinya bebas

digunakan tanpa harus melakukan pembayaran.

Fitur-fitur modern Laravel yang sangat membantu developer dalam membuat

aplikasi adalah Bundles, Eloquent ORM (Object-Relational Mapping), Query Builder,

Application Logic, Reverse Routing, Resource Controller, Class Auto Loading, View

Composers, Blade, IoC Containers, Migration, Database Seeding, Unit Testing,

Automatic Pagination, Form request, dan Middleware. Framewok Laravel juga

memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut :

a) Menggunakan Command Line Interface (CLI) Artisan.

b) Menggunakan package manager PHP Composer.

c) Penulisan kode program lebih singkat, mudah dimengerti, dan ekspresif

2.1.4 Bootstrap

Bootstrap adalah framewok bahasa pemrograman Cascade Style Sheet (CSS),

Hyper Text Markup Language (HTML), dan JavaScript yang ditujukan untuk
membuat tampilan aplikasi berbasis web menjadi responsif. Maksud responsif adalah

tampilan aplikasi web akan menyesuaikan dengan ukuran layar dari perangkat yang

mengaksesnya. Framework ini dibuat oleh Mark Otto dan Jacob Thornton.

2.1.5 MySQL

MySQL adalah database server yang digunakan untuk menyimpan dan

memanajemen data, dalam bahasa Inggris disebut Database Management System

(DBMS). MySQL merupakan implementasi dari sistem manajemen basis data

relasional, dalam bahasa Inggris disebut Relation Database Management System

(RDBMS). Secara umum Structured Query Language (SQL) pada MySQL dibagi

menjadi dua yaitu :

 Data Definition Language (DDL) yang digunakan untuk membuat objek pada

basis data seperti tabel, indeks, sequence, dan view. Yang termasuk dalam

perintah DDL adalah CREATE, ALTER, dan DROP.

 Data Manipulation Language (DML) yang digunakan untuk memanipulasi

objek pada basis data. Yang termasuk dalam perintah DML adalah SELECT,

INSERT, UPDATE, dan DELETE. Structured Query Language (SQL) yang

dipakai pada aplikasi ini adalah CREATE, DROP, SELECT, INSERT,

UPDATE, dan DELETE.

2.1.6 Google Application Programming Interface (API)

API adalah kependekan dari Application programming interface. Dengan

bahasa yang lebih sederhana, yang sangat berguna bagi pengembang web maupun
aplikasi desktop untuk memanfaatkan berbagai fitur yang disediakan oleh Google

seperti misalnya: AdSense, Search Engine, Translation maupun YouTube,

(Svennerberg, 2010).

API secara sederhana bisa diartikan sebagai kode program yang merupakan

antarmuka atau penghubung antara aplikasi atau web yang penulis buat dengan fungsi-

fungsi yang dikerjakan. Misalnya dalam hal ini Google API berarti kode program (yang

disederhanakan) yang dapat penulis tambahkan pada aplikasi atau web penulis untuk

mengakses/menjalankan/memanfaatkan fungsi atau fitur yang disediakan Google.

Misalnya saja penulis bisa menambahkan fitur Google Map pada website penulis. API

juga merupakan fungsi fungsi pemrograman yang disediakan oleh aplikasi atau

layanan agar layananan tersebut bisa di integrasikan dengan aplikasi yang penulis buat.

Jadi Google maps API adalah fungsi fungsi pemrograman yang disediakan oleh

Google maps agar Google maps bisa di integrasikan kedalam Web atau aplikasi yang

sedang buat. Contoh sederhanya misalkan penulisingin membuat Sistem informasi

Geografis kampus di jogja, dengan memanfaatkan Google Maps API penulis bisa

membuat GIS tanpa perlu memikirkan Peta Jogja, penulis tinggal pake Google maps

dan memanggil fungsi fungsi yang dibutuhkan seperti menampilkan peta,

menempatkan marker dan sabagainya. Google Maps API sendiri menyediakan fungsi

yang sangat banyak, berikut ini adalah pembagiannya :

a. Google maps Javascript API v3 Ini adalah google maps API yang akan penulis

pelajari. embel embel javascript menunjukan API ini tersedia dalam bahasa

javascript.
b. Google Maps API Webservice Layanan Google maps API untuk fungsi lanjutan

seperti direction, Geocoding, Distance Matrix API dan elevation API.

c. Google Place API Ini adalah API wajib yang harus dikuasai untuk membuat

aplikasi Location based service .

