Anda di halaman 1dari 114

BAB I

PENDAHULUAN

1 LATAR BELAKANG

RS. Nahdlatul Ulama (RSNU) Banyuwangi merupakan lembaga


yang dapat berfungsi sebagai subyek dan obyek hukum, oleh karena itu
memerlukan adanya kejelasan tentang hak dan tanggung jawab masing-
masing pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan Rumah sakit, dan hal
ini akan diatur dalam pedoman pengorganisasian rumah sakit. Rumah sakit
sebagai institusi pelayanan kesehatan mempunyai Sumber Daya Manusia
(SDM) multi profesi, sarat dengan modal, dan sarat dengan teknologi,
sehingga tidak menutup kemungkinan adanya konflik antar pihak yang
berkepentingan, baik antara konsumen dengan pemberi pelayanan maupun
antara pemilik dengan pengelola atau pengelola dengan stafnya. Peraturan
internal rumah sakit merupakan salah satu bentuk aturan tertulis yang
berlaku khusus di suatu rumah sakit dengan tujuan untuk melindungi semua
pihak yang terkait secara baik dan benar berdasarkan rasa keadilan.

Berkaitan dengan hal tersebut maka Buku Pedoman Pengorganisasian


RS. Nahdlatul Ulama Banyuwangi ini menjadi dokumen yang sangat
penting dalam rangka meningkatkan pelayanan dan mengoptimalkan
pelaksanaan tugas dan fungsi.

2.1 MAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman Pengorganisasian RS. Nahdlatul Ulama Banyuwangi ini


disusun dengan maksud dan tujuan untuk :

1. Meningkatkan pelayanan sesuai tugas pokok dan fungsi.

2. Memberikan gambaran tentang Organisasi dan Tata kerja

1
3. Menunjang dan mewujudkan organisasi dalam pencapaian visi dan
misi

4. Memudahkan alur koordinasi, dan pengawasan

5. Menegaskan tanggung jawab dan wewenang

6. Mengetahui area pekerjaan yang ditangani oleh masing-masing


bagian

7. Memperoleh kinerja organisasi dan penggunaan sumber daya yang


ekonomis dan efisien

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

1.1 GAMBARAN UMUM


1.1.1 Identitas Rumah Sakit

a. Nama Rumah Sakit : RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi


b. Pemilik : PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Banyuwangi
c. Pengelola : Yayasan RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi
d. Kode Rumah Sakit : 3510102
e. Status Kelembagaan : Swasta / yayasan
f. Nama Direktur : dr. Ika Primawati
g. Alamat : Jln. Raya Mangir No. 09 Rogojampi –
Banyuwangi
h. Nomor Telepon : 0333 – 632965
i. Nomor Fax : 0333 – 632965 ext 4
j. Akreditasi Rumah Sakit : Akreditasi Dasar 5 Pelayanan ( Tahun 2012 )
k. Surat Ijin Operasional : No : P2T/1/03.26/01/X/2014
l. Jenis Ijin Operasional : Tetap selama 5 Tahun
m. Klas RS : Klas D
n. SK Kemenkes RI : Nomor : HK 02.03/I/0534/2015
o. Luas Tanah : 10.154 M2
p. Luas bangunan : 3.740 M2
q. Web site : rsnubanyuwangi.blogspot
r. Email : nuhospital@yahoo.co.id

BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN

3.1. Visi

3
Menjadi RS pilihan dengan layanan yang berkualitas dan terjangkau masyarakat

3.2. Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang islami, professional dan
bermutu serta tetap peduli pada sesama dengan layanan yang professional,
transparan dan berakhlak mulia.
2. Mengutamakan kesehatan pasien serta memberikan kepuasan kepada
pengunjung
3. Membangun kualitas SDM RS yang professional dalam memberikan
pelayanan
4. Meningkatkan sarana dan prasarana RS dalam memperluas jangkauan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5. Menyelenggarakan sistem manajemen dengan tata kelola yang baik

3.3. Motto
- Eksternal

Bersama anda menuju sehat jasmani dan rohani


- Internal

Peduli, salam, senyum, sentuh, sembuh

3.4. Budaya Kerja

1. Layanan berfokus pada pasien


2. Semangat menambah ilmu dan ketrampilan
3. Inovatif dan kreatif
4. Membangun semangat kekeluargaan

3.5. Tujuan RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi


1. Peningkatan kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap RS. Nahdlatul
Ulama Banyuwangi
2. Peningkatan manfaat secara fungsional, emosional dan spiritual bagi
masyarakat
3. Peningkatan sistem manajemen yang efektif dan efisien serta transparan

4
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

4.1 STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi Rumah Sakit terdiri dari :


(1) Pemilik Rumah Sakit
(2) Penyelenggara Rumah Sakit
(3) Direktur Rumah Sakit

5
(4) Satuan Pengawas Internal (SPI)
(5) Komite Medik
(6) Komite Mutu & KPRS
(7) Komite Keperawatan
(8) Komite Pencegahan & Pengendalian Infeksi
(9) Komite Kesehatan Lain
(10) Kepala Bagian Administrasi dan Umum yang membawahi yaitu:
a) Sub Bagian Umum yaitu: Seksi Kebersihan, dan Seksi Keamanan, sarana dan
prasarana
b) Sub Bagian HRD dan kesekretariatan yaitu: Seksi Pendidikan dan Pelatihan
dan Seksi Kepegawaian.
c) Sub Bagian Keuangan
(11) Kepala Bidang Medik dan Keperawatan yang membawahi yaitu:
a) Sub Bidang Pelayanan Medik
b) Sub Bidang Penunjang Medik
c) Sub Bidang Keperawatan
d) Instalasi yaitu: Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat
Inap, Instalasi Penunjang Diagnostik, Instalasi Farmasi, dan Instalasi Gizi
(12) Unit kerja antara lain Unit Perencanaan dan Pengembangan, Unit Rekam Medis
dan SIM, serta Unit Pemasaran dan Customer Services

6
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

7
BAB V

URAIAN JABATAN

Uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur adalah sebagai berikut :

5.1 Direktur

 Nama Jabatan :

1) Direktur

 Tujuan jabatan :

1) Mengelola dan memimpin serta mengadakan perencanaan,


pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian operasional
rumah sakit.

 Dimensi :

1) Out put yang ditargetkan : membantu kelancaran informasi dan disposisi


dalam pengambilan keputusan dibidang materi atau isi surat yang perlu
keputusan Direktur.

 Tanggung jawab utama :

1) Melaksanakan tugas pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan


yang digariskan oleh pemerintah dan penyelenggara/pemilik.

2) Menetapkan, mengarahkan, mengkoordinir serta mengawasi pelaksanaan


pokok pelayanan kesehatan di Rumah Sakit guna mencapai tujuan yang
ditetapkan.
3) Merencanakan pengembangan operasional pelayanan kesehatan, kesiapan
sumber daya manusia, strategi pemasaran, kesiapan bidang umum,
administrasi, dan keuangan rumah sakit sesuai dengan peraturan yang
berlaku serta sejalan dengan kebijakan penyelenggara/pemilik.
4) Merencanakan pengembangan rumah sakit serta mengajukan rencana
program investasi kepada penyelenggara/pemilik.
5) Memberikan perencanaan operasional Medik, Administrasi dan Keuangan
rumah sakit tiap awal tahun anggaran, serta mempresentasikannya kepada

8
penyelenggara/pemilik dan memberikan laporan anggaran pada akhir
tahun anggaran.

 Kegiatan utama :

1) Mengarahkan, menetapkan program kerja rumah sakit jangka panjang,


jangka menengah, dan jangka pendek.

2) Menyusun, mengajukan rencana anggaran pendapatan belanja tahunan


rumah sakit kepada penyelenggara/pemilik

3) Menetapkan kebijaksanaan pelayanan bidang medis, non medis dan


penunjang medis, serta administrasi dan keuangan.

4) Melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang telah disetujui bersama


dengan penyelenggara/pemilik

 Kewenangan

1) Mengeluarkan dana untuk membayar biaya-biaya rutin rumah sakit


seperti gaji karyawan, operasional, pengadaan dan lainnya.

2) Mengeluarkan dana untuk membayar biaya-biaya di luar kegiatan rutin


rumah sakit seperti reparasi alat medik dan non medik guna meperlancar
kegiatan rumah sakit.

3) Mengeluarkan dana diatas Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) untuk


membayar biaya-biaya diluar kegiatan rutin dengan persetujuan terlebih
dahulu dari penyelenggara/pemilik.

4) Mengeluarkan dana untuk pembelian alat-alat medik yang sudah


ditetapkan dalam rencana anggaran yang disetujui bersama dengan
penyelenggara/pemilik

5) Mengeluarkan dana lebih dari Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah)


dengan persetujuan terlebih dahulu dari penyelenggara/pemilik.

6) Menetapkan gaji karyawan RSNU dengan persetujuan Dewan Pembina

7) Menetapkan karyawan, akuntan publik, konsultan pajak, dan konsultan


hukum RSNU dengan persetujuan penyelenggara/pemilik.

9
8) Menetapkan kenaikan gaji karyawan RSNU diluar kenaikan gaji rutin
dengan persetujuan penyelenggara/pemilik.

9) Menetapkan kenaikan tarif pelayanan dan honor dokter RSNU dengan


persetujuan penyelenggara/pemilik.

10) Mewakili rumah sakit baik di dalam maupun di luar pengadilan maupun
untuk bekerjasama dengan pihak lain.

11) Menunjuk Wakil Direktur atau salah satu Kepala Bidang sebagai
penanggung jawab manakala Direktur berhalangan atau tidak berada di
tempat

 Tantangan utama :

1) Prosedur birokrasi dalam pengambilan keputusan, sehingga berpengaruh


terhadap percepatan pengambilan keputusan

 Hubungan Kerja :

1) Bertanggung jawab kepada penyelenggara/pemilik

2) Dengan kepala Unit yang terkait dengan kepentingan disposisi

 Kualifikasi Miniamal :

1) Pendidikan S1 Kedokteran

2) Memiliki ketrampilan manajerial - administratif

3) Pengalaman kerja 3 tahun dibidang yang sama

4) Syarat keprofesian Dokter umum/spesialis

5.2 Komite Medik

 Nama Jabatan :

10
1) Ketua Komite Medik

 Tujuan jabatan :

1) Membantu Direktur dalam menyusun standar pelayanan dan memantau


pelaksanaannya, serta melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur
kewenangan profesi anggota staf medis fungsional, ikut serta dalam
upaya peningkatan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta
penelitian dan pengembangan di bidang medik

 Dimensi :

1) Dalam bentuk out put kebijakan Direktur, mengenai standar pelayanan


medik yang meliputi : diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan serta penyuluhan
kesehatan

2) Dalam bentuk kebijakan Direktur mengenai standard operating procedure


yang berkaitan dengan pelayanan medik

 Tanggung jawab utama :

1) Terselenggaranya pengambilan keputusan oleh Direktur tentang standar


pelayanan medik atas masukan Komite
2) Terselenggaranya pengambilan keputusan oleh Direktur tentang hal-hal
yang berkaitan dengan etik kedokteran atau etik Rumah Sakit
3) Terselenggaranya koordinasi antara Komite Medik dengan Manajemen
Rumah Sakit dalam menangani masalah staf Dokter serta pengaturan
penyampaian informasi kepada perkumpulan profesi Dokter dan atau
pihak lain non profesi seperti misalnya Kepolisian atau jajaran hukum

 Kegiatan utama :

1) Memberikan saran kepada Direktur mengenai standar pelayanan medik


2) Membantu Direktur untuk mengadakan evaluasi dan masukan tentang
pelaksanaan SPO standar pelayanan medik
3) Menyusun kebijakan/ketentuan/prosedur pelayanan medik sebagai standar
yang harus dilaksanakan oleh semua staf medik di Rumah Sakit
4) Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan medik di Rumah Sakit

11
5) Untuk memonitoring dan evaluasi pelayanan medik berkenaan dengan
efisiensi serta efektifitas penggunaan alat kedokteran di Rumah Sakit
6) Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan
profesi anggota staf medik fungsional
7) Menjabarkan hubungan antara Komite Medik sebagai penilai kompetensi
dan etika profesi dengan manajemen Rumah Sakit sebagai pemegang
kewenangan pengelolaan Rumah Sakit
8) Memantau dan membina pelaksanaan tugas tenaga medik

 Kewenangan :

1) Memberikan saran kepada pimpinan

2) Memberikan rekomendasi tentang kerjasama dengan kelembagaan di luar


Rumah Sakit sehubungan dengan pengembangan atau diklat staf medik
fungsional

3) Merekomendasikan perjanjian kepada Dokter Mitra/ Tamu dengan


kewenangan Komite Medik sebagai peer profesi medik

4) Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta


mengadakan penelitian dan pengembangan dalam bidang Medik

5) Memberikan pertimbangan tentang rencana pemeliharaan atau pengadaan


peralatan medik dan penggunaan alat kesehatan

 Tantangan utama :

1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokteran yang


berkembang sangat pesat, memberikan tantangan tersendiri, baik untuk
pengembangan Staf Medik Fungsional, maupun penyediaan sarana/alat
kesehatan diagnostik yang mutakhir
2) Tuntutan pasien yang semakin tinggi terhadap nilai dari proses
penyembuhan, artinya tidak saja manjur, tetapi harus menggunakan
keahlian Dokter secara professional dan peralatan yang canggih
3) Memenuhi tuntutan para SMF yang harus selalu up-dating terhadap
keahliannya, termasuk penyediaan sarana yang sesuai
4) Regulasi hukum kedokteran terhadap pelanggaran etika profesi, yang
telah berkembang substansinya menuju pada lingkup hukum yang lebih
bersifat represif dan disisi lain masyarakat semakin melek hukum

12
5) Semakin solid-nya organisasi profesi kedokteran yang lebih spesialistik,
sehingga seringkali menjadi presser group bagi lembaga pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit)

 Hubungan Kerja :

1) Secara fungsional mempunyai hubungan langsung dengan staf medik


(Dokter Umum/Gigi, Spesialis) Rumah Sakit selaku anggota komite
2) Komite bertanggung jawab kepada Direktur
3) Koordinasi dengan Sub-Sub Komite yang dibentuk
4) Berkoordinasi dengan Komite Mutu

 Kualifikasi Minimal :

1) Pendidikan Kedokteran (Umum/Spesialis)


2) Memiliki ketrampilan Manajerial-administratif
3) Pengalaman kerja senior dalam pengalaman keprofesian, sebagai Dokter
umum/spesialis

5.3 Komite Mutu dan KPRS

 Nama Jabatan :

1) Komite Mutu dan KPRS

 Tujuan jabatan :

1) Membantu penyediaan data dan pengambilan keputusan Direktur dalam


upaya meningkatkan kualitas dan pengembangan profesionalisme
pelayanan medik, penunjang medik dan keperawatan di Rumah Sakit,
2) Serta membantu Direktur dalam perencanaan dan mengembangkan sistem
dan prosedur yang merupakan perangkat lunak yang mempunyai kaitan
langsung maupun tidak langsung terhadap mutu pelayanan kesehatan
secara umum.

 Dimensi :

1) Dalam bentuk out put kebijakan Direktur mengenai mutu pelayanan yang
meliputi : mutu pelayanan medik dan pengobatan, mutu pelayanan
keperawatan, mutu pelayanan penunjang diagnostik,

13
2) Dalam bentuk kebijakan Direktur mengenai ketetapan mutu yang
berkaitan dengan bidang manajemen.

 Tanggung jawab utama :

1) Membantu Direktur dalam pengambilan keputusan tentang tersedianya


kualitas tenaga medis yang profesional dengan rasio jumlah yang efektif
dari setiap kebutuhan tenaga dimasing-masing unit kerja.
2) Membantu Direktur dalam pengambilan keputusan tentang pencapaian
kualitas SDM medis, yang produktif , kreatif dan memiliki integritas
tinggi, mempunyai kredibilitas yang tinggi.
3) Mendukung penyediaan data atau informasi untuk mengukur tercapainya
kualitas pelayanan medis yang prima dari performa SDM yang
professional dengan indicator komplain pasien yang sangat minimal.
4) Membantu Direktur untuk mengadakan evaluasi dan masukan tentang
pelaksanaan SPO yang digunakan di pelayanan.

 Kegiatan utama :

1) Memberikan saran kepada Direktur mengenai standart pelayanan mutu


yang berkaitan dengan hasil pelayanan,
2) Membantu Direktur untuk mengadakan evaluasi dan masukan tentang
pelaksanaan SPO standart mutu pelayanan,
3) Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan survey yang berkaitan dengan
pencarian data untuk kepentingan peningkatan mutu,
4) Menyusun kebijakan/ketentuan/prosedur mengenai standart mutu
pelayanan yang harus dilaksanakan oleh semua staf yang terkait,
5) Melakukan monitoring dan evaluasi berkenaan dengan efisiensi serta
efektifitas pelayanan yang dikaitkan dengan peningkatan mutu pelayanan,
6) Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan
profesi anggota staf medik fungsional,
7) Menjabarkan hubungan antara komite mutu dengan sub-sub komite yang
beraktifitas untuk evaluasi mutu, misalnya Pantap Infeksi Nosokomial
atau program lain,
8) Sebagai penilai kompetensi SPO untuk peningkatan mutu,
9) Memantau dan membina pelaksanaan tugas peningkatan mutu pelayanan.

 Kewenangan :

1) Memberikan saran kepada pimpinan.

14
2) Memberikan rekomendasi tentang kerjasama dengan kelembagaan di luar
Rumah Sakit sehubungan dengan pengembangan mutu Rumah Sakit.
3) Dapat membentuk sub-sub komite yang dipandang perlu untuk membantu
operasionalisai program, diantaranya : Infeksi Nosokomial.
4) Merekomendasi program pelayanan, pendidikan, dan pelatihan serta
mengadakan penelitian dan pengembangan dalam bidang mutu.

 Tantangan utama :

1) Pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi kedokteran yang


berkembang sangat pesat memberikan tantangan tersendiri, baik untuk
pengembangan Standart Keprofesian, maupun untuk pengembangan
mutu.
2) Tuntutan pasien yang semakin tinggi terhadap nilai dari proses
penyembuhan, artinya tidak hanya manjur, tetapi harus mempunyai
kualitas layanan yang professional dan peralatan yang canggih.
3) Memenuhi tuntutan penyediaan sarana yang berkualitas.

 Hubungan Kerja :

1) Secara fungsional mempunyai hubungan langsung dengan staf medik


(Dokter Umum/Gigi, Spesialis) keperawatan dan non-medik, berkaitan
dengan program mutu,
2) Komite bertanggung jawab kepada Direktur,
3) Koordinasi dengan Sub-Sub Komite yang dibentuk (Pantap Infeksi
Nosokomial, Pantap Farmasi dan Terapi, Kredential, Etika Profesi),
4) Koordinasi dengan semua Kepala yang terkait dengan program mutu.

 Kualifikasi Minimal :

1) Pendidikan Kedokteran (Umum/ Gigi/ Spesialis)


2) Memiliki ketrampilan Manajerial-Administratif
3) Pengalaman kerja Senior dalam pengalaman keprofesian, sebagai Dokter
Umum/Gigi/Spesialis,

5.4 Komite Keperawatan

 Nama Jabatan :

1) Ketua Komite Keperawatan

15
 Tujuan jabatan :

1) Membantu Direktur dalam menyusun standar asuhan keperawatan dan


memantau pelaksanaannya, serta melaksanakan pembinaan etika profesi,
mengatur kewenangan klinis profesi anggota staf keperawatan fungsional,
kredensial dan rekredensial keperawatan ikut serta dalam upaya
peningkatan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian
dan pengembangan di bidang keperawatan

 Dimensi :

1) Dalam bentuk out put kebijakan Direktur, mengenai standar asuhan


keperawatan yang meliputi : pengkajian, diagnosis, perencanaan,
implementasi, serta evaluasi keperawatan.
2) Dalam bentuk kebijakan Direktur mengenai standard operating
procedure yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan.

 Tanggung jawab utama :

1) Terselenggaranya pengambilan keputusan oleh Direktur tentang standar


asuhan keperawatan atas masukan Komite
2) Terselenggaranya pengambilan keputusan oleh Direktur tentang
kredensial dan rekredensial keperawatan dalam bentuk kewenangan klinis
keperawatan
3) Terselenggaranya pengambilan keputusan oleh Direktur tentang hal-hal
yang berkaitan dengan etik keperawatan atau etik Rumah Sakit
4) Terselenggaranya koordinasi antara Komite keperwatan dengan Direktur
Rumah Sakit dalam menangani masalah staf Keperawatan serta
pengaturan penyampaian informasi kepada perkumpulan profesi perawat
dan atau pihak lain non profesi seperti misalnya Kepolisian atau jajaran
hukum

 Kegiatan utama :

1) Memberikan saran kepada Direktur mengenai standar asuhan


keperawatan
2) Membantu Direktur untuk mengadakan evaluasi dan masukan tentang
pelaksanaan SPO standar pelayanan

16
3) Menyusun kebijakan/ketentuan/prosedur pelayanan keperawatan sebagai
standar yang harus dilaksanakan oleh semua staf keperawatan di Rumah
Sakit
4) Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan di Rumah
Sakit
5) Untuk memonitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan berkenaan
dengan efisiensi serta efektifitas penggunaan alat kedokteran di Rumah
Sakit
6) Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan
profesi anggota staf keperawatan fungsional
7) Menjabarkan hubungan antara Komite Keperawatan sebagai penilai
kompetensi dan etika profesi dengan manajemen Rumah Sakit sebagai
pemegang kewenangan pengelolaan Rumah Sakit
8) Memantau dan membina pelaksanaan tugas tenaga keperawatan

 Kewenangan :

1) Memberikan saran kepada pimpinan.


2) Memberikan rekomendasi tentang kerjasama dengan kelembagaan di luar
Rumah Sakit sehubungan dengan pengembangan atau diklat staf medik
fungsional.
3) Merekomendasikan kewenangna klinis tenaga keperawatan kepada
Direktur.
4) Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta
mengadakan penelitian dan pengembangan dalam bidang keperawatan.

 Tantangan utama :

1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokteran yang


berkembang sangat pesat, memberikan tantangan tersendiri, baik untuk
pengembangan Staf Keperawatan Fungsional, maupun penyediaan
sarana/alat kesehatan diagnostik yang mutakhir
2) Regulasi hukum keperawatan terhadap pelanggaran etika profesi, yang
telah berkembang substansinya menuju pada lingkup hukum yang lebih
bersifat represif dan disisi lain masyarakat semakin melek hukum
3) Semakin solid-nya organisasi profesi keperawatan yang lebih spesialistik,
sehingga seringkali menjadi presser group bagi lembaga pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit)

17
 Hubungan Kerja :

1) Secara fungsional mempunyai hubungan langsung dengan staf


keperawatan (perawat Umum/Gigi, Spesialis) Rumah Sakit selaku
anggota komite
2) Komite bertanggung jawab kepada Direktur
3) Koordinasi dengan Sub-Sub Komite yang dibentuk
4) Berkoordinasi dengan Komite Mutu, komite kredensial, dan komite
etik/disiplin

 Kualifikasi Minimal :

1) Pendidikan Perawat (Ners/Spesialis)


2) Memiliki ketrampilan Manajerial-administratif
3) Pengalaman kerja senior dalam pengalaman keprofesian sebagai Perawat
Ners/spesialis

5.5 Komite Kesehatan Profesional Lain

 Nama Jabatan :

1) Ketua Komite Kesehatan Profesional Lain

 Tujuan jabatan :

1) Membantu Direktur dalam menyusun standar pelayanan dan memantau


pelaksanaannya, serta melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur
kewenangan profesi anggota staf tenaga kesehatan lain, ikut serta dalam
upaya peningkatan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta
penelitian dan pengembangan

 Dimensi :

1) Dalam bentuk out put kebijakan Direktur, mengenai standar pelayanan


medik yang meliputi : diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan serta penyuluhan
kesehatan
2) Dalam bentuk kebijakan Direktur mengenai standard operating
procedure yang berkaitan dengan pelayanan

 Tanggung jawab utama :

18
1) Terselenggaranya pengambilan keputusan oleh Direktur tentang standar
pelayanan atas masukan Komite
2) Terselenggaranya pengambilan keputusan oleh Direktur tentang hal-hal
yang berkaitan dengan etik Rumah Sakit
3) Terselenggaranya koordinasi antara Komite Medik dengan Direktur
Rumah Sakit dalam menangani masalah staf Tenaga Kesehatan
Profesional Laian serta pengaturan penyampaian informasi kepada
perkumpulan profesi dan atau pihak lain non profesi seperti misalnya
Kepolisian atau jajaran hukum

 Kegiatan utama :

1) Memberikan saran kepada Direktur mengenai standar pelayanan tenaga


kesehatan profesional lain
2) Membantu Direktur untuk mengadakan evaluasi dan masukan tentang
pelaksanaan SPO standar pelayanan tenaga kesehatan profesional lain
3) Menyusun kebijakan/ketentuan/prosedur pelayanan tenaga kesehatan
profesional lain sebagai standar yang harus dilaksanakan oleh semua staf
tenaga kesehatan profesional lain di Rumah Sakit
4) Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan tenaga kesehatan
profesional lain di Rumah Sakit
5) Untuk memonitoring dan evaluasi pelayanan tenaga kesehatan
profesional lain berkenaan dengan efisiensi serta efektifitas penggunaan
alat di Rumah Sakit
6) Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan
profesi anggota staf tenaga kesehatan profesional lain
7) Menjabarkan hubungan antara Komite Tenaga Kesehatan profesional lain
sebagai penilai kompetensi dan etika profesi dengan manajemen Rumah
Sakit sebagai pemegang kewenangan pengelolaan Rumah Sakit
8) Memantau dan membina pelaksanaan tugas tenaga kesehatan profesional
lain

 Kewenangan :

1) Memberikan saran kepada pimpinan


2) Memberikan rekomendasi tentang kerjasama dengan kelembagaan di luar
Rumah Sakit sehubungan dengan pengembangan atau diklat staf tenaga
kesehatan profesional lain

19
3) Merekomendasikan perjanjian kepada staf tenaga kesehatan profeional
lain Mitra/ Tamu dengan kewenangan tenaga kesehatan profesional lain
4) Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta
mengadakan penelitian dan pengembangan dalam bidang kesehatan

 Tantangan utama :

1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokteran yang


berkembang sangat pesat, memberikan tantangan tersendiri, baik untuk
pengembangan Staf tenaga kesehatan profesional lain
2) Tuntutan pasien yang semakin tinggi terhadap nilai dari proses
penyembuhan, artinya tidak saja manjur, tetapi harus menggunakan
keahlian secara professional dan peralatan yang canggih
3) Memenuhi tuntutan para SMF yang harus selalu up-dating terhadap
keahliannya, termasuk penyediaan sarana yang sesuai
4) Regulasi hukum terhadap pelanggaran etika profesi, yang telah
berkembang substansinya menuju pada lingkup hukum yang lebih bersifat
represif dan disisi lain masyarakat semakin melek hukum
5) Semakin solid-nya organisasi profesi yang lebih spesialistik, sehingga
seringkali menjadi presser group bagi lembaga pelayanan kesehatan
(Rumah Sakit)

 Hubungan Kerja :

1) Secara fungsional mempunyai hubungan langsung dengan staf tenaga


kesehatan profesional lain (Apoteker, radiografer, analis kesehatan,
perekam medik, psikologi klinis) Rumah Sakit selaku anggota komite
2) Komite bertanggung jawab kepada Direktur
3) Koordinasi dengan Sub-Sub Komite yang dibentuk
4) Berkoordinasi dengan Komite Mutu

 Kualifikasi Minimal :

1) Pendidikan : S1 (Farmasi, Radiografer, Analis Kesehatan, Psikologi


Klinis)
2) Memiliki ketrampilan Manajerial-administratif
3) Pengalaman kerja : senior dalam pengalaman keprofesian

20
5.6 Komite PPI

 Nama Jabatan :

1) Ketua Komite PPI

 Tujuan jabatan :

1) Sebagai koordinator dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan


evaluasi pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit

 Dimensi :

1) Lingkup pelayanannya yaitu seluruh pasien dan karyawan rumah sakit


2) Keluaran/out-come sebagai penunjang kebutuhan pasien dalam hal
kondisi lingkungan perawatan yang bebas dari infeksi.
3) Atasan langsung: Direktur
4) Bawahan langsung: IPCN dan IPCLN

 Tanggung jawab utama :

1) Menekan angka kasus kejadian infeksi di rumah sakit sesuai target dan
sasaran
2) Menerima laporan dari Tim PPI serta membuat laporan kepada Direktur

 Kegiatan utama :

1) Membuat dan mengevaluasi kebijakan Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi (PPI)
2) Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI Rumah Sakit agar kebijakan
dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit
3) Menyusun serta mengevaluasi pelaksanaan program PPI dan program
pelatihan juga pendidikan PPI
4) Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara PPI.
5) Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi.
6) Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan.
7) Menerima laporan dari Tim PPI serta membuat laporan kepada Direktur.
8) Berkoordinasi dengan unit terkait lainnya.
9) Menyusun kebijakan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
10) Turut menyusun kebijakan klinikal, garvemance dan patien Safety.

