Anda di halaman 1dari 33

Ujian akhir

semester

Matakuliah : Manajemen
Perbekalan Kode Matakuliah : 2124-
2-0652
SKS 2
Semester/Kelas : III/C
Jurusan/prodi : Pendidikan Ekonomi
Dosen : Djoko Lesmana Radji, S.Pd., M.Si

soal
1. Jelaskan yang dimaksudkan dengan logistik !
2. Jelaskan alasan lahirnya logistik !
3. Jelaskan sasaran yang harus dicapai oleh manajemen logistik !
4. Jelaskan Komponen-komponen Sistem Logistik !
5. Jelaskan yang dimaksud dengan koordinasi logistik !
1. Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti “rasio,
kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”. Kata logistik memiliki asal kata
dari Bahasa Prancis loger yaitu untuk menginapkan atau menyediakan.
Pengertian logistic adalah suatu ilmu pengetahuan atau seni dalam
melakukan proses penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan, dan penghapusan
terhadap berbagai barang atau alat-alat tertentu. Ada juga yang menyebutkan
bahwa pengertian logistik adalah serangkaian proses yang meliputi kegiatan
perencanaan, implementasi, hingga pengawasan terhadap suatu proses
perpindahan, baik itu barang/ jasa, energi, atau sumber daya lainnya, dari titik
awal menuju titik penggunaan. Dari penjelasan arti logistik tersebut dapat
disimpulkan bahwa logistik adalah bagian dari ilmu manajemen dimana
rangkaian kegiatannya saling berhubungan dan dilakukan secara bertahap, serta
bertujuan untuk mengelola dan memelihara barang atau perlengkapan tertentu.
2. Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti “rasio, kata,
kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”. Kata logistik memiliki asal kata dari
Bahasa Prancis loger yaitu untuk menginapkan atau menyediakan.
Kegunaan asalnya untuk menjelaskan ilmu dari pergerakan, suplai &
perawatan dari pasukan militer di lapangan. Nantinya digunakan untuk
mendeskripsikan manajemen arus barang di sebuah organisasi, dari barang
mentah menjadi barang jadi.
3. Ada tiga tujuan yang harus dicapai dalam kegiatan logistic management, yaitu;
-Tujuan operasional, agar persediaan barang dapat dilakukan dengan jumlah dan
kualitas yang tepat.
-Tujuan keuangan, agar pengeluaran untuk pengadaan barang dapat dilakukan
secara efisien.
-Tujuan pengamanan, untuk menjaga dan mendukung efisiensi dan efektifitas
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

4. sistem logistik terdapat komponen-komponen yang antara lain terdiri dari:

1. Struktur Lokasi Fasilitas

Jaringan fasilitas suatu perusahaan merupakan serangkaian lokasi ke mana


dan melalui mana material dan produk diangkut.

Untuk tujuan perencanaan, fasilitas-fasilitas tersebut meliputi pabrik, gudang, dan

2
toko pengecer. Jika digunakan jasa khusus dari perusahaan pengangkutan atau
gudang, maka fasilitas ini merupakan bagian terpenting dari jaringan kerja
tersebut.

2.Transportasi

Kecepatan pelayanan transport adalah waktu yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan pengangkutan.Kecepatan itu berkaitan dengan transport yang
mampu memberikan pelayanan yang lebih cepat dan tarif tinggi, selain itu
berkaitan pada lebih cepat pelayanan maka lebih pendek waktu produksi
barangnya.

3.Persediaan

Pengadaan material dilaksanakan dalam sistem logistik untuk alasan


yang berbeda dengan pengadaan produk jadi. Dengan pentahapan waktu MRP,
tuijuan yang terpenting adalah 19 mempertahankan kontinuitas jadwal produksi
dengan komitmen yang minimum pengadaan persedian.

4.Komunikasi

Komunikasi adalah kegiatan yang tidak boleh diabaikan dalam sistem


logistik. Kecepatan arus informasi itu juga berkaitan langsung dengan
integrasi dari fasilitas, transportasi dan persediaan. Semakin efisien desain
sistem logistik suatu perusahaan maka akan semakin peka terhadap
gangguan dalam arus informasi.

5.Penanganan (handling) dan Penyimpanan

Dalam arti luas, penanganan dan penyimpanan ini meliputi pergerakan atau
movement, pengepakan, dan containerization (pengemasan). Jadi semakin sedikit
produk ditangani maka semakin terbatas atau efisien arus total fisiknya. Jika
diintegrasikan secara efektif maka handling dapat mengurangi masalah dengan
kecepatan dan kemudahan melalui sistem tersebut.

5. Koordinasi logistic

Koordinasi logistic adalah menyangkut perencanaan dan pengawasan terhadap


masalah-masalah operasional. Koordinasi dapat dibagi ke dalam 4 bidang
manajerial yaitu :
Ω Peramalan (forecasting) pasar produk,
Peramalan pasar-produk merupakan usaha awal dari suatu perusahaan untuk
merujukkan (reconcile) membuat program.
Ω Pengolahan pesanan,
Pengolahan pesanan yang meliputi informasi yang up-to-date mengenai sifat
permintaan, merupakan suatu aspek yang esensial bagi koordinasi logistic.

3
Ω Perencanaan operasi, dan
Untuk mengkoordinasi kegiatan logistic, peramalan dan pengalaman yang
diperoleh dari pengolahan pesanan itu, idealnya haruslah dipersatukan
(synthesized). Penyatuan ini dinamakan perencanaan operasi. Rencanaan operasi
itu menyatukan apa yang sanggup dilakukan oleh perusahaan dengan apa yang
diinginkan untuk dilakukan oleh manajemen dimasa depan.
Ω Procurement, atau perencanaan kebutuhan material.
Procurement dan penjadwalan jangka pendek pada perusahaan pembuatan
(manufacturing) biasanya membutuhkan jauh lebih banyak koordinasi daripada
procurement untuk perusahaan yang hanya menjual kembali (resale).

