Anda di halaman 1dari 19

SCIENTIFIC PROBLEM

SOLVING
(SPS)
Disampaikan Pada Latihan Kader Muda Pimpinan Cabang
IPNU IPPNU Kota Malang

Oleh: A Nur Falahudin Ubaidillah


PENGERTIAN
• Scientific Problem Solving adalah pengolahan dari masalah-
masalah berdasarkan bahan-bahan yang ada untuk kemudian
dipecahkan, diatasi dan diselesaikan dengan pendekatan ilmiah.
Adakalanya manusia memecahkan masalah secara instinktif
(naluriah) maupun dengan kebiasaan, yang mana pemecahan
tersebut biasanya dilakukan oleh binatang. Pemecahan secara
instinktif merupakan bentuk tingkah laku yang tidak dipelajari,
seringkali berfaedah dalam situasi yang luarbiasa. Misalnya
seseorang yang dalam keadaan terjepit karena bahaya yang
datangnya tak disangka, maka secara spontan mungkin ia
melompati pagar atau selokan dan berhasil, yang seandainya dalam
keadaan biasa hal itu tak mungkin dilakukan.
PROBLEM / MASALAH
• Masalah adalah kenyataan/realitas yang
menunjukkan adanya jarak antara
rencana dan pelaksanaan, antara Das
Sollen dengan Das Sein ( Apa yang
diharapkan dengan apa yang menjadi
kenyataan ). Jarak antar Das Sein dan
Das Sollen biasanya dapat berupa :
Ketimpangan, Kelangkaan, Kekurangan,
Staknasi/Berhenti, Ketidaktahuan dll.
KLASIFIKASI MASALAH
• Menurut Sondang P Siagian, MPA, PhD, masalah dapat
diklasifikasikan dalam dua ( 2 ) kelompok besar yaitu :
1. Masalah Sederhana dengan kriteria sebagai berikut :
- Masalah Kecil
- Berdiri Sendiri
- Tidak berpautan dengan masalah lain
- Mempunyai konsekuensi kecil
- Pemecahannya/Solvingnya tidak membutuhkan pemikiran yang berat
Pola yang digunakan dalam memecahkan kasus/problema sederhana
pada umumnya berdasarkan: Intuisi/firasat, Pengalaman, kebiasaan,
fakta dan informasi yang sederhana, wewenang yang melekat pada
jabatan.
2. Masalah Rumit dengan kriteria sebagai berikut :
- Masalahnya besar
- Tidak berdiri sendiri
- Berkaitan dengan masalah lain
- Mengandung konsekuensi yang tinggi
- Pemecahannya perlu pemikiran dan berkelompok.
Untuk mencari solusi dari problematika yang tergolong rumit, masalah
dapat dikelompokkan dalam dua (2) jenis, yaitu :
 Structured Problem : adalah masalah yang jalan faktor penyebabnya
bersifat rutin (berulang-ulang). Sehingga pemecahannya dapat dilakukan
dengan proses pengambilan keputusan yang bersifat kontinyu, dan
dibakukan. Misalnya : kenaikan pangkat, kenaikan gaji, pengangkatan
kader fungsional dll.
 Unstructured Problem : adalah masalah yang timbul sebagai hal khusus
yang menyimpang dari masalah organisasi secara umum, tidak rutin,
faktor penyebab dan konsekuensinya tidak jelas, timbulnya bersifat
insidential. Sehingga penyelesaiannya memerlukan cara dan teknik
khusus.
TEORI-TEORI SCIENTIFIC PROBLEM SOLVING