2.1.7 Pengertian Use Case Diagram

Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan

membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oeh sebuah aktor. Use

case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda dalam sebuah mode serta

direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan denga sebuah

elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama.

Use case menggambarkan proses sistem (kebutuhan sistem dari sudut pandang

user). Secara umum use cae adalah: pola perilaku sistem dan urutan transaksi yang

berhubungan yang dilakukan oleh aktor. Use Case Diagram terdiri dari: use case, aktor,

relationship, sistem boundary boxes, packages (Wahono, 2013). Berikut adalah simbol-

simbol use case diagram:

1 Table Simbol Use case Diagram

SIMBOL KETERANGAN

Aktor : Mewakili peran orang, sistem

yang lain, atau alat ketika ketika

berkomunikasi dengan usecase.


Use case : Abstraksi dan interaksi antara

sistem dan actor

Association : Abstraksi dari penghubung

antara actor dengan usecase

Generalisasi : Menunjukan spesialisasi

-----------------------> aktor untuk dapat berpartisipasi dengan

use case.

Menunjukan bahwa suatu use case

<<include>> seluruhnya merupakan fungsionalitas

dari use case darinya.

Menunjukan bahwa suatu use case

<<extend>> merupakan tambahan fungsional dari use

case lainnya jika suatu kondisi terpenuhi

2.1.8 Pengertian Sequence Diagram

Suatu sequence diagram adalah suatu penyajian perilaku yang tersusun sebagai

rangkaian langkah-langkah percontohan dari waktu ke waktu. Sequence diagram

digunakan untuk menggambarkan arus pekerjaan, pesan yang sampaikan dan

bagaimana elemen-elemen di dalamnya bekerja sama dari waktu ke waktu untuk

mencapai suatu hasil.


Masing–masing urutan elemen diatur di dalam suatu urutan horisontal, dengan

pesan yang disampaikan dibelakang dan didepan diantara elemenelemen.

Seorang elemen aktor digunakan untuk menghadirkan pemakai yang memulai alur

peristiwa / kejadian.

Elemen–elemen yang ditiru, seperti boundary, control dan entity, digunakan

untuk menggambarkan layar, pengontrol, dan materi database, secara berturut-turut.

masing-masing elemen yang dihubungkan garis–garis batang disebut suatu lifeline, di

mana jika unsur itu berpotensi mengambil bagian dalam interaksi itu.

2 Table Sequence Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1 Actor Orang-orang yang

berinteraksi

dengan sistem.

2 Entity Class Menggambarkan

hubungan yang

akan dilakukan

3 Boundary Class Menggambarkan

sebuah gambaran

dari form

4 Control class Menggambarkan

hubungan antara
boundary dengan

table

5 A focus of Control Menggambarkan

& a Life Line tempat mulai dan

berakhirnya

message

6 A Message Menggambarkan

pengiriman pesan

2.1.9 Pengertian Activity Diagram

Activity Diagram adalah fokus kepada menggambarkan proses bisnis dan

urutan aktivitas dalam sebuah proses. Dipakai pada business modeling untuk

memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Memiliki struktur diagram yang mirip

flowchart atau data flow diagram pada perancangan terstruktur. Memiliki pula

manfaat yaitu apabila penulis membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan

sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan (Haviluddin,

2011) Berikut adalah simbol-simbol activity diagram :

3 Table Activity Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1 Activity Memperlihatkan

bagaimana
masing-masing

kelas antarmuka

berinteraksi satu

dengan yang lain

2 Action State dari sistem

yang

mencerminkan

eksekusi dari suatu

aksi

3 Initial Node Bagaimana objek

dibentuk dan

diawali

4 Activity Final Bagaimana objek

Node dibentuk dan

diakhiri

5 Decision Digambarkan

untuk

menggambarkan

suatu keputusan

6 Line Connector Digunakan untuk

menghubungkan
satu symbol

dengan symbol

lainnya

2.1.10 Pengertian Class Diagram

Class diagram menurut (Munawar, 2005) merupakan himpunan dari objek-

objek yang sejenis. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state) dan perilaku

(behavior). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam

attribute/properties. Sedangkan perilaku suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah

objek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi.

2.1.11 Metode Prototype

Metode Prototype merupakan satu metode dalam pengembangan perangkat

lunak, metode ini merupakan suatu paradigma baru dalam pembuatan / pengembangan

perangkat lunak.

Metode ini adalah evolusi dalam dunia pengembangan / pembuatan perangkat

lunak, metode ini juga merovolusi metode pengembangan / pembuatan perangkat lunak

yang lama, yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama Metode Waterfall.

