Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

URGENSI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Dosen Pengampu

Dr. Sutrisni Andayani, M.Pd.

Dr. Agus Sujarwinta, M.Pd.

Oleh

Kelompok

Efi Hardianto 21720016

Rinayati 21720010

Andika Yudi Pratama 21720007

PASCA SARJANA

FAKULTAS ADMINISTRASI PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Peran Sistem
Informasi Manajemen”.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan Islam pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas
Agama Islam, Universitas Singaperbangsa Karawang. Selain itu kami mengharapkan agar
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif melalui mekanisme diskusi atau pun
analisis agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna pada masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini benar-benar membuktikan bahwa
mahasiswa Fakultas Agama Islam, Universitas Singaperbangsa Karawang, dapat berperan serta
dalam pembangunan dan pendidikan masyarakat pada kenyataan sehari-hari dan bermanfaat bagi
pembaca umumnya serta rekan mahasiswa khususnya. Amin ya Rabbal a’lamin.

Metro,........................

Penyusun
Daftar Isi

Halaman Judul....................................................................................i

Kata Pengantar....................................................................................ii

Daftar Isi.............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang........................................................................1
b. Rumusan masalah...................................................................2
c. Tujuan.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

a. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan......3


b. Sistem Informasi Manajemen.................................................4

BAB III PENUTUP

a. Simpulan.................................................................................9
b. Saran.......................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang


Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat maju, mengakibatkan
perubahan- perubahan dalam hidup terjadi sangat cepat terutama dalam bidang
informasi. Sejumlah besar informasi, hampir mengenai semua bidang kehidupan
dari semua tempat, semua aspek dan kegiatan yang telah terhimpun, terolah,
tersimpan dan tersebarkan dengan cepat. Informasi tersebut setiap saat dapat
dengan mudah kita akses, dibaca, dan disaksikan terutama melalui internet,
media cetak dan televisi. Informasi sendiri merupakan sebuah data yang
sudah dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu, sedangkan
data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam
berbagai bentuk media (komputer misalnya). Informasi juga diartikan sebagai
data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat
karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakan untuk
membuat keputusannya.
Pemanfaatan konsep dan strategi yang digunakan dalam memberikan
layanan pada lembaga pendidikan berupa informasi. Aplikasi pengolahan
informasi dalam berbagai bidang sering disebut dengan istilah MIS
(Management Information System) atau SIM (Sistem Informasi Manajemen).
Maksud diterapkannya Sistem Informasi Manajemen pada lembaga pendidikan
adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen; planning, organizing,
Actuating, dan controlling dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan
tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan. Dengan adanya
Sistem Informasi Manajemen lembaga pendidikan akan merasakan beberapa
manfaat sebagai berikut, pertama, tersedianya sistem pengelolaan data dan
informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan
untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan
informasi pendidikan yang lengkap bagi seluruh stakeholders yang
berkepentingan dalam bidang pendidikan.Karena pentingnya sistem infomasi
manajemen pendidikan itulah yang melatar belakangi pembuatan makalah ini.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka makalah ini
membahas beberapa bahasan sebagai berikut:
1.        Bagaimana konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
2.        Apa saja cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
3.        Bagaimana peran Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam Pencatatan
Jumlah Siswa?

C.      Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1.        Untuk mengetahui konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
2.        Untuk mengetahui cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
3.        Untuk mengetahui peran Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam
pencatatan jumlah siswa.