4
Tugas 1

NIM : 931419173
Nama: Fidya Balu
Kelas : C/ S1 Manajemen

"RESUME MANAJEMEN LOGISTIK"

Materi ke 1:
SEJARAH DAN PENTINGNYA MANAJEMEN LOGISTIK/PERBEKALAN

ISTILAH DAN SEJARAH MANAJEMEN LOGISTIK/ PERBEKALAN


Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti “rasio, kata,
kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”.Kata logistik memiliki asal kata dari Bahasa
Prancis loger yaitu untuk menginapkan atau menyediakan.
Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan
pihak militer untuk memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak ke
medan perang dari markas. Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada
perwira militer dengan gelar ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan
pendanaan persediaan perang.
Pengertian logistic itu sendiri yaitu Ilmu & seni yang mengantur dan mengontrol
arus barang, energy & sumber daya lainnya(produk, jasa dan manusia) dari sumber
produksi ke pasar
Logistik juga mencakup integrasi informasi transportasi, inventori dan pergudangan.
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi
untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan
penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan
(point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk
memenuhi kebutuhan para pelanggan.

PENGERTIAN MANAJEMEN LOGISTIK/PERBEKALAN MENURUT PARA AHLI


 Menurut Pengertian Manajemen Logistik menurut Swasta (1990:322), Manajemen
Logistik adalah suatu tanggung jawab untuk membuat dan mengatur sistem guna
mengatasi aliran bahan baku dan barang jadi.

 Pengertian Manajemen Logistik menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi (2004),


Manajemen logistik adalah serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan terhadap kegiatan pengadaan pencatatan, pendistribusian, penyimpanan,
pemeliharaan dan penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan efisiensi dalam
upaya pencapaian tujuan organisasi.

 Pengertian Manajemen Logistik menurut Subagya (1994), Manajemen Logistik adalah


kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mencapai daya guna efisiensi yang optimal di
dalam memanfaatkan barang dan jasa.

5
 Pengertian Manajemen Logistik menurut Donald J. Bowersox (1995), manajemen
logistik merupakan aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan lokasi, fasilitas,
transportasi, inventarisasi, komunikasi, pengurusan, dan penyimpanan.

SEJARAH MANAJEMEN LOGISTIK/PERBEKALAN


 Sebelum tahun 1950 : Menuju logistic yang terintegrasi.

Sebelum tahun 1950, perusahaan biasanya menangani proses manajemen logistic secara
terpisah-pisah. Sejak awal revolusi industry, kemampua bangsa kita untuk membuat dan
memasarkan barang secara missal, jauh melampaui kemampuan kita untuk
mendistribusikannya secara missal. Hingga pada tahun 1950 –an menunjukan perubahan
besar dalam perihal manajemen logistik.
 1956-1965: Dasawarsa Kristalisasi.

Periode 1956-1965 adalah dasawarsa kristalisasi konsep logistic terpadu setelah bertahun-
tahun lamanya relative kabur adanya. Empat perkembangan dasar menunjang kristalisasi
yaitu:
a. Perkembangan analisa total biaya,
b. Perkembangan pendekatan system
c. Meningkatnya perhatian terhadap pelayanan bagi nasabah
d. Perbaikan perhatian terhadap pengaturan saluran distribusi
 1965-1970 : Periode pengujian terhadap relevansi.

Pada pertengahan tahun 1960 an, para manajer logistik telah mendapatkan suatu pendekatan
yang walaupun agak terpisah pisah, namun secara teoitis adalah sehat yang dapat
menuntunnya dalam pembuatan perencanaan.Periode 1960 1970 adalah periode di mana
konsep-konsep dasar dari logistik sedang diuji.
 1970-1978 : Periode perubahan prioritas.

Periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan penyelenggaraan konsep konsep
logistik.Hampir dalam waktu semalam saja.prioritas perusahaan dengan program
programnya yang bersangkutan harus menghadapi situasi yang terus berubah dari
melayani permintaan (servicing demand) ke mempertahankan suplai (mintaining supply)
(Bawersox, 2006).
 Sesudah 1978 : Menuju logistic terpadu.

Manajemen logistic terpadu memberikan logika yang demikian dan makin lama makin
menjadi lazim, selcurang kurangnya karena 5 (lima) alasan. Alasan-alasannya adalah
sebagai berikut (Bawersox, 2006).
a. Besarnya saling ketergantungan antara kedua bidang operasional itu yang dapat
diusahakan untuk kemanfaatan perusahaan.
b. Untuk mendukung logislik terpadu adalah bahwa konsep distn'busi fisik dan manajemen
material yang sempit itu besar kemungkinan menimbulkan keadaan negatif atau
gangguan gangguan.
c. Untuk mengimegrasikan kegiatan distribusi fisik dengan manajemen material adalah
bahwa keputusan pengawasan untuk masing masingjenis operasi ini adalah sama.

6
d. Untuk meningkatkan kesadaran bahwa ada banyak trade-off terdapat di antara ekonomi
manufakturing dengan kebutuhan pemasaran yang dapat dirujukkan oleh suatu sistem
logistik yang dirancang dengan baik.
e. Alasan untuk logistik terpadu adalah bahwa kebutuhan akan misi logistik sekarang dan di
masa datang tidak lagi dapat dipenuhi oleh penyebaran teknologi perangkat keras (pure
hardware technology).

FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK/PERBEKALAN


Manajemen Perbekalan sangat penting bagi setiap kantor maupun organisasi.
Karena kegiatan yang dilakukan di kantor yang berkaitan dengan perbekalan mulai dari
perencanaan pengadaan dan penyimpanan barang perlui diatur.
Fungsi manajemen perbekalan dalam organisasi yaitu:
1. Menyusun rencana kebutuhan perbekalan
2. Mengadakan kebutuhan perbekalan
3. Menyimpan perbekalan
4. Memelihara perbekalan
5. Menyalurkan perbekalan
6. Menghapus perbekalan
7. Mengendalikan perbekalan

Tidak hanya itu adapun fungsi dari logistic menurut Syafrudin (2009), Fungsi
logistik dapat disusun dalam bentuk skema siklus kegiatan logistik sebagai berikut :
Masing-masing fungsi logistik tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain. Untuk itu
kita bahas satu persatu fungsi logistik tersebut.

TUJUAN MANAJEMEN LOGISTIK/PERBEKALAN


Tujuan dari logistik adalah menyampaikan barang ke unit yang meminta dalam
keadaan yang baik, tidak berkurang secara mutu, kualitas maupun jumlah. Tugas dan
kegiatan logistik meliputi antara lain mengadakan pembelian, inventory, dan stock
control, penyimpanan serta terkait dengan kegiatan pengembangan, produksi dan
operasional, keuangan, akuntansi manajemen serta penjualan dan distribusi serta
informasi (aditama, 2003).
Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran
dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat, sehingga manajemen logistik
mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan
bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif
(Subagya, 1994).
Tidak hanya itu loggistik juga didefinisikan sebagai proses pengelolaan strategis
terhadap penyimpanan dan pemindahan barang, suku cadang, dan barang jadi supplier.
Tujuan logistic adalah menyampaikan baraang jadi dan berbagai material dalam jumlah
dan waktu yang tepat.Dalam melaksanakan tugasnya unit logistik biasanya dibantu oleh
beberapa bagian yaitu system analisis, gudang, pembelian, distribusi, dan
transportasi.Logistic mengatur system pemasukan, pengeluaran, dan penyimpanan
barang.
Manajemen logistik adalah bagian dari proses beruntun dan saling berkaitan,

7
yaitu berfungsi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian efisiensi,
pengefektifan penyimpanan, dan aliran keluar masuk barang. Dalam suatu perusahaan,
manajemen logistik adalah kunci utama dalam mengendalikan serta memantau proses
dari penyimpanan, pengiriman, hingga penerimaan barang.
Oleh karenanya, manajemen logistik selalu menjadi pertimbangan dalam
menentukan harga. Sebab,semakin jauh jasa yang akan digunakan maka akan semakin
mahal harga yang dibanderol karena dipengaruhi oleh proses logistik.
Manajemen logistik adalah bagian dari proses beruntun dan saling berkaitan,
yaitu berfungsi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian efisiensi,
pengefektifan penyimpanan, dan aliran keluar masuk barang. Dalam suatu perusahaan,
manajemen logistik adalah kunci utama dalam mengendalikan serta memantau proses
dari penyimpanan, pengiriman, hingga penerimaan barang.
Oleh karenanya, manajemen logistik selalu menjadi pertimbangan dalam
menentukan harga. Sebab,semakin jauh jasa yang akan digunakan maka akan semakin
mahal harga yang dibanderol karena dipengaruhi oleh proses logistik.
PENGADAAN DARI SIKLUS FUNGSI-FUNGSI PERBEKALAN MAKA
TETAP TAHAP PERTAMA
Fungsi peerbekalan adalah rencana kebutuhan perbekalan. Tahap berikutnya
yakni tahap kedua adalah semua kegiatan menyediakan barang- barang perbekalan
meliputi semua barang-barang suatu organisasi dan itu mencakup barang-barang bergerak
terdiri dari barang-barang habis pakai dan barang-barang tidak habis pakai. Barang habis
pakai misalnya kertas, tinta, dan lain-lain. Sedangkan barang tidak habis pakai bergerak
meliputi gedung dan tanah. Pengadaan perbekalan meliputi:
1. Pengadaan tanah
2. pengadan bangunan
3. pengadaan barang melalui bantuan
4. pengadaan perabot
5. pengadaan kendaraan
6. pengadaan alat-alat kantor
7. pengadaan buku

Materi ke 2 :
PERENCANAAN PENGADAAN PERBEKALAN

Pengertian Dan Peranan Perencanaan


Perencanaan merupakan suatu fungsi penganalisaan, tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu menjadi urutan tindakan yang sistematis.
Perencanaan menurut para ahli:
 Barbara Becker
Menurut Becker (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu cara
rasional untuk mempersiapkan masa depan.
 John Douglas

8
Menurut Douglas, definisi perencanaan adalah suatu proses kontinu dari pengkajian,
membuat tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau
mengontrolnya.
Perencanaan dalam sebuah organisasi adalah suatu proses kegiatan pemikiran dan
penentuan prioritas yang harus dilakukan secara menyeluruh sebelum melakukan
tindakan yang sebenar-benarnya dalam rangka mencapai tujuan.

Proses Perencanaan Pengadaan Perbekalan


Pengadaan perbekalan merupakan serangkaian kegiatan untuk
menyediakan perbekalan sesuai dengan kebuutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan
spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat dengan harga dan sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan.
a. barang bergerak dibagi menjadi dua yaitu :
1. barang habis dipakai
Barang Habis Pakai ialah barang-barang yang hanya dapat digunakan satu kali
pemakaian.Hal ini mengandung arti bahwa benda tidak selalu harus habis tanpa
meninggalkan bekas dalam pemakaian.Contohnya seperti kertas, pulpen, stepless,
penghapus, dan lain-lain.
1) menganalisa dan menyusun keperluan perbekalan sesuai dengan rencana kegiatan
masing-masing satuan organisasi tiap bulan
2) menyusun perkiraan biaya yang dipelukan untuk pengadaan barang tersebut tiap
bulan
3) menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana triwulan dan
kemudian menjadi rencana tahunan
2. barang tak habis dipakai
barang tidak habis pakai adalah barang yang dapat digunakan bukan hanya dalam
satu kali pemakaian, sebagai contohnya adalah penggaris, gunting, pisau, dan lain-lain
1) menganalisa dan menyisin keparluan perbekalan sesuai dengan rencana kegiatan
masing –masing satuan organisasi serta memperhatikan perbekalan yang masih
ada dan masih dapat dipakai
2) memperhatikan biaya perbekalan yang direncanakan dengan memperhatikan
standard yang telah ditentukan.
3) Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia :urgensi kebutuhan dan
menyusun rencana pengadaan tahunan.
b. barang yang tak bergerak yaitu perbekalan yang tidak berpindah pindah.