 Kewenangan :

21
1) Bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau
Kejadian Luar Biasa (KLB), infeksi nosokomial.
2) Memberikan konsultasi kepada petugas kesehatan rumah sakit.
3) Mengusulkan pengadaan alat serta bahan yang sesuai dangan prinsip PPI
dan aman bagi yang mengunakan.
4) Memberikan konsultasi kepada petugas kesehatan rumah sakit.
5) Mengusulkan pengadaan alat serta bahan yang sesuai dengan prinsip PPI
dan aman bagi yang menggunakan.
6) Mengembangkan, mengimplementasikan, dan secara periodik mengkaji
kembali rencana menajemen PPI apakah telah sesuai dengan kebijakan
menejemen rumah sakit.
7) Memberikan masukan yang menyangkut kontruksi bangunan, pengadaan
alat, bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat,
penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.
8) Memberikan usulan ke pada Direktur untuk pemakian antibiotika yang
rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan
resistensinya terhadap antibiotika serta menyebarluaskan data resistensis
antibiotika.
9) Menentukan sikap penutupan ruang rawat bila diperlukan, karena
potensial menyebarkan infeksi.
10) Melakukan pengawasan terhadap tindakan yang menyimpang dari standar
prosedur atau monitoring surveilans proses.
11) Melakuakan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penggulangan
infeksi bila ada KLB di rumah sakit.

 Tantangan utama :

1) Menuntut adanya kebijaksanaan yang tepat dan cepat dalam menghadapi


setiap permasalahan mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi.
2) Meningkatkan kompetensi tenaga IPCN dan IPCLN.
3) Menuntut kepekaan dalam masalah lingkungan.
4) Meniadakan kasus kejadian infeksi.
5) Pelaksanaan teknis PPI sesuai SPO.

 Hubungan Kerja :

1) Dengan Kepala Sub Bagian Kepegawaian dalam peyusunan Surat


Keputusan.
2) Dengan bagian keuangan dalam penyusunan anggaran dan pengaluaran
biaya kegiatan.

22
3) Kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis untuk pertanggung jawaban
pekerjaan.
4) Dengan IPCN dan IPCLN terkait pelaksanaan PPI rumah sakit.
5) Dengan Kepala Sub Bagian Umum mengenai pemeliharaan fasilitas
dan pengadaan.
6) Melakukan koordinasi kerja dengan seluruh unit yang ada di Rumah
Sakit.
7) Melakukan koordinasi kerja dengan instansi terkait dan perusahaan
rekanan dalam penyediaan bahan dan fasilitas PPI

 Kualifikasi Minimal :

1) Minimal berpendidikan S1 Keperawatan.


2) Memiliki pengalaman memimpin anak buah / staf dalam kurun waktu 3
tahun.
3) Memiliki ketrampilan administrative atau manajemen praktis dan
komputer.

5.7 Satuan Pemeriksaan Internal

 Nama Jabatan :

1) Satuan Pengawas Internal

 Tujuan jabatan :

1) Memberikan informasi strategis kepada pinpinan puncak (Direktur) atau


jajaran manajemen dalam upaya menilai dan mengembangkan system
operasional pelayanan untuk mencapai Visi dan Misi Rumah Sakit.

 Dimensi :

1) Seluruh aset Rumah Sakit, dalam semua lingkup sumber (resource) yaitu :
Keuangan, ketenagaan (SDM), material-tim pengadaan, metoda atau
system ( MIS-IT ) Tanggung jawab utama :

 Tanggung jawab

1) Terselenggaranya pengawasan penerapan kebijakan (Audit


Kebijakan/Management-Policy Audit),
2) Terselenggaranya pengawasan dibidang keuangan (Financial Audit),

23
3) Terselenggaranya pengawasan pemanfaatan, pengefisienkan ketenagaan
dan peningkatan produktifitas Sumber Daya Manusia (Human Resource
Audit),
4) Terselenggaranya penilaian performa manajemen secara keseluruhan
dalam penyelenggaraan operasional (Operasional Performance Audit),
5) Terselenggaranya pengawasan penerapan kebijakan manajemen system
informasi (Management Sistem Audit = Electronic Data Processing
Audit).

 Kegiatan utama :

1) Membantu Direktur mengadakan kegiatan mencari data serta system


untuk mengefektifkan pengendalian intern,
2) Membantu Direktur mengadakan kegiatan mencari data serta system
untuk pengawasan terhadap resiko secara internal (internal control risk)
3) Membantu Direktur mengadakan kegiatan mencari data serta system
untuk mengurangi atau meniadakan pemborosan atau in-efisiensi, baik
dari segi financial, ketenagaan maupun material (potential lost of money,
employee & materials),
4) Mengadakan analisa data terhadap trend penyimpangan,
5) Menganalisa dan mencari sistem yang membantu mencari peluang dalam
penghematan di semua sumber ( man, money, material, & metoda),
6) Menganalisa dan mencari peluang untuk peningkatan kinerja
(performance) Rumah Sakit,
7) Melakukan pemantauan dan penilaian mutu pelayanan secara umum
sebagai bahan atau data untuk Direktur dalam pengambilan keputusan.

 Kewenangan :

1) Memberikan masukan kepada Direktur untuk segala aspek yang


dilakukan audit,
2) Merekomendasikan rancangan sistem dan hasil audit,
3) Memberikan pertimbangan kepada Direktur tentang hasil temuan
lapangan setelah dilakukan audit,
4) Melakukan kolaborasi dengan berbagai Departemen-Unit Kerja untuk
kepentingan pelaksanaan audit,
5) Mengusulkan kepada Direktur terhadap keanggotaan maupun kapabilitas
Tim Audit.

24
 Tantangan utama :

1) Berkembangnya sistem manajemen yang diikuti dengan soft-ware/hard-


ware yang kompleks dan canggih hingga diperlukan ud-dating ilmu
manajemen secara terus-menerus dan global
2) Dituntut adanya pengambilan keputusan secara transparan dan obyektif
sehingga akurasi dari hasil audit benar-benar dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kinerja Rumah Sakit secara keseluruhan,
3) Mendapatkan komitment atau dukungan dari Departemen-Unit Kerja atau
Profesional yang diaudit,
4) Adanya proses perubahan atau pengembangan sistem atau kebijakan yang
berubah-ubah setiap saat.

 Hubungan Kerja :

1) Seluruh Departemen dan Unit Kerja dalam struktur organisasi Rumah


Sakit dan semua profesional di Rumah Sakit.

 Kualifikasi Minimal :

1) Finance-Accounting, Sarjana Tekhnik-Informatika/ Programer,


Manajemen Umum/ Perusahaan/ HRD, Dokter/ Tenaga Medis, Perawat,
2) Memiliki kemampuan tekhnis Audit dan Operasional,
3) Memiliki kemampuan Manajerial yang berwawasan dan up to date
tentang pengelolaan Rumah Sakit :
a. Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan (untuk kompetensi)
b. Pelayanan untuk kepentingan Penelitian dan Pengembangan,
c. Pengalaman Kerja minimal 3 tahun
4) Memiliki pengetahuan yang relevan dengan obyek audit :
a. Akuntansi,
b. Hukum Kesehatan,
c. Manajemen Umum,
5) Operasionalisasi Komputer.

5.8 Perencanaan dan Pengembangan

 Nama Jabatan :

1) Kepala Unit Prencanaan dan Pengembangan

 Tujuan jabatan :

25
1) Menganalisa dan menentukan program yang ada di RS, memberikan
masukan pengembangan program pelayanan dan mengevaluasi proses
pengembangan program pelayanan sehingga dapat memberikan
kontribusi pada tercapainya sasaran-sasaran RS sesuai dengan anggaran
dengan mmpertahankan dan meningkatkan volume penjualan produk
pelayanan RS untuk memenuhi kebutuhan yang telah diidentifikasi.

 Dimensi :

1) Mengelola sejumlah biaya pemasaran dan pelayanan untuk meningkatkan


aset RS.
2) Mempertahankan atau meningkatkan produk pelayanan RS.

 Tanggung jawab utama :

1) Terlaksananya pengembangan lokasi pemasaran yang lemah


2) Tercapainya peningkatan volume penjualan produk pelayanan RS.
3) Tercapainya pengembangan produk pelayanan unggulan RS dengan
mendukung dan menunjang pelaksanaan pengembangan produk
pelayanan unggulan RS.
4) Telaksananya pengembangan produk pelayanan jasa pelayanan yang baru.
5) Memantau perjanjian atau kerjasama dengan pihak ketiga sebagai aksi
dari Tim Kerjasama.

 Kegiatan utama :

1) Melaksanakan tugas-tugas pengembangan program pengembangan


pelayanan kedalam pengembangan aksi.
2) Merencanakan program pengembangan pelayanan RS yang potensial.
3) Merancang dan memberikan masukan kepada unit terkait untuk
mengadakan program atau unit baru untuk pengembangan pelayanan di
RS.
4) Merancang, mengadakan dan mendistribusikan sarana promosi terhadap
produk pelayanan RS.
5) Menerima rancangan program, laporan, dan evaluasi kerjasama dengan
pihak ketigam yang dibuat oleh Tim Kerjasama.

 Kewenangan :

26
1) Memberikan saran kepada Direktur yang berhubungan dengan
perencanaan dan pengembangan program
2) Menetapkan program tahunan

 Tantangan utama :

1) Hambatan resistensi bila melakukan observasi, analisa dan evaluasi pada


pelaksanaanprogram pelayanan di semua unit
2) Keterbatasan tehnis maupun keadaan sosial.

 Hubungan Kerja :

1) Bersama dengan kepala unit dan kepala instalasi lain mengadakan


perencanaan pengembangan pelayanan.
2) Melakukan koordinasi dengan seluruh unit kerja untuk pelaksanaan
pengembangan pelayanan RS.
3) Melakukan pertanggungjawaban laporan hasil kerja kepada Direktur.

 Kualifikasi Minimal :

1) Pendidikan formal Strata 1, Ekonomi/Manajemen, Statistik


2) Pengalaman kerja Minimal 1 tahun
3) Mampu mengoperasikan computer

5.9 Bidang Medik dan Keperawatan

 Nama jabatan

1) Kepala Bidang Medik dan Keperawatan

 Tujuan jabatan

1) Merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan,


mengawasi, membina dan mengendalikan kegiatan pelayanan medik,
keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya

 Dimensi

2) Mengelola Anggaran Operasional pelayanan medik setiap tahun


3) Jenis dan alokasi ketenangan yang terdiri dari dokter spesialis, dokter
umum, dokter gigi, perawat, fisioterapi, pembantu perawat, pos,

27
administrasi dengan keahlian (kompetensi) dan ketrampilan sesuai
kebutuhan pelayanan medikc yang rasional,
4) Semua metoda dan sistem pelayanan medik sesuai standart maksimal
Dep. Kes.
5) Fasilitas Pelayanan Medik sesuai standart maksimal Dep. Kes.

 Tanggung jawab utama

1) Tersedianya pelayanan RJ, OK, & CSSD, IGD, ICU & ICCU, HD yang
bermutu sesuai standart,
2) Tersedianya pelayanan Peserta Asuransi Kesehatan & Perusahaan yang
bekerjasama dengan Yan Kes baik RJ maupun RI sesuai dengan
perjanjian yang telah dibuat,
3) Tersedianya pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarga yang
tercakup dalam JKN sesuai peraturan yang ada,

 Kegiatan utama

1) Merencanakan program pelayanan medik di OK, RJ, ICU, ICCU, HD,


IGD,
2) Merencanakan program pelayanan sterilisasi di CSSD,
3) Merencanakan program kerjasama pelayanan kesehatan dengan asuransi
& perusahaan yang memerlukan,
4) Mengatur & mengkoordinir seluruh aktifitas pelayanan medis unit yang
dibawahnya,
5) Melakukan supervisi kepala unit dibawahnya,
6) Membantu kepala unit menyelesaikan masalah yang terjadi di unitnya,
7) Melakukan negosiasi dengan Asuransi Kesehatan dengan perusahan yang
akan mengadakan IKS pelayanan kesehatan,
8) Mempelajari usulan IKS baru
9) Memberikan disposisi surat menyurat yang terkait dengan pelayanan
medik,
10) Menyalurkan surat/informasi kepada Ka unit dibawahnya,
11) Mengevaluasi pelayanan medis unit dibawahnya,
12) Membuat dan memberi laporan tahunan kepada Direktur mengenai
pelayanan medik yang dipimpinnya,
13) Mempelajari perkembangan baru teknologi medis dan mengusulkan
pelaksanaannya kepada Direktur
14) Melakukan pembinaan Ka Sub. Bid. di bawahnya,

28
15) Memantau pelaksanaan (monitoring) pelaksanaan protap standart
pelayanan medik.

 Kewenangan

1) Merekomendasikan permintaan material/alat medis dan non-medis, SDM


sesuai kebutuhan masing-masing unit di bawahnya,
2) Merekomendasikan permohonan diklat SDM unit dibawahnya,
3) Mendiskusikan dan merekomendasikan budget yang dibuat oleh masing-
masing kepala unit dibawahnya,
4) Menyetujui surat cuti yang telah diketahui oleh kepala unit masing-
masing,
5) Mengusulkan promosi unit di bawahnya,
6) Mengusulkan perubahan tarif dan besarnya intensif unit dibawahnya
kepada wadir medis,
7) Menyetujui isi semua lembar perjanjian kerjasama sebelum
ditandatangani direktur.

 Tantangan utama

1) Menuntut adanya kebijakan pelayanan medik dari Direktur dalam


melaksanakan pelayanan medik dan menghadapi customer complain,
2) Meningkatkan pengetahuan ilmu managerial dan ilmu kedokteran sesuai
kemajuan teknologi,
3) Menuntut keaktifan Komite Medik untuk kemajuan medik teknis staf
medik,
4) Menyediakan tenaga medis tetap di semua klinik spesialis

 Hubungan kerja

1) Mengadakan koordinasi dengan Kepala Jang Med dan Yan Med untuk
kelancaran pelayanan medis
2) Mengadakan koordinasi dengan Kepala perawatan dalam hal pembinaan
perawat, diklat perawat dan pelayanan iks.
3) Mengadakan koordinasi dengan Kepala Pelayanan Kastamer dalam hal
kelancaran pendaftaran dan penyerahan status pasien ke Yan Med, serta
dalam hal data rekam medik pasien,
4) Mengadakan koordinasi dengan Ka Sub Bag HRD dalam hal permintaan
SDM yang sesuai kualifikasi dan adanya pelanggaran oleh jajaran di
bawahnya,

29
5) Mengadakan koordinasi dengan Kepala Tim pengadaan dalam hal
permintaan pembelian bahan tim pengadaan
6) Mengadakan koordinasi dengan Kepala Pemeliharaan dalam hal
kelancaran maintenance fasilitas di unit di bawahnya,
7) Mengadakan koordinasi dengan Kepala RT dalam hal pengadaan makan,
cleansing service, tempat pertemuan dan laundry,
8) Mengadakan koordinasi dengan Kepala Keuangan dalam hal IKS, pasien
tidak mampu, kelancaran kasir.

 Kualifikasi minimal

1) Pendidikan S1 Kedokteran/Kedokteran Gigi

2) Pengalaman kerja Pernah menduduki pimpinan unit

3) Skill yang dibutuhkan Menguasai ilmu manajemen secara umum

5.10 Bagian Administrasi dan Umum

 Nama jabatan

1) Kepala Bagian Administrasi dan Umum

 Tujuan jabatan

1) Merencanakan, mengelola dan mengkoordinasikan semua kegiatan yang


berkaitan dengan administrasi dan bagian umum.
2) Merencanakan dan mengelola suatu kebijakan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan kerumahtanggaan RS (House Keeping).
3) Merencanakan dan mengelola suatu kebijakan yang berhubungan dengan
pelayanan umum dan sekretariat.
4) Membantu Direktur untuk tugas – tugas yang dapat didelegasikan berupa
surat menyurat, agenda kerja Direktur, serta aktivitas administratif lain
yang berhubungan dengan kewajiban Direktur.

 Dimensi

1) Anggaran operasional yang digunakan untuk anggaran pemeliharaan


sarana, kerumahtanggaan,keamanan serta operasional kendaraan dinas

30
2) Hasil pelayanan umum yang menunjang kinerja pelayanan kesehatan dan
mencapai angka keluhan customer terkecil dan kepuasan pelayanan.
3) Mengalokasikan semua tenaga pekerja yang dibutuhkan RS terutama
bagian umum.
4) Out put yang ditargetkan : membantu kelancaran informasi dan disposisi
dalam pengambilan keputusan di bidang materi atau isi surat yang perlu
keputusan Direktur.

 Tanggung jawab utama

1) Berfungsinya sarana dan prasarana, peralatan medis dan non-medis dan


instalasi vital secara berkesinambungan dan memelihara, memperbaiki
kondisi dari bangunan.
2) Berfungsinya pengolahan limbah secara baik dan benar.
3) Tercapainya kenyamanan dan keamanan lingkungan kerja bagi seluruh
karyawan sehingga bebas dari resiko fisik.
4) Bertanggung jawab atas keselamatan pelaksana pekerjaan pemeliharaan
dengan menjalankan SPO Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
5) Tersedianya pasokan sumber daya energi listrik setiap saat tanpa putus.
6) Terpeliharanya kelayakan dan keindahan gedung/bangunan.
7) Terpeliharanya penyediaan air bersih serta kelayakan pembuangan limbah
RS.
8) Tersedianya sejumlah porsi makanan/minuman bagi pasien dan karyawan
sesuai standar menu sehat.
9) Tersedianya linen bersih yang siap digunakan.
10) Terciptanya lingkungan yang nyaman baik bagi perawatan pasien maupun
karyawan.
11) Menjamin sanitasi yang baik sesuai standar lingkungan yang ditetapkan.
12) Terlaksananya semua permintaan layanan kendaraan dinas.
13) Terjaminnya kelancaran alur surat dalam pemberian disposisi Direktur,
14) Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan Notulen Rapat Direktur,
15) Terjaminnya penataan atau filling surat dan pencarian kembali dokumen
surat yang setiap saat diperlukan oleh Direktur,
16) Terjaminnya keamanan serta kerahasiaan dalam penyimpanan dokumen
khusus yang di koleksi oleh Direktur,
17) Terselenggaranya kegiatan – kegiatan yang ditugaskan Direktur baik yang
bersifat umum maupun khusus,

 Kegiatan utama

31
1) Merencanakan, mengelola, memonitor anggaran tahunan dan membuat
laporan tertulis kepada Direktur.
2) Merencanakan pemeliharaan dan perbaikan alat nonmedis dalam jangka
1-2 tahun kedepan.
3) Memeriksa hasil kegiatan pada bagian pemeliharaan sesuai dengan tata
laksana dan standar yang telah digariskan.
4) Mengevaluasi dan mengkoordinasi pekerjaan outsourcing AC, IPAL dan
lain-lain.
5) Mengevaluasi dan mengkoordinasi mengenai barang-barang elektrik dan
sipil yang akan dibelikan serta mengecek kegiatan order pekerjaan.
6) Mengadakan kontrol terhadap pekerja dan mengadakan rapat koordinasi
jajaran dibawahnya.
7) Mengevaluasi penawaran para rekanan dan kontraktor yang telah
direkomendasikan.
8) Mensupervisi pekerjaan kepala sub bagian Umum
9) Menyetujui penyusunan jadwal-jadwal dinas sore dan alam (shift) yang
disusun oleh kepala subag umum dan seksi dibawahnya.
10) Mensupervisi kegiatan kerumahtanggaan.
11) Mengatur jadwal permintaan kendaraan dinas.
12) Merancangkan konsep surat sesuai dengan tugas Direktur,
13) Menindaklanjuti kebijakan Direktur untuk disebarluaskan kepada
Departemen atau Unit Kerja yang dimaksud,
14) Menyelenggarakan agenda surat masuk dan surat keluar secara khusus
untuk agenda Direktur,
15) Menyelenggarakan filling surat – surat khusus,
16) Membantu kelancaran alur disposisi surat hingga kembali untuk
keputusan Direktur,
17) Menyelenggarakan kegiatan – kegiatan formal – nonformal dalam bentuk
kepanitiaan sesuai dengan penugasan Direktur,
18) Membantu menyelesaikan dokumen – dokumen Rumah Sakit, seperti
misalnya prasarat perijinan, baik oleh Departemen Kesehatan ataupun
Pemerintah Daerah,

 Kewenangan

1) Mengalokasi anggaran biaya tahunan.


2) Memberikan rekomendasi kepada Direktur atas pekerjaan renovasi
bangunan, peralatan medis dan medis serta instalasi vital.

32
3) Menetapkan tenggat waktu terselesaikannya suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh kontraktor/rekanan lain.
4) Memberikan validasi pengeluaran untuk biaya pelaksanaan semua
pemeliharaan.
5) Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi akibat foce majeur yang berkaitan dengan
ruang lingkupnya
6) Menentukan langkah – langkah yang perlu untuk tugas – tugas yang
diberikan oleh Direktur,
7) Mengadakan koordinasi dengan Unit Kerja sehubungan dengan tugas
yang diberikan oleh Direktur,
8) Menetapkan jadwal tamu Direktur, yang disesuaikan dengan aktifitas
Direktur,

 Tantangan utama

1) Menuntut tanggung jawab yang tinggi dalam menghadapi setiap


permasalahan pemeliharaan yang timbul.
2) Perkembangan pengetahuan dan teknologi peralatan medis dan non
medis.
3) Menuntut kebijaksanaan yang tepat dan cepat dalam menghadapi setiap
permasalahan.
4) Menuntut kepekaan dalam masalah lingkungan.
5) Prosedur birokrasi dalam pengambilan keputusan, sehingga berpengaruh
terhadap percepatan pengambilan keputusan

 Hubungan kerja

1) Dengan seksi tim pengadaan berkaiatan dengan pengadaan barang.


2) Dengan keuangan sehubungan dengan biaya pengadaan.
3) Dengan instalasi terkait terkait dengan pengadaan.
4) Bertanggung jawab kepada Direktur,
5) Dengan kepala instalasi yang terkait dengan kepentingan disposisi

 Kualifikasi minimal

1) Pendidikan formal Pendidikan S1 semua jurusan

2) Pengalaman kerja : Minimal 3 tahun

33
3) Dapat mengoperasikan komputer.