Dalam metode prototype/prototyping, perangkat lunak yang dihasilkan kemudian

dipresentikan kepada klien, dan klien tersebut diberikan kesempatan untuk

memberikan masukan dan kritikan, sehingga perangkat lunak / software yang


dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perubahan perangkat

lunak dapat dilakukan berkali-kali hingga dicapai kesepakatan bentuk dari software

yang akan dikembangkan.

1 Gambar Metode Prototype

2.1.12 Kepolisian Negara Republik Indonesia

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional di

Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mempunya

motto : Rastra Sewakotama, yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Polri

mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia yaitu memelihara

keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum; dan memberikan

perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Polri dipimpin oleh

seorang Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Sejak 13 Juli 2016
jabatan Kapolri dipegang oleh Jenderal Polisi Tito Karnavian.Tugas pokok Kepolisian

Negara Republik Indonesia adalah:

1) Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;

2) Menegakkan hukum; dan

3) Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

2.2 Penelitian Terdahulu

Untuk mengkaji lebih dalam dan memperkuat teori-teori yang membahas

mengenai penelitian yang sedang dilakukan maka perlu adanya penelitian terdahulu.

Dari penelitian terdahulu penulis mendapatkan referensi rujukan yang sesuai dengan

penelitian penulis saat ini. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa

jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Nama Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian

Agus Surya Wedasana Analisis Daerah Rawan Mengetahui, menganalisis

(2011) Kecelakaan Dan data dan menentukan

Penyusunan Database daerah rawan kecelakaan

Berbasis Sistem Informasi lalu lintas (black site) ruas

Geografis. jalan dan persimpangan di

Kota Denpasar.

Mengetahui, menganalisis

data dan menentukan

lokasi titik rawan


kecelakaan lalu lintas

(black spot) pada ruas

jalan yang di

klasifikasikan

(black site) di Kota

Denpasar.

Meiky Panca Sakti (2014) Sistem Informasi Menentukan daerah

Geografis Daerah Rawan rawan kriminalitas

Kriminalitas dan kategori red, yellow dan

Kecelakan di kota Malang green di daerah kota

berbasis Webgis Malang

Selfi Ambar Irawan dan Perancangan Aplikasi Pengelolaan laporan

Sulistyanto (2015) Pengelolaan Laporan kepolisian dimana hasil

Kepolisian Studi Kasus penelitian tersebut di

Polsek Gatak implementasikan dan

diuji coba oleh pihak

kepolisian.

Samodra Teguh Bowo Perancangan Aplikasi Membantu kepolisian

Kesowo (2017) Pelaporan Kecelakaan dalam menyusun laporan

Berbasis Web kecelakaan dan

Menggunakan memberikan edukasi


Framework Laravel dan masyarakat mengenai titik

Google Maps API pada rawan kecelakaan.

Unit Kecelakaan Lalu

Lintas Kota Salatiga


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini berlangsung selama 5 bulan yaitu dibulan Oktober sampai

Februari 2018. Pengambilan data dan materi didapatkan melalui Lakalantas kota

Samarinda.

No Kegiatan Waktu Penelitian

Oktober November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan dan

Pengajuan

Judul Proposal

2 Pengumpulan

Data

3 Penyusunan

Proposal

4 Seminar

Proposal

5 Analisis dan

Desain Sistem

6 Implementasi

Program
7 Seminar

Hasil

8 Ujian Skripsi

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, tahap pertama dalam

perancangan aplikasi ini adalah pengumpulan data dan menganalisis kebutuhan sistem

dalam perancangan aplikasi, tahap kedua adalah merancang aplikasi sesuai dengan

kebutuhan pada tahapan pertama, tahap ketiga pembangunan aplikasi dan tahapan

keempat pengujian aplikasi. Tahapan dalam penelitian perancangan aplikasi dapat

dilihat pada gambar dibawah ini.

2 Gambar Tahapan Penelitian

Berdasarkan bagan pada Gambar 2, dalam tahapan pertama penelitian ini

melakukan pencarian informasi guna identifikasi analisis masalah. Wawancara dengan


unit Lakalantas didapatlah informasi tentang bagaimana alur dalam pelaporan

kecelakaan. Pelaporan kecelakaan beserta informasinya didapatkan oleh pihak

Lakalantas melalui telepon dari masyarakat atau dari pihak kepolisian menggunakan

alat komunikasi radio berupa HT yang sedang berada di lokasi kejadian. Tahapan

kedua, ketiga dan keempat dilakukan perancangan sistem menggunakan metode

prototyping.