Pengadaan Perbekalan
Pengadaan perbekalan merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen
perbekalan.Fungsi ini pada hakikatnya me rupakan serangkaian kegiatan untuk
menyediakan perbekalan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan
spesifikasi, jumlah maupun tempat, dengan harga dan sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Cara Pengadaan Perbekalan


1.      Membeli
Membeli merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan
organisasi membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual atau supplier untuk
mendapatkan sejumlah perbekalan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Setelah

9
transaksi jual-beli ini selesai, barang/perbekalan yang telah dibeli menjadi hak rnilik
organisasi. Pengadaan perbekalan dengan cara pembelian ini merupakan cara yang
dominan dilakukan oleh organisasi.
2.      Meminjam
Meminjam merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan yang diperoleh
dari pihak lain dengan tanpa memberikan kontraprestasi (imbalan) dalam bentuk apa pun.
Pemenuhan kebutuhan  dengan cara ini hendaknya dilakukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan perbekalan yang sifatnya sementara dan harus mempertimbangkan citra baik
suatu organisasi.
3.      Menyewa
Menyewa merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan yang diperoleh dari
pihak lain dengan memberikan kontraprestasi (imbalan) sesuai kesepakatan kedua belah
pihak. Pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila
kebutuhan perbekalan bersifat sementara dan temporer.
4.      Membuat Sendiri
Membuat sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan
membuat sendiri yang dilakukan oleh pegawai atau suatu unit kerja tertentu. Pemilihan
cara ini harus memperhatikan tingkat efektivitas dan efisiensinya apabila dibanding kan
dengan cara pengadaan perbekalan yang lain.
5.      Menukarkan
Menukarkan merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan
menukarkan perbekalan yang dimiliki dengan perbekalan yang dibutuhkan organisasi dari
pihak lain. Pemilihan cara pengadaan perbekalan ini harus mempertimbangkan adanya
saling menguntungkan di antara kedua belah pihak, dan perbekalan yang ditukarkan harus
merupakan perbekalan yang sifatnya berlebihan atau perbekalan yang dipandang dan
dinilai sudah tidak berdaya guna maupun bernilai guna lagi.
6.      Substitusi
Substitusi merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan cara
mengganti material lain yang memiliki fungsi sama untuk memenuhi suatu kebutuhan
tertentu.
7.      Pemberian/Hadiah
Pemberian (hadiah) merupakan cara pemenuhan kebutuhan dengan menggunakan
perbekalan yang merupakan pemberian/hadiah dari pihak lain.
8.      Perbaikan/Rekondisi
Perbaikan merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan
perbaiki perbekalan yang telah mengalami kerusakan, baik dengan perbaikan satu unit
perbekalan maupun dengan jalan penukaran instrumen yang baik di antara instrumen
perbekalan yang rusak sehingga instrumen-instrumen yang baik tersebut dapat disatukan
dalam satu unit atau beberapa unit perbekalan, dan pada akhirnya satu atau beberapa unit
perbekalan tersebut dapat dioperasikan, dan kebutuhan perbekalan dapat dipenuhi.
“Di antara beberapa alternatif itu tentunya tidak dapat kita kata kan bahwa ada satu cara
yang paling efektif dan efisien, tetapi pe milihan suatu alternatif pengadaan perbekalan di
antara beberapa alternatif tersebut sangat tergantung dari sifat kepentingan dan
kebutuhan, kondisi organisasional, maupun pertimbangan citra baik organisasi”

10
Materi ke 3 :
SISTEM PENGADAAN PERBEKALAN

Sistem Pengadaan Perbekalan


Ada beberapa alternatif bagi suatu organisasi untuk memilih dan menentukan
sistem pengadaan perbekalan.Sistem pengadaan perbekalan tersebut meliputi sistem
sentralisasi, sistem desentrali sasi dan sistem campuran.

Sistem Sentrasisasi
Sistem sentralisasi dalam pengadaan perbekalan merupakan cara pengadaan
perbekalan dimana kewenangan dalam pengadaan perbekalan bagi seluruh unit kerja
dalam organisasi diberikan pada satu unit kerja tertentu sehingga segala macam
pengadaan perbekalan dalam organisasi hanya dilayani oleh satu unit kerja/bagian
tertentu tersebut.
Kelebihan:
a. dapat mengurangi harga per satuan karena biasanya dengan menerapkan sistem
sentralisasi ini pengadaan/pembelian dilakukan dalam partai besar sehingga organisasi/
perusahaan (sebagai pembeli) diberikan potongan oleh penjual (pemasok);
b. dapat mereduksi (mengurangi) biaya tambahan (overhead cost), sehingga akan
mendukung efisiensi.
c. dapat mendukung program standardisasi dan sistem pertukaran perbekalan
antarbagian.

Kekurangan :
a. kebutuhan yang mendesak dari suatu unit tertentu dimungkinkan tidak dapat cepat
dilayani dan dipenuhi.
b. pemenuhan permintaan kebutuhan perbekalan pada unit-unit kerja sebagai pengguna
(user) dimungkinkan tidak sesuai dengan kebutuhan.

