Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Kesehatan Sekolah”
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai semua usaha kita.
Penyusun
1|keperawatan komunitas II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................4
2.2..................................................................................................................................6
2.3 Makna simbol UKS..........................................................................................7
2.4 Tujuan UKS......................................................................................................8
2.5 Sasaran UKS.....................................................................................................8
2.6 Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Disekolah..............................................9
2.7 Model-Model Usaha Kesehatan Sekolah......................................................15
2.8 Kebijakan UKS...............................................................................................20
2.9 Promosi Kesehatan Pada UKS...........................................................................20
2.10 Stakeholders Yang Berperan.............................................................................21
BAB III...........................................................................................................................23
PEMBAHASAN.............................................................................................................23
3.1 Kasus...............................................................................................................23
3.1 Askep UKS............................................................................................................23
BAB IV............................................................................................................................30
PENUTUP.......................................................................................................................30
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................30
4.2 Saran.....................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................31
2|keperawatan komunitas II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawat sebagai salah satu komponen bangsa di bidang kesehatan
mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan pendekatan paradigma sehat,
yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi sejak pembuahan sampai usia lanjut.
Tujuan perawat kesehatan di sekolah adalah untuk secara aktif
mengidentifikasi faktor-faktor yang ada pada siswa sebagai usaha pencegahan
bagi peserta didik agar selalu siap belajar. Menurut Brietly, fungsi perawat sekolah
ada tiga, yaitu memberikan pelayanan dan meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah,
memberi kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan fisik
dan sosial sekolah serta menghubungkan program kesehatan sekolah dengan
program kesehatan masyarakat yang lain.
Keperawatan kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan
proteksi kesehatan populasi yang menggunakan pengetahuan atau ilmu
keperawatan, sosial, dan kesehatan masyarakat (American Public Health
Association, 1996). Praktik yang dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan
utama promosi kesehatan dan mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua
orang melalui kondisi yang diciptakan di mana orang bisa menjadi sehat.
1|keperawatan komunitas II
Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan
pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta
lingkungan sekolahnya sebagi sasaran utama. Usaha kesehatan di sekolah juga
berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara
menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka,
merawat kuku dan juga memperoleh pendidikan seks yang sehat ( Prasasti,
2008). Usaha kesehatan disekolah juga merupakan wadah untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
sedini mungkin. Usaha kesehatan disekolah merupakan perpaduan antara dua
upaya dasar, yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan yang pada
gilirannya nanti diharapkan UKS dapat dijadika sebagai usaha untuk
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang
pendidikan ( P.Anto, 2006)
Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa mengangkat makalah dengan
pembahasan keperawatan komunitas ditatanan sekolah.
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan konsep uks.
2. Menjelaskan model-model usaha kesehatan sekolah.
3. Menjelaskan kebijakan uks.
4. Menjelaskan promosi kesehatan pada uks.
5. Menjelaskan asuhan keperawatan pada tatanan sekolah.
2|keperawatan komunitas II
1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas II, semoga
para pembuat dan pembaca bisa lebih mengerti dan memahami lebih dalam
lagi tentang asuhan keperawatan pada tatanan sekolah.
3|keperawatan komunitas II
BAB II
TINJAUAN TEORI
4|keperawatan komunitas II
1. Pelayanan kesehatan
2. Pendidikan kesehatan
3. Peningkatan kesehatan lingkungan
4. Aktifitas latihan fisik
5. Pelayanan bimbingan dan konseling psikologis
6. Pelayanan makanan yang sehat untuk civitas sekolah
7. Pelayanan pekerja sosial
8. Tenaga promosi kesehatan
9. Keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam peningkatan kesehatan
sekolah
5|keperawatan komunitas II
Dalam melaksanakan upaya peningkatan kesehatan sekolah diperlukan kerjasama
multidisiplin yang terdiri dari perawat komunitas, guru, orangtua, pihak
administrasi, konseling, tenaga medis sosial wolker, dokter gigi dan ahli gizi
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku
hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada disekolah dan
Madrasah mulai tingkat SD hingga SLTA.
6|keperawatan komunitas II
Kesehatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Dalam
Negeri.
7|keperawatan komunitas II
2. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif didalam usaha
peningkatan kesehatan disekolah perguruan agama, dirumah tangga maupun
dilingkungan masyarakat.
3. Sehat fisik, mental maupun sosial
4. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk
penyalahgunaan NAPZA
8|keperawatan komunitas II
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Yang Sehat
9|keperawatan komunitas II
3) Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.
4) Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai
dengan syarat kesehatan
5) Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari
6) Peserta dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan
dan berat badan yang seimbang.
