Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Kesehatan Sekolah”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas II .


Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
asuhan keperawatan pada tatanan sekolah. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat
kami harapkan.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai semua usaha kita.

Bandung, Maret 2019

Penyusun

1|keperawatan komunitas II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................4
2.2..................................................................................................................................6
2.3 Makna simbol UKS..........................................................................................7
2.4 Tujuan UKS......................................................................................................8
2.5 Sasaran UKS.....................................................................................................8
2.6 Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Disekolah..............................................9
2.7 Model-Model Usaha Kesehatan Sekolah......................................................15
2.8 Kebijakan UKS...............................................................................................20
2.9 Promosi Kesehatan Pada UKS...........................................................................20
2.10 Stakeholders Yang Berperan.............................................................................21
BAB III...........................................................................................................................23
PEMBAHASAN.............................................................................................................23
3.1 Kasus...............................................................................................................23
3.1 Askep UKS............................................................................................................23
BAB IV............................................................................................................................30
PENUTUP.......................................................................................................................30
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................30
4.2 Saran.....................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................31

2|keperawatan komunitas II
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawat sebagai salah satu komponen bangsa di bidang kesehatan
mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan pendekatan paradigma sehat,
yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi sejak pembuahan sampai usia lanjut.
Tujuan perawat kesehatan di sekolah adalah untuk secara aktif
mengidentifikasi faktor-faktor yang ada pada siswa sebagai usaha pencegahan
bagi peserta didik agar selalu siap belajar. Menurut Brietly, fungsi perawat sekolah
ada tiga, yaitu memberikan pelayanan dan meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah,
memberi kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan fisik
dan sosial sekolah serta menghubungkan program kesehatan sekolah dengan
program kesehatan masyarakat yang lain.
Keperawatan kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan
proteksi kesehatan populasi yang menggunakan pengetahuan atau ilmu
keperawatan, sosial, dan kesehatan masyarakat (American Public Health
Association, 1996). Praktik yang dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan
utama promosi kesehatan dan mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua
orang melalui kondisi yang diciptakan di mana orang bisa menjadi sehat.

Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah


meningkatkan pengetahun dan keterampilan, membimbing dan mendidik
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk menanamkan pengertian,
kebiasaan, dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatannya.

Satu di antara pelayanan kesehatan komunitas adalah Usaha Kesehatan


Sekolah (UKS) dan kelompok khusus. Keduanya merupakan bagian penting
dalam keperawatan komunitas.

1|keperawatan komunitas II
Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan
pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta
lingkungan sekolahnya sebagi sasaran utama. Usaha kesehatan di sekolah juga
berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara
menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka,
merawat kuku dan juga memperoleh pendidikan seks yang sehat ( Prasasti,
2008). Usaha kesehatan disekolah juga merupakan wadah untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
sedini mungkin. Usaha kesehatan disekolah merupakan perpaduan antara dua
upaya dasar, yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan yang pada
gilirannya nanti diharapkan UKS dapat dijadika sebagai usaha untuk
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang
pendidikan ( P.Anto, 2006)
Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa mengangkat makalah dengan
pembahasan keperawatan komunitas ditatanan sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan konsep uks!
2. Jelaskan model-model usaha kesehatan sekolah!
3. Jelaskan kebijakan uks!
4. Jelaskan promosi kesehatan pada uks!
5. Jelaskan asuhan keperawatan pada tatanan sekolah1

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan konsep uks.
2. Menjelaskan model-model usaha kesehatan sekolah.
3. Menjelaskan kebijakan uks.
4. Menjelaskan promosi kesehatan pada uks.
5. Menjelaskan asuhan keperawatan pada tatanan sekolah.

2|keperawatan komunitas II
1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas II, semoga
para pembuat dan pembaca bisa lebih mengerti dan memahami lebih dalam
lagi tentang asuhan keperawatan pada tatanan sekolah.

3|keperawatan komunitas II
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Keperawatan Kesehatan Di Sekolah


Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu area dalam
keperawatan komunitas yang lebih difokuskan dalam upaya pencegahan dan
penatalaksanaan penyakit menular dengan menekankan pada upaya preventif dan
kuratif.

Persefektif keperawatan sekolah adalah bagaimana mengintegrasikan


konsep kesehatan dalam kurikulum sekolah melalui berbagai usaha dalam
penemuan dini gangguan kesehatan (case finding), upaya pemeliharaan kesehatan
dan lingkungan sekolah.

Perawat kesehatan sekolah berperan dalam pelaksanaan EPSDT yaitu


early and periodic screening, diagnosis and treatment health problem.

Program kesehatan sekolah sangat penting untuk di aplikasikan karena


siswa sekolah sebagai kelompok khusus membutuhkan perlingdungan dari
berbagai Hazard Environment. Siswa sekolah juga membutuhkan kesehatan agar
dapat belajar secara efektif, sehingga dihasilkan sumber daya yang bermutu.

