Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Di susun oleh :
1. Abidin
2. Asmaul Husna
3. Nur Rochmad
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyanyang.
Atas berkat dan rahmadnya, saya bersyukur dengan kesempatan yang telah di berikan
Allah SWT dan tak lupa saya berterima kasih kepada Bapak dosen Muhammad Rouf,
M.Pd serta teman-teman dari kelas Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Semester VI,
karena tanpa dorongan dari kalian semua maka kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan semaksimal mungkin.
Oleh karena itu, apabila di dalam makalah kami terdapat kekeliruan atau
terdapat salah kata yang kurang berkenang kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya.
Akan tetapi saya berharap agar si pembaca dapat mengambil pelajaran ataupun manfaat
yang terkandung di dalamnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Pendirian perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
2. Penyediaan bahan pustaka pada Perpustakaan Nasional, perpustakaan daerah
provinsi, perpustakaan daerah kabupaten atau kota, perpustakaan kecamatan,
perpustakaan desa, dan/atau taman bacaan masyarakat (TBM);
3. Pemberian bantuan dan/atau kemudahan pendirian dan/atau pengoperasian
perpustakaan milik masyarakat seperti perpustakaan di tempat ibadah;
4. Pemberian kemudahan akses ke sumber belajar multimedia di perpustakaan
bukan satuan pendidikan formal dan nonformal.
5. Pemberian bantuan dan/atau kemudahan pendirian dan/atau pengoperasian
toko buku kategori usaha kecil milik masyarakat di daerah yang belum
memiliki toko buku atau jumlah toko bukunya belum mencukupi kebutuhan;
6. Kebijakan perbukuan nonteks yang mendorong harga buku nonteks
terjangkau oleh rakyat banyak;
7. Pemberian subsidi atau penghargaan kepada penulis buku nonteks dan
nonjurnal-ilmiah yang berprestasi dalam pendidikan informal;
8. Pemberian penghargaan kepada media masa yang berprestasi dalam
menyiarkan atau mempublikasikan materi pembelajaran informal kepada
masyarakat;
9. Pemberian penghargaan kepada anggota masyarakat yang berprestasi atau
kreatif dalam menghasilkan film hiburan yang sarat pembelajaran informal;
10. Pemberian penghargaan kepada tokoh masyarakat yang berprestasi atau
kreatif dalam pembelajaran informal masyarakat ;
11. Pemberian penghargaan kepada anggota masyarakat yang sukses melakukan
pembelajaran informal secara otodidaktif;
12. Pemberian layanan ujian kesetaraan sesuai peraturan perundang- undangan;
serta
13. Kegiatan lain yang membantu dan/atau mempermudah pembelajaran informal
oleh masyarakat.
b. Penjaminan Mutu Pendidikan Formal dan Nonformal
Penjaminan mutu pendidikan oleh satuan atau program pendidikan
ditujukan untuk memenuhi tiga tingkatan acuan mutu, yaitu Standar Pelayanan
Minimal (SPM), Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan Standar Mutu
Pendidikan diatas SNP yang dipilih satuan atau program pendidikan formal.
4
Ketiga standar tersebut dijadikan sebagai acuan mutu satuan atau program
pendidikan formal.
Secara terperinci dapat dikemukakan peruntukannya, antara lain sebagai
berikut:
- Standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional, berlaku untuk:
1. Satuan atau program pendidikan.
2. Penyelenggara satuan atau program pendidikan.
3. Pemerintah kabupaten atau kota.
4. Pemerintah provinsi.
- Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional berlaku untuk:
1. Satuan atau program pendidikan.
2. Standar mutu diatas SNP berlaku bagi satuan pendidikan yang telah
memenuhi SPM dan SNP.
3. Standar mutu diatas SNP yang berbasis keunggulan lokal dapat dirintis
pemenuhannya oleh satuan pendidikan yang telah memenuhi SPM dan
sedang dalam proses memenuhi SNP.
4. SNP bagi satuan atau program pendidikan nonformal dirumuskan
sedemikian rupa sehingga tidak menghilangkan atau mengurangi
keluwesan dan kelenturan pendidikan nonformal dalam melayani
pembelajaran peserta didik sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan
problematika yang dihadapi masing-masing peserta didik.
- Standar mutu pendidikan diatas SNP Yang dimaksud dengan Standar mutu
pendidikan diatas SNP dapat berupa:
1. Standar mutu diatas SNP yang berbasis keunggulan lokal.
2. Standar mutu diatas SNP yang mengadopsi dan/atau mengadaptasi standar
internasional tertentu.