                                                      
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia


idealnya adalah bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat
dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan
keputusan bidang pendidikan. Misalnya, berapa jumlah sumber daya manusia
pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan
kurikulum, perkembangan lembaga pendidikan lokal, regional, nasional, bahkan
internasional untuk dapat memperbaiki kinerja dunia pendidikan masa lalu, masa
kini, maupun masa yang akan datang.
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus
secepatnya berbenah diri dalam meningkatkan sistem informasi guna menunjang
daya saing sumber daya manusia yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan
tersebut. Sistem informasi yang akan diciptakan harus seimbang antara
infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya
manusianya sehingga tidak terjadi ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem
informasi tidak dapat terwujud secara signifikan dalam menunjang kuantitas
maupun kualitas pendidikan secara mendasar. Di samping itu,sistem informasi
semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan
kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan
menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan
nilai lembaga pendidikan tersebut.
Perencanaan pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan
kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan
keputusan. Semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi. Informasi yang
dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen yaitu
suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur. Informasi
ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian
kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai.
Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai bagian organisasi
sehingga bagian-bagian itu tidak terisolasi satu dengan yang lain, melainkan tetap
merupakan suatu kesatuan dalam organisasi. Karena fungsinya yang penting ini
ada ahli yang mengibaratkan informasi itu sebagai darah organisasi, bila darah itu
tidak ada atau tidak berjalan maka matilah organisasi itu. Dikatakannya informasi
sebagai agen untuk menopang kehidupan organisasi.
Sistem informasi manajemen pendidikan diharapkan bukan sebatas
wacana tetapi sudah mengarah ke aplikasi yang betul-betul menunjang kegiatan
dunia pendidikan pada umumnya. Untuk menerapkan sistem informasi
manajemen pendidikan yang terpadu dan memiliki kapabilitas dalam mendukung
keberhasilan dunia pendidikan yang signifikan, diperlukan keseimbangan sumber
daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki
keterampilan dalam mengoperasikan perangkat computer yang sudah semakin
canggih.

B.       Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (Management Information System) terdiri dari


tiga istilah yaitu sistem, informasi, dan manajement. Secara universal kata sistem
memiliki pengertian sebagai seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau
lebih, yang saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain untuk
mencapai tujuan bersama. Atau menurut saya sendiri sistem merupakan
seperangkat komponen, unsur, dan objek  yang saling berkaitan dan saling
berinterelasi satu sama lain yang diolah untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Informasi merupakan unsur inti dari sistem informasi manajemen. Informasi
sangat erat hubungannya dengan data karena informasi berasal dari data. Data
adalah fakta atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angaka, nama,
lambing yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi ataupun situasi. Informasi
merupakan sumber dasar bagi organisasi agar oprasionalisasi dan Manajemen
berfungsi secara efektif. Dengan kata lain informasi itu sendiri merupakan data
yang telah diolah, dianalisis melalui suatu cara sehingga memiliki suatu arti dan
makna.
Komponen ketiga dalam sistem informasi manajemen adalah Manajemen
yang merupakan proses pengelolaan dari mulai pengumpulan data hingga menjadi
informasi, termasuk proses pertransferan informasi kepada yang memerlukan.
Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien
serta produktif.
Maka sistem informasi manajemen dapat diartikan sebagai keseluruhan
jaringan informasi yang ditunjukan kepada pembuatan keterangan-keterangan
bagi para menejer dan para pengguna lainnya yang berfungsi untuk mengambil
keputusan atau kebutuhan lainnya dalam cakupan oraganisasi atau perorangan.
Pada dasarnya yang terlibat dalam upaya pengembangan suatu sistem informasi
manajemen untuk Manajemen suatu organisasi adalah analisis sistem dan
menejer. Terdapat berbagai langkah-langkah dasar dapat dilakukan dalam
pengembangan sistem informasi:
1.      Studi fasibilitas
2.      Menentukan persyaratan sistem
3.      Merancang dan menerapkan sistem yang perangkatnya terdiri atas basis data (data
base), persiapan fisik, langkah-langkah kerja dan solusi program.
4.      Perubahan keorganisasian
5.      Pengetesan solusi
6.      Manajemen proyek.
Dalam keterkaitan itu suatu proses pengembangan sistem informasi Manajemen
memungkinkan mencapai taraf kualitas yang memadai, tetapi kunci utama untuk
mencapai perkembangan tersebut bergantung pada unsure manusia itu sendiri.

C.      Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Back-office :
1.        Koneksi dan seting, Identitas sekolah, seting tahun ajaran, seting kurikulum,
koneksi database, dan format tanggal.
2.        Pengelolaan Kesiswaan, Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa,
kasus kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi)
siswa, sampai pengelolaan data alumni.
3.        Pengelolaan Akademik, Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai
KTSP, data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus
siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi
akademik.
4.        Pengelolaan Guru dan Karyawan, Manajemen biodata guru dan karyawan, data
keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar,
workshop dsb).
5.        Pengelolaan Keuangan, Manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi
dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan,
seperti : biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
6.        Pengelolaan Perpustakaan, Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status
keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-
laporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap
peminjaman, dan rekap pengembalian.
7.        Pelaporan, Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa,
kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan
guru/pegawai (induk pegawai, bidang pengajaran), rencana pengajaran, nilai,
kelulusan, statistik dan laporan ke DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru)
8.        Bank Soal, Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal, pencarian dan
pencetakan.

