0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
99 tayangan4 halaman
1. Sindrom nefrotik adalah kondisi dengan gejala utama edema, proteinuria, hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus ginjal.
2. Sindrom nefrotik dapat bersifat primer (bawaan) atau sekunder yang ditimbulkan oleh berbagai penyakit sistemik dan infeksi.
3. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium seperti kadar protein serum dan urin serta
1. Sindrom nefrotik adalah kondisi dengan gejala utama edema, proteinuria, hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus ginjal.
2. Sindrom nefrotik dapat bersifat primer (bawaan) atau sekunder yang ditimbulkan oleh berbagai penyakit sistemik dan infeksi.
3. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium seperti kadar protein serum dan urin serta
1. Sindrom nefrotik adalah kondisi dengan gejala utama edema, proteinuria, hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus ginjal.
2. Sindrom nefrotik dapat bersifat primer (bawaan) atau sekunder yang ditimbulkan oleh berbagai penyakit sistemik dan infeksi.
3. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium seperti kadar protein serum dan urin serta
Definisi Menurut Arif Mansjoer sebab pasti belum diketahui. Sindrom nefrotik adalah penyakit dengan gejala Metabolik: DM, Kerusakan glomerulus itu Sindrom nefrotik umumnya dibagi menjadi : edema, proteinuria, hipoalbuminemia dan Infeksi: Hepatitis, Malaria sendiri atau kelainan 1. Sindrom nefrotik bawaan hiperkolesterolemia. Kadang-kadang terdapat kongenital (autosomal) Toksin dan alergen : Logam Diturunkan sebagai resesifautosom atau karena hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal. berat reaksi fetomaternal Penyakit sistemik : SLE 2. Sindrom nefrotik sekunder Manifestasi Klinis Disebabkan oleh parasit malaria, penyakit 1. Retensi cairan dan edema yang menambah kolagen, glomerulonefritis akut, glomerulonefrits berat badan, edema periorbital, edema kronik, trombosis vena renalis, bahan kimia ↑ permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma (trimetadion, paradion, penisilamin, garamemas, dependen, pembengkakan genitelia eksterna, edema fasial, asites dan distensi abdomen. raksa), amiloidosis, dan lain-lain. 2. Anorexia Syndrom Nefrotik 3. Sindrom nefrotik idiopatik (tidak diketahui 3. Penambahan berat badan penyebabnya) 4. Kulit pucat 5. Malese Pemeriksaan Diagnostik 6. Keletihan Kehilangan protein plasma Kebocoran molekul besar 1. Adanya tanda klinis pada anak (albumin) (Ig) 2. Riwayat infeksi saluran nafas atas Pentalaksanaan 3. Analisa urin : meningkatnya protein 1. Diit tinggi protein, diit IgG, IgA, Transferin, zinc dalam urin rendah natrium jika Hipoalbuminemia Protein ↑ sintesis lipid dan masuk ke urin 4. Menurunnya serum protein edema berat tromboregulator apolipoprotein di hati 5. Biopsi ginjal 2. Pembatasan sodium jika terbuang dalam anak hipertensi Tekanan osmotik urin (proteinuria) Sel T dalam sirkulasi ↓ Komplikasi 3. Antibiotik untuk plasma ↓, tekanan mencegah infeksi 1. Hypovolemia hidrostatik ↓ ↑ kolesterol –LDL Gangguan imunitas 2. Hilangnya protein dalam urin 4. Terapi diuretic sesuai dan VLDL dalam sintesis fibrinogen 3. Dehidrasi program plasma darah dalam hati 4. Infeksi 5. Terapi albumin jika intake Akumulasi cairan di MK : Risiko 5. Anorexia anak dan output urin dalam rongga Infeksi 6. Voleme urine menurun, kadang- kurang interstisial dan Trombosis vena di Hiperlipidemia kadang berwarna pekat dan berbusa 6. Terapi prednisone dengan rongga abdomen ginjal dosis 2 mg/kg/hari sesuai program SDKI : Hipervolemia (D.0022) SDKI : Risiko Infeksi (D.0142) Penurunn volume Nyeri pinggang dan Hipertensi SLKI : Keseimbangan Cairan cairanvaskular hematuria SLKI : Kontrol Risiko (L.14128) (L.03020) Vasokonstriksi SIKI :Pencegahan Infeksi (I.14539) SIKI : Manajemen Hipervolemia Stimulasi system MK : Nyeri akut - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan (I.03114) renin-angiotensin sistemik - Ertahankan teknik asetik - Monitor intake dan output MK : Intoleransi Aktivitas - Jelaskan tanda dan gejala infeksi cairan ↑sekresi ADH & - Ajarkan cara mencuci tangan dengan - Monitor tanda Aldosteron benar hemokonsentrasi - Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma ↑retensi Na & air - Monitor kecepatan infus secara ketat - Timbang berat badan setiap Edema Rongga Asites ↑ tekanan Mendesak hari abdomen abdomen rongga lambung - Batasi asupan cairan dan garam MK: Hipervolemia MK : Defisit Nutrisi anoreksia, nausea , vomitting
SDKI : Nyeri Akut (D.0077)
SLKI : Tingkat Nyeri (L.08066)
SDKI : Defisit Nutrisi (D.0019) SDKI : Intoteransi Aktivitas (D.0056) Kontrol Nyeri (L.08063) SLKI : Status Nutrisi (L.03030) SLKI : Toleransi Aktivitas (L.05047) SIKI : Manajemen Nyeri (I.08238) SIKI : Manajemen Nutrisi (I.03119) SIKI : Manajemen Energi (I.05178) - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Monitor asupan makanan - Sediakan lingkungan yang nyaman - Identifikasi skala nyeri - Sajikan makanan secara menarik dan suhu - Berikan aktivitas distraksi yang - Berikan teknik nonfarmakalogis yang sesuai menenangkan - Berikan sulemen makanan - Anjurkan tirah baring Terapi Relaksasi (I.09326) - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan - Anjurkan melakukan aktivitas secara - Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis.napas jumlah kalori dan jenis nutrien yang bertahap dalam, peregangan, imajinasi terbimbing) dibutuhkan