Anda di halaman 1dari 5

Tatar Pasundan

Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung


PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 14 Nomor 2 Tahun 2020: 1-10

PENGUATAN MODERASI BERAGAMA MELALUI


IMPLEMENTASI PANCACITA REKTOR UIN ALAUDDIN
MAKASSAR TENTANG MODERASI BERAGAMA YANG
MENGAKAR

Ahmad Suryadi
Mahasiswa Pascasarjana (Magister) Prodi Pendidikan Agama Islam UIN Alauddin
Makassar
E-mail: suryadiahmad445@gmail.com

Abstract
Indonesia is a plural country consisting of different ethnicities, races and religions, so
tolerance is needed in understanding all differences, as well as cultural education institutions
for its diverse citizens. Therefore, a moderate religious attitude is very appropriate to be
applied in the life of the nation and state, especially in higher education institutions.
Religious moderation is a middle way in dealing with differences, both extreme and
fundamental groups. One form of implementation of the strengthening of religious
moderation is the Pancacita of UIN Rector Alauddin, which is a rooted religious moderation
that has been manifested in the religious moderation house program. To implement religious
moderation in educational institutions, especially UIN Alauddin Makassar what needs to be
done are; developing local culture in the campus environment such as honesty, courtesy and
mutual respect, building mutual understanding from an early age for students to live with
people who have different religious beliefs, and the use of curricula and books containing the
values of pluralism and tolerance diversity, especially in religious books.

Keywords: Moderasi Beragama; Pancacita; UIN Alauddin Makassar;

PENDAHULUAN Agama dianggap sebagai solusi dalam


Konsep moderasi beragama, se- mengelola kehidupan beragama pada
bagaimana yang disampaikan pada masyarakat Indonesia yang plural dan
kegiatan workshop yang diadakan multikultural. Moderasi beragama di-
oleh Balai Diklat Keagamaan Bandung anggap sebagai solusi karena konsep
dengan tema “kontribusi agama dalam ini adalah konsep yang paling ideal
pembangunan damai masyarakat bagi Indonesia yang notabenenya
multikultural” memaknai bahwa ke- adalah negara dengan multi agama
moderatan ala Islam, bukan pemode- yang apabila tidak dibingkai dengan
ratan Islam. Dengan demikian, mode- rasa toleransi maka dikhawatirkan ter-
rasi pada dasarnya adalah sumbangan jadi konflik horizontal yang meng-
Islam bagi dunia. Dalam Islam, inti atasnamakana agama. Konsep
moderasi itu keseimbangan, tidak toleransi sendiri adalah unsur dalam
berlebih-lebihan, tidak terlalu ke sikap moderasi beragama selain
kanan tidak terlalu ke kiri, harus daripada rasa cinta tanah air, anti
seimbang. kekerasan dan akmodatif terhadap
Gerakan moderasi beragama budaya lokal. Konsep moderasi ber-
yang digaungkan oleh Kementerian agama sejatinya telah termuat dalam
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 14 Nomor 2 Tahun 2020: 1-10

ajaran masing-masing agama yang ada upayakan oleh UIN Alauddin


di Indonesia. Agama Islam sebagai Makassar sebagai lembaga pendidikan
agama mayoritas dalam ajarannya Islam yang terkemuka di Indonesia
terdapat konsep washatiyah, yang bagian timur. Di UIN Alauddin sikap
semakna dengan kata tawassuth moderasi ditumbuhkembangkan me-
(tengah-tengah), i’tidal (adil), dan lalui konsep pancacita rektor UIN
tawazun (berimbang). Alauddin Makassar bidang akademik.
Menurut agama Kristen, sikap Pilar pertama dalam pancacita tersebut
moderasi beragama adalah kiat untuk adalah “moderasi agama yang meng-
memperkuat interaksi yang maksimal akar”. Konsep ini adalah buah ide dari
antara agama yang satu dengan agama Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A.,
yang lain, antara aliran yang satu Ph.D. rektor UIN Alauddin Makassar
dengan aliran yang lain dalam internal periode 2019-2023. Sikap moderasi
umat beragama. Moderasi beragama beragama yang mengakar kini terus
menurut pandangan agama Katholik untuk dilestarikan oleh seluruh civitas
adalah sikap terbuka terhadap hal akademika UIN Alauddin Makassar.
yang bersifat fundamentalis dan Konsep ini lahir dilatarbelakangi oleh
tradisionalis (menolak konsep peran perguruan tinggi sebagai
pembaruan dalam pandangan agama benteng terakhir pendidikan formal
Katolik), sedangkan dalam agama anak bangsa, sehingga perguruan
Hindu, akar ruh moderasi beragama, tinggi memiliki peran yang sangat
terimplementasi dalam konsep Puja penting dalam menanamkan moderasi
Tri Sandhya dan Panca Sembah. beragama.
Menurut agama Buddha esensi ajaran Dalam penelitian ini akan di-
moderasi beragama dapat dilihat jelaskan mengenai upaya penguatan
empat prasetya, yaitu berusaha moderasi beragama di UIN Alauddin
menolong semua makhluk, menolak Makassar melalui implementasi dari
semua keinginan nafsu duniawi, mem- pancacita rektor UIN Alauddin
pelajari, dan mengamalkan dharma, Makassar. Metode penelitian yang di-
serta berusaha mencapai pencerahan pakai dalam penelitian ini adalah me-
sempurna. Moderasi beragama juga tode penelitian kualitatif, dan metode
mengakar dalam tradisi agama Khong- pengumpulannya yakni: observasi la-
hucu. Sikap moderasi beragama dalam pangan dan pengamatan dokumen,
ajaran Kongkhucu adalah Yin Yang. utamanya yang dimuat dalam media
Yin Yang adalah sikap tengah, bukan online yang berisi tentang opini,
sikap ekstrem. gagasan, atau ide yang disampaikan
Penguatan sikap moderasi ber- oleh civitas akademika UIN Alauddin
agama sejatinya harus dibangun di Makassar. Tujuan yang diharapkan
lembaga pendidikan, terutama oleh dalam penelitian ini adalah untuk
perguruan tinggi yang berbasis Islam, mendeskripsikan secara mendalam
hal ini dikarenakan lembaga pen- tentang peguatan moderasi beragama
didikan adalah garda terdepan untuk di UIN Alauddin Makassar melalui
menumbuhkan karakter yang men- pesan yang disampaikan di media
cerminkan sikap moderasi beragama. online.
Penguatan moderasi beragama di
lingkup perguruan tinggi, telah di-
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 14 Nomor 2 Tahun 2020: 1-10