D.      Manajemen Kesiswaan


Pencapain tujuan pendidikan pada setiap institusi pendidikan ditentukan oleh
keberhasilan manajemen komponen-komponen kegiatan pendidikan seperti
kurikulum, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan, tenaga
pelaksana, sarana prasarana, dan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya mencapai
tujuan pendidikan pada setiap satuan pendidikan (sekolah/ madrasah). Setiap
komponen kegiatan pendidikan memiliki kontribusi penting bagi pencapaian
tujuan institusi pendidikan.
Komponen peserta didik di sekolah/ madrasah kedudukannya sangat penting
karena yang menjadi input, proses dan output lembaga sekolah/madrasah adalah
peserta didik. Manajemen peserta didik diperlukan pada lembaga pendidikan
karena peserta didik merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi
ilmu dan keterampilan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan akan sangat
bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
emosional, dan kejiwaan peserta didik. Oleh karena itu setiap sekolah/ madrasah
perlu melakukan manajemen peserta didik dengan baik.
Manajemen peserta didik yang bermutu berkonstribusi pada adanya output
pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu diperlukan optimalisasi manajemen
peserta didik baik di sekolah ataupun madrasah agar mendukung pencapaian
tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler (mata pelajaran), tujuan institusional
(lembaga/satuan pendidikan), dan tujuan pendidikan nasional.
    Manajemen kesiswaan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan kesiswaan.
Sementara itu yang dimaksud dengan kesiswaan ialah segala sesuatu yang
menyangkut dengan peserta didik atau yang lebih populer dengan istilah siswa.
Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan
yang berkaitan dengan peserta didik sejak peserta didik masuk sekolah sampai
keluar dari sekolah.
Manajemen peserta didik selain melakukan pencatatan data peserta didik dan
meliputi aspek-aspek yang secara oprasional dapat digunakan untuk membantu
kelancaran pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses
pendidikan di sekolah.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur kegiatan siswa agar
kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran dilembaga pendidikan
(sekolah), lebih lanjut, proses pembelajaran dilembaga tersebut (sekolah) dapat
berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Dan
berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan diri se-optimal
mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi induvidualitasnya, segi sosial,
kebutuhan, dan segi potensi siswa lainnya.
Dalam mengembangkan program manajemen kesiswaan, penyelenggaraan
harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.

1. Manajemen kesiswaan dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen


sekolah. oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau
mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
2. Segala bentuk kegiatan manajemen kesiswaan haruslah mengemban misi
pendidikan dalam rangka mendidik siswa.
3. Kegiatan-kegiatan manajemen kesiswaan harus diupayakan untuk
memepersatukan siswa yang mempunyai keragaman, latar belakang dan
punya banyak perbedaan.
4. Kegiatan manajemen kesiswaan haruslah dipandang sebagai upaya
pengaturan terhadap pembimbingan siswa.
5. Kegiatan manajemen kesiswaan harus mendorong dan memacu
kemandirian siswa, prinsip kemandirian akan bermanfaat tidak hanya di
sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat[

E.       Peran Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam Pencatatan Jumlah


Siswa

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalah sistem yang didesain untuk


kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas
manajemen pada suatu organisasi pendidikan. Maksud dilaksanakannya Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi
manajemen dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi
operasional dalam organisasi pendidikan.
Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, organisasi
pendidikan akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut: pertama,
tersedianya sistem pengelolaan data dan informasi pendidikan. Kedua,
terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung proses
pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi pendidikan yang
lengkap bagi seluruh stakeholders yang bergabung dalam bidang pendidikan.
Dalam meningkatkan layanan pendidikan, fungsi sistem informasi
manajemen adalah suatu kegiatan formal dalam hal mengumpulkan, mengolah
dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepatdalam suatu
organisasi. Lembaga pendidikan dikatakan berhasil apabila mampu memenuhi
semua kebutuhan pelanggan (siswa, guru, orang tua,dan masyarakat). Dalam hal
layanan informasi, lembaga pendidikan harusmampu memberikan informasi yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan,mudah didapatkan secara efektif dan efisien
yang akan berdampak pada meningkatnya mutu pendidikan.
Tidak dapat dipungkiri, untuk mewujudkan manajemen siswa yang tepat
sasaran tentu harus didukung dengan pencatatan jumlah siswa yang valid yang
mampu menggambarkan kondisi dan jumlah siswa secara akurat. Kegiatan
pencatatan jumlah siswa memegang peranan penting karena data siswa merupakan
hal yang mendasari dan mampu mendukung atas kegiatan lainnya di dalam proses
manajemen siswa. Oleh karena itu pencatatan jumlah siswa perlu diposisikan
sebagai konsentrasi pendataan dalam manajemen siswa bahkan dalam sistem
pendidikan. Pencatatan data siswa atau pendataan siswa perlu diperhatikan betul
dalam pelaksananya, agar data yang diperoleh, dicatat dan diolah mampu
ditransformasikan menjadi informasi yang berguna bagi yang menggunakannya.
Berikut adalah fungsi SIM dalam pendataan siswa dengan memanfaatkan
teknologi informasi (TI) seperti komputer, program/aplikasi, web, dll.
1.             Memudahkan dalam proses input data, pengolahan data, dan penyajian data.
2.             Pengolahan data dan penyajian data lebih akurat dan handal.
3.             Memudahkan dalam proses pengambilan keputusan.
4.             Memudahkan dalam monitoring dan evaluasi.

F.     Pengolahan data                             


Istilah data merupakan istilah majemuk  yang berarti fakta atau bagian dari
fakta yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan. Data dapat
berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol atau bilangan untuk menjadi keluaran
atau output yang diinginkan.  Data juga dapat diartikan suatu fakta atau
keterangan yang jika berdiri sendiri belum mempunyai arti atau nilai. Data dapat
dijadikan kajian analisis atau kesimpulan.  
Menurut Jogiyanto Hartono (2006:8) data adalah bentuk yang masih mentah,
belum bisa berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah
melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.  Istilah Pengolahan adalah suatu
proses atau kegiatan untuk menghasilkan keluaran atau output yang
diinginkan.Menurut Jogiyanto Hartono (2006:9) pengolahan (processing) adalah
proses data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan dtangkap sebagai input, diproses
kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini
disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing
cycles).                                                     
Jadi pengolahan data (data processing) dapat dikatakan sebagai susunan atau
kumpulan dari hasil kegiatan pikiran dengan bantuan tenaga atau suatu peralatan,
sehingga dapat menghasilkan informasi untuk mencapai tujuan tertentu.   
Pengolahan data dapat dilakukan secara manual maupun dengan sistem
komputerisasi melalui berbagai aplikasi pengolah data. Proses pengolahan data
seperti memasukkan dan mengambil data dari dan ke media penyimpanan
memerlukan perangkat lunak semacam sistem manajemen basis data.Secara
umum proses pengolahan data menjadi informasi melalui tiga tahapan dasar yaitu
input, proses, output. Tiga tahapan dasar tersebut dikembangkan sebagai berikut:

1.        Penghimpunan dan pencatatan data  


Tahapan ini berhubungan dengan proses pengumpulan atau penghimpunan
data yang biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen
dasar atau formulir. Penghimpunan data dapat diperoleh melalui formulir-formulir
yang sudah dibuat sebelumnya, seperti formulir penerimaan siswa baru, formulir
pasien rumah sakit, formulir pengajuan pembukaan rekening bank dan lain
sebagainya.                                                                  
Tahapan penghimpunan dan pencatatan data melalui komputerisasi dapat
dilakukan dengan cara melakukan input data melalui aplikasi atau perangkat lunak
yang digunakan. Tahapan dari cara kerja sistem komputer ini adalah data yang
telah didapatkan dan dikumpulkan dimasukkan oleh pemakai atau pengguna pada
perangkat input, kemudian dengan metode tertentu data yang diinputkan diolah
atau diproses oleh perangkat proses dan selanjutnya dihasilkan informasi oleh
perangkan keluaran (output device). Jadi pada dasarnya perangkat keras
(hardware) komputer dibagi menjadi tiga perangkat utama yaitu, input device,
prosses device, dan output device.