5.11 Kepala Sub Bidang Medik

 Nama jabatan
1) Kepala Sub Bidang Medik
 Tujuan jabatan
Merencanakan, mengkoordinasikan, memantau, mengevaluasi kegiatan
dan mengembangkan pelayanan medik rawat jalan dan rawat inap, pelayanan
gawat darurat, pembedahan, intensif dan invasif , dan perumusan kebijakan.
 Dimensi
1) Pelayanan SDM Dokter dan profesi klinis yang lain.
2) Pengembangan peralatan klinis dan teknologi kedokteran mutakhir.
3) Pengendalian Pelayanan Medis dan Profesi klinis yang lain.
4) Pengendalian infeksi para pelayanan medis dan profesi klinis yang lain.
 Tanggung jawab utama
1) Membantu pelaksanaan tugas Direktur dalam Bidang Medis dan
keperawatan.
2) Membimbing, mengkoordinir, mengendalikan serta mengawasi
pelaksanaan kegiatan pelayanan medis dan keperawatan agar sesuai
dengan standart Pelayanan Medis dan Standart Asuhan Keperawatan.
3) Membimbing, mengkoordinir, mengendalikan serta mengawasi
pelaksanaan kegiatan profesi klinis non medis dan non keperawatan di
lingkungan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama agar sesuai dengan standart
pelayanan profesi masing-masing yang bersangkutan.
 Kegiatan utama
1) Menyusun dan merencanakan jumlah kualifikasi kebutuhan tenaga medis
dan keperawatan di RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi.
2) Mengkoordinasikan, merencanakan, mengawasi dan melaporkan
kebutuhan pelayanan keperawatan kususnya instrumen medis dan sarana
pelayanan klinis non keperawatan lain.

34
3) Mengajukan saran/usul untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu
pelayanan medis,keperawatan dan mutu pelayanan klinis lainnya sesuai
dengan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran.
 Kewenangan
1) Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan unit kerja lain yang terkait
di dalam dan di luar RS. Nahdlatul Ulama Banyuwangi
2) Memberikan arahan dan bimbingan kepada seluruh jajaran pelayanan
medis dan keperawatan di bawahnya agar dapat meningkatkan kinerja
secara optimal.
3) Memberikan laporan secara periodik kepada Direktur sesuai dengan
prosedur dan pedoman administrasi yang berlaku.
4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang terkait dengan
bidangnya di Rumah Sakit
 Tantangan utama
1) Meningkatkan pengetahuan ilmu managerial dan ilmu kedokteran sesuai
kemajuan teknologi,
2) Menuntut keaktifan Komite Medik untuk kemajuan medik teknis staf
medik,
3) Menyediakan tenaga medis tetap di semua klinik spesialis
 Hubungan kerja
1) Bertanggung jawab terhadap direktur
2) Koordinasi dan terikat dengan Komite Medis dan Komite Perawat di
Rumah Sakit Nahdlatul Ulama
 Kualifikasi minimal
1) S2 Administrasi Rumah Sakit Bidang Pelayanan Kesehatan/Sarjana
Keperawatan dengan pengalaman memimpin > 2 tahun.
2) SKM atau S1 yang berpengalaman Manajemen Pelayanan Rumah Sakit
4 tahun.
3) Berstatus karyawan tetap dan telah bekerja di Rumah Sakit Nahdlatul
Ulama Tuban minimal 2 tahun.
4) Menguasai Manajemen Pelayanan Rumah Sakit.
5) Mampu mengoperasikan komputer minimal microsoft office.

35
6) Memiliki pengalaman berorganisasi.

5.12 Sub Bidang Penunjang Medik

 Nama jabatan
1) Kepala Sub Bidang Penunjang medik
 Tujuan jabatan
Merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan,
mengawasi, membina dan mengendalikan kegiatan perbelakan dan peralatan
medik dan pemasaran dan rekam medik serta instalasi di bawah
koordinasinya,
 Dimensi
1) Pengendali 2–5 Sarjana atau D3 yang ada dalam area kewenangan dan
tanggungjawabnya.
2) Komunikasi jajaran pejabat dan staf yang ada di bagian
farmasi,Radiologi dan Laboratorium sec ara lisan dan tertulis serta
terhadap komunikasi vertikal maupun horizontal.
3) Pelayanan farmasi, Radiologi dan Laboratorium penyediaan kebutuhan
farmasi, Radiologi dan Laboratorium dan alat kesehatan serta pelayanan
stirialisasi sentral yang dapat di delegasikan kepada pihak yang telah
ditunjuk.
4) Penjagaan dan peningkatan mutu pelayanan di jajaran farmasi, Radiologi
dan Laboratorium.
 Tanggung jawab utama
1) Perencanaaan dan penyusunan kebijakan dan tata tertib pelayanan
Laboratorium, Radiologi, farmasi, dan Gizi sesuai dengan kebijakan RS
Nahdlatul Ulama Banyuwangi
2) Penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPB) dan
menuangkan dalam program kerja tahunan bidang
Laboratorium,Radiologi,farmasi, dan Gizi.
 Kegiatan utama
1) Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengevaluasi

36
pola kerja dan pelaksanaan kegiatan Laboratorium,Radiologi,farmasi,
dan Gizi..
2) Menetapkan dan menyusun laporan kegiatan di bidang Laboratorium,
Radiologi, farmasi, dan Gizi serta merencanakan pengadaan Alkes
sesuai dengan Aturan manajemen RSNU Banyuwangi.
3) Melaksanakan pengadministrasian bukti-bukti Pelayanan di bidang
Laboratorium, Radiologi, farmasi, dan Gizi.
4) Menyusun mekanisme kerja dengan memperhatikan efektifitas dan
efisiensi sumber daya yang ada.
5) Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja serta menjaga
keutuhan seluruh fasilitas yang ada.
6) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan seluruh staf sesuai dengan
perkembangan ilmu Laboratorium, Radiologi, farmasi, dan Gizi.
 Kewenangan
1) Memberikan laporan secara periodik kepada atasan sesuai dengan
prosedur dan pedoman administrasi yang berlaku.
2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang terkait dengan
kedinasan di RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi.
 Tantangan utama
1) Menuntut tanggung jawab yang tinggi didalan menghadapi setiap
permasalahan pemeliharaan yang timbul agar tercapainya tujuan
terselenggaranya rumah sakit.
2) Menuntut kebijaksanaan yang tepat dan cepat dalam menghadapi setiap
permasalahan.
 Hubungan kerja
1) Bertanggung jawab kepada direktur
2) Koordinasi dengan kepala ruangan masing-masing sub penunjang medik
(laboratorium, farmasi dan radiologi) terkait permasalahan yang timbul
di lapangan.
3) Koordinasi dengan kepala IRI terkait tindak lanjut atau permasalahan
penunjang pelayanan medik.
 Kualifikasi minimal

37
1) S2 Administrasi Rumah Sakit atau bidang pelayanan kesehatan dengan
pengalaman di bidangnya > 3 tahun.
2) Mempunyai surat ijin kerja dan surat ijin Praktek.
3) Berstatus sebagai karyawan tetap RSNU Banyuwangi
4) Menguasai manajemen pelayanan.
5) Mampu mengoperasikan komputer minimal microsoft office.
6) Memiliki pengalaman berorganisasi.

5.13. Sub Bidang Keperawatan

 Nama jabatan

1) Kepala Sub Bidang Keperawatan

 Tujuan jabatan

1) Merencanakan, mengelola dan mengendalikan suatu kebijakan yang


berhubungan dengan tenaga, aktifitas pelayanan keperawatan dan
kebidanan di Ruang Rawat Inap, Perawatan Lanjutan, dan
mengembangkan tenaga keperawatan/kebidanan secara professional guna
tercapainya kompetensi tenaga perawatan dan penunjang lainnya,
kepuasan Customer internal dan eksternal di seluruh pelayanan Rawat
Inap (bedah, anak, interna dan kebidanan)

 Dimensi

1) Alokasi anggaran operasional tahunan di Ruang Rawat Inap,


2) Semua peralatan medik maupun non-medik sesuai dengan kebutuhan di
seluruh ruang rawat inap,
3) Seluruh alokasi tenaga keperawatan di ruang rawat inap sesuai dengan
rasio kebutuhan dengan tenaga kompetensi serta alokasinya berdasarkan
standart kebutuhan di masing-masing ruang perawatan,
4) Memberikan layanan perawatan kepada pasien,
5) Memperkecil angka infeksi, kematian ibu dan bayi serta angka-angka
resiko karena faktor proses pengobatan pasien di ruang rawat inap.

 Tanggung jawab utama

1) Tersedianya tenaga keperawatan yang professional dengan rasio jumlah


yang efektif-efisien dari setiap kebutuhan di seluruh ruang rawat inap,

38
2) Tersedianya program pengembangan tenaga perawat, penempatan tenaga
perawat sesuai dengan kebutuhan, rotasi, mutasi, promosi, serta
pelaksanaan penilaian kinerja perawat sesuai dengan instrument penilaian
obyektif dan rasional,
3) Tersedianya rencana kegiatan pengembangan melalui kursus penyegaran
atau kegiatan ilmiah lain yang meliputi bidang keilmuan bedah, interna,
anak, dan kebidanan,
4) Tersedianya program kegiatan orientasi tenaga keperawatan yang baru
untuk penempatan di masing-masing ruang perawatan,
5) Tersedianya (rancangan) standart pelayanan asuhan keperawatan, Standart
Prosedur Operasional (SPO) pelayanan keperawatan yang tepat dan
obyektif-ilmiah serta menjamin terlaksananya Asuhan Keperawatan di
semua Ruang Perawatan rawat inap, baik di bidang terapan bedah,
interna, kebidanan, dan anak,
6) Tersedianya peralatan dan kebutuhan perasat keperawatan dengan
prosedurnya untuk perawatan bedah, interna, kebidanan, dan anak,
7) Tercapainya perawatan yang prima dengan indikator komplain customer
yang sangat minimal dan memperkecil resiko dalam proses keperawatan
dan angka infeksi,
8) Tercapainya kebersamaan dan suasana kerja tenaga perawat yang baik
disemua ruang rawat inap,
9) Terkendalinya efisiensi biaya operasional di ruang rawat inap.

 Kegiatan utama

1) Menyusun rencana kebutuhan peralatan dan perasat keperawatan yang


diperlukan untuk semua ruang perawatan,
2) Melakukan penempatan dan pembinaan tenaga perawat secara
keseluruhan, baik dalam jumlah maupun kualifikasinya,
3) Melaksanakan program pengembangan staf keperawatan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan, melaksanakan penyegaran kinerja perawat dengan
melakukan rotasi perawat, mutasi dan promosi, serta melaksanakan
evaluasi kinerja seluruh jajaran tenaga perawatan rawat inap sesuai
dengan instrument penilaian yang telah ditetapkan menurut kompetensi
maupun keahlian dari masing-masing tenaga,
4) Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berkaitan dengan
proses rencana keperawatan, penggunaan peralatan/ perasat serta

39
pelayanan mutu dibidang perawatan bedah, interna, anak, maupun
kebidanan,
5) Menyusun program pengendalian mutu pelayanan/asuhan ke perawatan di
seluruh ruang perawatan,
6) Membimbing staf keperawatan, untuk terlaksananya asuhan keperawatan
paripurna dalam mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan,
khususnya untuk tenaga perawat ruang rawat inap, atau secara umum
untuk tenaga perawat diluar rawat inap atas koordinasi dengan Kepala
atau kepala unit yang berkaitan,
7) Bersama-sama dengan staf keperawatan (kepala unit di jajaran
departemen keperawatan/kepala ruang) melaksanakan program-program
yang telah disusun, baik untuk kepentingan internal maupun inter-
sektoran dengan Departemen lain yang berkaitan,
8) Menyusun anggaran operasional untuk kebutuhan perkembangan
staf/tenaga perawat, peralatan dan kebutuhan tenaga,
9) Menyusun rencana pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan yang tepat sesuai dengan kondisi Rumah Sakit,
melalui koordinasi dengan kepala asuhan keperawatan dan kepala rawat
inap,
10) Menetapkan jadwal rapat berkala dengan semua jajaran dibawah
department keperawatan
11) Membuat evaluasi dan laporan berkala maupun laporan khusus
keperawatan dengan menganalisa data pencatatan informasi, dokumen
laporan yang dibuat oleh masing-masing kepala unit di jajaran department
keperawatan, untuk disampaikan kepada Wakil Direktur Medik sebagai
laporan,
12) Melaksanakan supervisi secara berkala (inspeksi) ke ruang perawatan,
agar tujuan pelayanan keperawatan yang diinginkan dapat tercapai, yang
dilakukan secara mandiri atau bersama dengan kepala unit sesuai dengan
kebutuhannya.

 Kewenangan

1) Memberi saran dan pertimbangan kepada Ka. Bid. Medik dan


Keperawatan khususnya yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan di

40
ruang rawat inap tentang promosi tenaga penata rawat, evaluasi kinerja
khusus, peralatan inventaris diluar anggaran,
2) Merekomendasikan panilaian tenaga penata rawat yang terlebih dahulu
telah dilakukan kepala ruangan dan kepala rawat inap sebelum diajukan
ke atasan,
3) Merekomendasikan kebutuhan tenaga, peralatan yang diperlukan oleh
masing-masing ruangan dibawah jajarannya yang membutuhkan,
4) Memberikan rekomendasi/jawaban surat-surat yang masuk di
Departemen Keperawatan,
5) Memberikan rekomendasi kepada calon karyawan yang telah
melaksanakan masa percobaan untuk dapatnya diterima atau ditolak atau
diperpanjang masa percobaannya dibawah jajaran rawat inap,
6) Memberikan keputusan kepada pasien rawat inap yang minta turun kelas
(kamar) setelah dicek kebenarannya,
7) Memberikan rekomendasi permasalahan keuangan pasien di Ruang
Rawat Inap.

 Tantangan utama

1) Meningkatkan pelayanan keperawatan berdasarkan kebutuhan customer


dan sesuai dengan perkembangan IPTEK (perangkat lunak dan keras) di
jajaran ruang rawat inap,
2) Meminimalkan komplain customer dan memperkecil angka infeksi serta
angka kematian ibu dan bayi di ruang rawat inap,
3) Menyamakan persepsi terhadap kemampuan, penerapan, dan pemberian
asuhan keperawatan,
4) Meningkatkan kesadaran untuk melaksanakan SOP,

 Hubungan kerja

1) Bertanggungjawab kepada Ka. Bid. Medik dan Keperawatan.


2) Koordinasi dengan Ka. Bid. Medik dan Keperawatan untuk
pertanggungjawaban tugas penyelesaian masalah yang tidak dapat
ditangani pada tingkat Departemen Keperawatan,
3) Koordinasi dengan Kepala Penunjang Medis mengenai hubungan kerja
yang berkaitan dengan kebutuhan pemeriksaan diaknostik, penyediaan
obat-obat atau alat kesehatan lain yang diperlukan dalam proses
perawatan pasien di ruang Rawat Inap,

41
4) Koordinasi dengan Kepala Pelayanan Medik mengenai keterkaitan tugas
dengan pelayanan keperawatan, ketenagaan medis yang melakukan
pengobatan pasien rawat inap dan ketenagaan penata rawat,
5) Koordinasi dengan Kepala Pemasaran yang berkaitan dengan prosedur
rekam medik,
6) Koordinasi dengan Kepala Umum mengenai prosedur pengiriman status,
complain customer, kerumahtanggaan (yaitu pelayanan boga dan graha,
menu pasien, kelengkapan dapur, complain pasien mengenai penyajian
makanan/menu dan cleaning service) dan masalah keamanan,
7) Koordinasi dengan Kepala SDM tentang rekruitment, retention,
kompensasi, penilaian kerja, program karier, program pensiun/PHK
karyawan,
8) Koordinasi dengan Kepala Keuangan, tentang prosedur pembayaran dan
complain customer yang berkaitan dengan masalah pembayaran pasien,
9) Koordinasi dengan Kepala Pemeliharaan tentang perawatan alat
medis/non-medis, bangunan fisik, spesifikasi pembelian alat, pembuatan
interior dll.
10) Koordinasi dengan Kepala Penunjang Medik cq. Kepala tim pengadaan
tentang pembelian/pengadaan alat baik medis maupun non-medis,
11) Koordinasi dengan komite keperawatan melalui Ka. Bid. Medik dan
Keperawatan tentang pengembangan staffing, keprofesian perawat,
tekhnik asuhan keperawatan, pengembangan mutu keperawatan, membuat
SOP profesi di jajaran pelayanan rawat inap.

 Kualifikasi minimal

1) Memiliki kemamuan komunikasi dan Human Relation yang baik serta


berkepribadian sebagai pemimpin,
2) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal D-3 Keperawatan dengan
pengalaman kerja > 5 tahun Diutamakan pendidikan S-1 Keperawatan,
3) Memiliki kemampuan penerapan Manajemen Keperawatan.

5.14 Sub Bagian Umum

 Nama jabatan

1) Kepala Sub Bagian Umum

42
 Tujuan jabatan

1) Merencanakan dan mengelola kebijakan yang berhubungan dengan


kegiatan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit,
2) Merencanakan, mengelola, dan mengkoordinasikan semua kegiatan yang
berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan semua aset infrastruktur
serta berfungsinya semua sarana dan prasarana fisik, dengan proaktif
mengamati, memeriksa, mengevaluasi dan memperbaiki kondisi
bangunan, dan peralatan medis maupun non medis, serta instalasi vital
(Boiler, Listrik, Air) melalui kegiatan swakelola maupun outsourching,
agar dapat terselenggara kegiatan pelayanan kesehatan rumah sakit.
3) Merencanakan dan mengelola suatu kebijakan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan kerumahtanggaan Rumah Sakit (Housekeeping), untuk
tata boga dan tata graham, dalam bentuk penyediaan makanan dan menu
untuk pasien dan karyawan, penyediaan kebutuhan linen, tata lingkungan
untuk kebersihan dan keserasian, pengelolaan kantin untuk umum serta
faktor penunjang kerumahtanggaan lain di RS.
4) Merencanakan dan mengelola suatu kebijakan yang berhubungan dengan
pelayanan umum yang meliputi, pelayanan kendaraan untuk kepentingan
kedinasan dan keamanan lingkungan.

 Dimensi

1) Anggaran operasional Departemen yang digunakan untuk anggaran


Pemeliharaan Sarana, Kerumahtanggaan dan Keamanan serta operasional
kendaraan dinas.
2) Hasil pelayanan umum yang menunjang kinerja pelayanan kesehatan dan
mencapai angka keluhan customer terkecil dan kepuasan pelayanan.
3) Mengalokasikan semua tenaga pekerja yang dibutuhkan yang meliputi,
tenaga Boiler, tenaga listrik arus kuat, tenaga listrik arus lemah, tenaga las
dan pompa air, tenaga teknik medik, tenaga tukang kayu, tenaga tukang
cat, tenaga umum dengan mempunyai kecakapan/ketrampilan atau
keahlian tertentu yang dapat menunjang bidang pekerjaannya.
4) Seluruh aset Rumah Sakit yang terdiri dari beberapa peralatan kerja yang
dapat memberikan kontribusi penunjang pelayanan.
5) Seluruh aset bangunan fisik-Gedung Rumah Sakit.

43
6) Lingkup pelayanan seluruh pasien rawat inap dan karyawan, serta
lingkungan Rumah Sakit.
7) Keluaran (out come) sebagai sector penunjang kebutuhan pasien dalam
tata boga dan graha dalam hal ini : standar menu yang sesuai antara diet,
gizi, dan anggaran, Standar linen yang sesuai antara fungsi, jenis dan
anggaran
8) Seluruh asset prasarana kendaraan dinas Rumah Sakit

 Tanggung jawab utama

1) Berfungsinya AC, peralatan medis maupun non medis, dan instalasi vital
(boiler, listrik, air) secara berkesinambungan dan memelihara,
memperbaiki kondisi dari bangunan.
2) Berfungsinya proses pengolahan limbah secara baik dan benar serta
mencapai baku mutu limbah cair yang layak buang kesungai.
3) Tercapainya kenyamanan dan keamanan lingkungan kerja bagi seluruh
karyawan sehingga terbebas dari resiko fisik dari pekerjaannya.
4) Bertanggung jawab atas keselamatan pelaksana pekerjaan pemeliharaan
dengan menjalankan prosedur kerja (SOP) Kesehatan dan Keselamatan
Kerja.
5) Tersedianya pasokan sumber daya energi listrik setiap saat tanpa putus
dengan cara mengupayakan generator/genzet dapat menyala dalam
beberapa menit bila terjadi pemadaman dari pihak PLN.
6) Terpeliharanya kelayakan dan keindahan Gedung/bangunan, baik dilihat
secara estetika, kebersihan lingkungan serta kebersihan/kesehatan.
7) Terpeliharanya penyediaan air bersih serta kelayakan pembuangan limbah
Rumah sakit sesuai dengan standar baku mutu atau standar kesehatan.
8) Tersedianya sejumlah porsi makanan/minuman bagi pasien dan karyawan
sesuai dengan standar menu sehat.
9) Tersedianya linen bersih yang siap digunakan.
10) Terpenuhinya kebutuhan akan makanan dan minuman di Kantin
11) Terciptanya lingkungan yang nyaman baik bagi perawatan pasien maupun
karyawan.
12) Menjamin sanitasi yang baik sesuai standar lingkungan yang ditetapkan.
13) Terselenggaranya pelayanan Kantin makanan & minuman untuk umum
dan karyawan.
14) Terlaksananya semua permintaan layanan kendaraan dinas.

 Kegiatan utama

44
1) Merencanakan, mengelola, memonitor anggaran tahunan dan membuat
laporan tertulis kepihak direktur.
2) Merencanakan pemeliharaan dan perbaikan alat non medis dalam jangka
1 sampai 2 tahun kedepan.
3) Merencanakan target pemeliharaan yang dicapai untuk 1 tahun yang akan
datang.
4) Memeriksa hasil kegiatan pada bagian pemeliharaan sesuai dengan
tatalaksana dan standar yang telah digariskan.
5) Mengevaluasi dan mengkoordinasi pekerjaan out sourching AC, , IPAL
dan hubungan kontrak kerja medis dan non medis lainnya dari pekerjaan
kontraktor agar dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
6) Mengevaluasi dan mengkoordinasi mengenai barang-barang elektrik dan
sipil yang akan dibelikan serta mengecek kegiatan order pekerjaan pada
buku agenda order pekerjaan.
7) Mengadakan kontrol terhadap para pekerja dan mengadakan rapat
koordinasi jajaran dibawahnya.
8) Mengevaluasi penawaran para rekanan dan kontraktor yang telah
direkomendasikan baik oleh kepala pemeliharaan sipil maupun kepala
pemeliharaan elektrik.
9) Mensupervisi pekerjaan kepala pemeliharaan sipil dan kepala
pemeliharaan elektrik.
10) Menyetujui penyusunan jadwal-jadwal dinas sore dan dinas malam (shift)
yang disusun oleh kepala pemeliharaan masing-masing.
11) Mengadakan inspeksi tentang penggunaan alat pelindung diri sebagai
pelaksanaan SPO K-3 RS.
12) Menerima dan menganalisa penawaran pekerjaan oleh kontraktor/
rekanan lain untuk memberikan rekomendasi kepada Direktur.
13) Mengkoordinasikan, merekomendasikan kegiatan pembangunan Master
Plan rumah sakit bersama tim pembangunan kepihak Direktur berkaitan
dengan pengalihan lahan dan pengadaan lahan baru.
14) Mensupervisi kegiatan kerumahtanggaan.
15) Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan keselamatan kerja
karyawan.
16) Melakukan koordinasi dan inspeksi atas anggaran & belanja bahan
makanan dan minuman, anggaran busana dan pencucian, anggaran
pembelian dan penjualan makanan minuman.

45
17) Melakukan koordinasi lintas sektor dalam pelayanan & pengadaan
makanan dan linen serta kebersihan ruangan.
18) Mengatur jadwal permintaan kendaraan dinas.

 Kewenangan

1) Mengalokasikan anggaran biaya tahunan


2) Memberikan rekomendasi kepada Direktur atas pekerjaan renovasi
bangunan, peralatan medis dan non medis serta instalasi vital (Boiler,
Listrik, Air, )
3) Menetapkan tenggat waktu terselesaikannya suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh kontraktor / rekanan lain dan mengupayakan penyelesaian
sesuai tenggat waktu yang telah ditetapkan
4) Memberikan validasi pengeluaran uang untuk biaya pelaksanaan semua
pekerjaan pemeliharaan sebesar-besarnya Rp. 1.000.000,00 (satu juta
rupiah)
5) Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi akibat force majeur yang berkaitan dengan
ruang lingkup Unit Pemeliharaan Sarana
6) Memberikan rekomendasi kepada Departemen SDM berkaitan dengan
evalusi kinerja, promosi, sangsi kepada karyawan di Unit Pemeliharaan
Sarana.
7) Memberikan masukan dan rekomendasi kepada Kepala terkait mengenai
hal-hal teknis bilamana membutuhkan alat medis dan non medis serta jika
ingin merenovasi beberapa bagian dari bangunan sehingga bias sesuai dan
tepat guna.
8) Mengusulkan, program diklat yang dibutuhkan secara berkesinambungan
agar tercapainya tenaga kerja yang terampil.
9) Melakukan relasi dengan beberapa rekanan dan kontraktor yang
mempunyai pekerjaan berkualitas cukup baik dan bisa dipertanggung
jawabkan.
10) Memberikan rekomendasi kepada pimpinan terhadap rekanan yang
melayani pengadaan kebutuhan ke rumah tanggaan.
11) Menentukan menu makanan pasien dan karyawan serta kantin.

 Tantangan utama

46
1) Menuntut tanggung jawab yang tinggi didalan menghadapi setiap
permasalahan pemeliharaan yang timbul agar tercapainya tujuan
terselenggaranya rumah sakit.
2) Memberikan pemeliharaan dan perbaikan alat medis, non medis dan
instalasi vital (boiler, listrik, air, ) secara kontinyu dan meningkatkan
reSPOn time dari pelayanan order pekerjaan dari unit-unit terkait diluar
kendala spare part (bagian dari alat) yang ada.
3) Perkembangan pengetahuan dan teknologi peralatan Medis-Non Medis
yang pesat.
4) Kesiapan secara berkesinambungan untuk menggunakan APD guna K-3
5) Menuntut adanya kebijaksanaan yang tepat dan cepat dalam menghadapi
setiap permasalahan makanan, minuman serta linen.
6) Meningkatkan kemampuan karyawan dibawahnya tentang hal yang baru
dan up to date.
7) Menuntut kepekaan dalam masalah lingkungan.
8) Resiko pada permintaan kendaraan menuju luar kota.