HASIL PENELITIAN Beliau menambahkan bahwa


Sebuah cita dari lima cita tantangan yang yang mesti dihadapi
(Pancita) yang menjadi program utama dalam upaya moderasi beragama
UIN Alauddin adalah menjadikan UIN adalah terbukanya perkembangan IT
Alauddin sebagai rumah moderasi. yang sangat cepat menjadi ruang ter-
Sebuah ide yang sangat penting untuk sendiri bagi penyemaian ide-ide ke-
diwujudkan upaya “mengkaji, men- beragamaan. Jika UIN Alauddin tidak
diskusikan dan mendesiminasikan ide- dapat menandingi kecepatan merebut
ide moderasi untuk kebermanfaatan ruang publik untuk menyemai nilai-
serta untuk keutuhan negara dan nilai moderasi beragama, maka ke-
bangsa. Konsep ini disampaikan oleh lompok-kelompok anti toleransi akan
rektor UIN Alauddin Makassar Prof. semakin gencar melakukan pro-
H, Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D saat paganda ideologi.
memberikan sambutan di depan Wakil Penguatan moderasi beragama
Menteri Agama RI (Sabtu, di UIN Alauddin Makassar sebagai
10/10/2020). Prof. Hamdan dalam lembaga pendidikan dapat ditempuh
sambutannya mengatakan bahwa dengan tiga langkah antara lain:
salah satu bentuk implementasi dari Pertama, mengembangkan budaya
pancacita rektor yang digagasnya lokal di lingkungan kampus misalnya,
adalah peluncuran rumah moderasi, kejujuran, sopan santun, saling meng-
harapan dari peluncuran program ini hargai dan lain- lain, yang merupakan
adalah sebagai pijakan dalam perpaduan nilai-nilai, keyakinan, pen-
mengembangkan nilai-nilai moderasi. dapat atau asumsi, pemahaman dan
Pernyataan dari Prof. Hamdan ini harapan-harapan yang diyakini oleh
didukung oleh Wakil Menteri Agama stakeholders kampus serta dijadikan
RI Zainut Tauhid Sa’adi ia mengatakan pedoman bagi perilaku dalam pe-
bahwa dunia pendidikan mesti bekerja mecahan masalah baik secara internal
sama dengan masyarakat akan maupun eksternal yang hadapi.
pentingnya moderasi beragama. Penguatan moderasi beragama
Pencanangan moderasi beragama bisa di lingkungan kampus juga berperan
memperkuat kontribusi mahasiswa sangat penting dalam membangun
dalam implementasi moderasi lingkungan pendidikan yang toleran
beragama di tengah-tengah masya- terhadap semua pemeluk agama. Oleh
rakat. karena itu, kampus dalam hal ini UIN
Salah satu dosen UIN Alauddin Alauddin perlu membuat dan me-
Makassar Dr. Barsihannor, M.Ag di- nerapkan peraturan khusus ini di-
sebuah media online menyampaikan harapkan semua unsur yang ada se-
gagasannya mengenai moderasi ber- perti dosen, mahasiswa, tenaga kepen-
agama. Beliau mengatakan bahwa mo- didikan, dapat belajar untuk selalu
derasi beragama adalah hal yang menghargai orang lain yang berbeda
urgen dan mendukung pernyataan agama di lingkungan mereka.
rektor yang menegaskan bahwa UIN Kedua, untuk membangun rasa
menjadi  rumah moderasi beragama saling pengertian sejak dini antara
adalah bukti keberpihakan Lembaga mahasiswa yang mempunyai ke-
ini terhadap terlaksananya misi Islam yakinan keagamaan yang berbeda
wasathiyah di negeri yang tercinta ini. maka kampus harus berperan aktif
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 14 Nomor 2 Tahun 2020: 1-10