Sistem Desentralisasi
Sistem desentralisasi yaitu sistem pengadaan perbekalan, dimana kewenangan
pengadaan perbekalan diserahkan pada masing-msing unit kerja.
Kekurangan :
a. ada kecederungan masing-masing unit kerja untuk memiliki perbekalan (barang-
barang) baru, padahal perbekalan yang ada masih berdaya guna sehingga hal ini akan
menimbulkan tertumpuknya barang-barang yang tidak diperlukan di beberapa bagian.
b. terdapatnya bermacam-macam perbekalan yang berbeda-beda bentuknya, ukuran,
dan tipenya sehingga hal ini jelas tidak mendukung program standardisasi dan
normalisasi, sekaligus tidak mendukung kemungkinan pertukaran perbekalan antar
bagian/unit kerja dalam suatu organisasi.
c. biaya per satuan barang relatif lebih besar, karena pembelian dengan sistem ini
tentunya dalam partai yang lebih kecil bila dibandingkan apabila menggunakan sistem
sentralisasi sehingga otomatis jumlah potongan yang diberikan penjual juga relatif lebih
kecil.
d. Biaya tambahan (overhead cost) relatif lebih besar bila dibandingkan apabila

11
menggunakan sistem sentralisasi.

Kelebihan :
• kebutuhan atas perbekalan dari masing-masing unit kerja akan cepat dapat dipenuhi
sesuai dengan kebutuhan;
• menjamin ketepatan pembelian perbekalan karena masing-masing unit kerja mengetahui
persis akan spesifikasi kebutuhan perbekalannya.

Sistem Campuran
Sistem campuran merupakan sistem atau cara pengadaan perbekalan dengan
mengkombinasikan antara sistem sentralisasi dan desentralisasi. Pertimbangan
penggunaan sistem campuran ini selain menjamin ketepatan dalam pemenuhan kebutuhan
perbekalan dari setiap unit kerja khususnya kebutuhan perbekalan yang sifatnya spesifik
sesuai dengan tugas operasional unit kerja tersebut, juga untuk mendukung program
standardisasi dan normalisasi organisasi.
Dengan demikian, apabila perbekalan dibutuhkan oleh seluruh unit kerja atau
beberapa unit kerja, pengadaan perbekalan dilakukan dengan sistem sentralisasi,
sedangkan apabila kebutuhan perbekalan bersifat khusus untuk suatu unit kerja,
pengadaan perbekalan dilakukan dengan sistem desentralisasi.

12
Materi ke 4:
PERENCANAAN DAN PENENTUAN KEBUTUHAN

Perencanaan pengadaan perbekalan merupakan kegiatan pemikiran, penelitian,


perhitungan dalam upaya untuk mengadakan kebutuhan berkaitan dengan penentuan
kebutuhan, cara-cara pengadaan/prosedur pengadaan, maupun aturan-aturan yang harus
diperhatikan dan dipatuhi dalam pelaksanaan peng adaan perbekalan.

Sebagaimana kegiatan perencanaan pada umumnya, dalam perencanaan


perbekalan pun senantiasa merujuk pada pertanyaan what (apa), why (mengapa), when
(kapan), where (di mana), who (siapa), dan how (bagaimana).
Hal Yang perlu diperhatikan dalam perencanaan perbekalan sebagai berikut:
• Barang apa yang akan diadakan?

• Mengapa barang tersebut diadakan?

• Kapan barang tersebut akan dibutuhkan?

• Kapan barang tersebut akan diadakan?

• Di mana barang tersebut akan diperoleh?

• Siapa yang akan menggunakan barang tersebut?

• Siapa yang akan mengadakan barang tersebut?

• Berapa banyak barang yang akan diadakan?

• Berapa harga barang-barang yang akan diadakan?

• Bagaimana cara pengadaan barangnya?

• Bagaimana prosedur pengadaan barang tersebut?

• Bagaimana aturan-aturan pengadaan barang tersebut?

Dalam upaya menentukan dan menetapkan kebutuhan perbekalan, ada beberapa


faktor yang harus senantiasa diperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut.
1.   Faktor Fungsional
Dalam penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya dipertimbangkan bahwa dengan
keberadaan perbekalan tersebut akan memperlancar proses pelaksanaan pekerjaan
dan akan mempengaruhi hasil kerja (output) baik berkaitan dengan kuantitas maupun
kualitas output sesuai dengan fungsi jenis perbekalan tersebut.
2.   Faktor Biaya dan Manfaat
Dalam penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya dipertimbangkan bahwa dengan
sejumlah pengeluaran biaya tertentu, organisasi haruslah paling tidak memperoleh
manfaat yang sepadan dengan sejumlah biaya yang telah dikeluarkan
tersebut.Sehubungan dengan hal ini, tidak boleh mengabaikan kualitas barang yang