 Hubungan kerja

1) Dengan Kepala Tim pengadaan berkaitan dengan pengadaan


barang/peralatan yang diperlukan.
2) Dengan Kepala SDM, berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan.
3) Bersama dengan Kepala Tim pengadaan guna mengatur proses dan jadwal
pembelian barang-barang spare part (bagian dari alat) listrik maupun
bangunan.
4) Bersama dengan Kepala SDM guna mengatur jadwal program diklat bagi
pekerjanya.
5) Berkoordinasi bersama Kepala keuangan untuk proses pembayaran
kepada para rekanan atau kontraktor.
6) Melakukan koordinasi dan mengevaluasi dengan seluruh Kepala dan
kepala yang terkait mengenai order pekerjaan yang sudah dan belum
tertangani.
7) Melakukan koordinasi dengan pihak rekanan, kontraktor yang berkenaan
dengan pekerjaan mereka dilingkup rumah sakit.
8) Bersama dengan bagian tim pengadaan menentukan pemilihan dan harga
bahan makanan, minuman dan linen.
9) Dengan unit rawat inap atas kebutuhan linen.
10) Dengan Kepala SDM dalam pengadaan makanan karyawan.
11) Dengan rekanan pengadaan bahan makanan baik untuk boga atau kantin

47
12) Dengan bagian keuangan untuk pembayaran para rekanan kerja sama.
13) Berhubungan dengan seluruh Unit Kerja berkaitan dengan permintaan
kendaraan dinas.

 Kualifikasi minimal

1) Berkepribadian sebagai pemimpin


2) Pendidikan D3, Perhotelan, Sipil, Elektro atau Mesin
3) Pernah atau memiliki pengalaman sebagai Pimpinan Unit Kerja yang
membawahi sekurang-kurangnya 10 orang denga jangka waktu sekurang-
kurangnya 3 tahun.
4) Dapat mengoperasikan komputer
5) Sanggup bekerja keras dan ulet
6) Dapat bekerja sama dengan baik
7) Memiliki ketrampilan administratif atau manajemen praktis

5.15 Sub Bagian HRD

 Nama jabatan

1) Kepala Sub Bagian HRD

 Tujuan jabatan

1) Merencanakan dan mengelola suatu kebijakan yang berhubungan dengan


aktivitas kepegawaian dengan menyediakan serta menyelenggarakan
prosedur kerja yang berkaitan dengan rekrutmen dan penempatan
karyawan, perencanaan karier (carrier planning), pengupahan/penggajian,
promosi-mutasi atau pengembangan sumberdaya manusia dalam beberapa
aspek, retensi dan menterminasi karyawan (pension) serta
menyelenggarakan supervisory guna menyeimbangkan atau
meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja karyawan agar mencapai
kepuasan kerja maupun kesejahteraan karyawan secara
berkesinambungan di seluruh jajaran Unit Kerja yang ada (sesuai dengan
struktur organisasi Rumah Sakit baik tingkat Manajerial maupun tingkat
fungsional dan menyelenggarakan Hubungan Industrial sesuai dengan
ketentuan serta peraturan kepegawaian yang berlaku.

48
2) Merencanakan dan mengelola kebijakan yang berhubungan dengan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
3) Merencanakan dan mengelola kebijakan Pendidikan dan Pelatihan
Karyawan.

 Dimensi

1) Mengelola anggaran kepegawaian baik untuk kompensasi maupun


pengembangan SDM dalam budget rutin dan berkala, dengan alokasi
biaya seluruh departemen pelayanan dan penunjang
2) Mengelola seluruh karyawan Rumahsakit
3) Out-put penyelenggaraan kepegawaian :
4) Adanya standar ukur terhadap pencapaian prestasi kerja dalam
keseluruhan indicator
5) Adanya rasio kebutuhan jumlah tenaga dari berbagai profesi yang
diperlukan Rumah sakit.
6) Zero Accident untuk kesehatan dan keselamatan kerja
7) Out-put penyelenggaraan pelayan Umum atau Khusus atau Non-klinis.

 Tanggung jawab utama

1) Tercapainya rasio tenaga yang sesuai antara jumlah kebutuhan karyawan


dengan jenis layanan Rumah sakit dengan tingkat maupun jenis profesi
yang dibutuhkan, serta menjaga keseimbangan komposisi karyawan
dengan memantau atau mengevaluasi turn-over karyawan
2) Mencapai tingkat kualitas dari produktivitas karyawan yang sesuai
dengan competency untuk masing-masing kelas jabatan yang sesuai
dengan kualifikasi yang diprasaratkan mulai dari proses rekrutmen hingga
pengembangan SDM
3) Menyelenggarakan kompensasi yang rasional dengan sistem Payroll,
insentive maupun honorarium
4) Tercapainya Sumber Daya Manusia yang kompetitif, kreatif, handal dan
profesional.
5) Tercapainya kesejahteraan karyawan yang paling optimal dapat diberikan
oleh Rumahsakit
6) Tercapainya kualitas layanan dari SDM yang paling prima melalui
pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan
7) Terselenggaranya Hubungan Industrial yang selaras, serasi dan seimbang,
baik untuk kepentingan karyawan maupun manajemen Rumahsakit

49
8) Tersedianya sistem Carrier Planning yang obyektif untuk pengembangan
karyawan sesuai dengan tuntutan Competency Base Planning
9) Terselenggaranya evaluasi produktivitas kerja karyawan melalui
Performance Appraisal Model, dengan menitikberatkan pada
pemberdayaan potensi kerja (coaching)
10) Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan karyawan secara sentralisasi
dalam upaya pengembangan kompetensi karyawan.

 Kegiatan utama

1) Merencanakan, memantau serta mengevaluasi adanya komposisi jumlah


karyawan sesuai dengan rasio yang paling efektif dan efisien untuk
manajemen Rumahsakit, serta semantau turn-over karyawan
2) Menyelenggarakan recruitment-test sesuai dengan perencanaan kebutuhan
tenaga maupun replacement tenaga, secara team work dengan Pimpinan
Unit Kerja atau dengan Tim Kredensial
3) Merencanakan, memantau dan mengevaluasi anggaran kepegawaian
sesuai dengan budget yang telah direncanakan, baik untuk kompensasi
(penggajian), pengembangan karyawan atau untuk pendidikan dan
pelatihan karyawan
4) Menyelenggarakan Hubungan Industrial yang produktif, dengan
menyelesaikan permasalahan kepegawaian berdasarkan Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) atau mengembangkan potensi kerja karyawan
sebagaimana perundangan atau ketentuan kepegawaian yang berlaku.
5) Menandatangani atau mengesahkan dokumen administratif yang
diperlukan sesuai dengan protap administratif kepegawaian
6) Merancang, memantau pelaksanaan dan mengevaluasi semua prosedur
tetap manajemen HRD
7) Menyelenggarakan dan memantau pemberian kompensasi kepada
karyawan melalui Payroll, pemberian insentif dan honorarium
8) Menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan efektivitas jam kerja,
kehilangan waktu kerja (cuti, ijin, CLT) dan perhitungan over-time
(lembur)
9) Secara langsung melakukan pembinaan karyawan lewat supervisory atau
coaching-counseling atau rekomendasi dalam proses diklat karyawan

50
10) Melakukan koordinasi lintas sektor atau lintas Kepala dalam pembinaan
motivasi kerja karyawan dengan menggunakan instrument model
Performance Appraisal
11) Merencanakan, memantau pelaksanaan dan mengadakan evaluasi
terhadap karier kerja karyawan, melalui proses Promosi atau mutasi kerja
12) Merencanakan dan mengelola kegiatan pelatihan karyawan baik secara
in-house atau short-Cources

 Kewenangan

1) Memberikan rekomendasi kepada Direktur perihal kebijakan – kebijakan


kepegawaian serta langkah – langkah strategi untuk pengembangan
Sumber Daya Manusia
2) Mengambil keputusan secara penuh perihal penyelesaian masalah
Hubungan Industrial secara Bipartit atau Tripartit
3) Menandatangani surat keluar atas nama Direktur Rumah sakit perihal
keterangan mengenai kepegawaian yang diperlukan oleh Instansi terkait

 Tantangan utama

1) Menjaga keharmonisan hubungan kerja Tripartit karena pengaruh faktor-


faktor eksternal perburuhan yang cenderung menyampaikan tuntutan saja
dan tidak pernah membantu mencarikan solusi perkembangan manajemen
2) Memenuhi tuntutan customer yang semakin kompleks sehingga berakibat
pada harapan akan tampilan profesional para subyek pelayanan atau
karyawan semakin tinggi, berarti harus senantiasa menempa kinerja
karyawan
3) Memperpendek jarak perbedaan ekspektasi antara kepentingan karyawan
dan kepentingan manajemen, yang cenderung mempunyai perbedaan
persepsi yang semakin jauh berbeda. Manivestasinya adalah tuntutan
karyawan yang terkadang diluar rasio kemampuan manajemen
4) Memenuhi kebutuhan hidup (kesejahteraan) karyawan yang semakin
meningkat, yang tidak dibarengi dengan peningkatan kinerja karyawan
5) Menjaga stabilitas motivasi karyawan agar memperoleh kinerja yang
sesuai dengan Competency Fitness-nya.

 Hubungan kerja

51
1) Dengan semua Kepala (Departemen) berkenaan dengan program
Orientasi Pegawai, rekrutmen, pendidikan dan pelatihan karyawan
2) Dengan Kepala Keuangan, berkenaan dengan administrasi Payroll,
pemberian Insentive, perpajakan dan honorarium
3) Dengan Kepala Tim pengadaan, berkenaan dengan kebutuhan pembelian
ATK, peralatan, barang inventaris yang diperlukan
4) Dengan Kepala Rumah Tangga, sehubungan dengan keperluan fasilitas
Ruang Pertemuan dan AVA untuk kepentingan Diklat karyawan, serta
kepentingan fasilitas makan karyawan dan tata boga/tata graham
5) Dengan Kepala Pemeliharaan Sarana, sehubungan dengan kepentingan
pemeliharaan serta perbaikan peralatan dan fisik gedung

 Kualifikasi minimal

1) Mempunyai kualifikasi pendidikan minimal S-1 segala jurusan serta


mempunyai pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun
2) Diutamakan yang mempunyai pengetahuan atau keahlian khusus atau
pengalaman dalam manajemen Sumber Daya Manusia atau Hukum
Perburuhan (Hubungan Industrial), atau Psikolog Industri, atau
perpajakan.
3) Telah mempunyai pengalaman kerja > 3 tahun
4) Memiliki kemampuan administrasi, manajemen dan ketrampilan dalam
mengoperasikan komputer
5) Berkepribadian sebagai Pemimpin, faham akan metoda-metoda
pendekatan hubungan antar manusia

5.16 Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi

 Nama jabatan
1) Kepala Sub Bagian Keuangan dan akuntansi
 Tujuan jabatan
1) Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan
proses Akuntansi di Rumah Sakit yang digunakan sebagai analisa,
pembuatan neraca dan pelaporan keuangan, sebagai salah satu indikator
performa manajemen keuangan Rumah Sakit.

52
2) Merencanakan dan mengelola suatu kebijakan yang berhubungan dengan
alur penatalaksanaan keuangan yang meliputi perencanaan program atau
Budgeting, akuntansi, proses pengawasan keuangan, pengendalian (audit
internal) dan melakukan koordinasi dengan Unit Kerja yang terkait
dengan alur keluar-masuknya (transaksi) keuangan, guna menjamin
keberlangsungan manajemen keuangan di Rumah Sakit.
 Dimensi
1) Semua aset dalam bentuk nilai transaksi keuangan yang ada di Rumah
Sakit dalam periode waktu
2) Seluruh aset fisik dan peralatan Rumah Sakit
3) Seluruh aset berupa keuangan Rumah Sakit
4) Out-put seluruh penyelenggaraan keuangan Rumah Sakit yang
ditampilkan dalam neraca (balance-sheet)
 Tanggung jawab utama
1) Terselenggaranya manajemen keuangan dengan menggunakan prinsip
Akuntansi yang benar dan akurat,
2) Tersusunnya laporan keuangan secara periodik, yang digunakan untuk
mempertimbangkan strategi pelayanan dan pengembangan Rumah Sakit.
3) Terselenggaranya tatalaksana keuangan Rumah Sakit
4) Terselenggaranya flow of document keuangan sesuai dengan ketentuan
dan kaidah manajemen keuangan.
5) Terjaminnya penatalaksanaan perpajakan secara tepat hitung dan tepat
waktu pembayarannya.
6) Terselenggaranya pemrosesan Payroll karyawan dengan pihak Bank.
7) Menyelenggarakan manajemen keuangan yang sehat dan tertib
administrasi.
8) Menjamin kelancaran pembayaran Pemasok Rumah Sakit dan
pembayaran hutang Rumah Sakit
9) Mendukung keberhasilan return on investmen untuk tujuan kelestarian
kelembagaan Rumah Sakit
 Kegiatan utama

53
1) Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan Akuntansi Rumah Sakit
2) Mempersiapkan dan menyusun kelengkapan dokumen penagihan piutang
dan pembayaran hutang,
3) Memeriksa kembali kelengkapan dan kesesuaian semua transaksi tunai,
4) Menyusun laporan keuangan rutin dan non-rutin,
5) Memeriksa keabsahan, kelengkapan dan kebenaran semua dokumen
yang menjadi dasar pencatatan Akuntansi,
6) Mengelola inventaris dan peralatan.
7) Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang timbul di bidang
keuangan
8) Mengumpulkan data dan menyusun alternatif pemecahan atas kebutuhan
dan masalah yang timbul di bidang keuangan
9) Mengkoordinasikan pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi proses
keluar-masuknya Kas/Keuangan,
10) Menyelenggarakan sistem Akuntansi yang mutakhir dan sesuai dengan
standar normatif akuntansi,
11) Menyelenggarakan dan mengadministrasikan kegiatan kebendaharaan
sesuai dengan tatalaksana yang telah ditetapkan,
12) Meneliti keabsahan dan kelengkapan atau kebenaran semua dokumen,
yang dipakai sebagai dasar pencatatan Akuntansi,
13) Mengorganisasikan kegiatan yang berhubungan dengan Piutang dan
Hutang Rumah Sakit,
14) Mengadministrasikan semua barang inventaris Rumah Sakit yang masih
mempunyai nilai ekonomis
15) Mempersiapkan semua laporan keuangan Rumah Sakit,
16) Mengelola arsip dan berkas keuangan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku,
17) Menyelenggarakan administrasi Perpajakan,
18) Melaksanakan pemrosesan Payroll karyawan dengan fihak Bank yang
ditunjuk,
19) Melakukan proses pembayaran dari pemasok Rumah Sakit,

54
20) Secara koordinatif menghitung tarif Rumah Sakit yang kompetitif dan
terjangkau oleh masyarakat.
 Kewenangan
1) Memutuskan standar layanan keuangan yang benar, dengan
menggunakan prinsip Akuntansi,
2) Mengambil langkah keputusan, sebagai koreksi bila terjadi kekeliruan
posting keuangan,
3) Meminta data dan informasi kepada petugas yang terkait,
4) Memeriksa hasil kegiatan atau tatalaksana di jajaran Departemen
Keuangan sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan
5) Melakukan penundaan pembayaran hutang Rumah Sakit jika syarat
kelengkapan dan kebenaran dokumen tagihan hutang belum terpenuhi
6) Menandatangani kuitansi pembayaran
7) Menandatangani administrasi dengan perbankan
 Tantangan utama
1) Ketelitian dalam penghitungan (posting)
2) Tersusunnya pelaporan keuangan secara tepat waktu.
3) Penerapan sistem pmbukuan yang adekuat serta memilih model
akuntansi yang mengarah pada efisiensi dan efektifitas biaya,
4) Memperkecil kekeliruan dalam analisa dan pembukuan, yang berakibat
kerugian,
5) Membuat forcasting pendapatan (revenue) yang rasional untuk
kesinambungan organisasi Rumah Sakit,
6) Mencari langkah-langkah dalam sistem keuangan yang cost-effective,
7) Fluktuasi kurs dollar (depresiasi) yang tinggi yang akan berpengaruh
secara mikro maupun makro keuangan,
8) Masalah perpajakan.
9) Menentukan kebijakan pengelolaan keuangan yang efektif,
10) Dengan seluruh Instalasi yang menyangkut berbagai kepentingan
keuangan sesuai dengan kebutuhan Unit,
11) Dengan Tim pengadaan, sehubungan dengan pembayaran pemasok
Rumah Sakit,
12) Dengan seluruh unit / instalasi sehubungan dengan laporan keuangan dan
Budgeting,
13) Dengan Sub. Bagian SDM sehubungan dengan pembayaran Payroll dan
masalah ketenagaan,

55
14) Dengan seksie Pemeliharaan Sarana, sehubungan dengan pembayaran
Rekanan pekerjaan Instalasi dan perbaikan keluar,
15) Dengan Sub, Bag. Umum cq. Unit Rumahtangga, berkenaan dengan
pembayaran pemasok bahan makanan (leveransir)
 Hubungan kerja
Dengan semua Unit Kerja atau instalasi yang berkepentingan dengan
keuangan atau data/dokumen lain yang diperlukan untuk pemrosesan analisa
keuangan.
 Kualifikasi minimal
1) Kualifikasi pendidikan formal adalah S-1 di bidang Manajemen atau
Akuntansi, D-III Pembukuan/Akuntansi, diutamakan S 1 Akuntansi,
2) Memiliki kualifikasi pendidikan Mampu melaksanakan prinsip-prinsip
pembukuan, audit dan akuntansi
3) Berpengalaman dalam bidang keahliannya sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun dan pernah memimpin sebuah Unit Kerja dengan membawahi staf.
4) Berpengalaman dalam bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun

5.17 Instalasi Gawat Darurat

 Nama jabatan

1) Kepala Instalasi Gawat Darurat

 Tujuan jabatan

1) Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kebijakan yang


berhubungan dengan tenaga, aktifitas pelayanan keperawatan di Instalasi
Gawat Darurat, Perawatan Lanjutan, dan mengembangkan SDM
keperawatan secara profesional guna tercapainya kompetensi tenaga
keperawatan, kepuasan Customer internal dan eksternal di seluruh
pelayanan Instalasi Gawat Darurat.

 Dimensi

1) Alokasi anggaran operasional tahunan di Instalasi Gawat Darurat

56
2) Semua peralatan Medik maupun non-medik sesuai dengan kebutuhan di
ruang Instalasi Gawat Darurat.
3) Seluruh alokasi tenaga Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat
sesuai dengan rasio kebutuhan tenaga dengan kompetensi serta alokasinya
berdasarkan standart kebutuhan di Instalasi Gawat Darurat.
4) Memberikan layanan keperawatan kepada pasien.
5) Memperkecil angka infeksi, serta angka-angka resiko karena faktor proses
pengobatan pasien di Instalasi Gawat Darurat

 Tanggung jawab utama

1) Tersedianya tenaga keperawatan di Instalasi Gawat Darurat yang


profesional dengan rasio jumlah yang efektif – efisien dari kebutuhan di
ruang Instalasi Gawat Darurat
2) Menyediakan dan melaksanakan program pengembangan tenaga
keperawatan, penempatan tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan,
rotasi, mutasi, promosi serta pelaksanaan penilaian kinerja SDM
keperawatan di Instalasi Gawat Darurat sesuai dengan instrumen
penilaian yang obyektif dan rasional.
3) Tersedianya rencana kegiatan pengembangan melalui Diklat.
4) Tersedianya program kegiatan orientasi tenaga keperawatan yang baru
untuk penempatan di masing – masing ruang perawatan.
5) Tersedianya (rancangan) standart pelayanan asuhan keperawatan, Standar
Prosedur Operasional (SOP) pelayanan keperawatan yang tepat dan
obyektif-ilmiah serta menjamin terlaksananya Asuhan Keperawatan di
ruang Instalasi Gawat Darurat.
6) Tersedianya peralatan dan kebutuhan perasat keperawatan dengan
prosedurnya untuk perawatan Bedah, Interna, Kebidanan, dan Anak.
7) Tercapainya perawatan yang prima dengan indikator komplain Customer
yang sangat minimal dan memperkecil resiko dalam proses keperawatan
dan angka infeksi.
8) Tercapainya kebersamaan dan suasana kerja tenaga keperawatan yang
baik di Ruang Instalasi Gawat Darurat.
9) Terkendalinya efisiensi biaya operasional di Instalasi Gawat Darurat

 Kegiatan utama

57
1) Menyusun rencana kebutuhan peralatan dan perasat keperawatan yang
diperlukan untuk semua Ruang Perawatan,
2) Melakukan penempatan dan pembinaan tenaga keperawatan secara
keseluruhan, baik dalam jumlah maupun kualifikasinya,
3) Melaksanakan program pengembangan staf Keperawatan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan, melaksanakan program orientasi bagi tenaga
keperawatan yang baru, melaksanakan penyegaran kinerja keperawatan
dengan melakukan rotasi, mutasi dan promosi, serta melaksanakan
evaluasi kinerja seluruh jajaran tenaga keperawatan di Instalasi Gawat
Darurat sesuai dengan instrumen penilaian yang telah ditetapkan menurut
kompetensi maupun keahlian dari masing-masing tenaga.
4) Menyusun Standar Operating Procedure (SOP) yang berkaitan dengan
proses Rencana Keperawatan, penggunaan peralatan/perasat serta
pelayanan mutu dibidang perawatan Bedah, Interna, Anak maupun
Kebidanan.
5) Menyusun program pengendalian mutu pelayanan/asuhan keperawatan di
ruang Instalasi Gawat Darurat.
6) Membimbing staf keperawatan, untuk terlaksananya asuhan keperawatan
paripurna dalam mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan, khusunya untuk tenaga keperawatan di Instalasi Gawat
Darurat, atau secara umum untuk tenaga keperawatan diluar Instalasi
Gawat Darurat atas koordinasi dengan Kepala atau Kepala Unit yang
berkaitan.
7) Bersama-sama dengan staf Keperawatan (Kepala Unit di jajaran
Departemen Keperawatan/Kepala Ruangan) melaksanakan program-
program yang disusun, baik untuk kepentingan internal maupun inter-
sektoran dengan Departemen lain yang berkaitan.
8) Menyusun anggaran operasional untuk kebutuhan pengembangan
staf/tenaga perawat, peralatan dan kebutuhan tenaga.
9) Menyusun rencana pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan yang tepat sesuai dengan kondisi Rumah Sakit,
melalui koordinasi dengan Kepala Asuhan Keperawatan.
10) Menetapkan jadual rapat berkala dengan semua jajaran di bawah
Departemen Keperawatan.

58
11) Membuat evaluasi dan laporan berkala maupun laporan khusus
keperawatan dengan menganalisa data pencatatan informasi, dokumen
laporan yang dibuat oleh masing-masing Kepala Unit di jajaran
Departemen Keperawatan Instalasi Gawat Darurat, untuk disampaikan
kepada Wakil Direktur Medik sebagai laporan.
12) Melaksanakan supervisi secara berkala (inspeksi) ke Ruang Perawatan,
agar tujuan pelayanan keperawatan yang diinginkan dapat tercapai, yang
dilakukan secara mandiri atau bersama dengan Kepala Unit sesuai dengan
kebutuhannya.

 Kewenangan

1) Memberi saran dan pertimbangan kepada Ka. Bid. Medik dan


Keperawatan khususnya yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan di
Instalasi Gawat Darurat tentang promosi tenaga Penata Rawat, evaluasi
kinerja khusus, peralatan inventaris di luar anggaran.
2) Merekomendasikan penilaian tenaga Penata Rawat yang terlebih dahulu
telah dilakukan Kepala Ruangan dan Kepala Rawat Darurat sebelum
diajukan ke Ka. Bid. Medik dan Keperawatan.
3) Merekomendasikan kebutuhan tenaga, peralatan yang diperlukan oleh
masing-masing Ruangan di bawah jajarannya yang membutuhkan.
4) Memberikan rekomendasi/jawaban surat-surat yang masuk di
Departemen Keperawatan.
5) Memberikan rekomendasi kepada kepada calon karyawan yang telah
melaksanakan masa percobaan untuk dapatnya diterima atau ditolak atau
diperpanjang masa percobaannya di bawah jajaran rawat inap.
6) Memberikan keputusan kepada pasien rawat darurat yang minta turun
kelas (kamar) setelah di cek kebenarannya.
7) Memberikan rekomendasi permasalahan keuangan pasien di Instalasi
Gawat Darurat.

 Tantangan utama

1) Meningkatkan pelayanan keperawatan berdasarkan kebutuhan Customer


dan sesuai dengan perkembangan IPTEK (perangkat lunak dan keras) di
jajaran Instalasi Gawat Darurat.

59
2) Meminimalkan complain Customer dan memperkecil angka infeksi di
Instalasi Gawat Darurat.
3) Menyamakan persepsi terhadap kemampuan, penerapan dan pemberian
asuhan keperawatan.
4) Meningkatkan kesadaran untuk melaksanakan SOP.

 Hubungan kerja

1) Bertanggungjawab kepada Ka. Sub. Bid Yan. Medik.

2) Koordinasi dengan Ka. Sub. Bid Yan. Medik untuk pertanggungjawaban


tugas penyelesaian masalah yang tidak dapat ditangani pada tingkat
Departemen Keperawatan.

3) Koordinasi dengan Kepala Penunjang Medis mengenai hubungan kerja


yang berkaitan dengan kebutuhan pemeriksaan Diagnostik, penyediaan
obat-obatan atau alat kesehatan lain yang diperlukan dalam proses
perawatan pasien di Instalasi Gawat Darurat.