Tujuan kesehatan sekolah difokuskan pada :

1. Upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit


2. Mengindentifikasi masalah kesehatan dan mencari upaya pemecahan
masalah kesehatan
3. Memberikan pendidikan ksehatan tentang pola hidup yang lebih sehat
kepada siswa dan keluarga

Untuk mencapai upaya tersebut diperlukan program kesehatan sekolah yang


komprehensip meliputi :

4|keperawatan komunitas II
1. Pelayanan kesehatan
2. Pendidikan kesehatan
3. Peningkatan kesehatan lingkungan
4. Aktifitas latihan fisik
5. Pelayanan bimbingan dan konseling psikologis
6. Pelayanan makanan yang sehat untuk civitas sekolah
7. Pelayanan pekerja sosial
8. Tenaga promosi kesehatan
9. Keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam peningkatan kesehatan
sekolah

Upaya pelayanan untuk meningkatkan kesehatan sekolah dapat berupa :

1. Pengkajian dan screening siswa sekolah secara periodic


2. Case finding
3. Pelayanan konseling pada siswa sekolah
4. Kegiatan promkes
5. Upaya pencegahan penyakit
6. Manajemen kasus
7. Pelayanan rehabilitasi
8. Pelayanan keperawatan dan emergensi

Sebagai area keperawatan yang lebih menekankan pada upaya peningkatan


perilaku hidup sehat baik kognitif maupun efektif meliputi :

1. Memenuhi kebutuhan gizi atau nutrisi


2. Memelihara dan meningkatkan kebersihan diri
3. Aktifitas dan latihan
4. Safety dan security
5. Pengenalan kesehatan remaja dan seksualitas
6. Pengenalan kehidupan berkeluarga
7. Upaya peningkatan hubungan interpersonal
8. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan komunitas lingkungan
9. Pertumbuhan dan perkembangan
10. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan lingkungan
11. Pertumbuhan dan perkembangan
12. Penyakit menular dan aspek pencegahannya
13. Pencegahan dan control penyakit kronik kesehatan mental dan
emosional
14. Pengenalan proses menua dan kematian

5|keperawatan komunitas II
Dalam melaksanakan upaya peningkatan kesehatan sekolah diperlukan kerjasama
multidisiplin yang terdiri dari perawat komunitas, guru, orangtua, pihak
administrasi, konseling, tenaga medis sosial wolker, dokter gigi dan ahli gizi

2.2 Definisi UKS


Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program
kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6 –
21 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2
sub kelompok, yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun).1

Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan


umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan
kesehatan terhadap murid kelas 1 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih
dan dokter kecil secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter
kecil, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan).2

Salah satu kegiatan untuk membina dan mengembangkan UKS


adalah dengan mengadakan Lomba Cerdas Tangkas Dokter Kecil. Dokter
Kecil adalah siswa yang dipilih guru untuk melaksanakan sebagian usaha
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman,
keluarga, dan lingkungan sekolah.

Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku
hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada disekolah dan
Madrasah mulai tingkat SD hingga SLTA.

Usaha Kesehatan Sekolah dirintis sejak tahun 1956 melalui pilot


project di Jakarta dan Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen

6|keperawatan komunitas II
Kesehatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Dalam
Negeri.

2.3 Makna simbol UKS


a. Segitiga Sama Sisi
Menggambarkan 3 program pokok UKS (Trias UKS)
1) Pendidikan Kesehatan.
2) Pelayanan Kesehatan.
3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
b. Lingkaran
Menggambarkan bahwa program UKS dilaksanakan secara terpadu oleh
seluruh sektor terkait.
c. Tulisan Uks (Ditulis Secara Vertikal & Horizontal)
Menggambarkan bahwa UKS dilaksanakan mulai dari TKA/RA sampai
SLTA/MA, serta dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah/ Madrasah
sampai pusat secara terkoordinasi baik antara sekolah dengan Tim Pembina,
Tim Pembina UKS dibawahnya dengan yang diatasnya maupun antar
sesama TIM Pembina UKS yang sejajar.

