Anda di halaman 1dari 15

TUJUAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Dosen Pengampu : Muhammad Rouf, M.Pd

Di susun oleh :
1. Abidin
2. Asmaul Husna
3. Nur Rochmad

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SARANG REMBANG
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyanyang.
Atas berkat dan rahmadnya, saya bersyukur dengan kesempatan yang telah di berikan
Allah SWT dan tak lupa saya berterima kasih kepada Bapak dosen Muhammad Rouf,
M.Pd serta teman-teman dari kelas Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Semester VI,
karena tanpa dorongan dari kalian semua maka kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan semaksimal mungkin.

Oleh karena itu, apabila di dalam makalah kami terdapat kekeliruan atau
terdapat salah kata yang kurang berkenang kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya.
Akan tetapi saya berharap agar si pembaca dapat mengambil pelajaran ataupun manfaat
yang terkandung di dalamnya.

Sarang, 14 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................1

C. Tujuan ..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3

A. Hakikat Penjaminan Mutu Pendidikan.............................................................3

B. Tujuan Akhir Penjaminan Mutu Pendidikan.....................................................7

C. Tujuan Atara Penjaminan Mutu Pendidikan.....................................................7

BAB III PENUTUP....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Mutu pendidikan adalah nilai, manfaat, kesesuaian dengan suatu spesifikasi


tertentu atas input, proses, dan output pendidikan yang dirasakan oleh pemakai jasa
pendidikan. Menurut permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 pasal 1 disebutkan bahwa
“Mutu pendidikan adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih
dari penerapan sistem pendidikan nasional”. Berkaitan dengan mutu pendidikan,
Sallis (2009: 59) mengemukakan bahwa mutu barang atau jasa yang baik dijamin
oleh sistem,

Sistem penjaminan mutu adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematis


yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem manajemen mutu untuk meyakinkan
bahwa suatu produk atau jasa akan memenuhi persyaratan tertentu. Penjaminan mutu
akan berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan. Penjaminan mutu
pendidikan yang dimaksud meliputi penjaminan mutu pendidikan jalur informal,
formal dan nonformal.

Penjaminan mutu pendidikan adalah upaya sistematik untuk menghimpun dan


mengolah data yang handal dan sahih, sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang
dapat digunakan sebagai landasan tindakan manajemen untuk mengelola
kelangsungan lembaga atau program pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis menemukan beberapa rumusan


masalah sebagai berikut.

1. Apa Pengertian Penjaminan Mutu Pendidikan ?


2. Apa Tujuan Akhir Penjaminan Mutu Pendidikan ?
3. Apa Tujuan Antara Penjaminan Mutu Pendidikan ?

1
C. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengertian Penjaminan Mutu Pendidikan


2. Untuk mengetahui Tujuan Akhir Penjaminan Mutu Pendidikan
3. Untuk mengetahui Tujuan Antara Penjaminan Mutu Pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Penjaminan Mutu Pendidikan


Penjaminan mutu pendidikan adalah sederetan proses dan sistem yang saling
berkaitan untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan data tentang kinerja
mutu pendidik dan tenaga kependidikan, program dan lembaga pendidikan. Proses
penjaminan mutu mengidentifikasi aspek pencapaian dan prioritas peningkatan,
penyediaan data sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan serta
membantu membangun budaya peningkatan mutu berkelanjutan. Penjaminan mutu
pendidikan juga dapat diartikan sebagai upaya sistematik untuk menghimpun dan
mengolah data yang handal dan sahih, sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang
dapat digunakan sebagai landasan tindakan manajemen untuk mengelola
kelangsungan lembaga atau program pendidikan. Pengertian lain dari penjaminan
mutu pendidikan adalah kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau program
pendidikan, penyelenggara satuan pendidikan, pemerintah daerah, pemerintah, dan
masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui
pendidikan.
Penjaminan mutu pendidikan dilakukan atas dasar prinsip : Keberlanjutan,
Terencana dan sistematis, dengan kerangka waktu dan target-terget capaian mutu
yang jelas dan terukur dalam penjaminan mutu pendidikan formal dan nonformal,
Menghormati otonomi satuan pendidikan formal dan nonformal, Memfasilitasi
pembelajaran informal masyarakat berkelanjutan dengan regulasi negara yang
seminimal mungkin, Sistem penjaminan mutu pendidikan merupakan sistem terbuka
yang terus disempurnakan secara berkelanjutan.
a. Penjaminan Mutu Pendidikan Informal
Penjaminan mutu pendidikan informal dilaksanakan oleh masyarakat baik
secara perseorangan, kelompok maupun kelembagaan. Penjaminan mutu
pendidikan informal oleh masyarakat dapat dibantu dan/atau diberi kemudahan
oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Bantuan dan/atau kemudahan tersebut
dapat berbentuk:

3
1. Pendirian perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
2. Penyediaan bahan pustaka pada Perpustakaan Nasional, perpustakaan daerah
provinsi, perpustakaan daerah kabupaten atau kota, perpustakaan kecamatan,
perpustakaan desa, dan/atau taman bacaan masyarakat (TBM);
3. Pemberian bantuan dan/atau kemudahan pendirian dan/atau pengoperasian
perpustakaan milik masyarakat seperti perpustakaan di tempat ibadah;
4. Pemberian kemudahan akses ke sumber belajar multimedia di perpustakaan
bukan satuan pendidikan formal dan nonformal.
5. Pemberian bantuan dan/atau kemudahan pendirian dan/atau pengoperasian
toko buku kategori usaha kecil milik masyarakat di daerah yang belum
memiliki toko buku atau jumlah toko bukunya belum mencukupi kebutuhan;
6. Kebijakan perbukuan nonteks yang mendorong harga buku nonteks
terjangkau oleh rakyat banyak;
7. Pemberian subsidi atau penghargaan kepada penulis buku nonteks dan
nonjurnal-ilmiah yang berprestasi dalam pendidikan informal;
8. Pemberian penghargaan kepada media masa yang berprestasi dalam
menyiarkan atau mempublikasikan materi pembelajaran informal kepada
masyarakat;
9. Pemberian penghargaan kepada anggota masyarakat yang berprestasi atau
kreatif dalam menghasilkan film hiburan yang sarat pembelajaran informal;
10. Pemberian penghargaan kepada tokoh masyarakat yang berprestasi atau
kreatif dalam pembelajaran informal masyarakat ;
11. Pemberian penghargaan kepada anggota masyarakat yang sukses melakukan
pembelajaran informal secara otodidaktif;
12. Pemberian layanan ujian kesetaraan sesuai peraturan perundang- undangan;
serta
13. Kegiatan lain yang membantu dan/atau mempermudah pembelajaran informal
oleh masyarakat.
b. Penjaminan Mutu Pendidikan Formal dan Nonformal
Penjaminan mutu pendidikan oleh satuan atau program pendidikan
ditujukan untuk memenuhi tiga tingkatan acuan mutu, yaitu Standar Pelayanan
Minimal (SPM), Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan Standar Mutu
Pendidikan diatas SNP yang dipilih satuan atau program pendidikan formal.

4
Ketiga standar tersebut dijadikan sebagai acuan mutu satuan atau program
pendidikan formal.
Secara terperinci dapat dikemukakan peruntukannya, antara lain sebagai
berikut:
- Standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional, berlaku untuk:
1. Satuan atau program pendidikan.
2. Penyelenggara satuan atau program pendidikan.
3. Pemerintah kabupaten atau kota.
4. Pemerintah provinsi.
- Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional berlaku untuk:
1. Satuan atau program pendidikan.
2. Standar mutu diatas SNP berlaku bagi satuan pendidikan yang telah
memenuhi SPM dan SNP.
3. Standar mutu diatas SNP yang berbasis keunggulan lokal dapat dirintis
pemenuhannya oleh satuan pendidikan yang telah memenuhi SPM dan
sedang dalam proses memenuhi SNP.
4. SNP bagi satuan atau program pendidikan nonformal dirumuskan
sedemikian rupa sehingga tidak menghilangkan atau mengurangi
keluwesan dan kelenturan pendidikan nonformal dalam melayani
pembelajaran peserta didik sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan
problematika yang dihadapi masing-masing peserta didik.
- Standar mutu pendidikan diatas SNP Yang dimaksud dengan Standar mutu
pendidikan diatas SNP dapat berupa:
1. Standar mutu diatas SNP yang berbasis keunggulan lokal.
2. Standar mutu diatas SNP yang mengadopsi dan/atau mengadaptasi standar
internasional tertentu.
3. Standar mutu diatas SNP dipilih oleh satuan atau program pendidikan
sesuai dengan prinsip otonomo satuan pendidikan.
Bagi lembaga pendidikan nonformal yang akan membuka program
pendidikan nonformal, terlebih dahulu harus memperoleh izin definitif pendirian
satuan pendidikan atau pembukaan program pendidikan. Untuk memperoleh izin
definitif tersebut, terlebih dahulu harus dipenuhi ketentuan-ketentuan tentang