4) Koordinasi dengan Kepala Pelayanan Medik mengenai keterkaitan tugas


dengan pelayanan keperawatan, ketenagaan Medis yang melakukan
pengobatan pasien rawat darurat dan ketenagaan Penata Rawat.

5) Koordinasi dengan Kepala Pemasaran yang berkaitan dengan prosedur


Rekam Medik.

6) Koordinasi dengan Kepala Umum mengenai prosedur pengiriman status,


komplain Customer, kerumahtanggaan (yaitu pelayanan Boga dan Graha,
menu pasien, kelengkapan dapur, complain pasien mengenai penyajian
makanan/menu dan cleaning service) dan masalah keamanan.

7) Koordinasi dengan Kepala SDM tentang rekrutmen, retention,


kompensasi, penilaian kinerja, program karier dan pensiun/PHK karywan.

8) Koordinasi dengan Kepala Keuangan, tentang prosedur pembayaran dan


komplain Customer yang berkaitan dengan masalah pembayaran pasien.

9) Koordinasi dengan Kepala Pemeliharaan tentang perawatan alat


medis/non medis, bangunan fisik, spesifikasi pembelian alat, pembuatan
interior dll.

60
10) Koordinasi dengan Kepala Penunjang Medik cq. Kepala Unit Tim
pengadaan tentang pembelian/pengadaan alat baik yang medis maupun
non-medis.

11) Koordinasi dengan Komite Keperawatan melalui Wadir Pelayanan Medik


tentang pengembangan staffing, keprofesian-Perawat, tehnik asuhan
keperawatan, pengembangan mutu keperawatan, pembuatan SOP Profesi
di jajaran Pelayanan Instalasi Gawat Darurat.

 Kualifikasi minimal

1) Memiliki kemampuan komunikasi dan Human Relation yang baik serta


berkepribadian sebagai pemimpin.
2) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 Kedokteran Umum,
Keperawatan dengan pengalaman kerja > 5 tahun dan pernah memimpin
suatu Unit kerja dalam satu periode jabatan.
3) Memiliki kemampuan penerapan Manajemen Rumah Sakit.

5.18 Instalasi Kamr Bersalin

 Nama jabatan

Kepala Instalasi Kamar Bersalin

 Tujuan jabatan

Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kebijakan yang


berhubungan dengan tenaga, aktifitas pelayanan keperawatan di Instalasi
Kamar bersalin, Perawatan Lanjutan, dan mengembangkan SDM
kebidanan secara profesional guna tercapainya kompetensi tenaga
kebidanan, kepuasan Customer internal dan eksternal di seluruh
pelayanan Instalasi Kamar bersalin.

 Dimensi

1) Alokasi anggaran operasional tahunan di Instalasi Kamar Bersalin


2) Semua peralatan Medik maupun non-medik sesuai dengan kebutuhan di
ruang Instalasi Kamar Bersalin.

61
3) Seluruh alokasi tenaga Keperawatan di Ruang Instalasi Kamar Bersalin
sesuai dengan rasio kebutuhan tenaga dengan kompetensi serta alokasinya
berdasarkan standart kebutuhan di Instalasi Kamar Bersalin.
4) Memberikan layanan kebidanan kepada pasien.
5) Memperkecil angka infeksi, serta angka-angka resiko karena faktor proses
persalinan di Instalasi Kamar Bersalin

 Tanggung jawab utama

1) Tersedianya tenaga kebidanan di Instalasi Kamar Bersalin yang profesional


dengan rasio jumlah yang efektif – efisien dari kebutuhan di ruang Instalasi
Kamar Bersalin
2) Menyediakan dan melaksanakan program pengembangan tenaga
kebidanan, penempatan tenaga kebidanan sesuai dengan kebutuhan, rotasi,
mutasi, promosi serta pelaksanaan penilaian kinerja SDM kebidanan di
Instalasi Kamar Bersalin sesuai dengan instrumen penilaian yang obyektif
dan rasional.
3) Tersedianya rencana kegiatan pengembangan melalui Diklat.
4) Tersedianya program kegiatan orientasi tenaga kebidanan yang baru.
5) Tersedianya (rancangan) standart pelayanan asuhan kebidanan, Standar
Prosedur Operasional (SOP) pelayanan kebidanan yang tepat dan obyektif-
ilmiah serta menjamin terlaksananya Asuhan kebidanan di ruang Instalasi
Kamar Bersalin.
6) Tersedianya peralatan dan kebutuhan perasat kebidanan dengan
prosedurnya.
7) Tercapainya perawatan yang prima dengan indikator komplain Customer
yang sangat minimal dan memperkecil resiko dalam proses keperawatan
dan angka infeksi.
8) Tercapainya kebersamaan dan suasana kerja tenaga keperawatan yang baik
di Ruang Instalasi Kamar Bersalin.
9) Terkendalinya efisiensi biaya operasional di Instalasi Kamar Bersalin

 Kegiatan utama

1) Menyusun rencana kebutuhan peralatan dan perasat kebidanan


2) Melakukan penempatan dan pembinaan tenaga kebidanan secara
keseluruhan, baik dalam jumlah maupun kualifikasinya
3) Melaksanakan program pengembangan staf kebidanan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan, melaksanakan program orientasi bagi tenaga

62
kebidanan yang baru, melaksanakan penyegaran kinerja kebidanan
dengan melakukan rotasi, mutasi dan promosi, serta melaksanakan
evaluasi kinerja seluruh jajaran tenaga keperawatan di Instalasi Kamar
Bersalin sesuai dengan instrumen penilaian yang telah ditetapkan menurut
kompetensi maupun keahlian dari masing-masing tenaga.
4) Menyusun Standar Operating Procedure (SOP) yang berkaitan dengan
proses Rencana kebidanan, penggunaan peralatan/perasat serta pelayanan
mutu dibidang kebidanan.
5) Menyusun program pengendalian mutu pelayanan/asuhan kebidanan di
ruang Instalasi Kamar Bersalin.
13) Membimbing staf kebidanan, untuk terlaksananya asuhan kebidanan
paripurna dalam mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan
14) Bersama-sama dengan staf Keperawatan (Kepala Unit di jajaran
Departemen Keperawatan/Kepala Ruangan) melaksanakan program-
program yang disusun, baik untuk kepentingan internal maupun inter-
sektoran dengan Departemen lain yang berkaitan.
15) Menyusun anggaran operasional untuk kebutuhan pengembangan
staf/tenaga bidan, peralatan dan kebutuhan tenaga.
16) Menyusun rencana pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan
asuhan kebidanan yang tepat sesuai dengan kondisi Rumah Sakit, melalui
koordinasi dengan Kepala Asuhan kebidanan.
17) Menetapkan jadual rapat berkala dengan semua jajaran di bawah
Departemen Keperawatan.
18) Membuat evaluasi dan laporan berkala maupun laporan khusus kebidanan
dengan menganalisa data pencatatan informasi, , untuk disampaikan
kepada Ka. Sub. Bid Yan. Medik sebagai laporan.

 Kewenangan

1) Memberi saran dan pertimbangan kepada Ka. Sub. Bid Yan. Medik
khususnya yang berkaitan dengan pelayanan kebidanan di Instalasi kamar
bersalin
2) Merekomendasikan kebutuhan tenaga, peralatan yang diperlukan oleh
masing-masing Ruangan di bawah jajarannya yang membutuhkan.

63
3) Memberikan rekomendasi kepada kepada calon karyawan yang telah
melaksanakan masa percobaan untuk dapatnya diterima atau ditolak atau
diperpanjang masa percobaannya di bawah jajaran rawat inap.
4) Memberikan rekomendasi permasalahan keuangan pasien di Instalasi
Kamar Bersalin.

 Tantangan utama

1) Meningkatkan pelayanan kebidanan berdasarkan kebutuhan Customer


dan sesuai dengan perkembangan IPTEK (perangkat lunak dan keras)
2) Meminimalkan complain Customer dan memperkecil angka infeksi di
Instalasi kamar bersalin.
5) Menyamakan persepsi terhadap kemampuan, penerapan dan pemberian
asuhan kebidanan.
6) Meningkatkan kesadaran untuk melaksanakan SOP.

 Hubungan kerja

1) Bertanggungjawab kepada Ka. Sub. Bid Yan. Medik.

2) Koordinasi dengan Ka. Bid. Medik dan Keperawatan untuk


pertanggungjawaban tugas penyelesaian masalah yang tidak dapat
ditangani pada tingkat Departemen Keperawatan.

3) Koordinasi dengan Kepala Penunjang Medis mengenai hubungan kerja


yang berkaitan dengan kebutuhan pemeriksaan Diagnostik, penyediaan
obat-obatan atau alat kesehatan lain yang diperlukan dalam proses
perawatan pasien di Instalasi Kamar Bersalin.

4) Koordinasi dengan Kepala Umum mengenai prosedur pengiriman status,


komplain Customer, kerumahtanggaan (complain pasien mengenai
penyajian makanan/menu dan cleaning service) dan masalah keamanan.

5) Koordinasi dengan Kepala SDM tentang rekrutmen, retention,


kompensasi, penilaian kinerja, program karier dan pensiun/PHK karywan.

6) Koordinasi dengan Kepala Keuangan, tentang prosedur pembayaran dan


komplain Customer yang berkaitan dengan masalah pembayaran pasien.

64
7) Koordinasi dengan Kepala Pemeliharaan tentang perawatan alat
medis/non medis, bangunan fisik, spesifikasi pembelian alat, pembuatan
interior dll.

8) Koordinasi dengan Kepala Penunjang Medik cq. Kepala Unit Tim


pengadaan tentang pembelian/pengadaan alat baik yang medis maupun
non-medis.

9) Koordinasi dengan Komite Keperawatan melalui Ka. Sub. Bid Yan.


Medik tentang pengembangan staffing, keprofesian-bidan, tehnik asuhan
kebidanan, pengembangan mutu kebidanan, pembuatan SOP Profesi di
jajaran Pelayanan Kamar bersalin.

 Kualifikasi minimal

1) Memiliki kemampuan komunikasi dan Human Relation yang baik serta


berkepribadian sebagai pemimpin.
2) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 Kedokteran Umum,
Kebidanan dengan pengalaman kerja > 5 tahun dan pernah memimpin
suatu Unit kerja dalam satu periode jabatan.
3) Memiliki kemampuan penerapan Manajemen Rumah Sakit.

5.19 Instalasi Rawat Jalan

 Nama jabatan

1) Kepala Instalasi Rawat Jalan

 Tujuan jabatan

1) Merencanakan, melaksanakan dan supervisi terhadap kebijakan serta


kegiatan operasional pelayanan rawat jalan pada Klinik Umum maupun
Spesialis dengan menyediakan SPO Medis Tehnis (koordinasi dengan
kepala SMF) dan SPO Medis Administrative agar tercapai Pelayanan
Medik Rawat Jalan yang memenuhi standard mutu medik dan
administrative di semua unit Rawat Jalan.

 Dimensi

65
1) Mengelola Tenaga dokter umum, dokter Gigi, dokter spesialis yang
tergabung dalam Staf Medik Fungsional (SMF)
2) Mengelola tenaga perawat, pembantu perawat, Pos.
3) Alat-alat medis, perasat dan non medis yang diperlukan
4) Out put : Pelayanan Rawat Jalan yang memenuhi standart mutu yang
telah ditetapkan dengan menggunakan operating procedure yang sesuai
secara Medik-administrative.

 Tanggung jawab utama

1) Terlaksananya Pelayanan Rawat Jalan yang memenuhi standar mutu dan


SPO Medik-administratif, baik untuk kasus-kasus penyakit Umum
maupun yang perlu rujukan spesialis.

 Kegiatan utama

1) Membuat SPO Medis administratif dan mengkoordinir pembuatan SPO


Medik Tehnis dengan koordinasi dengan Kepala SMF masing-masing
2) Mengatur formasi tenaga dokter, perawat, PP, Pos di unit Rawat Jalan
3) Koordinasi dengan semua Kepala SMF dalam hal peningkatan mutu
pelayanan medik tehnis.
4) Menampung atau memberi solusi terhadap masukan-masukan dari Kepala
SMF atau membawa masukan-masukan tersebut kedalam rapat dengan
Mng. Yan. Med.
5) Mensosialisasikan keputusan-keputusan kebijakan pelayanan medik yang
berhubungan dengan Rawat Jalan kepada semua jajarannya
6) Mengkoordinir pembuatan RAPB tahunan disemua SMF dan ODC
7) Mengevaluasi dan membuat laporan hasil evaluasi kegiatan Rawat Jalan
untuk dilaporkan kepada Kepala Yan. Med
8) Melaksanakan tugas-tugas fungsional pelayanan pengobatan.

 Kewenangan

1) Memberikan rekomendasi (solusi) terhadap masalah yang berhubungan


dengan medik-administrative
2) Merekomendasikan surat izin/cuti personil-personil di Rawat Jalan.
3) Merekomendasi permintaan peralatan dan barang
4) Memberi penilaian kinerja personil di Rawat Jalan
5) Memberi rekomendasi terhadap keputusan-keputusan tentang
kepegawaian dari jajarannya, termasuk perencanaan SDM
6) Merekomendasi tentang rotasi/mutasi personil di Rawat Jalan.

66
7) Melaksanakan koordinasi langsung dengan SMF, yang berkaitan dengan
tindakan medik sesaat (darurat)

 Tantangan utama

1) Kemajuan IPTIKDOK yang sangat pesat.


2) Tuntutan pelayanan untuk customer yang semakin tinggi

 Hubungan kerja

1) Bertanggung jawab kepada Kepala Pelayanan Medik

2) Berkoordinasi dengan pejabat-pejabat Struktural lain diluar Unit Kerja,


yang berkepentingan dengan pelayanan Rawat Jalan

3) Dengan Kepala Keperawatan sehubungan dengan proses pasien yang


perlu perawatan lanjutan (rawat inap)

4) Dengan Penunjang Medik sehubungan dengan keperluan pemeriksaan


Penunjang Diagnostik pasien yang diperlukan atau berkenaan dengan
keperluan tim pengadaan.

5) Dengan Ka. Sub. Bag. Keuangan mengenai Billing pasien.

6) Dengan Ka. Sub. Bag.SDM untuk pembinaan staf atau mengenai


permasalahan administratif SDM.

 Kualifikasi minimal
1) Pendidikan formal S1 Kedokteran Umum atau Keperawatan dengan
pengalaman kerja > 5 tahun dan pernah memimpin suatu Unit kerja dalam
satu periode jabatan.
2) Pengalaman kerja Pernah mengkoordinasikan staf Minimal telah bekerja 3
(tiga)
3) Menguasai ilmu manajemen secara umum
4) Memiliki sifat kepemimpinan
5) Mempunyai pengetahuan medis yang baik.
6) Mempunyai pengetahuan managemen praktis.

5.20 Instalasi Rawat Inap

 Nama jabatan

67
1) Kepala Instalasi Rawat Inap

 Tujuan jabatan

1) Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kebijakan yang


berhubungan dengan tenaga, aktifitas pelayanan keperawatan di Instalasi
Rawat Inap, Perawatan Lanjutan, dan mengembangkan SDM
keperawatan secara profesional guna tercapainya kompetensi tenaga
keperawatan, kepuasan Customer internal dan eksternal di seluruh
pelayanan Instalasi Rawat Inap

 Dimensi

1) lokasi anggaran operasional tahunan di Instalasi Rawat Inap


2) Semua peralatan Medik maupun non-medik sesuai dengan kebutuhan di
seluruh ruang Instalasi Rawat Inap.
3) Seluruh alokasi tenaga Keperawatan di Ruang Instalasi Rawat Inap sesuai
dengan rasio kebutuhan tenaga dengan kompetensi serta alokasinya
berdasarkan standart kebutuhan di masing-masing ruang perawatan.
4) Memberikan layanan keperawatan kepada pasien.
5) Memperkecil angka infeksi, kematian ibu dan bayi serta angka-angka
resiko karena faktor proses pengobatan pasien di Instalasi Rawat Inap

 Tanggung jawab utama

1) Tersedianya tenaga keperawatan di Instalasi Rawat Inap yang profesional


dengan rasio jumlah yang efektif – efisien dari setiap kebutuhan di
seluruh ruang Instalasi Rawat Inap
2) Menyediakan dan melaksanakan program pengembangan tenaga
keperawatan, penempatan tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan,
rotasi, mutasi, promosi serta pelaksanaan penilaian kinerja SDM
keperawatan di Instalasi Rawat Inap sesuai dengan instrumen penilaian
yang obyektif dan rasional.
3) Tersedianya rencana kegiatan pengembangan melalui Diklat.
4) Tersedianya program kegiatan orientasi tenaga keperawatan yang baru
untuk penempatan di masing – masing ruang perawatan.
5) Tersedianya (rancangan) standart pelayanan asuhan keperawatan, Standart
Operating Procedure (SOP) pelayanan keperawatan yang tepat dan
obyektif-ilmiah serta menjamin terlaksananya Asuhan Keperawatan di

68
semua ruang Perawatan Instalasi Rawat Inap, baik di bidang terapan
Bedah, Interna, Kebidanan dan Anak.
6) Tersedianya peralatan dan kebutuhan perasat keperawatan dengan
prosedurnya untuk perawatan Bedah, Interne, Kebidanan, dan Anak.
7) Tercapainya perawatan yang prima dengan indikator komplain Customer
yang sangat minimal dan memperkecil resiko dalam proses keperawatan
dan angka infeksi.
8) Tercapainya kebersamaan dan suasana kerja tenaga keperawatan yang
baik di semua Ruang Instalasi Rawat Inap.
9) Terkendalinya efisiensi biaya operasional di Instalasi Rawat Inap.

 Kegiatan utama

1) Menyusun rencana kebutuhan peralatan dan perasat keperawatan yang


diperlukan untuk semua Ruang Perawatan,
2) Melakukan penempatan dan pembinaan tenaga keperawatan secara
keseluruhan, baik dalam jumlah maupun kualifikasinya,
3) Melaksanakan program pengembangan staf Keperawatan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan, melaksanakan program orientasi bagi tenaga
keperawatan yang baru, melaksanakan penyegaran kinerja keperawatan
dengan melakukan rotasi, mutasi dan promosi, serta melaksanakan
evaluasi kinerja seluruh jajaran tenaga keperawatan di Instalasi Rawat
Inap sesuai dengan instrumen penilaian yang telah ditetapkan menurut
kompetensi maupun keahlian dari masing-masing tenaga.
4) Menyusun Standar Operating Procedure (SOP) yang berkaitan dengan
proses Rencana Keperawatan, penggunaan peralatan/perasat serta
pelayanan mutu dibidang perawatan Bedah, Interne, Anak maupun
Kebidanan.
5) Menyusun program pengendalian mutu pelayanan/asuhan keperawatan di
seluruh Ruang Perawatan.
6) Membimbing staf keperawatan, untuk terlaksananya asuhan keperawatan
paripurna dalam mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan, khusunya untuk tenaga keperawatan di Instalasi Rawat
Inap, atau secara umum untuk tenaga keperawatan diluar Instalasi Rawat
Inap atas koordinasi dengan Manajer atau Kepala Unit yang berkaitan.
7) Bersama-sama dengan staf Keperawatan (Kepala Unit di jajaran
Departemen Keperawatan/Kepala Ruangan) melaksanakan program-

69
program yang disusun, baik untuk kepentingan internal maupun inter-
sektoran dengan Departemen lain yang berkaitan.
8) Menyusun anggaran operasional untuk kebutuhan pengembangan
staf/tenaga perawat, peralatan dan kebutuhan tenaga.
9) Menyusun rencana pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan yang tepat sesuai dengan kondisi Rumah Sakit,
melalui koordinasi dengan Kepala Asuhan Keperawatan.
10) Menetapkan jadual rapat berkala dengan semua jajaran di bawah
Departemen Keperawatan.
11) Membuat evaluasi dan laporan berkala maupun laporan khusus
keperawatan dengan menganalisa data pencatatan informasi, dokumen
laporan yang dibuat oleh masing-masing Kepala Unit di jajaran
Departemen Keperawatan Instalasi Rawat Inap, untuk disampaikan
kepada Ka. Bid. Medik dan Keperawatan sebagai laporan.
12) Melaksanakan supervise secara berkala (inspeksi) ke Ruang Perawatan,
agar tujuan pelayanan keperawatan yang diinginkan dapat tercapai, yang
dilakukan secara mandiri atau bersama dengan Kepala Unit sesuai dengan
kebutuhannya.

 Kewenangan

1) Memberi saran dan pertimbangan kepada Ka. Bid. Medik dan


Keperawatan khususnya yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan di
Instalasi Rawat Inap tentang promosi tenaga Penata Rawat, evaluasi
kinerja khusus, peralatan inventaris di luar anggaran.
2) Merekomendasikan penilaian tenaga Penata Rawat yang terlebih dahulu
telah dilakukan Kepala Ruangan dan Kepala Rawat Inap sebelum
diajukan ke Ka. Bid. Medik dan Keperawatan.
3) Merekomendasikan kebutuhan tenaga, peralatan yang diperlukan oleh
masing-masing Ruangan di bawah jajarannya yang membutuhkan.
4) Memberikan rekomendasi/jawaban surat-surat yang masuk di
Departemen Keperawatan.
5) Memberikan rekomendasi kepada kepada calon karyawan yang telah
melaksanakan masa percobaan untuk dapatnya diterima atau ditolak atau
diperpanjang masa percobaannya di bawah jajaran rawat inap.
6) Memberikan keputusan kepada pasien rawat inap yang minta turun kelas
(kamar) setelah di cek kebenarannya.

70
7) Memberikan rekomendasi permasalahan keuangan pasien di Instalasi
Rawat Inap

 Tantangan utama

1) Meningkatkan pelayanan keperawatan berdasarkan kebutuhan Customer


dan sesuai dengan perkembangan IPTEK (perangkat lunak dan keras) di
jajaran Instalasi Rawat Inap.
2) Meminimalkan complain Customer dan memperkecil angka infeksi serta
angka kematian Ibu dan bayi di Instalasi Rawat Inap.
3) Menyamakan persepsi terhadap kemampuan, penerapan dan pemberian
asuha keperawatan.
4) Meningkatkan kesadaran untuk melaksanakan SOP.

 Hubungan kerja

1) Bertanggungjawab kepada Ka. Sub. Bid. Pelayanan Medik.


2) Koordinasi dengan Ka. Penunjang Medis mengenai hubungan kerja yang
berkaitan dengan kebutuhan pemeriksaan Diagnostik, penyediaan obat-
obatan atau alat kesehatan lain yang diperlukan dalam proses perawatan
pasien di Instalasi Rawat Inap.
3) Koordinasi dengan Ka. Sub. Bid. Pelayanan Medik mengenai keterkaitan
tugas dengan pelayanan keperawatan, ketenagaan Medis yang melakukan
pengobatan pasien rawat inap dan ketenagaan Penata Rawat.
4) Koordinasi dengan Ka. Pemasaran yang berkaitan dengan prosedur
Rekam Medik.
5) Koordinasi dengan Sub. Bag. Umum mengenai prosedur pengiriman
status, komplain Customer, kerumahtanggaan (yaitu pelayanan Boga dan
Graha, menu pasien, kelengkapan dapur, complain pasien mengenai
penyajian makanan/menu dan cleaning service) dan masalah keamanan.
6) Koordinasi dengan Manajer SDM tentang rekrutmen, retention,
kompensasi, penilaian kinerja, program karier dan pensiun/PHK karywan.
7) Koordinasi dengan Manajer Keuangan, tentang prosedur pembayaran dan
komplain Customer yang berkaitan dengan masalah pembayaran pasien.
8) Koordinasi dengan Manajer Pemeliharaan tentang perawatan alat
medis/non medis, bangunan fisik, spesifikasi pembelian alat, pembuatan
interior dll.

71
9) Koordinasi dengan Manajer Penunjang Medik cq. Kepala Unit Tim
pengadaan tentang pembelian/pengadaan alat baik yang medis maupun
non-medis.
10) Koordinasi dengan Komite Keperawatan melalui Wadir Pelayanan Medik
tentang pengembangan staffing, keprofesian-Perawat, tehnik asuhan
keperawatan, pengembangan mutu keperawatan, pembuatan SOP Profesi
di jajaran Pelayanan Instalasi Rawat Inap.

 Kualifikasi minimal

1) Pendidikan formal S1 Kedokteran Umum atau Keperawatan dengan


pengalaman kerja > 5 tahun dan pernah memimpin suatu Unit kerja dalam
satu periode jabatan.
2) Pengalaman kerja Pernah mengkoordinasikan staf Minimal telah bekerja
3 (tiga)
3) Menguasai ilmu manajemen secara umum
4) Memiliki sifat kepemimpinan
5) Mempunyai pengetahuan medis yang baik.