2.4 Tujuan UKS


2.4.1 Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan
derajat kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat. Sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal

2.4.2 Tujuan Khusus


1. Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan
meningkatkan derajat kesehatan siswa yang mencakup

7|keperawatan komunitas II
2. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif didalam usaha
peningkatan kesehatan disekolah perguruan agama, dirumah tangga maupun
dilingkungan masyarakat.
3. Sehat fisik, mental maupun sosial
4. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk
penyalahgunaan NAPZA

2.5 Sasaran UKS


Sasaran pelayanan UKS adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan
1. Sekolah Taman Kanak-Kanak
2. Pendidikan Dasar
3. Pendidikan Menengah
4. Pendidikan Agama
5. Pendidikan Kejuruan
6. Pendidikan Khusus (SLB)

Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada


kelas I, III dan kelas VI alasannya adalah :

 Kelas I : Merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru


lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai
penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian
tentang kesehatan

 Kelas III : Dilaksanakan dikelas 3 untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan


UKS dikelas I dahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan
dalam program pembinaan UKS

 Kelas VI : Dalam rangka mempersiapkan kesekolah peserta didik kejenjang


pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan
kesehatan yang cukup.

2.6 Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Disekolah


Kegiatan utama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) disebut dengan TRIAS
UKS, yang terdiri dari :

8|keperawatan komunitas II
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Yang Sehat

Dengan demikian Trias UKS merupakan perpaduan antara upaya


pendidikan dengan upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan
upaya pendidikan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah

Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta


didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan di lingkungan sekolah
sehat yang dikenal denga istilah tiga program pokok (trias) UKS (Depkes RI,
2003)
a. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik
fisik, mental, sosial maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan/atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun
di masa yang mendatang.
Pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK), pendidikan kesehatan
ditekankan pada sikap dan perilaku sehat. Hal ini sesuai dengan definisinya,
bahwa KBK merupakan pernyataan tentang apa yang harus dicapai oleh siswa
yang mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan afektif yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Untuk itu, kompetensi yang dituntut
pada pendidikan kesehatan diharapkan dapat direfleksikan dalam cara berpikir
dan bertindak di kehidupan sehari-hari.

Tujuan pendidikan kesehatan


1) Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk
cara hidup sehat dan teratur.
2) Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip
hidup sehat.

9|keperawatan komunitas II
3) Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.
4) Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai
dengan syarat kesehatan
5) Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari
6) Peserta dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan
dan berat badan yang seimbang.
7) Peserta didik dapat mengerti dan dan menerapkan prinsip-prinspi
pengutamnaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan
keselamatan dalam kesehtan sehari-hari.
8) Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan
pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan
dalam kehidupan sehari-hari.
9) Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadup pengaruh buruk dari luar
10) Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan
yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhdap penyakit

Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai
secara optimal, dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut
1) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual peserta didik
2) Diupayakan sebanyak-banyaknya dengan melibatkan peran aktif peserta
didik
3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
4) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehtaan termasuk upaya alih
teknologi
5) Memeprhatikan kebutuhan pembangunan nasional
6) Mengikuti atau memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi

10 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
Pelaksanaan pendidikan melalui kesehatan diberikan melalui kegiatan
kurikuler dan ekstrakurikuler. Pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan kurikuler
adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan garis-
garis besar program pengajaran mata pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial.
Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai,
dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan
dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan
perawatan kesehatan. Materi pendidikan kesehatan disekolah dsar yang masuk
dalam sains pada KBK adalah kebersihan dan kesehtan pribadi, makan bergizi,
pendidikan kesehatan reproduksi, dan pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
Memelihara kebersihan dan kesehatan pribadi adalah salah satu upaya
pendidikan kesehatan yang diberikan kepada peserta didik disekolah, madrasah
dan rumah. Melalui peningkatan kebersihan dna kesehatan pribadi diharapkan
peserta didik dapat meningkatkan derajat kesehatannya menjadi lebih baik. Dalam
usaha peningkatan kesehtan, masalah kebiasaan hidup bersih serta menyenangi
kebersihan dan keserasian harus ditanamkan sejak dini, yaitu sejak dari kelas satu
sekolah dasar, bahkan sejak di taman kanak-kanan (pra-sekoalh). Upaya pertama
dan yang paling utama agar seseorang dapat tetap dalam keadaan sehat adalah
dengan menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri, bahkan agama sangat
memperhatikan kesehatan pribadi antara lain dengan adanya aturan bersuci,
makan, minum serta adanya pengaturan dispensasi pelaksanaan ibadah bagi orang
sakit. Upaya menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri sebenarnya bukanlah
hal yang mudah namun bukan pada hal yang terlalu sulit untuk dilaksanakan.
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksankan
pendidikan keshatan antara lain pendekytan individual dan kelompok. Pendektan
kelompok terbagi lagi menjadi pendekatan kelompok kelas, bebas, dan
lingkungan keluarga. Sedangkan, metode yang dapat digunakan oleh guru atau
pembina dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan adalah belajar langsung, karya
wisata, bermain peran,ceramah, demonstrasi, tanya jawab, simulasi, dramtisasi
dan bimbingan (konseling).
b. Pelayanan Kesehatan

