PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arah kebijakan pendidikan nasional dititik beratkan pada peningkatan
mutu, otonomi, dan peningkatan daya saing bangsa. Daya saing dapat di
maknai sebagai kemampuan penyelenggaraan pendidikan yang di sanggup
berkompetisi dalam hal kualitas dengan bangsa-bangsa lain. Beberapa
komponen penting yang dapat di jadikan sebagai indikator untuk itu di
antaranya adalah penguasaan IPTEK bagi siswa dan sekaligus menjadi salah
satu kunci keunggulan suatu bangsa di era globalisasi ini. Sementara itu,
peningkatan sumber daya manusia merupakan faktor penentu lainnya
sekaligus merupakan aset bangsa.
Beberapa fakta menunjukan bahwa kualitas sumber daya manusia kita
cukup jauh tertinggal dari Negara maju lainnya. Indonesia harus bekerja keras
untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang masih jauh tertinggal
untuk kawasan asia sekalipun. Hasil peneliatian beberapa tahun lalu
menunjukan bahwa di antara tujuh sampel di Asia ternyata Indonesia
merupakan Negara yang memiliki produktivitas tenaga kerja paling rendah.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis kebijakan?
2. Bagaimana konsep dasar mutu?
3. Bagaimana analisis kebijakan mutu pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari analisis kebijakan.
2. Untuk mengetahui konsep dasar mutu.
3
PEMBAHASAN
A. Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan merupakan penelitian sosial terapan yang secara
sistematis disusun dalam rangka mengetahui substansi dari kebijakan agara
dapat diketahui secara jelas informasi mengenai masalah-masalah yang
dijawab oleh kebijakan dan masalah masalah yang mungkin timbul sebagai
akibat dari penerapan kebijakan. Ruang lingkup dan metode analisis
kebijakan umumnya bersifat deskritif dan faktual mengenai sebab-sebab dan
akibat-akibat suatu kebijakan.
Kebijakan pendidikan khususnya kebijakan tentang pengembangan
dan peningkatan profesi guru setidaknya harus memenuhi tantangan dan
tuntutan global dan perkembangan jaman sebagaimana diungkapkan oleh
Fatta & Latifah (2012:145) bahwa analisis kebijakan pendidikan
menggambarkan bagaimana Negara merencanakan dan menuju pada prioritas
pendidikan, kemudian hasil analisis tersebut harus di jelaskan oleh adanya
faktor-faktor global kebijakannya.
Dunn (2016:117) mengemukakan bahwa analisis kebijakan adalah
disiplin ilmu social transparan yang menggunakan berbagai macam metode
penelitian dan argumen untuk menghasilkan dan memindahkan informasi
yang relevan dengan kebijakan, sehingga dapat dimanfaatkan di tingkat
politik dalam rangka memecahkan masalah masalah kebijakan. Dunn
(2016:117) membedakan tiga bentuk utama Analisis Kebijakan yaitu:
1. Analisis Kebijakan Prospektif
4
5
2. Pengertian Mutu
4. Prinsip Mutu
Prinsip mutu adalah sejumlah asumsi yang dinilai dan diyakini memiliki
kekuatan untuk mewujudkan mutu. Akan hal ini, berbagai ahli dan organisasi
mencoba merumuskan prinsip-prinsip yang paling tepat untuk dapat
mewujudkan mutu dalam organisasi. Ada delapan prinsip mutu berdasarkan
versi ISO (Igit,2007:1), yaitu:
Analisis kebijakan merupakan prosedur berpikir yang sudah lama dikenal dan
dilakukan dalam sejarah manusia. Analisis kebijakan merupakan proses yang
dapat menghasilkan informasi teknis sebagai salah satu masukan bagi perumusan
beberapa alternatif kebijakan yang didukung oleh informasi teknis. Informasi
teknis merupakan suatu satuan pernyataa kebenaran induktif yang didukung oleh
kebenaran secara empiris sebagai hasil dari rangkaian analisis data.
Aspek yang harus dikaji dalam analisis kebijakan pendidikan adalah konteks
kebijakan. Hal ini harus dilakukan karena kebijakan tidak muncul dalam
kehampaan, melainkan dikembangkan dalam konteks seperangkat nilai, tekanan,
kendala, dan dalam pengaturan struktural tertentu. Kebijakan juga merupakan
tanggapan terhadap masalah-masalah tertentu, kebutuhan serta aspirasi yang
berkembang. Aspek selanjutnya yang harus dikaji dalam analisis kebijakan
pendidikan adalah sebagai berikut:
12
2. Implementasi Kebijakan
14
15
Daftar Pustaka