13
dibutuhkan, sumber barang yang harus dapat dipertanggungjawabkan, dan jangka
waktu atau umur pemakaian barang yang paling menguntungkan.
3.   Faktor Anggaran
Dalam pengadaan perbekalan harus senantiasa mempertimbangkan ketersediaan
anggaran dalam organisasi. Dengan memperhatikan faktor ini maka akan dapat
disusun skala prioritas kebutuhan perbekalan maupun berbagai macam alternatif jenis
dan spesifikasi barang maupun cara-cara pengadaan perbekalan dengan tidak
meninggalkan pertimbangan efektivitas dan efisiensi.
4.   Faktor Keamanan dan Kewibawaan (Prestise)
Dalam penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya dipertimbangkan pejabat
pemakai perbekalan tersebut untuk mendukung dan menjamin keamanan sesuatu
yang berkaitan dengan jabatannya dan kewibawaan, baik bagi pejabat yang
bersangkutan maupun bagi lembaga, baik dilihat dari publik internal maupun publik
ekstern organisasi.
5.   Faktor Standardisasi dan Normalisasi
Dalam penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya dipertimbangkan adanya
standardisasi dan normalisasi yang ditetapkan organisasi.Standardisasi merupakan
pembakuan mengenai jenis, ukuran dan mutu suatu perlengkapan
(perbekalan).Sementara normalisasi merupakan pembuatan ukuran-ukuran yang
normal berdasar standar yang telah ditetapkan.
Secara teknis ada beberapa tahap dalam penentuan kebutuhan perbekalan,
khususnya untuk kebutuhan perbekalan nonrutin. Beberapa tahap dalam penentuan
kebutuhan perbekalan tersebut adalah sebagai berikut :
o       Menyusun seluruh nama-nama barang (perbekalan) yang dibutuhkan dengan
selalu mempertimbangkan relevansi usul an perbekalan dengan fungsi unit kerja
tertentu yang mengusulkan, pertimbangan biaya dan manfaat, maupun kepentingan
dan tujuan organisasi secara keseluruhan;
o       Menyusun daftar nama-nama kebutuhan perbekalan tersebut berdasarkan skala
prioritas : mutlak, penting, perlu.
-    Mutlak, artinya bahwa pemenuhan kebutuhan perbekalan tersebut sifatnya
sangat mendesak dan harus ada.
-    Penting, artinya bahwa pemenuhan kebutuhan perbekalan tersebut sifatnya
mendesak.
-     Perlu, artinya bahwa pemenuhan kebutuhan perbekalan tersebut sifatnya kurang
mendesak.
o       Menetapkan perbekalan yang pasti akan diadakan yang dituangkan dalam
Daftar Nominasi Barang (daftar nama-nama barang yang pasti akan diadakan setelah
diurutkan berdasarkan skala prioritas).

14
Tugas 2
PAPER

“SEJARAH TERBENTUKNYA dan PENTINGNYA MANAJEMEN

PERBEKALAN”

Disusun Oleh:

Fidya Balu

931419173

C MANAJEMEN

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

T.P 2020-2020

15
Kata Pengantar

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar

Lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Sejarah

terbentuknya dan pentingnya Manajemen Perbekalan” sesuai dengan waktu

yang direncanakan.

            Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Besar Muhammaad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang

membantu perjuangan beliau dalam menegakkan Dinullah dimuka bumi ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan

demi penyempurnaan makalah ini selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya

bagi penulis dan pada pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT

meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, Amin ya rabbal Alamin.

Gorontalo, 15 September 2020

Penyusun

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................1

1.3 TUJUAN...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

2.1 SEJARAH TERBENTUKNYA MANAJEMEN PERBEKALAN..............3

2.2 PENTINGNYA MANAJEMEN PERBEKALAN......................................8

BAB III PENUTUP..........................................................................................13

3.1 KESIMPULAN..................................................................................13

3.2 SARAN.............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

o Latar Belakang

Perbekalan merupakan aktifitas yang menyangkut tentang peralatan

yang dibutuhkan dalam suatu usaha kerja sama atau organisasi yang

meliputi proses pengadaan, penyimpanan, sampai kepada penyingkiran

barang-barang yang sudah tidak dipergunakan lagi. Ada kalanya disebut

materiil, perlengkaoan, logistic, peralatan, dan lain-lain nama. Walaupun

nama-nama lain banyak tetapi pada dasarnya unsur keenam ini adalah

merupakan kegiatan yang mengurus tentang barang-barang perbekalan

yang dapat membantu terlaksananya sesuatu kegiatan dari sekelompok

orang untuk mencapai tujuan tertentu.

Suatu proses yang mengurus barang-barang perbekalan dan mulai

dari saat perencanaan yang menentukan berapa besar dan banyaknya

barang-barang yang dibutuhkan, mengadakan atau menyediakan barang-

barang tersebut di tempat, kemudian pendistribusian, pemeliharaan dan

pengawasan.

o Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah terbentuknya manajemen perbekalan?

2. Pentingnya manajemen perbekalan?

iv
o Tujuan

1. Agar kita bisa mengetahui sejarah terbentuknya manajemen

perbekalan

2. Agar kita bisa mengetahui pentingnya manajemen perbekalan

v
vi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH MANAJEMEN LOGISTIK

Kata logistic berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang

berarti “rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”. Kata ogistik 

memiliki asal kata dari Bahasa Perancis  loger yaitu untuk menginapkan atau

menyediakan.

a. Sebelum tahun 1950: Menuju Logistik yang Terintegrasi

Sebelum tahun 1950, perusahan-perusahaan biasanya menangani

proses manajemen logistik secara terpisah-pisah. Walaupun banyak

pengarang mengakui peranan yang mendasar dari logistik terhadapt

pemasaran dan manufakturing, namun belum ada konsep manajerial yang

formal dan terpadu (Bawersox,2006).

Sejak awal revolusi industri, kemampuan bangsa kita untuk membuat

dan memasarkan barang secara masal, jauh melampaui kemampuan kita

mendistribusikannya secara massal( Bawersox,2006).