Setelah dilakukan analisis sistem, dilakukan penulisan artikel ilmiah. Metode

prototyping adalah metode yang digunakan untuk mengembangkan sistem. Metode ini

dilakukan secara bertahap dengan cara membuat model aplikasi dan selanjutnya akan

diperbaiki secara terus menerus sesuai keinginan pengguna. Tahapan-tahapan metode

prototyping dapat dilihat.

Tahapan pertama dalam metode prototyping adalah listen to customer. Pada

tahapan ini dilakukan pencarian informasi kebutuhan sistem dalam perancangan

aplikasi. Informasi yang telah diterima akan dianalisa dan diimplementasikan pada

aplikasi yang akan dibuat. Melalui wawancara, aplikasi yang akan dirancang

menggunakan Google Maps API guna mengirim lokasi kecelakaan serta dalam

pembuatan peta rawan kecelakaan. Laporan yang dikirim oleh pelapor dan diterima

oleh administrator akan dikelola dalam bentuk grafik dan peta rawan kecelakaan yang

dapat diakses oleh masyarakat.


3.3 Analisis Sistem Berjalan

Analisis sistem merupakan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang

berjalan di unit Lakalantas kota Samarinda pada bagian pelaporan kecelakaan, sistem

yang digunakan masih cukup sederhana dan manual yaitu dengan menggunakan Handy

Talky (HT) atau pun telepon genggam sebagai media pelaporan kecelakaan. Analisis

sistem ini bertujuan untuk membuat sistem yang bau agar lebih terkomputerisasi

sehingga lebih efektif dan efisien.

3.4 Anasis Kebutuhan Sistem

3.4.1 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional sistem ini terdiri atas beberapa fungsi utama yang

saling berhubungan dan mendukung satu sama lain, yang meliputi fungsi-fungsi

sebagai berikut:

1. Sistem memiliki fitur login untuk admin.

2. Pelayanan mandiri (online).

3. Sistem dapat menampilkan informasi daerah rawan kecelakaan di kota

Samarinda.

4. Sistem dapat melakukan input data korban kecelakaan.

5. Sistem dapat menampilkan laporan kecelakaan.

3.4.2 Kebutuhan Non Fungsional

a. Kebutuhan Perangkat Lunak (Sofware)

Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah :


1. Sistem Operasi Windows 10

2. Atom text editor

3. Laragon

b. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Spesifikasi perangkat keras untuk membuat aplikasi ini adalah :

1. VGA : NVIDIA GeForce GT 525M

2. Processor : Intel I5

3. RAM : 4GB

4. Hardisk : 640 GB

c. Analisis Kebutuhan User (Brainware)

Dalam melakukan perancangan sistem ini dibutuhkan user yang mengerti

dasar pemrograman web dan basis data untuk memudahkan dalam

pengembangan sistem.

3.4.3 Perancangan Sistem

1. Model Proses Perangkat Lunak

Metode prototyping adalah listen to customer. Pada tahapan ini

dilakukan pencarian informasi kebutuhan sistem dalam perancangan aplikasi.

Informasi yang telah diterima akan dianalisa dan diimplementasikan pada

aplikasi yang akan dibuat. Melalui wawancara, aplikasi yang akan dirancang

menggunakan Google Maps API guna mengirim lokasi kecelakaan serta dalam

pembuatan peta rawan kecelakaan. Laporan yang dikirim oleh pelapor dan
diterima oleh administrator akan dikelola dalam bentuk grafik dan peta rawan

kecelakaan yang dapat diakses oleh masyarakat.

2. Model Desain
Gambar 7 use case Diagram

Pelapor Sistem

Mulai

Akses
Website

Menentukan
Lokasi Pengirim
Tulis
Laporan

Kirim
Laporan

Menyimpan
Laporan

Laporan
Terkirim

Selesai

Gambar 8 Activity Diagram Pelaporan Kecelakaan


Admin Sistem

Login Validasi
Login

tidak

benar

Menampilkan Data Mengambil Data


Grafik/Peta Rawan Grafik/Peta Rawan

Tambah
Jalan

Klik Simpan
Tambah Data Jalan

Menampilkan Data
Grafik/Peta Rawan

Gambar 9 Activity Diagram Garfik Peta Rawan Kecelakaan


3. Desain Database

Gambar 3 Desain Database ERD

Entity Relationalship Diagram (ERD) pada sistem yang akan penulis buat

seperti gambar 3 diatas. Sistem mempunyai empat entitas yang nantinya akan

membentuk sebuah table. Table-table tersebut yaitu :

a. Table USER_LOGIN

Pada Table ini memiliki enam atribut. Nantinya entitas/table ini digunakan untuk

menyimpan data pengguna yang mengelolah sistem ini dalam hal ini adalah pihak

kepolisian.
Table 4 Table ERD USER_LOGIN

NAMA ATRIBUT TIPE DATA

id Int(Auto Increment)

username Varchar(100)

password Varchar(100)