7) Peserta didik dapat mengerti dan dan menerapkan prinsip-prinspi
pengutamnaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan
keselamatan dalam kesehtan sehari-hari.
8) Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan
pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan
dalam kehidupan sehari-hari.
9) Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadup pengaruh buruk dari luar
10) Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan
yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhdap penyakit
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai
secara optimal, dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut
1) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual peserta didik
2) Diupayakan sebanyak-banyaknya dengan melibatkan peran aktif peserta
didik
3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
4) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehtaan termasuk upaya alih
teknologi
5) Memeprhatikan kebutuhan pembangunan nasional
6) Mengikuti atau memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
10 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
Pelaksanaan pendidikan melalui kesehatan diberikan melalui kegiatan
kurikuler dan ekstrakurikuler. Pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan kurikuler
adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan garis-
garis besar program pengajaran mata pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial.
Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai,
dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan
dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan
perawatan kesehatan. Materi pendidikan kesehatan disekolah dsar yang masuk
dalam sains pada KBK adalah kebersihan dan kesehtan pribadi, makan bergizi,
pendidikan kesehatan reproduksi, dan pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
Memelihara kebersihan dan kesehatan pribadi adalah salah satu upaya
pendidikan kesehatan yang diberikan kepada peserta didik disekolah, madrasah
dan rumah. Melalui peningkatan kebersihan dna kesehatan pribadi diharapkan
peserta didik dapat meningkatkan derajat kesehatannya menjadi lebih baik. Dalam
usaha peningkatan kesehtan, masalah kebiasaan hidup bersih serta menyenangi
kebersihan dan keserasian harus ditanamkan sejak dini, yaitu sejak dari kelas satu
sekolah dasar, bahkan sejak di taman kanak-kanan (pra-sekoalh). Upaya pertama
dan yang paling utama agar seseorang dapat tetap dalam keadaan sehat adalah
dengan menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri, bahkan agama sangat
memperhatikan kesehatan pribadi antara lain dengan adanya aturan bersuci,
makan, minum serta adanya pengaturan dispensasi pelaksanaan ibadah bagi orang
sakit. Upaya menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri sebenarnya bukanlah
hal yang mudah namun bukan pada hal yang terlalu sulit untuk dilaksanakan.
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksankan
pendidikan keshatan antara lain pendekytan individual dan kelompok. Pendektan
kelompok terbagi lagi menjadi pendekatan kelompok kelas, bebas, dan
lingkungan keluarga. Sedangkan, metode yang dapat digunakan oleh guru atau
pembina dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan adalah belajar langsung, karya
wisata, bermain peran,ceramah, demonstrasi, tanya jawab, simulasi, dramtisasi
dan bimbingan (konseling).
b. Pelayanan Kesehatan
11 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan disekolah atau madrasah adalah
upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan
pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhdap peserta
didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya dibawah koordinasi guru
pembinan Uks dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah dilaksanakan dengan kegiatan
yang komprehensif, yaitu kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) berupa
penyuluhan kesehtan dan latihan keterampilan memberikan pelayanan kesehatan,
kemudian kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya
tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan kegiatan
penghentian proses penyakit sedini mungkin, serta selanjutnya adalah kegiatan
penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa kegiatan mencegah
cedera atau kecacatan akibat proses penyakit untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal. Namun
demikian,upaya pelayanan kesehatan di sekolah harus lebih diutamakan pada
upaya meningkatkan kesehatan dan upaya pencegahan penyakit terutama
dilaksanakan melalui kegiatan penjaringan kesehatn siswa kelas satu atau baru
masuk sekolah, pemeriksaan berkala seluruh sisa, penyuluhan kesehatan dan
imunisasi
12 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
(4) Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental sosial maupun
lingkungan
2) Tempat melakukan pelayanan kesehatan :
a) Disekolah atau madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler
b) Di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter praktik)
yang ada disekitar sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan
3) Pelaksanaan pelayanan kesehatan
Dilakukan melalui serangkaian kegiatan peningkatan status kesehatan
(promotif), tindakan pencegahan (preventif), serta penyembuhan dan
pemulihan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) yang dilaksanakan melalui
kegiatan berikut.
a) Peningkatan kesehatan (promotif) dilaksankan melalui kegitan intrakurikuler
dan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga kesehatan di
sekolah. Misalnya kegiatan penyuluhan gizi, kesehatan pribadi, penyakit
menular, cara menggosok gigi yang benar, cara mengukur tinggi badan dan
berat badan, serta cara meemriksa ketajaman pengelihatan
b) Tindakan penceghan (preventif) dilaksankan melalui kegiatan peningkatan
daya tahan tubuh, pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan
penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit.