5.21 Instalasi Penunjang Diagnostik

 Nama jabatan

1) Kepala Instalasi Penunjaang Diagnostik

 Tujuan jabatan

1) Mengelola Laboratorium secara profesional untuk memberi hasil


pemeriksaan penderita dari dalam rumah sakit maupun luar rumah sakit
yang cepat dan akurat dalam membantu menegakkan diagnosis, monitor
perjalanan penyakit/pengobatan, pemeliharaan kesehatan serta memberi
kontribusi pemasukan rumah sakit yang bermakna
2) Merencanakan dan mengelola kegiatan pelayanan radiologi dengan
memberikan hasil pencitraan (imaging) disertai intepretasinya, yang
diperlukan oleh para dokter & klinisi ; untuk menentukan diagnosa
penyakit penderita di bagian Radiologi

72
 Dimensi

1) Seluruh anggaran unit Laboratorium dan Radiologi


2) Mengelola semuruh aset perlengkapan analisa pemeriksaan dan segala
peralatan penunjangnya
3) Mengelola tenaga kerja : analis laboratorium, laboran, radiographer dan
adm
4) Eks/internal customer yang membutuhkan pemeriksaan Laboratorium dan
Radiologi
5) Seluruh hasil pemeriksaan untuk menunjang diagnostik
6) Hasil dari seluruh pencitraan yang diperlukan untuk diagnostik
7) Persediaan darah yang siap tranfusi
8) Eks/internal customer
9) Mengelola seluruh aset perlengkapan peralatan pencitraan
(Radiodiagnostik)

 Tanggung jawab utama

1) Pelayanan Laboratorium berjalan lancar, cepat, akurat dan tepat waktu


2) Tercapainya kualitas hasil Laboratorium yang baik
3) Pemakaian alat, reagensia dan tenaga yang efektif
4) Tercapainya layanan Laboratorium 24 jam dengan performa SDM yang
professional
5) Penyediaan peralatan analisa yang akurat (tertera baik)
6) Tercapainya pelayanan di Unit Radiologi secara cepat, tepat, akurat dan
aman
7) Dapat terlayaninya semua permintaan pelayanan hasil pencitraan
(imaging) radiologi pasien rawat jalan dan rawat tinggal selama 24 jam
8) Menghasilkan ketepatan (penegaan) diagnose melalui pencitraan
9) Melayani kebutuhan pelayanan radiologi dari Rawat Jalan dan Rawat
Inap sehingga dapat terpenuhi

 Kegiatan utama

1) Melakukan pengendalian pelayanan Laboratorium secara umum


2) Melakukan pengendalian kontrol kualitas hasil pemeriksaan
Laboratorium
3) Melakukan pengendalian kualitas pelayanan karyawan dari unit
laboratorium terhadap kastamer
4) Melakukan efisiensi dan pengendalian penggunaan bahan kerja di
laboratorium

73
5) Menentukan jenis reagen, metode pemeriksaan di Laboratorium setelah
konsultasi lebih dahulu dengan SMF
6) Melayani keluhan yang timbul di pelayanan Laboratorium baik dari
kastamer internal maupun kastamer eksternal. Khusus keluhan yang
berhubungan dengan klinis, dapat meminta bantuan dokter SMF Patologi
Klinik
7) Memberi laporan data bulanan dan tahunan mengenai kegiatan pelayanan
+ QC di laboratorium ke Kepala Penunjang Medis
8) Melakukan koordinasi dengan Kepala SMF Patologi Klinik mengenai
pelayanan laboratorium
9) Melakukan pembinaan karyawan Laboratorium
10) Meneliti hasil dan memberi tanda tangan pada hasil pemeriksaan
laboratorium di hari kerja
11) Membuat SPO di Laboratorium
12) Membuat anggaran tahunan untuk laboratorium
13) Melakukan kerjasama dengan Laboratorium rekanan, pemasok peralatan
Laboratorium
14) Memimpin rapat rutin bulanan di Laboratorium
15) Mengikuti rapat rutin dengan Ka. Sub. Bid. Penunjang Medis, Ka. Bid.
Medik dan Keperawatan, dan rapat koordinasi yang diperluas
16) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Penunjang Medik
17) Melakukan Planning-Organizing-Actuating_Controlling di bagian
Radiologi
18) Melaksanakan pengawasan penggunaan anggaran
19) Melaksanakan koordinasi dengan Radiografer senior yang ditunjuk untuk
menentukan jadual tugas harian dan jaga dari Staf, serta memberi
masukan tentang hambatan-hambatan dan perubahan
20) Mengadakan pemantauan administratif mengenai penyelenggaraan
logistic (film, obat-obat pencuci, kontras dan aksesori radiologi)
21) Menugaskan dan memantau Radiografer atau Penata Rontgen untuk
melakukan pemfotoan non kontras di bagian Radiologi ataupun di ruang
rawat inap dan mensuport dokter lain yang memerlukan untuk melakukan
pemfotoan dengan kontras
22) Mengadakan rapat berkala untuk menyebarkan program, koordinasi dan
evaluasi kerja, hasil serta mutu
23) Melakukan evaluasi pada waktu tertentu dan berkala
24) Mengadakan kerjasama aktif dengan ketua anggota SMF Radiologi,
dokter klinisi serta bagian lain yang terkait

74
25) Melakukan pertanggung jawaban pekerjaan/pelaksanaan program
radiologi yang digariskan Direktur

 Kewenangan

1) Merekomendasikan pilihan Laboratorium rujukan dan menentukan jenis


pemeriksaan yang dirujuk
2) Menentukan jumlah tenaga yang bekerja di Laboratorium
3) Memberi rekomendasi pilihan kontrak service dengan pihak luar untuk
peralatan Laboratorium
4) Memberi penilaian kinerja dan rekomendasi proses promosi atau mutasi
karyawan di Laboratorium
5) Menentuka saat ditetapkannya kalibrasi peralatan analisa
6) Merekomendasikan penentuan jenis bahan (film, pencuci kimiawi, alat-
alat dan aksesori radiologi), jumlah pemakaian, sistim pelaporan
pemakaian bahan serta anggaran tahunan
7) Memberikan rekomendasi tentang proses promosi dan mutasi karyawan
8) Mendelegasikan kepada pelaksana yang ditunjuk untuk menjabarkan,
melaksanakan dan melaporkan program
9) Menetapkan jadual kerja radiografer untuk pelayanan pencitraan 24 jam
10) Menetapkan standar kinerja radiografer sehubungan dengan hasil
pencitraan

 Tantangan utama

1) Pelayanan hasil Laboratorium 90 % selesai tepat waktu sesuai dengan


yang dijanjikan
2) Keluhan kastamer ± 5 % dari seluruh kunjungan Laboratorium
3) Pengulangan pemeriksaan Laboratorium ± 0,5 % dari seluruh
pemeriksaan Laboratorium dan atau ± 0,1 % dari pendapatan sebulan
4) Response time Rawat jalan Laboratorium dari datang di loket pendaftaran
sampai terlayani ± 30 menit
5) Response time Rawat Inap Laboratorium :
6) Rutin pagi hari terlaksana sebelum pukul 8.15
7) Periode keliling terlaksana dalam 20 menit sesuai jadual
8) Peningkatan APS di Laboratorium 10 % dari tahun sebelumnya
9) Penentuan response time tercepat yang mampu dihasilkan
10) Mengurangi penundaan tindakan foto dan hasil pembacaannya
11) Mengurangi seminimal mungkin kesalahan tekhnis pemfotoan pelaksana
12) Mengatasi dan mengurangi seminimal mungkin
13) Keluhan dokter peminta dan pasien

75
 Hubungan kerja

1) Bersama dengan Ka Rawat Inap, Ka Rawat Jalan, Ka Emergency &


Intensif, Ka Asuransi Kesehatan mengadakan koordinasi dalam
meningkatkan pelayanan intern terpadu di Laboratorium
2) Bersama dengan Ka Pemasaran untuk meningkatkan pelayanan customer
ekstern
3) Melakukan pertanggungjawaban pekerjaan dengan Kepala Penunjang
Medik
4) Melakukan kerjasama dengan PMI dalam pelayanan Bank Darah
5) Melakukan kerjasama dengan pihak pemasok dari luar untuk pengadaan
peralatan dan reagen Laboratorium
6) Melakukan kerjasama dengan Kepala Pemeliharaan Sipil dan elektrikal
untuk pemeliharaan fasilitas di Laboratorium
7) Melakukan kerjasama dengan Kepala Pembelian Medik dan Non Medik
untuk pengadaan bahan kerja di Laboratorium
8) Dengan Ka. Sub. Bag. SDM, berkenaan dengan penilaian kinerja
karyawan, mutasi, promosi ataupun terminasi
9) Bertanggungjawab kepada Ka. Sub. Bid. Penunjang Medik
10) Dengan Departemen Keperawatan sehubungan dengan pelayanan
pencitraan pasien rawat inap yang diperlukan
11) Bersama kepala emergency & intensif, rawat jalan, berkenaan dengan
pelaksanaan pencitraan dan protap pelayanan radiologi
12) Bersama Kepala Pemeliharaan Elektrik merekomendasikan pelaksanaan
pemeliharaan & perbaikan alat-alat radiologi
13) Bersama Kepala Tim pengadaan berkenaan dengan pengadaan film dan
peralatan pencitraan
14) Dengan Sub. Bag. Keuangan untuk penaripan tindakan
15) Membina hubungan baik dengan distributor/perwakilan alat-alat dan
bahan-bahan (film, cairan pencuci film, bahan kontras)

 Kualifikasi minimal

1) Pendidikan formal D-III (Analis Medis)/S-1 Kedokteran Umum/Ahli


Patologi Klinik, Pendidikan Strata II/Spesialis Radiologi
2) Pengalaman kerja 5 tahun dibidang Laboratorium kesehatan atau Pernah
atau memiliki pengalaman sebagai kepala unit radiologi yang membawahi
sekurang-kurangnya 5 orang dan jangka waktu sekurang-kurangnya 3
tahun

76
3) Syarat Keprofesian Surat Ijin Praktek Keprofesian
4) Pendidikan Tambahan Menguasai ketrampilan dalam manajemen praktis,
menguasai software application internal system

5.22 Instalasi Farmasi

 Nama jabatan

1) Kepala instalasi farmasi

 Tujuan jabatan

1) Merencanakan dan mengelola kegiatan pelayanan kefarmasian yang


berkaitan dengan Tim pengadaan obat dan pelayanan resep di Kamar
Obat Rumah sakit yang bermutu dan berorientasi kepada pelayanan
customer secara efektif dan efisien menurut standar yang ditetapkan.

 Dimensi

1) Seluruh asset kefarmasian (termasuk tim pengadaan obat)


2) Anggaran kepegawaian / tahun
3) Sejumlah tenaga trampil dibidang kefarmasian, yaitu Asisten Apoteker
dan tenaga Juru resep
4) Output yang ditargetkan : mampu melayani / menyediakan seluruh
kebutuhan obat untuk pasien Rawat inap dan Rawat Jalan

 Tanggung jawab utama

1) Tercapainya pelayanan kefarmasian yang profesional dalam pengelolaan


tim pengadaan obat,
2) Tercapainya pelayanan optimal terhadap kebutuhan obat pasien, baik
dalam daftar umum maupun Daftar Obat Esensial Rumah Sakit,
3) Tercapainya pelayanan obat untuk kebutuhan pasien JPKK,
4) Tercapainya pelayanan/pembelian obat secepat-cepatnya,
5) Bertanggungjawab terhadap aspek hukum/legalitas di Unit Farmasi,
6) Tercapainya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi
sesuai dengan pelimpahan tugas dari Kepala jang-Medis.

 Kegiatan utama

1) Menyusun perencanaan program dan kebijakan Unit Farmasi,

77
2) Menyelenggarakan, mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan
Unit Farmasi.
3) Merencanakan dan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja,
formasi ketenagaan serta pelatihan staf di Unit Farmasi
4) Melaksanakan inspeksi terhadap kesiapan pelayanan kefarmasian
(tersedianya perbekalan farmasi dalam jumlah yang cukup, saat yang
tepat, tidak rusak dan tidak kadaluarsa)
5) Melakukan supervisi penyimpanan obat sesuai dengan syarat-syarat
teknis farmasi.
6) Otorisasi dan menandatangani surat pesanan seluruh perbekalan farmasi,
laporan penggunaan narkotika dan psikotropika,
7) Memantau pemberian dan penggunaan obat
8) Memberi pelayanan informasi obat
9) Menyimpan dan mengeluarkan sediaan narkotika dan psikotropika sesuai
procedure dan kebutuhan
10) Melakukan supervisi dan evaluasi kinerja pelayanan kefarmasian
11) Melakukan evaluasi kerjasama dengan apotek rekanan,
12) Melakukan monitoring seluruh arus perbekalan farmasi di Rumah Sakit.
13) Memberikan pembinaan, pengarahan kepada seluruh staf di jajarannya,
melalui pertemuan secara periodic/setiap saat diperlukan untuk lebih
meningkatkan pelayanan farmasi,
14) Secara periodik mengadakan koordinasi/pertemuan dengan jajaran yang
terkait dengan pelayanan farmasi,
15) Mengetahui dan menyetujui jadual dinas dan kegiatan kerja lain atau
penugasan lembur staf.

 Kewenangan

1) Menentukan dan mengembangkan program dan kebijakan Unit Farmasi.


2) Memeriksa dan otorisasi permintaan pembelian yang diajukan oleh unit
pelayanan penyimpanan dan distribusi,
3) Menentukan jenis obat dan alkes pengganti atas persetujuan dokter
4) Melakukan pembinaan dan pengarahan kepada seluruh staf Unit Farmasi
serta melakukan penilaian berkala terhadap prestasi kerja atau
mengusulkan promosi atau mutasi jajaran staf di bawahnya
5) Menentukan cara penyimpanan perbekalan farmasi
6) Menandatangani surat pesanan perbekalan farmasi, laporan penggunaan
sediaan psikotropika dan narkotika
7) Mengusulkan pengembangan pelayanan kefarmasian

78
 Tantangan utama

1) Menjaring seluruh resep yang dikeluarkan oleh pelayanan Rawat Inap dan
Rawat Jalan,
2) Memperkecil reSPOnse time terhadap pelayanan di Kamar Obat.
3) Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
4) Fluktuasi harga obat.

 Hubungan kerja

1) Mengadakan koordinasi dengan Unit Pelayanan Medik sehubungan


dengan resep yang telah dikeluarkan (recheck atau penggantian),
2) Mengadakan koordinasi dengan Kepala Perawatan sehubungan dengan
resep yang telah dikeluarkan Dokter Mitra/Tamu atau resep yang
dikreditkan atau pengembalian obat,
3) Mengadakan koordinasi dengan Kepala Tim pengadaan sehubungan
dengan pembelian obat dan alkes.
4) Mengadakan koordinasi dengan Ka Sub Bag SDM, sehubungan dengan
pembinaan dan Diklat Karyawan.
5) Dengan Pantap Farmasi dan Staf Medik Fungsional berkenaan dengan
penentuan standar obat dan terapi sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit
6) Secara Eksternal berhubungan tidak langsung dengan pihak Dinas
Kesehatan dan Lembaga Hukum : Kepolisian, Pengadilan, sehubungan
dengan penyimpanan obat Narkotika/adiktif.

 Kualifikasi minimal

1. Pendidikan formal S1 farmasi - Apoteker/ S2 Farmasi-Apoteker


2. Pengalaman kerja Minimal 2 tahun
3. Syarat Keprofesian Memiliki surat ijin kerja Farmasi – Apoteker
4. Menguasai software application internal system.
5. Menguasai perundangan tentang Kefarmasian.

5.23 Instalasi Gizi

 Nama jabatan

1) Kepala Instalasi Gizi

79
 Tujuan jabatan

1) Merencanakan dan mengelola kegiatan rumah tangga dalam Tata Boga,


dalam bentuk penyediaan makanan dan menu untuk pasien dan karyawan,
pengelolaan kantin untuk umum serta faktor penunjang kerumahtanggaan
lain di RSNU Banyuwangi
2) Merencanakan dan mengelola suatu penyelenggaraan makanan yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan gizi pasien, dengan
menyediakan serta melakukan kegiatan pengadaan makanan yang terdiri
dari perencanaan macam dan jumlah bahan makanan, pembelian dan
penyimpanan bahan makanan, produksi makanan. Distribusi makanan dan
administrasi, guna meningkatkan mutu pelayanan makanan yang
berorientasi pada pasien agar mendapatkan makanan yang tepat gizi, tepat
waktu, efektif dan efisien, diseluruh ruang rawat inap yang ada, baik VIP,
kelas I sampai kelas III

 Dimensi

1) Lingkup pelayanan seluruh pasien rawat inap dan makanan, serta


lingkungan Rumah sakit,
2) Keluaran (out-come) sebagai sektor penunjang kebutuhan pasien dalam
tata boga, dalam hal : Standart menu yang sesuai dengan diet, gizi, dan
anggaran
3) Output untuk menunjang peningkatan pelayanan makanan Rumah Sakit,
yaitu agar dapat melayani pengadaan makanan diet bagi pasien rawat
jalan,
4) Mengelola semacam aset yang berkaitan dengan perlengkapan dapur,
5) Sejumlah rencana biaya yang dianggarkan sebagai budget rutin dan
berkala, serta kebutuhan tenaga yang diperlukan dengan pengelolaan yang
efektif dan efisien

 Tanggung jawab utama

1) Tersedianya sejumlah porsi makanan/minuman bagi pasien sesuai dengan


standart menu sehat,
2) Terpenuhinnya kebutuhan akan makanan dan minuman di kantin,
3) Terselenggaranya pelayanan kantin makanan & minuman untuk umum
dan karyawan,

80
4) Tersedianya makanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan gizi
rawat inap
5) Tercapainya standart kualitas penyelenggaraan makanan dengan
menggunakan tenaga dan bahan makanan secara efektif dan efisien,
6) Terselenggaranya paket snack bagi karyawan.

 Kegiatan utama

1) Melakukan inspeksi atas anggaran & belanja bahan makanan dan


minuman, anggaran pembelian dan penjualan makanan dan minuman,
2) Melakukan koordinasi lintas sector dalam pelayanan & pengadaan
makanan,
3) Mengatur pembayaran dengan pemasok bahan makanan dengan bidang
keuangan,
4) Mengatur makanan pasien dan mengawasi distribusinya,
5) Mengadakan supervisi untuk kegiatan-kegiatan proses masak di dapur
besar dan dapur kecil (pantry) di ruang perawatan,
6) Melaksanakan, mengawasi dan menilai penyelenggaraan makanan
berdasarkan prinsip gizi dalam usaha menunjang pelayanan Rumah Sakit
terhadap pasien rawat inap,
7) Melaksanakan menu makanan biasa dan makanan khusus sesuai dengan
pola menu,
8) Membuat standart resep dan standart bumbu serta mengawasi
penggunaannya,
9) Membantu melaksanakan pelaporan manajemen keuangan,
10) Menjaga dan mengawasi sanitasi penyelenggaraan makanan dan
kesehatan kerja pegawai.

 Kewenangan

1) Memberikan rekomendasi kepada pimpinan terhadap rekanan yang


melayani pengadaan kebutuhan kerumahtanggaan,
2) Menentuka menu makan pasien, dan karyawan serta kantin,
3) Menentukan standart gizi untuk makanan pasien dan karyawan,
4) Mengadakan negosiasi mengenai kegiatan-kegiatan kerumahtanggaan
yang di out-sourcesing,
5) Menentukan jumlah porsi makanan pasien rawat inap,
6) Melakukan rotasi kerja antara bagian satu dengan bagian lain,
7) Melakukan penolakan kepada leveransir apabila ada ketidaksesuaian
bahan makanan,
8) Menentukan jadwal dinas karyawan rumah tangga dan kantin.

81
 Tantangan utama

1) Menuntut adanya kebijaksanaan yang tepat dan cepat dalam menghadapi


setiap permasalahan makanan & minuman,
2) Meningkatkan kemampuan karyawan dibawahnya tentang hal yang baru
dan up to date dalam menunjang kompetensinya,
3) Menuntut kepekaan dalam masalah lingkungan,
4) Meniadakan komplain dari ruang rawat inap,
5) Meniadakan komplain pasien terhadap cita rasa makanan,
6) Meniadakan pengeluaran bahan makanan yang berlebihan,
7) Mencegah complain dari karyawan yang berhubungan dengan kualitas
dan penyajian makanan

 Hubungan kerja

1) Bersama dengan bagian tim pengadaan menentukan pilihan dan harga


bahan makanan, dan minuman,
2) Dengan Kepala SDM dalam pengadaan makanan karyawan,
3) Dengan rekanan pengadaan bahan makanan untuk kantin,
4) Dengan bagian keuangan untuk pembayaran rekanan kerja sama,
5) Dengan Manager Keperawatan atau kepala ruangan yang berkaitan
dengan menu pasien dan penyajian makanan,
6) Bersama dengan Sub. Bagian umum melakukan koordinasi mengenai
persiapan bahan makanan,permintaan penyimpanan, pemrosesan
makanan dan penyajian,
7) Dengan unit pemeliharaan sarana mengenai pemasokan bahan bakar
(LPG) dan pemeliharaan/perbaikan peralatan masak,
8) Melakukan koordinasi kerja dengan leveransir mengenai pemasokan
bahan makanan,
9) Bersama dengan Ka Sub. Bag. Umum melakukan koordinasi untuk
melaksanakan tugas kerumahtanggaan,
10) Melakukan koordinasi kerja dengan seluruh unit yang ada di Rumah
Sakit.

 Kualifikasi minimal

1) Pendidikan D-III Perhotelan, Gizi atau di utamakan Sarjana Kesehatan


Bidang Kerumahtanggaan atau Perhotelan,
2) Memiliki pengalaman memimpin anak buah / staf dalam kurun waktu 3
tahun,

82
3) Memiliki ketrampilan administratif atau manajemen praktis dan
komputer,
4) Memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dibidang
proses masakan dan perhitungan gizi

5.24 Seksi Pemeliraharaan Sarana dan Prasarana RS

 Nama jabatan

1) Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana dan prasarana RS

 Tujuan jabatan

1) Merencanakan, mengelola, dan mengkoordinasikan semua kegiatan yang


berkaitan pemeliharaan dan perbaikan semua aset infrastruktur serta
berfungsinya semua sarana dan prasarana fisik, dengan proaktif
mengamati, memeriksa, mengevaluasi dan memperbaiki kondisi
bangunan, dan peralatan medis maupun non medis

 Dimensi

1) Alokasi semua tenaga pekerja yang dibutuhkan yang meliputi, tenaga


Boiler, tenaga Listrik Arus Kuat, tenaga Listrik Arus Lemah, tenaga Las
dan Pompa Air, tenaga Teknik Medik, tenaga Tukang Kayu, tenaga
Tukang Cat, tenaga Umum dengan mempunyai kecakapan/ketrampilan
atau keahlian tertentu yang dapat menunjang bidang pekerjaannya.
2) Seluruh aset fisik dan infra struktur Rumah Sakit dengan prakiraan dana
dalam bentuk aset tetap (modal) maupun yang dianggarkan melalui bagjet
rutin pertahun.
3) Seluruh aset Rumah Sakit yang terdiri dari beberapa peralatan kerja yang
dapat memberikan kontribusi penunjang pelayanan.
4) Seluruh aset bangunan fisik – Gedung Rumah Sakit.
5) Mengalokasikan sejumlah tenaga pekerja yang dibutuhkan adalah : tenaga
tukang kayu, tenaga tukang cat, tenaga umum dengan mempunyai
kecakapan/ketrampilan atau keahlian tertentu yang dapat menunjang
bidang pekerjaannya.
6) Mengelola dana pemeliharaan Bangunan / gedung dengan prakiraan yang
akan dianggarkan melalui budget rutin pertahun.

83
7) Alokasi dana untuk pemeliharaan semua aset fisik bangunan / gedung
dengan beberapa peralatan kerja yang dapat memberikan kontribusi
penunjang pada bagian pemeliharaan.

 Tanggung jawab utama

1) Berfungsinya AC, peralatan medis maupun non medis, dan instalasi vital
(boiler, listrik, air) secara berkesinambungan.
2) Berkoordinasi terhadap berfungsinya instalasi listrik dan pompa
pengolahan limbah secara baik dan benar.
3) Bertanggung jawab atas kenyamanan dan keamanan lingkungan kerja
bagi seluruh karyawan.
4) Bertanggungjawab terhadap proses pekerjaan rekanan luar dan
merekomendasikan bahwa pekerjaan telah selesai dikerjakan.
5) Bertanggungjawab atas keselamatan pelaksana pekerjaan pemeliharaan
sesuai dengan prosedur (SPO) Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
6) Terpeliharanya lingkungan kerja tetap tertata rapi.
7) Memelihara dan menjaga keutuhan peralatan kerja diseluruh rumah sakit.
8) Mengupayakan generator/genzet dapat menyala dalam beberapa menit
setelah terjadinya pemadaman dari pihak PLN.
9) Terpeliharanya kondisi dari bangunan, mempertahankan keindahan dan
kenyamanan serta kemudahan penggunaan barang – barang inventaris.
10) Terkoordinasinya proses pengolahan limbah secara baik dan benar serta
mencapai baku mutu limbah cair yang layak buang kesungai.
11) Terpeliharanya seluruh sarana bangunan sehingga dapat berfungsi dengan
baik, agar member kenyamanan dan keamanan di lingkungan rumah sakit.
12) Bertanggung jawab atas kenyamanan dan keamanan lingkungan kerja
bagi seluruh karyawan.
13) Bertanggung jawab terhadap proses pekerjaan rekanan luar dan
merekomendasikan bahwa pekerjaan telah selesai dikerjakan.
14) Bertanggung jawab atas keselamatan pelaksana pekerjaan pemeliharaan.
15) Tersedianya air bersih yang baik ( standart PDAM)
16) Terpeliharanya perlengkapan mebel yang siap pakai.

 Kegiatan utama

1) Merencanakan dan memantau pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan


rencana kerja.
2) Menindaklanjuti order permintaan perbaikan dari ruangan.

84
3) Memantau/mengawasi pelaksanaan pekerjaan order permintaan perbaikan
dari ruangan.
4) Memantau / mengawasi hasil pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh
rekanan (kontraktor) dan menentukan bahan – bahan yang dipergunakan,
harus sesuai dengan yang telah disetujui bersama.
5) Mengatur jadwal tugas jaga siang / malam pada petugas pelaksana.
6) Mengkoordinasikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan
unit – unit lain yang terkait.
7) Melaksanakan kegiatan administratif yang berkaitan dengan pelayanan
pemeliharaan, pengoperasian dan perbaikan alat.
8) Melaksanakan inspeksi terhadap penggunaan APD yang diprasaratkan
dalam proses pengerjaan pemeliharaan.
9) Merencanakan dan memantau pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan
rencana kerja.
10) Menindaklanjuti order permintaan perbaikan dari ruangan.
11) Memantau / mengawasi pelaksanaan pekerjaan order permintaan
perbaikan dari ruangan.
12) Memantau / mengawasi hasil pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh
rekanan (kontraktor) dan menentukan bahan – bahan yang dipergunakan,
harus sesuai dengan yang telah disetujui bersama.
13) Mengkoordinasikan pengecatan bangunan atau peralatan sipil dan
penggantian secara berkala.
14) Menyelenggarakan renovasi dan perbaikan gedung dan peralatan sipil
bila sudah rusak dan tidak memenuhi syarat (tidak layak pakai atau tidak
mengikuti perkembangan teknologi)
15) Melaksanakan kegiatan administrasi yang berkaitan dengan pelayanan
pemeliharaan gedung atau perbaikan peralatan sipil.
16) Memberi laporan hasil pekerjaan yang disepakati kepada Kepala.