2.        Pengklasifikasian data    


Setelah tahapan penghimpunan dan pencatatan data maka tahapan selanjutnya
adalah pengklasifikasian data. Dalam tahapan ini, data diberi identitas atau
diklasifikasikan. Identifikasi tersebut dapat dilakukan untuk suatu kelompok atau
beberapa kelompok dari data tersebut sehingga nantinya merupakan karakteristik
dari data yang bersangkutan.

3.        Penyusunan data (sorting)                                                                             


Setelah data-data yang diolah diberikan identifikasi seperti diatas, maka data
tersebut mungkin perlu diatur atau disusun sedemikian rupa, contohnya
mengurutkan data berdasarkan kode klasifikasinya, berdasarkan nama, tanggal,
dan lain sebagainya. Proses ini dinamakan sorting.
4. Perhitungan (calculating)
Tahapan ini data dihitung atau dikalkulasi seperti pelaksanaan perhitungan atau
disebut juga calculating.
5. Penyusunan laporan (summarizing)
Untuk memungkinkan dilakukan analisis terhadap data atau informasi yang
dihasilkan, diperlukan penyimpulan atau pembuatan rekapitulasi laporan sesuai
dengan keinginan pemakai informasi.
6. Penyimpanan (storing)                                                        
Storing atau penyimpanan data dan informasi yang sejenis kedalam file untuk
referensi dimasa yang akan datang perlu dilakukan. Media penyimpanan ini terdiri
dari beberapa macam, disesuaikan dengan metode dan peralatan yang dipakai
dalam sistem pengolahan data, seperti disk, kartu, dan dokumen. Dapat juga
disimpan pada dunia maya. Baca Cara Menyimpan Menggunakan Google Drive
dan Dropbox
7. Pencarian (retrieving)
Di dalam file yang disimpan, pencarian data atau retrieving biasa digunakan
dengan cara penyimpanannya terutama jika pengolahan datanya menggunakan
komputer.
8. Komunikasi (communicating)
Dalam proses pengolahan data menjadi informasi sampai informasi tersebut dapat
dipakai oleh user atau pengguna, maka diperlukan suatu komunikasi sehingga
mempermudah proses pengolahan data menjadi informasi.

9. Penggandaan (reproducing)    
Untuk pengamanan apabila data hilang atau rusak, juga untuk keperluan
perusahaan lainnya bisa dilakukan dengan penggandaan menggunakan mesin
fotocopy, disk maupun magnetic tape. Penggandaan berarti proses, cara,
perbuatan menggandakan. Jadi, kata menggandakan berarti usaha memperbanyak
atau melipatgandakan beberapa kali dokuemn. Demikian pula halnya dengan data,
data digandakan untuk keperluan tertentu. Penggandaan data berarti suatu
perbuatan menggandakan atau memperbanyak data sesuai dengan kebutuhan
menggunakan alat pengganda.
10. Pendistribusian data                                 
Pendistribusian data dan inromasi dapat dilakukan bila data sudah digandakan.
Penggandaan data tersebut dilakukan agar data dapat dijadikan sebagai informasi
bagi yang membutuhkannya. Penggandaan dapat dilakukan melalui media
penyimpanan seperti CD, DVD, maupun melalui cetakan dan sebagainya. Hasil
penggandaan data ini kemudian dibagikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap data tersebut sebagai penunjang pekerjaan.
G.      Penggandaan data menjadi informasi    
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka, ditulis arti kata
penggandaan, yakni: proses, cara, perbuatan menggandakan. Jadi kata
menggandakan dapat diartikan, usaha memperbanyak atau melipatkan beberapa
kali dokumen. Dapat diartikan pula penggandaan dokumen, berarti suatu
perbuatan menggandakan atau memperbanyak dokumen sesuai kebutuhan dengan
menggunakan alat pengganda.                                            
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kegiatan yang merupakan
kegiatan penggandaan, baik itu penggandaan dokumen tertulis maupun
penggandaan dokumen tidak tertulis. Dengan adanya mesin pengganda ini
diharapkan pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien. Agar kita dapat mengetahui berbagai cara yang dapat digunakan untuk
menggandakan dokumen dan berbagai alat untuk menggandakan dokumen sesuai
dengan jenis dokumennya, maka kita perlu mengetahui berbagai jenis
dokumen. Maraknya teknologi digital memberi pengaruh besar terhadap
kecepatan pekerjaan bagi suatu kantor, terutama pekerjaan kantor yang
berhubungan dengan penggandaan dokumen.
Berikut beberapa alat pengganda :
1.    Photocopy
2.    Stencil mechine
3.    Risograph
4.    Offset
5.    Duplikator typeset
6.    Duplikator hektografik dengan alcohol
7.    Printer
8.    Scanner
9.    Mesin ketik
10.   Thermocopier