menggalakkan dialog keagamaan atau didikan adalah garda terdepan untuk


dialog antar umat beragama yang menumbuhkan karakter yang men-
tentunya tetap berada dalam bim- cerminkan sikap moderasi beragama.
bingan dosen dari kampus tersebut. Penguatan moderasi beragama di
Ketiga, hal lain yang penting lingkup perguruan tinggi, telah di-
dalam penerapan moderasi beragama upayakan oleh UIN Alauddin
yaitu kurikulum dan buku-buku Makassar sebagai lembaga pendidikan
referensi yang dipakai, dan diterapkan Islam yang terkemuka di Indonesia
di kampus sebaiknya kurikulum yang bagian timur.
memuat nilai-nilai pluralisme dan Penguatan moderasi beragama
toleransi keberagamaan, terutama di UIN Alauddin Makassar sebagai
pada buku-buku agama yang dipakai lembaga pendidikan dapat ditempuh
dalam pembelajaran di kelas adalah dengan tiga langkah antara lain:
buku-buku yang dapat membangun Pertama, mengembangkan budaya
wacana mahasiswa tentang lokal di lingkungan kampus misalnya,
pemahaman keberagamaan yang kejujuran, sopan santun, saling meng-
inklusif dan moderat. hargai dan lain- lain. Kedua, untuk
Pada akhirnya, dengan me- membangun rasa saling pengertian
nerapkan nilai-nilai budaya religius di sejak dini antara mahasiswa yang
sekolah serta kuatnya kepedulian dari mempunyai keyakinan keagamaan
dosen dan manajemen lembaga pen- yang berbeda maka kampus harus ber-
didikan diharapkan dapat membentuk peran aktif menggalakkan dialog
kesalehan secara individu dan sosial keagamaan atau dialog antar umat
mahasiswa, sehingga secara prospektif beragama. Ketiga, hal lain yang
dapat membangun watak, moral dan penting dalam penerapan moderasi
peradaban bangsa yang bermartabat. beragama yaitu kurikulum dan buku-
KESIMPULAN buku referensi yang dipakai, dan di-
Penguatan sikap moderasi ber- terapkan di kampus sebaiknya kuri-
agama sejatinya harus dibangun di kulum yang memuat nilai-nilai
lembaga pendidikan, terutama oleh pluralisme dan toleransi
perguruan tinggi yang berbasis Islam, keberagamaan
hal ini dikarenakan lembaga pen-

DAFTAR REFERENSI
Abdillah, Masykuri, ( 5 April 2021). Meneguhkan Moderasi Beragama, URL
http://graduate. uinjkt.ac.id/?p=17325.
Balai Diklat Kementerian Agama Kota Bandung, (27 Mei 2021), Kontribusi Agama
dalam Pembangunan Damai Masyarakat Multikultural, URL https://
bdkbandung.kemenag.go.id/.
Barsihannor (26 Mei 20121). Rumah Moderasi “UIN Alauddin” Harapan dan
Tantangan, URL https://uin-alauddin.ac.id.
Darlis. (2017). Mengusung Moderasi Beragama di Tengah Masyarakat Multikultural.
Rausyian Fikr, (1): 324-348.
Supriyanto, Helmi (24 Mei 2021), Membumikan Moderasi Beragama di Lembaga
Pendidikan, URL https://www.harianbhirawa.co.id/.
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 14 Nomor 2 Tahun 2020: 1-10

Maulana, Dirga, (7 April 2021). Ruang Moderasi Beragama URL http:// media
indonesia.com.
J, Lexy Moleong (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung.: Rosdakarya.
Insan Khoirul Qolbi, (4 April 2021). LHS dan Moderasi Beragama, URL
www.kemenag. go.id.
Piliang, Yasraf (2011). Bayang-Bayang Tuhan: Agama dan Imajinasi. Bandung: Simbiosa.
Sutrisno, Edy. (2019). Aktualisasi Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan. Jurnal
Bimas Islam, 13 (2): 225-255.
Tim Penyusun Kementerian Agama RI (2019). Moderasi Beragama. Jakarta.: Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI..
Wibowo, Ary. (2019). Kampanye Moderasi Beragama di Facebook: Bentuk dan
Strategi Pesan. Edugama: Jurnal Kependidikan Sosial dan Agama, (1): 85-103.
Widjaja, AW (1988). Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta.: Bina Aksara.

Anda mungkin juga menyukai