 Kewenangan

1) Mengusulkan, program diklat yang dibutuhkan secara berkesinambungan


agar tercapainya tenaga kerja yang trampil.
2) Merekomendasikan kepada Kepala Umum tentang volume pekerjaan
yang akan dilaksanakan oleh pihak luar (rekanan).
3) Dengan persetujuan Kepala Umum dapat mengajukan rekanan
(kontraktor)
4) Dapat mengambil keputusan jika terdapat pekerjaan yang menimbulkan
bahaya dan tidak sesuai dengan standart.

85
5) Merekomendasikan penawaran pekerjaan rekanan dari penawaran sampai
menjadi proses S P K.
6) Dapat mengambil sanksi peringatan lisan yang berkaitan dengan
kepatuhan penggunaan APD.
7) Mengkoordinasikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan
unit – unit lain yang terkait.
8) Mengambil keputusan jika terdapat pekerjaan yang menimbulkan bahaya
dan tidak sesuai dengan standart pekerjaan
9) Menetapkan waktu kerja (waktu kerja , emergency)
10) Menentukan lahan yang dipakai dan cara kerja yang diinginkan
permintaan jasa.

 Tantangan utama

1) Memberikan respon time seminimal mungkin pada saat adanya order


pekerjaan.
2) Memperkecil bahkan meniadakan terjadinya kecelakaan kerja sewaktu
melaksanakan pekerjaan.
3) Selalu memperhatikan dan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk meningkatkan mutu pekerjaan dan kemampuan secara
optimal.
4) Terjadinya kecelakaan kerja sewaktu melaksanakan pekerjaan.
5) Penggunaan waktu kerja yang efisien.
6) Menjaga kualitas mutu barang permintaan

 Hubungan kerja

1) Dengan semua Unit Kerja untuk melakukan koordinasi dan mengevaluasi


dengan bagian pemeliharaan elektrik mengenai order pekerjaan yang
sudah dan belum tertangani
2) Melakukan koordinasi dengan pihak rekanan, kontraktor yang berkenaan
dengan pekerjaan elektrik mereka dilingkup rumah sakit.
3) Dengan Tim pengadaan, yang berkaitan dengan pengadaan suku cadang
pemeliharaan atau perbaikan alat yang diperlukan
4) Memberi laporan hasil pekerjaan yang disepakati kepada Direktur
5) Dengan Panitia Pembinaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (P2K3 RS)
yang berkaitan dengan audit K-3, penggunaan APD dan pelaksanaan SOP,
Hazard dan diklat K-3

86
6) Melakukan koordinasi dan mengevaluasi dengan bagian pemeliharaan
pertukangan, pengecatan dan saniter mengenai order pekerjaan yang
sudah dan belum tertangani
7) Melakukan koordinasi dengan pihak rekanan, kontraktor yang berkenaan
dengan pekerjaan bangunan sipil mereka dilingkup rumah sakit
8) Melakukan koordinasi kerja dengan unit lain yang terkait dengan
pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
9) Berkoordinasi dengan unit-unit lain dalam proses merencanakan suatu
renovasi ruangan maupun bangunan secara keseluruhan
10) Membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Sub Bidang Medik

 Kualifikasi minimal

1) Berkepribadian sebagai pemimpin


2) Pendidikan Strata I, Sipil, Elektro atau Mesin dan sederajat
3) Pernah atau memiliki pengalaman sebagai Pimpinan Unit Kerja minimal
3 tahun

5.25 Seksi Rumah Tangga

 Nama jabatan

1) Kepala Seksi Rumah tangga

 Tujuan jabatan

1) Merencanakan, mengelola, dan mengkoordinasikan semua kegiatan yang


berkaitan dengan kebersihan dan kegiatan rumah tangga RS

 Dimensi

1) Alokasi semua tenaga pekerja yang dibutuhkan yang meliputi, tenaga


Umum dengan mempunyai kecakapan/ketrampilan atau keahlian tertentu
yang dapat menunjang bidang pekerjaannya.
2) Seluruh aset fisik dan infra struktur Rumah Sakit dengan prakiraan dana
dalam bentuk aset tetap (modal) maupun yang dianggarkan melalui bagjet
rutin pertahun.
3) Mengelola dana pemeliharaan Bangunan / gedung dengan prakiraan yang
akan dianggarkan melalui budget rutin pertahun.

87
4) Alokasi dana untuk pemeliharaan kebersihan semua aset fisik bangunan /
gedung

 Tanggung jawab utama

1) Bertanggung jawab terhadap kebersihan seluruh ruangan RS


2) Bertanggung jawab atas kenyamanan dan keamanan lingkungan kerja
bagi seluruh karyawan
3) Bertanggungjawab atas keselamatan pelaksana pekerjaan pemeliharaan
sesuai dengan prosedur (SOP) Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
4) Terpeliharanya lingkungan kerja tetap tertata rapi.

 Kegiatan utama

1) Mengatur jadwal tugas jaga siang / malam pada petugas pelaksana.


2) Membantu tugas – tugas Kepala Umum.
3) Mengkoordinasikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan
unit – unit lain yang terkait.
4) Melaksanakan inspeksi terhadap penggunaan APD yang diprasaratkan
dalam proses pengerjaan pemeliharaan.
5) Memberi laporan hasil pekerjaan yang disepakati kepada Kepala Sub
Bagian Umum.

 Kewenangan

1) Mengusulkan, program diklat yang dibutuhkan secara berkesinambungan


agar tercapainya tenaga kerja yang trampil.
2) Dapat mengambil keputusan jika terdapat pekerjaan yang menimbulkan
bahaya dan tidak sesuai dengan standart.
3) Dapat mengambil sanksi peringatan lisan yang berkaitan dengan
kepatuhan penggunaan APD.
4) Mengkoordinasikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan
unit – unit lain yang terkait.
5) Mengambil keputusan jika terdapat pekerjaan yang menimbulkan bahaya
dan tidak sesuai dengan standart pekerjaan
6) Menetapkan waktu kerja (waktu kerja , emergency)

 Tantangan utama

1) Memberikan respon time seminimal mungkin pada saat adanya order


pekerjaan.

88
2) Memperkecil bahkan meniadakan terjadinya kecelakaan kerja sewaktu
melaksanakan pekerjaan.
3) Selalu memperhatikan dan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk meningkatkan mutu pekerjaan dan kemampuan secara
optimal.
4) Penggunaan waktu kerja yang efisien.
5) Menjaga kualitas kebersihan lingkungan.

 Hubungan kerja

1) Melakukan koordinasi kerja dengan unit lain yang terkait dengan


pekerjaan pemeliharaan kebersihan
2) Membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Umum

 Kualifikasi minimal

1) Berkepribadian sebagai pemimpin


2) Pendidikan SMA Pernah atau memiliki pengalaman sebagai Pimpinan
Unit Kerja minimal 3 tahun
3) Dapat mengoperasikan komputer
4) Sanggup bekerja keras dan ulet
5) Dapat bekerja sama dengan baik

5.26 Seksi Keamanan

 Nama jabatan

1) Kepala Seksi Keamanan

 Tujuan jabatan

1) Merencanakan, mengelola/mengatur, dan mengevaluasi tugas-tugas


koordinator satuan pengamanan Rumah Sakit, serta mengkoordinasikan
penanggulangan atau evakuasi kejadian bencana dan kebakaran

 Dimensi

1) Semua aset transportasi berupa 3 (tiga) armada mobil,


2) Pengamanan semua aset milik RSNU Banyuwangi,
3) Mengelola biaya BBM yang diperlukan,
4) Mengkoordinasi driver dan personel satuan pengamanan,
5) Mengkoordinasi kendaraan ambulance yang bekerja sama dengan Unit
Pelayanan Gawat Darurat.

89
 Tanggung jawab utama

1) Tercapainya kebutuhan pelayanan kendaraan/ transportasi,


2) Menunjang pelayanan Unit Gawat Darurat,
3) Terkondisinya keamanan fisik dan lingkungan sosial bagi semua tamu
atau penunjang Rumah Sakit, pasien, dan seluruh jajaran staf-karyawan,
4) Kelancaran pelayanan transit jenazah,
5) Penanggung jawab utama terhadap kejadian bencana, kebakaran dan
peristiwa masal baik intern Rumah Sakit maupun wilayah lingkungan
sekitar.

 Kegiatan utama

1) Mengatur jadwal permintaan pelayanan transportasi dari unit-unit yang


memerlukan,
2) Mengatur jadwal dinas driver yang disesuaikan dengan schedule kegiatan
transportasi,
3) Mengkoordinasi pelayanan mobil ambulance dengan Tim UGD,
4) Mengkoordinasi satuan pengamanan di seluruh wilayah/lingkungan
Rumah Sakit tanpa terkecuali,
5) Mengamankan lingkungan Rumah Sakit dari gangguan arus lalu lintas
kendaraan tamu, karyawan dan kendaraan dinas,
6) Mengkoordinasikan kelancaran pelayanan transit jenazah,
7) Melaksanakan kegiatan administratif pelaporan,
8) Melakukan pemantauan umum sebagai langkah preventif terhadap
kemungkinan gangguan keamanan dan kebakaran.

 Kewenangan

1) Supervisi lingkungan atau inspeksi mendadak mengenai keamanan,


2) Mengambil langkah-lagkah preventif terhadap kejadian yang
mengganggu keamanan,
3) Melakukan hubungan langsung untuk koordinasi dengan kepolisian atau
instansi yang terkait mengenai masalah keamanan dan kejadian bencana,
4) Mengambil langkah operasional dari semua kebijakan Rumah Sakit
mengenai semua kegiatan, utamanya atas sepengetahuan/persetujuan
Direktur Rumah Sakit c.q Kepala Umum.

 Tantangan utama

1) Situasi politik dan keamanan lingkungan yang tidak menentu,

90
2) Menegakkan stabilitas motivasi dan ketanggapan seluruh petugas
keamanan,
3) Tuntutan customer/pasien terhadap pelayanan penunjang yang semakin
tinggi dan kritis,
4) Semakin kompleksnya kegiatan Rumah Sakit yang menuntut nilai
Keprofesian yang Tinggi.

 Hubungan kerja

1) Bertanggungjawab langsung dengan Kepala umum,


2) Lintas hubungan dengan Direktur Rumah Sakit yang berkaitan dengan
keamanan lingkungan,
3) Dengan Departemen Pemeliharaan Sarana yang berkaitan dengan
pemeliharaan dan perbaikan mobil dan perangkatnya,
4) Dengan tim pengadaan berkaitan dengan pengadaan peralatan/suku
cadang,
5) Dengan Departemen Keperawatan sehubungan dengan pelayanan transit
jenazah dan kebutuhan tranSPOrtasi pasien,
6) Dengan Pelayanan Medik c.q unit gawat darurat, sehubungan dengan
pelayanan tranSPOrtasi pasien,
7) Dengan seluruh Unit Kerja, yang berkaitan dengan pelayanan permintaan
transportasi karena dinas luar Rumah Sakit.

 Kualifikasi minimal

1) Kualifikasi pendidikan formal minimal SMA diutamakan dari unsur TNI-


POLRI
2) Memiliki sertifkat gada pratama
3) Memiliki Human Relation yang baik
4) Memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5 tahun.

5.27 Seksi Diklat

 Nama jabatan

1) Kepala Seksi Diklat

 Tujuan jabatan

91
1) Melaksanakan dan mengkoordinasi suatu bagian yang berhubungan
dengan analisa dan pengembangan SDM diawali dari rekruitmen
karyawan (mengkoordinasikan tes masuk calon)/seleksi, penempatan
(placement), mengukur kinerja karyawan, menganalisa kebutuhan SDM
per unit kerja, perhitungan rasio kebutuhan tenaga dengan kualifikasi
sesuai dengan kompetensi pekerjaannya dan perencanaan retensi
karyawan melalui Promosi, Mutasi, Rotasi serta pengembangan SDM
melalui sistem pelatihan (Diklat) untuk meningkatkan kompetensi
kerjanya sehingga tercapai kelancaran pelayanan administrasi di bagian
SDM dan mencapai tingkat kepuasan kerja karyawan.

 Dimensi

1) Alokasi ketenagaan dengan ruang lingkup pelayanan kegiatan


administrasi
2) Mengelola aktifitas pekerjaan dengan berbagai keprofesian diseluruh
jajaran unit kerja
3) Out-put kinerja karyawan optimal dan profesional untuk meningkatkan
pelayanan dan mencapai tingkat kepuasan customer dan mengcover
seluruh masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit

 Tanggung jawab utama

1) Terciptanya kondisi kerja yang harmonis antara karyawan dengan


manajemen Rumah Sakit dan dengan pihak Depnaker dalam hubungan
Tripartit
2) Terciptanya perasaan loyalitas karyawan terhadap Rumah Sakit dengan
indikator pelaksanaan jam kerja, presensi karyawan dan kehilangan waktu
kerja
3) Terwujudnya disiplin kerja karyawan
4) Tersedianya pelayanan di bagian SDM yang dapat memberikan kepuasan
kepada karyawan
5) Memelihara hubungan baik dengan Depnaker, Kantor Pelayanan Pajak,
Jamsostek (instansi Pemerintah yang terkait) untuk kepentingan Rumah
Sakit
6) Terselenggaranya kegiatan administratif kepegawaian sesuai dengan
prosedur kerja (SPO) yang telah ditetapkan

92
7) Terselenggaranya program – program pengembangan SDM, melalui
proses orientasi karyawan baru maupun lama atau melalui pendidikan
latihan karyawan (in-house/ex-house)
8) Terwujudnya kesinambungan penilaian kinerja karyawan sesuai dengan
tuntutan kompetensi pekerjaannya

 Kegiatan utama

1) Memproses rekrutmen calon pegawai


2) Melaksanakan penerbitan Surat Keputusan setelah mendapat rekomendasi
dari Kepala SDM
3) Melaksanakan pembuatan surat penugasan untuk Diklat karyawan setelah
mendapat rekomendasi dari Direktur
4) Melayani pembuatan surat – surat atas permintaan karyawan yang ada
kaitannya dengan admisitrasi kepegawaian
5) Mengadakan monitoring dan evaluasi kebutuhan dan penyediaan tenaga
di masing – masing Unit Kerja
6) Mengadministrasikan mutasi, rotasi, dan turn over karyawan
7) Mendokumentasikan dan mengadministrasikan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Karyawan dan keluarga
8) Memantau data presensi karyawan, penggunaan waktu kerja dan
kehilangan waktu kerja
9) Memantau surat – surat pengesahan penyimpangan waktu kerja dan
kepentingan Jamsostek yang berkaitan dengan pembayaran premi, klaim
kecelakaan kerja
10) Merencanakan instrumen penilaian kinerja karyawan dan analisa personal
performance secara periodik
11) Merencanakan kebutuhan pelatihan berdasarkan tuntutan kompetensi
kerja yang senantiasa dikembangkan

 Kewenangan

1) Memberikan informasi dan saran kepada Kepala SDM, berkaitan dengan


masalah peningkatan status golongan gaji karyawan yang mendapatkan
promosi karena adanya peluang formasi dan kebutuhan kompetensi kerja
2) Memberikan rekomendasi berupa paraf pada surat-surat yang dikeluarkan
oleh Kepala SDM tetapi tidak berupa Surat Keputusan terhadap
seseorang, bilamana Kepala SDM berhalangan hadir (Surat Keterangan,
Keterangan gaji, JPKK)

93
3) Menangani masalah kepegawaian dalam taraf proses untuk pengambilan
keputusan oleh Kepala SDM
4) Mengambil langkah-langkah operasional terhadap kebijakan Direktur
mengenai hal kepegawaian atas persetujuan Kepala SDM
5) Menentukan kebutuhan pelatihan (Diklat) kepada karyawan berdasarkan
hasil evaluasi penilaian kinerja karyawan atau evaluasi performance unit

 Tantangan utama

1) Meningkatkan pelayanan administrasi SDM dengan


mengurangi/menghapuskan keluhan karyawan mengenai lamanya
pelayanan (missal : Pembuatan Surat Keterangan bisa selesai dalam
sehari, kendala biasanya karena keberadaan yang berhak menandatangani
surat tersebut)
2) Penyampaian Surat Keputusan mengenai Intergral/Berkala kepada
karyawan maksimal < 1 Minggu sebelum diterimanya salary yang
bersangkutan
3) Mengefisienkan tingkat upah lembur karyawan < 3% dari total gaji yang
dikeluarkan setiap bulannya
4) Meningkatnya pemahaman karyawan terhadap ketentuan kepegawaian
yang berakibat pada kompleksitas tuntutan karyawan, khususnya
mengenai kesejahteraan
5) Memelihara hubungan yang harmonis antara karyawan, manajemen dan
pengurus Serikat Pekerja
6) Mendapatkan tolok ukur tingkat kesejahteraan karyawan secara obyektif-
rasional yang dapat diterima oleh semua pihak

 Hubungan kerja

1) Melakukan pertanggungjawaban pekerjaan dengan Kepala SDM


2) Dengan Tim pengadaan c.q Kepala Pembelian Barang Non-Medik,
sehubungan dengan permintaan pembelian barang (ATK, dsb)
3) Dengan Instalasi Pemeliharaan Sarana c.q Unit Elektikal dan Unit
Pemeliharaan sipil sehubungan dengan kebutuhan perbaikan peralatan
dan fisik
4) Dengan Sub. Bid. Pelayanan Medik c.q Kepala Asuransi Kesehatan
sehubungan dengan kegiatan administrasi JPKK

94
5) Dengan Kepala Bag. Adm. Dan Umum, berkenaan dengan Penomoran
surat keluar, Surat Keputusan, rekomendasi surat dari Kepala SDM dan
kepentingan ekspedisi
6) Dengan seluruh unit kerja di berbagai lini untuk mengadakan penilaian
kinerja karyawan di jajaran unit tersebut

 Kualifikasi minimal

1) Mempunyai kualifikasi pendidikan S-1 atau S-2 segala jurusan serta


mempunyai pengalaman pernah memimpin anak buah dan/atau pernah
sebagai kepala Unit Kerja sekurangnya 3 (tiga) tahun
2) Diutamakan yang mempunyai pengetahuan atau keahlian khusus atau
pengalaman dalam manajemen Sumber Daya Manusia, atau Hukum
Perburuhan (Hubungan Industrial), atau Psikologi Industri.
3) Telah mempunyai pengalaman kerja > 5 (lima) tahun
4) Memiliki kemampuan administrasi, manajemen dan ketrampilan dalam
mengoperasikan computer
5) Berkepribadian sebagai Pemimpin, faham akan metoda-metoda
pendekatan hubungan antar manusia

5.28 Seksi Kepegawaian

 Nama jabatan

1) Kepala Seksi Kepegawaian

 Tujuan jabatan

1) Membantu Ka Sub Bag HRD dalam perencanaan, koordinasi, pembinaan,


dan pengawasan di bidang kepegawaian.

 Dimensi

1) Alokasi ketenagaan dengan ruang lingkup pelayanan kegiatan


administrasi untuk
2) Mengelola aktifitas pekerjaan dengan berbagai keprofesian diseluruh
jajaran unit kerja
3) Zero Growth Employment

95
4) Out-put kinerja karyawan optimal dan profesional untuk meningkatkan
pelayanan dan mencapai tingkat kepuasan customer dan mengcover
seluruh masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit

 Tanggung jawab utama

Bertanggung jawab atas setiap rekrutmen pegawai baru

 Kegiatan utama

1) Membantu Ka Sub Bag HRD dalam perencanaan, koordinasi, pembinaan,


dan pengawasan di bidang kepegawaian.
2) Merencanakan dan mempersiapkan SDM baik dalam recruitment dan
pengembangan untuk seksi-seksi di bawahnya untuk diajukan kepada
Kepala Bagian Umum dan SDM.
3) Menyelenggarakan arsip dan administrasi kepegawaian yang lengkap,
akurat dan terarah.
4) Bertanggung jawab atas setiap rekrutmen pegawai baru dengan
persetujuan Ka Sub Bag HRD
5) Bertanggung jawab atas pengolahan data kepegawaian dan pengarsipan
yang lengkap dan akurat.
6) Melaksanakan pembinaan terhadap pegawai.
7) Membantu Kepala Bagian Umum dan SDM untuk pembuatan training
plan untuk pegawai rumah sakit dengan koordinasi dengan bagian Medis
dan Non Medis.
8) Membangun dan menjaga hubungan baik dengan institusi pendidikan dan
pelatihan di luar rumah sakit.
9) Merencanakan dan membuat Standar Prosedur Operasional untuk semua
pegawai di rumah sakit berkoordinasi dengan bagian medis dan non
medis.
10) Membantu Kepala Bagian Umum dan SDM dalam kelengkapan
administrasi pegawai mencakup cuti karyawan, asuransi kesehatan,
jamsostek, dan kontrak kerja karyawan.
11) Bertanggung jawab dalam penghitungan lembur dan gaji karyawan setiap
bulannya.
12) Bertanggung jawab atas kegiatan operasional kesekretariatan dan
pendaftaran.
13) Bertanggung jawab atas kegiatan operasional security (keamanan).

96
14) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Umum
dan SDM.

 Kewenangan

1) Memberikan informasi dan saran kepada Kepala SDM, berkaitan dengan


masalah status karyawan yang mendapatkan promosi karena adanya
peluang formasi dan kebutuhan kompetensi kerja
2) Menangani masalah kepegawaian dalam taraf proses untuk pengambilan
keputusan oleh Kepala SDM
3) Mengambil langkah-langkah operasional terhadap kebijakan Direktur
mengenai hal kepegawaian atas persetujuan Kepala SDM

 Tantangan utama

1) Meningkatnya pemahaman karyawan terhadap ketentuan kepegawaian


yang berakibat pada kompleksitas tuntutan karyawan, khususnya
mengenai kesejahteraan
2) Memelihara hubungan yang harmonis antara karyawan, manajemen dan
pengurus Serikat Pekerja

 Hubungan kerja

1) Melakukan pertanggungjawaban pekerjaan dengan Kepala SDM


2) Dengan Tim pengadaan c.q Kepala Pembelian Barang Non-Medik,
sehubungan dengan permintaan pembelian barang (ATK, peralatan;)
3) Dengan Instalasi Pemeliharaan Sarana c.q Unit Elektikal dan Unit
Pemeliharaan sipil sehubungan dengan kebutuhan perbaikan peralatan
dan fisik
4) Dengan Departemen Pelayanan Medik c.q Kepala Asuransi Kesehatan
sehubungan dengan kegiatan administrasi JPKK
5) Dengan Kepala Sekretariat, berkenaan dengan Penomoran surat keluar,
Surat Keputusan, rekomendasi surat dari Kepala SDM dan kepentingan
ekspedisi
6) Dengan seluruh unit kerja di berbagai lini untuk mengadakan penilaian
kinerja karyawan di jajaran unit tersebut

 Kualifikasi minimal

97
1) Mempunyai kualifikasi pendidikan S-1 atau S-2 segala jurusan serta
mempunyai pengalaman pernah memimpin anak buah dan/atau pernah
sebagai kepala Unit Kerja sekurangnya 3 (tiga) tahun
2) Diutamakan yang mempunyai pengetahuan atau keahlian khusus atau
pengalaman dalam manajemen Sumber Daya Manusia, atau Hukum
Perburuhan (Hubungan Industrial), atau Psikologi Industri.
3) Telah mempunyai pengalaman kerja > 5 (lima) tahun
4) Memiliki kemampuan administrasi, manajemen dan ketrampilan dalam
mengoperasikan computer
5) Berkepribadian sebagai Pemimpin, faham akan metoda-metoda
pendekatan hubungan antar manusia

5.29 Rekam Medis dan SIM

 Nama Jabatan :

1) Kepala Unit Rekam Medis dan SIM

 Tujuan jabatan :

1) Untuk mengelola semua data medis sebagai sumber informasi untuk


mengetahui jumlah kunjungan perawatan, operasi, kunjungan pasien, data
riwayat penyakit dan semua klasifikasi data medik yang ada, melalui
sumber data dari unit pelayanan medis, penunjang medis, rawat inap,
rawat jalan yang diproses serta dianalisa guna memberikan laporan
informatif bagi pihak Manajerial maupun instansi pemerintah tentang
semua kegiatan pelayanan Rumah Sakit di seluruh jajaran unit kerja
pelayanan
2) Untuk mengelola semua data medis dan medis melalui Sistem Informasi
Manajemen (SIM).

 Dimensi :

1) Seluruh anggaran operasional Unit Rekam Medik


2) Mengelola tenaga kerja : adm
3) Out-put pelayanan
4) Semua sumber informasi pelayanan Medik
5) Pelaporan periodik yang menggambarkan peta pelayanan dan penilaian
pencapaian layanan kepada masyarakat

98
6) Semua dokumen riwayat sakit pasien baik rawat jalan, maupun rawat inap

 Tanggung jawab utama :

1) Lancarnya pelaksanaan tugas dan ketepatan waktu penyelesaian


pelaporan serta pendokumentasian data medik pasien Rawat Inap dan
Rawat Jalan
2) Terjaminnya kerahasiaan dokumen rekam medis
3) Tersedianya layanan informasi hasil rekam medik kepada Direktur
ataupun Pemerintah cq. Departemen Kesehatan
4) Tersedianya data : BOR, ALOS data lain yang berhubungan dengan
kepentingan Rekam Medis
5) Mempunyai sistem filing yang baik, untuk kepentingan kecepatan
mencari informasi data medis pasien
6) Senantiasa mengikuti metoda penyimpanan data yang akurat sesuai
dengan klasifikasi yang ditetapkan oleh Pemerintah

 Kegiatan utama :

1) Menghimpun, memelihara dan mengorganisasikan semua data rekam


medis di rumah sakit sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2) Melayani permintaan data dari tenaga medis maupun non medis yang
berasal dari internal maupun eksternal RS sesuai ketentuan yang berlaku
3) Mengkoordinir laporan rumah sakit, baik untuk internal maupun eksternal
4) Menyelenggarakan pencatatan atas semua kegiatan rumah sakit untuk
pelaporan ke instansi yang berwenang
5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai
dengan bidang tugasnya
6) Mendokumentasikan data penyakit berdasarkan klasifikasinya
7) Menghitung BOR, ALOS, Barber Jhonson atau data lain yang
berhubungan dengan kepentingan data penyakit pasien
8) Menyelenggarakan SIM pada seluruh unit.