 Metode pemecahan masalah dapat dilakukan


dengan berbagai pendekatan, yakni:
1) Pendekatan ilmiah, yaitu scientific problem solving.
Metode pemecahan masalah yang menggunakan teori
ilmiah dan sistematika ilmu. Melalui observasi,
pengumpulan data, pengolahan, dan uji validitas data.
Pendekatan ilmiah pada umumnya berkaitan dengan
masala-masalah keilmuan, tetapi dapat diterapkan
dalam organisasi, terutama secara operasional dalam
melihat latar belakang munculnya masalah dan
langkah-langkah pemecahannya.
 2)Pendekatan fungsional-organis, yaitu pendekatan
fungsional organisasi yang mempertemukan antara
penyebab dan akibat yang ditimbulkan, baik berkaitan
dengan perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan
organisasi.
 3) Pendekatan kekuasaan, yaitu mengambil alih
semua persoalan dan menyusun kembali tugas dan
kewajiban angghota organisasi secara propossional.
Dalam pendekatan ini biasanya terjadi mutasi,
pemecatan dan pendelagasian wewenang secara
sepihak yang dilakukan langsung oleh pimpinan
utama.
4) Pendekatan filosofis, yaitu pemecahan masalah
melalui tahapan pemikiran ayang sistematis , yang
dimulai dari pemecahan masalah yang sebenarnya,
penerapan metode pemecahan dan penelusuran
kembali tujuan dari alternative pemecahan yang
ditetapkan.
5) Pendekatan destruktif-rekonstruktif, yakni
pemecahan masalah yang ekstrem, yaitu
membubarkan organisasi dan melakukan
pembaharuan. Biasanya, oganisasi yang bermasalah
berganti nama dan manajemen.
LANGKAH-LANGKAH PROBLEM
SOLVING
 Persoalan merupakan akibat yang tidak diinginkan atau
penyimpangan dari apa yang seharusnya terjadi (seperti
digambarkan dalam rencana, tujuan, harapan atau
patokan). Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan
melakukan langkah-langkah berikut:
1. Analisis situasi dan identifikasi masalah. Yaitu
meneliti dan mencermati keadaan dan peristiwa yang
sedang dialami. Kemudian melakukan dan
mengidentifikasi masalahnya agar memudahkan
pencarian solusi.
2. Analisis masalah dan mencari peneyebab masalah.
Setiap masalah ditafsirkan dan dicari faktor-faktor
yang menjadi penyebabnya
 Analisis keputusan dan menyusun tindakan.
Melakukan pengambilan keputusan dan melakukan
langkah-langkah konkret untuk memulai suatu
tindakan sesuai keputusan.
 Analisis persoalan potensial dan mengamankan
tindakan. Permasalahan yang paling krusial
diselesaikan lebih dahulu dan mengamankan
tindakan dari pengaruh yang mengakibatkan
munculnya masalah baru.
 Pelaksanaan pemecahan masalah dan tindakan.
Seluruh masalah yang sudah terpecahkan dijadikan
barometer untuk tindakan berikutnya
 Selain itu, untuk memecahkan masalah secara
sistematis maka langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan apa yang seharusnya terjadi,
misalnya dalam bentuk rencana, jadwal kerja,
standar kerja, tujuan atau target yang harus ducapai.
2. Menentukan (mengidentifikasikan) persoalan
yang terjadi.
3. Memilih persoalan yang segera harus
ditanggulangi dan persoalan yang masih dapat
ditunda pemecahannya.
4. Merumuskan perincian persoalan yang segera harus
dipecahkan untuk lebih mengenal persoalan itu (deskripsi
persoalan).
5. Menentukan fakta atau hal yang mungki merupakan sumber
dari sebab-sebab persoalan tersebut.
6. Menentukan kejadian, atau perubahan yang bersangkut paut
dengan persoalan, atau merupakan sebab yang mungkin dari
persoalan.
7. Menganalisis masing-masing sebab yang mungkin itu untuk
mengetahui apakah ada hubungannya dengan segi persoalan
yang terinci.
8. Memilih seab yang paling pasti menimbulkan persoalan yaitu
sebab yang paling mungkin menjelaskan terjadinya persoalan
sesuai dengan perincian.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Selamat Belajar, Berjuang dan Bertaqwa


SESI PRAKTIKAL
 Analisis masalah dan penyelesaian
 Ditinggal partner organisasi

Solusi
Diikhlaskan
Mencari pengganti
Resuffle
 Kurang percaya diri dengan identitas

Solusi
Cari tau penyebab
Cari Kelebihan/prestasi tentang organisasi
 Tidak nyaman nya di dalam organisasi

 Solusi
-Cari penyebabnya
-Mengembalikan masalah kepada ketua sebagai
penanggungjawab kebijakan umum
 Kurang dekat dengan alumni
 Solusi

-aktif di organisasi
-lebih banyak interaksi dengan alumni secara rutin
-Mengikutsertakan alumni di dalam kegiatan
organisasi
 Kurang responsif dalam menghadapi masalah

Solusi
-cari penyebab
-lakukan pendekatan emosional
 KALAHKAN EGO UNTUK IPNU IPPNU

Anda mungkin juga menyukai