11 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan disekolah atau madrasah adalah
upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan
pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhdap peserta
didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya dibawah koordinasi guru
pembinan Uks dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah dilaksanakan dengan kegiatan
yang komprehensif, yaitu kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) berupa
penyuluhan kesehtan dan latihan keterampilan memberikan pelayanan kesehatan,
kemudian kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya
tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan kegiatan
penghentian proses penyakit sedini mungkin, serta selanjutnya adalah kegiatan
penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa kegiatan mencegah
cedera atau kecacatan akibat proses penyakit untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal. Namun
demikian,upaya pelayanan kesehatan di sekolah harus lebih diutamakan pada
upaya meningkatkan kesehatan dan upaya pencegahan penyakit terutama
dilaksanakan melalui kegiatan penjaringan kesehatn siswa kelas satu atau baru
masuk sekolah, pemeriksaan berkala seluruh sisa, penyuluhan kesehatan dan
imunisasi

1) Tujuan pelayan kesehatan


a) Tujuan umum : meningkatnya derajat kesehtan peserta didik dan seluruh
warga masyarakat sekolah secar optimal
b) Tujuan khusus :
(1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat
dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat
(2) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan
mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat
(3) Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit
atau kelainan pengembalian fungsi, dan peningkatan kemampuan peserta
didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal

12 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
(4) Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental sosial maupun
lingkungan
2) Tempat melakukan pelayanan kesehatan :
a) Disekolah atau madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler
b) Di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter praktik)
yang ada disekitar sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan
3) Pelaksanaan pelayanan kesehatan
Dilakukan melalui serangkaian kegiatan peningkatan status kesehatan
(promotif), tindakan pencegahan (preventif), serta penyembuhan dan
pemulihan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) yang dilaksanakan melalui
kegiatan berikut.
a) Peningkatan kesehatan (promotif) dilaksankan melalui kegitan intrakurikuler
dan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga kesehatan di
sekolah. Misalnya kegiatan penyuluhan gizi, kesehatan pribadi, penyakit
menular, cara menggosok gigi yang benar, cara mengukur tinggi badan dan
berat badan, serta cara meemriksa ketajaman pengelihatan
b) Tindakan penceghan (preventif) dilaksankan melalui kegiatan peningkatan
daya tahan tubuh, pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan
penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit.
Misalnya, imunisasi yang dilakukan oleh petugas puskesma, pemberantasan
sarang nyamuk, pengobatan sederhanan oleh dokter kecil, kegiatan
penjaringan (skrining) kesehatan bagi siswa SD kelas satu dan pemeriksaan
berkala setiap enam bulan bagi seluruh siswa
c) Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) dilakukan melalui
kegiatan pencegahan komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar
dapat berfungsi dengan normal lagi
Kegiatan dapat berupa pengobatan ringan dan pertolongan pertama di
sekolah serta rujukan medis ke puskesmas untuk mengurangi derita sakit,
kasus kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang membahayakan nyawa,
dan kasus penyakit khusus.

13 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat dan unsur-unsur
penunjang.
Program pembinaan lingkungan sekolah
a. Lingkungan fisik sekolah
1) Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih
2) Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah
3) Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
4) Pemeliharaan kamar mandi, WC kakus, urinoar
5) Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruangan kelas, ruang perpustakaan,
ruang laboratorium dan tempat ibadah
6) Pemeliharaan kebersihan dan keindahaan halaman dan kebun sekolah
(termasuk pengelihatan sekolah)
7) Pengadaan dan pemeliharaan warung atau kantin sekolah
8) Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah
b. Lingkungan mental dan sikap
c. Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehatdilakukan
melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan (wiyata
mandala) dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahan sekolah,
sehingga tercipta suasasa dan hubunan kekeluargaan yang akrab dan erat
antara sesama warga sekolah
2.7 Model-Model Usaha Kesehatan Sekolah
1. Penyuluhan Kesehatan

Penyelenggaraan penyuluhan kesehatan secara integrasi dengan semua


pihak sesuai kebutuhan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan praktis dalam rangka pemutusan rantai penularan penyakit,
upaya pemeliharaan kesehatan pribadi siswa / guru yang ditekankan pada
upaya pembentukan perilaku hidup besih dan sehat, maupun lingkungan fisik

14 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
sekolah untuk mendukung terciptanya suasana yang sehat dalam proses
pembelajaran. Contoh kegiatan : Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),
pemberantasan kecacingan, pencegahan terhadap penyalahgunaan NAPZA
(Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif)

2. Imunisasi

Setiap tahun Imunisasi dilakukan pada bulan november yang dikenal


sebagai bulan imunisasi asan sekolah (BIAS). Tujuan pemberian imunisasi
adalah untuk memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit
difteri dan tetanus dengan imunisasi Difteri Tetanus Toxoid (DT) dan Tetanus
Toxoid (TT). Semua anak SD/MI kelas I menerima imunisasi DT, siswa kelas
VI menerima imunisasi TT.