Misalnya, imunisasi yang dilakukan oleh petugas puskesma, pemberantasan
sarang nyamuk, pengobatan sederhanan oleh dokter kecil, kegiatan
penjaringan (skrining) kesehatan bagi siswa SD kelas satu dan pemeriksaan
berkala setiap enam bulan bagi seluruh siswa
c) Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) dilakukan melalui
kegiatan pencegahan komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar
dapat berfungsi dengan normal lagi
Kegiatan dapat berupa pengobatan ringan dan pertolongan pertama di
sekolah serta rujukan medis ke puskesmas untuk mengurangi derita sakit,
kasus kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang membahayakan nyawa,
dan kasus penyakit khusus.
13 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat dan unsur-unsur
penunjang.
Program pembinaan lingkungan sekolah
a. Lingkungan fisik sekolah
1) Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih
2) Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah
3) Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
4) Pemeliharaan kamar mandi, WC kakus, urinoar
5) Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruangan kelas, ruang perpustakaan,
ruang laboratorium dan tempat ibadah
6) Pemeliharaan kebersihan dan keindahaan halaman dan kebun sekolah
(termasuk pengelihatan sekolah)
7) Pengadaan dan pemeliharaan warung atau kantin sekolah
8) Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah
b. Lingkungan mental dan sikap
c. Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehatdilakukan
melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan (wiyata
mandala) dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahan sekolah,
sehingga tercipta suasasa dan hubunan kekeluargaan yang akrab dan erat
antara sesama warga sekolah
2.7 Model-Model Usaha Kesehatan Sekolah
1. Penyuluhan Kesehatan
14 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
sekolah untuk mendukung terciptanya suasana yang sehat dalam proses
pembelajaran. Contoh kegiatan : Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),
pemberantasan kecacingan, pencegahan terhadap penyalahgunaan NAPZA
(Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif)
2. Imunisasi
3. Dokter Kecil
Peserta didik yang dapat menjadi dokter kecil telah menduduki kelas IV, V,
berprestasi di kelas, berwatak pemimpin, bertanggungjawab, bersih,
berperilaku sehat serta telah mendapat pelatihan dari petugas puskesmas /
Tim Pembina UKS.
c. Pengobatan sederhana
15 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
e. Memeriksa ketajaman penglihatan
5. Penjaringan Kesehatan
Inti dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui secara dini masalah-masalah
kesehatan anak sekolah, antara lain status gizi anak, kesehatan indra
penglihatan dan pendengaran yang merupakan faktor penting bagi anak dalam
proses pembelajaran.
c. Tahap ketiga penjaringan kesehatan dilakukan oleh dokter dan akan jelas
memisahkan kasus yang telah diseteksi pada tahap pertama dan kedua untuk
menetapkan tindak lanjut penanganan kasus.
6. Pemeriksaan Berkala
16 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
Pemeriksaan berkala dilakukan oleh petugs kesehatan, guru UKS,
dokter kecil kepad seluruh siswa dan guru setiap 6 bulan, untuk memantau,
memellihara serta meningkatkan status kesehatan mereka.
8. Dana Sehat
Dana sehat / dana UKS adalah dana yang diperuntukkan untuk kegiatan
yang berhubungan dengan pelaksanaan UKS. Komponen pokok dari dana
UKS adalah hal yang berhubungan dengan dana tersebut dan pengelolaannya.
a. Dana
Yang dimaksud dana disini adalah uang atau barang yang diterima atau
dikumpulkan oleh Tim Pelaksana UKS baik dari peserta didik, komite
sekolah, pemerintah maupun dari masyarakat untuk pelaksanaan program
UKS di sekolah.
b. Pengelola
Pada organisasi Tim Pelaksana UKS harus ada bendahara yang bertugas
melakukan pembukuan/pengelolaan dana UKS yang dicatat/dibukukan dalam
buku khusus untuk pendanaan UKS
17 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
c. Pengelolaan dana UKS
Dana yang diperoleh dan digunakan oleh Tim Pelaksana UKS harus dikelola
dengan baik. Untuk keperluan tersebut maka harus ditetapkan bendahara
(guru atau anggota Komite sekolah) untuk menyiapkan pembukuan yang
meliputi pencatatan alihan dana dan barang, bagaimana cara
pertanggungjawabannya dan pelaporannya.
