Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK

MK : KEPERAWATAN ANAK
“ Sindrom Nefrotik”
Dosen Pengampu : Ns.Grace Tumaka M.Kep.,Sp. An

Kelompok 2 :
1. Juwida Martiyana
2. Velicia Tampil
3. Siti Kanu
4. Ni Nyoman Ariasih
5. Maria Wetik
6. Julyta Tambajong
7. Frisca Tomayahu
8. Alex Tumuatja
9. Charly Rumengan
10. Christy Manginsihi
11. Scanny Dondok

AKPER RUMKIT TK.III


MANADO
MEI 2023
SINDROM Menurut Nuraif & Kusumua (2016).
Penyebab sindrom nefrotik yang pasti
NEFROTIK belum diketahui.Akhir-akhir ini dianggap
sebagai suatu penyakit auto imun, yaitu
suatu reaksi antigen antibody. Umumnya
Sindrom Nefrotik adalah keadaan klinis yang etiologi dibagi menjadi :
V
disebabkan oleh kerusakan Sindrom nefrotik bawaan :
Diturunkan sebagai resesif
glomerulus.Peningkatan permeabilitas ETIOLOGI autonomy atau karena reaksi
glomerulus terhadap protein plasma yang dapat maternofetal.Gejala edema pada
masa neonates.
menyebabkan terjadinya
proteinuria,hypoalbuminemia,hiperlipidemia
dan edema (Bets &Sowden,2009)

Sindrom nefrotik sekunder : Malaria


PATOFISIOLOGI quartana atau parasit lainnya, penyakit
Sindrom nefrotik idiopatik: kolagen seperti SLE, purpura
adalah sindrom yang tidak anafilaktoid,glomerulo nefritis akut
diketahui penyebabnya atau glomerulon efritis
Menurut Metz & sowden (2017), sindrom atau juga disebut sindrom kronis,thrombosis vena renalis,
nefrotik adalah keadaan klinis yg disebabkan nefrotik primer.
oleh kerusakan glomerulus. Peningkatan
permeabilitas glomerulus terhadap protein
plasma menimbulkan
protein,hipoalbumin,hiperlipidemia dan bahan kimia seperti trimetadion,
edema.Hilangnya protein dari rongga vaskuler paradion,penisilamin,garam
menyebabkan penurunan tekanan osmotik emas,sengatan lebah,racun
plasma dan peningkatan tekanan hidrostatik, otak ,ariaksa.amiloidosis, penyakit Menurut Hidayat
selsabit,hiperprolinemia, nefritis (2016), Terdapat
yang menyebabkan terjadinya akumulasi cairan
membrane plorifelatif, adanya
dalam rongga interstisial dan rongga abdomen. proteinuria,retensi
hipokomplementemik.
cairan,edema,bb
meningkat,edema
periorbital, edema
Penurunan volume cairan vaskuler
menstimulasi sistem reninantiotensin yang
mengakibatkan diskresikannya hormon TANDA & GEJALA
antidiuertik dan aldosterone .Reabsorsi PEMERIKSAAN PENUNJANG
tubular terhadap natrium (Na) dan air fasial,asites,distensi abdomen,
mengalami peningkatan menambah volume penurunan jumlah urin, urin tampak
berbusa dan gelap,hematuria, nafsu
intravaskuler.
makan menurun,dan kepucatan.

Pemeriksaan penunjang sbb: Uji Urine,


( Urinalisis,dipstick urin,berat jenis
urin,osmolalitas urin,) Uji darah ( kadar
albumin serum,kadar kolestrol serum,kadar
trigliserid serum kadar hemogoblin dan
hematokrit, hitumg trombosit, kadar
elektrolit serum) uji diagnostic( biopsi ginjal
)

DX. KEPERAWATAN

DX.1: Hipervolemia b.d DX.2 :Hipovolemia DX.3 :Defisit nutrisi


kelebihan asupan cairan b.d kehilangan cairan b.d ketidakmampuan
d.d bb meningkat dalam aktif d.d volume urin menelan makanan,d.d
waktu singkat menurun nafsu makan menurun
DX.1 DX.2 DX.2

SDKI :Hipervolemia (D.0022) SDKI :Hipovolemia (D.0023) SDKI :Defisit Nutrisi (D.0019)
Hipervolemia b.d kelebihan Hipovolemia b.d kehilangan Defisit nutrisi b.d
asupan cairan d.d bb cairan aktif d.d volume urin ketidakmampuan menelan
meningkat dalam waktu menurun makanan,d.d nafsu makan
singkat SLKI : Status Cairan menurun
SLKI : Keseimbangan Cairan ( L.03028) SLKI : Status Nutrisi
( L.03020) : Setelah dilakukan ( L.03030)
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama : Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 1x8jam maka diharapkan tindakan keperawatan selama
1x8jam maka diharapkan Status cairan membaik dengan 1x8jam maka diharapkan
keseimbangan cairan kriteria hasil : Status Nutrisi membaik
meningkat dengan kriteria -Outpun urin meningkat dengan kriteria hasil :
hasil : -Edema perifer menurun -Porsi makanan yg dihabiskan
-Asupan cairan Meningkat -Berat badan menurun meningkat
-Edema menurun -Kekuatan otot mengunyah
-Berat badan membaik. SIKI : Manajemen meningkat
Hipovolemia -Nyeri abdomen menurun
SIKI : Manajemen ( I. 03116) - BB IMT membaik
Hipervolemia O : Monitor intake dan output
( I. 15506) cairan SIKI : Manajemen nutrisi
O : Monitor intake dan output T: Hitung kebutuhan cairan ( I. 03119)
cairan E: Anjurkan memperbanyak O : Identifikasi status nutrisi
T: Timbang bb setiap hari pada asupan cairan oral T: Lakukan oral Hygine
waktu yang sama K: Kolaborasi pemberian sebelum makan,jika perlu
E: Ajarkan cara mengukur dan cairan IV isotonis ( mis.NaCl, E: Anjurkan diet yang
mencatat asupan dan haluaran RL) diprogramkan
cairan K: Kolaborasi dengan ahli gizi
K: Kolaborasi pemberian untuk menentukan jumlah
deuretik kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan,jika perlu.

Refrerensi :
Winda Simanullang,2020,Asuhan keperawatan pada klien sindrom nefrotik dengan
gangguan kelebihan volume cairan,Pandan Winda Simanullang (KTI 2020)

Anda mungkin juga menyukai