3. Dokter Kecil

Adalah peserta didik yang ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan


kesehatan serta berperan aktif dalam kegiatan kesehatan yang
diselenggarakan di sekolah.

Peserta didik yang dapat menjadi dokter kecil telah menduduki kelas IV, V,
berprestasi di kelas, berwatak pemimpin, bertanggungjawab, bersih,
berperilaku sehat serta telah mendapat pelatihan dari petugas puskesmas /
Tim Pembina UKS.

Kegiatan yang dilakukan dokter kecil diantaranya :

a. Mengamati kebersihan dan kesehatan pribadi

b. Mengenali penyakit secara awal

c. Pengobatan sederhana

d. Menimbang dan mengukur tinggi badan

15 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
e. Memeriksa ketajaman penglihatan

f. Memeriksa kebersihan gigi

4. P3K dan P3P

Kegiatan yang dilakukan pada PP adalah melakukan pengobatan


sederhana dan PP baik pada penyakit, kecelakaan dan penanganan diare.

5. Penjaringan Kesehatan

Penjaringan kesehatan dilakukan bagi siswa kelas I yang baru masuk


dan hasilnya akan dimanfaatkan untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi
kegiatan UKS.

Inti dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui secara dini masalah-masalah
kesehatan anak sekolah, antara lain status gizi anak, kesehatan indra
penglihatan dan pendengaran yang merupakan faktor penting bagi anak dalam
proses pembelajaran.

Penjaringan kesehatan dilakukan secara bertahap pada siswa sekolah yang


baru masuk yaitu :

a. Tahap awal penjaringan dilakukan di sekolah oleh guru di bantu dokter


kecil : pengenalan gejala sederhana, baik melalui pengamatan maupun
wawancara dengan siswa dan orangtua mereka.

b. Tahap berikutnya dilakukan oleh tenaga paramedis dengan prosedur cara


pengamatan.

c. Tahap ketiga penjaringan kesehatan dilakukan oleh dokter dan akan jelas
memisahkan kasus yang telah diseteksi pada tahap pertama dan kedua untuk
menetapkan tindak lanjut penanganan kasus.

6. Pemeriksaan Berkala

16 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
Pemeriksaan berkala dilakukan oleh petugs kesehatan, guru UKS,
dokter kecil kepad seluruh siswa dan guru setiap 6 bulan, untuk memantau,
memellihara serta meningkatkan status kesehatan mereka.

Kegiatan yang dilakukan berupa penimbangan BB, pengukuran TB,


pemeriksaan ketajaman penglihatan dan pendengaran oleh guru UKS dengan
dokter kecil, pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan.

7. Pengawasan Warung Sekolah

Untuk terselengggaranya warung sekolah/kantin yang sehat tentunya


harus didukung oleh pengetahuan dan ketrampilan mengenai gizi, kebersihan
dll, pembinaan ini dilakukan oleh tenaga kesehtan dan sekolah : guru UKS
dan dokter kecil.

8. Dana Sehat

Dana sehat / dana UKS adalah dana yang diperuntukkan untuk kegiatan
yang berhubungan dengan pelaksanaan UKS. Komponen pokok dari dana
UKS adalah hal yang berhubungan dengan dana tersebut dan pengelolaannya.

a. Dana

Yang dimaksud dana disini adalah uang atau barang yang diterima atau
dikumpulkan oleh Tim Pelaksana UKS baik dari peserta didik, komite
sekolah, pemerintah maupun dari masyarakat untuk pelaksanaan program
UKS di sekolah.

b. Pengelola

Pada organisasi Tim Pelaksana UKS harus ada bendahara yang bertugas
melakukan pembukuan/pengelolaan dana UKS yang dicatat/dibukukan dalam
buku khusus untuk pendanaan UKS

17 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
c. Pengelolaan dana UKS

Dana yang diperoleh dan digunakan oleh Tim Pelaksana UKS harus dikelola
dengan baik. Untuk keperluan tersebut maka harus ditetapkan bendahara
(guru atau anggota Komite sekolah) untuk menyiapkan pembukuan yang
meliputi pencatatan alihan dana dan barang, bagaimana cara
pertanggungjawabannya dan pelaporannya.

9. Memantau Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan


kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal
dan efisisen.

Untuk mengetahui dan menilai tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat


dilakukan dengan melasanakan pengukuran dengan tes kesegaran jasmani.
Dengan memakai instrumen Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.