Pada tahun 1950-an menunjukkan perubahan besar dalam perihal

manajemen logistik. Baik komputer maupun teknik-teknik kuantitatif

memperoleh tanah subur bagi aplikasi logistik. Tidak diragukan lagi bahwa

komputer dan teknik-teknik kuantitatif telah digunakan secara efektif dalam

logistik sebagaimana halnya dalam setiap bidang manajemen

vii
(Bawersox,2006).

b. 1956-1965: Dasawarsa Kristalisasi

Periode 1956:1965 adalah dasawarsa kristalisasi konsep terpadu setelah

bertahun-tahun lamanya relatif kabur adanya. Empat perkembangan besar

menunjang kristalisasi ini yaitu :

- perkembangan analisa total biaya

Dalam tahun 1956, suatu studi khusus mengenai ekonomi angkutan

udara memberikan suatu konsep terpadu yang baru. Studi ini mengenalkan

konsep analisa total biaya. Ia merupakan usaha untuk menjelaskan alasan

ekonomi bagi tingginya biaya transportasi udara. Total biaya dikemukakan

sebagai suatu ukuran dari seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu misi logistik.

Konsep total biaya ini walauy bersifat mendasar, namun belum pernah

sebelumnya diterapkan pada ekonomi logistik. Barangkali karena iklim

ekonomi pada waktu itu, maka akibatnya adalah meningkatnya perhatian

terhadap penilaian total biaya dari masalah-masalah logistik. Perbaikan-

perbaikan selanjutnya memeberikan identifikasi yang lengkap mengenai

komponen-komponen biaya dan selanjutnya berkembanglah teknik-teknik

pengukuran dari analisa biaya fungsional.

- Perkembangan pendekatan sistem

Sulit untuk menelusuri asal-usul sebenay dari pendekatan sistem inj.

Akan tetapi, konsep total usaha terpadu terhadapt pencapay sasaran yang

viii
telah ditentukan sebelumnya sudah ada untuk analisa logistik. Jika dinilai dari

sudut pandang sistem, maka logistik terpadu menciptakan suatu kebutuhan

baru untuk kompromi di antar kebijaksaan-kebijaksanaan.

- meningkatnya perhatian terhadap pelayanan bagi nasabah

Pada pertengahan tahun 1960-an, cakrawala logistik terpadu mulai

meluas. Selama periode ini, titik berat perhatian manajemen bergeser dari

biaya ke uasah pelayanan terhadap nasabah. Hasilnya adalah nilaian yang

lebih relaitas terhadap pelayanan logisy dalam hal manufakturing dan

pemasaran.

- perbaikan perhatian terhadap pengaturan saluran distribusi

Sebuah aslekblagibyang penting mengenai logisy ini dari tahun 1956-

1965 adalah mengenai pengaturan saluran secara keseluruhan.

c. 1965-1979: periode terhadap relevansi

Pada pertengahan tahun 1960-an, para manajer logistik telah

mendapatkan suatu pendekatan yang walaupun agak terpisah-pisah, namun

secara teoritis adalah sehat yang dapat menintinyabdalam pembuatan

perencanaan. Periode 1960-1970 adalah periode di mana konsep-konsep

dasar dari logisy sedang di uji.

d. 1979-1978: periode perubahan prioritas

Tahun 1970-1978 merupakan periode ketidaktentuan yang

berkepanjangan dalam hampir setiap aktifitas perusahaan. Untuk peratama

kali sejak perang dunia II, persediaan energi menjadi masalah yang kritis.

ix
e. Sesudah 1978: menuju logistik terpadu

Dasawarsa mendatang memberikan prospek hasil yang bahkan lebih

besar lagi dari pelaksanaan penuh Manajemen logistik. Jika kita tinjau

kembali dari beberapa kebutuhan yang kritis yang merangsang keprihatinan

material tersebut memang dilebih-lebihkan, tetapi banyak yang tidak.

Tantangan di masa depan adalah untuk mengintegrasikan bkerumitan

distribusi fisik itu dengan operasi manajemen material.

Pada saat jaman perang Yunani kondisi peperangan yang dipimpinoleh

Julius Caesar berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain. Dibentuklah

satu tim yang dapat mendukung prajurit ketika berpindah tempat. Tim itu

disebut logistikas. Tugas dari logistikas, adalah memberikan supply berupa

makanan, senjata, perbekalan ataupun informasi kepada prajurit yang

berperang.Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan

pihak militer untuk memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak

kemedan perang dari markas.. Logistik berasal dari bahasa Yunani Kuno

yaitu Logistikos yang berarti terdidik atau pandai dalam

memperkirakan/berhitung.

Berikut ini merupakan pengertian logistic menurut para ahli:

Donald J.Bowersok (2000) ; Logistik didefinisikan sebagai Proses

pengelolaan yang strategis terhadap pemindahaan dan penyimpanan barang,

suku cadang dan barang jadi dari supplier, di antara fasilitas-fasilitas

perusahaan dan kepada para langganan.

x
Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi (2004) ; Manajemen logistic

merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan

pengawasan terhadap kegiatan pengadaan pencatatan, pendistribusian,

penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan logistic guna mendukung

efektivitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

Indriyi G danAgusMulyono (1998) ; Kegiatan logistic adalah

mengembangkan operasi yang terpadu dari kegiatan pengadaan atau

pengumpulan bahan, pengangkutan atau transportasi, penyimpanan,

pembungkusan maupun pengepakan pendistribusian, dan pengaturan

terhadap kegiatan tersebut’.

Siagian (1992) menyatakan manajemen adalah seni memperoleh hasil

melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain, sedangkan logistic

adalah bahan untuk kegiatan operasional yang sifatnya habis pakai.

2.2 Manajemen Perbekalan sangat penting bagi setiap kantor maupun

organisasi.