H.      Pendistribusian data dan informasi  


Bahwa informasi harus didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan
nya. Dapat mengandung pemberian dan penentuan waktu informasi yang tepat.
Ada beberapa manfaat nya yaitu sbb:
a)    Mempercepat suatu data dan informasi
b)   Mempercepat dalam pengambilan keputusan
c)    Mempercepat penyelesaian tugas lainnya
I.       Penyimpanan data dan informasi                                                
Media penyimpanan data adalah bahan fisik yang di dalamnya tersimpan
data, perintah dan informasi yang dipindahkan dari dalam komputer. Media
penyimpanan data disebut dengan istilahstrorage medium atau media
penyimpanan sekunder (secondary storage).
Media penyimpanan juga bisa sebagai alat masukkan dan alat keluaran,
sebagai alat masukkan adalah pada saat data dan informasi yang ada dalam media
penyimpanan dibutuhkan maka akan dibuka di komputer, proses tersebut
menjadi input. Sedangkan menjadi alat keluaran adalah pada saat data dan
informasi yang ada dalam komputer dipindahkan atau disimpan dalam media
penyimpanan. Beberapa jenis media penyimpanan terdiri dari:
      1)      Falshdisk
      2)      Memory Card/mini SD RAM
      3)      External harddisk
      4)      CD/DVD
BAB III
PENUTUP

A     A.      Kesimpulan


1.        Sistem informasi manajemen pendidikan diharapkan bukan sebatas wacana tetapi
sudah mengarah ke aplikasi yang betul-betul menunjang kegiatan dunia
pendidikan pada umumnya. Untuk menerapkan sistem informasi manajemen
pendidikan yang terpadu dan memiliki kapabilitas dalam mendukung keberhasilan
dunia pendidikan yang signifikan, diperlukan keseimbangan sumber daya yang
tersedia antara ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan
dalam mengoperasikan perangkat computer yang sudah semakin canggih.
2.        Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, organisasi pendidikan akan merasakan
beberapa manfaat sebagai berikut: Pertama, tersedianya sistem pengelolaan data
dan informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan
untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan
informasi pendidikan yang lengkap bagi seluruh stakeholders yang bergabung
dalam bidang pendidikan.
3.        Fungsi SIM dalam pendataan siswa dengan memanfaatkan teknologi informasi
(TI) seperti komputer, program/aplikasi, web, dll.
a.            Memudahkan dalam proses input data, pengolahan data, dan penyajian data.
b.           Pengolahan data dan penyajian data lebih akurat dan handal.
c.            Memudahkan dalam proses pengambilan keputusan.
d.           Memudahkan dalam monitoring dan evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Siagian Sondang. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Bumi Aksara.

http://sim-septialutfi-12130048-ftmseptiani.blogspot.co.id/2015/12/peran-sistem-
informasi-manajemen-dalam.html

https://miftah19.wordpress.com/2009/05/16/sistem-informasi-manajemen-sim/

http://www.academia.edu/13584269/PERANAN_PENERAPAN_SISTEM_INFORMA
SI_MANAJEMEN_TERHADAP_PENERIMAAN_SISWA_BARU_PADA_SM
K_BINA_INSAN_MANDIRI_DENGAN_METODOLOGI_BERORIENTASI_O
BYEK_Oleh_Jainal_Muhamad_Qolik_1431601131

Anda mungkin juga menyukai