AK.1.16.143
(Kelas C) 3. Sindrom Nefrotik Senkunder
1. Sindrom Nefrotik Bawaan 1. Malaria 1. Proteinuria
2. Sindrom Nefrotik
2. Penyakit Kolagen SLE, purpura anafilaktoid 2. Retensi Cairan
Diturunkan sebagai resesif Idiopatik / Primer
3. Glomerulonefritis akut/ glomerulonefritis kronis, 3. Edema
autosom atau karena reaksi trombosis vena renalis. 4. BB meningkat
Adalah sindrom
maternofetal. Resisten terhadap suatu 4. Bahan kimia trimedaton, paradion, penisilamin, 5. edema periorbital
nefrotik yang tidak
pengobatan, gejala edema pada masa garam emas, sengatan lebah, ratun obat, air raksa. 6. edema fasial
diketahui
neonatus. pernah pencangkokan ginjal 5. Amiloidosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia, 7. asites
penyebabnya,
saat neonatus namun gagal. nefritis membraneproliferatif hipokoplementemik 8. distensi abdomn
9. penurunan jumlah urine
10. Urine berbusa/ gelap
ETIOLOGI 11. Hematuria
12. Anoreksia
Sindrom Nefrotik adalah keadaan MANIFESTASI KLINIS
13. Kepucatan
klinis yang disebabkan oleh
kerusakan glomerulus karena ada
peningkatan permeabilitas ANATOMI FISIOLOGI
glomerulus terhadap protein
plasma menimbulkan
proteinuria, hipoalbuminemia,
hiperlipidemia dan edema
DEFINISI
1. Penurunan volume
intravaskuler ( syok hipovolemik)
PEMERIKSAAN PENUNJANG 2. Kemampuan koagulasi yang
PENATALAKSANAAN berlebihan (trobosis vena)
3. Gangguan Pernafasan (yang
berhubungan dengan retensi
Uji Diagnostik 1. Pemberian Kortikosteroid cairan dan distensi abdomen)
Biopsi Ginjal Uji Urine 2. Penggantian protein (albumin 4. Kerusakan kulit ( dari edema
(tidak dilakukan 1. Urinalisis : proteinuria, dari makanan atau intravena) yang berat, penyembuhan buruk)
rutin) berbentuk hialin dan granular, 3. Pengurangan edema 5. Infeksi (khususnya slulitis,
hematuria a. Terapi diuretic peritonitis, pneumonia, dan
2. Uji dipstick urine : hasil positif b. Pembatasan Natrium septikemia)
untuk urin berdarah 4. Mempertahankan 6. Efek samping terapi steroid
3. Berat jenis urine : meningkat keseimbangan elektrolit yang tak di inginkan
palsu karena proteinuria 5. Pengobatan nyeri 7. Gagal tumbuh dan keletihan
4. Osmolalitas urine : meningkat 6. Pemberian antibiotik (penisilin otot (jangka Panjang)
oral profilaktik atau agens lain)
7. Terapi imunosupresif
(siklofosfamid, klorambusil,
siklosporin)
8. Tirah baring
RULLA LUQIANA
AK.1.16.143
Absobsi air oleh Usus Hipovolemia Penurunan tekanaan arteri Penurunan volume urin
yang disekresi
Ekstravaksi Cairan
Edema
Penurunan curah jantung
Mata Hipoksia jaringan Metabolisme anaerob Paru paru Tekanan abdomen me^
Produksi asam laktat me^ Efusi Pleura Mendesak rongga lambung Menekan diafaragma
Pembengkakan pada Iskemia
periorbita