Karena kegiatan yang dilakukan di kantor yang berkaitan dengan

xi
perbekalan mulai dari perencanaan pengadaandan penyimpanan barang

perlu diatur.

e. PENGERTIAN PERBEKALAN

Perbekalan adalah segala sesuatu benda atau barang yang terdapat pada

suatu organisasi, perbekalan dinyatakan cukup bila segala benda atau

barang yang dibutuhkan olehmasing – masing unsure organisasi tersedia

pada waktu yang tepat yang dibutuhkan. Fungsi manajemen perbekalan

dalam organisasi yaitu :

1. Menyusun rencana kebutuhan perbekalan

2. Mengadakan kebutuhan perbekalan

3. Menyimpan perbekalan

4. Memelihara perbekalan

5. Menyalurkan perbekalan

6. Menghapus perbekalan

7. Mengendalikan perbekalan

B. FUNGSI PERBEKALAN

Fungsi – Fungsi Perbekalan Dalam suatu organisasi atau instansi,

pada umumnya ada satu unit perbekalan di dalam organisasi atau instansi

yang bersangkutan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, unit

perbekalan mempunyai tugas sebagai berikut :

xii
a) Menganalisa dan menyasun kebutuhan perbekalan

b) Melaksanakan pengadaan perbekalan

c) Melaksanakan penyimpanan perbekalan

d) Menurunkan kebijaksanaan pemeliharaan perbekalan

e) Melaksanakan penyaluran perbekalan

f) Melaksanakan inventarisasi perbekalan

g) Merumuskan kebijaksanaan penghapusan perbekalan

h) Melaksanakan pengendalian perbekalan

C. PERENCANAAN PERBEKALAN

Perencanaan suatu organisasi adalah Suatu proses yang

berkesinambungan, tidak akan pernah berhenti, karena organisasiakan terus

menghasilkan tujuan – tujuan yang perlu berhenti, karena organisasiakan

terus menghasilkan tujuan – tujuan yang perludi capai oleh unit – unit

pelaksananya. Proses perencanaan pengadaan perbekalan Yang dimaksud

perbekalan adalah semua barang yang diperlukan baik barang bergarak

maupun tidak bergerak. Barang – barang bergerak dibagi menjadi dua

macam yaitu :

• Barang habis dipakai

• Barang tidak habis dipakai Barang yang tak bergerak yaitu perbekalan yang

tidak berpindah pindah.

Perencanaan barang bergerak

1.Barang habis pakai

xiii
a) Menganalisa dan menyusun keperluan perbekalan sesuai dengan rencana

kegiatan masing – masing organisasi tiap bulan

b) Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang

tersebut tiap bulan

c)Menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana triwulan

dan kemudian menjadi rencana tahunan.

2. Barang yang tidak habis dipakai

a) Menganalisa dan menyusun keperluan perbekalan sesuai dengan rencana

kegiatan masing – masing suatu organisasi serta memperhatikan perbekalan

yang masih ada dan yang masih dipakai

b) Memperhatikan biaya perbekalan yang direncanakan dengan

merperhatikan standar yang telah ditentukan

c) Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia urgensi kebutuhan

dan menyusun rencana pengadaan tahunan

f. PENYIMPANAN

Tiga hal penting perlu mendapat perhatian dalam rangka penyimpanan

barang adalah:

 Tempat keadaan

 Keamanan

 Pemeliharaan Tempat

penyimpanan atau gudang harus memenuhi persyaratan-persyaratan

xiv
tertentu. Demikian pula keamanan barang, baik dari pencarian maupun

cuaca harus mendapat perhatian. Demikian pula pemeliharaan yang

memerlukan alat, biaya dan pelaksanaan tidak boleh dilupakan. Sekarang

yang dimaksud penyimpanan ialah kegiatan yang dilakukan untuk

menampung hasil pengadaan barang-barang yang belum atau akan

didistribusikan dan disimpan dalam gudang.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merancang atau menentukan

gudang adalah:

1. Lokasi gudang

2. Jenis – jenis gudang

3. Konstruksi gudang

4. Bentuk gudang

5. Keamanan gudang

g. PENGADAAN DARI SIKLUS FUNGSI-FUNGSI PERBEKALAN MAKA

TETAP TAHAP PERTAMA

Fungsi peerbekalan adalah rencana kebutuhan perbekalan. Tahap

berikutnya yakni tahap kedua adalah semua kegiatan menyediakan barang-

barang perbekalan meliputi semua barang-barang suatu organisasi dan itu

mencakup barang-barang bergerak terdiri dari barang-barang habis pakai

dan barang-barang tidak habis pakai. Barang habis pakai misalnya kertas,

tinta, dan lain-lain. Sedangkan barang tidak habis pakai bergerak meliputi

xv
gedung dan tanah. Pengadaan perbekalan meliputi:

1. Pengadaan tanah

2. pengadan bangunan

3. pengadaan barang melalui bantuan

4. pengadaan perabot

5. pengadaan kendaraan

6. pengadaan alat-alat kantor

7. pengadaan buku

xvi
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Manajemen Perbekalan sangat penting bagi setiap kantor maupun

organisasi. Manajemen Perbekalan adalah unik karena merupakan salah

aktivitas perusahaan yang tertua tetapi juga termuda. Tujuan perbekalan

yakni menyampaikan barang jadi dan bermacam–macam material dalam

jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dalam keadaan yang

dipakai, kelokasi dimana ia dibutuhkan dan dengan total biaya yang rendah.

3.2 SARAN

Makalah ini dimaksudkan untuk setiap orang atau mahasiswa selalu

mengantisipasi setiap perubahan-perubahan yang mungkin bisa saja terjadi

disuatu organisasi yang mana dapat menimbulkan konflik jika tidak ditangani

dengan baik. Adapun saran lainnya adalah semoga makalah ini dapat

bermanfaat dan berguna bagi setiap orang atau kelompok dalam kehiduopan.

xvii
Daftar Pustaka

https://duniaclassik.blogspot.com/2018/04/resume-buku-manajemen-logistik-

keterangan .html

https://edulogistik.com/2017/05/09/manajemen-logistik-definisi-sejarah-

singkat/

http://referensikuu.blogspot.com/2012/05/perlunya-manajemen-perbekalan-

dalam.html

xviii

Anda mungkin juga menyukai