5
Standar Pelayanan Minimal (SPM). Standar Pelayanan Minimal (SPM) harus
dipenuhi oleh penyelenggara satuan pendidikan peling lambat 2 tahun setelah
satuan atau program pendidikan memperoleh izin prinsip untuk berdiri dan
beroperasi.
Kegiatan penjaminan mutu pendidikan formal dan nonformal terdiri atas:
1. Penetapan regulasi penjaminan mutu pendidikan oleh pemerintah, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota berdasarkan peraturan perudang-
undangan.
2. Penetapan Standart Pelayanan Minimal (SPM).
3. Penetapan Standart Nasional Pendidikan (SNP).
4. Penetapan Prosedur Operasional Standar (POS) penjaminan mutu pendidikan
oleh penyelenggara satuan pendidikan atau penyelenggara program pendidikan.
5. Penetapan Prosedur Operasional Standar (POS) penjaminan mutu tingkat
satuan pendidikan oleh satuan atau program pendidikan.
6. Pemenuhan standar mutu acuan oleh satuan atau program pendidikan.
7. Penyusunan kurikulum oleh satuan pendidikan sesuai dengan acuan mutu.
8. Penyediaan sumber daya oleh penyelenggara satuan atau program pendidikan.
9. Pemberian bantuan, fasilitas, saran, arahan, dan bimbingan oleh pemerintah.
10. Pemberian bantuan, fasilitas, saran, arahan, dan bimbingan oleh pemerintah
provinsi.
11. Pemberian bantuan, fasilitas, saran, arahan, dan bimbingan oleh pemerintah
kabupaten atau kota.
12. Pemberian bantuan, fasilitas, saran, arahan, dan bimbingan oleh
penyelenggara satuan atau program pendidikan.
13. Pemberian bantuan dan/atau saran oleh masyarakat.
14. Supervisi dan/atau pengawasan oleh pemerintah.
15. Supervisi dan/atau pengawasan oleh pemerintah provinsi.
16. Supervisi dan/atau pengawasan oleh pemerintah kabupaten atau kota.
17. Supervisi dan/atau pengawasan oleh penyelenggara satuan atau program
pendidikan.
18. Pengawasan oleh masyarakat.
19. Pengukuran ketercapaian standar mutu acuan; dan
Evaluasi dan pemetaan mutu satuan atau program pendidikan oleh
pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota.

6
Penjaminan mutu oleh satuan atau program pendidikan menjadi tanggung jawab
satuan atau program pendidikan dan wajib didukung oleh seluruh pemangku
kepentingan satuan atau program pendidikan dan dipimpin oleh pemimpin satuan
pendidikan. Penjaminan mutu oleh satuan pendidikan dilaksanakan sesuai prinsip
otonomi satuan pendidikan untuk mendorong tumbuhnya budaya kreativitas,
inovasi, kemandirian, kewirausahaan, dan akuntabilitas.

B. Tujuan Akhir Penjaminan Mutu Pendidikan


Sistem penjaminan mutu pendidikan bertujuan menjamin pemenuhan standar
pada satuan pendidikan secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga tumbuh
dan berkembang budaya mutu pada satuan pendidikan secara mandiri.
Sistem penjaminan mutu pendidikan berfungsi sebagai pengendali
penyelenggaraan pendidikan oleh satuan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan
yang bermutu. Sehingga Tujuan Akhir Penjaminan Mutu Pendidikan adalah
tingginya kecerdasan kehidupan manusia dan bangsa sebagaimana dicita-citakan
oleh Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang dicapai melalui penerapan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.1

C. Tujuan Atara Penjaminan Mutu Pendidikan

Tujuan antara penjaminan mutu pendidikan adalah terbangunnya SPMP termasuk:

a. terbangunnya budaya mutu pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal;


b. pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan proporsional dalam
penjaminan mutu pendidikan formal dan/atau nonformal pada satuan atau
program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan,
pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah;
c. ditetapkannya secara nasional acuan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan
formal dan/atau nonformal;
d. terpetakannya secara nasional mutu pendidikan formal dan nonformal yang
dirinci menurut provinsi, kabupaten atau kota, dan satuan atau program
pendidikan;

1
https://emakalahonline.blogspot.com/2016/11/makalah-manajemen-mutu-pendidikan.html diakses pada
selasa, 09 maret 2021 pukul 09.23 wb

7
e. terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan formal dan nonformal berbasis
teknologi informasi dan komunikasi yang andal, terpadu, dan tersambung yang
menghubungkan satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau
program pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan
Pemerintah.2

2
https://manajemenpendidikan.net/artikel/tujuan-penjaminan-mutu-pendidikan/diakses pada minggu, 14
maret 2021 pukul 15.30 wb

8
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Penjaminan mutu pendidikan adalah sederetan proses dan sistem yang saling
berkaitan untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan data tentang kinerja
mutu pendidik dan tenaga kependidikan, program dan lembaga pendidikan.

Tujuan Akhir Penjaminan Mutu Pendidikan adalah tingginya kecerdasan


kehidupan manusia dan bangsa sebagaimana dicita-citakan oleh Pembukaan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang dicapai melalui
penerapan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

Tujuan antara penjaminan mutu pendidikan adalah terbangunnya Sistem


Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP).

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya.
Oleh karena itu, kami sebagai pemakalah sangat berharap kepada para pembaca
untuk memberikan kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasana, D. (2015). Pendidikan bermutu dan berdaya saing. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

11

Anda mungkin juga menyukai