2. Gantung siku tekuk (mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan
bahu)
2. Gantung siku tekuk (mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan
bahu)
18 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
4. Loncat tegak (mengukur tenaga explosif)
10. UKGS
c) UKGS Tahap III : UKGS tahap II ditambah pelayanan medik dasar pada
kelas terpilih sesuai kebutuhan untuk kelas I,III,V dan VI
19 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
Undang-undang yang mendasar tentang pelaksanaan Usaha Kesehatan
Sekolah
20 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
2.10 Stakeholders Yang Berperan
1. Pemerintah daerah ( bupati / walikota,bappeda,DPRD)
2. Lintas sector ( dapkes, depdiknAS, depag, depdagri )
3. Tim Pembina UKS
a) Merumuskan kebijakan teknis mengenai pembinaan dan pengembangan
promosi kesehatan disekolah melalui UKS
b) Meengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan program serta
pelaksanaan Pembinaan dan pengembangan promosi kesehatan sekolah
melalu UKS
c) Membina dan mengembangkan promosi kesehatan disekolah melalui
UKS serta mengadakan monitoring dan evaluasi
4. Tim pelaksanaan UKS
5. Komite sekolah
a) Mendukung dalam hal pendanaan untuk sarana dan prasarana
pengembangan promosi kesehatan disekolah
b) Mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan guru-guru yang berkaitan
dengan pencapaian sekolah sehat
6. Kepala sekolah
a) Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk SK, serat edaran, dan instruksi
tentang pengembangan promosi kesehatan disekolah
b) Mengolakasikan dana / anggaran
c) Mengkoordinasikan kegiatan
d) Memantau kemajuan pencapaian sekolah sehat
7. Guru
a) Mengadvokasi yayasan / orangtua peserta didik / kepala sekolah untuk
memperoleh dukungan kebijakan dan dana untuk promosi kesehatan
disekolah
b) Sosialisasi PHBS dilingkungan sekolah
c) Melaksanakan pembinaan PHBS
d) Menyusun rencana pelaksanan dan penilaian lomba PHBS disekolah
e) Memantau tujuan pencapain sekolah sehat.
8. Orangtua muri
a) Menyetujui anggaran untuk pembinaan PHBS disekolah
b) Memberi dukungan dana untuk pembinaan PHBS disekolah
21 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kasus
Perawat A seorang perawat komunitas yang bertanggung jawab pada
program UKS di wilayah binaan puskesmas. Perawat A telah melakukan
pengkajian pada SD Negeri 1. Hasil dari pengkajian jumlah siswa sebanyak 227
siswa, dengan status gizi overweight ( 18,5%), konjungtiva anemis (16,7%),
kebiasaan sarapan (67,8%) karies ( 48,6%), kuku kotor (31,6%), injury pada saat
olahraga (49,8%) pengetahuan terhadap kesehatan reproduksi (50%). Di SDN ini
belum mempunyai kader kesehatan sekolah. Dari hasil data tersebut, perawat A
akan melakukan intervensi keperawatan dan promosi kesehatan sesuai dengan
model UKS, sehingga dapat mewujudkan healthy school.
22 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
(16,7%), kebiasaan sarapan
(67,8%) karies ( 48,6%), kuku
kotor (31,6%), injury pada saat
olahraga (49,8%) pengetahuan
terhadap kesehatan reproduksi
(50%).
2. Sd tersebut belum mempunyai
kader kesehatan sekolah
1. Pengkajian
a. Dimensi Fisik
1) Usia
Tidak diketahui usia dalam kasus
2) Genetic
Tidak teridentifikasi
3) Fungsi fisiologis
a) 18,5% siswa overweight
b) 16,7% konjungtiva anemis
c) 48,6% karies gigi
d) 31,6% siswa berkuku kotor
e) Status imunisasi tidak teridentifikasi
b. Dimensi Psikologis
1) Di SDN 1 belum terdapat promkes, kegiatan penyuluhan
2) Kaji kembali bagaimana kualitas hubungan antar siswa
3) Kaji tipe disiplin di sekolah
4) Kaji tekanan pada siswa untuk penampilan
5) Kaji bagaimana kualitas hubungan orang tua siswa dengan
pihak sekolah
23 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
2) Kaji kondisi lingkungan sekolah
3) Kaji apakah terdapat tempat bermain
4) Kaji apakah ada binatang di lingkungan sekolah
5) Kaji bagaimana lingkungan di sekolah
6) Kaji bagaimana tingkat kebisingan
7) Kaji bagaimana keadaan lingkungan sekolah
8) Kaji apakah ada tanaman beracun
d. Dimensi Sosial
1) SDM yang ada adalah guru dan siswa