TKJI untuk kelompok umur 6 – 9 tahun adalah :

1. Lari 30 meter (mengukur kecepatan)

2. Gantung siku tekuk (mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan
bahu)

3. Baring duduk 30 detik (mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut)

4. Loncat tegak (mengukur tenaga explosif)

5. Lari 600 meter (mengukur daya tahan jantung paru)

TKJI untuk kelompok umur 10 – 12 tahun adalah :

1. Lari 40 meter (mengukur kecepatan)

2. Gantung siku tekuk (mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan
bahu)

3. Baring duduk 30 detik (mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut)

18 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
4. Loncat tegak (mengukur tenaga explosif)

5. Lari 600 meter (mengukur daya tahan jantung paru)

10. UKGS

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah adalah pelayanan kesehatan gigi yang


dikerjakan oleh petugas kesehatan yang terdiri dari tiga macam pelayanan :

a) UKGS Tahap I : pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan


mengadakan kegiatan menggosok gigi masal minimal untuk kelas I,II,III
dibimbing guru dengan memakai pasta gigi mengandugn fluoride minimal
sekali sebulan.

b) UKGS Tahap II : UKGS tahap I ditambah penjaringan kesehatan gigi dan


mulut untuk kelas I diikuti pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya
tanggal. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru,
pelayanan medik dasar atas permintaan dan rujukan bagi yang memerlukan

c) UKGS Tahap III : UKGS tahap II ditambah pelayanan medik dasar pada
kelas terpilih sesuai kebutuhan untuk kelas I,III,V dan VI

2.8 Kebijakan UKS

19 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
Undang-undang yang mendasar tentang pelaksanaan Usaha Kesehatan
Sekolah

1. UU No.23 tahun 1992 pasal 45 tentang penyelenggaraan kesehatan


sekolah
2. UU No.20 tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional
3. SKB 4 Menteri ( menteri pendidikan nasional, menteri kesehatan, menteri
agama dan menteri dalam negeri) No.1/U/SKB/2003,
1067/Menkes/SKB/VII/2003, MA/230A/230 B/2003, dan 26 tahun 2003
tentang pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah.
4. SKB 4 Menteri (menteri pendidikan nasional. Menteri kesehatan, menteri
agama dan menteri dalam negri) No. 2/P/SKB/2003, No.
1068/menkes/SKB/VII/2003, MA/230 B/2003 dan 4415-404 tahun 2003
tentang tim Pembina usaha kesehatan sekolah pusat.
5. Kepmenkes No. 1193/Menkes/SK/VIII/2004 tentang kebijakan nasional
promosi kesehtan
6. Kepmenkes No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang pelaksanaan promosi
kesehatan di daerah

2.9 Promosi Kesehatan Pada UKS


Promosi kesehatan mencakup :
1. Pendidikan kesehatan ( health education) focus pada perubahan perilaku
melalui peningkatan kesadaran,kemauan dan kemampuan
2. Pemasaran sosial ( sosial marketing) yang penekanannya pada pengenalan
pelayanan kesehatan malalui kampanye
3. Upaya penyuluhan ( komunikasi dan informasi) yang penekanannya pada
penyebrangan informasi
4. Uaya peningkatan ( promotif) yang penekanannya pada upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
5. Upaya advokasi dibidang kesehatan yaitu upaya mempengaruhi
lingkungan dari pihak lain agar mengemmbangkan kebijakan yang
berwawasan kesehatan
6. Pengorganisasian masyarakat ( community organizasion)
7. Pengembanagan masyarakat ( community development)
8. Pengerakan masyrakat
9. Pemberdayaan masyrakat

20 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
2.10 Stakeholders Yang Berperan
1. Pemerintah daerah ( bupati / walikota,bappeda,DPRD)
2. Lintas sector ( dapkes, depdiknAS, depag, depdagri )
3. Tim Pembina UKS
a) Merumuskan kebijakan teknis mengenai pembinaan dan pengembangan
promosi kesehatan disekolah melalui UKS
b) Meengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan program serta
pelaksanaan Pembinaan dan pengembangan promosi kesehatan sekolah
melalu UKS
c) Membina dan mengembangkan promosi kesehatan disekolah melalui
UKS serta mengadakan monitoring dan evaluasi
4. Tim pelaksanaan UKS
5. Komite sekolah
a) Mendukung dalam hal pendanaan untuk sarana dan prasarana
pengembangan promosi kesehatan disekolah
b) Mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan guru-guru yang berkaitan
dengan pencapaian sekolah sehat
6. Kepala sekolah
a) Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk SK, serat edaran, dan instruksi
tentang pengembangan promosi kesehatan disekolah
b) Mengolakasikan dana / anggaran
c) Mengkoordinasikan kegiatan
d) Memantau kemajuan pencapaian sekolah sehat
7. Guru
a) Mengadvokasi yayasan / orangtua peserta didik / kepala sekolah untuk
memperoleh dukungan kebijakan dan dana untuk promosi kesehatan
disekolah
b) Sosialisasi PHBS dilingkungan sekolah
c) Melaksanakan pembinaan PHBS
d) Menyusun rencana pelaksanan dan penilaian lomba PHBS disekolah
e) Memantau tujuan pencapain sekolah sehat.
8. Orangtua muri
a) Menyetujui anggaran untuk pembinaan PHBS disekolah
b) Memberi dukungan dana untuk pembinaan PHBS disekolah