3. Standar mutu diatas SNP dipilih oleh satuan atau program pendidikan
sesuai dengan prinsip otonomo satuan pendidikan.
Bagi lembaga pendidikan nonformal yang akan membuka program
pendidikan nonformal, terlebih dahulu harus memperoleh izin definitif pendirian
satuan pendidikan atau pembukaan program pendidikan. Untuk memperoleh izin
definitif tersebut, terlebih dahulu harus dipenuhi ketentuan-ketentuan tentang
5
Standar Pelayanan Minimal (SPM). Standar Pelayanan Minimal (SPM) harus
dipenuhi oleh penyelenggara satuan pendidikan peling lambat 2 tahun setelah
satuan atau program pendidikan memperoleh izin prinsip untuk berdiri dan
beroperasi.
Kegiatan penjaminan mutu pendidikan formal dan nonformal terdiri atas:
1. Penetapan regulasi penjaminan mutu pendidikan oleh pemerintah, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota berdasarkan peraturan perudang-
undangan.
2. Penetapan Standart Pelayanan Minimal (SPM).
3. Penetapan Standart Nasional Pendidikan (SNP).
4. Penetapan Prosedur Operasional Standar (POS) penjaminan mutu pendidikan
oleh penyelenggara satuan pendidikan atau penyelenggara program pendidikan.
5. Penetapan Prosedur Operasional Standar (POS) penjaminan mutu tingkat
satuan pendidikan oleh satuan atau program pendidikan.
6. Pemenuhan standar mutu acuan oleh satuan atau program pendidikan.
7. Penyusunan kurikulum oleh satuan pendidikan sesuai dengan acuan mutu.
8. Penyediaan sumber daya oleh penyelenggara satuan atau program pendidikan.
9. Pemberian bantuan, fasilitas, saran, arahan, dan bimbingan oleh pemerintah.
10. Pemberian bantuan, fasilitas, saran, arahan, dan bimbingan oleh pemerintah
provinsi.
11. Pemberian bantuan, fasilitas, saran, arahan, dan bimbingan oleh pemerintah
kabupaten atau kota.
12. Pemberian bantuan, fasilitas, saran, arahan, dan bimbingan oleh
penyelenggara satuan atau program pendidikan.
13. Pemberian bantuan dan/atau saran oleh masyarakat.
14. Supervisi dan/atau pengawasan oleh pemerintah.
15. Supervisi dan/atau pengawasan oleh pemerintah provinsi.
16. Supervisi dan/atau pengawasan oleh pemerintah kabupaten atau kota.
17. Supervisi dan/atau pengawasan oleh penyelenggara satuan atau program
pendidikan.
18. Pengawasan oleh masyarakat.
19. Pengukuran ketercapaian standar mutu acuan; dan
Evaluasi dan pemetaan mutu satuan atau program pendidikan oleh
pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota.
6
Penjaminan mutu oleh satuan atau program pendidikan menjadi tanggung jawab
satuan atau program pendidikan dan wajib didukung oleh seluruh pemangku
kepentingan satuan atau program pendidikan dan dipimpin oleh pemimpin satuan
pendidikan. Penjaminan mutu oleh satuan pendidikan dilaksanakan sesuai prinsip
otonomi satuan pendidikan untuk mendorong tumbuhnya budaya kreativitas,
inovasi, kemandirian, kewirausahaan, dan akuntabilitas.
1
https://emakalahonline.blogspot.com/2016/11/makalah-manajemen-mutu-pendidikan.html diakses pada
selasa, 09 maret 2021 pukul 09.23 wb
7
e. terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan formal dan nonformal berbasis
teknologi informasi dan komunikasi yang andal, terpadu, dan tersambung yang
menghubungkan satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau
program pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan
Pemerintah.2
2
https://manajemenpendidikan.net/artikel/tujuan-penjaminan-mutu-pendidikan/diakses pada minggu, 14
maret 2021 pukul 15.30 wb
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Penjaminan mutu pendidikan adalah sederetan proses dan sistem yang saling
berkaitan untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan data tentang kinerja
mutu pendidik dan tenaga kependidikan, program dan lembaga pendidikan.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya.
Oleh karena itu, kami sebagai pemakalah sangat berharap kepada para pembaca
untuk memberikan kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
9
10
DAFTAR PUSTAKA
11