2) Kaji bagaimana sikap masyarakat terhadap pendidikan di
SDN1
3) Kaji apakah masyarakat mendukung program sekolah
4) Kaji bagaimana keamanan lingkungan
5) Kaji bagaimana status sosial ekonomi siswa dan staff
6) Kaji bagaimana tipe lingkungan rumah siswa
7) Kaji apa latar belakang budaya yang dominan padda siswa
8) Kaji apa latar belakang pendidikan orang tua siswa
9) Kaji apakah ada siswa yang tunawisma
10) Kaji apakah terdapat konflik antar grup
e. Dimensi Perilaku
1) Pola konsumsi
a) 18,5 % siswa overweight
b) 48,6% siswa karies gigi
2) Latihan dan aktivitas
a) Kaji bagaimana pola istirahat dan aktivitas siswa dan staff
di sekolah
b) Kaji bagaimana kesempatan dan jenis rekreasi siswa dan
staff
c) Kaji bagaimanan keamanan alat saat siswa melakukan
olahraga
3) Penggunaan pengobatan
Kaji adakah siswa yang melakukan pengobatan rutin
dalam populasi tersebut. Dan jenis pengobatan apa yang
dilakukan siswa tersebut
24 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
2. Analisa Data
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. DO :
- Status gizi
overweight 18,5%
- Konjungtiva anemis
16,7%
- Kebiasaan sarapan
Kebutuhan pihak sekolah
(67,8%),
- Caries (48,6%), tentang pengelolaan UKS dan
- Kuku kotor Tidak adanya kader PHBS di SD N 1
(31,6%), UKS berhubungan dengan tidak
- Injury pada saat
adanya kader kesehatan
olahraga (49,8%),
- Pengetahuan sekolah.
terhadap kesehatan
reproduksi (50%).
- Di SDN ini belum
mempunyai kader
kesehatan sekolah
3. Skoring
Diagnose
KRITERIA SKOR BOBOT HASIL
keperawatan
Kebutuhan pihak Sifat masalah :
sekolah tentang
Actual (tidak / kurang
3
pengelolaan UKS sehat) 1
2 2/3 x 1 = 2/3
dan PHBS di SD N 1 Ancaman Kesehatan
1
berhubungan dengan
Keadaan Sejahtera
tidak adanya kader Kemungkinan masalah 2
dapat diubah :
25 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
Mudah
2
Sebagian 1 1/2 x 2 = 1
0
Tidakdapat
Potensi masalah untuk
dicegah
Tinggi 3 1
2/3 x 1 = 2/3
2
Sedang
1
kesehatan sekolah. Rendah
Menonjolnya masalah :
Masalah berat, harus segera 2
ditangani
1 1
Ada masalah, tetapi tidak ½ x 1 = 1/2
perlu segera di tangani
0
Masalah tidak dirasakan
1 5
Total 6
26 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
DIAGNOSA EVALUASI
RENCANA HARI /
NO KEPERAWATAN TUJUAN SASARAN TEMPAT
KEGIATAN TANGGAL KRITERIA STANDAR
KOMUNITAS
1. Kebutuhan pihak Setelah dilakukan Pihak 1. Penyuluhan Selasa, 8 Ruang 1. UKS SDN 1 1. Adanya
sekolah tentang tindakan sekolah tentang program Maret 2011 Serbaguna memiliki pemeriksaa
pengelolaan UKS keperawatan yang terdiri UKS dan PHBS bagi SDN 1 program n dini
dan PHBS selama 1 bulan dari guru guru dan murid di yang baik kesehatan
b. Adanya
berhubungan dengan diharapkan : dan murid. SDN 1 dan
pemantauan
tidak adanya kader 1.Pengelola terencana
lingkungan
kesehatan sekolah. UKS SDN 1 2. Supervisi oleh
sekolah
mengetahui pihak puskesmas
oleh pihak
program yang tentang pelaksanaan 2. Pihak
UKS
sebaiknya ada program UKS dan sekolah
2. Memelihara
di UKS PHBS (guru dan
kebersihan
2.Pihak sekolah
murid)
kelas, wc,
yang terdiri
memiliki
dan
dari guru dan
kesadaran
lingkungan
murid
untuk
sekolah
mengetahui
berprilaku Memperhati
tentang PHBS
27 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
hidup bersih kan
dan sehat penampilan
diri
28 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu area dalam
keperawatan komunitas yang lebih difokuskan dalam upaya pencegahan dan
penatalaksanaan penyakit menular dengan menekankan pada upaya preventif dan
kuratif.
4.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa
dalam proses pembelajaran dan semoga bisa menambah ilmu tentang asuhan
keperawatan di tatanan sekolah lebih mendalam dan bisa diterapkan kedunia
kesehatan khususnya dunia keperawatan.
29 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahid Iqbal & Chayatin, Nurul. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Teori Dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika
Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: PT Mancana Jaya Cemerlang.
30 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I