21 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Kasus
Perawat A seorang perawat komunitas yang bertanggung jawab pada
program UKS di wilayah binaan puskesmas. Perawat A telah melakukan
pengkajian pada SD Negeri 1. Hasil dari pengkajian jumlah siswa sebanyak 227
siswa, dengan status gizi overweight ( 18,5%), konjungtiva anemis (16,7%),
kebiasaan sarapan (67,8%) karies ( 48,6%), kuku kotor (31,6%), injury pada saat
olahraga (49,8%) pengetahuan terhadap kesehatan reproduksi (50%). Di SDN ini
belum mempunyai kader kesehatan sekolah. Dari hasil data tersebut, perawat A
akan melakukan intervensi keperawatan dan promosi kesehatan sesuai dengan
model UKS, sehingga dapat mewujudkan healthy school.

3.1 Askep UKS


Data subjektif Data Objektif
- 1. Hasil dari pengkajian jumlah
siswa sebanyak 227 siswa,
dengan status gizi overweight
( 18,5%), konjungtiva anemis

22 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
(16,7%), kebiasaan sarapan
(67,8%) karies ( 48,6%), kuku
kotor (31,6%), injury pada saat
olahraga (49,8%) pengetahuan
terhadap kesehatan reproduksi
(50%).
2. Sd tersebut belum mempunyai
kader kesehatan sekolah

1. Pengkajian
a. Dimensi Fisik
1) Usia
Tidak diketahui usia dalam kasus
2) Genetic
Tidak teridentifikasi
3) Fungsi fisiologis
a) 18,5% siswa overweight
b) 16,7% konjungtiva anemis
c) 48,6% karies gigi
d) 31,6% siswa berkuku kotor
e) Status imunisasi tidak teridentifikasi
b. Dimensi Psikologis
1) Di SDN 1 belum terdapat promkes, kegiatan penyuluhan
2) Kaji kembali bagaimana kualitas hubungan antar siswa
3) Kaji tipe disiplin di sekolah
4) Kaji tekanan pada siswa untuk penampilan
5) Kaji bagaimana kualitas hubungan orang tua siswa dengan
pihak sekolah

c. Dimensi Fisik Sekolah


1) Terdapatnya hazard di daerah SDN 1 belum teridentifikasi

23 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
2) Kaji kondisi lingkungan sekolah
3) Kaji apakah terdapat tempat bermain
4) Kaji apakah ada binatang di lingkungan sekolah
5) Kaji bagaimana lingkungan di sekolah
6) Kaji bagaimana tingkat kebisingan
7) Kaji bagaimana keadaan lingkungan sekolah
8) Kaji apakah ada tanaman beracun

d. Dimensi Sosial
1) SDM yang ada adalah guru dan siswa
2) Kaji bagaimana sikap masyarakat terhadap pendidikan di
SDN1
3) Kaji apakah masyarakat mendukung program sekolah
4) Kaji bagaimana keamanan lingkungan
5) Kaji bagaimana status sosial ekonomi siswa dan staff
6) Kaji bagaimana tipe lingkungan rumah siswa
7) Kaji apa latar belakang budaya yang dominan padda siswa
8) Kaji apa latar belakang pendidikan orang tua siswa
9) Kaji apakah ada siswa yang tunawisma
10) Kaji apakah terdapat konflik antar grup

e. Dimensi Perilaku
1) Pola konsumsi
a) 18,5 % siswa overweight
b) 48,6% siswa karies gigi
2) Latihan dan aktivitas
a) Kaji bagaimana pola istirahat dan aktivitas siswa dan staff
di sekolah
b) Kaji bagaimana kesempatan dan jenis rekreasi siswa dan
staff
c) Kaji bagaimanan keamanan alat saat siswa melakukan
olahraga
3) Penggunaan pengobatan
Kaji adakah siswa yang melakukan pengobatan rutin
dalam populasi tersebut. Dan jenis pengobatan apa yang
dilakukan siswa tersebut

f. Dimensi Sistem Kesehatan


1) SDN 1 belum mempunyai kader kesehatan sekolah
2) Kaji penyediaan obat-obatan dan P3K serta pelayanan UKS di
SDN 1