 Kewenangan :

1) Menetapkan form laporan dengan petunjuk Dep.Kes atau sesuai dengan


kesepakatan unit kerja yang terkait.
2) Mengatur pembagian tugas di unit Rekam Medis
3) Memberikan saran dan laporan untuk kepentingan Rekam Medis kepada
Direktur
4) Menetapkan budget tahunan

99
5) Memberikan pembinaan administratif terhadap pelaksanaan input data
komputer yang berkaitan dengan Rekam Medik
6) Membuat program SIM

 Tantangan utama :

1) Ketepatan pengiriman laporan periodik


2) Keakuratan data Rekam Medik yang berkaitan dengan klasifikasi jenis
penyakit yang masih tergantung dari Dokter yang merawat pasien
3) Respons terhadap unit yang terkait dengan suplay data yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan atau untuk laporan berkala
4) Kemampuan SDM dalam pengoperasian sistem (komputer).

 Hubungan Kerja :

1) Dengan bawahan dalam pemberian tugas dan pertanggungjawaban


pelaksanaan tugas bawahan
2) Dengan Keperawatan tentang pengiriman status, sensus harian perawatan,
surat kematian dan kelengkapan status
3) Dengan Penunjang medis dalam hal laporan harian sensus kunjungan dan
lainnya
4) Dengan pelayanan medis dalam hal laporan bulanan sensus kunjungan
5) Dengan EDP tentang software dan hardware
6) Dengan sekretariat dalam hal pelaporan yang akan dikirim ke instansi-
instansi Pemerintah
7) Seluruh unit kerja RS

 Kualifikasi Minimal :

1) Pendidikan S 1 informatika, S 1 Kesehatan Masyarakat, atau D 3 / D 4


Perekam Medis, atau Sarjana Kesehatan
2) Pengalaman Kerja Minimal 3 tahun
3) Menguasai manajemen praktis
4) Mampu mengoperasikan komputer
5) Menguasai metodologi penelitian

5.30 Pemasaran dan Customer Service

 Nama Jabatan :

1) Kepala Unit Pemasaran dan Customer Service

 Tujuan jabatan :

100
1) Merencanakan, mengelola dan menjamin suatu sistem pelayanan
customer dengan menyediakan dan menyelenggarakan suatu unit front
office yang melayani penerimaan customer yang menghendaki pelayanan
medis, mengembangkan dan menerapkan suatu sistem pelayanan
customer yang berdasarkan hospitality, menganalisis dan menentukan
target pasar serta harapan / kebutuhan customer, untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas pelayanan yang ada sesuai dengan tuntutan
pasar agar didapatkan kepuasan customer dalam memperoleh pelayanan
medis, berikut sarana dan fasilitas pendukung lain.
2) Merencanakan dan mengelola sistem pelayanan customer, agar dapat
meningkatkan kepuasan customer (internal dan eksternal) dari waktu ke
waktu dalam memperoleh pelayanan medis, beserta sarana dan fasilitas
pendukung lain.
3) Bertanggung jawab mengelola komplain customer dan medikolegal.
4) Bertanggung jawab mengelola kerjasama dengan pihak ketiga

 Dimensi :

1) Mengelola anggaran operasional yang berhubungan dengan pelayanan


customer serta pemasaran
2) Memperkerjakan staf atau karyawan untuk melayani customer dengan
operasionalisasi biaya dan aktifitas kerja
3) Penurunan angka keluhan customer serendah-rendahnya
4) Penurunan waktu tunggu menjadi : 15 menit (mulai customer memasuki /
berinteraksi dengan suatu unit tertentu sampai ia mendapatkan pelayanan
yang diinginkan)
5) Meminimalisasi komplain dari customer
6) Mempersingkat respon time
7) Mengurangi jumlah pengeluaran biaya yang dipakai di unit Pelayanan
Customer

 Tanggung jawab utama :

1) Tersimpannya dokumen rekam medis dan terjaminnya kerahasiaan isi


rekam medis
2) Ketepatan dan akurasi data medis dan tersedianya informasi yang berdaya
guna

101
3) Terlaksananya Sistem Rekam Medis sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
4) Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sistem dan prosedur pelayanan
customer, baik pelayanan rawat jalan, rawat inap dan sarana penunjang
medis dan non medis lain
5) Terjaminnya proses pelayanan customer yang sesuai dengan harapan
customer dan tercapainya kepuasan customer
6) Terjaminnya kelancaran operasionalisasi Front Office (TPP, Kamar
Terima, dan Informasi )
7) Dipertahankannya jumlah customer lama dan bertambahnya jumlah
customer baru
8) Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi system pemasaran internal
maupun eksternal RS
9) Pengelolaan sistem evaluasi umpan balik dari customer
10) Pengembangan pelayanan medis dan non medis
11) Mengkoordinir dan mempersiapkan personel yang ada untuk dapat
memberikan pelayanan dan informasi dengan menyediakan prosedur
kerja
12) Melayani seluruh kebutuhan pasien untuk melakukan pendaftaran baik
untuk rawat jalan dan rawat inap, serta informasi, yang juga berlaku untuk
dokter tamu serta karyawan yang memerlukan
13) Menyelenggarakan sistem komunikasi internal dan eksternal
14) Menyelenggarakan kegiatan pemasaran dalam bentuk informasi media,
kerjasama pelayanan dengan fihak luar atau mengadakan kegiatan
pendidikan masyarakat

 Kegiatan utama :

1) Melakukan supervisi dan koordinasi terhadap pelaksanaan pengumpulan


dokumen medis, proses input data, pelaporan dan penyimpanan dokumen
medis, baik rawat inap maupun rawat jalan
2) Melakukan supervisi dan koordinasi pelaksanaan proses pendaftaran
pasien rawat inap & rawat jalan
3) Merancang dan menetapkan prosedur pengumpulan data
4) Mengolah data base untuk memenuhi permintaan data medis sesuai
dengan ketetapan Direktur
5) Mengamati dan mengevaluasi sarana dan system pelayanan customer

102
6) Mengevaluasi pelaksanaan hospitality di seluruh unit pelayanan customer
RS dan merekomendasikan perencanaan sistem kepada Wakil Direktur
Umum
7) Menganalisa trend pasar untuk kepentingan pemasaran
8) Merancang dan memberikan masukan kepada Kepala terkait mengenai
pengadaan dan / atau pengembangan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
customer (intensifikasi dan diversifikasi kegiatan pelayanan)
9) Mengevaluasi, menganalisa hasil kuesioner kepuasan customer dan
merekomendasikan hasil tersebut kepada Direktur
10) Memberikan instruksi dan manual prosedur dalam memberikan pelayanan
yang dapat dipergunakan dalam pelatihan yang mencakup kebijaksanaan
rumah sakit serta sarana dan fasilitas pendukung
11) Mempersiapkan metode-metode dalam meningkatkan pelayanan yang
berdasarkan dari pengamatan di lapangan serta analisa dari komplain
yang ada
12) Mengawasi dan mengkoordinir personel dalam memberikan pelayanan
kepada customer
13) Melaksanakan supervisi input data status dari data-data pasien rawat jalan
14) Mengontrol pemakaian inventaris yang ada di TPP, Kamar Terima, dan
Informasi
15) Mengestimasi biaya di bidang pelayanan yang digunakan untuk
mempersiapkan budget
16) Mengatur pembagian tugas yang merata di antara seluruh tenaga
pelaksana
17) Mengawasi distribusi uang yang ada di TPP
18) Memberikan feedback kepada unit terkait mengenai evaluasi pemakaian
telepon outgoing
19) Merencanakan kegiatan-kegiatan yang terprogram untuk kepentingan
pemasaran
20) Mengadakan pendekatan dan kerjasama Instansional dengan perusahaan
swasta maupun pemerintah untuk kepentingan pemasaran
21) Mengembangkan pelayanan kesehatan secara kemitraan dengan
perusahaan atau korporasi di luar Rumah Sakit

 Kewenangan :

1) Memberikan rekomendasi kepada Direktur untuk menetapkan prosedur


kerja di lingkungan pelayanan customer

103
2) Mengamati, mempelajari dan menganalisa pelaksanaan pelayanan
customer di semua sarana pelayanan baik medis maupun non medis
3) Melakukan survey atas pelaksanaan pelayanan customer di lingkungan
RS
4) Memberikan rekomendasi kepada Direktur dalam mengadakan kerjasama
dengan pihak lain
5) Melakukan supervisi dan persetujuan penilaian prestasi kerja dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan kepegawaian di lingkungan departemen
Pemasaran & Pelayanan Customer,
6) Memberikan masukan kepada Kepala terkait atas pelaksanaan pelayanan
customer yang tidak melaksanakan prosedur pelayanan customer yang
telah ditetapkan
7) Menugaskan atau mengalihkan tugas tenaga pelaksana secara insidentil
(rotasi) untuk melakukan pekerjaan dalam rangka kelancaran kegiatan
pelayanan
8) Mengambil langkah kebijaksanaan yang diperlukan yang berkenaan
dengan prosedur pendaftaran : meliputi pembatalan transaksi, kasus
tunda, dan penetapan tujuan klinik
9) Mengambil langkah kebijaksanaan yang diperlukan yang berkenaan
dengan prosedur penerimaan pasien rawat inap
10) Menetapkan budget tahunan dari Unit
11) Mencari dan menetapkan kerjasama kemitraan dengan perusahaan atau
instansi lain yang membutuhkan pelayanan kesehatan

 Tantangan utama :

1) Keluhan pelanggan (customer complain)


2) Kebijakan pemerintah yang membatasi promosi RS
3) Customer yang menghendaki pelayanan yang menyimpang dari ketentuan
/ prosedur yang telah ditetapkan
4) Karakter Customer yang semakin hari semakin besar

 Hubungan Kerja :

1) Dengan Panitia Penanganan Komplain Pasien dan Medikolegal dalam


menangani komplain Customer
2) Dengan Unit Rekam Medis berhubungan dengan laporan data pasien dari
TPP

104
3) Dengan Kepala Keperawatan dalam menjamin kebenaran, keakuratan,
dan ketetapan pengisian data medis serta pengiriman dokumen medis ;
koordinasi arus lalu lintas keluar, masuk dan perpindahan pasien rawat
inap
4) Dengan Kepala pelayanan medis dalam menetapkan kebijakan medis
pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan
5) Dengan Kepala keuangan dalam pertanggungjawaban penyetoran
keuangan pendaftaran rawat jalan
6) Dengan Kepala tim pengadaan berkaitan dengan pengadaan format
dokumen medis rawat inap dan rawat jalan
7) Dengan pihak ketiga, c.q. bagian yang menangani kerjasama.

 Kualifikasi Minimal :

1) Berkepribadian sebagai pemimpin dan mempunyai hubungan sosial yang


baik
2) Diutamakan (S1 kesehatan masyarakat, manajemen, informatika,
perhotelan)
3) Pengalaman kerja minimal 3 tahun
4) Dapat mengoperasikan komputer (aplikasi Excel, SPSS Word), serta
menguasai statistic Inferensial / Deferensial

105
BAB VI

TATA HUBUNGAN KERJA

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi


Nomor : 097 / RSNU – AI / II / 2017 tentang pedoman pengorganisasian dinyatakan
bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Instalasi, Bidang Pelayanan, Bagian
Administrasi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan
sinkronisasi di lingkungan Rumah Sakit.

6.1 TATA HUBUNGAN KERJA

1. Ka. Yayasan RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi

2. Direktur

3. Ketua Komite

4. Kepala Bidang

5. Kepala Bagian

6. Kepala Sub Bidang

7. Kepala Instalasi

8. Kepala Sub Bagian

9. Kepala Seksi
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

7.1 POLA KETENAGAAN

Tenaga merupakan salah satu sumber daya penting karena menjadi kunci
dalam keberhasilan kegiatan penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit. Berbagai
fungsi dalam manajemen Sumber Daya Manusia meliputi fungsi perencanaan, dan
penentuan kebutuhan staff (Staffing), Rekruitmen, Seleksi, pengembangan dan
pembinaan karir serta penilaian kinerja.

Sesuai dengan perkembangan fasilitas dan layanan yang ada di RS Nahdlatul Ulama
Banyuwangi dan keinginan untuk dapat memenuhi dan menjawab permintaan masyarakat akan
layanan kesehatan yang prima. Formasi ketenagaan di RS. Nahdlatul Ulama Banyuwangi dibagi 2
kategori yaitu :
1. Tenaga Klinis
a. Tenaga Medis
1. Dokter Spesialis
2. Dokter Umum
3. Dokter Gigi
b. Tenaga Non Medis
1. Keperawatan
a. Perawat
b. Bidan
2. Tenaga Kesehatan Profesional Lain :
a. Tenaga Farmasi
b. Tenaga Teknik Kefarmasian
c. Analis Kesehatan
d. Radiografer
e. Fisioterapis
f. Perekam Medis
g. Ahli Gizi
h. Elektromedik
i. Sanitarian
j. Psikolog
2. Tenaga Non Klinis
a. Administrasi dan Umum
b. Perencanaan & Pengembangan
c. Pemasaran & Customer Service
d. Umum
e. HRD
f. Keuangan & Akuntansi

7.2 Kualifikasi Personil

1. Tenaga Medis
Fungsional Standar Kualifikasi
Dokter Spesialis a. Pendidikan formal Sp-1 dan Sp-2
Mitra/Tetap b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP di RSNU
d. Terdaftar sebagai anggota organisasi profesi sesuai dengan spesialisnya
e. Telah menandatangani perjanjian layanan kesehatan dengan RSNU
Dokter Jaga IGD a. Pendidikan formal S-1 Kedokteran
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP di RSNU
d. Terdaftar sebagai anggota organisasi profesi IDI
e. 80% memiliki sertifikat PPGD/BCLS
Dokter Poli Umum a. Pendidikan formal S-1 Kedokteran
Rawat Jalan b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP di RSNU
d. Terdaftar sebagai anggota organisasi profesi IDI
Dokter Gigi Mitra/Tetap a. Pendidikan formal Sp-1 dan Sp-2
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP di RSNU
d. Terdaftar sebagai anggota organisasi profesi PDGI
e. Telah menandatangani perjanjian layanan kesehatan dengan RSNU

2. Tenaga Keperawatan
Fungsional Standar Kualifikasi
Perawat Instalasi Gawat a. Pendidikan formal S-1 Keperawatan/ DIII Keperawatan
Darurat b. 70% memiliki sertifikat pelatihan PPGD
c. 30% memiliki sertifikat pelatihan BLS/BCLS
d. Memiliki STR
e. Memiliki SIP
f. Dapat mengoprasionalkan computer
Perawat Instalasi Rawat a. Pendidikan formal DIII keperawatan
Jalan b. Satu orang memiliki sertifikat pelatihan manajemen keperawatan
c. Memiliki STR
d. Memiliki SIP
e. Dapat mengoprasionalkan computer
Perawat Instalasi Rawat a. Pendidikan formal S-1 Keperawatan/DIII Keperawatan
Inap b. 60% memiliki sertifikat pelatihan/seminar asuhan keperawatan kasus
bedah/interna/ obgyn/pediatric sesuai dengan unit kerja
c. Satu orang memiliki sertifikat pelatihan manajemen keperawatan di setiap
unit kerja
d. Memiliki STR
e. Memiliki SIP
Dapat mengoprasionalkan computer
Perawat Kamar Operasi a. Pendidikan formal S-1 perawat atau DIII keperawatan
dan Sterilisasi b. 40% memiliki sertifikat mahir instrument
c. 40% memiliki sertifikat mahir asisten bedah
d. 20% memiliki sertifikat mahir anestesi
e. 20% memiliki sertifikat BCLS
f. Satu orang memiliki sertifikat pelatihan manaj. keperrawatan
g. Memiliki STR
h. Memiliki SIP
i. Dapat mengoprasionalkan computer
Perawat/Bidan Kamar a. Pendidikan formal DIII keperawatan/kebidanan
Bersalin dan Perinatologi b. 20% memiliki sertifikat pelatihan asuhan keperawatan bayi baru lahir
c. 20% memiliki sertifikat BCLS
d. Satu orang memiliki sertifikat pelatihan manajemen keperawatan
e. Memiliki STR
f. Memiliki SIP
g. Dapat mengoprasionalkan computer

3. Tenaga Kesehatan Profesional Lain


Fungsional Standar Kualifikasi
Tenaga Farmasi a. Pendidikan formal S-1 Farmasi
(Apoteker) b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP
d. Memiliki sertifikat pelatihan/seminar manajemen farmasi RS
e. Dapat mengoprasionalkan computer
Tenaga Teknik a. Pendidikan formal DIII Farmasi
Kefarmasian (Asisten b. Memiliki STR
Apoteker) c. Memiliki SIP
d. Memiliki sertifikat uji kompetensi farmasi
e. Satu orang memiliki sertifikat pelatihan/seminar kefarmasian
f. Dapat mengoprasionalkan computer
Analis Kesehatan (Analis a. Pendidikan formal DIII Analis Kesehatan
laboratorium) b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP
d. Memiliki sertifikat uji kompetensi laborat
e. Memiliki sertifikat pelatihan/seminar tentang pemeriksaaan
laboratorium
f. Dapat mengoprasionalkan computer
Radiografer a. Pendidikan formal DIII Penata Rontgent
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP
d. Memiliki sertifikat uji kompetensi radiografi
e. Satu orang memiliki sertifikat pelatihan/seminar radiologi
f. Dapat mengoprasionalkan computer
Fisioterapis a. Pendidikan formal DIII Fisio terapi
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP
d. Memiliki sertifikat uji kompetensi fisioterapi
e. Satu orang memiliki sertifikat pelatihan/seminar fisioterapi
f. Dapat mengoprasionalkan computer
Rekam Medis a. Pendidikan formal Sarjanan Kesehatan/DIII/DIV Perekan Medis
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP
d. Memmiliki sertifikat uji kompetensi rekam medis
e. 10% memiliki sertifikat ICD 10
f. Satu orang memiliki sertifikat pelatihan/seminar rekam medis
g. Dapat mengoprasionalkan computer
Ahli Gizi a. Pendidikan formal S-1 atau DIII Gizi
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP
d. Memiliki pengetahuan dan pengalaman tata boga
e. Memiliki sertifikat pelatihan/seminar asuhan gizi
f. Dapat mengoprasionalkan computer
Elektromedik a. Pendidikan formal DIII Elektromedik
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP
d. Memiliki kemampuan memperbaiki peralatan medis
e. Memiliki sertifikat pelatihan/seminar tentang elektromedik
f. Dapat mengoprasionalkan computer
Sanitarian a. Pendidikan formal DIII Kesehatan Lingkungan
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP
d. Memiliki sertifikat pelatiahan/seminar kesehatan lingkungan
e. Dapat mengoprasionalkan computer
Psikolog klinis a. Pendidikan formal S2 profesi psikolog
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP
d. Memiliki kemampuan mengoprasionalkan computer
e. Memiliki sertifikat pelatihan/seminar psikologi klinis

3. Tenaga Non Klinis


Fungsional Standar Kualifikasi
Bagian Administrasi dan a. Pendidikan formal S-1 Kesehatan/S-1 Ekonomi
Umum b. Memiliki kemampuan mengoprasionalkan komputer dan internet
c. Memiliki sertifikat pelatihan/seminar kesekretariatan
Perencanaan & a. Pendidikan formal S1 Ekonomi/Manajemen/Statistik
Pengembangan b. Pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidang yang sama
c. Mampu mengoperasikan komputer
Pemasaran & Customer a. Pendidikan formal S-1 Kesehatan Masyarakat/S-1 Komunikasi
Service b. Memiliki kemampuan mengoprasionalkan komputer dan internet
c. 30% memiliki sertifikat pelatihan/seminar tentang kehumasan dan
pemasaran
HRD a. Pendidikan formal S-1 Kesehatan/S-1 Hukum/S-1 Psikologi
b. Memiliki kemampuan mengoprasionalkan komputer dan internet
c. 50% memiliki sertifikat pelatihan/seminar tentang ketenagakerjaan
Keuangan & Akuntansi a. Pendidikan formal S-1 Ekonomi/Akuntansi/Manajemen atau DIII
Akuntansi/Perpajakan (Kepala)
b. Pendidikan formal DIII Akuntansi/Perpajakan atau
SMA/SMK/sederajat (staf)
c. Mampu mengoprasionalkan komputer
d. 30% memiliki sertifikat pelatihan/seminar tentang keuangan
SIM a. Pendidikan formal S-1 Komputer/S-1 Teknik Informatika
b. Memiliki kemampuan mengoprasionalkan komputer dan internet
c. Memiliki kemampuan membuat program
d. 30% memiliki sertifikat pelatihan/seminar tentang computer

Staf Farmasi a. Pendidikan formal SMA/SMK/sederajat


Staf Radiologi b. Mampu mengoprasionalkan computer
Staf Rekam Medis
Staf CSSD
Staf Gizi a. Pendidikan formal SMA/SMK/sederajat
b. Memiliki pengalaman kerja di bidang boga
c. 30% memiliki sertifikat pelatihan/seminar tentang masakan
Pemeliharaan Sarana & a. Pendidikan formal SMA/SMK/sederajat
Kebersihan b. Memahami kelistrikan, peralatan umum, serta pembangunan dan
(Pemeliharaan umum, perawatan gedung (pemeliharaan umum)
parkir, house keeping, c. 30% memiliki sertifikat pelatihan/seminar tentang AC dan kelistrikan
gardener) (pemeliharaan umum)
Laundry a. Pendidikan formal SMA/SMK/sederajat
b. 30% memiliki sertifikat pelatihan/seminar tentang laundry
Sekretariat/tim pengadaan a. Pendidikan formal SMA/SMK/sedrajat
(petugas gudang) b. Mampu mengoprasionalkan computer
Keamanan (Security) a. Pendidikan formal SMA/sederajat
b. 80% memiliki sertifikat pelatiahan satuan pengamanan dari POLRI
Sopir Ambulan a. Pendidikan formal SMA/SMK/sederajat
b. Memahami mesin kendaraan
c. Memiliki SIM A dan atau SIM B

BAB VIII

PERTEMUAN/RAPAT

Pertemuan/ rapat merupakan kumpulan dalam suatu organisasi untuk


membicarakan, merundingkan dan memutuskan suatu masalah berdasarkan hasil
kesepakatan bersama.

8.1 TUJUAN

1. Untuk memudahkan/mencari jalan keluar suatu masalah

2. Untuk menyampaikan informasi/perintah

3. Sebagai alat koordinasi antar intern/ekstern

4. Agar peserta rapat dapat berpartisipasi aktif pada masalah yang sedang terjadi

5. Mempersiapkan suatu kegiatan dan menampung semua permasalahan dari arus


bawah (peserta rapat).

Berdasarkan waktu pertemuan/rapat yang rutin dilaksanakan oleh Instalasi secara


berkala
8.2 PERTEMUAN (MINGGUAN)

Pertemuan/rapat rutin mingguan yaitu rapat yang dihadiri oleh pimpinan dan seluruh
untuk membahas permasalahan dan koordinasi untuk menunjang kelancaran dalam
operasional dan pelayanan di Rumah Sakit.

BAB IX

PELAPORAN

Pelaporan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberi informasi


yang dibutuhkan dalam bentuk penyajian data tentang kegiatan yang telah dilakukan
secara berkala.baik itu pelaporan berupa surat, naskah, form, dan buku yang
mempunyai peran penting pada keberhasilan suatu organisasi. Prinsip dalam
pembuatan pelaporan antara lain lengkap, jelas, akurat/benar, sistematis, obyektif dan
tepat waktu.

Pelaporan yang dilaksanakan di Rumah Skait Nahdlatul Ulama Banyuwangi yaitu


pelaporan yang menggambarkan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
pelayanan berkala yaitu harian, mingguan, bulanan dan tahunan berkenaan dengan
tanggung jawab yang ditugaskan kepada pelapor yang merupakan salah satu bentuk
pengawasan dan pengendalian.
BAB X
PENUTUP

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Nahdaltul Ulama Banyuwangi ini,


merupakan gambaran tentang Organisasi dan Tata kerja di Rumah Sakit Nahdlatul
Ulama Banyuwangi dalam rangka meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan sesuai
tugas pokok dan fungsi serta diharapkan mampu mendukung visi Rumah Sakit
Nahdlatul Ulama Banyuwangi yaitu :
“ MENJADI RUMAH SAKIT PILIHAN DENGAN LAYANAN YANG
BERKUALITAS DAN DAPAT DIJANGKAU MASYARAKAT“
Pedoman Pengorganisasian ini dibuat sebagai dokumen penting dalam rangka
meningkatkan pelayanan, yang memerlukan dukungan, partisipasi dan dedikasi yang
tinggi serta kerja keras seluruh karyawan semua pihak yang terkait di Rumah Sakit
Nahdlatul Ulama Banyuwangi sehingga kualitas pelayanan optimal akan dapat
dipertahankan dan ditingkatkan.

Banyuwangi, 1 Februari 2017


Direktur

dr. Ika Primawati


NIK. 2698 001 104

Anda mungkin juga menyukai