No_hp Varchar(13)

Pangkat Varchar(100)

Nama Varchar(100)

b. Table Nomor_plat

Pada table/entitas ini memiliki tiga atribut dengan tipe data masing-masing. Table

ini bertujuan untuk menyimpan data nomor plat kendaraan dari korban kecelakaan.

Table 5 Table ERD Nomor_plat

NAMA ATRIBUT TIPE DATA

id Int(Auto Increment)

no_polisi Varchar(100)
Jenis_kendaraan Varchar(100)

c. Table Denah_Rawan

Pada table/entitas ini memiliki enam atribut dengan tipe data masing-masing. Entitas

ini nantinya akan menyimpan data dari daerah-daerah blackspot rawan kecelakan yang

ada di kota Samarinda.

Table 6 Table ERD Denah_Rawan

NAMA ATRIBUT TIPE DATA

id Int(Auto increment)

Nama_jalan Varchar(100)

Jumlah_kasus Int(100)

foto blob

Kordinat Varchar(100)

keterangan Varchar(100)

d. Table Identitas_korban
Pada table/entitas ini memiliki lima atribut dengan tipe data masing-masing. Entitas ini

bertujuan untuk menyimpan data detail dari korban kecelakaan. Data tersebut nantinya

akan di inputkan oleh masyarakat yang ada didaerah kecelakaan tersebut melalui

sistem.

Table 7 Table ERD Identitas_Korban

NAMA ATRIBUT TIPE DATA

id Int(Auto Increment)

Status_korban Varchar(255)

foto Blob

Kordinat Varchar(100)

Keterangan Varchar(100)

4. Desain Antarmuka (Interface)

a. Halaman Utama User Interface


Pada tampilan utama sistem yang akan penulis buat ini, memiliki desain yang

sederhana, hanya terdapat beberapa button yang masing-masing mengarah ke

tujuannya masing-masing. Seperti button login yang mengarahkan admin untuk

dapat masuk kedalam sistem. Lalu button rawan kecelakan yang mengembalikan

ketampilan awal/ menu utama sistem. Dan yang tak kala penting yaitu button Red/

Bell yang bertujuan untuk melapor kecelakaan.

Gambar 4 Gambar UI Menu Utama

b. Halaman Lapor Kecelakaan


Di halaman lapor kecelakaan ini terdapat beberapa inputan yang nantinya akan di-

isikan oleh pelapor yang dalam hal ini yaitu masyarakat di tempat kejadian. Yang

tidak kala penting dari sistem ini nantinya adalah kehadiran google maps sebagai

the real locate system yang berfungsi sebagai pemberi titik kordinat dimana

kerjadian kecelakaan berlangsung.

Gambar 5 Gambar Tampilan pelaporan kecelakaan


Gambar 3.2 Halaman Pelaporan Kecelakaan

Gambar 3.3 Halaman Login Admin


Gambar 3.4 Halaman Grafik Statistik Kecelakaan Lalu lintas

Gambar 3.5 Halaman Laporan Kecelakaan Lalu lintas


Gambar 3.6 Halaman Daerah Rawan Kecelakaan
Daftar Pustaka

Bahar. (2013). Analisa dan Design Sistem informasi. Yogyakarta: Graha.

Daranatha. (2009). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Gelinas Ulric, O. A. (1990). Accounting Information System. PWS-KENT publishing Company.

Haviluddin. (2011). Memahami Penggunaan UML (Unified Modeling Language). Samarinda:


Vol 6 No. 1. Februari 2011.

Indonesia, R. (2009). Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Jakarta: Sekretariat Negara.

Munawar. (2005). Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Riyanto, A. (2009). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Svennerberg. (2010). Begining Google Maps Api 3. New York: Apress.

Wahono, S. D. (2013). Pengantar Unified Modeling Langeage (UML). kuliah umum ilmu
komputer.com.

Anda mungkin juga menyukai