24 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
2. Analisa Data
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. DO :
- Status gizi
overweight 18,5%
- Konjungtiva anemis
16,7%
- Kebiasaan sarapan
Kebutuhan pihak sekolah
(67,8%),
- Caries (48,6%), tentang pengelolaan UKS dan
- Kuku kotor Tidak adanya kader PHBS di SD N 1
(31,6%), UKS berhubungan dengan tidak
- Injury pada saat
adanya kader kesehatan
olahraga (49,8%),
- Pengetahuan sekolah.

terhadap kesehatan
reproduksi (50%).
- Di SDN ini belum
mempunyai kader
kesehatan sekolah

3. Skoring
Diagnose
KRITERIA SKOR BOBOT HASIL
keperawatan
Kebutuhan pihak Sifat masalah :
sekolah tentang
 Actual (tidak / kurang
3
pengelolaan UKS sehat) 1
2 2/3 x 1 = 2/3
dan PHBS di SD N 1 Ancaman Kesehatan
1
berhubungan dengan
 Keadaan Sejahtera
tidak adanya kader Kemungkinan masalah 2
dapat diubah :

25 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
 Mudah
2
 Sebagian 1 1/2 x 2 = 1
0
 Tidakdapat
Potensi masalah untuk
dicegah
 Tinggi 3 1
2/3 x 1 = 2/3
2
 Sedang
1
kesehatan sekolah.  Rendah
Menonjolnya masalah :
 Masalah berat, harus segera 2
ditangani
1 1
 Ada masalah, tetapi tidak ½ x 1 = 1/2
perlu segera di tangani
0
 Masalah tidak dirasakan
1 5
Total 6

4. Masalah Keperawatan Prioritas


1) Kebutuhan pihak sekolah tentang pengelolaan UKS dan PHBS di SD N 1
berhubungan dengan tidak adanya kader kesehatan sekolah.

26 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
DIAGNOSA EVALUASI
RENCANA HARI /
NO KEPERAWATAN TUJUAN SASARAN TEMPAT
KEGIATAN TANGGAL KRITERIA STANDAR
KOMUNITAS
1. Kebutuhan pihak Setelah dilakukan Pihak 1. Penyuluhan Selasa, 8 Ruang 1. UKS SDN 1 1. Adanya
sekolah tentang tindakan sekolah tentang program Maret 2011 Serbaguna memiliki pemeriksaa
pengelolaan UKS keperawatan yang terdiri UKS dan PHBS bagi SDN 1 program n dini
dan PHBS selama 1 bulan dari guru guru dan murid di yang baik kesehatan
b. Adanya
berhubungan dengan diharapkan : dan murid. SDN 1 dan
pemantauan
tidak adanya kader 1.Pengelola terencana
lingkungan
kesehatan sekolah. UKS SDN 1 2. Supervisi oleh
sekolah
mengetahui pihak puskesmas
oleh pihak
program yang tentang pelaksanaan 2. Pihak
UKS
sebaiknya ada program UKS dan sekolah
2. Memelihara
di UKS PHBS (guru dan
kebersihan
2.Pihak sekolah
murid)
kelas, wc,
yang terdiri
memiliki
dan
dari guru dan
kesadaran
lingkungan
murid
untuk
sekolah
mengetahui
berprilaku Memperhati
tentang PHBS

27 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
hidup bersih kan
dan sehat penampilan
diri

28 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu area dalam
keperawatan komunitas yang lebih difokuskan dalam upaya pencegahan dan
penatalaksanaan penyakit menular dengan menekankan pada upaya preventif dan
kuratif.

Persefektif keperawatan sekolah adalah bagaimana mengintegrasikan


konsep kesehatan dalam kurikulum sekolah melalui berbagai usaha dalam
penemuan dini gangguan kesehatan (case finding), upaya pemeliharaan kesehatan
dan lingkungan sekolah.

Perawat kesehatan sekolah berperan dalam pelaksanaan EPSDT yaitu


early and periodic screening, diagnosis and treatment health problem.

Program kesehatan sekolah sangat penting untuk di aplikasikan karena


siswa sekolah sebagai kelompok khusus membutuhkan perlingdungan dari
berbagai Hazard Environment. Siswa sekolah juga membutuhkan kesehatan agar
dapat belajar secara efektif, sehingga dihasilkan sumber daya yang bermutu.

4.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa
dalam proses pembelajaran dan semoga bisa menambah ilmu tentang asuhan
keperawatan di tatanan sekolah lebih mendalam dan bisa diterapkan kedunia
kesehatan khususnya dunia keperawatan.

29 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I
DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta:


Gosyen Publishing.

Departemen Kesehatan. 2008. Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di Sekolah.


Jakarta: Departemen Kesehatan.

Effendy, Nasrul .1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat,


Jakarta : EGC

Mubarak, Wahid Iqbal & Chayatin, Nurul. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Teori Dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika

Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: PT Mancana Jaya Cemerlang.

30 | k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s I I

Anda mungkin juga menyukai